BAB IV
-
Upload
zems-ithu-zam -
Category
Documents
-
view
203 -
download
3
Transcript of BAB IV
42
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban penelitian.
Desain penelitian eksperimen dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk
menjelaskan sesuatu atau hubungan antara suatu dengan suatu lainnya dari
suatu peristiwa yang terjadi karena hasil tindakan (Intervensi) peneliti.
Apabila penelitian di lapangan sulit untuk dilakukan randomisasi, maka dapat
digunakan rancangan eksperimen semu (Quasi Eksperiment), yaitu dengan
mengunakan Non Equivalent Control Group Design (Notoatmodjo, 2010).
Desain quasi eksperimen (rancangan-rancangan eksperimen semu)
mempunyai kesamaan dengan Pre Test-Post Test Control Group Design,
perbedaannya hanya pada penelitian kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dimana kelompok eksperimen yang dipilih tidak secara random.
Berdasarkan tujuan penelitian, kemampuan yang dimiliki peneliti, dan data
yang tersedia, maka peneliti merasa desain ini merupakan desain yang paling
tepat untuk digunakan dalam penelitian ini (Aziz, 2003).
Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian dimana peneliti mencoba
mencari pengaruh antar variabel. Pada penelitian dilakukan analisis terhadap
data yang dikumpulkan, karena itu pada penelitian analitik perlu dibuat
hipotesis (Sastroasmoro, 1995).
43
Adapun rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Pre-test Perlakuan Post-test
01
01
X 02
02
Gambar 4.1. Kerangka Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
penderita Diabetes Tipe 2 di Kelurahan Gedang Anak yang berjumlah 40
orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Arikunto,
2000). Penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah masing-
masing kelompok antara 10 sampai 20 responden (Sugiyono, 2007).
Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling
teknik purposive sampling, yaitu menentukan sampel didasarkan atas ciri-
ciri atau sifat-sifat tertentu yang di buat oleh peneliti setelah
mengidentifikasi ciri dan sifat populasi. Sampel berjumlah 20 orang yang
terdiri dari 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok perlakuan.
44
Kriteria sampel dalam penelitian keperawatan dapat meliputi
kriteria inklusi dan eksklusi, dimana kriteria tersebut dapat menentukan
dapat dan tidaknya sampel yang akan digunakan. Kriteria inklusi adalah
kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian
yang memenuhi syarat sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi
merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel
karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Azis, 2003).
1) Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Klien laki-laki dan wanita yang berada di Kelurahan Gedang Anak.
b) Klien yang menderita penyakit diabetes melitus tipe 2.
c) Bersedia menjadi responden.
d) Klien yang tidak mengkonsumsi obat antidiabetik, dan melakukan
terapi/mengkonsumsi makanan yang mempengaruhi kadar gula
darah.
e) Klien yang kooperatif atau kesadaran baik
f) Klien yang dapat berkomunikasi verbal dengan baik
g) Penderita DM yang tidak meminum alkohol.
h) Penderita DM yang tidak merokok
2) Kriteria eksklusi dalam penelitian adalah sebagai berikut
a) Penderita DM tipe 2 yang tidak melakukan terapi/mengkonsumsi
makanan yang mempengaruhi kadar gula darah.
45
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada penderita diabetes melitus tipe II yang
tinggal di Kelurahan Gedang Anak . Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Juli tahun 2012.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Instrument penelitian
Instrument pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah glucometer, alkohol, kasa/kapas, jarum penusuk (lancet) dan alat
penusuk (lancing device) dan test strip, dan lembar tabulasi untuk
kelompok perlakuan yang terdiri dari kode responden, tanggal
pengukuran, waktu/jam, hasil pengukuran pre dan post pemberian kukusan
buah labu siam. Sedangkan lembaran tabulasi untuk kelompok kontrol
terdiri dari kode responden, tanggal pengukuran awal dan akhir,
waktu/jam, hasil pengukuran pre dan post penelitian.
E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan
oleh penelitian untuk mengumpulkan data. Intrumen pengumpulan data
merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatan pengumpulan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
mudah (Arikunto, 1998).
46
Langkah-langkah Peneliti untuk melakukan proses pengumpulan
data adalah sebagai berikut :
a) Peneliti mendapat lembar persetujuan dari Lurah Gedang Anak
mengenai penelitian yang dilakukan dan intervensi apa saja yang
diberikan pada penderita diabete melitus tipe 2.
b) Peneliti akan mendata populasi yang masuk dalam kriteria inklusi
c) Peneliti mendapat persetujuan dari responden tentang kesediannya
untuk menjadi responden dan memberitahukan bahwa penelitian ini
tidak memberikan dampak buruk pada responden dan apabila penderita
diabetes melitus tersebut tidak bersedia untuk menjadi responden maka
peneliti tidak akan memaksa untuk menjadi responden.
d) Peneliti dalam penelitian akan dibantu oleh 2 orang asisten peneliti
dalam memeriksa gula darah dan memberikan kukusan labu siam
kepada responden dimana sebelumnya peneliti telah memberikan
penjelasan kepada asisten peneliti tentang penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti.
e) Peneliti melakukan kalibrasi untuk memastikan keadaan alat
glukotest/glukometer dalam keadaan baik.
f) Peneliti dan asisten peneliti mengukur gula darah responden
(kelompok perlakuan) yang dilakukan pada salah satu jari tangan yaitu
jari tengah, jari manis atau telunjuk, sebelum diberikan kukusan labu
siam sebagai hasil pre test.
