BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN...

27
63 GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Menurut Nasution (2009, hal. 23) mengemukakan bahwa “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”Dalam penelitian ini, secara umum dicari determinasi Authentic Leadership Kepala Sekolah (X1) dan Manajemen Perubahan (X2), dengan Efektivitas Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, pada digambarkan dalam konstalasi variabel sebagai berikut: rX1Y rX1 X2Y rX2Y Gambar 3.1 Desain Penelitian X1, X2 dan Y Keterangan: X1 : AuthenticLeadershipKepala Sekolah X2 : Manajemen Perubahan Y : Efektivitas Penerapan Nilai Visi r X1 Y : Korelasi antara variabel X1 dengan Y r X2 Y : Korelasi antara variabel X2 dengan Y r X1 X2 Y : Korelasi antara variabel X1 dan X2 terhadap Y X1 X2 Y

Transcript of BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN...

Page 1: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

63

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Menurut Nasution (2009, hal. 23) mengemukakan bahwa “Desain

penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian

itu.”Dalam penelitian ini, secara umum dicari determinasi Authentic Leadership

Kepala Sekolah (X1) dan Manajemen Perubahan (X2), dengan Efektivitas

Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan variabel

bebas dengan variabel terikat, pada digambarkan dalam konstalasi variabel

sebagai berikut:

rX1Y

rX1 X2Y

rX2Y

Gambar 3.1

Desain Penelitian X1, X2 dan Y

Keterangan:

X1 : AuthenticLeadershipKepala Sekolah

X2 : Manajemen Perubahan

Y : Efektivitas Penerapan Nilai Visi

r X1 Y : Korelasi antara variabel X1 dengan Y

r X2 Y : Korelasi antara variabel X2 dengan Y

r X1 X2 Y : Korelasi antara variabel X1 dan X2 terhadap Y

X1

X2

Y

Page 2: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

64

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Metode Penelitian

Menurut Sugiyono(2011, hal. 3)menyatakan bahwa, “Metode penelitian

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”. Kemudian lebih lanjut ia mengemukakan bahwa, “ada empat

kata kunci dari sebuah metode penelitian yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan

kegunaan.” Cara ilmiah berarti penelitian berdasarkan ciri-ciri keilmuan meliputi

rasional yang berarti bahwa penelitian harus dapat diterima oleh logika; empiris

berarti cara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati oleh indera manusia;

sistematis berarti penelitian dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan atau langkah

yang terstruktur dan tentunya bersifat logis.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Menurut Winarno Surakhmad(1998, hal. 139), mengemukakan

pengertian metode deskriptif yaitu :

Metode deskriptif adalah metode penyelidikan yang ditunjukkan

pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, karena

penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup

berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang

menuturkan menganalisis dan mengklasifikasi; penyelidikan dengan

teknik survei dengan teknis tes; studi kasus, studi komparatif, studi waktu

dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional.

Dengan demikian, dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan. Topik-topik yang akan dikaji antara lain

meliputi: manajemen pembelajaran/perkuliahan

2. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang

3. Mengumpulkan data, menyusun data yang telah terkumpul, dijelaskan dan

kemudian di analisa.

2) Pendekatan Penelitian

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif, yakni pendekatan yang memungkinkan dilakukan

pencatatan dan penganalisisan perhitungan-perhitungan statistik. Lebih lanjut

Sugiyono(2011, hal. 114) menjelaskan mengenai metode penelitian dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif adalah,

Page 3: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

65

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Pendekatan kuantitatif bertolak dari anggapan bahwa suatu kebenaran itu

diluar dirinya, sehingga hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga

jaraknya sehingga bersifat independen. Pengumpulan data dengan menggunakan

angket, yang mana peneliti hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau yang

memberikan data. Untuk melihat hubungan antar setiap variabel terhadap objek,

penelitian kuantitatif lebih bersifat sebab akibat (causal), sehingga dalam

penelitiannya ada variabel independen (yang mempengaruhi) dan dependen (yang

dipengaruhi).

B. PARTISIPAN

Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan penelitian tersebut

dilakukan. Penelitian ini dilakukan di SMK Teknologi Rekayasa Paket Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung yang sudah memiliki Akreditasi A

oleh BAN-PT. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

AuthenticLeadershipKepala Sekolah, Manajemen Perubahan dan Efektivitas

Penerapan Nilai Visi. Untuk menggali informasi mengenai bagaimana kondisi

faktual dari variabel tersebut, maka data penelitian ini merupakan nilai persepsi

para guru di sekolah yang dijadikan responden penelitian, maka dari itu yang

dijadikan pengisi data adalah para guru.

C. LOKASI, POPULASI DAN SAMPLE PENELITIAN

1) Populasi dan sampel penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011, hal. 117).

Sedangkan menurut Creswell(2012, hal. 142) mendefinisikan populasi sebagai:

.. a groupofindividualswhohavethesamecharacteristic. For example,

allteacherswouldmakeupthepopulationofteachers,

andallhighschooladministrators in a

schooldistrictwouldcomprisethepopulationofadministrators. As

theseexamplesillustrate, populationscanbesmallorlarge.

