BAB III Proposal Revisi II

download BAB III Proposal Revisi II

of 22

description

free

Transcript of BAB III Proposal Revisi II

33

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Penekatan dan Desain Penelitian1. Pendekatan PenelitianPendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Kuantitatif merupakan data yang berwujud angka (Arikunto,2010 : 161). Jadi, pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan data yang berwujud angka dan jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.2. Desain PenelitianPenelitian ini memerlukan dua kelompok sampel yaitu kelompok yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran PBL melalui pendekatan scientific dan kelompok yang pembelajarannya hanya menggunakan pendekatan scientific. Setelah diberi pembelajaran kedua kelompok akan diberi tes yang sama dan hasil tes masing-masing kelompok tersebut akan dijadikan data untuk dianalisis. Ada lima kelas yang dilibatkan dalam penelitian ini . Dari lima kelas itu akan dipilih secara acak dua kelas sebagai kelas eksperimen, dua kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai kelas uji coba. Kelas eksperimen diberikan perlakuan model pembelajaran PBL melalui pendekatan scientific, kelas kontrol diberikan perlakuan pendekatan scientific. Berdasarkan uraian diatas, maka desain penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut.Tabel 1. Desain Penelitian Kelas (A)Keaktifan (B)Kelas Eksperimen ()KelasKontrol ()

Keaktifan Tinggi () x x

Keaktifan Rendah () x x

Keterangan :A: Jenis kelas yang digunakan untuk penelitian.B: Keaktifan siswa. : Kelas Eksperimen (kelas yang menggunakan pembelajaran matematika dengan model Problem Based Learning melalui pendekatan scientific). : Kelas Kontrol (kelas yang menggunakan pembelajaran matematika dengan pendekatan scientific).: Siswa yang memiliki nilai keaktifan tinggi.: Siswa yang memiliki nilai keaktifan rendah.

B. Populasi, Prosedur Sampling, dan Sampel Penelitian1. PopulasiPopulasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 1983). Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh kelas VII Semester II SMP Negeri 19 Tegal Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 8 kelas yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, dan VIII H dengan perincian sesuai tabel berikut.Tabel 2. Populasi Penelitian :NoKelasJumlah Siswa

1VII A32 Siswa

2VII B32 Siswa

3VII C32 Siswa

4VII D32 Siswa

5VII E32 Siswa

6VII F32 Siswa

7VII G32 Siswa

8VII H32 Siswa

Jumlah siswa keseluruhan356 Siswa

2. Prosedur SamplingProsedur sampling atau teknik pengambilan sampel adalah suatu teknik atau cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Subana,2000: 25). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampelnya menggunakan cluster random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dengan memberikan peluang yang sama pada setiap kelas untuk dipilih sampel penelitian (Arikunto, 2010:134). Penelitian ini diambil sebanyak lima kelas dari kelas VII yang dipilih secara random (acak) menurut kelas, yaitu dengan cara menuliskan nama masing-masing kelas populasi pada kertas kecil, lalu digulung dan dimasukkan pada suatu tempat kemudian dikocok dengan baik dan diambil 2 gulungan kertas sebagai kelas eksperimen, 2 gulungan kertas sebagai kelas kontrol dan 1 gulungan kertas sebagai kelas uji coba. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebanyak lima kelas di SMP N 19 Tegal, dua kelas sebagai kelas eksperimen dan dua kelas lainnya sebagai kelas kontrol. Alasan pengambilan sampel dengan cara undian didasarkan atas asumsi bahwa dalam kelas sudah diadakan pembagian peserta didik yang dilakukan dengan pemerataan peserta didik.3. Sampel PenelitianSampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah himpunan bagian dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

C. Variabel Penelitian dan Indikator Variabel Penelitian1. Variabel PenelitianVariabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, aspek dari manusia, gejala, objek, objek yang mempunyai variasi tertentu yag diterakan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :a. Variabel bebas (Independent) yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian dan disebut juga sebagai variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) melalui pendekatan scientific dan pembelajaran dengan pendekatan scientific.b. Variabel terikat (Dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dan disebut juga sebagai variabel Y. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika.2. Indikator Variabel Penelitiana. Indikator Keaktifan SiswaDalam penelitian ini indikator keaktifan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :No.Indikator

