BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III...

17
30 BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIK Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan nilon termoplastik klasifikasi kennedy kelas I modifikasi I rahang atas dan rahang bawah pada kasus ekstrusi dan resorbsi tulang alveolar dengan relasi rahang kelas III. Karya tulis ilmiah ini diangkat berdasarkan studi model yang dilakukan di Laboratorium Teknik Gigi Poltekkes Tanjung Karang. A. Data Pasien Nama : Tn. S Umur : 53 tahun Jenis kelamin : Laki - laki drg yang merawat : drg. Eva Linda Warna gigi : A.3,5 Kehilangan gigi : Kehilangan gigi 7 6 3 6 7 dan 7 6 1 1 6 7 Kasus : Ekstrusi dan resorbsi tulang alveolar Relasi rahang : Relasi rahang kelas III

Transcript of BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III...

Page 1: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

30

BAB III

PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIK

Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang prosedur pembuatan gigi tiruan

sebagian lepasan nilon termoplastik klasifikasi kennedy kelas I modifikasi I rahang

atas dan rahang bawah pada kasus ekstrusi dan resorbsi tulang alveolar dengan relasi

rahang kelas III. Karya tulis ilmiah ini diangkat berdasarkan studi model yang

dilakukan di Laboratorium Teknik Gigi Poltekkes Tanjung Karang.

A. Data Pasien

Nama : Tn. S

Umur : 53 tahun

Jenis kelamin : Laki - laki

drg yang merawat : drg. Eva Linda

Warna gigi : A.3,5

Kehilangan gigi : Kehilangan gigi 7 6 3 6 7 dan 7 6 1 1 6 7

Kasus : Ekstrusi dan resorbsi tulang alveolar

Relasi rahang : Relasi rahang kelas III

Page 2: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

31

B. Desain Gigi Tiruan

Gambar 3.1

Pembuatan Desain

Keterangan :

A. Basis Gigi Tiruan Elemen Gigi Tiruan

B. Cengkram

C. Surat Perintah Kerja Dokter Gigi

Gambar 3.2

Surat Perintah Kerja

Page 3: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

32

D. Jadwal Pengerjaan Studi Model

Tabel 3.1 Jadwal Pengerjaan Studi Model

NO

TAHAP PENGERJAAN

JUMLAH

PERTEMUAN

TEMPAT

PENGERJAAN

1. -Repro Model

-Trimming

-Transfer desain

1 Kali

Laboratorium

Jurusan Teknik Gigi

2. - Bite rime

- penanaman okludator

1 Kali Laboratorium

Jurusan Teknik Gigi

3. -Penyusunan Gigi

-Spruing

-Flasking

1 Kali

Laboratorium

Jurusan Teknik Gigi

4. - Injecting

-Deflasking

1 Kali Lampung Dental

Laboratorium

5. -Cutting Sprue

-Grinding

-Finishing

-Polishing

1 Kali

Laboratorium

Jurusan Teknik Gigi

E. Persiapan Alat dan Bahan

Untuk pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan nilon termoplastik ini dibutuhkan

alat dan bahan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Persiapan Alat Non Elektrik

Nama Alat Non Elektrik

No No

1. Masker 15. Cuvet (khusus)

2. Jas lab 16. Handpress

3. Lap putih 17. Kompor gas

4. Secrup 18. Panci

Page 4: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

33

5. Pensil 19. Cartridge (ukuran sedang)

6. Lecron 20. Silindir ring

7. Scapel 21. Tang gips

8. Pisau malam 22. Mata bur (disk, rubber, fissure, freezer,

stune, mandril amplas)

9. Lampu spritus 23. Amplas ukuran 1.000

10. Kuas 24. White brush

11. Sendok cetak 25. Sikat kain

12. Spatula 26. Okludator

13. Rubber bowl 27. Injection press

Tabel 3.3 Persiapan Alat Elektrik Tabel 3.4 Persipan Bahan

Nama Alat Elektrik

No.

