BAB III.doc

20
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent control group design. Kelompok kontrol (metode konvensional ambulasi dini) dalam penelitian ini adalah kelompok tanpa pemberian permen karet, kelompok perlakuan akan diberikan terapi mengunyah permen karet. Responden pada kelompok kontrol akan dilakukan pengukuran motilitas usus sebelum dan sesudah diberikan terapi konvensional. Pada kelompok perlakuan responden juga akan dilakukan pengukuran motilitas usus sebelum maupun sesudah diberikan mengunyah permen karet. Pre test Perlakuan Post test 37 O 1 XM O 2 O 3 XK

Transcript of BAB III.doc

Page 1: BAB III.doc

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan

nonequivalent control group design. Kelompok kontrol (metode konvensional

ambulasi dini) dalam penelitian ini adalah kelompok tanpa pemberian permen

karet, kelompok perlakuan akan diberikan terapi mengunyah permen karet.

Responden pada kelompok kontrol akan dilakukan pengukuran motilitas usus

sebelum dan sesudah diberikan terapi konvensional. Pada kelompok perlakuan

responden juga akan dilakukan pengukuran motilitas usus sebelum maupun

sesudah diberikan mengunyah permen karet.

Pre test Perlakuan Post test

Tabel 2.Skema rancangan penelitian pre dan pos tes dengan kelompok kontrol (sumber Sugiyono, 2012)

Keterangan :

O1 : Nilai pre tes ( sebelum diberikan terapi mengunyah permen karetpada kelompok perlakuan)

O2 : Nilai pos tes (Setelah diberikan terapi mengunyah permen karetpada kelompok perlakuan)

O3 : Nilai pre test (Sebelum diberikan terapi konvensional (ambulasi dini) pada kelompok kontrol)

O4 : Nilai pos tes (Setelah diberikan terapi konvensional (ambulasi dini) pada kelompok kontrol)

Xm : Intervensi terapi mengunyah permen karetXk : Intervensi terapi konvensional (ambulasi dini)

37

O1 XM O2

O3 XK O4

Page 2: BAB III.doc

B. Kerangka Kerja

Gambar 2. Kerangka kerja pengaruh mengunyah permen karet xylitol terhadap pemulihan motilitas usus pasien postoperative dengan general anestesi.

38

Melakukan pengukuran nilai motilitas usus sesudah pemberian mengunyah permen karet

Penyajian Data

Melakukan pengukuran nilai motilitas usus sebelum pemberian mengunyah permen karet

PopulasiPasien post operasi di ruang Cempaka

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

SampelBerjumlah 26 orang dengan 13 orang dengan mengunyah permen karet dan 13 orang

dengan metode ambulasi dini dikumpulkan dengan metode systematic random sampling

Kelompok Kontrol(Metode Ambulasi Dinil)

Kelompok Eksperimen(Permen Karet)

2 jam post operative 2 jam post operative

Evaluasi 1 jam

Uji Normalitas Data Penelitian Shapiro Wilk

Melakukan pengukuran nilai motilitas usus sesudah ambulasi dini

Melakukan pengukuran nilai motilitas usus sebelum ambulasi dini

Analisa DataUji statistik untuk melihat perbedaan perubahan motilitas usus

antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ditentukan dari distribusi data. Jika data berdistribusi normal maka uji yang digunakan adalah dengan t-test independen menggunakan

program komputer (Tk kepercayaan 95 %, p ≤0,05).Jika data tidak berdistribusi normal maka gunakan uji statistik non parametris

man whitney test (Tk kepercayaan 95%, p≤0,05).

Mengunyah permen karet

Page 3: BAB III.doc

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ruang Cempaka RSUD

Kabupaten Karangasem.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan Oktober

s/d November 2013.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012), Populasi adalah wilayah keseluruhan yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien post operasi yang berada di

ruang angsoka RSUP Sanglah Denpasar. Perawatan pasienpostoperative metode

konvensional yang digunakan pada penelitian ini adalah yang diberikan ambulasi

dini.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu yang

dianggap mewakili populasinya (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini yang

menjadi sampel adalah pasien post operasi yang sesuai dengan kriteria inklusi.

39

Page 4: BAB III.doc

a. Kriteria Inklusi

1) Status fisik ASA 1 atau status fisik ASA 2

2) Nilai Post Anesthesia Scoring ( Aldrete’s Score ) ≥ 7

3) Lama operasi kurang dari 4 jam.

4) Post operasi digestive hari ke 0.

