BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua...

21
44 BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB JEMAAT ANUGERAH TARAKAN A. Sejarah GPIB Juata Laut Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) di Juata Laut sudah ada sejak tahun 1979, di mana pada saat itu warga jemaat didominasi oleh karyawan PT. Chipdeco dan mayoritas adalah anggota GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat). Dalam menunjang pelayanannya, banyak fasilitas perusahaan PT. Chipdeco yang digunakan, termasuk transportasi dan akomodasi bagi tenaga pelayan / pendeta. Pimpinan perusahaan setempat Alm. Bapak Piet Tambuwun memberikan jaminan biaya hidup sehari-hari bagi tenaga pelayan / pendeta yang datang melayani, seluruh kebutuhan ditanggung oleh perusahaan. Dukungan dari keluarga besar Markadi Tambuwun sangat dirasakan oleh seluruh warga jemaat dalam melaksanakan kegiatan pelayannya.Alm.Bapak Piet Tambuwun adalah seorang anggota Majelis Jemaat dengan jabatan sebagai Koordinator Majelis Jemaat di Pos Pelkes Juata Laut, sedangkan Ibu Onny Markadi-Tambuwun adalah seorang aktivis GPIB di Jakarta yang menjabat sebagai seorang pimpinan dalam departemen Pelkes GPIB sejak periode Majelis Sinode XV. Dalam perjalanan pelayanan selanjutnya, tepatnya melalui sidang Majelis jemaat triwulan III bulan Desember 1997 ditetapkan bahwa Jemaat

Transcript of BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua...

Page 1: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

44

BAB III

STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA

GPIB JEMAAT ANUGERAH TARAKAN

A. Sejarah GPIB Juata Laut

Persekutuan Oikumene Umat Kristen (POUK) di Juata Laut sudah ada

sejak tahun 1979, di mana pada saat itu warga jemaat didominasi oleh

karyawan PT. Chipdeco dan mayoritas adalah anggota GPIB (Gereja Protestan

di Indonesia bagian Barat). Dalam menunjang pelayanannya, banyak fasilitas

perusahaan PT. Chipdeco yang digunakan, termasuk transportasi dan

akomodasi bagi tenaga pelayan / pendeta.

Pimpinan perusahaan setempat Alm. Bapak Piet Tambuwun

memberikan jaminan biaya hidup sehari-hari bagi tenaga pelayan / pendeta

yang datang melayani, seluruh kebutuhan ditanggung oleh perusahaan.

Dukungan dari keluarga besar Markadi – Tambuwun sangat dirasakan oleh

seluruh warga jemaat dalam melaksanakan kegiatan pelayannya.Alm.Bapak

Piet Tambuwun adalah seorang anggota Majelis Jemaat dengan jabatan sebagai

Koordinator Majelis Jemaat di Pos Pelkes Juata Laut, sedangkan Ibu Onny

Markadi-Tambuwun adalah seorang aktivis GPIB di Jakarta yang menjabat

sebagai seorang pimpinan dalam departemen Pelkes GPIB sejak periode

Majelis Sinode XV.

Dalam perjalanan pelayanan selanjutnya, tepatnya melalui sidang

Majelis jemaat triwulan III bulan Desember 1997 ditetapkan bahwa Jemaat

Page 2: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

45

dalam Persekutuan ini langsung berintegrasi dengan Jemaat GPIB Immanuel

Tarakan dan menjadi sektor pelayanan V (lima) dari GPIB Jemaat “Immanuel”

Tarakan. Selanjutnya, dalam rangka pengembangan wilayah pelayanan, maka

pada Februari 2002 sektor V (lima) dari GPIB Immanuel Tarakan ini menjadi

Pos Pelkes “Anugerah” Juata Laut yang telah mengatur/mengelola

keuangannya sendiri. Selama 13 tahun kehidupan Persekutuan, Pelayanan dan

Kesaksian mengalami peningkatan secara kualitas dan kuantitas, termasuk

pengelolaan keuangan.

Pos Pelkes Anugerah Juata Laut terletak di Kecamatan Tarakan Utara,

Kelurahan Juata Laut, tepatnya di jalan Kakap RT 08 No 22 Juata Laut.

Kelurahan Juata Laut terdiri dari 19 RT, Pos Pelkes termasuk pada RT 08.