1. Heating machine

2. Hangin bur

3. Micromotor

4. Mesin poles

Nama Bahan

No. No.

1. Moldano 8. Air bersih

2. Alginet 9. Elemen gigi

tiruan (A 3,5)

3. Vaseline,sunligt 10. Could mould

seal (CMS)

4. Base plate wax 11. Spritus

5. Pumice 12. Biji nilon

termoplastik

6. Blue angel 13. Plastisin

7. Plaster of paris 14. Lem alteco

Page 5: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

34

F. Tahap Pembuatan Studi Model

Prosedur pembuatan yang penulis lakukan dalam pembuatan gigi tiruan

sebagian lepasan nilon termoplastik pada kehilangan gigi 76 367 dan 761 167

dengan relasi rahang kelas III, sebagai berikut :

1. Persiapan Model Kerja

Membersihkan model kerja dari nodul serta sisa – sisa bahan tanam

dengan menggunakan lecron dan scapel. Lecron digunakan untuk

membersihkan nodul pada model kerja pada bagian palatum, lingual serta

seluruh bagian model kerja, untuk bagian yang sulit dibersihkan seperti

interdental dirapihkan dengan scapel.

Gambar 3.3

Persiapan Model Kerja

Mesin trimmer digunakan untuk merapihkan tepi dari model kerja dari sisa

– sisa bahan tanam yang berlebih.

Gambar 3.4

Trimmer Model Kerja

Page 6: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

35

2. Duplicating

Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit agar

model kerja mudah terlepas dari sendok cetak, lalu siapkan sendok cetak serta

bahan alginet dan air bersih secukupnya dengan rasio sesuai petunjuk pabrik,

lalu alginet dimasukan kedalam rubber bowl tambahkan air bersih aduk

hingga homogen. Tuangkan adonan alginet pada sendok cetak hingga terisi

penuh lalu model kerja dicetakkan pada sendok cetak kemudian tekan dan

rapihkan, diamkan selama ±3 menit hingga alginet mengeras.

Setelah alginet mengeras lepaskan model kerja dengan bantuan lecron dan

air bersih. Cor cetakan negatif menggunakan moldano untuk mendapatkan

cetakan positif, dengan cara aduk bahan moldano secukupnya lalu tuangkan

pada cetakan negatif tunggu hingga mengeras setelah mengeras lepaskan

duplicating model dari cetakan alginet. Bersihkan dari nodul dengan lecron

dan rapihkan dari sisa bahan tanam yang berlebih dengan trimmer.

Gambar 3.5

Duplicating Model Kerja

3. Transfer Desain

Desain yang telah direncanakan kemudian digambar pada model kerja

mengunakan pensil.

Gambar 3.6

Desain Dari Pandangan Okusal

Page 7: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

36

4. Pembuatan Biterim

Model kerja direndam didalam air selama ± 3-5 menit agar memudahkan

biterime pada saat dilepas dari model. Selanjutnya dilakukan pembuatan basis

dengan ketebalan 1,5 mm menggunakan base plaste wax yang dilunakan

dengan api dari lampu spritus, kemudian dituangkan pada bagian batas dari

desain yang telah dibuat. Biterime dibuat setinggi gigi yang masih ada dan

disesuikan dengan antagonisnya.

Gambar 3.7

Pembuatan Biterim

5. Penanaman Model pada Okludator

Buat garis midline menggunakan pensil pada rahang atas dan rahang

bawah, lalu model dioklusikan di fixir dengan malam cair agar tidak berubah

oklusinya, bagian dasar model kerja dibur untuk mendapatkan retensi,

oleskan vaseline pada dasar model kerja, letakan lilin mainan pada lower

member dan sesuaikan letak oklusi model kerja pada okludator, aduk bahan

gips lalu letakan pada bagian atas model kerja dan satukan pada upper

member tunggu hingga mengeras rapihkan dan amplas hingga halus.

Setelah bagian upper member mengeras buka okludator dan lepaskan lilin

mainan pada lower member, aduk adonan gips dan letakkan pada bagian

lower member dan tutup okludator lalu rapihkan dan amplas hingga halus.

