BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. -...

19
26 Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar (2012 : 6) Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antarvariabel yang diteliti. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Maka dari itu, fenomena yang diangkat pada penelitian ini yaitu mengenai pengaruh interaksi sosial kelas terhadap prestasi belajar. Untuk memperoleh data yang objektif, maka digunakan dua bentuk penelitian, yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan menganalisa buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas. 2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan langsung dengan cara mendatangi langsung tempat penelitian. B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian Penelitian kuantitatif ini terdiri dari dua buah variabel penelitian dengan jenis hubungan kausal. Sugiyono (2012 : 59) Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, dalam hubungan kausal terdapat variabel

Transcript of BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. -...

Page 1: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

26

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Azwar (2012 : 6) Penelitian dengan pendekatan kuantitatif

menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

metoda statistika. Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dilakukan pada penelitian

inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan

hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan

metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau

signifikansi hubungan antarvariabel yang diteliti.

Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Maka

dari itu, fenomena yang diangkat pada penelitian ini yaitu mengenai pengaruh

interaksi sosial kelas terhadap prestasi belajar.

Untuk memperoleh data yang objektif, maka digunakan dua bentuk

penelitian, yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang

dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan menganalisa buku

yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian untuk

memperoleh data-data lapangan langsung dengan cara mendatangi

langsung tempat penelitian.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Penelitian kuantitatif ini terdiri dari dua buah variabel penelitian dengan

jenis hubungan kausal. Sugiyono (2012 : 59) Hubungan kausal adalah hubungan

yang bersifat sebab akibat, dalam hubungan kausal terdapat variabel

Page 2: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

27

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel

Bebas (X)

Variabel

Terikat (Y)

INTERAKSI SOSIAL KELAS

Ditinjau dari Aspek:

1) Motif/tujuan

2) Suasana emosional

3) Interaksi/aksi

4) Segitiga interaksi sosial

5) Sistem eksternal

6) Sistem internal

PRESTASI BELAJAR

Ditinjau dari Aspek:

Nilai kelas XII

TGB, pada mata

pelajaran Rencana

Anggaran Biaya

(RAB)

Pengaruh

Interaksi

Sosial Kelas

Terhadap

Prestasi

Belajar Di

SMK N 1

Sukabumi

T

E

M

U

A

N

P

E

N

E

L

I

T

I

A

N

K

E

S

I

M

P

U

L

A

N

independen/bebas (variabel yang bersifat memengaruhi) dan dependen/terikat

(dipengaruhi). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian kuantitatif ini

adalah:

1. Variabel bebas (X): Interaksi sosial kelas

2. Variabel terikat (Y): Prestasi belajar

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian pada penelitian ini adalah jenis paradigma

sederhana, dimana terdapat satu variabel independen (interaksi sosial), dan satu

variabel dependen (prestasi belajar). Gambaran paradigma penelitian pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

: Arah penelitian

: Lingkup Penelitian

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Page 3: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

28

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang diperlukan dalampenelitian ini adalah data kuantitatif, dengan

jenis data berupa:

a. Variabel X mengenai Interaksi sosial kelas yang terdapat di SMKN

1 Sukabumi.

b. Variabel Y mengenai prestasi belajar siswa di SMKN 1 Sukabumi.

2. Sumber Data

Sumber data yang paling utama dalam penelitian ini adalah:

a. Siswa di SMK N 1 Sukabumi.

b. Dokumentasi guru mata pelajaran.

c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi sosial dan prestsi

belajar.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK Negeri 1

Sukabumi, dengan kompetensi kejuruan Teknik Gambar Bangunan (TGB) kelas

X TGB, XI TGB, dan XII TGB. Adapun seluruh populasi berjumlah 103 siswa.

