BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE...

29
146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Mengacu pada Bogdan (1990), Nasution (1988), Nana Sujana dan Ibrahim (1989) yang menyatakan bahwa penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang terjadi pada saat sekarang pada waktu penelitian berlangsung disebut penelitian deskriptif maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Hal ini didasarkan karena penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi saat ini, seperti dikemukakan di atas. Penulis memilih metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dalam rangka menggali secara pasti hubungan dan pengaruh antar variabel yakni tentang pengaruh efektivitas manajemen SIA, budaya TIK, kematangan pemanfaatan IT oleh lembaga, ketersediaan fasilitas TIK, dan kualitas SDM SIA terhadap kinerja perguruan tinggi dan dampaknya terhadap prestasi belajar mahasiswa pada perguruan tinggi di Kota Bandung yang dijadikan objek penelitian. Metode deskriptif dalam penyelidikannya melalui kegiatan menuturkan, menggambarkan, menganalisa, dan mengklarifikasikan penyelidikan dengan teknik survei, interview, angket, observasi, wawancara dan tes. Makna penggunaan pendekatan kuantitatif dalam penelitian deskriptif adalah usaha untuk mengekplorasi dan mengungkap situasi sosial. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa metode penelitian deskriptif tertuju pada penyelidikan terhadap masalah di saat sekarang, dengan ciri-ciri sebagai berikut;

Transcript of BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE...

Page 1: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

146

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Mengacu pada Bogdan (1990), Nasution (1988), Nana Sujana dan Ibrahim (1989) yang

menyatakan bahwa penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau

kejadian yang terjadi pada saat sekarang pada waktu penelitian berlangsung disebut penelitian

deskriptif maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Hal ini didasarkan

karena penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi saat

ini, seperti dikemukakan di atas.

Penulis memilih metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dalam

rangka menggali secara pasti hubungan dan pengaruh antar variabel yakni tentang pengaruh

efektivitas manajemen SIA, budaya TIK, kematangan pemanfaatan IT oleh lembaga,

ketersediaan fasilitas TIK, dan kualitas SDM SIA terhadap kinerja perguruan tinggi dan

dampaknya terhadap prestasi belajar mahasiswa pada perguruan tinggi di Kota Bandung yang

dijadikan objek penelitian.

Metode deskriptif dalam penyelidikannya melalui kegiatan menuturkan,

menggambarkan, menganalisa, dan mengklarifikasikan penyelidikan dengan teknik survei,

interview, angket, observasi, wawancara dan tes. Makna penggunaan pendekatan kuantitatif

dalam penelitian deskriptif adalah usaha untuk mengekplorasi dan mengungkap situasi sosial.

Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa metode penelitian deskriptif

tertuju pada penyelidikan terhadap masalah di saat sekarang, dengan ciri-ciri sebagai berikut;

Page 2: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

147

(a) memfokuskan pada masalah-masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung, (b) data

yang dikumpulkan pertama disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisis. Jadi metode deskriptif

dapat digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni

ingin mengetahui pengaruh efektivitas manajemen Sistem Informasi Akademik, budaya TIK,

ketersediaan fasilitas TIK, dan kualitas SDM Sistem Informasi Akademik terhadap kinerja

perguruan tinggi dan dampaknya terhadap prestasi akademik mahasiswa di beberapa perguruan

tinggi di Kota Bandung.

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan. Seperti dikemukakan Nazir (2004) mengatakan bahwa populasi adalah: “

… berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya”. Demikian Nawawi (2003),

menyebutkan bahwa, “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil

menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu

mengenai sekumpulan objek yang lengkap”.

Populasi dalam penelitian ini adalah perguruan tinggi di Kota Bandung yang memiliki

kriteria sebagai berikut :

1. PT yang mengadaptasikan TIK dalam sistem administrasi akademik.

2. PT yang mengelola program strata-1 (S1) meliputi : Sekolah Tinggi, Institut dan

Universitas

Page 3: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

148

Penyebarannya Perguruan Tinggi di Kota Bandung baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

TABEL 3.1

PENYEBARAN POPULASI PENELITIAN

No. Jenis PT (Negeri/Swasta) Jumlah SIA- Enabled

SIA-Non TIK Enabled

1 Universitas 17+2=19 12 7 2 Institut 5+1= 6 5 1 4 Sekolah Tinggi 58 +1=59 15 39 Jumlah PT (Negeri &

Swasta) 84 37 47

2. Sampel Penelitian

Setelah populasi tergambarkan seperti pada pembahasan di atas, maka langkah

selanjutnya adalah menentukan sampel, karena dalam penelitian ini tidak akan semua populasi

dijadikan objek penelitian. Sesuai pendapat Sugiyono, (2004), bahwa: “sampel adalah

sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportionate random sampling

(Sampel Acak secara Proporsional) berdasarkan bentuk perguruan tinggi (Sekolah Tinggi,

Institut dan Universitas. Sampel akan diambil dari setiap bentuk perguruan tinggi secara

proporsional.

