BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

33
54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design. Sugiyono (2017: 75) menyatakan bahwa “Ciri utama dari true experimental design adalah, bahwa sampel yang digunakan dalam eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu”. Adapun Arikunto, S. (2013: 125) mengemukakan bahwa: True experimental design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapata perlakuan. Berdasarkan pendapat tersebut, diartikan bahwa true experimental design adalah penelitian yang memiliki ciri yaitu terdapat variabel kontrol, dan sampel dipilih secara random. Data yang diperoleh dianalisis secara statistika setelah peserta didik melakukan pre-test dan post-test. B. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu; 1. variabel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik; dan 2. variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah media video animasi berbasis powtoon.

Transcript of BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

Page 1: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

54

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true

experimental design. Sugiyono (2017: 75) menyatakan bahwa “Ciri utama

dari true experimental design adalah, bahwa sampel yang digunakan dalam

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari

populasi tertentu”. Adapun Arikunto, S. (2013: 125) mengemukakan bahwa:

True experimental design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap

sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Yang dimaksud

dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain

yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan.

Dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding

atau kelompok kontrol ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat

diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak

mendapata perlakuan.

Berdasarkan pendapat tersebut, diartikan bahwa true experimental

design adalah penelitian yang memiliki ciri yaitu terdapat variabel kontrol,

dan sampel dipilih secara random. Data yang diperoleh dianalisis secara

statistika setelah peserta didik melakukan pre-test dan post-test.

B. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu;

1. variabel terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik; dan

2. variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah media video animasi berbasis

powtoon.

Page 2: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

55

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas

X MIPA 5, X MIPA 6, X MIPA 7, dan X MIPA 8 SMA Negeri 1 Ciawi

Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2018/2019.

Tabel 3.1

Nilai Rata-rata Ulangan Harian Peserta Didik

Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya

Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

No. Kelas Jumlah Peserta

Didik

Nilai Rata-rata

1 X MIPA 5 36 71,34

2 X MIPA 6 36 72,00

3 X MIPA 7 38 70.20

4 X MIPA 8 38 70,01

Rata-rata 70.89

Sumber: Hasil Observasi kelas X MIPA SMA Negeri 1

Ciawi Kabupaten Tasikmalaya

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini sebagai kelas penelitian adalah

peserta didik sebanyak dua kelas yang dipilih dari populasi melalui

teknik cluster random sampling (sampel random atau acak). Teknik

cluster random sampling menggunakan pengocokan sebanyak dua kali

untuk menentukan sampel dan perlakuan penelitian. Adapun langkah-

langkah dalam pengambilan sampel dengan teknik cluster random

sampling dimulai dengan perendoman sampel penelitian, yaitu:

A. membuat empat gulungan dari kertas, setiap gulungan dituliskan X

MIPA 5, X MIPA 6, X MIPA 7 dan X MIPA 8;

B. memasukkan gulungan kertas tersebut ke dalam gelas;

Page 3: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

56

C. kemudian pada gelas tersebut dilakukan perendoman. Pada

perendoman pertama keluar satu nama kelas yaitu kelas X MIPA 7,

kemudian nama kelas tersebut dicatat;

D. gulungan kertas dengan nama kelas yang tadi sudah keluar (X MIPA

7), dimasukan kembali ke dalam gelas sehingga populasi masih sama

berjumlah empat kelas untuk dilakukan perendoman kembali;

E. pada perendoman kedua, keluar satu nama kelas lagi yaitu kelas X

MIPA 5, kemudian nama kelas tersebut dicatat;

F. dua nama kelas yang tadi sudah keluar yaitu kelas X MIPA 5 dan X

MIPA 7 merupakan kelas yang akan menjadi sampel penelitian;

Selanjutnya untuk menentukan kelas kontrol dan kelas

eksperimen dilakukan perendoman kembali sebagai berikut:

a. siapkan dua gelas dimana gelas pertama di isi oleh dua gulungan

kertas yang bertuliskan nama kelas X MIPA 5 dan X MIPA 7 dan

gelas kedua berisi dua gulungan kertas yang bertuliskan kelas

eksperimen dan kelas kontrol;

b. kemudian mengocok kedua gelas secara bersamaan. Pada

perendoman pertama, digelas kesatu keluar satu nama kelas yaitu X

MIPA 5 dan di gelas kedua keluar kelas eksperimen. Maka kelas X

MIPA 5 menjadi sampel untuk kelas eksperimen, dan

c. pada perendoman kedua, di gelas ke satu keluar nama kelas X MIPA

7 dan di gelas kedua keluar kelas kontrol. Maka kelas X MIPA 7

menjadi sampel untuk kelas kontrol.