Luas pemukiman Juata Laut 84,54 km2, luas kuburan 0,6 km2, luas

pekarangan 0,8 km2, perkantoran 0,2 km2. Jumlah penduduk yang ada di

kelurahan Juata Laut sebanyak 10.482 orang.Sebagian besar penduduknya

bersuku Tidung, Dayak. Namun ada pula suku-suku lain yang merantau antara

lain Jawa, Bugis, Toraja, Manado, Sangir, Ambon, Tiong Hoa, Timor, Batak.

Walaupun penduduknya dari pelbagai suku dan agama namun kerukunan umat

beragama dapat terpelihara dengan baik. Sehubungan dengan beragamnya suku

bangsa, maka beragam pula matapencaharian masyarakat, antara lain: pegawai

negeri, swasta, wirausaha, nelayan, petani dan peternak. Dengan keberagaman

ini perekonomian semakin baik dan menunjang pembangunan

daerah.Selanjutnya prospek pembangunan kota Tarakan saat ini diarahkan di

Page 3: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

46

Kecamatan Tarakan Utara khususnya di Kelurahan Juata Laut sebagai Ibukota

Kecamatan.

Dalam rangka pengembangan wilayah pelayanan, maka sejak 10

Februari 2002 di bawah pimpinan Pdt. J.H.K Iroth S.Th sebagai Ketua Majelis

Jemaat. Pos Pelkes Anugerah Juata Laut telah mengatur/ mengelola

keuangannya sendiri. Dan pada Sidang Majelis Jemaat di Immanuel Tarakan

disampaikan laporan kegiatan rutin dan keuangannya. Setelah itu warga jemaat

di pos mengalami perkembangan yang cukup baik. Di antaranya pembangunan

pastori (rumah dinas pendeta) dan merenovasi gedung gereja yang

dipersembahkan oleh Keluarga Markadi-Tambuwun. Gedung gereja

diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal

25 Maret 2007.Dalam melaksanakan kegiatan pelayanannya, jemaat di Pos

Pelkes ini telah dilayani oleh Pdt.Elizabeth Sihite S.Th, Pdt.Samuel Natar S.Th,

Pdt.Ny.Pinkan E.J Rey-Cornelis S.Si, dan Pdt. Fika Nadtalya Dumais, S.Th.

Memperhatikan peningkatan yang terjadi dan potensi yang ada dalam

lingkup warga jemaat Pos Pelkes “Anugerah”, serta potensi yang ada di

wilayah Juata laut sendiri, di mana hal tersebut menunjukkan prospek yang

baik. Maka besar harapan warga jemaat di Pos Pelkes Anugerah Juata Laut

agar Pos Pelkes ini dapat didewasakan dan dilembagakan sebagai jemaat

mandiri. Hal inilah yang kemudian direspon oleh GPIB Jemaat Immanuel

Tarakan sebagai Jemaat Induk, dan kemudian direkomendasikan kepada

Majelis Sinode GPIB.

Page 4: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

47

Merespon rekomendasi GPIB Jemaat “Immanuel” Tarakan perihal

pendewasaan dan pelembagaan Pos Pelkes “Anugerah” Juata Laut, maka

Majelis Sinode GPIB telah menerbitkan Surat Keputusan Majelis Sinode GPIB

nomor : 5109/VIII-15/MS.XIX/KPTS perihal Personil Panitia Persiapan

Pendewasaan dan Pelembagaan Pos Pelkes Anugerah Juata Laut, serta

melakukan Peninjauan dan Pembinaan pada tanggal 27 – 28 Agustus 2015 di

Pos Pelkes Anugerah Juata Laut. Serta menyampaikan tentang Pelaksanaan

Pendewasaan dan Pelembagaan Pos Pelkes “Anugerah” Juata Laut menjadi

jemaat mandiri yang dilaksanakan pada hari Minggu 18 Oktober 2015 dalam

Ibadah Hari Minggu. Data jemaat GPIB Anugerah Juata Laut dapat dibaca

pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Data Jemaat GPIB Anugerah Juata Laut Tarakan