Gambar 3.8

Penanaman Model Kerja pada Okludator

Page 8: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

37

6. Penyusunan Elemen Gigi

Penyusunan gigi menggunakan elemen gigi akrilik dengan warna A3,5

sesuai dengan SPK dari dokter gigi. Dalam prosedur pembuatan gigi tiruan

sebagian lepasan nilon termoplastik bilateral free end pada kedua rahang

atas dan bawah dengan gigitan crossbite, penyusunan elemen gigi tetap

dibuat crossbite mengikuti bentuk linggir pasien dan gigi tetangganya.

Sebelum melakukan penyusunan gigi tiruan elemen gigi di kurangi

terlebih dahulu pada bagian proximal mesial dan distal dengan mata bur

frezzer untuk mendapatkan retensi selain itu untuk memudahkannya pada

saat penyusunan, karena ruangan edentulous area sempit.

Teknik penyusunan elemen gigi tiruan pada kasus ini, yaitu :

a. Gigi incisivus satu kanan bawah disusun sesuai tinggi dari gigi incisivus

dua kanan bawah dengan inklinasi tegak lurus dan titik kontak mesial

berkontak dengan incisivus dua kanan bawah.

b. Gigi incisivus satu kiri bawah disusun sesuai dengan tinggi dari gigi

incisivus dua kiri bawah dengan inklinasi tegak lurus dan titik kontak

mesial berkontak dengan incisivus dua kiri bawah.

c. Gigi caninus kiri rahang atas disusun dengan titik kontak mesial

berkontak dengan titik kontak distal insisivus dua kiri rahang atas

sedangkan titik kontak distal tidak berkontak dengan titik kontak

premolar dua kiri rahang atas karena gigi mengalami rotasi.

d. Gigi molar satu kanan rahang atas disusun dengan cara diletakan

disebelah gigi premolar dua dan disesuikan dengan gigi antagonisnya.

Titik kontak mesial tidak dapat bertemu dengan titik kontak distal

premolar dua karena gigi mengalami ekstrusi.

e. Gigi molar dua kanan rahang atas disusun dengan cara diletakan

disebelah gigi molar satu dan disesuikan dengan gigi antagonisnya.

f. Gigi molar satu kiri rahang atas disusun dengan cara diletakan disebelah

gigi premolar dua dan disesuikan dengan gigi antagonisnya. Titik kontak

Page 9: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

38

mesial tidak dapat bertemu dengan titik kontak distal premolar dua

karena gigi mengalami rotasi.

g. Gigi molar dua kiri rahang atas disusun dengan cara diletakan disebelah

gigi molar satu dan disesuikan dengan gigi antagonisnya.

h. Gigi molar satu kanan rahang bawah disusun dengan cara diletakan

disebelah gigi premolar dua dan disesuikan dengan gigi antagonisnya.

Titik kontak mesial bertemu dengan titik kontak distal premolar dua.

i. Gigi molar dua kanan rahang bawah disusun dengan cara diletakan

disebelah gigi molar satu dan disesuikan dengan gigi antagonisnya.

j. Gigi molar satu kiri rahang bawah disusun dengan cara diletakan

disebelah gigi premolar dua dan disesuikan dengan gigi antagonisnya.

Titik kontak mesial bertemu dengan titik kontak distal premolar dua.

k. Gigi molar dua kiri rahang bawah disusun dengan cara diletakan

disebelah gigi molar satu dan disesuikan dengan gigi antagonisnya.

Setelah penyusunan gigi tiruan dirapihkan dan haluskan bagian basis

dan bagian gigi tiruan terutama pada bagian interdental, lalu poles sampai

permukaan wax halus dan mengkilap.

Gambar 3.9

Penyusunan Elemen Gigi Tiruan

7. Flasking dan Pemasangan Sprue

Prosedur flasking dan pemasangan sprue sebagai berikut :

a. Lepaskan model kerja dari okludator dengan hati – hati dengan tang gips

setelah itu potong gigi pada studi model, lalu studi model diolesi vaseline

pada seluruh bagian kecuali pada pola malam dan elemen gigi tiruan.