Tidak semua perguruan tinggi yang diidentifikasi telah menerapkan TIK dapat dijadikan

responden. Beberapa perguruan tinggi sedang melakukan upgrading system sehingga

menolak/keberatan untuk dilakukan penilaian jadi perguruan tinggi yang layak dijadikan

Page 4: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

149

populasi dalam penelitian ini berjumlah 22. Selanjutnya penentuan jumlah sampel

menggunakan rumus Yamane (1967: 258) sebagai berikut:

� =�

�. �� + 1

Dimana:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d2= presisi (ditetapkan 10 % dengan tingkat kepercayaan 95%).

Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

1)1.0(22

222 +

=x

n

n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18)

Berdasarkan jumlah sampel hasil perhitungan diatas kemudian dilakukan perhitungan

proporsi jumlah sampel pada setiap kelompok berdasarkan bentuk perguruan tinggi yaitu :

1. Jumlah sampel pada bentuk perguruan tinggi Universitas adalah :

n1 = nN

N1

= 1822

11 = 9

2. Jumlah sampel pada bentuk perguruan tinggi Institut adalah :

n2 = nN

N2 = 1822

3 = 2.45 (dibulatkan jadi 2)

3. Jumlah sampel pada bentuk perguruan tinggi Sekolah Tinggi adalah :

n3 = nN

N3 = 1822

9 = 7.36 (dibulatkan jadi 7)

Page 5: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

150

Perguruan tinggi yang dapat dijadikan sampel adalah 18 perguruan tinggi.

Selanjutnya pada masing-masing perguruan tinggi dilakukan pengambilan sampel yang

meliputi dosen dan mahasiswa. Pengukuran sampel dilakukan dengan menggunakan rumus

Yamane (1967:258):

� =�

�. �� + 1

No Perguruan Tinggi Jenis PT Jumlah Dosen Jumlah Mahasiswa

N n N n

1 STBA PTS 55 35 956 91

2 STMIK BDG PTS 32 24 298 75

3 STIMIK LIKMI PTS 40 29 1044 91

4 STIE INABA PTS 27 21 401 80

5 STT YBS PTS 20 17 60 38

6 STMIK DHARMA NEGARA

PTS 50 33 200 67

7 STMIK MANDIRA PTS 42 30 328 77

8 IM Telkom PTS 116 54 2930 97

9 ITENAS PTS 228 70 3620 97

10 UNIV. ALGIFARI PTS 70 41 506 83

11 UNIKOM PTS 149 60 9061 99

12 UNPAS PTS 399 80 12500 99

13 UNISBA PTS 412 80 6595 99

14 UNIV. WIDYATAMA PTS 345 78 6000 98

15 UNIBI PTS 122 55 908 90

16 UPI PTN 1629 94 37972 100

17 ITB PTN 1201 92 35735 100

18 UNPAD PTN 1876 95 37734 100

Total 3736 988 83379 1581

Page 6: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

151

C. DESAIN PENELITIAN

Agar lebih memudahkan dalam memahami alur penelitian, maka berikut ini dirancang

dalam bentuk gambar.

Gambar 3.1. Desain Penelitian

X1

X2

X3

X4

Y

Z

1yxρ

2yxρ

3yxρ

4yxρ

1zxρ 2zxρ

3zxρ

4zxρ

zyρ

14xxr

13xxr

24xxr

12xxr

23xxr

34xxr

Page 7: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

152

1. Efektivitas Manajemen Sistem Informasi Akademik (X1)

Efektivitas manajemen sistem informasi akademik sedikit banyak akan berpengaruh

terhadap kinerja perguruan tinggi dalam memberikan pelayanan pada para stakeholdernya

(mahasiswa, dosen, orang tua, atau pihak lainnya). Untuk mengukur efektif atau tidak nya

sistem manajemen sistem informasi akademik ini ada beberapa ukuran yang dijadikan

parameter penilaian, yaitu

a. Perencanaan dan Organisasi SIA

b. Implementasi SIA

c. Monitoring dan Evaluasi

d. Kualitas informasi yang dihasilkan

e. Kualitas sistem

Sistem informasi akademik yang efektif memberikan dasar baik bagi mahasiswa

ataupun dosen, bahkan lembaga dalam mengukur kinerja mereka. bagi mahasiswa, sistem

informasi akademik yang efektif akan memberikan umpan balik secara segera tentang hasil

belajar atau proses pembelajaran yang mereka telah alami. Bagi dosen, ini juga memberikan

umpan balik atas kinerja mereka dalam memandu perkuliahan dan membimbing mahasiswa.