Seperti terlihat pada tabel berikut:

Tahun Ajaran Kelas Jumlah siswa

2012/2013 XII TGB 35

XI TGB 34

X TGB 34

Jumlah 103

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Kompetensi Kejuruan Teknik

Gambar Bangunan di SMK N 1 Sukabumi

Tahun Ajaran 2013/2014

Page 4: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

29

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sampel Penelitian

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik nonprobability sampling dengan cara sampling purposive. Pengertian dari

nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Sedangkan sampling purposive adalah cara pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu. (gambar 3.1). (Sugiyono, 2012 : 120)

Sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas XII TGB SMKN 1 Sukabumi

dengan jumlah 35 orang. Hal ini dipilih setelah menimbangkan jumlah dari kelas

XII TGB yang relatif banyak serta dianggap setiap anggota dari kelas tersebut

telah saling mengenal satu sama lain dalam jangka waktu yang relatif panjang.

E. Instrumen Penelitian

Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, cermat, serta

akurat karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada

kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data yang

diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen)

serta sumber data. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti

yaitu, variabel independen/bebas (interaksi sosial kelas) dan variabel

dependen/terikat (prestasi belajar).

Populasi

homogen/

relatif

homogen

Sampel representaatif

Gambar 3.2 Teknik Sampling Purposive

(Sumber : Sugiyono, 2012 : 120)

Page 5: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

30

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Instrumen Interaksi Sosial

Untuk mengukur nilai variabel independen/bebas dalam penelitian ini

yang berupa interaksi sosial, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa

pengukuran skala sikap. Penyusunan skala sikap pada teknik angket menggunakan

Skala Likert berupa lembaran pilihan ganda. Skala Likert dipilih dengan

pertimbangan bahwa pengukuran dengan skala ini memiliki reliabilitas tinggi

dalam mengukur persepsi manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu.

Instrumen yang akan mengukur interaksi sosial (variabel X) dalam

penelitian ini terdiri dari enam aspek yaitu; (1) Motif/tujuan yang sama, (2)

Suasana emosional yang sama, (3) Interaksi/aksi, (4) Segitiga interaksi sosial, (5)

Sistem Eksternal, (6) Sistem internal. Seluruh aspek dalam instrumen ini berasal

dari teori George C. Homans yang selanjutnya disintesis dengan teori yang

menunjang aspek-aspek tersebut, dan diuraikan menjadi beberapa indikator.

Penyusunan instrumen ini dijabarkan dalam bentuk Blue Print pada tabel

berikut:

Page 6: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

31

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Aspek Indikator Pernyataan Ʃ Nomor

Item (+) (-)

Interaksi

Sosial

Motif/

tujuan yang

Sama

Menjalin hubungan dan bekerja

sama dengan teman yang

memiliki tujuan yang sama

2 2 4 1, 2,

3, 4

Suasana

emosional

(Community

Sentiment)

Bersikap terbuka dan menerima

orang lain apa adanya

3 1 4 5, 6,

7, 8

Bersedia membantu kepentingan

orang lain

1 1 2 9, 10

Adanya

Interaksi/

Aksi

Meminta bantuan 1 1 2 11, 12

Memberi perhatian kepada orang

lain

4 4 13, 14

15, 16

Berinisiatif dalam bentuk

persaingan

1 1 2 17, 18

Segitiga

Interaksi

Sosial

Menjadi pemimpin kelompok

Atau memberi interuksi

2

2

4

19, 20

21, 22

Mendapat petunjuk dari teman 1 1 2 23, 24

Menaati norma-norma yang ada

dalam kelompok

1 1 2 25, 26

Sistem

Eksternal

Memiliki tempat berkumpul

dalam berinteraksi

1 1 2 27, 28

Beradaptasi dengan lingkungan 1 1 29

Memilih untuk hidup

berkelompok

1 1 2 30, 31

Sistem

Internal

Beradaptasi/bertoleransi

terhadap sikap anggota

kelompok

2 2 32, 33

Mengimitasi/meniru orang lain

dalam kelompok

3 3 34, 35,

36

Sugesti 1 1 37

Perpaduan/peleburan 3

3 38, 39,

40

Jumlah 28 12 40

Tabel 3.2

Blue Print Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel

Interaksi Sosial Berdasarkan Teori George C. Homans

Page 7: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

32

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap aspek yang dikemukakan dalam variabel interaksi sosial ini

terdapat item-item pernyataan favorable (positif) dan item-item pernyataan

unfavorable (negatif). Pernyataan favorable adalah pernyataan yang

mencerminkan kecenderungan perilaku tersebut, sementara pernyataan

unfavorable merupakan pernyataan yang tidak menunjukkan kecenderungan

perilaku tersebut. Skala interaksi sosial ini mempunyai empat pilihan jawaban,

yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP). Cara

penilaian skala interaksi sosial ini menggunakan model skala Likert. Skor dalam

setiap item favorable berkisar dari empat sampai dengan satu, sedangkan untuk

item unfavorable bergerak dari satu sampai dengan empat. Kategori jawaban dan

penilaian skala interaksi sosial dapat dilihat pada tabel berikut:

2. Instrumen Prestasi Belajar

Untuk mengetahui gambaran variabel dependen/terikat dalam penelitian

ini yang berupa prestasi belajar, peneliti melakukan pengumpulan data dengan

menggunakan metode dokumentasi. Menurut Arikunto (Lestari, 2011 : 55)

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

legger, agenda dan sebagainya.

Kategori Jawaban Favorable Unfavorable

Selalu 4 1

Sering 3 2

Jarang 2 3

Tidak Pernah 1 4

Tabel 3.3

Kategori Jawaban dan Penilaian Skala Interaksi Sosial

Page 8: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

33

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu

ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket

Angket adalah penyelidikan yang dilakukan dengan memberikan daftar

pernyataan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang ditunjukkan kepada sejumlah

besar manusia, sehingga berdasarkan jawaban yang diperolehnya dapat diketahui

keadaan jiwa seseorang atau sekumpulan orang (Ahmadi dan Supriyono, 2004 :

20).

Angket akan diberikan kepada siswa kelas XII TGB yang dipilih sebagai

sampel penelitian ini. Angket yang dibagikan berisi butir-butir pertanyaan yang

akan mengukur nilai variabel independen/bebas (interaksi sosial kelas). Jenis

angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket dengan alternatif

jawaban yang sudah disediakan, jadi responden hanya diperkenankan memilih

salah satu jawaban yang disediakan sesuai dengan preferensi personal mereka.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dipilih untuk mengukur

nilai variabel dependen/terikat (prestasi belajar) dengan melihat hasil belajar siswa

kelas XII TGB, yaitu dikumpulkan dengan melihat nilai harian, nilai ulangan,

Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS). Mata pelajaran

yang diambil pada penelitian ini adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB).

G. Kategorisasi Data

Azwar (Lestari, 2011: 56) mengemukakan bahwa, Kategorisasi data

merupakan usaha untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok

yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang

diukur. Kategorisasi data juga digunakan untuk melihat gambaran umum atau

profil karakteristik dari Interaksi sosial kelas (variabel X) dan prestasi belajar

siswa (variabel Y).

Page 9: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

34

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah yang dilakukan untuk mengkategorikan data variabel X adalah

sebagai berikut:

1) Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari variabel X, serta

rata-rata dan simpangan baku dari sub variabel X.

2) Menentukan skala data sebagai berikut:

3) Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan

kategorisasi data variabel dan kategorisasi data sub variabel.

Untuk mengkategorikan data variabel Y digunakan cara yang berbeda

dengan variabel X. Data variabel Y dikonsultasikan dengan standar baku yang

dimiliki SMK N 1 Sukabumi sebagai berikut:

Skala Data Kategori

> Xrata-rata + 1.5 SD Sangat Baik

Xrata-rata + 0.5 SD < Xrata-rata + 1.5 SD Baik

Xrata-rata – 0.5 SD < Xrata-rata + 0.5 SD Cukup Baik

Xrata-rata – 1.5 SD < Xrata-rata – 0.5 SD Kurang Baik

Xrata-rata – 1.5 SD Sangat Rendah

Skala Nilai Kategori

≥ 87,50 Sangat Memuaskan

82,50 ≤ < 87,50 Memuaskan

77,50 ≤ < 82,50 Baik

72,00 ≤ < 77,50 Cukup Baik

< 72,00 Rendah

Tabel 3.4

Skala Interval Kategorisasi Data Variabel X

Keterangan: Xrata-rata = Nilai rata-rata (median)

SD = Standar Deviasi

Tabel 3.5

Skala Interval Kategorisasi Data Variabel Y

Page 10: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

35

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian yang telah dibuat diuji coba pada tanggal 19

Desember 2013 kepada 31 siswa kelas XI TGB SMA N 1 Sukabumi tahun ajaran

2013/2014. Pengujian instrumen uji coba dilakukan dengan uji validitas dan uji

reliabilitas.