5) Dengan spinal anestesi

6) Umur 17 sampai 45 tahun

7) Mau mengunyah permen karet

8) Pasien dengan 2 jam setelah post operasi (dilihat pada Rekam Medic pasien)

b. Kriteria Eksklusi

1) Tidak kooperatif

2) Pasien terpasang NGT

3) Operasi pada area mulut dan wajah

4) Reseksi usus

5) Menjalani operasi Gawat Darurat

3. Besar Sampel

Untuk memperkirakan besar sampel dari dua kelompok independen dengan

uji hipotesis dimana dalam penelitian ini kelompok yang dimaksud adalah

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, maka adapun rumus yang digunakan

dalam penelitian ini sebagai berikut (Sastroasmoro, 2010) :

40

Page 5: BAB III.doc

n1 = n2 = 2

Keterangan :

s = simpangan baku kedua kelompok (standar baku) penelitian terkait (Harma, 2009) adalah sebesar = 3,2. Nilai simpangan baku ini diperoleh berdasarkan studi literature jurnal pada penelitian dengan variable yang sama dengan penelitian ini yaitu bising usus pada pasien yang diberi permen karet xylitol.

X1-X2 = perbedaan klinis yang diinginkan (clinical judgement), dalam penelitian ini perbedaan klinis yang berarti adalah sebesar 4 kali per menit.

Zα = nilai simpangan baku standar sesuai dengan nilai alpha sebesar 0,05 (1,96)

Zβ = power yang diinginkan yaitu 90% (1,282)

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh nilai n1 dan n2 sebesar 13

orang yang berarti bahwa jumlah sampel kontrol dan perlakuan dalam penelitian

ini masing-masing berjumlah 13 orang.

4. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan

jenis sistematic sampling. Menurut Sugiyono (2012), sampling sistematis yaitu

suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel berdasarkan urutan

dari angota populasi yang telah ditentukan dengan cara kaedah tertentu. Kaedah

yang digunakan yaitu dengan nama hari yang telah ditetapkan sebelumnya dalam

pengambilan sampel. Pada penelitian ini untuk kelompok perlakuan adalah semua

pasien yang mengalami operasi bedah abdomen pada hari senin, selasa dan rabu,

sedangkan kelompok control adalah pasien yang dilakukan operasi bedah

abdomen pada hari kamis, jumat dan sabtu. Sampling ini dilakukan untuk

memudahkan peneliti melakukan control terhadap sampel dan untuk memudahkan

41

Page 6: BAB III.doc

peneliti melakukan perlakuan yang terdiri dari perlakuan pemberian permen karet

pada kelompok control dan ambulasi dini pada kelompok control sesuai dengan

protap pada penelitiani ini.

E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh kelompok

tersebut (Nursalam, 2008). Menurut Sugiyono (2012), variabel penelitian adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Adapun variable dalam penelitian terdiri dari variable bebas dan variable

terikat yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel bebas (independen)

Variabel bebas adalah faktor yang diduga sebagai faktor yang mempengaruhi

variabel dependen atau variabel terikat (Notoatmodjo, 2003). Variabel independen

pada penelitian ini adalah mengunyah permen karet gula alkohol (xylitol).

2. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat adalah faktor yang dipengaruhi oleh variabel bebas

(Notoatmodjo, 2003).Variabel dependen pada penelitian ini adalah pemulihan

motilitas usus.

Variabel yang telah ditetapkan perlu didefinisikan secara operasional, sebab

setiap istilah variabel dapat diartikan secara berbeda-beda oleh orang yang

berlainan (Nursalam, 2008). Untuk menghindari perbedaan persepsi, maka perlu

disusun definisi operasional yang merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai

42

Page 7: BAB III.doc

variabel dan dibuat menurut pemikiran peneliti. Definisi operasional variabel

dalam penelitian ini, disajikan pada tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Definisi Operasional variabel pengaruh mengunyah permen karet xylitol terhadap pemulihan motilitas usus pasien postoperative dengan spinal anestesi.

No Variabelpenelitian

Definisi Operasional

Indikator Skala pengukuran

1 Mengunyah permen karet gula alkohol (xylitol)

Proses mengunyah permen karet gula alkohol (xylitol) yang diberikan oleh peneliti dengan mulut tertutup seperti mengunyah makanan selama 15 menit sebanyak 2 butir yang dilakukan pada pasien dengan kondisi sadar di ruang perawatan.

Mengunyah dilakukan dengan mulut tertutup dengan menggerakan rahang atas dan bawah dan lidah seperti gerakan makan (petunjuk mengunyah permen karet sesuai dengan prosedur tetap).

-

2 Pemulihan Motilitas Usus

Frekuensi motilitas usus pasien selama 1 menit setelah 1 jam diberikan pemberian permen karet xylitol pada abdomen yang di dengar oleh penelitidengan cara mendengar frekuensi motilitas usus setiap 15 detik di 4 kudran abdomen kemudian menambahkan frekuensi kempat kuadran tersebut. Setiap bunyi krek…. Dihitung satu.