g) Peneliti membuat kukusan labu siam dengan cara mencuci 1 kg labu
siam tanpa di kupas kulitnya, di cuci seutuhnya sampai bersih, lalu di
47
kukus pada suhu 90 . Peneliti yang dibantu oleh asisten peneliti akan
memberikan kukusan labu siam tersebut pada responden sebanyak 100
gram pada malam hari 2 jam setelah buka puasa.
h) Pengukuran gula darah dilakukan kembali pada salah satu jari
responden, setelah 10-15 menit responden memakan kukusan labu
siam sebagai hasil post-test.
i) Hasil pengukuran pre-test yaitu gula darah sebelum diberikan kukusan
labu siam dan post-test yaitu gula darah 10-15 menit sesudah
diberikan kukusan labu siam dicatat dilembar tabulasi.
j) Pada kelompok kontrol dilakukan pemeriksaan gula darah pada awal
penelitian yaitu sebagai hasil pre-test dan pada akhir penelitian yaitu
sebagai hasil post-test dan pada kelompok kontrol hanya diberikan
makanan yang tidak mempengaruhi kadar gula darah.
k) Pada akhir penelitian, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
diperiksa kembali gula darahnya kemudian dijadikan sebagai data
post-test.
F. Etika Penelitian
Penelitian akan dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari institusi
pendidikan (STIKES Ngudi Waluyo Ungaran), kemudian mengajukan
permohonan izin kepada tempat penelitian dan setelah mendapat persetujuan
baru melaksanakan penelitian dengan menekankan masalah prinsip dan etik
yang meliputi :
48
1. Prinsip Manfaat
a. Bebas dari penderitaan, artinya dalam penelitian ini tidak
menggunakan tindakan yang dapat menyakiti atau membuat responden
menderita.
b. Babas dari eksploitasi, artinya data yang diperoleh tidak digunakan
untuk hal-hal yang dapat merugikan responden.
2. Prinsip Menghargai Hak
a. Informed Consent
Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, calon responden
diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian yang
dilakukan. Apabila calon responden bersedia untuk diteliti maka calon
responden harus mendatangani lembar persetujuan tersebut, dan jika
calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh
memaksa dan tetap menghormatinya.
b. Anonymity.
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan
nama responden dalam pengolahan data penelitian. Peneliti akan
menggunakan nomor atau kode responden.
c. Confidentiality.
Informasi yang diberikan oleh responden serta semua data yang
terkumpul dijamin kerahasiannya oleh peneliti dengan cara
memusnahkan data tersebut.
49
G. Pengolahan Data
Pengolahan data dengan cara manual melalui beberapa tahap, sebagai berikut :
1. Memeriksa data (Editing)
Editing adalah mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui, dengan cara
peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang ada, jika ditemui
data yang salah pengisiannya maka data tidak dipergunakan.
2. Pemberian kode (Coding)
Teknik ini dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-masing
kategori dengan kode berupa angka. Teknik ini dilakukan dengan
memberikan tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa
angka numerik, selanjutnya dimasukkan ke dalam lembaran tabel kerja
untuk memudahkan pengolahan. Koding dilakukan pada data umum
responden.
3. Menyusun data (Tabulating)
Merupakan kegiatan pengolahan data, agar dengan mudah dapat dijumlah,
disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
4. Memasukan data (Entry Data)
Merupakan suatu proses pemasukan data ke dalam komputer untuk
selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan program SPSS.
5. Pembersihan data (Cleaning)
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan
apakah ada kesalahan atau tidak.
50
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan tiap
variabel yang diteliti secara terpisah dengan cara membuat tabel frekuensi
dari masing-masing variabel (Sutanto, 2007). Adapun variabel yang
dianalisis adalah kadar gula darah sebelum dan sesudah diberikan terapi
kukusan buah labu siam serta perbedaan kadar glukosa darah pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
2. Analisa Bivariat
Analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel-
variabel penelitian yaitu variabel independen dengan variabel dependen.
Hal ini berguna untuk membuktikan atau menguji hipotesis yang telah
dibuat. Untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel apabila
datanya berbentuk interval atau ratio maka menggunakan uji statistik
parametrik (Sugiyono, 2007).
Uji parametrik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
pemberian kukusan labu siam terhadap kadar gula darah pada penderita
diabetes melitus tipe II di Kelurahan Gedang Anak sebelum dan sesudah
diberikan terapi kukusan labu siam pada kelompok perlakuan, maka
menggunakan uji statistik t-test dependent. Menggunakan uji t-test
dependent karena data yang dikumpulkan berasal dari dua sampel yang
saling berhubungan, artinya bahwa satu sampel akan mempunyai dua data
post test dan pre test. Penggunaan statistik parametrik bekerja dengan
asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis
51
membentuk distribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji
normalitas data yaitu menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk jumlah sampel
kecil (50) dan bila hasil uji signifikan (p value > 0,05). Bila data tidak
berdistribusi normal maka statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dependent yaitu uji statistik Wilcoxon (Sugiyono,
2007).
Uji parametrik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh terapi
kukusan labu siam terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes
melitus tipe II di Kelurahan gedang Anak maka uji yang digunakan adalah
uji statistik t-test independent. Sampel-sampel independent bila terdapat
dua kelompok yang terpisah seperti satu kelompok eksperimen dan satu
kelompok kontrol (Brockopp, 1999). Statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel independent apabila datanya
tidak berdistribusi normal yaitu dapat menggunakan Mann-Whitney U-
Test (Sutanto, 2007).