1. Uji Validitas Instrumen Uji Coba

Hamzah dan Koni (2012 : 37) “Validitas berarti menilai apa yang

seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur

kompetensi. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen.

Instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya”.

Pada penelitian ini pengujian validitas instrumen menggunakan korelasi

Bivariate Pearson (Product Moment Pearson) dengan bantuan software IBM

SPSS Statistics version 21.0. Pengujian dilakukan dengan cara analisis butir

sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item. Hasil perhitungan

tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritik dari rtabel dengan

taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Jika hasil yang diperoleh

lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel) maka item tersebut dinyatakan valid, dan

sebaliknya jika hasil yang diperoleh lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel) maka item

tersebut tidak valid (Raharjo, 2013 : 5).

Berdasarkan data yang didapat dari uji validitas diatas, hasil r hitung tiap-

tiap item akan dibandingkan dengan nilai r tabel. Besar r tabel pada taraf

signifikansi 95% untuk jumlah item sebanyak 40 adalah 0.312. Dari hasil

perbandingan tersebut dapat diketahui item yang valid dan yang tidak valid. Pada

uji validasi kali ini didapatkan 29 item valid dan 11 item tidak valid. Berikut

adalah rincian item-item tersebut :

Page 11: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

36

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Item-item yang valid akan digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

mengukur interaksi sosial, yang kemudian hasilnya digunakan dalam proses

pengolahan data. Sedangkan item-item yang tidak valid tidak diikut sertakan

kedalam instrumen penelitian, karena pernyataan pada item yang tidak valid

sudah terwakilkan oleh pertanyaan lain pada aspek yang sama.

2. Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba

Hamzah dan Koni (2012 : 37) “Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi

(keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan

perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi”. Muslich (2011: 92)

“Instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila instrumen tersebut

dapat menghasilkan pengukuran yang ajeg. Keajegan/ketetapan di sini tidak

diartikan selalu sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg”.

Untuk menguji instrumen interaksi sosial dalam penelitian ini, digunakan

teknik formula Alpha Cronbach dengan menggunakan software IBM SPSS

Statistics version 21.0. Nilai koofisien reliabilitas (Alpha Cronbach) berkisar

antara nol hingga satu. Nantinya parameter yang digunakan untuk menafsirkan

tinggi rendahnya koefisien reliabilitas instrumen. Menurut kriteria Gulidford

(Lestari, 2011 : 61) koefisien reliabilitas Alpha Cronbach terbagi menjadi berikut:

Item Valid Item tidak Valid

r hitung > 0.312 r hitung < 0.312

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 14, 15, 16,

17, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30,

31, 34, 35, 36, 37, 39

8, 10, 12, 18, 21, 22, 28,

32, 33, 38, 40

Tabel 3.6

Daftar Item Valid dan Item Tidak Valid

Page 12: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

37

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, pada instrumen

interaksi sosial, didapatkan indeks reliabilitas sebesar 0.885 . Berdasarkan kriteria

koofisien Alpha Cronbach pada tabel 3.7, besaran indeks tersebut menunjukkan

bahwa instrumen yang digunakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian

ini.

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan

berdistribusi frekuensi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis

statistik yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data. Jika data

berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik,

Sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal maka menggunakan statistik

non parametrik (Sugiyono, 2012 : 241).

Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan metode uji Shapiro-

Wilk, metode ini dipilih karena jumlah responden dalam penelitian ini kurang dari

50 subjek dan menggunakan jenis data interval (Fatmawati, 2013). Pengujian

dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS Statistics version 21.0. Metode uji

normalitas tersebut akan menghasilkan nilai Sig., besaran nilai tersebut yang

nantinya akan dibandingkan dengan tingkat signifikansi (α) 5% yaitu 0.05 . Jika

nilai Sig. > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, begitu

pula jika nilai Sig. < 0.05, maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal

(Matondang, 2012 : 6).