Page 4: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

57

Jadi yang menjadi sampel eksperimen dalam penelitian ini adalah

kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya yang

proses pembelajarannya menggunakan media video animasi berbasis

powtoon dan sampel kelas kontrol yaitu kelas X MIPA 7 SMA Negeri 1

Ciawi Kabupaten Tasikmalaya yang proses pembelajarannya

menggunakan media powerpoint (tanpa media video animasi berbasis

powtoon).

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah

control group pre-test post-test design. Di dalam desain ini terdapat dua

kelompok yang telah dilakukan perendoman dan nantinya dilakukan pre-test

sebelum proses pembelajaran dan post-test setelah berlangsungnya proses

pembelajaran untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka setelah

dilakukannya perlakuan. Menurut Arikunto S. (2013:125) adalah control

group pre-test post-test design sebagai berikut:

Keterangan :

E : kelompok eksperimen

K : kelompok kontrol

R : pengambilan sampel dilakukan dengan cara random

01 : pre-test pada kelompok eksperimen

X : perlakuan yang diberikan dengan menggunakan media video

animasi berbasis powtoon

02 : post-test kelompok eksperimen

03 : pre-test pada kelompok kontrol

04 : post-test pada kelompok control

E R 01 X 02

K R 03 04

Page 5: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

58

E. Langkah-langkah Penelitian

1. Tahap Perencanaan

a. Pada tanggal 10 September 2018 mendapat Surat Keputusan Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

mengenai keputusan dan penetapan bimbingan skripsi.

b. Pada tanggal 13 September 2018 melakukan observasi awal ke SMA

Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya untuk melihat lingkungan

persekolahan tersebut.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.1

Observasi Awal ke SMA Negeri 1 Ciawi

Kabupaten Tasikmalaya

c. Pada 21 September 2018 mendapat pengarahan yang dilakukan oleh

pembimbing I, pembimbing II dan Dewan Bimbingan Skripsi (DBS)

mengenai pengajuan judul penelitian.

d. Pada tanggal 21 Desember 2018 mempunyai judul penelitian,

kemudian menyusun prosposal dan instrumen penelitian serta

Page 6: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

59

membuat materi pembelajaran dengan media video animasi berbasis

powtoon dengan dibimbing oleh pembimbing I dan pembimbing II.

e. Pada tanggal 18 Februari 2019 mengajukan permohonan ujian

proposal penelitian kepada Dewan Bimbingan Skripsi (DBS).

f. Pada tanggal 19 Maret 2019 melaksanakan ujian proposal penelitian.

g. Pada tanggal 28 Maret 2019 mengajukan perbaikan hasil dari ujian

proposal.

h. Pada tanggal 10 April 2019 mengajukan permohonan izin penelitian

dan izin uji coba instrumen penelitian kepada pihak Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi.

i. Pada tanggal 11 April 2019 melakukan observasi kedua ke SMA

Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya dan berkonsultasi dengan

Wakasek kurikulum serta guru mata pelajaran biologi kelas X MIPA

SMA Negeri 1 Ciawi terkait pelaksanaan penelitian.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.2

Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran

Biologi kelas X MIPA SMA Negeri 1 Ciawi

Kabupaten Ciawi

Page 7: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

60

j. Pada tanggal 12 April 2019 pukul 08.30 – 10.00 WIB melaksanakan

uji coba instrumen di kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Ciawi

Kabupaten Tasikmalaya (Gambar 3.3).