Page 4: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

66

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang ada di SMK Teknologi

Rekayasa Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung. Peneliti

membatasi populasi penelitian berdasarkan sekolah yang telah memiliki akreditasi

A. Terdapat 20 sekolah SMK negeri dan swasta yang memiliki akreditasi A di

Kota Bandung. Jumlah guru pada masing-masing sekolah dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

Nomor Sekolah Status

Jumlah Guru

Teknik

Kendaraan

Ringan

1 SMK ANGKASA HUSEIN S BANDUNG Swasta 6

2 SMK CIPTA SKILL Swasta 5

3 SMK DHYANA SAKTI BANDUNG Swasta 2

4 SMK ICB CINTA TEKNIKA BANDUNG Swasta 5

5 SMK IGASAR PINDAD BANDUNG Swasta 6

6 SMK KARTIKA SILIWANGI 1 BANDUNG Swasta 2

7 SMK KIFAYATUL ACHYAR BANDUNG Swasta 2

8 SMK LPPM - RI 1 BANDUNG Swasta 5

9 SMK MEDIKACOM Swasta 10

10 SMK MERDEKA BANDUNG Swasta 14

11 SMK NEGERI 6 BANDUNG Negeri 23

12 SMK NEGERI 8 BANDUNG Negeri 16

13 SMK PASUNDAN 2 BANDUNG Swasta 14

14 SMK PRAKARYA INTERNASIONAL 1 BANDUNG Swasta 2

15 SMK PURAGABAYA Swasta 3

16 SMK PUTRA PAJAJARAN BANDUNG Swasta 7

17 SMK TAMANSISWA BANDUNG Swasta 3

18 SMK VIJAYA KUSUMA Swasta 9

19 SMK WIDYA DIRGANTARA Swasta 5

20

SMK-PU NEGERI BANDUNG PROVINSI

JAWA BARAT Negeri 20

TOTAL 159

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011, hal. 118). Bila populasi besar dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

Page 5: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

67

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Sampel penelitian merupakan himpunan bagian

(subset) atau sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang dalam penentuannya

menggunakan teknik tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Untuk menentukan berapa jumlah sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik proportionatestratifiedrandom sampling. Teknik ini

digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan

berstrata secara proporsional.

Atas dasar tersebut, peneliti selanjutnya melakukan penentuan sampel

berdasarkan rumus TaroYamane sebagai berikut:

n = 𝑁

𝑁.𝑑2+1

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = presisi yang ditetapkan

Diketahui jumlah populasi sebesar 153 guru dan tingkat presisi yang

ditetapkan sebesar 5%. Jadi, berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel

(n) guru SMK Teknologi Rekayasa Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di

Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

Nomor Sekolah Rumus

Proporsi Sample

Perhitungan Sample

1 SMK ANGKASA HUSEIN S BANDUNG 6/159 x 113 4

2 SMK CIPTA SKILL 5/159 x 113 4

3 SMK DHYANA SAKTI BANDUNG 2/159 x 113 1

4 SMK ICB CINTA TEKNIKA BANDUNG 5/159 x 113 4

5 SMK IGASAR PINDAD BANDUNG 6/159 x 113 4

6 SMK KARTIKA SILIWANGI 1 BANDUNG 2/159 x 113 1

7 SMK KIFAYATUL ACHYAR BANDUNG 2/159 x 113 1

8 SMK LPPM - RI 1 BANDUNG 5/159 x 113 4

9 SMK MEDIKACOM 10/159 x 113 7

Page 6: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

68

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor Sekolah Rumus

Proporsi Sample

Perhitungan Sample

10 SMK MERDEKA BANDUNG 14/159 x 113 10

11 SMK NEGERI 6 BANDUNG 23/159 x 113 17

12 SMK NEGERI 8 BANDUNG 16/159 x 113 12

13 SMK PASUNDAN 2 BANDUNG 14/159 x 113 10

14 SMK PRAKARYA INTERNASIONAL 1 BANDUNG 2/159 x 113 1

15 SMK PURAGABAYA 3/159 x 113 2

16 SMK PUTRA PAJAJARAN BANDUNG 7/159 x 113 5

17 SMK TAMANSISWA BANDUNG 3/159 x 113 2

18 SMK VIJAYA KUSUMA 9/159 x 113 7

19 SMK WIDYA DIRGANTARA 5/159 x 113 4

20 SMK-PU NEGERI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT 20/159 x 113 14

TOTAL 114

Dari hasil perhitungan sampel diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah

sampel dalam penelitian ini dengan presisi sebesar 5% adalah sebanyak 114 guru

yang tersebar pada SMK Teknologi Rekayasa Paket Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan di Kota Bandung.

D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Dengan merujuk pada teori yang ada, peneliti merumuskan definisi

operasional untuk menghindari timbulnya salah pengertian, penafsiran maupun

persepsi dari pembaca, dan agar maksud penelitian ini lebih dipahami maka perlu

dijelaskan definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu:

1) Efektivitas Penerapan Nilai Visi

Efektivitas penerapan nilai visi berarti bahwa bagaimana proses

pencapaian tujuan nilai visi di sekolah dapat diterapkan dengan baik sehingga

melekat dan menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat yang didasarkan

pada nilai kehidupan dan nilai agama.Asep Suryana dan Jalaludin (2013, hal.

3)menyatakan bahwa dalam pencapaian tujuan pendidikan, ada hal kunci yang

perlu diperhatikan, yaitu:

Pertama, nilai yang menjadi acuan yang didasarkan pada nilai

agama dan nilai kehidupan. Kedua, nilai yang berkembang adalah nilai

dasar yang diakui bersama. Ketiga, nilai-nilai yang dipahami dan ada pada

diri peserta didik (siswa) adalah nilai yang menjadi pedoman dalam

kehidupannya di masyarakat. Keempat, nilai yang ditransformasikan

melekat menjadi kekuatan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan. Kelima,

Page 7: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

69

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses transformasi nilai yang baik diperoleh dari kepemilikan dan

pemahaman nilai. Keenam, nilai yang berkembang dalam organisasi

efektivitas penerapannya dimulai dari pimpinan sekolah.