Kriteria Koefisien Reliabilitas α

Sangat Reliabel > 0.900

Reliabel 0.700 - 0.900

Cukup Reliabel 0.400 - 0.700

Kurang Reliabel 0.200 - 0.400

Tidak Reliabel < 0.200

Tabel 3.7

Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

Page 13: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

38

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil perhitungan Sig. dengan metode Shapiro-Wilk diperoleh nilai

variabel interaksi sosial sebesar 0.129 dan nilai variabel prestasi belajar sebesar

0.379 . Nilai probablilitas variabel interaksi sosial 0.129 > 0.05, begitu pula nilai

variabel prestasi belajar 0.379 > 0.05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kedua variabel tersebut berdistribusi normal. Langkah selanjutnya yang

digunakan dalam teknik statistik penelitian ini adalah statistik parametrik karena,

kedua variabel berdistribusi normal.

4. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat, mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara

signifikan.

Widhiarso (2010 : 2), baik korelasi maupun regresi linier dibangun

berdasarkan asumsi bahwa variabel-variabel yang dianalisis memiliki hubungan

linier, strategi untuk memverifikasi hubungan linier tersebut dapat dilakukan

dalam berbagai cara, misalnya bivariate plot (Azwar, 2000), linearity test dan

curve estimation (SPSS Inc, 2007), atau analisis residual (Pedhazur & Kerlinger,

1982).

Dalam penelitian ini dilakukan uji linearitas menggunakan tabel ANOVA

dengan bantuan software IBM SPSS Statistics version 21.0. Dengan

menggunakan tabel ANOVA pada SPSS, akan dilihat nilai Sig. Linearity & Sig.

Deviation from Linearity dari setiap variabel bebas dengan variabel terikat

dibandingkan dengan tingkat signifikansi (α).

Kriteria

Nilai Probablilitas > 0.05 Berdistribusi normal

Nilai Probablilitas < 0.05 Berdistribusi tidak normal

Tabel 3.8

Kriteria Uji Normalitas

Metode Shapiro Wilk

Page 14: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

39

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Sig. Linearity menunjukkan sejauh mana variabel bebas

berbanding tepat di garis lurus. Apabila nilai Sig. Linearity lebih kecil dari tingkat

signifikansi (α), maka regresi linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan

pengaruh antara variabel-variabel yang ada. Sedangkan nilai Sig. Deviation from

Linearity menunjukkan selinier apa data yang dipergunakan. Apabila nilai Sig.

Deviation from Linearity lebih besar dari tingkat signifikansi (α), maka regresi

linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel yang ada

(Widhiarso, 2010 : 4). Kriteria hubungan linier diatas dapat dijelaskan pada tabel

3.10 berikut, dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) 5% atau 0.05.

Kriteria

Sig. Deviation from

linearity

Nilai Probablilitas > 0.05 Berhubungan linier

Nilai Probablilitas < 0.05 Berhubungan tidak linier

Sig. Linearity Nilai Probablilitas < 0.05 Berhubungan linier

Nilai Probablilitas > 0.05 Berhubungan tidak linier

Dari hasil perhitungan Sig. dengan tabel ANOVA (lihat lampiran)

diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0.025 dan nilai Sig. Deviation from Linearity

sebesar 0.249. Nilai probablilitas nilai Sig. Linearity 0.025 < 0.05 , begitu pula

Sig. Deviation from Linearity 0.249 > 0.05 , berdasarkan kriteria yang dijelaskan

pada tabel 3.9 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas (interaksi

sosial) dan variabel terikat (prestasi belajar) berhubungan linier dan data yang

dipergunakan dapat dijelaskan oleh regresi linier dengan cukup baik.

Tabel 3.9

Kriteria Uji Linieritas

Tabel ANOVA

Page 15: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

40

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Korelasi

Teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan atau korelasi antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, serta

guna mengetahui kuat lemahnya hubungan antar dua variabel tersebut (Sudijono,

2009 : 188). Berdasarkan jenisnya, teknik analisis korelasi pada penelitian ini

tergolong kepada Teknik Analisis Korelasional Bivariat karena hanya terdiri dari

dua buah variabel. Dari hasil uji normalitas dan linearitas, diketahui bahwa

seluruh data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan berhubungan linier,

maka uji korelasi yang dipilih adalah uji Pearson Correlation. Penggunaan uji

Pearson Correlation juga dikarenakan data yang digunakan pada penelitian

adalah jenis data interval. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan

software IBM SPSS Statistics version 21.0.