Secara umum, bagi fakultas atau perguruan tinggi bisa mengetahui capaian mahasiswa dan

kinerja dosen.

2. Budaya TIK (X2)

Budaya TIK merupakan dasar dari terselenggaranya sistem informasi akademik secara

efektif dalam praktik. Berkembangkanya budaya TIK akan mendorong terdayagunakannya

Page 8: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

153

sistem informasi akademik karena konteks sistem yang mendukung. Budaya menggambarkan

nilai, kebiasaan, dan suasana kerja di organisasi publik yang terikat dan familier dalam

menggunakan TIK.

Kondisi di atas tentu akan sangat mendukung pelaksanaan sistem informasi akademik

yang berbasis TIK. Dimana semua orang telah siap dalam hal keterampilannya, sikapnya,

persepsinya, dan iklim kerjanya.

3. Ketersediaan Fasilitas (X3)

Fasilitas sebagai salah satu instrumen penting dalam efektivitas penyelenggaraan sistem

informasi akademik yang berbasis TIK. Ketersediaan ini memiliki beberapa variabel pokok,

yaitu kesesuain jumlah, spesifikasi, dan kualitas fasilitas yang dibutuhkan untuk

menyelenggarakan sistem informasi akademik.

4. Kualitas SDM (X4)

Aspek manusia sebagai pihak yang memegang peranan penting dalam kinerja meliputi

jumlah orang yang menangani sistem, pendidikan dan pengalaman yang mereka miliki terkait

dengan bidang yang mereka selenggarakan.

5. Kinerja Perguruan Tinggi (Y)

Page 9: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

154

Yang menjadi ukuran kinerja perguruan tinggi adalah Mutu dan produktivitas hasil-

hasil akademis; Produktivitas dalam pengajaran dan pembelajaran; dan Produktivitas dalam

penelitian dan ilmu pengetahuan. Ketiga dimensi inilah yang menjadi parameter kinerja

perguruan tinggi yang dipengaruhi oleh variabel-variabel X di atas.

6. Prestasi Belajar (Akademik) Mahasiswa (Z)

Segala upaya yang dilakukan lembaga akan berujung pada tujuan pendidikan, yang

dalam hal ini diukur dari derajat prestasi belajar mahasiswa. Dalam konteks ini, prestasi belajar

mahasiswa (variabel Z) menggunakan parameter indeks prestasi akademik (IPK) sebagai

parameter prestasi akademik. Disamping itu juga perstasi akademik diukur melalui masa studi

dan lama penyelesaian tugas akhir.

Secara skematis, hubungan antar variabel ini digambarkan sebagai berikut:

Efektivitas SIA

Ketersediaan

Fasilitas IT

Budaya TIK

Kualitas SDM SIA

Kinerja

Lembaga/PT

Prestasi

Akademik

Mahasiswa

Page 10: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

155

Selain melihat pengaruh langsung dan tidak langsung juga dilihat perbedaan antara

perguruan tinggi negeri (PTN) dengan perguruan tinggi swasta (PTS) pada faktor-faktor kinerja

perguruan tinggi yang berasal dari pengelolaan manajemen sistem informasi akademik (SIA)

yang meliputi : Efektivitas manajemen SIA (X1), Budaya TIK (X2), Ketersediaan Fasilitas TIK

(X3) dan Kualitas SDM SIA (X4), serta Kinerja PT dan Prestasi akademik mahasiswa.

Beberapa hal yang mendasari pengelompokan tersebut antara lain :

1. Peringkat webomentrics negeri-swasta berbeda jauh khususnya pada PT di Kota Bandung

2. Status negeri dan swasta mengindikasi faktor:

a. Persepsi masyarakat tentang perbedaan kualitas (kualitas dosen, input/mahasiswa,

sarana prasarana,

b. Persepsi masyarakat tentang perbedaaan bonafiditas

c. Perbedaan sistem pengelolaan kelembagaan

3. Pengelompokkan data yang lebih feasible dalam pengolahan data hanya dengan

pengelompokkan negeri-swasta (2 kategori) mengingat jumlah sampel yang hanya 18

perguruan tinggi saja.

D. OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Operasionalisasi variabel penelitian dilakukan berdasarkan kerangka yang ditetapkan

dan berdasarkan kajian teori yang relevan. Adapun tabel operasionalisasi variabel (Lembaga,

Dosen dan Mahasiswa) tersebut adalah seperti di bawah ini.

