Bab III Tinjauan Umum Dan Tinjauan Khusus Proyek

24
 46 BAB III TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN KHUSUS 3.1 TINJAUAN UMUM 3.1.1 Gambaran Umum Proyek Rental Office atau kantor sewa yaitu suatu bangunan yang di dalamnya terjadi interaksi bisnis dan pelayanan serta profesional. Di dalamnya terdiri dari ruang    ruang dengan fungsi yang sama, yaitu fungsi kantor dengan status  pemakai sebagai penyewa atas ruang yang di gunakanny a. Departemen Umum dan Tenaga Listrik Dirjen Cipta Karya membedakan kantor sewa menurut bentuk usaha penyewa yang ada di dalamnya menjadi dua  jenis : 1. Usaha sejenis yaitu merupakan bagunan kantor sewa yang di sewa oleh sekelompok usaha yang sejenis. Bagi investor hal ini sangat menguntungkan, karena memiliki cavative market /  pangsa pasar yang pasti, sehingga mampu memperbesar occupancy rate / tingkat hunian. 2. Mixed Use / Campuran merupakan kan- tor sewa dengan latar  belakang bidang usaha yang berlainan jenis atau campuran ; paling  banyak karena fleksibel. Dalam bangunan tersebut para penyewa  berasal dari bermacam    macam latar belakang jenis usaha. Jenis ini lebih banyak di dapat dalam praktek sehari    hari, karena si- fatnya murni bisnis tanpa ad a ikatan tertentu di belakangnya . Fasilitas dan utilitas yang ada pada rental office antara lain : listrik, air minum, telepon , genset, pemelihraan gedung, public, toilet, elevator,  fire detection,  Air Condition, keamanan, Car Park , cleanning , telex , Utility Room, Cafetaria, Bank, Loby dan atau koridor. Listrik, air minum, telepon , genset,  pemelihraan gedung, public, toilet, elevator ,  fire detection,  Air Condition,

description

Laporan Kerja Praktek

Transcript of Bab III Tinjauan Umum Dan Tinjauan Khusus Proyek

  • 46

    BAB III

    TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN KHUSUS

    3.1 TINJAUAN UMUM

    3.1.1 Gambaran Umum Proyek

    Rental Office atau kantor sewa yaitu suatu bangunan yang di dalamnya

    terjadi interaksi bisnis dan pelayanan serta profesional. Di dalamnya terdiri dari

    ruang ruang dengan fungsi yang sama, yaitu fungsi kantor dengan status

    pemakai sebagai penyewa atas ruang yang di gunakannya.

    Departemen Umum dan Tenaga Listrik Dirjen Cipta Karya membedakan

    kantor sewa menurut bentuk usaha penyewa yang ada di dalamnya menjadi dua

    jenis :

    1. Usaha sejenis yaitu merupakan bagunan kantor sewa yang di

    sewa oleh sekelompok usaha yang sejenis. Bagi investor hal ini

    sangat menguntungkan, karena memiliki cavative market /

    pangsa pasar yang pasti, sehingga mampu memperbesar

    occupancy rate / tingkat hunian.

    2. Mixed Use / Campuran merupakan kan- tor sewa dengan latar

    belakang bidang usaha yang berlainan jenis atau campuran ; paling

    banyak karena fleksibel. Dalam bangunan tersebut para penyewa

    berasal dari bermacam macam latar belakang jenis usaha. Jenis

    ini lebih banyak di dapat dalam praktek sehari hari, karena si-

    fatnya murni bisnis tanpa ada ikatan tertentu di belakangnya .

    Fasilitas dan utilitas yang ada pada rental office antara lain : listrik, air

    minum, telepon , genset, pemelihraan gedung, public, toilet, elevator, fire

    detection, Air Condition, keamanan, Car Park, cleanning, telex, Utility Room,

    Cafetaria, Bank, Loby dan atau koridor. Listrik, air minum, telepon , genset,

    pemelihraan gedung, public, toilet, elevator, fire detection, Air Condition,

  • 47

    keamanan adalah fasilitas umum yang harus disediakan mengingat bangunan

    kantor sewa kelas 1 merupakan bangunan bertingkat banyak dan mementingkan

    kelancaran kerja. Mengingat bahwa bangunan kantor sewa kelas 1 yang bersifat

    komersilal. Utility Room, Cafetaria, Bank, Loby dan atau koridor merupakan

    fasilitas pelengkap yang dapat digunakan oleh penyewa umum1.