Dari teori diatas, definisi variabel efektivitas penerapan nilai visi dalam

penelitian ini dimaksudkan mengetahui sejauh mana proses penerapan nilai visi

yang ada disekolah sebagai upaya untuk memenuhi tujuan pendidikan dan proses

pencapaian tujuan sekolah itu sendiri. Efektivitas penerapan nilai visi diharapkan

mampu menghasilkan manusia terdidik dimana nilai dapat melekat dalam proses

pendidikan dan bermasyarakat.

2) AuthenticLeadership

Bill George (2003, hal. 11)mengemukakan teori mengenai

AuthenticLeadership, ia menyebutkan bahwa pemimpin itu bukan perkara gaya

seperti apa yang akan dijalankan, tetapi bagaimana menjadi otentik atas dirinya

sendiri. Artinya, seorang pemimpin harus mampu menjadi dirinya sendiri

walaupun dalam kondisi tertekan maupun yang sulit sekalipun.

AuthenticLeadership (AL) adalah tipe kepemimpinan yang mengharuskan

pemimpin bertindak otentik. AL adalah pemimpin yang harus jujur pada diri

sendiri (May dkk., 2003). Artinya, dimilikinya kesejalanan antara perilaku dengan

keyakinannya.

Dari teori diatas, definisi operasional variabel AuthenticLeadership

(kepemimpinan otentik) dalam penelitian dimaksudkan mengetahui bagaimana

perilaku Kepala Sekolah berperan sebagai ujung tombak keberhasilan pencapaian

tujuan sekolah yang mampu menjadi suri tauladan yang baik dan dapat

memperbaiki proses pembelajaran melalui percontohan yang baik dan benar

melalui proses pencapaian tujuan, menerapkan nilai penting, memimpin dengan

hati, membangun hubungan jangka panjang dengan berbagai warga sekolah serta

mampu bertindak disiplin.

3) Manajemen perubahan

Kepala sekolah adalah ujung tombak keberhasilan pencapaian tujuan

sekolah. Sebagai pemimpin dia harus dapat berperan sebagai pendidik yang

mampu mentransformasikan arah dan pencapaian tujuan sekolah, proses

pencapaian tujuan, strategi dan metode pencapaian tujuan, serta mampu membawa

Page 8: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

70

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perubahan dengan mengelola perubahan di sekolah secara halus dan tidak

mengganggu keharmonisan serta dinamika organisasi (Suryana & Jalaludin, 2013,

hal. 3). KurtLewin mengembangkan model perubahan terencana dalam 3 tahapan

yang menjelaskan bagaimana mengambil inisiatif, mengelola dan menstabilisasi

proses perubahan (Lewin, 1951). Ketiga tahap tersebut yaitu:

1) Unfreezing (penyadaran), yaitu proses penyadaran atau pencairan tentang

perlunya atau adanya kebutuhan untuk berubah.

2) Changing(tindakan perubahan), langkah berupa tindakan, baik memperkuat

(drivingforces) maupun memperlemah (resistences). Changingmerupakan

tahap pembelajaran dimana pekerja diberi informasi baru, model perilaku baru

atau cara baru dalam melihat sesuatu. Maksudnya adalah membantu pekerja

belajar konsep atau titik pandang baru.

3) Refreezing (keseimbangan), membawa kembali organisasi kepada

keseimbangan yang baru (a newdynamicequilibrium). Refreezing atau

pembekuan kembali merupakan tahapan dimana perubahan yang terjadi

distabilisir dengan membantu pekerja mengintegrasikan perilaku dan sikap

yang telah berubah ke dalam cara yang normal untuk melakukan sesuatu.

Dari teori diatas, definisi operasional variabel manajemen perubahan

dalam penelitian ini adalah bagaimana proses mentransformasikan arah dan

pencapaian tujuan sekolah, proses pencapaian tujuan, strategi dan metode

pencapaian tujuan, serta bagaimana membawa perubahan dengan mengelola

perubahan oleh Kepala Sekolah yang dilakukan berdasarkan ketiga tahap diatas.

Serta mengetahui tipe pemimpin perubahan yang ada disekolah sebagai orang

yang mampu mengatasi resistensi perubahan.

E. KISI-KISI PENELITIAN

Kisi-kisi penelitian dari tiga variabel yang diteliti (authenticleadership,

manajemen perubahan dan Efektivitas Penerapan Nilai Visi) dilihat pada tabel

berikut.

Page 9: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

71

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kisi-kisi Penelitian

Variabel Dimensi Indikator No.