KEPALA KELUARGA 53

JIWA 176

LAKI – LAKI 88

PEREMPUAN 88

BAPTIS 143

SIDI 80

DIAKEN - PENATUA 12 6 DIAKEN & 6 PENATUA

KATEGORIALISASI

PELKAT PA 53

PELKAT PT 15

PELKAT GP 17

PELKAT PKP 47

PELKAT PKB 44

PEMBAGIAN SEKTOR

SEKTOR PELAYANAN I MELIPUTI WARGA

JEMAAT YANG

BERDOMISILI DI

SEKITAR JALAN P. AJI

ISKANDAR DAN JALAN

PADAT KARYA DI ARAH

BAGIAN TIMUR

Page 5: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

48

SEKTOR PELAYANAN II MELIPUTI WARGA

JEMAAT YANG

BERDOMISILI DI

SEKITAR JALAN P. AJI

ISKANDAR DAN JALAN

PADAT KARYA DI ARAH

BAGIAN BARAT

Adapun data tentang pekerjaan jemaat GPIB Anugerah Juata Laut

Tarakan selengkapnya dapat dibaca dalam grafik pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1: Grafik Status Pekerjaan Jemaat GPIB Anugerah Juata

Laut Tarakan

Sasaran pemberdayaan jemaat oleh GPIB Juata Laut Tarakan adalah

kelompok usia produktif yang masih tidak bekerja, yaitu kebanyakan ibu-ibu

rumah tangga dan kelompok swasta yang mayoritas bekerja sebagai buruh

tambak udang dan mereka yang memiliki usaha kecil di rumah.

B. Peran Gereja dalam Meningkatkan Strategi adaptasi dan Ketahanan

Keluarga Jemaat

PNS10

SWASTA73SEKOLAH

55

TIDAK BEKERJA38

PEKERJAAN (orang)

Page 6: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

49

GPIB Juata Laut Tarakan menyadari bahwa mayoritas jemaatnya

tergolong masih sangat rendah. Penghasilan mereka per bulan berkisar antara

Rp. 1.000.0000,- s/d Rp. 5.000.000,- dengan pekerjaan mayoritas sebagai

buruh tambak udang dan wiraswasta. Dilihat dari tingkat pendidikan mereka,

lulusan S1 & S2 = 4%, SMA = 40%, SMP = 30%, SD = 10%, dan tidak

sekolah = 16%. Melihat kondisi seperti itu pihak pengurus GPIB Anugerah

Juata Laut memberikan berbagai upaya pemberdayaan ekonomi agar strategi

adaptasi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka meningkat dan tentunya

diharapkan dapat meningkatkan ketahanan keluarga mereka.

Bentuk pemberdayaan yang dilakukan Gereja disesuaikan dengan

strategi adaptasi kebanyakan jemaatnya, yaitu peningkatan keterampilan

pengelolaan tambak udang karena mayoritas jemaat bekerja sebagai buruh

tambak udang dan pembinaan usaha kecil-menengah (UKM) bagi jemaat yang

mempunyai usaha kecil.

Prosedur pemberdayaan diawali dengan analisis kebutuhan, penyusunan

program pemberdayaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Analisis

kebutuhan dilakukan dengan cara pihak gereja meminta pendapat jemaat

kegiatan pemberdayaan apa yang sekiranya sangat dibutuhkan jemaat. Program

pemberdayaan disusun bersama antara gereja dan mitra kerja, yakni pemilik

tambak udang yang bersedia bekerjasama dalam program pemberdayaan ini

dan pihak BRI untuk pembinaan usaha kecil-menengah (UKM) bagi jemaat

yang mempunyai usaha kecil. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai program.

Evaluasi tidak dilakukan secara tertulis melainkan dengan praktek langsung.

Page 7: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

50

Sedangkan tindak lanjut dilakukan oleh gereja dengan mengupayakan agar

jemaat yang belum mendapat kesempatan kerja sebagai buruh tambak udang

mendapat kesempatan kerja. Selain itu bagi jemaat yang memiliki usaha kecil

dan membutuhkan bantuan pinjaman dana, gereja mengupayakan bekerjasama

dengan BRI agar dapat memberi kredit tanpa jaminan.

1. Peningkatan Keterampilan Pengelolaan Tambak Udang

Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap 1 pada tgl. 6 s/d 10

Juni 2017 diikuti 10 peserta, tahap 2 pada tgl. 11 s/d 15 Juni 2017 diikuti 8

peserta, dan tahap 3 pada tgl. 16 s/d 20 Juni 2017 diikuti 8 peserta. Setiap

tahap dilakukan kegiatan:

a. Pelatihan penyiapan lahan tambak

Peserta dilatih menyiapkan lahan tambak sampai siap ditaburi bibit

udang. Lahan yang sudah siap dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Lahan tambak yang sudah siap ditaburi benih udang

Page 8: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

51

b. Pelatihan menabur benih udang

Pada tahap ini, peserta dilatih cara menabur benih udang secara benar.