    3.1.2 Manajemen Proyek

    Menurut Soehato (1995), proyek adalah suatu kegiatan sementara yang

    berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu

    dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan

    dengan jelas2.

    Berdsasarkan definisi tersebut, dalam sebuah proyek diperlukan adanya

    suatu sistem guna proyek dapat terlaksana dalam mencapai tujuan atau target,

    sehingga dapat menghasilkan suatu mutu, anggaran dan jadwal yang baik serta

    pelaksanaannya yang dapat berjalan dengan tepat waktu. Sistem itulah yang

    disebut manajemen proyek.

    Manajemen dan staff ahli di kantor PT. Waskita Karya dipersiapkan untuk

    mendukung perencanaan, kontrol perencanaan dan perkembangan proyek AD

    Premier Office Park TB Simatupang ini. Penempatan staff ahli teknik maupun

    non teknik dengan keahlian tertentu terus-menerus ditingkatkan dalam

    perencanaan dan pemantauan proses kemajuan kerja, hal ini akan menjamin

    ketepatan waktu, mutu, dan harga yang bersaing.

    Untuk memastikan tujuan akhir proyek dapat terencana sesuai dengan

    waktu, scope, dan dana yang telah ditetapkan diawal kegiatan proyek, maka

    perencanaan proyek harus dilakukan secara professional yang didasarkan pada

    siklus hidup.

    1 Ardiyan Adhi W. Journal of Architecture 1, 2012

    2 Ir. Irika Widiasari, MT. & Lenggeni, MT, Manajemen Konstruksi,2013,h.25

  • 48

    Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang

    digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan,

    dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan

    akhir proyek tercapai. Terdapat empat tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam

    siklus hidup proyek yaitu :

    1. Tahap Inisiasi

    Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah

    proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin

    diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan

    permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk

    memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk

    direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan.

    Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan

    ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.

    2. Tahap Perencanaan

    Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk,

    maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini,

    dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim

    proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan

    dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource

    plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement

    plan, contract supplier dan perform phare review.

    3. Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek)

    Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek

    siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini,

    deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas

    yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara

    kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu

  • 49

    dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil

    akhir proyek.

    4. Tahap Penutupan

    Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil

    akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada

    pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan

    memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan

    proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap

    ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat

    keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan

    proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan

    datang3.

    Adapun tugas pemangku kepentingan dalam hubungannya dengan tahapan

    atau siklus proyek adalah

    1. Pemilik (Owner)

    Pemilik Proyek adalah orang atau badan hokum ataupun instansi yang

    memiliki sebagian tanggung jawab pekerjaan kepada pihak lain untuk

    mengerjakannya. PT. Puriampera Intipratama merupakan Pemilik dari proyek

    AD Premier Office Park TB. Simatupang. Peranan pemilik dalam hal ini amat

    menentukan dalam pelaksanaan proyek. Hal ini dapat dimengerti karena pemilik

    proyeklah yang menentukan apa yang diinginkannya.

    Berapa besar lingkup biaya, jadwal dan mutu proyek atau investasi

    yang aka dibangun.

    3 manajemenproyek.net

  • 50

    Menentukan strategi penyelenggaraan yang baik berupa pemilihan

    jenis kontrak, filosofi desain, penggunaan konslutan perencana,

    konsultan manajemen pekerjaan kontraktor.

    Pemilik mengawasi, memantau dan mengendalikan pekerjaan

    kontraktor melalui konsultan pengawas.

    Memberikan keputusan dan intruksi yang berkaitan erat dengan

    perubahan pekerjaan,waktu pelaksanaan dan biaya.

    Gb. 3.1 Logo PT. Puriampera Intipratama.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    2. Konsultan Perencana (Designer)

    Perencana adalah orang atau badan yang membuat perencanaan lengkap

    dari pekerjaan suatu bangunan dapat berupa perseorangan atau kelompok yang

    berbadan hokum yang bergerak di bidang perencanaan bangunan.

    Tugas, kewajiban, dan wewenang perencana adalah :

    Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar, rencana kerja dan

    syarat-syarat hitungan struktur beserta perencanaan anggaran dan

    biaya yang harus mendapat persetujuan pemilik proyek.

    Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas

    tentang perencanaan pekerjaan dan membantu segala sesuatu yang

    berkaitan dengan proses pelelangan.

  • 51

    Merencanakan bahan dan alat yang digunakan sesuai peraturan dan

    syarat yang ada serta memberikan metode yang harus ditetapkan

    dalam pelaksanaan.

    Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan

    kontraktor apabila terjadi permasalahan-permasalahan dilapangan

    dalam bidang arsitektur, struktur konstruksi dan mekanik/elektrik.

    Menghadiri rapat evaluasi dan koordinasi pengelola proyek.

    Berhak melakukan pengujian suatu pekerjaan secara khusus untuk

    menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak melalui

    konsultan pengawas.

    Dalam Proyek AD Premier Office Park TB. Simatupang ini, terdapat 4

    konsultan yang berbeda-beda yaitu :

    Architecture Consultant

    Gb. 3.2 Logo Andra Matin.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    Structure Consultant

    Gb. 3.3 Logo sentra reka struktur.

    Sumber : PT. Waskita Karya

  • 52

    Mechanical Electrical Consultant

    Gb. 3.4 Logo metromedia engineering.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    QS Consultant

    Gb. 3.5 Logo Quanta Costindo.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    3. Kontraktor

    Kontraktor adalah seseorang atau sekelompok individu yang melakukan

    kerja sama atau mendatangani kontrak dengan sebuah organisasi atau seorang

    individu lainnya (pemilik/owner) untuk suatu pekerjaan seperti konstruksi,

    renovasi, atau pembongkaran suatu gedung, jalanan, atau struktur bangunan fisik

    lainnya.

    Dalam proyek AD Premier Office Park TB. Simatupang ini yang

    bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Waskita Karya. PT. Waskita Karya

    merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di

    bidang konstruksi. Tugas, kewajiban dan wewenang tim pelaksana adalah

    sebagai berikut ini.

  • 53

    Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana,

    risalah pekerjaan, peraturan dan syarat-syarat.

    Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai

    pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.

    Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.

    Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang harus disetujui oleh

    pengawas disertai keterangan mutu bahan, alat dan hasil test

    laboratorium

    Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang timbul

    dilapangan kepada perencana dan pengawas.

    Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.

    Menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian.

    Membuat jadwal kerja.

    Menyerahkan pekerjaan kepada pemilik proyek apabila

    pekerjaan telah sesuai secara keseluruhan.

    Menjamin Pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak.

    Gb. 3.5 Logo PT. Waskita Karya.

    Sumber : PT. Waskita Karya

  • 54

    3.1.3 Sistem Organisasi Proyek

    PT Waskita Karya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia

    yang bergerak di bidang konstruksi. Dapat dilihat pada bagan dibawah ini struktur

    organisasi pada PT. Waskita Karya yang menangani proyek AD Premier Office

    Park TB. Simatupang ini :

    Gb. 3.6 Bagan Struktur Organisasi Proyek AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

  • 55

    3.1.4 Sistem Kontrak

    Kontrak konstruksi adalah suatu ikatan perjanjian atau negosiasi antara

    pemilik proyek dengan agen-agen mengkoordinasikan seluruh kegiatan proyek

    dengan tujuan untuk meminimalkan biaya dan jadwal serta menjaga mutu proyek.

    Kontrak merupakan dokumen yang penting dalam proyek. Segala hal terkait hak

    dan kewajiban antar pihak serta alokasi risiko diatur dalam kontrak.

    Dalam Proyek AD Premier Office Park TB. Simatupang ini

    menggunakan sistem kontrak Fixed Lump Sum price. Kontrak ini menyatakan

    bahwa kontraktor akan melaksanakan proyek sesuai dengan rancangan biaya

    tertentu. Jika terjadi perubahan dalam kontrak, perlu dilakukan negosiasi antara

    pemilik dan kontraktor untuk menetapkan besarnya pembayaran (tambah atau

    kurang) yang akan diberikan kepada kontraktor terhadap perubahan tersebut.4.

    3.1.5 Time Schedule (Kurva S)

    Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan

    masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keselurahan adalah rentang

    waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.

    Tujuan atau manfaat pembuatan time schedule pada sebuah proyek

    konstruksi antara lain:

    Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang

    dibutuhkan.