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.3

Uji Coba Instrumen Penelitian Kelas XI MIPA 1

SMA Negeri 1 Ciawi

k. Pada tanggal 13 April 2019 mengolah data hasil uji coba instrumen

penelitian.

l. Pada tanggal 15 April 2019 mendapatkan surat rekomendasi

penelitian dari pihak sekolah SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten

Tasikmalaya.

Page 8: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

61

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pelaksanaan Pre-test

1) Pada tanggal 16 April 2019 pukul 08.30 – 10.00 WIB

melaksanakan pre-test di kelas X MIPA 5 (kelas eksperimen).

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.4

Pelaksanakan Pre-Test di Kelas X MIPA 5

(Kelas Eksperimen)

2) Pada tanggal 24 April 2019 08.30 – 10.00 WIB melaksanakan

pre-test di kelas X MIPA 7 (kelas kontrol).

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.5

Pelaksanakan Pre-test di Kelas X MIPA 7

(Kelas Kontrol)

Page 9: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

62

b. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen

1) Pada tanggal 18 April 2019 pukul 09.15-10.00 WIB dan 10.30-

12.00 WIB melaksanakan penelitian pertemuan pertama di kelas

X MIPA 5 (kelas eksperimen) yang proses pembelajarannya

dengan menggunakan media video animasi berbasis powtoon

pada sub konsep Vertebrata bagian sub sub konsep Pisces,

Amphibia dan Reptil di SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten

Tasikmalaya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.6

Tahap Apersepsi dan Stimulation dengan

Menggunakan Media Video Animasi Berbasis Powtoon

pada Pertemuan Pertama di Kelas Eksperimen

Page 10: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

63

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.7

Peserta Didik Mengerjakan LKPD Dibantu dengan Media

Video Animasi Berbasis Powtoon pada Pertemuan Pertama

di Kelas Eksperimen

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.8

Persentasi kelompok pada Pertemuan Pertama di Kelas

Eksperimen

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.9

Guru Melakukan Verifikasi Menggunakan Media

Video Animasi Berbasis Powtoon pada Pertemuan

Pertama di Kelas Eksperimen

Page 11: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

64

2) Pada tanggal 25 April 2019 pukul 09.15-10.00 WIB dan 10.30-

11.15 WIB melaksanakan penelitian pertemuan kedua di kelas X

MIPA 5 (kelas eksperimen) yang proses pembelajarannya

dengan menggunakan media video animasi berbasis powtoon

pada sub konsep Vertebrata bagian sub sub konsep Aves dan

Mammalia.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.10

Tahap Apersepsi dan Stimulation dengan

Menggunakan Media Video Animasi Berbasis Powtoon

pada Pertemuan kedua di Kelas Eksperimen

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Page 12: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

65

Gambar 3.11

Peserta Didik Mengerjakan LKPD Dibantu dengan

Media Video Animasi Berbasis Powtoon pada

Pertemuan Kedua di Kelas Eksperimen

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.12

Persentasi kelompok pada Pertemuan Kedua di Kelas

Eksperimen

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.13

Guru Melakukan Verifikasi Menggunakan

Media Video Animasi Berbasis Powtoon pada

Pertemuan Kedua di Kelas Eksperimen

Page 13: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

66

c. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol

1) Pada tanggal 26 April 2019 pukul 09.15-10.00 WIB dan 10.30-

12.00 WIB melaksanakan penelitian pertemuan pertama di kelas

X MIPA 7 (kelas kontrol) yang proses pembelajarannya dengan

menggunakan media powerpoint (tanpa media video animasi

berbasis powtoon) pada sub konsep Vertebrata bagian sub sub

konsep Pisces, Amphibia dan Reptil di SMA Negeri 1 Ciawi

Kabupaten Tasikmalaya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.14

Tahap Apersepsi dan Stimulation dengan

Menggunakan Media Powerpoint (Tanpa Media Video

Animasi Berbasis Powtoon) pada Pertemuan Pertama

di Kelas Kontrol

Page 14: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

67

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.15

Peserta Didik Mengerjakan LKPD Tanpa Dibantu

dengan Media Video Animasi Berbasis Powtoon pada

Pertemuan Pertama di Kelas Kontrol

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.16

Persentasi kelompok pada Pertemuan Pertama di

Kelas Kontrol

Page 15: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

68

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.17

Guru Melakukan Verifikasi Menggunakan

Media Powerpoint (Tanpa Media Video Animasi

Berbasis Powtoon) pada Pertemuan Pertama di

Kelas Kontrol

2) Pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 09.15-10.00 WIB dan 10.30-