Gambar praktikum menabur benih udang dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Praktikum menabur benih udang

c. Pelatihan Pengelolaan Sistem Perairan Tambak

Pada tahap ini peserta dilatih menata sistem perairan tambak agar udang

dapat hidup sesuai habitat lingkungan yang diinginkan udang. Gambar

sistem perairan tambak yang disukai udang dapat dilihat pada gambar

3.4.

Page 9: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

52

Gambar 3.4. Sistem perairan tambak yang disenangi udang

d. Pelatihan Memanen Udang

Pada tahap ini peserta dilatih tata cara memanen udang agar hasilnya

maksimal. Gambar salah satu cara memanen udang dapat dilihat pada

Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Salah satu cara memanen udang

e. Pelatihan mengelola hasil panen udang

Page 10: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

53

Peserta dilatih mengelola hasil panen udang. Salah satu gambar

pengelolaan hasil panen udang dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Peserta sedang latihan mengelola hasil panen udang

2. Pembinaan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Pembinaan UKM ini dilakukan kerjasama antara Gereja Juata Laut

Tarakan dengan Kantor Cabang (KC) BRI Tarakan Kalimantan Timur.

Pesertanya sebanyak 12 orang, yakni anggota jemaat gereja yang telah

memiliki usaha kecil berupa jasa menjahit, boutique, jualan sayur keliling,

rumah makan, warung kopi (warkop), dan membuka toko di rumah.

Tujuan pembinaan utamanya agar peserta mengetahui peluang mendapat

pinjaman modal usaha di BRI tanpa jaminan sehingga peserta dapat

mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan dana pinjaman paket

Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pembinaan UKM ini dilaksanakan hanya sehari, yakni pada hari

Senin tgl. 10 Juli 2017 bertempat di Gereja Juata Laut Tarakan. Sebagai

tindak lanjut, pihak peserta semua mengajukan pinjaman KUR dan

semuanya dinilai layak memperoleh kredit KUR tanpa jaminan.

Page 11: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

54

Gambar 3.6. Salah satu peserta pembinaan UKM sedang berjabat tangan dengan

dengan pegawai BRI pertanda permohonan pinjamannya disepakati

BRI.

C. Karakteristik Informan

Karakteristik informan yang dipilih sebagaimana telah dikemukakan

pada bab sebelumnya adalah: (1) Jemaat GPIB Anugerah Juata Laut Tarakan;

(2) Kepala rumah tangga; (3) memiliki pekerjaan; dan (4) aktif mengikuti

program pemberdayaan ekonomi yang diselenggarakan gereja.

Berdasarkan kriteria tersebut peneliti menetapkan 8 informan dari 32

jemaat yang memenuhi persyaratan tersebut. Rinciannya sebagaimana

dideskripsikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2: Data Informan Penelitian

NO NAMA USIA

(Th.)

Pekerjaan Pendidikan Hari & Tgl.

Wawancara

Tempat

1 Ronny

Donsituter 56

Buruh tambak

udang SMP

Minggu,

9 Juli 2007

Rumah

Informan

2 Pither Sattu 54 Buruh tambak

udang

SMA Minggu,

16 Juli 2007

Rumah

Informan

3 Alfred

Didalede 61

Buruh tambak

udang

SMA Minggu,

23 Juli 2007

Rumah

Informan

4 Adolof

Tahulending 55

Buruh tambak

udang

SMA Minggu,

30 Juli 2007

Rumah

Informan

Page 12: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

55

5 Distro

Sasuwuhe 59

Penjual sayur

keliling

SMA Minggu,

6 Agustus 2007

Rumah

Informan

6 Ibu Siska

Mandak 60

Menjahit dan

boutiqe

SMP Minggu,

13 Agustus 2007

Rumah

Informan

7 Ibu Ani

Pangala 63 Buka toko

SMP Minggu,

20 Agustus 2007

Rumah

Informan

8 Ibu Elisabeth

Durant 59

Rumah

makan dan

warkop Wifi

SMA Minggu,

27 Agustus 2007

Rumah

Informan

D. Deskripsi Data dan Interpretasi

Hasil wawancara, observasi dan interpretasi selengkapnya dapat dibaca

pada Lampiran 2.1 s/d Lampiran 2.8, secara ringkas dapat dideskripsikan

sebagai berikut.

1. Ketahanan Keluarga

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa Ketahanan keluarga dalam

studi ini menggunakan indikator Kementerian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yang mendeskripsikan 30

indikator ketahanan keluarga, deskripsi ketahanan keluarga informan

sebagai berikut.