Nilai 1 menit motilitas usus pasien. Diukur sebelum diberikan permen karet pada saat pasien tiba di ruang angsoka dengan 2 jam postoperative. Dan diukur kembali 1 jam setelah diberikan permen karet.

Interval

43

Page 8: BAB III.doc

F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data yang Dikumpulkan

Berdasarkan cara memperolehnya, data yang dikumpulkan dalam penelitian

ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil pengukuran, pengamatan, survey dan

lain-lain (Setiadi, 2012), yaitu hasil dari pengukuran nilai motilitas usus pasien

data yang dikumpulkan yaitu data interval.

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data

(Hidayat, 2009).Peneliti dalam penelitian ini melakukan langkah pengumpulan

data sebagai berikut :

a. Setelah surat ijin dikeluarkan oleh Direktur RSUD Kabupaten Karangasem,

maka dilakukan pendekatan formal terhadap Kepala Ruang Cempaka RSUD

Kabupaten Karangasem untuk meminta ijin dan bantuan dalam pengumpulan

data di Ruang Cempaka RSUD Kabupaten Karangasem.

b. Penelitian ini menggunakan enumerator penelitian/peneliti akan dibantu oleh

beberapa orang yang telah dilakukan diskusi dan penyamaan persepsi cara

pengambilan data.

c. Melihat dan mengklarifikasi jadwal operasi pasien di IBS

d. Melakukan pendekatan terhadap pasien yang akan dilakukan operasi, pasien

pre operasi general anastesi diberikan informed consent untuk dilakukan

penelitian apabila setelah operasi memenuhi syarat. Pendekatan ini dilakukan

44

Page 9: BAB III.doc

untuk menghindari adanya kemungkinan miskomunikasi antara responden

dan peneliti saat akan dilakukan penelitian

e. Setelah informed consent dilakukan, selanjutnya peneliti melakukan studi

dokumentasi catatan medik pasien untuk menentukan lama operasi.

f. Setelah itu, pasien yang telah memenuhi kriteria sampel dilakukan pemberian

perlakuan dan kontrol.

g. Sebelum diberikan pemberian permen karet peneliti melakukan pengukuran

motilitas usus pada kelompok perlakukan dan kelompok kontrol (pre test).

h. Memberikan permen karet xylitol kepada kelompok perlakuan dan terapi

konvensional pada kelompok control yang dilakukan sesuai dengan standar di

ruang Cempaka RSUD Kabupaten Karangasem.

i. Mengukur motilitas usus pasien kelompok perlakuanpost operasi 1 jam

sesudah diberikan permen karet dan pada mengukur motilitas usus pada

kelompok kontrol 1 jam setelah diberikan terapi ambulasi dini (post test).

j. Peneliti mengumpulkan data yang telah didapat

k. Melakukan tabulasi dan analisis data

3. Instrumen Pengumpulan Data

Data dikumpulkan menggunakan instrumen pada penelitian ini adalah lembar

observasi dengan menuliskan nama reponden, umur responden,jenis kelamin,

status ASA, jenis anestesi, jenis operasi dan nilai motilitas usus pasien sebelum

dan sesudah intervensi pada kelompok kontrol dan perlakuandengan

menggunakan stetoskop untuk mendengarkan frekuensi motilitas usus dan jam

analog untuk mengukur lama waktu pemberian permen karet serta lama

45

Page 10: BAB III.doc

mendengar frekuensi motilitas usus . Stetoskop yang digunakan untuk mengukur

motilitas pre test dan post test adalah sama.

G. Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu upaya untuk meprediksi data dan

menyiapkan data sedemikian rupa agar dapat dianalisis lebih lanjut dan

mendapatkan data siap untuk disajikan. Menurut Setiadi (2012), langkah-langkah

pengolahan data yang akan dilakukan yaitu :

a. Editing

Langkah-langkah yang dilakukan dalam editing adalah memeriksa kembali

identitas responden pada lembar observasi yang telah terkumpul.

b. Scoring dan coding

Lembar observasi yang sudah terkumpul diperiksa kelengkapannya,

kemudian jawaban responden diberi skor sesuai dengan ketentuan dan diberikan

kode sesuai dengan ketentuan peneliti contoh : untuk umur : kode 1 untuk umur

17 - 20 tahun, 2 untuk 21- 25 tahun, dan seterusnya.

c. Entry

Kegiatan memasukkan data ke dalam program komputer untuk mencegah

risiko kehilangan data.

d. Cleaning

Data yang sudah dientry dicocokkan kembali kesesuainnya dengan data yang

diperoleh dari lembar observasi.