Page 10: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

39

Gambar 3.10

Hasil Pemotongan Gigi Pada Studi Model

b. Siapkan dua cuvet untuk rahang atas dan rahang bawah olesi cuvet

dengan vaseline pada bagian dasar cuvet atas dan bawah secara tipis dan

merata, aduk adonan gips sampai homogen tuangkan ke dalam cuvet

bawah sampai merata, letakan model kerja rahang atas dan rahang bawah

diatas adonan gips pada masing – masing cuvet kemudian tekan serta

rapihkan, bagian studi model ditutup dengan gips kecuali bagian wax dan

elemen gigi tiruan dibebaskan dari gips flasking yang dilakukan

menggunakan metode pulling. Setelah setting time permukaan gips di

amplas sampai halus dan landai agar tidak ada undercut.

Gambar 3.11

Hasil Flasikng Cuvet Bawah

c. Pemasangan sprue rahang atas dan rahang bawah, sprue dibuat dengan

menggunakan base plate wax siapkan selembar base plate wax lalu

panaskan dengan bunsen dan digulung sampai berukuran ±5-7 mm.

Pasang sprue utama pada bagian midline pada pola malam yang searah

lubang masuk bahan nilon termoplastik, pasang spure berikutnya pada

kedua bagian posterior dari pola malam lalu difixir dengan sprue utama,

Page 11: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

40

selanjutnya sprue diletakan pada pola malam yang searah lubang

keluarnya bahan nilon termoplastik yang berlebih. Pemasangan sprue

harus dibuat rapih dan landai agar dapat memudahkan masuknya bahan

nilon termoplastik pada saat di injeksikan.

Gambar 3.12

Pemasangan Sprue

d. Selanjutnya olesi vaseline diseluruh permukaan bahan tanam kecuali

sprue, elemen gigi tiruan, dan basis.

e. Setelah sprue terpasang tutup cuvet atas dan cuvet bawah lalu kunci

dengan baut.

f. Aduk moldano hingga homogen lalu tuangkan kedalam lubang cuvet atas

dan getarkan cuvet secara manual dengan tangan agar bahan tanam

masuk secara merata pada bagian dalam cuvet. Tunggu setting time atau

mengeras.

Gambar 3.13

Flasking Cuvet Atas

Page 12: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

41

8. Boiling Out

Prosedur boiling out adalah sebagai berikut :

a. Siapkan panci yang berisi air bersih lalu dimasak menggunakan kompor

gas sampai air mendidih dengan suhu 100oC.

b. Lalu pasang cuvet pada handpress masukan cuvet kedalam air mendidih

selama ±15 menit.

Gambar 3.14

Boiling Out

c. Angkat handpress lalu buka cuvet atas dan cuvet bawah secara hati-hati

agar mouldspace tidak rusak.

d. Selanjutnya bersihkan mouldspace dengan sikat gigi yang telah diberi

sabun, bagian yang tajam dirapihkan dengan lecron/scapel. Lalu siram

kembali mouldspace dengan air mendidih yang bersih agar sisa-sisa

residu wax benar – benar bersih.

Gambar 3.15

Mouldspace

e. Setelah mouldspace bersih elemen gigi tiruan dilepas kemudia di bur

dibuat lubang menggunakan mata bur fissure pada bagian mesial-distal

dan permukaan anatomis elemen gigi tiruan. Hal ini dilakukan untuk

Page 13: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

42

mendapatkan ikatan mekanik antara elemen gigi tiruan akrilik dan bahan

nilon termoplastik.

f. Setelah mouldspace bersih lalu ulasi dengan coul mould space (CMS)

pada seluruh permukaan gips dan moldano, selanjutnya elemen gigi

tiruan diletakan kembali menggunakan lem alteco agar tidak berubah

posisi.