11.15 WIB melaksanakan penelitian pertemuan kedua di kelas X

MIPA 7 (kelas kontrol) yang proses pembelajarannya dengan

menggunakan media powerpoint (tanpa media video animasi

berbasis powtoon) pada sub konsep Vertebrata bagian sub sub

konsep Aves dan Mammalia.

Page 16: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

69

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.18

Tahap Apersepsi dan Stimulation Tanpa

Menggunakan media video animasi berbasis powtoon

pada Pertemuan Kedua di Kelas Kontrol

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.19

Peserta Didik Mengerjakan LKPD Secara Berkelompok

Tanpa Dibantu dengan Media Video Animasi Berbasis

Powtoon pada Pertemuan Kedua di Kelas Kontrol

Page 17: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

70

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.20

Persentasi kelompok pada Pertemuan Kedua

di Kelas Kontrol

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.21

Guru Melakukan Verifikasi Menggunakan Media

Powerpoint (Tanpa Media Video Animasi Berbasis

Powtoon) pada Pertemuan Kedua di Kelas Kontrol

d. Pelaksanaan Post-test

Page 18: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

71

1) Pada tanggal 25 April 2019 pukul 11.15-12.00 WIB

melaksanakan post-test di kelas X MIPA 5 (kelas eksperimen)

SMA Negeri Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.21

Pelaksanakan Post-test di Kelas X MIPA 5

(Kelas Eksperimen)

2) Pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 11.15-12.00 WIB melaksanakan

post-test di kelas X MIPA 7 (kelas kontrol) SMA Negeri Ciawi

Kabupaten Tasikmalaya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.22

Pelaksanakan Post-test di Kelas X MIPA 7

(Kelas Kontrol)

3. Tahap Pasca Pelaksanaan

Page 19: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

72

a. Pada tanggal 3 Mei 2019 mendapatkan surat keterangan telah

melaksanakan penelitian dari pihak sekolah SMA Negeri 1 Ciawi

Kabupaten Tasikmalaya.

b. Pada tanggal 6 Mei 2019 mulai melakukan pengolahan data dan

analisis data mengenai ada tidaknya pengaruh penggunaan media

video animasi berbasis powtoon terhadap hasil belajar peserta didik,

dibimbing oleh pembimbing I dan pembimbing II.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teknik tes, observasi dan studi literatur.

1. Tes

Tes yang digunakan berupa soal multiple choice (pilihan ganda).

Soal Multiple choice yang akan digunakan terdiri dari 50 soal untuk

mengukur kemampuan kognitif peserta didik pada sub konsep

Vertebrata.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh data dan informasi

mengenai proses pembelajaran selama kegiatan penelitian berlangsung.

Observer yang membantu dalam penelitian ini adalah rekan mahasiswa

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Siliwangi.

Page 20: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

73

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.23

Observasi Penelitian

3. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan meninjau penelitian yang relevan

sebelumnya. Dari penelitian relevan tersebut dapat menjadi gambaran

dalam pelaksanaan penelitian yang lebih terarah.

G. Instrumen Penelitian

1. Konsepsi

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini, adalah tes hasil

belajar peserta didik pada sub konsep Vertebrata. Tes ini berupa tes

berbentuk multiple choice dengan lima option sebanyak 50 soal. Hasil

belajar yang diukur hanya pada ranah kognitif yang dibatasi jenjang

mengingat (C1), memahami (C2), memakai (C3), menganalisis (C4) dan

mengevaluasi (C5), serta pengukuran dimensi pengetahuan faktual (K1),

pengetahuan konseptual (K2), dan pengetahuan prosedural (K3).

Selanjutnya soal yang jawabannya benar diberi skor (1) dan jawaban

yang salah diberi skor nol (0).