Page 11: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

156

Page 12: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

156

Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel penelitian (lembaga)

No Variabel Aspek Indikator (Nomor Item) Sumber Data Alat Pengumpul Data Nomor Item

1 2 3 4 5 6

I Efektivitas manajemen SIA

a. Perencanaan dan Organisasi SIA

b. Implementasi SIA c. Monitoring dan Evaluasi d. Kualitas informasi yang

dihasilkan e. Kualitas sistem

A1 Renstra SIA A2 Sosialasisi dan Pelatihan Pengguna A3 Pengorganisasi SIA A4 Pengelolaan SDM A5 Perangkat lunak B1 Trouble shooting dan Problem solving C1 Unit pengendalian C2 Proses monitoring dan evaluasi D1. Efektivitas informasi D2. Kerahasiaan D3 Kesesuaian D4 Keterbacaan D4 Reliabilitas E1. Efisiensi E2 Ketersediaan E3. Integritas E4 Keamanan jaringan/sistem

Pimpinan/ Pengelola

• Questionaire • Pedoman wawancara • Membercheck • Pedoman studi

dokumentasi

1,2 5,6,7,8 3,4 9 10,11 12,13 14,15 25-28 33,34,37,38 42 35,36 30,31,32 45 18,21,23,39,41 22,24,29,40,44 43 16,17

II Budaya TIK a. Keyakinan b. Nilai-nilai c. Kebiasaan dan Sikap d. Keterampilan

A1. Kesamaan hak (1,2) B1. Transparan (3,4) B2. Desentralisasi (5,6) B4. Integratif (7,8) B5. Demokratis (9,10) B6. Mandiri (11,12) C1. Self-Decesion Making (13,14) C2. Pelayanan cepat (15,16,18) C3. Tanggap (17,19) C4. Efisien (20,21) C5. Melayani dan dilayani sendiri (22) C6. Sharing informasi (23,24) C7. Fleksibel (25,26) D1. Terampil (27,28) D2. Computer-Literarated (29,30)

Pimpinan/ Pengelola

Questionairre 1,2 3,4 5,6 7,8 9,10 11,12 13,14 15,16,17 17,19 20,21 22 23,24 25,26 27,28 29,30

III Ketersediaan Fasilitas TIK

a. Ketersediaan sarana b. Ketersediaan infrastruktur

A1. Jumlah komputer SIA A2. Jumlah komputer pelayanan SIA

Pimpinan/ Pengelola

1 2 3,4

Page 13: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

157

B1. Ketersediaan jaringan B2. Kualitas jaringan

5-6,87

1 2 3 4 5 6 7

IV Kualitas SDM SIA

a. Pendidikan dan pelatihan b. Pengalaman c. Etos kerja

A1. Pendidikan yang relevan A2. Pelatihan yang relevan B1. Pengalaman yang relevan C1. Kehadiran

Pimpinan/ Pengelola

Questionairre 1 2 3,4 5

VI Kinerja PT a. Reputasi Akademik b. Admisi c. SDM d. Riset e. Sumber Daya Keuangan

A1. Akreditas BAN PT A2. Sertifikasi ISO/Lainnya B1. Animo calon mahasiswa lebih tinggi B2. Persentase mahasiswa diterima lebih besar

daripada pendaftar B3. Minimal 10% Mahasiswa berasal dari

sekolah menengah unggul/ B4. Lama Studi mahasiswa B5.Lama lulusan mendapatkan pekerjaan

pertama setelah lulus C1. 100% dosen berkualifikasi S2 atau lebih

tinggi C2. Pendapatan dosen lebih tinggi dari PNS

biasa C3. Anggaran pengeluaran rata-rata perdosen C4. Ukuran kelas 1:40 C5. Rasio Dosen: mahasiswa 1>15 D1. Penghargaan perdosen dari jurnal

internasional D2. Jumlah judul penelitian per semester D3. Jumlah publikasi ilmiah terakreditasi

internasional D4. Jumlah publikasi ilmiah terakreditasi

nasional. E1. Jumlah anggaran pengeluaran E2. Pengeluaran rata-rata mahasiswa E3. Anggaran untuk perpustakaan

permahasiswa E4. Akses internet per mahasiswa

(bandwith/mahasiswa) E5. Rasio Komputer: mahasiswa

Pimpinan/ Pengelola

• Pedoman wawancara • Panduan studi

dokumentasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,11 11,12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

V Prestasi Akademik Mahasiswa

Prestasi akademik A. IPK Pimpinan Dokumentasi 1 2

Page 14: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

158

B. Masa Studi C. Lama Penyelesaian Tugas Akhir

3

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian (Dosen)

No Variabel Aspek Indikator (nomor item) Sumber Data Alat Pengumpul Data Nomor Item