Item

AuthenticLeadership

Purpose (memahami

tujuan Anda)

1) Mempunyai tujuan dalam memimpin

2) Mempunyai arah kendali dalam

memimpin

3) Memiliki semangat

4) Memotivasi diri sendiri

5) Mendedikasikan diri untuk tujuan

bersama

1-5

Values (menerapkan nilai

penting)

1) Mempunyai nilai dan karakter

2) Mempunyai moral dan integritas

3) Mempunyai rasa benar dalam

melakukan tindakan

4) Tidak melanggar nilai yang dianut

6-9

Heart (memimpin

dengan hati)

1) Memimpin dengan hati nurani

2) Mempunyai rasa simpati

3) Peka terhadap kesulitan orang lain

4) Mampu memotivasi

5) Bersedia membantu orang lain

10-

14

Relationship(membangun

hubungan jangka

panjang)

1) Mengembangkan hubungan jangka

panjang

2) Membangun jalinan komunikasi

3) Meningkatkan komitmen dalam bekerja

4) Mempunyai loyalitas

5) Bersedia membagi cerita

15-

19

Self-discipline(bertindak

disiplin)

1) Disiplin diri melalui tindakan

2) Membuat semua orang

bertanggungjawab

20-

24

Page 10: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

72

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator No.

Item

3) Bisa saling menghormati

4) Tenang dalam melakukan tindakan dan

putusan

5) Memberikan energi untuk melakukan

pekerjaan yang sesuai dengan nilai

pimpinannya

Manajemen

Perubahan

Unfreezing (penyadaran) 1) Menciptakan motivasi untuk berubah

2) Mengenali kebutuhan untuk berubah

3) Mencairkan kebekuan (mengganti sikap

lama dengan yang diinginkan)

4) Mendorong individu dan kelompok

untuk berubah dan membuka diri

1-4

Changing(tindakan

perubahan

1) Menciptakan keadaan baru yang

diharapkan

2) Menyampaikan gagasan untuk berubah

3) Membangun perubahan sebagai proses

pembelajaran berkelanjutan

4) Membangun kesadaran bahwa pada

dasarnya kehidupan adalah proses

perubahan terus menerus

5) Memulai transisi perubahan

5-9

Refreezing

(keseimbangan)

1) Membantu mengintegrasikan perilaku

dan sikap yang telah berubah

2) Memberikan kesempatan untuk

menunjukkan perilaku dan sikap baru

3) Membentuk sikap dan perilaku yang

sudah mapan

4) Menjadikan perubahan sebagai norma

baru yang diakui kebenarannya

5) Memperhatikan perubahan sesuai

10-

15

Page 11: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

73

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator No.

Item

dengan perkembangan lingkungan

6) Evaluasi tindakan perubahan yang

terjadi

Pemimpin Perubahan 1) Melakukan pendekatan yang melihat

kedepan

2) Mau menerima saran

3) Bersedia memikul tanggung jawab

4) Bangga akan pekerjaan dan

organisasinya

5) Bersedia untuk bekerja sama

16-

20

Mengatasi Resistensi

Perubahan

1) Memberikan pendidikan dan

komunikasi

2) Melibatkan seseorang dalam perubahan

3) Memberikan fasilitasi dan dukungan

4) Dapat bernegosiasi

5) Memberikan penghargaan dan

dukungan melalui proses perubahan

21-

25

Efektivitas

Penerapan Nilai Visi

Nilai yang menjadi acuan

didasarkan pada nilai

agama dan nilai

kehidupan

1) Penerapan nilai visi disekolah dilakukan

melalui program dan kegiatan-kegiatan

keagamaan

2) Penerapan nilai visi disekolah

membangun peserta didik yang

memiliki jiwa kepemimpinan STAF

(sidiq, tabligh, amanah, fathanah)

1-2

Nilai yang berkembang

adalah nilai dasar yang

diakui bersama

1) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang

berakhlak mulia

2) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang

sehat jasmani dan rohani

3-9

Page 12: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

74

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator No.

Item

3) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang

berilmu pengetahuan

4) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang

cakap dalam berbicara kepada siapapun

5) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang

kreatif dan terampil

6) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang

mandiri dalam belajar

7) Penerapan nilai visi disekolah

mengembangkan peserta didik yang

demokratis dan bertanggung jawab

Nilai-nilai yang dipahami

dan ada pada diri peserta

didik (siswa) adalah nilai

yang menjadi pedoman

dalam kehidupannya di

masyarakat

1) Penerapan nilai visi disekolah

didasarkan nilai-nilai Pancasila

2) Penerapan nilai visi disekolah memiliki

nilai kepercayaan pada Tuhan Yang

Maha Esa

3) Penerapan nilai visi disekolah

membangun nilai kemanusiaan yang

adil dan beradab

4) Penerapan nilai visi disekolah

membangun nilai persatuan

5) Penerapan nilai visi disekolah

membangun nilai kerakyatan dan

kebijaksanaan

6) Penerapan nilai visi disekolah

membangun nilai keadilan sosial

10-

15

Page 13: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

75

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator No.

Item

Nilai yang

ditransformasikan

melekat menjadi

kekuatan untuk

mengamalkan ilmu

pengetahuan

1) Penerapan nilai visi disekolah yang

dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan

dapat melekat dalam sikap peserta didik

2) Penerapan nilai visi disekolah

dilaksanakan melalui proses

pembelajaran baik di dalam kelas

maupun luar kelas

16-

17

Proses transformasi nilai

yang baik diperoleh dari

kepemilikan dan

pemahaman nilai

1) Adanya perubahan perilaku siswa di

sekolah.

2) Perkembangan potensi siswa

3) Kepala sekolah dan guru-guru bersedia

memunculkan sikap keterbukaan dalam

mengamalkan nilai visi sekolah

18-

20

Nilai yang berkembang

dalam organisasi

efektivitas penerapannya

dimulai dari pimpinan

sekolah

1) Kepala sekolah memiliki nilai dan visi

dalam menjalankan tugasnya

2) Penerapan nilai visi disekolah dilakukan

oleh kepala sekolah terlebih dahulu

3) Kepala sekolah membagi nilai-nilai

kepada warga sekolah sebagai pondasi

utama tujuan pendidikan.