Gambar 3.17

Pengulasan CMS

9. Injection

Prosedur injection adalah sebagai berikut :

a. Sebelum melakukan tahap injection cuvet atas dan cuvet bawah dikunci

terlebih dahulu dengan baut.

b. Hidupkan heating machine sampai suhu 287oC atur waktu selama 14

menit.

Gambar 3.18

Proses Setting Heating Machine

Gambar 3.16

Pembuatan Lubang Retensi

Page 14: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

43

c. Siapkan biji nilon termoplastik masukkan kedalam cartridge berukuran

sedang, lalu masukkan kedalam silinder ring.

Gambar 3.19

Memasukan Nilon Termoplastik ke Cartridge

d. Kemudian silinder ring dimasukan kedalam heating machine hingga

suhu 287oC selama 14 menit dan dibiarkan menjadi cair sehingga dapat

di injeksikan ke dalam cuvet yang telah terdapat mouldspace.

Gambar 3.20

Proses Pemanasan Biji Nilon Termoplastik

e. Siapkan cuvet dibawah injection press dengan posisi lubang masuknya

bahan nilon termoplastik mengarah ke atas dan bagian lubang keluarnya

bahan nilon termoplastik mengarah ke bawah.

Gambar 3.21

Penempatan Cuvet pada Injection Press

Page 15: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

44

f. Setelah alarm heating machine berbunyi silinder ring diambil dan

diletakkan dengan posisi vertikal diatas lubang masuknya bahan nilon

termoplastik pada cuvet, putar injection press dengan cepat sampai

pernya kencang kemudian kunci dengan pengunci press.

Gambar 3.22

Proses Injection Nilon Termoplastik kedalam Mouldspace

g. Diamkan cuvet yang telah di injection selama ±30 menit sampai bahan

nilon termopastik dingin, kemudian lepaskan kunci press dan putar

silinder ring untuk memisahkan silinder ring dengan cuvet.

10. Deflasking

Buka cuvet atas dan cuvet bawah dengan cara melepas semua baut pada

cuvet. Kemudian cuvet diketuk dengan palu agar bahan tanam terlepas dari

cuvet. Setelah itu model dan protesa dikeluarkan dari bahan tanam dengan

menggunakan tang gips.

Gambar 3.23

Deflasking

Page 16: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

45

11. Pemotongan Sprue (cut of sprue)

Lepaskan protesa dari model kerja lalu lakukan pemotongan pada bagian

sprue dengan hanging bur dan mata bur disc lalu rapihkan bagian yang

terhubung dengan sprue menggunakan mata bur frizzer.

Gambar 3.24

Pemotongan Sprue

12. Finishing

Protesa dirapihkan dengan macam – macam mata bur seperti fissure,

frezzer, rubber, dan mandri amplas, kurangi bagian permukaan basis dengan

mata bur stone dan frezzer sambil melakukan fitiing ke studi model lalu

rapihkam bagian interdental dengan mata bur fissure.

Setelah protesa rapih dan fitting ke model baik maka permukaan protesa

dihaluskan dengan mata bur mandril amplas.

Gambar 3.25

Tahap Finishing

Page 17: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN NILON TERMOPLASTIKrepository.poltekkes-tjk.ac.id/126/4/7. BAB III alhamdulilah.pdf · Model kerja direndam terlebih dahulu di dalam air selama ±5 menit

46

13. Polishing

a. Protesa yang telah rapih dan telah difitting ke studi model dibersihan

menggunakan air bersih, protesa diberi pumice lalu poles dengan white

brush sampai guratan pada protesa hilang.

b. Setelah guratan hilang cuci bersih protesa dengan cara disikat pada air

mengalir, lalu poles dengan sikat kain pada mesin poles, siapkan blue

angel dan usapkan pada sikat kain yang sedang berputar pada mesin

poles, arahkan permukaan protesa pada sikat kain sampai mengkilap.

(a) (b)

Gambar 3.26

(a) Poles dengan White Brush (b) Poles dengan Sikat Kain