1 2 3 4 5 6 I Efektivitas

manajemen SIA a. Perencanaan dan Organisasi

SIA b. Implementasi SIA c. Monitoring dan Evaluasi d. Kualitas informasi yang

dihasilkan e. Kualitas sistem

A1 Renstra SIA A2 Sosialasisi dan Pelatihan Pengguna A3 Pengorganisasi SIA A5 Perangkat lunak B1 Trouble shooting dan Problem solving C3 Sistem Keamanan D1. Efektivitas informasi D2. Kerahasiaan D3 Kesesuaian D4 Keterbacaan E1. Efisiensi E2 Ketersediaan E4 Keamanan jaringan/sistem

dosen • Questionaire

- 3,4,5,6 1,2 7 8,9 10,11 2,23,26,27,30 31 24,25 19,20,21 12-17, 28-29 18,33,34 31-32

II Budaya TIK e. Keyakinan f. Nilai-nilai g. Kebiasaan dan Sikap h. Keterampilan

A1. Kesamaan hak (1,17) B1. Transparan (2,18) B2. Desentralisasi (3,19) B4. Integratif (4,20) B5. Demokratis (5,21) B6. Mandiri (6,22) C1. Self-Decesion Making (7,23) C2. Pelayanan cepat (8,24) C3. Tanggap (9,25) C4. Efisien (10,26) C5. Melayani dan dilayani sendiri (11,27) C6. Sharing informasi (12,28) C7. Fleksibel (13,29) D1. Terampil (14,15) D2. Computer-Literarated (16,30)

dosen Questionairre 1,17 2,18 3,19 4,20 5,21 6,22 7,23 8,24 9,25 10,26 11,27 12,28 13,29 14,15 16,30

III Ketersediaan Fasilitas TIK

a. Ketersediaan sarana b. Ketersediaan infrastruktur

A1. Jumlah komputer SIA A2. Jumlah komputer pelayanan SIA

Pengelola Questionairre Dokumentasi

1 2 3,4

Page 15: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

159

B1. Ketersediaan jaringan B2. Kualitas jaringan

5-6,8

IV Kualitas SDM SIA

a. Pendidikan dan pelatihan b. Pengalaman c. Etos kerja

A1. Pendidikan yang relevan A2. Pelatihan yang relevan B1. Pengalaman yang relevan C1. Kehadiran

Pengelola Questionairre Dokumentasi

1 2 3,4 5

1 2 3 4 5 6 7

V Kinerja PT a. Reputasi Akademik b. Admisi c. SDM d. Riset e. Sumber Daya Keuangan

A1. Akreditas BAN PT A2. Sertifikasi ISO/Lainnya B1. Animo calon mahasiswa lebih tinggi B2. Persentase mahasiswa diterima lebih besar

daripada pendaftar B3. Minimal 10% Mahasiswa berasal dari

sekolah menengah unggul/ B4. Lama Studi mahasiswa B5.Lama lulusan mendapatkan pekerjaan

pertama setelah lulus C1. 100% dosen berkualifikasi S2 atau lebih

tinggi C2. Pendapatan dosen lebih tinggi dari PNS

biasa C3. Anggaran pengeluaran rata-rata perdosen C4. Ukuran kelas 1:40 C5. Rasio Dosen: mahasiswa 1>15 D1. Penghargaan perdosen dari jurnal

internasional D2. Jumlah judul penelitian per semester D3. Jumlah publikasi ilmiah terakreditasi

internasional D4. Jumlah publikasi ilmiah terakreditasi

nasional. E1. Jumlah anggaran pengeluaran E2. Pengeluaran rata-rata mahasiswa E3. Anggaran untuk perpustakaan

permahasiswa E4. Akses internet per mahasiswa

(bandwith/mahasiswa) E5. Rasio Komputer: mahasiswa

Lembaga • dokumentasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,11 11,12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

VI Prestasi Akademik Mahasiswa

Prestasi akademik D. IPK Lembaga Dokumentasi 1 2

Page 16: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

160

E. Masa Studi F. Lama Penyelesaian Tugas Akhir

3

Tabel 3.4. Operasionalisasi variabel Penelitian (Mahasiswa)

No Variabel Aspek Indikator Sumber Data Alat Pengumpul Data Nomor Item

1 2 3 4 5 6 7

I Efektivitas manajemen SIA

f. Perencanaan dan Organisasi SIA

g. Implementasi SIA h. Monitoring dan Evaluasi i. Kualitas informasi yang

dihasilkan j. Kualitas sistem

A2 Sosialasisi dan Pelatihan Pengguna A3 Pengorganisasi SIA A4 Pengelolaan SDM A5 Perangkat Lunak B1 Trouble shooting dan Problem solving C2 Proses monitoring dan evaluasi C3 Sistem Keamanan D1. Efektivitas informasi D2. Kerahasiaan D3 Kesesuaian D4 Keterbacaan E1. Efisiensi E2 Ketersediaan