Page 21: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

74

Tabel 3.2

Kisi- kisi Instrument Penelitian Sub Konsep Vertebrata

No

Materi soal

Dimensi

pengetahuan

Aspek kognitif yang

diukur

Jumlah

C1

C2

C3

C4

C5

1.

Ciri-ciri umum

Chordata.

K1 1,

2*

2

K2

K3

2. Pengertian Vertebrata. K1 3 1

K2

K3

3.

Mengklasifikasikan

hewan Vertebrata

K1 8* 6 4

K2 4 5

K3

4. Super kelas Pisces

K1 9 13* 10* 7 6

K2 12 11

K3

5. Kelas Amphibia. K1 16* 14*,

19,

20

15 7

K2 18 17

K3

6. Kelas Reptilia. K1 23 22*,

24

27* 21 8

K2 26* 25

K3 28

Page 22: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

75

No

Materi soal

Dimensi

pengetahuan

Aspek kognitif yang

diukur

Jumlah

C1

C2

C3

C4

C5

7. Kelas Aves. K1 37 33 31 30*,

35*

10

K2 29,

34

32,

36*

K3 38*

8. Kelas Mammalia. K1 39,

40,

43*,

46

41* 9

K2 42*,

44

45*

K3 47

9. Menganalisis

perbandingan berbagai

golongan Vertebrata.

K1 50 3

K2 48,

49*

K3

Jumlah 11 14 7 10 8 50

Keterangan: (*) Soal Tidak Dipakai

2. Uji Coba Instrumen

Uji coba intrumen perlu dilakukan untuk mengukur apakah

instrumen sudah valid dan reliabel atau belum. Adapun uji coba intrumen

ini akan dilaksanakan di kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Ciawi

Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 12 April 2019 pukul 08.30 – 10.00

WIB. Uji coba instrumen dilakukan dengan mengukur uji validitas butir

soal dan uji reliabilitas instrumen.

Page 23: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

76

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.24

Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas Butir Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Arikunto, S.

(2013: 211), menyatakan bahwa “Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang

valid memiliki validitas rendah”. Tinggi rendahnya validitas suatu

istrumen menunjukan data yang valid maupun menyimpang.

Berikut rumus validitas tiap butir soal mengacu pada rumus

korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto,

S., 2013: 212) sebagai berikut:

rxy = N(∑xy) – (∑x) (∑y)

√{N(∑x2) - (∑x)

2}{N(∑y

2) - (∑y)

2}

Keterangan :

rxy = validitas soal

N = jumlah peserta didik

Page 24: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

77

X = jumlah betul setiap soal

Y = jumlah betul seluruh soal setiap peserta didik

∑x = jumlah betul dalam satu soal

∑y = jumlah total betul seluruh soal

Adapun kriteria-kriteria tinggi rendahnya suatu validitas tiap

butir soal dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 3.3

Kriteria Validitas Soal

S

u

m

b

e

r: Guilford (Lestari, K.E. dan Yudhanegara, M.R., 2017: 203)

Setelah dilakukan uji Validitas instrumen sub konsep

Vertebrata dengan menggunakan rumus korelasi product moment

dihasilkan 32 soal yang memenuhi kriteria validitas dan 18 soal tidak

memenuhi kriteria validitas. Berikut kriteria validitas tiap butir soal

yang disajikan pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Kriteria Validitas Tiap Butir Soal Setelah Melaksanakan Uji