    Pedoman waktu untuk pendatangan material yang sesuai dengan

    item pekerjaan yang akan dilaksanakan.

    Pedoman waktu untuk pengadaan alat alat kerja.

    Time schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan

    waktu pelaksanaan proyek.

    4 www.mediaproyek.com

  • 56

    Sebagai tolok ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.

    Time schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri

    sebuah kontrak kerja proyek konstruksi.

    Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu

    tertentu.

    Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas

    keterlambatan proyek atau bonus atas percepatan proyek.

    Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi5.

    Gb. 3.7 Time Schedule & S curve.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    5 Ilmusipil.com

  • 57

    3.1.6 Pengawasan, Laporan-laporan dan Pemeriksaan Rutin dan Khusus

    1. Pengawasan

    Pengawasan yang dilakukan terhadap proyek AD Premier Office Park

    adalah :

    Pegawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah

    dilakukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi

    Konsultan Manajemen Konstruksi harus dapat mengawasi, memeriksa

    dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor

    harus mengadakan fasilitas- fasilitas yang diperlukan.

    Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari

    pengamatan Konsultan Manajemen Konstruksi adalah tetap menjadi

    tanggung jawab Kontraktor.

    Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja

    (08.00 dampai dengan 16.00), dan hari libur maka segala biaya yang

    diperlukan untuk hal tersebut menjadi beban Kontraktor yang

    perhitungannya disesuaikan dengan peraturan pemerintah. Permohonan

    untuk mengadakan pengawasan tersebut harus dengan surat yang

    disampaikan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.

    Di tempat pekerjaan, Konsultan Manajemen Konstruksi menempatkan

    petugas-petugas pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi

    pekerjaan Kontraktor, agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan

    sesuai dengan isi surat perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan dengan cara-cara

    yang benar dan tepat serta cermat.

  • 58

    2. Laporan - laporan

    Laporan-laporan yang dilaporkan pada proyek adalah laporan

    harian, mingguan dan pengetesan.

    Kontraktor wajib membuat laporan harian dan mingguan yang

    memberikan gambaran mengenai :

    - Kegiatan Fisik.

    - Catatan dan perintah Konsultan Manajemen Konstruksi yang

    disampaikan secara lisan maupun tertulis.

    - Jumlah material masuk/ditolak

    - Jumlah tenaga kerja dan keahliannya.

    - Keadaan cuaca.

    - Pekerjaan tambah/kurang.

    - Prestasi rencana dan yang terpasang

    Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah

    ditandatangani oleh manajer proyek harus diserahkan kepada Konsultan

    Manajemen Konstruksi untuk diketahui/disetujui.

    3. Pemeriksaan Rutin dan Khusus

    Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh

    Kontraktor instalasi ini secara periodic dan tidak kurang dari setiap dua

    minggu atau ditentukan lain oleh Manajemen Konstruksi.

    Pemeriksaan khusus dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh

    Kontraktor instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak Konsultan

    Manajemen Konstruksi dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini6.

    6 PT. Waskita Karya

  • 59

    3.2 TINJAUAN KHUSUS (AD Premier Office Park)

    3.2.1 Lokasi Proyek

    Gb. 3.8 Lokasi Proyek AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    Proyek ini terletak di Jalan TB. Simatupang No. 5 Jakarta 12550, yang

    mana aktivitas lalu lintas yang cukup padat pada jam jam tertentu, untuk itu

    perlu dijaga baik dari segi keamanan, kebersihan dan Traffic Managementnya,

    sehingga diperlukan adanya Koordinasi dengan Polisi setempat dan Satuan

    Keamanan Proyek AD Premier Office Park Jakarta 12550, dan warga

    sekitarnya.

    Gb. 3.9 Denah Situasi.

    Sumber : PT. Waskita Karya

  • 60

    3.2.2 Deskripsi Proyek

    AD Premier Office Park Merupakan commercial High Rise Building yang

    bertempat di jl. TB. Simatupang No. 5 Jakart 12550. Pelabelan AD didepan

    Premier itu sendiri merupakan dedikasi generasi kedua PURI terhadap jasa dan

    rintisan Achmad Djawas di sektor properti. AD Premier ini dirancang oleh

    seorang arsitek handal yang popular dengan independensinya mempertahankan

    idealisme dan egonya yang bernama Andra Matin.