Bagi informan buruh perusahaan tambak udang mereka memiliki

pendapatan tetap per minggu rata-rata Rp. 450.000,- s/d Rp. 600.000,-

termasuk lembur. Penghasilan mereka per bulan rata-rata Rp. 1.800.000,-.

s/d Rp. 2.400.000,-. Pekerjaan sebagai karyawan (buruh) tambak udang

itulah yang dipersepsi mereka sebagai pekerjaan tetap. Sedangkan bagi

mereka yang membuka usaha sendiri, seperti menjahit dan boutique,

pedagang sayur keliling, membuka toko di rumah, membuka rumah makan

(warung) dan warung kopi (warkop) pendapatan mereka tidak tetap.

Page 13: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

56

Hasil observasi baik di rumah mereka maupun di gereja

menunjukkan bahwa bagi mereka yang masih memili pasangan suami-istri

utuh, terlihat saling menghargai dan saling mencintai. Pertengkaran diakui

juga sering terjadi, namun secara lesan dan setelah selesai saling

memaafkan. Di antara anggota keluarga mereka ada yang berpartisipasi aktif

dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, yaitu ada yang menjadi Ketua RT,

aktif sebagai sekretaris RT, aktif sebagai pengurus kader PKK, dan

pengurus lansia RT dan RW setempat.

Hasil observasi menunjukkan bahwa mereka sekeluarga sangat

mempedulikan kedua orang tuanya juga peduli sama mertuanya.

Komunikasi antar anggota keluarga mereka berjalan wajar, normal dan anak

dapat menjaga tata krama/sopan santun terhadap orang tuanya. Seluruh

informan, baik yang masih suami-istri lengkap, maupun yang sudah

ditinggal wafat pasangannya aktif ke gereja setiap hari Minggu bahkan

terkadang mereka mengajak anak-anaknya. Cara mengatur waktu luang

untuk bertemu bersama anggota keluarga biasanya mereka lakukan setiap

malam sehabis makan bersama sambil melihat TV bersama.

Di antara suami dan istri informan mereka mampu membagi tugas

demi keharmonisan keluarganya masing-masing. Sebelum berangkat kerja

istri mereka menyiapkan makan dan perlengkapan sekolah anak-anak.

Pengelolaan keuangan keluarga mereka dilakukan oleh istri secara

terbuka/transparan. Dalam merencanakan jumlah anak, sebagian di antara

Page 14: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

57

mereka mengikuti program Keluarga Berencana (KB) sebagian lainnya

tidak.

Berdasarkan data penelitian, dapat dikemukakan bahwa ketahanan

keluarga informan termasuk cukup baik. Dari 30 indikator yang tidak

terpenuhi secara utuh adalah: (1) jumlah kepemilikan tabungan yang

kebanyakan belum sampai 3 kali UMR; (2) kepemilikan asuransi kesehatan

yang semuanya belum memilikinya kecuali BPJS; (3) seringnya suami

bertengkar dengan istri meskipun secara lesan; (4) Anggota keluarga

berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan; dan (5) sebagian tidak

merencanakan jumlah anak sebagaimana yang dikehendaki pemerintah

melalui program KB dua anak cukup.

Indikator yang secara umum terpenuhi adalah: (1) perkawinan

suami-istri legal; (2) kelahiran anak legal; (3) keluarga utuh, tinggal

bersama dalam ikatan keluarga; (4) makan tiga kali sehari untuk semua

anggota keluarga; (5) tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit

akut/kronis atau cacat; (6) tidak ada anggota keluarga yang menderita

masalah gizi; (7) rumah yang ditempati memiliki ruang tidur terpisah/ada

sekat antara orangtua dan anak; (8) keluarga mempunyai kepemilikan

rumah; (9) Suami dan/atau istri mempunyai penghasilan tetap per bulan

minimal UMR; (10) Suami dan/atau istri memiliki pekerjaan tetap dengan

pendapatan berapa saja; (11) Keluarga mampu membayar pengeluaran

untuk kebutuhan listrik; (12) Keluarga mampu membayar pengeluaran

untuk pendidikan anak minimal hingga tingkat SMP; (13) Tidak ada anak

Page 15: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

58

yang Drop Out dari sekolah; (14) Anggota keluarga yang berusia 15 tahun

ke atas minimal berpendidikan SMP; (15) Tidak pernah terjadi kekerasan

antar orang tua-anak; (16) Tidak ada anggota keluarga yang terlibat masalah

pelanggaran hukum; (17) Anak diberikan kesempatan untuk mengemukakan

pendapat; (18) Suami-istri saling menghargai dan menyayangi; (19)