Validitas

Butir

Soal

Nilai

rxy

Kriteria Validitas Keterangan

1 0,49 Berkorelasi sedang Soal dipakai

2 0,23 berkorelasi rendah soal tidak dipakai

3 0,51 Berkorelasi sedang Soal dipakai

4 0,44 Berkorelasi sedang Soal dipakai

5 0,48 Berkorelasi sedang Soal dipakai

6 0,48 Berkorelasi sedang Soal dipakai

7 0,51 Berkorelasi sedang Soal dipakai

8 0,10 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

9 0,45 Berkorelasi sedang Soal dipakai

Nilai rxy Korelasi Validitas Interpretasi Validitas

0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat Tepat/sangat baik

0,70 ≤ r11 < 0,90 Tinggi Tepat/baik

0,40 ≤ r11 < 0,70 Sedang Cukup tepat/cukup baik

0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah Tidak tepat/buruk

r11 < 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tepat/sangat

buruk

Page 25: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

78

Butir

Soal

Nilai

rxy

Kriteria Validitas Keterangan

10 0,07 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

11 0,46 Berkorelasi sedang Soal dipakai

12 0,49 Berkorelasi sedang Soal dipakai

13 0,07 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

14 -0,06 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

15 0,42 Berkorelasi sedang Soal dipakai

16 -0,01 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

17 0,47 Berkorelasi sedang Soal dipakai

18 0,42 Berkorelasi sedang Soal dipakai

19 0,45 Berkorelasi sedang Soal dipakai

20 0,66 Berkorelasi sedang Soal dipakai

21 0,41 Berkorelasi sedang Soal dipakai

22 0,19 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

23 0,52 Berkorelasi sedang Soal dipakai

24 0,41 Berkorelasi sedang Soal dipakai

25 0,49 Berkorelasi sedang Soal dipakai

26 0,12 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

27 -0.06 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

28 0,52 Berkorelasi sedang Soal dipakai

29 0,48 Berkorelasi sedang Soal dipakai

30 -0,05 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

31 0,49 Berkorelasi sedang Soal dipakai

32 0,51 Berkorelasi sedang Soal dipakai

33 0,42 Berkorelasi sedang Soal dipakai

34 0,48 Berkorelasi sedang Soal dipakai

35 -0,07 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

36 0,02 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

37 0,46 Berkorelasi sedang Soal dipakai

38 0,07 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

39 0,50 Berkorelasi sedang Soal dipakai

40 0,54 Berkorelasi sedang Soal dipakai

41 0,16 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

42 -0,01 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

43 0,15 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

44 0,41 Berkorelasi sedang Soal dipakai

45 0,29 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

46 0,42 Berkorelasi sedang Soal dipakai

47 0,52 Berkorelasi sedang Soal dipakai

48 0,51 Berkorelasi sedang Soal dipakai

49 0,17 berkorelasi sangat rendah soal tidak dipakai

50 0,42 Berkorelasi sedang Soal dipakai

Sumber: hasil perhitungan uji validitas butir soal

Page 26: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

79

Berdasarkan tabel 3.4 dihasilkan bahwa dari 50 butir soal

yang dijadikan instrument penelitian, 32 butir soal yang dipakai

memenuhi kriteria validitas sedangkan 18 butir soal yang tidak

dipakai memiliki kriteria validitas rendah dan sangat rendah. Soal

yang tidak dipakai adalah soal nomor 2, 8, 10, 13, 14, 16, 22, 26, 27,

30, 35, 36, 38, 41, 42, 43, 45 dan 49.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Arikunto, S. (2013: 100) mengemukakan bahwa ”Reliabilitas

berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap”. Jadi dapat diartikan bahwa reliabilitas

adalah tingkat konsistensi (keajegan) suatu tes yang realtif tidak

berubah-ubah. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan

rumus K-R20 dalam Arikunto, S. (2013: 231) sebagai berikut:

rumus : r11 = (

) (

)

dengan keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan

Vt = varians total k = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu

butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1)

p = banyaknya subjek yang skronya 1

N

q = proporsi subjek yang mendapat skor 0

(q = 1 - p)

Page 27: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

80

Adapun kriteria-kriteria tinggi rendahnya suatu reliabilitas

tiap butir soal dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 3.5

Kriteria Reliabilitas Soal

S

u

m

b

e

r

: Guilford (Lestari, K.E. dan Yudhanegara, M.R., 2017: 467)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen

dengan rumus K-R20, dari 32 soal yang valid diperoleh r11 = 0,91

berada diantara 0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 yang diintrepretasikan tingkat

reliabilitas sangat tetap atau sangat baik.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang diambil dari penelitian ini meliputi pretest-posttest

kelas eksperimen dan pretest-posttest kelas kontrol serta perbandingan

nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan

kelas kontrol. N-gain dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut.