21-

23

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1) Jenis dan Sumber Data

Penelitian menggunakan dua jenis data, yakni data primer dan data

sekunder. Data primer mengandung pengertian data yang diperoleh oleh peneliti

secara langsung dari sumber utama atau aslinya(Indriantoro & Supomo, 2002, hal.

147). Data langsung bisa dalam bentuk hasil wawancara, observasi, diskusi, hasil

penilaian, maupun hasil pengisian angket/instrumen. Data primer pada penelitian

ini bersumber dari hasil jawaban yang diberikan responden melalui

Page 14: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

76

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket/instrumen yang diberikan. Data primer merupakan informasi dalam

pengolahan data penelitian baik pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif

karena melalui data primer inilah peneliti mengkaji, melakukan penafsiran dan

juga menarik kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang

ditetapkan. Pada penelitian ini, yaitu guru SMK Teknologi Rekayasa Paket

Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung. Data sekunder merupakan

data yang diperoleh peneliti dari sumber tidak langsung atau melalui perantara,

atau informasi yang dicatat oleh pihak lain (Indriantoro & Supomo, 2002, hal.

147). Data sekunder dapat bersumber dari literatur seperti: buku, jurnal, majalah,

prosiding, skripsi/tesis/disertasi, surat kabar, dan lain-lain

2) Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan angket dalam memperoleh data

primer. Angket merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2011, hal. 199). Penjelasan lebih lanjut mengenai

pengertian instrumen dikemukakan oleh Creswell(2012, hal. 240) yakni

“aninstrumentis a toolusedtogatherquantitative data bymeasuring, observing,

ordocumentingresponsestospecificitems. The instrumentmaybe a test,

questionnaire, tallysheet,log, observationalchecklist, inventory, survey,

orassessmentinstrument.”

Angket yang diberikan berupa angket tertutup dimana peneliti

memberikan opsi atau pilihan jawaban dengan menggunakan kaidah skala

pengukuran, yakni Skala Likert. Angket tertutup adalah angket yang disajikan

dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda

centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai (Arikunto, 2009, hal. 103).

Selanjutnya Sugiyono (2011, hal. 134) mengatakan bahwa “skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Dalam hal ini alasan mengapa peneliti menggunakan

skala Likert dalam penyusunan instrumen adalah untuk mempermudah proses

pengisian instrumen dan proses pengolahan data yang dilakukan. Bobot dan

kriteria yang digunakan peneliti sebagai berikut:

Page 15: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

77

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Bobot dan Kriteria Penelitian

Bobot

Kriteria

AuthenticLeadership

(X1)

Manajemen

Perubahan (X2)

Efektivitas

Penerapan Nilai

Visi (Y)

5 Selalu Selalu Selalu

4 Sering Sering Sering

3 Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang

2 Jarang Jarang Jarang

1 Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah

3) Pengembangan Instrumen Penelitian

Penggalian data primer penelitian ini menggunakan instrumen angket yang

dikembangkan sesuai dengan teori dan konsep yang relevan. Pada penelitian

kuantitatif salah satu prosedur yang harus ditempuh oleh peneliti sebelum

melakukan penggalian data atau penyebaran instrumen penelitian adalah dengan

melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validitas instrumen adalah

proses pengujian terhadap instrumen penelitian untuk melihat kehandalan dan

kemampuan instrumen memperoleh data penelitian yang akurat. Sedangkan uji

reliabilitas adalah proses pengujian terhadap instrumen untuk melihat sejauh mana

instrumen memiliki derajat keajegan atau konsistensi dalam mengukur variabel

yang diteliti sehingga dapat digunakan pada lokasi atau sumber data yang

berbeda.

a) Uji Validitas Instrumen

Untuk mengetahui kehandalan instrumen yang digunakan, peneliti

melakukan uji validitas instrumen sehingga data yang diperoleh dapat menjawab

rumusan masalah yang dimunculkan. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,

2011, hal. 173). Instrumen dikatakan valid apabila nilai rata-rata indikator

Page 16: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

78

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel yang diukur menunjukkan interpretasi data yang sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Creswell(2012, hal.

42)yakni:

valid meansthatthescoresfromaninstrument are

accurateindicatorsofthevariablebeingmeasured 70

andenabletheresearchertodrawgoodinterpretations. Thatis,

thescoresshouldbeusefulandmeaningfulmeasuresofthevariableofinterest.

Pengujian validitas dapat diketahui melalui perhitungan dengan

menggunakan rumus PearsonProductMomentterhadap nilai-nilai pada setiap item

pertanyaan variable dengan probabilitas 5%. Peneliti dalam melakukan uji

validitas menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2016 sebagai alat

pengolahannya.Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini

adalah PearsonProductMoment(Akdon & Hadi, 2005, hal. 144)sebagai berikut:

Keterangan:

rhitung = koefisien korelasi

n = jumlah responden

∑XiYi = jumlah perkalian X dan Y

∑Xi = jumlah skor item

∑Yi = jumlah skor total (seluruh item)

∑X12 = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Yi2 = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan dalam angket. Hasil

koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟 𝑛 − 2

1 − 𝑟2

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = n ∑XiYi − ∑Xi ∑Yi

n∑X12 − ∑Xi ²}{n∑Yi

2 − ∑Yi ²

Page 17: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

79

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = Jumlah responden

Hasil dari nilai thitung dikonsultasikan dengan distribusi (tabel t) untuk α = 0,05

dan dk = 15 – 2 = 13, dengan uji satu pihak, maka diperoleh ttabel = 1,77093.