    Gb. 3.10 Facade AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    Gedung perkantoran yang kelak beroperasi pada kuartal kedua 2014 ini

    menempati area seluas 6.000 m2 di kawasan bisnis baru, koridor Simatupang,

    Jakarta Selatan. Jika dilihat sekilas, desain arsitekturalnya yang boxy memang

    sangat bersahaja untuk tidak dikatakan biasa. Namun, jika dikupas lebih jauh, AD

    Premier ini lekat dengan nafas alami. Minim penggunaan kenyamanan artifisial.

  • 61

    Pendek kata ia berupaya mempertemukan kebutuhan ruang usaha bagi para

    pebisnis dan profesional dengan keharusan melestarikan lingkungan7.

    3.2.3 Data Umum Proyek

    DATA UMUM PROYEK

    1. Nama Proyek : AD Premier Jakarta Paket Struktur &

    Arsitektur

    2. Jenis Proyek : Gedung

    3. Lokasi : Jl. TB. Simatupang No. 5, Jakarta

    12550

    4. No. Kontrak / SPK : 005/SPK/PI-PR/GD/IV/13

    5. Tanggal Kontrak / SPK : 25 April 2013

    6. No. AB : DG 2B 13 056

    7. Cara Mendapatkan Kontrak : Tender Terbuka

    8. Luas Bangunan : 36.739 m2

    9. Nilai Kontrak : Rp. 101.092.746.000 (termasuk PPN

    10%)

    10. Jenis Kontrak : Lump Sum Fixed Price

    11. Sumber Dana : PT. Puriampera Intipratama

    12. Pengguna Jasa & MK : PT. Puriampera Intipratama

    13. Konsultan Perencana : PT. Sentra Reka Struktur

    14. Jangka Waktu Pelaksanaan : 425 Hari (1 Mei 2013 1 Juli 2014)

    15. Masa Pemeliharaan : 365 Hari

    Tabel 3.1 Data Umum Proyek.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    7 Hildalexander.com

  • 62

    3.2.4 Lingkup Pekerjaan

    Tabel 3.2 Lingkup Pekerjaan.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    NO. URAIAN BOBOT (%)

    I PERSIAPAN 9.78

    II PEKERJAAN STRUKTUR 48.86

    1 PEKERJAAN TANAH 0.30

    2 PEKERJAAN BASEMENT 24.40

    3 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 24.61

    III PEKERJAAN ARSITEKTUR 22.42

    1 PEKERJAAN LANTAI 2.06

    2 PEKERJAAN DINDING 6.03

    3 PEKERJAAN PLAFOND 3.67

    4 PEKERJAAN SANITASI 1.93

    5 PEKERJAAN PINTU JENDELA 2.72

    6 PEKERJAAN LAIN-LAIN 2.18

    7 PEKERJAAN LUAR 1.72

    8 PEKERJAAN FACADE 2.10

    IV FEE KOORDINASI 1.89

    V PROV SUM 17.06

    100.00

  • 63

    3.2.5 Pekerjaan Fasade

    Pekerjaan Fasade merupakan bagian dari lingkup pekerjaan arsitektur.

    Pekerjaan ini biasanya dilakukan ketika bangunan yang dibangun telah mencapai

    ketinggian tertentu. Dalam proyek AD Premier Office Park Tb. Simatupang ini,

    fasadenya menggunakan clear glass tempered dengan tebal 12 mm dan

    menggunakan rangka aluminium untuk membentuk fasade yang terkesan boxy.

    Gb. 3.11 Tampak Utara Lantai 2 - 4 AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    Gb. 3.12 Tampak Selatan Lantai 2 4 AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

  • 64

    Gb. 3.13 Tampak Barat Lantai 2 - 4 AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    Gb. 3.14 Tampak Timur Lantai 2 - 4 AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    Gb. 3.15 Potongan Lt. 8 AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

  • 65

    Gb. 3.16 Detail Potongan AD Premier Office Park.

    Sumber : PT. Waskita Karya

    Lingkup Pekerjaan

    Bagian ini meliputi pengadaan tenaga kerja, pengadaan, penyimpanan,

    pengamanan bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu untuk melaksanakan

    semua pekerjaan kusen untuk rangka pintu kaca, grill aluminium, exhaust, dan

    lain-lain seperti yang dinyatakan dalam gambar serta petunjuk Konsultan

    Pengawas.