Reliabilitas Korelasi Reliabilitas Interpretasi Reliabilitas

0,90 ≤ r11 ≤

1,00

Sangat tinggi Sangat Tetap/sangat baik

0,70 ≤ r11 <

0,90

Tinggi Tetap/baik

0,40 ≤ r11 <

0,70

Sedang Cukup tetap/cukup baik

0,20 ≤ r11 <

0,40

Rendah Tidak tetap/buruk

r11 < 0,20 Sangat kecil Sangat tidak tetap/sangat

buruk

Ng = Spost – Spre

Smax - Spre

Page 28: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

81

Keterangan:

Ng : nilai gain yang dinormalisasi dari kedua pendekaan

Spost : skor tes akhir

Spre : skor tes awal

Smax : skor maksimum

Tabel 3.6

Kriteria N-Gain

Perolehan N-gain Keterangan

N-gain > 0,70 N-gain tinggi

0,30 ≤ N-gain ≤ 0,70 N-gain sedang

N-gain < 0,30 N-gain rendah

Sumber: Karim, Asrul (2011:24)

2. Uji Prasyaratan

Desain penelitian ini control group pre-test post-test design data

yang diambil dari hasil pre-test, post-test dan N-gain kelas X MIPA 5

(kelas eksperimen) dan X MIPA 7 (kelas kontrol). Setelah diperoleh data,

selanjutnya data tersebut dianalisis.

a) Uji Normalitas

Hernawan, E. (2018: 67) mengemukakan bahwa “Pengujian

Normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

sampel yang telah diambil dari hasil penelitian berasal dari populasi

(menyebar) menurut kurva normal”. Uji normalitas dengan

menggunakan Uji X2 (Chi Kuadrat),

b) Uji Homogenitas

Hernawan, E. (2018: 74) menyatakan bahwa “Uji

homogenitas varians ini biasa dilakukan jika populasi-populasi yang

akan diuji telah terbukti berdistribusi normal”. Uji homogenitas pada

pada penelitian ini dengan menggunakan uji Fmaksimum,

Page 29: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

82

3. Uji Hipotesis

Semua data yang telah dianalisis dalam uji normalitas dan uji

homogenitas menghasilkan data berdistribusi normal dan homogen, maka

dilanjutkan dengan menggunakan uji t. Uji t dependen dilakukan dalam

menganalisis perbedaan data pre-test dan post-test pada kelas eksperimen

maupun pada kelas kontrol. Sedangkan uji t independent digunakan

untuk mengenalisi data N-gain eksperimen dan N-gain kontrol untuk

mengetahui pengaruh media video animasi berbasis powtoon terhadap

hasil belajar peserta didik pada sub konsep Vertebrata di kelas X MIPA

SMA Negeri 1 Ciawi kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2018/2019 .

G. Waktu dan tempat penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai

Juli 2019. Dimulai dari mendapatkan SK bimbingan skripsi sampai

dengan perbaikan skripsi (Tabel 3.6).

b. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciawi, Jl. Pasirhuni

No.10 Desa Pasirhuni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya,

Provinsi Jawa Barat.

Page 30: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

83

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.25

Foto SMA Negeri 1 Ciawi Bagian Muka

Page 31: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

84

Tabel 3.7

Jadwal Kegiatan Penelitian

No.

Kegiatan

Penelitian

September

2018

Oktober

2018

November

2018

Desember

2018

Januari

2019

Februari

2019 Maret

2019

April

2019

Mei

2019

Juni

2019

Juli 2019

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mendapatkan

SK bimbingan

skripsi

2. Mengadakan

observasi

3. Mengajukan

judul/masalah

penelitian

4. Menyusun dan

bimbingan

proposal

5. Membuat

instrument

6. Ujian proposal

Page 32: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

85

No.

Kegiatan

Penelitian

September

2018

Oktober

2018

November

2018

Desember

2018

Januari

2019

Februari

2019 Maret 2019

April 2019

Mei 2019

Juni

2019

Juli 2019

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

7. Perbaikan

proposal

8. Uji coba

instrumen

penelitian

9. Pelaksanaan

penelitian

10. Pengolahan

data

11. Penyusunan

dan

bimibingan

skripsi

12. Ujian skripsi

13. Perbaikan

skripsi

Page 33: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.

86