Mahasiswa • Questionaire

3,4,5,6 1,2 7 8 9,10 16,17,18,19 11 24,25,26,28,29,32,33 30,31 27 21,22,23 12,13,14 15,20

II Budaya TIK i. Keyakinan j. Nilai-nilai k. Kebiasaan dan Sikap l. Keterampilan

A1. Kesamaan hak B1. Transparan B2. Desentralisasi C1. Self-Decesion Making C2. Pelayanan cepat C3. Tanggap C4. Efisien C5. Melayani dan dilayani sendiri C7. Fleksibel D1. Terampil D2. Computer-Literarated

Mahasiswa Questionairre 1,2 2,13 3,14 4 5,15 6,16 7,17 8,18 9,19 10,20 11,21

Page 17: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

161

III Ketersediaan Fasilitas TIK

a. Ketersediaan sarana b. Ketersediaan infrastruktur

A1. Jumlah komputer SIA A2. Jumlah komputer pelayanan SIA B1. Ketersediaan jaringan B2. Kualitas jaringan

Pimpinan/ Pengelola

Questionairre Dokumentasi

1 2 3,4 5-6,8 7

IV Kualitas SDM SIA

a. Pendidikan dan pelatihan b. Pengalaman c. Etos kerja

A1. Pendidikan yang relevan A2. Pelatihan yang relevan B1. Pengalaman yang relevan C1. Kehadiran

Pimpinan/ Pengelola

Questionairre Dokumentasi

1 2 3,4 5

1 2 3 4 5 6 7

V Kinerja PT a. Reputasi Akademik b. Admisi c. SDM d. Riset e. Sumber Daya Keuangan

A1. Akreditas BAN PT A2. Sertifikasi ISO/Lainnya B1. Animo calon mahasiswa lebih tinggi B2. Persentase mahasiswa diterima lebih besar

daripada pendaftar B3. Minimal 10% Mahasiswa berasal dari

sekolah menengah unggul/ B4. Lama Studi mahasiswa B5.Lama lulusan mendapatkan pekerjaan

pertama setelah lulus C1. 100% dosen berkualifikasi S2 atau lebih

tinggi C2. Pendapatan dosen lebih tinggi dari PNS

biasa C3. Anggaran pengeluaran rata-rata perdosen C4. Ukuran kelas 1:40 C5. Rasio Dosen: mahasiswa 1>15 D1. Penghargaan perdosen dari jurnal

internasional D2. Jumlah judul penelitian per semester D3. Jumlah publikasi ilmiah terakreditasi

internasional D4. Jumlah publikasi ilmiah terakreditasi

nasional. E1. Jumlah anggaran pengeluaran E2. Pengeluaran rata-rata mahasiswa E3. Anggaran untuk perpustakaan

permahasiswa E4. Akses internet per mahasiswa

Pimpinan/ Pengelola

Questionairre Dokumentasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,11 11,12 13 14 15 16 17 18 19 20

Page 18: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

162

(bandwith/mahasiswa) E5. Rasio Komputer: mahasiswa

21

VI Prestasi Akademik Mahasiswa

Prestasi akademik G. IPK H. Masa Studi I. Lama Penyelesaian Tugas Akhir

Pengelola Dokumentasi 1 2 3

Page 19: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

162

E. UJI COBA INSTRUMEN

Alat pengumpul data yang dipakai berbentuk angket terbuka-tertutup setelah

mendapat saran dari pakar, sebelum digunakan diuji coba terlebih dahulu. Pengujian dilakukan

terhadap 10 PT, untuk mengetahui nilai validitas dan reliabilitasnya. Adapun hasil uji coba

tersebut adalah sebagai berikut (terlampir)

F. UJI VALIDITAS

Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi

dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai

pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat

dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti

menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun

pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan

penelitian.

Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu dengan melihat daya

pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item adalah metode yang paling tepat

digunakan untuk setiap jenis test. Daya pembeda item dalam penalitian ini dilakukan denan cara:

“ korelasi item-total ”.

Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor item dengan skor secara keseluruhan

yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhan,

Page 20: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

163

yang dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan

langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :

Koefisien Korelasi Product Moment

∑ ∑ ∑∑∑ ∑ ∑

−−

−=

})(}{)({

))((

222 YYnXXn

YXYXnr

iii

iiiixy

Dengan:

n = Jumlah sampel

X = Variabel independen

Y = Variabel dependen

Bila koefisien korelasi untuk seluruh item telah dihitung, perlu ditentukan angka terkecil

yang dapat dianggap cukup “ tinggi ” sebagai indikator adanya konsistensi antara skor item dan

skor keseluruhan. Dalam hal ini tidak ada batasan yang tegas. Prinsip utama pemilihan item

dengan melihat koefisien korelasi adalah mencari harga koefisien yang setinggi mungkin dan

menyingkirkan setiap item yang mempunyai korelasi negatif (-) atau koefisien yang mendekati

nol (0,00).