Kaidah keputusan: Jika thitung >ttabel berarti valid dan thitung <ttabel berarti

tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan ditunjukkan dalam tabel 3.5 dibawah ini yaitu

untuk variabel X1 terdapat 24 item pernyataan, tabel 3.6 untuk variabel X2

terdapat 25 item pernyataan, tabel 3.7 untuk variabel Y terdapat 23 pernyataan.

1) Hasil Uji Validitas Variabel X1(AuthenticLeadership Kepala Sekolah)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas

Variabel X1 (AuthenticLeadership Kepala Sekolah)

No

Item

Koefisien

Korelasi r Hitung

Harga

t

hitung

Harga t tabel Keterangan

1 0,158 0,579 1,771 Tidak Valid

2 0,128 0,465 1,771 Tidak Valid

3 0,885 6,850 1,771 Valid

4 5,186 5,186 1,771 Valid

5 0,648 3,070 1,771 Valid

6 0,782 4,526 1,771 Valid

7 0,833 5,431 1,771 Valid

8 2,421 2,421 1,771 Valid

9 0,203 0,749 1,771 Tidak Valid

10 0,626 2,893 1,771 Valid

11 0,214 0,790 1,771 Tidak Valid

12 0,681 3,351 1,771 Valid

13 0,520 2,194 1,771 Valid

14 0,578 2,552 1,771 Valid

15 0,836 5,489 1,771 Valid

16 0,732 3,875 1,771 Valid

17 0,675 3,301 1,771 Valid

18 0,589 2,627 1,771 Valid

19 0,587 2,617 1,771 Valid

20 0,875 6,507 1,771 Valid

21 0,652 3,103 1,771 Valid

22 0,214 0,790 1,771 Tidak Valid

Page 18: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

80

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Item

Koefisien

Korelasi r Hitung

Harga

t

hitung

Harga t tabel Keterangan

23 0,866 6,252 1,771 Valid

24 0,849 5,798 1,771 Valid

2) Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Manajemen Perubahan)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas

Variabel X2 (Manajemen Perubahan)

No

Item

Koefisien

Korelasi r Hitung

Harga t

hitung Harga t tabel Keterangan

1 0,653 3,106 1,771 Valid

2 0,532 2,267 1,771 Valid

3 0,749 4,074 1,771 Valid

4 4,667 4,667 1,771 Valid

5 0,639 2,992 1,771 Valid

6 0,742 3,990 1,771 Valid

7 0,788 4,607 1,771 Valid

8 5,200 5,200 1,771 Valid

9 -0,135 -0,491 1,771 Tidak Valid

10 0,602 2,716 1,771 Valid

11 0,831 5,395 1,771 Valid

12 0,600 2,706 1,771 Valid

13 0,378 1,473 1,771 Tidak Valid

14 0,838 5,546 1,771 Valid

15 0,791 4,669 1,771 Valid

16 0,809 4,959 1,771 Valid

17 0,559 2,428 1,771 Valid

18 0,560 2,437 1,771 Valid

19 0,704 3,570 1,771 Valid

20 0,559 2,428 1,771 Valid

21 0,538 2,304 1,771 Valid

22 0,339 1,300 1,771 Tidak Valid

23 0,268 1,004 1,771 Tidak Valid

24 0,463 1,881 1,771 Valid

25 2,311 1,771 1,771 Tidak Valid

Page 19: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

81

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Hasil Uji Validitas Variabel Y (Efektivitas Penerapan Visi Nilai)

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas

Variabel Y (Efektivitas Penerapan Visi Nilai)

No

Item

Koefisien Korelasi

r Hitung

Harga

t

hitung

Harga t tabel Keterangan

1 0,609 2,769 1,771 Valid

2 0,729 3,836 1,771 Valid

3 0,764 4,263 1,771 Valid

4 0,660 3,169 1,771 Valid

5 0,828 5,327 1,771 Valid

6 0,823 5,230 1,771 Valid

7 0,582 2,579 1,771 Valid

8 0,755 4,151 1,771 Valid

9 0,805 4,895 1,771 Valid

10 0,736 3,915 1,771 Valid

11 0,855 5,941 1,771 Valid

12 0,878 6,609 1,771 Valid

13 0,638 2,989 1,771 Valid

14 0,924 8,722 1,771 Valid

15 0,844 5,681 1,771 Valid

16 0,861 6,092 1,771 Valid

17 0,925 8,753 1,771 Valid

18 0,808 4,944 1,771 Valid

19 0,806 4,911 1,771 Valid

20 0,690 3,434 1,771 Valid

21 0,687 3,406 1,771 Valid

22 0,750 4,084 1,771 Valid

23 0,724 3,786 1,771 Valid

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X1, dapat ditarik

kesimpulan bahwa dari 24 item yang diujikan, ada 5 pernyataan yang tidak valid,

keputusannya dilanjutkan tetapi ada perbaikan terlebih dahulu. Untuk variabel X2,

dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 25 item yang diujikan, ada 5 pernyataan yang

Page 20: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

82

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak valid, keputusannya dilanjutkan tetapi ada perbaikan terlebih dahulu. Untuk

variabel Y, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 23 item yang diujikan, semuanya

memiliki validitas kontruksi yang baik. Jadi kesimpulannya, instrumen yang telah

disusun memiliki validitas yang baik setelah adanya perbaikan dan dapat dipakai

untuk angket dalam pengolahan data.

b) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada tingkat kehandalan sesuatu. Suatu instrumen

dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak bersifat tendensius,

dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga

berapa kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama. Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama(Sugiyono, 2011, hal. 173). Untuk menghitung

uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus Cronbachalpha.