46

Page 11: BAB III.doc

2. Analisis Data

a. Analisa Univariat

Data yang diperoleh terdiri dari nilai motilitas sebelum dan sesudah pada

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Gambaran tentang frekuensi motilitas

usus sebelum dan sesudah diberikan terapi mengunyah permen karet dan terapi

konvensional yang kemudian akan dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif

tendensi sentral yang mencakup mean, median, modus, standar deviasi, kemudian

hasilnya disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.

b. Analisa Bivariat

Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer.

Data yang sudah terkumpul dilakukan analisis uji dengan bantuan program

computer. Uji yang akan digunakan yaitu :

1) Analisis pengaruh mengunyah permen karet terhadap pemulihan motilitas

usus pasien post operasi dengan general anestesia

Sebelum dilakukan pengujian statistik pengaruh mengunyah permen karet

terhadap pemulihan motilitas usus pasien post operasi dengan general anesthesia,

dilakukan uji normalitas data terhadap data sebelum dan sesudah diberikan terapi

mengunyah permen karet dengan menggunakan uji Shapiro Wilk, karena jumlah

sampel kurang dari 50 orang , jika data berdistribusi normal (p value>0,05), maka

dilakukan uji statistik parametrik dengan uji t paired sample test, namun jika data

tidak berdistribusi normal (p value<0,05) maka dilakukan uji non parametrik

dengan uji wilcoxon.Dalam penggunaan uji statistik t paired sample test, jika nilai

p atau nilai sig 2-tailed < α (0,05), dan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t

47

Page 12: BAB III.doc

tabel, maka berarti ada perbedaan antara nilai motilitas sesudah diberikan

perlakuan dengan sebelum perlakuan. Dapat disimpulkan ada pengaruh

pemberian mengunyah permen karetxylitol terhadap pemulihan motilitas usus

pasien post operasi dengan general anestesia. Sedangkan uji statistik

menggunakan wilcoxon, jika nilai p value <0,05 berarti ada pengaruh pemberian

mengunyah permen karet terhadap pemulihan motilitas usus pasien post operasi

dengan general anestesia.

2) Analisis pengaruh pemberian terapi konvensional (ambulasi dini) terhadap

pemulihan motilitas usus pasien postoperasi dengan spinal anastesia

Sebelum dilakukan pengujian statistik pengaruh pemberian terapi

konvensional (ambulasi dini) terhadappemulihan motilitas usus pasien post

operasi dengan general anestesia, dilakukan uji normalitas data terhadap data

sebelum dan sesudah diberikan terapi konvensional dengan menggunakan uji

Shapiro Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50 orang, jika data berdistribusi

normal (p value>0,05), maka dilakukan uji statistik parametrik dengan uji t paired

sample tes, namun jika data tidak berdistribusi normal (p value<0,05) maka

dilakukan uji non parametrik dengan uji wilcoxon. Dalam penggunaan uji statistik

t paired sample test, jika nilai p atau nilai sig 2-tailed < α (0,05), dan nilai t hitung

lebih besar daripada nilai t tabel, yang berarti ada perbedaan antara nilai motilitas

usus sesudah diberikan perlakuan dengan sebelum perlakuan. Dapat disimpulkan

ada pengaruh pemberian terapi konvensional ambulasi dini terhadap pemulihan

motilitas usus pasien post operasi dengan general anesesia. Sedangkan uji statistik

menggunakan wilcoxon, jika nilai p value <0,05 berarti ada pengaruh pemberian

48

Page 13: BAB III.doc

terapi konvensional terhadap pemulihan motilitas usus pasien post operasi dengan

general anestesia.

3) Analisis perbedaan motilitas usus dengan pemberian mengunyah permen

karet xylitol dengan kelompok kontrol

Analisis perbedaan antara nilai motilitas usus pasien post operasi dengan

general anestesia yang diberikan mengunyah permen karet xylitol dengan terapi

konvensional (ambulasi dini) dilakukan dengan membedakan selisih dari nilai

motilitas usus sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Selisih atau beda nilai

motilitas usus tersebut dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji

statistik Shapiro Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50 orang, jika data

berdistribusi normal (pvalue>0,05), maka dilakukan uji parametrik dengan

menggunakan uji t-test independent, namun jika data tidak berdistribusi normal

(pvalue<0,05) dilakukan dengan uji non parametrik dengan uji Man Whitney.

Dalam penggunaan uji t-test independent Jika nilai p atau nilai sig 2-tailed < α

(0,05), dan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel, maka Ho ditolak yang

berarti ada perbedaan antara nilai motilitas usus yang diberikan mengunyah

permen karet xylitol dengan nilai motilitas usus yang diberikan terapi

konvensional. Sedangkan dalam penggunaan uji statistik Man Whitney, jika nilai

p value < α ( 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada perbedaan antara

nilai motilitas usus yang diberikan mengunyah permen karet xylitol dengan nilai

motilitas usus yang diberikan terapi konvensional.

49