Anggota keluarga merawat/peduli kepada orangtua lansia; (20) Anggota

keluarga berkomunikasi dengan baik, termasuk dengan keluarga besarnya;

(21) Suami dan/atau istri melakukan kegiatan agama secara rutin; (22) Ayah

mengalokasikan waktu bersama anak; (23) Ibu mengalokasikan waktu

bersama anak; (24) Ayah dan Ibu berbagi peran dengan baik bagi keluarga

yang masih utuh; dan (25) pengelolaan keuangan dilakukan bersama suami

dan istri secara transparan bagi keluarga yang masih utuh.

2. Strategi Adaptasi

Data strategi adaptasi informan dalam menghadapi tantangan internal

dan eksternal dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Dilihat dari perkembanngan pengalaman pekerjaannya selama 5

tahun terakhir, mereka seluruhnya telah lebih 5 tahun menekuni pekerjaan

yang selama ini ditekuninya, yakni sebagai buruh tambak udang, mengelola

usaha sendiri, baik toko, rumah makan dan warkop, menjahit dan boutique,

maupun jualan sayur keliling.

Ketika diajukan pertanyaan bagaimana pendapat anda tentang upaya

mendapatkan rezeki, apakah dengan aktif berdoa dan beribadah ke gereja

Tuhan Allah memberi rezeki, apakah harus berusaha keras untuk

Page 16: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

59

mendapatkannya berdoa belakangan, atau bagaimana? Mereka hampir

semuanya menjawab bahwa usaha dan doa harus seiring, usaha saja tanpa

doa rezeki juga sulit datang, sebaliknya doa saja rezeki juga tidak kunjung

tiba. Usaha keras harus dilakukan disertai dengan doa memuji Tuhan.

Sumber pendapatan keluarga mereka diperoleh dari hasil kerja suami

dan hasil kerja istri, bagi yang sudah janda dari hasil usaha sendiri sebagian

ditambah pensiunan almarhum suami, dan sebagian ditambah bantuan anak-

anak mereka yang sudah bekerja. Pekerjaan yang ditekuni informan saat ini

tidak membutuhkan pendidikan dan atau pelatihan khusus untuk dapat

melakukannya. Asal mau dan tidak malu pasti bisa, bahkan ia yakin lama-

lama bisa memiliki tambak sendiri meskipun awalnya sewa tambak. Kecuali

menjahit memerlukan keterampilan khusus yang minimal perlu didapat

melalui kursus.

Gereja pernah menyelenggarakan pelatihan yang dilakukan gereja

bekerjasama dengan pemilik tambak yang sudah maju. Tujuannya

meningkatkan keterampilan jemaat gereja yang bekerja sebagai buruh di

tambak udang. Programnya selain diberi keterampilan-keterampilan mulai

penyiapan lahan, pengairan, pembibitan udang, penyebaran bibit ke tambak,

perawatan, sampai studi banding ke pengusaha tambak udang yang sudah

maju. Selain itu gereja juga melakukan pembinaan jemaat yang memiliki

usaha kecil-menengah (UKM) sampai mereka mendapat pinjaman BRI

paket KUR tanpa jaminan.

Page 17: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

60

Berdasarkan data penelitian, dapat dikemukakan bahwa seluruh

informan dan keluarganya memiliki kemampuan beradaptasi yang cukup

baik dalam memenuhi tuntutan kebutuhan ekonomi keluarga. Dalam dirinya

mereka ada jiwa keuletan usaha, bersyukur atas pekerjaan dan rezeki yang

telah ia terima sekeluarga. Lebih dari itu tidak pernah lupa berdoa pada

Tuhan untuk kelancaran pekerjaannya. Rajinnya mereka bersama istri ke

gereja setiap hari Minggu menyebabkan jiwanya tenang, bersyukur atas apa

yang telah diterimanya, dan selalu ingat Tuhan yang maha kuasa. Demikian

halnya bagi jemaat yang sudah janda, mereka rajin ke gereja dan rajin

menjalankan usahanya hingga anak-anak mereka kuliah di perguruan tinggi.

3. Pemberdayaan Jemaat Gereja

GPIB Anugerah Juata Laut Tarakan menurut informan pernah

mengadakan upaya pemberdayaan ekonomi jemaatnya selama tiga kali

dalam bentuk pelatihan keterampilan mengelola tambak udang.