Ada dua langkah menginterpretasikan hasil dari Uji Pearson Correlation.

1.) Setelah diperoleh besarnya koefisien korelasi, maka koefisien korelasi tersebut

dikonsultasikan dengan nilai rtabel (korelasi tabel). Apabila koefisien korelasi lebih

dari rtabel (rhitung > rtabel) maka dapat dinyatakan bahwa kedua variabel memiliki

korelasi yang signifikan (Ha diterima), begitu pula sebaliknya. 2.) Apabila nilai

Sig. Kurang dari 0.05 (Sig. < 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi

yang signifikan (Ha diterima), begitu pula sebaliknya (Sami’an, 2013 : 16).

Dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden, maka besar rtabel adalah 0.334

(Suzanna, 2011 : 1). Kriteria interpretasi koefisien korelasi dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Kriteria

Koefisien korelasi rhitung > rtabel Korelasi signifikan

rhitung < rtabel Korelasi tidak signifikan

Sig. Nilai Probablilitas < 0.05 Korelasi signifikan

Nilai Probablilitas > 0.05 Korelasi tidak signifikan

Tabel 3.10

Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi

Page 16: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

41

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cara lain untuk menginterpretasikan hasil dari Uji Pearson Correlation

adalah dengan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi secara

kasar (sederhana) seperti yang dijelaskan Sudijono (2009 : 193). Dalam

memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi, pada

umumnya digunakan pedoman sebagai berikut:

Dari hasil analisis uji korelasi menggunakan metode Pearson

Correlation, yang telah dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS Statistics

version 21.0 diperoleh hasil korelasi/rhitung sebesar 0.366 dan besar Sig. 0.031.

Diketahui jumlah sampel sebanyak 35 responden, maka besar rtabel adalah 0.334.

Nilai probablilitas nilai korelasi 0.366 > rtabel=0.344 , begitu pula besar

Sig. 0.031 < 0.05 , dari kedua nilai di atas berdasarkan kriteria yang dijelaskan

pada tabel 3.10 dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua variabel dalam penelitian

kali ini memiliki korelasi yang signifikan. Bila nilai probablilitas dikonsultasikan

berdasarkan kriteria pada tabel 3.11, maka dapat disimpulkan bahwa korelasi

antar variabel tergolong lemah atau rendah. Korelasi yang signifikan antar

variabel menunjukkan adanya hubungan yang berarti antara variabel X dengan

variabel Y, dalam hal ini interaksi sosial kelas memiliki hubungan yang berarti

dengan prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan uji Pearson Correlation dapat

dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui besar signifikansi antara variabel X dengan Y,

dilakukan pengujian lebih lanjut dengan menghitung Koefisien Determinasi (KD).

Interval Koefisien Interpretasi

0,00 – 0,19 Sangat rendah

0,20 – 0,39 Lemah atau rendah

0,40 – 0,69 Sedang atau cukup

0,70 – 0,89 Kuat atau tinggi

0,90 – 1,00 Sangat kuat atau sangat tinggi

Tabel 3.11

Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi Secara

Kasar (Sederhana)

Page 17: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

42

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Regresi

Pada penelitian ini analisis regresi yang digunakan tergolong kedalam

analisis regresi linier sederhana, karena hubungan antara variabel yang linier dan

hanya terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel bebas. Analisis regresi

sederhana merupakan salah satu metode yang dapat dipakai sebagi alat inferensi

statistik untuk menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independen) terhadap

variabel terikat (dependen) (Sarwono, 2013 : 1).

Pengujian regresi linier akan dilakukan dengan menggunakan software

IBM SPSS Statistics version 21.0 untuk mendapatkan empat hasil sekaligus,

diantaranya; 1). Nilai korelasi, 2). Koefisien Determinasi (KD), 3). Nilai

Signifikansi, dan 4). Persamaan Regresi (Sarwono, 2013 : 4).