    Pengendalian Pekerjaan

    Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam :

    - The Aluminium Association (AA)

    - Architectural Aluminium Manufactures Association (AMA)

    - American Standart For Testing Material (ASTM)

    Persyaratan Bahan

    1. Kusen Aluminium

    - Kusen yang digunakan produksi PT. Indeco Pasific

    - Kadar campuran :

    Architectural Billet 45 (AB45)

  • 66

    Ultimate Strength 28.000 psi Yield.

    - Anodized :

    Ketebalan lapisan anodizing diseluruh permukaan aluminium

    adalah 18 mikron dengan warna yang akan ditentukan kemudian

    oleh Konsultan Perencana.

    - Hardware :

    Akan ditentukan kemudian dan sesuai petunjuk dalam gambar.

    - Accessories :

    Akan ditentukan kemudian

    - Jaminan :

    Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe campuran (alloy)

    dan ketebalan Anodized. Kontraktor harus dapat

    memperlihatkan bukti bukti keaslian barang.

    2. Tempered Glass

    - Bahan : Clear Tempered Glass & Black Tempered Glass

    - Produk : PT. Indeco Pasific

    - Type / Pola : Ketebalan kaca 12 mm sesuai dengan gambar.

    - Warna : Ditentukan kemudian.

    3. Sealant

    Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus menggunakan

    bahan sejenis silicon karet produksi PT. Indeco Pasific. Warna

    akan ditentukan kemudian.

  • 67

    4. Contoh contoh

    - Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas

    contoh potongan kusen aluminium ukuran 10 x 20 cm, beserta

    brosur lengkap dari pabrik / produsen.

    - Kontraktor harus membuat shop drawing untuk dikonsultasikan

    kepada Konsultan Pengawas.

    5. Penyimpanan dan Pengiriman

    Penyimpanan harus di ruang beratap, bersih, kering, dan dijaga

    agar tidak terjadi abraasi atau kerusakan lain serta tidak dekat

    dengan tempat pembakaran.

    6. Finishing

    Finishing untuk permukaan kusen yang bersentuhan dengan

    alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya

    harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti

    corrosive treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic

    varnish atau bahan insulation lainnya yang disetujui Konsultan

    Pengawas.

    Pelaksanaan

    - Sebelum Pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar

    gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus

    diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan

    dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi

    lain.

    - Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dikerjakan secara

    fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran kondisi lapangan agar

    hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

  • 68

    - Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk

    menghindarkan penempelan debu besi pada permukaan. Disarankan

    untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati hati

    tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

    - Pengelasan dibenarkan menggunakan non actived gas (argon) dari

    arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

    - Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti

    dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk

    memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

    - Angkur angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate

    setebal 3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron dan

    ditempatkannya pada interval 300 mm.

    - Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh

    sealant yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.

    - Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh

    sealant yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.

    - Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah

    10 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.

    - Kaca kaca hendaknya dibuat fixed dengan beads, beads dimaksud

    harus dari aluminium extruded shape dan dilengkapi dengan

    neoprene. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi

    flashing untuk penahan air hujan.

    - Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari

    produsen atau yang disetujui Konsultan Pengawas.

    - Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang

    berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat

  • 69

    kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya

    tambahan.

    Pengujian Mutu Pekerjaan

    - Semua bahan terpasang sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang

    telah disetujui Konsultan Pengawas.

    - Kusen aluminium terpasang dengan kuat dan setiap hubungan sudut

    harus 90 derajat, apabila tidak terpenuhi maka harus dibongkar atas

    biaya kontraktor.

    - Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan sempurna.

    - Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak boleh

    bergetar; apabila masih terjadi getaran, maka profil rubber seal

    pemegang kaca harus diganti atas biaya Kontraktor.

    Pengamanan Pekerjaan

    - Setelah pemasangan, kotor akibat noda noda pada permukaan

    kusen dapat dibersihkan dengan Volatile Oil.

    - Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan

    pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium yang terkena

    bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air bersih, sebelum kering

    sapukan dengan kain yang halus kemudian baru diberikan bahan

    pelindung.

    - Setelah pemasangan kusen aluminium dan kaca luar bangunan, maka

    sekeliling kaca yang berhubungan langsung dengan permukaan

    kolom ataupun panel aluminium perlu diberi lapisan vinyl tape untuk

    mencegah korosi selama masa pembangunan.