Cronbachalpha merupakan koefisien reliabilitas yang menunjukkan bagaimana

bagian-bagian dari suatu set berkorelasi secara positif satu sama lainnya.

Keputusan akan reliabel tidaknya instrumen yang digunakan didasarkan pada

hasil perhitungan koefisien yang ditunjukkan. Uma Sekaran(2011, hal. 207)

menyatakan bahwa :

Jika koefisien alpha(α) pengujian lebih besar dari (≥) 0,6 maka instrumen

layak digunakan (reliable).

Jika koefisien alpha(α) pengujian kurang dari (≤) 0,6 maka instrumen tidak

layak digunakan (tidak reliable).

Dalam penelitian ini uji realiabilitas dilakukan melalui bantuan komputer

dengan menggunakan program Microsoft Excel 2016.

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen

No Variabel r Alpha r kritis Keterangan

1 X1 (AuthenticLeadership

Kepala Sekolah)

0,938

0,514 Reliabel

2 X2 (Manajemen Perubahan) 0,514 Reliabel

Page 21: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

83

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1,042

3 Y (Efektivitas Penerapan

Nilai Visi)

0,968 0,514 Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen, menunjukkan

nilai koefisien CrombachAlpha untuk ketiga variabel seluruhnya diatas adalah

lebih dari 0,514 yaitu r alpha untuk variabel X1 (AuthenticLeadership Kepala

Sekolah) sebesar 0,938, r alpha untuk variabel X2 (Manajemen Perubahan)

sebesar 1,042 dan r alpha untuk variabel Y (Efektivitas Penerapan Nilai Visi)

sebesar 0,968. Seluruhnya memiliki reliabilitas tinggi, dengan demikian ketiga

instrumen ini dinyatakan handal (reliabel) sehingga memiliki dasar pengambilan

keputusan hasil penelitian.

G. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian merupakan gambaran mengenai pendugaan pengujian

serta untuk mengetahui apakah ada atau tidak hubungan antara masing-masing

variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas yaitu Authentic Leadership Kepala Sekolah (X1) dan Manajemen

Perubahan (X2), sedangkan variabel terikat adalah Efektivitas Penerapan Nilai

Visi (Y).

Langkah-langkah penelitian dilakukan bertahap diawali dengan studi

pendahuluan terhadap kondisi yang ditemukan dilapangan mengenai kinerja guru

Adapun teahapan-tahapan yang ditunjukkan pada gambar alur penelitian sebagai

berikut :

StudiPendahulu

an

IdentifikasiMas

alah

MasalahPeneliti

an

StudiLiteratur PenyusunanInst

rumen

ValiditasdanRel

iabilitas

Pengumpulan

Data

Analisis Data Kesimpulan

Page 22: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

84

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Alur Penelitian

H. TEKNIK PENGOLAHAN DATA

Teknik pengolahan data merupakan tahap lanjut dalam penelitian

kuantitatif dimana peneliti melakukan kegiatan pengolahan data setelah

melakukan uji validitas, reliabilitas instrumen dan penyebaran instrumen kepada

responden. Pengolahan data dilakukan dengan mendasarkan pada prosedur

perhitungan statistik, dalam bentuk: (1) perhitungan skor kecenderungan

responden dan analisis deskriptif, (2) pengujian persyaratan analisis; uji

normalitas data, uji homogenitas data, dan uji linearitas data, serta (3) pengujian

hipotesis; uji korelasi, uji koefisien determinasi, uji regresi. Dalam pengolahan

data, peneliti menggunakan alat bantu aplikasi/program pengolahan data berupa

Ms. Excel 2016, IBM SPSS Statistic 23.0.

1) Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi

frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-

masing variabel. Gambaran umum setiap variabel digambarkan oleh skor rata-rata

yang diperoleh dengan menggunakan teknik WeightedMeansScored (MWS),

sebagai berikut:

𝑋 =𝑋

𝑁

Keterangan:

𝑋 = skor rata-rata yang dicari

𝑋 = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai untuk setiap

alternatif jawaban)

N= jumlah responden

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 3.9 kriteria dan penafsiran

seperti dibawah ini:

Tabel 3.9

Kriteria Skor Rata-rata Variabel

KonsultasiHasilPerhitungan WMS

Page 23: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

85

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No RentangSkor Kriteria

1 4,01 – 5,00 Sangat Tinggi

2 3,01 – 4,01 Tinggi

3 2,01 – 3,00 Sedang

4 1,01 – 2,00 Rendah

5 0,01 – 1,00 Sangatrendah

Sumber :DiadaptasidariAkdondanHadi(2005, hal. 39)

2) Pengujian Persyaratan Analisis

Ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis

regresi, baik regresi linier sederhana maupun regresi ganda.

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan

analisis dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik atau

nonparametrik. Untuk data parametrik, data yang dianalisis untuk berdistribusi

normal, sedangkan pengolahan data non parametrik data yang dianalisis

berdistribusi tidak normal. Pengujian ini bertujuan untuk ketiga variabel penelitian

tersebut memiliki penyebaran data yang normal atau tidak. Uji normalitas data

dapat dilakukan dengan menggunakan program IBM SPS 23 forwindows, atau

dapat pula menggunakan rumus Chi Kuadrat.