Pada tabel Coeficientsa di kolom “Unstandardized Coefficients B” (lihat

lampiran) yang didapatkan dari hasil uji regresi yang telah dilakukan, diketahui

bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah:

Y = 52.987 + 0.326 X atau dapat dibaca,

Prestasi belajar = 52.987 + 0.326 Interaksi Sosial.

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: Konstanta

sebesar 52.927 berarti bahwa tanpa adanya interaksi sosial yang terjadi, maka

prestasi belajar akan sebesar 52.987 . Jika variabel interaksi sosial (X) naik maka

akan menyebabkan kenaikan (karena tanda positif) sebesar 0.326 pada prestasi

belajar.

3. Menghitung Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (KD) berguna untuk menunjukkan seberapa bagus

model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat

(Sarwono, 2013 : 3). Dalam penelitian ini koefisien determinasi digunakan untuk

menunjukkan besar pengaruh interaksi sosial kelas (variabel X) terhadap prestasi

belajar siswa (variabel Y).

Page 18: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

43

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penghitungan koefisien determinasi secara manual dapat menggunakan

rumus dari Sudjana sebagai berikut (Melati, 52 : 2013) :

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r2

= Kuadrat koefisien korelasi

Besar koefisien korelasi yang diketahui adalah 0,366, maka penghitungan

koefisien determinasi selanjutnya adalah sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

KD = (0,366)2 X 100%

KD = 0,134 x 100%

KD = 13,4%

Penghitungan koefisien determinasi dengan menggunakan software IBM

SPSS Statistics version 21.0 dengan melihat besar R Square yang dihasilkan dari

perhitungan uji regresi, juga menghasilkan besaran yang sama dengan

penghitungan manual.

Pada tabel Model Summaryb di kolom “R Square” (lihat lampiran) yang

didapatkan dari hasil uji regresi, diketahui bahwa koefisien determinasi sebesar

0.134 selanjutnya, dengan di kalikan 100% maka besar koefisien determinasi

adalah 13,4%. Ini berarti bahwa bahwa nilai prestasi belajar dipengaruhi oleh

interaksi sosial sebesar 13.40%, dan sisanya dipengaruhi faktor lain selain

interaksi sosial.

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui hipotesis mana yang

akan diterima dalam penelitian ini. Terlebih dahulu kita mengasumsikan H0 atau

hipotesis nol dan Ha atau hipotesis penelitian sebagai berikut:

Page 19: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/15175/6/S_TB_0905560_Chapter3.pdf · Dokumentasi guru mata pelajaran. c. Teori-teori yang berkaitan dengan interaksi

44

Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0 : ”Tidak terdapat pengaruh antara interaksi sosial dengan prestasi

belajar siswa kelas XI SMKN 1 Sukabumi”

Ha : ”Terdapat pengaruh yang positif antara interaksi sosial dengan

prestasi belajar siswa kelas XI SMKN 1 Sukabumi”

Pengujian Hipotesis kali ini akan dilakukan dengan menggunakan

software IBM SPSS Statistics version 21.0 dengan melihat besar nilai signifikansi

(Sig.) yang dihasilkan dari perhitungan uji regresi. Kriteria yang diambil dalam

intepretasi nilai Sig. adalah, jika probablilitas lebih dari 0.05 (Sig. > 0.05) maka

H0 diterima, sedangkan jika probablilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig. < 0.05) maka

Ha diterima (Hendry, 2013 : 7).

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, pada tabel ANOVAa di

kolom “Sig.” (lihat lampiran), diketahui bahwa besar Sig. adalah 0.31 . Tabel

ANOVAa dapat dari pengujian regresi dapat dilihat pada gambar berikut:

Berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya, jika probablilitas

Sig. = 0.031 < 0.05 , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, Ha yang

menyatakan ”Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara interaksi

sosial dengan prestasi belajar siswa kelas XII SMKN 1 Sukabumi” telah teruji

kebenarannya berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan. Kebenaran

hipotesis alternatif ini teruji dengan taraf kepercayaan 95%.