Kegiatannya, gereja bekerjasama dengan pemilik tambak yang sudah maju.

Tujuannya meningkatkan keterampilan jemaat gereja yang bekerja sebagai

buruh di tambak udang. Programnya selain diberi keterampilan-

keterampilan mulai penyiapan lahan, pengairan, pembibitan udang,

penyebaran bibit ke tambak, perawatan, sampai studi banding ke pengusaha

tambak udang yang sudah maju.

Selain pelatihan tersebut, gereja juga pernah menyelenggarakan

kegiatan penguatan UKM bekerjasama dengan BRI. Bagi jemaat yang

Page 18: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

61

mengikutinya dan memiliki usaha kecil mendapat pinjaman modal usaha

dari BRI tanpa jaminan.

Sebelum melakukan pemberdayaan pengelola GPIB Anugerah Juata

Laut Tarakan memberi pertanyaan kepada jemaat tentang program

pemberdayaan yang sangat dibutuhkan jemaat. Karena mayoritas jemaat

bekerja sebagai buruh tambak udang, dan sebagian ada yang sebagai

pemilik tambak, maka pelatihan yang diinginkan ya di bidang pengelolaan

tambak udang. Selain itu karena jemaat yang mempunyai usaha kecil

membutuhkan pinjaman dana untuk usaha, maka gereja bekerjasama dengan

BRI melakukan pembinaan UKM yang hasilnya di antaranya banyak jemaat

yang mempunyai usaha kecil mendapat pinjaman dana paket KUR tanpa

jaminan. Sebagaimana dikemukakan Ibu Elizabet Durant atas pertanyaan

“Jika gereja pernah menyelenggarakan pemberdayaan jemaat, apakah

GPIBAnugerah Juata Laut Tarakan sebelum melakukan pemberdayaan

memberi pertanyaan kepada jemaat tentang program pemberdayaan yang

sangat dibutuhkan jemaat? Ia menjawab:

“Ya, karena mayoritas jemaat bekerja sebagai buruh tambak

udang, dan sebagian ada yang sebagai pemilik tambak, maka

pelatihan yang diinginkan ya di bidang pengelolaan tambak

udang. Selain itu karena jemaat yang mempunyai usaha kecil

membutuhkan pinjaman dana untuk usaha, maka gereja

bekerjasama dengan BRI melakukan pembinaan UKM yang

hasilnya di antaranya banyak jemaat yang mempunyai usaha

kecil mendapat pinjaman dana paket KUR tanpa jaminan”

(Lampiran 2.8)

Setiap menjelang kegiatan pemberdayaan selesai pihak pemberdaya

tidak melakukan evaluasi untuk mengetahui kesesuaian perubahan perilaku

peserta dengan tujuan setiap program. Pengelola gereja, khususnya Pendeta

Page 19: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

62

hanya memotivasi peserta, teknik pelatihan diserahkan sepenuhnya kepada

tim yang audah ahli dalam pengelolaan tambak. Evaluasinya langsung

peserta secara bergantian mempraktekkan setelah diberi contoh pengelolaan

yang benar. Tidak ada evaluasi tulis. Sebagaimana dikemukakan Alfred

Didalede ketika diajukan pertanyaan “Apakah setiap menjelang kegiatan

pemberdayaan selesai pihak pemberdaya melakukan evaluasi untuk

mengetahui kesesuaian perubahan perilaku peserta dengan tujuan setiap

program?” Ia menjawab “Pendeta hanya memotivasi peserta, teknik

pelatihan diserahkan sepenuhnya kepada tim yang sudah ahli dalam

pengelolaan tambak. Tidak ada evaluasi tulis. Evaluasinya langsung peserta

secara bergantian mempraktekkan setelah diberi contoh yang benar.”

(Lampiran 2.3).

Setelah pelatihan, pihak gereja melakukan tindak lanjut agar

pelatihan benar-benar bermakna bagi peserta. Caranya, gereja mencarikan

kesempatan kerja bagi peserta yang belum bekerja pada juragan-juragan

tambak udang dan memberikan akses ke bank (BRI) bagi jemaat yang

hendak meminjam uang untuk pengembangan usaha tambak udang.

Berdasarkan data penelitian, dapat dikemukakan bahwa gereja telah

merealisasikan program diakonianya dengan memberdayakan jemaatnya.