Menurut Friedenberg (1995) biasanya dalam pengembangan dan penyusunan skala-skala

psikologi, digunakan harga koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30. Dengan

demikian, semua item yang memiliki korelasi kurang dari 0,30 dapat disisihkan dan item-item

yang akan dimasukkan dalam alat test adalah item-item yang memiliki korelasi diatas 0,30

dengan pengertian semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik

pula konsistensinya (validitasnya).

Page 21: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

164

G. UJI RELIABILITAS

Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran

yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang

terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama intrumen

pengukuran yang baik. Kadang-kadang reliabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan,

keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep

reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor

hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement error).

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut

koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara

0,00 – 1,00; akan tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah

dicapai dalam pengukuran, karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan

sumber kekeliruan yang potensial. Di samping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda

positif (+) atau negatif (-), akan tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besarnya

kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu kepada

koefisien reliabilitas yang positif.

Page 22: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

165

Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan disini adalah dengan

menggunakan Koefisien Reliabilitas Alpha yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

−−

=∑

=

total

k

ii

S

S

k

k21

2

11

α

dimana :

k adalah banyaknya belahan item

Si2 adalah varians dari item ke-i

S2total adalah total varians dari keseluruhan item

Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan

bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu :

1. kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan

2. 0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat)

3. 0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat

4. 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel)

5. 0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)

6. 1,00 : Hubungan yang sempurna

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Page 23: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

166

Untuk memperoleh data tentang efektivitas manajemen Sistem Informasi Akademik,

budaya TIK, ketersediaan fasilitas TIK, dan kualitas SDM Sistem Informasi Akademik

terhadap kinerja perguruan tinggi dan dampaknya terhadap prestasi akademik mahasiswa

penulis menggunakan alat angket terbuka-tertutup. Angket diberikan kepada setiap individu

yang dijadikan sampel di tiap perguruan tinggi dengan jumlah sesuai hasil perhitungan secara

proporsional.

I. TEKNIK ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisa dengan analisis deskriptif,

sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur atau path analysis. Selanjutnya

dilakukan uji beda rata-rata (uji t) untuk mengetahui perbedaan masing-masing aspek yang

diteliti antara Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif berusaha memaparkan data atau jawaban-jawaban yang diberikan oleh

siswa sebagai responden atas sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam bentuk

kuesioner, sehingga hasil yang didapat akan memperjelas masalah yang akan diteliti.

2. Analisis Jalur / Path Analysis

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis

jalur/ path analysis. Analisis ini berpedoman pada diagram jalur untuk membantu

Page 24: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

167

konseptualisasi masalah atau menguji hipotesis yang kompleks. Dengan cara ini, dapat dihitung

hubungan langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel

terikat. Hubungan ini tercermin dalam koefisien jalur (path coefficient) yang sesungguhnya ialah

koefisien regresi yang telah dibakukan. Menurut Dillon dan Goldstein (1984:438), agar analisis

jalur efektif ada enam asumsi yang harus dipenuhi:

1. Hubungan-hubungan diantara variabel bersifat linier dan aditif.

2. Kekeliruan yang satu tidak berkorelasi dengan yang lain.

3. Harus ada model rekursif.

4. Data variabel penelitian berskala interval.

5. Variabel-variabel yang diamati diukur tanpa kekeliruan.

6. Model-model hubungan mencerminkan kekhususan model.

3. Metode trasnformasi Data (Method Of Successive Interval (MSI))

Mengenai variabel-variabel peneliti yang terkumpul melalui kuesioner adalah data yang

berskala ordinal sedangkan syarat data untuk dapat digunakan statistik inferential sebagai

analisis utama dalam pengujian hipotesis pada peneliti ini adalah sekurang-kurangnya berskala

interval. Oleh karena itu terlebih dahulu dilakukan konversi untuk menaikkan dari skala ordinal

ke skala interval. Teknik yang dipergunakan adalah method of successive interval dari Hays

dalam Harun Al-Rasyid (1994) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Hitung Frekuensi (f) setiap skor (1 sampai 5) dari responden yang memberikan respon.

2. Hitung proporsi dengan membagi setiap jumlah f (frekuensi) dengan jumlah n sampel.

3. Tentukan proporsi kumulatif dengan menjumlahkan proporsi secara berurutan setiap

respon.