X² =Ʃ 𝑂₁ − 𝐸₁

𝐸₁

Keterangan:

X²= Chi Kuadrat yang dicari

O₁= Frekuensi hasil penelitian

E₁= Frekuensi

b) Uji Linieritas Data

Uji linieritas dalam penelitian ini diperlukan untuk menganalisis apakah

terdapat hubungan yang linier (garis lurus atau searah) antara masing-masing

variabel bebas dengan variabel terikatnya. Uji linieritas dilakukan dengan uji

kelinearan regresi dengan uji-t. Pengujian linieritas data meliputi data Authentic

Page 24: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

86

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Leadership Kepala Sekolah, Manajemen Perubahan dan Efektivitas Penerapan

Nilai Visi. Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara masing-masing

variabel bebas dengan variabel terikat makadapat dilihat dari nilai signifikasi

darideviationoflinearityuntuk X₁ terhadap Y serta X₂ terhadap Y. Apabila nilai

signifikasi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.

3) Uji Hipotesis

Tujuan dari uji hipotesis yaitu untuk mengetahui apakah kesimpulan

berakhir pada penerimaan atau penolakan. Adapun cara-cara yang digunakan

dalam uji Hipotesis ini antara lain:

a) Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha menemukan

kekuatan hubungan antar variabel. Analisis korelasi berkaitan erat dengan analisis

regresi. Beberapa perhitungan dalam analisis regresi dapat dipergunakan dalam

perhitungan analisis korelasi. Mencari koefisien korelasi antar variabel yang

dijelaskan sebagai berikut:

Hipotesis yang dimunculkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh authenticleadershipkepala sekolah (X1) terhadap efektivitas

penerapan nilai visi (Y).

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ha : authenticleadershipkepala sekolah memberikan pengaruh

terhadap efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota

Bandung.

Ho : authenticleadershipkepala sekolah tidak memberikan

pengaruh terhadap efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota

Bandung.

2. Pengaruh manajemen perubahan (X2) terhadap efektivitas penerapan nilai visi

(Y).

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ha : manajemen perubahan memberikan pengaruh terhadap

efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung.

Ho : manajemen perubahan tidak memberikan pengaruh terhadap

efektivitas penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung.

Page 25: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

87

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengaruh authenticleadershipkepala sekolah (X1) dan manajemen perubahan

(X2) terhadap efektivitas penerapan nilai visi (Y) di SMK Kota Bandung.

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ha : authenticleadershipkepala sekolah dan manajemen

perubahan memberikan pengaruh terhadap efektivitas

penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung.

Ho : authenticleadershipkepala sekolah dan manajemen

perubahan tidak memberikan pengaruh terhadap efektivitas

penerapan nilai visi di SMK Kota Bandung

Menafsirkan koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.10

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 - 1,000 Sangat Tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 - 0,399 Rendah

0,001- 0,199 Sangat Rendah

b) Koefisien Determinasi

Mencari Koefisien determinasi yang dipergunakan dengan maksud untuk

mengetahui sejauh mana kontribusi yang diberikan variabel X1 dan X2 terhadap

variabel Y, dengan rumus:

KD= r² x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi yang dicari

r² = Koefisien Korelasi

c) Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mencari pola hubungan fungsional antara

beberapa variabel. Dalam hal ini Sudjana (2004) :

Page 26: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

88

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika kita mempunyai data yang terdiri atas dua atau lebih variabel,

sewajarnya untuk dipelajari cara bagaimana variabel-variabel itu

berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam

bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara

variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan

analisis regresi.

Dengan kata lain analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi

seberapa jauh nilai dependen (variabel Y) bila variabel independen (variabel X1

dan variabel X2) diubah. Adapun analisis regresi yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu regresi sederhana dan ganda. Regresi sederhana dengan rumus yang

dikemukakan oleh Sugiono (2011, hal. 218)sebagai berikut:

Y= a + Bx

Keterangan:

Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

X = subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

a = konstanta (harga Y bila X = 0)

b = menunjukkan perubahan arah atau koefisien regresi.

Sedangkan untuk menghitung persamaan regresi ganda menggunakan

rumus yang akan dijelaskan selanjutnya. Ini dapat digunakan untuk melakukan

prediksi seberapa nilai variabel dependen bila nilai kedua variabel independen

secara bersama-sama dimanipulasi atau diubah (Sugiyono, 2011, hal. 267)Adapun

persamaan regresi ganda yang dimaksud adalah:

Y =a + b₁X₁+ b₂X₂

Keterangan :

Y= nilai yang diprediksikan

a = konstanta

b₁ = koefisien regresi independen 1

b₂ = koefisien regresi independen 2

X₁ = nilai variabel independen 1

X₂= nilai variabel independen 2

Page 27: BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIANrepository.upi.edu/26595/5/T_ADPEN_1402094_Chapter3.pdf · Penerapan Nilai Visi (Y), baik secara terpisah maupun simultan. ... 17

89

GILANG GUMILANG DAWOUS, 2016 PENGARUH AUTHENTIC LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN MANAJEMEN PERUBAHAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN NILAI VISI DI SMK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan analisis korelasi dan analisis regresi dilakukan menggunakan

program IBM SPSS 23 forwindows yang hasilnya dibahas di bab selanjutnya.