Bentuk pemberdayaan disesuaikan dengan strategi adaptasi kebanyakan

jemaatnya, yaitu peningkatan keterampilan pengelolaan tambak udang

karena mayoritas jemaat bekerja sebagai buruh tambak udang dan

pembinaan usaha kecil-menengah (UKM) bagi jemaat yang mempunyai

usaha kecil. Tekniknya diawali analisis kebutuhan, penyusunan program

pemberdayaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Analisis kebutuhan

Page 20: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

63

dilakukan dengan cara pihak gereja meminta pendapat jemaat kegiatan

pemberdayaan apa yang sekiranya sangat dibutuhkan jemaat. Program

pemberdayaan disusun bersama antara gereja dan mitra kerja, yakni pemilik

tambak udang yang bersedia bekerjasama dalam program pemberdayaan ini

dan pihak BRI. Pelaksanaan kegiatan sedapatnya dilakukan sesuai program.

Evaluasi tidak dilakukan secara tertulis melainkan dengan praktek langsung.

Sedangkan tindak lanjut dilakukan oleh gereja dengan mengupayakan agar

jemaat yang belum mendapat kesempatan kerja sebagai buruh tambak udang

mendapat kesempatan kerja. Selain itu bagi jemaat yang memiliki usaha

kecil dan membutuhkan bantuan pinjaman dana, gereja mengupayakan

bekerjasama dengan BRI agar dapat memberi kredit tanpa jaminan.

4. Respon Jemaat terhadap Program Pemberdayaan

Manfaat pemberdayaan ekonomi yang diselenggarakan Pengelola

GPIBAnugerah Juata Laut Tarakan bagi upaya meningkatkan strategi

adaptasi menurut mereka adalah bahwa dengan bertambahnya keterampilan

dalam pengelolaan tambak udang mereka masih tetap dipertahankan sebagai

tenaga kerja di perusahaannya. Kesulitan kesulitan kerja yang semula tidak

dapat diatasi setelah pelatihan dapat diatasinya. Bahkan berkat pelatihan

beberapa informan siap menyewa tambak untuk dikelola sendiri jika modal

sudah memadai. Bagi ibu-ibu informan yang sudah janda, mereka

memperoleh manfaat pelatihan dengan mendapat pinjaman dana dari BRI

paket UKR tanpa jaminan sehingga usaha mereka bertambah maju. Dengan

demikian strategi adaptasi mereka meningkat.

Page 21: BAB III STRATEGI ADAPTASI DAN KETAHANAN KELUARGA GPIB ... · Gedung gereja diresmikan oleh Ketua Majelis Sinode GPIB Pdt. S.Th.Kaihatu M.Th tanggal 25 Maret 2007.Dalam melaksanakan

64

Manfaat pemberdayaan ekonomi yang diselenggarakan Pengelola

GPIBAnugerah Juata Laut Tarakan bagi upaya meningkatkan ketahanan

hidup keluarga menurut seluruh informan bahwa dengan mengikuti

pelatihan keterampilan kerja mereka meningkat, lebih dipercaya juragan

(majikan), dan pendapatan majikan akan meningkat pula. Bagi ibu-ibu

informan yang memiliki usaha sendiri mendapat pinjaman modal dari BRI

sehingga penghasilannya dapat meningkat.

Saran terhadap Gereja dalam memberdayakan ekonomi jemaat

sepaya lebih efektif hendaknya dilakukan pelatihan-pelatihan lain, misalnya

tentang pengelolaan koperasi bagi jemaat dan masyarakat miskin di sekitar

gereja.

Berdasarkan deskripsi data di atas dapat dikemukakan bahwa

program pemberdayaan jemaat yang dilakukan GPIB Anugerah Juata Laut

Tarakan terbukti dapat meningkatkan strategi adaptasi jemaat, khususnya

peserta pemberdayaan. Sebab melalui program pemberdayaan pengetahuan

kerja, sikap kerja, dan keterampilan kerja semakin meningkat, bagi jemaat

pemilik usaha kecil bahkan mendapat pinjaman modal tanpa jaminan dari

BRI melalui paket KUR.

Meningkatnya strategi adaptasi tersebut berdampak pada

meningkatnya ketahanan keluarga jemaat. Terbukti dari 29 indikator

ketahanan keluarga sekitar 24-26 indikator dapat dipenuhi oleh jemaat

gereja, yang berarti setelah pemberdayaan terbukti tingkat ketahanan

keluarga jemaat cukup baik.