Page 25: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

168

4. Proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku, Selanjutnya hitung nilai Z

berdasarkan propori kumulatif tadi.

5. Dari nilai Z yang diketahui tersebut tentukan nilai density-nya dengan menggunakan

tabel 4 (ordinates (Y) the norma curve of Z).

6. Menghitung SV untuk masing-masing pilihan dengan rumus :

Scale value = Density at lower limit – Density at upper limit

Area under upper limit – Area under lower limit

Keterangan :

(density at lower limit) = kepadatan batas bawah

(density at upper limit) = kepadatan batas atas

(area under upper limit) = daerah di bawah batas atas

(area under lower limit) = daerah di bawah batas bawah

7. Mengubah SV terkecil menjadi sama dengan 1 dan mentransformasikan masing –

masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh Transformed Scale

Value (TSV). Proses perhitungan ini menggunakan SPSS 14.00, statistik atau excel 2002.

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data

variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk

pasangan-pasangan tersebut.

4. Langkah-Langkah Analisis Jalur

1) Gambarkan terlebih dahulu diagram jalurnya sesuai dengan hipotesis yang akan diuji.

X1

Y 1yxρ

2yxρ

3yxρ

12xxr

Page 26: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

169

Gambar 3.2 Diagram Jalur

Adapun bentuk persamaan jalurnya adalah sebagai berikut :

a) Persamaan Pertama

Y = Pyx1 + Pyx2 + Pyx3 + Pyx4 +1ε

b) Persamaan Kedua

Z = Pzx1 + Pzx2 + Pzx3 + Pzx4 + Pzy +2ε

Keterangan :

Y : variabel akibat (endogenus)

ρ : koefisien jalur antara variabel akibat dan variabel penyebab

ε : variabel residu

2) Hitung matrik korelasi antar variabel eksogen & endogen.

Page 27: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

170

=

1

...1

...1

R 2

121

XXM

k

k

XX

XXXX

r

rr

Rumus untuk menentukan korelasinya adalah sebagai berikut :

k

YYnXXn

YXYXnr

n

h

n

hhh

n

h

n

hjhjh

n

h

n

h

n

hhjhhjh

yx ....,2,1;

1

2

1

2

1

2

1

2

1 1 11

=

−=

∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑

= == =

= = =

3) Hitung matrik korelasi antar variabel eksogen yang menyusun sub struktur.

=

1

...1

...1

R 2

121

XXMO

k

k

XX

XXXX

r

rr

4) Hitung Matrik invers.

=−

kk

k

k

C

CC

CCC

RM

K

K

222

11211

1

5) Hitung semua koefisien jalur ,X 1uρ X i = 1,2,...,k dengan rumus :

=

kU

u

u

k XX

XX

XX

X

X

X

r

r

r

MM

L

L

M

2

1

U

2u

1U

kk

2k22

1k1211

X

X

X

C

CC

CCC

P

P

P

6) Hitung R2 y (X1X2...Xk) yang merupakan koefisien determinasi total X1, X2,...Xk terhadap

Y yang rumusnya :

Page 28: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

171

[ ]

=

KU

U

U

KUUu

XX

XX

XX

XXXXXXk

r

r

r

PPPxxxyRM

K 2

1

21 )...( 21

2

7) Hitung PyE berdasarkan rumus :

21 2 31y yx x xP Rε = −

8) Uji keberartian model secara keseluruhan dengan menggunakan uji F. Hipotesis pada

pengujian ini adalah sebagai berikut :

Ho : PYX1 = PYX2 = .... = PYxk = 0

H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah PYxj ≠ 0

Statistik ujinya :

=(� − � − 1)����

�(1 − ����� )

Statistik uji di atas dengan derajat bebas penyebut (v1 = k) dan derajat bebas

pembilang (v2 = n - k –1), dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah

variabel penelitian.

Kriteria Pengujian :

Tolak H0 bila Fhitung > Ftabel

9) Jika uji F signifikan maka selanjutnya diuji masing-masing koefisien jalur untuk

mengetahui keberartiannya.

a. Kita tentukan hipotesis uji misalkan

H0 : Pyx1 = 0 versus H1 : pyx1 ≠ 0

Page 29: BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIANrepository.upi.edu/7863/4/d_adpen_0601433_chapter3.pdf · 146 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... n = 18.033 (dibulatkan menjadi 18) Berdasarkan

172

b. Gunakan statistik uji :

2(1 )1

yxii

ii

Pt

R CR

n k

=−

− −

Keterangan :

i = 1,2,...,k

k = banyaknya variabel penyebab dalam sub struktur t

berdistribusi t- studen dengan derajat bebas (n-k-1)

c. Tolak H0 jika thitung > ttabel