1.Aktif hadir tepat waktu di kelas

2.Aktif mengikuti jalannya pembelajaran

3.Aktif bertanya/menjawab pertanyaan dari masalah yang diberikan

4.Aktif bekerjasama dengan teman dalam diskusi

5.Aktif mempresentasikan masalah yang diberikan di depan kelas

6.Aktif mengikuti jalannya diskusi saat teman sedang presentasi

7.Aktif mengajukan pendapat ketika teman selesai presentasi

8.Aktif mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR)

9.Aktif menyelesaikan soal yang diberikan

10.Siap menutup pembelajaran

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data1. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan alat atau metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Teknik DokumentasiMetode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui referensi-referensi yang telah ada. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa, nilai keaktifan siswa dan nilai Ulangan Semester pada semester I SMP Negeri 19 Tegal yang akan dijadikan sebagai dasar uji kesetaraan sampel.b) Teknik ObservasiObservasi yang dilakukan di sini adalah observasi langsung atau pengamatan langsung yaitu cara pengumpulan data berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung tanpa melalui alat bantu yang terstandar. Metode ini digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa.c) Teknik TesMetode Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengetahui data nilai prestasi matematika peserta didik setelah dilakukan penelitian. 2. Instrumen Pengumpulan DataData yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik dan benar (Subana, 2000:28). Instrumen dari penelitian ini adalah berupa tes. Jenis tes yang diberikan berupa tes yang bersifat obyektif yaitu berupa tes pilihan ganda yang terdiri dari 4 pilihan yaitu a, b, c, dan d dan berjumlah 15 item yang dikerjakan dalam waktu 90 menit. Teknik penskoran untuk hasil tes prestasi matematika :Skor = Keterangan:B : Jumlah item soal yang benarN : Banyaknya butir soalSedangkan untuk instrumen observasi keaktifan siswa menggunakan daftar cek (check list) dengan observasi langsung yang terdiri dari 10 indikator keaktifan. Tiap indikator terdapat 4 pilihan skor yaitu 1-4, dengan kriteria :1 = kurang baik 3 = baik2 = cukup baik 4 = sangat baikJumlah skor yang diperoleh dari 10 indikator tersebut yang kemudian akan digunakan sebagai acuan penentuan tingkat keaktifan siswa tinggi atau rendah.

E. Teknik Analisis DataAnalisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data sebelumnya dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2011:335).1) Uji Kesetaraan SampelUji kesetaraan dilakukan sebelum penelitian untuk mengetahui kemampuan generalisasi yaitu apakah prestasi belajar matematika peserta didik kelas VIII semester II antara kelas eksperimen, kelas kontrol dan kelas uji coba berasal dari titik tolak sama. Untuk mengetahui kesetaraan sampel digunakan rumus uji anava satu jalan (Arikunto, 2005: 418-421) dengan langkah-langkah sebagai berikut:a. Menentukan hipotesisHa: Ada perbedaan antara kelas eksperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba (sampel tidak setara).Ho: Tidak ada perbedaan antara kelas eksperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba (sampel setara).b. Taraf signifikansi yang digunakan adalah = 5 %.c. Statistik uji1) Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT)

2) Menghitung Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK)

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam (JKd)

4) Menghitung db Kelompok (dbK)dbK = K 15) Menghitung db Dalam (dbd)dbd = N K 6) Menghitung db Total (dbT)dbT = N 1

7) Menghitung Mean Kuadrat Kelompok (MKK)

8) Menghitung Mean Kuadrat Dalam (MKd)

9) Menghitung harga Fo

10) Membuat tabel anava satu jalanTabel 3. Anava Satu JalanSumber VariasiJKDbMKF

Kelompok (K)JKKdbKMKKFo

Dalam (d)JKddbdMKd

Total (T)JKTdbT--

d. Kriteria keputusanPada taraf nyata (), Ho ditolak jika Fo F(K-1)(N-K) dimana F(K-1)(N-K) didapat dari tabel F dengan db pembilang (K-1) dan db penyebut (N-K). 2) Uji Instrumen PenelitianInstrumen penelitian merupakan alat pada waktu penelitian untuk mengumpulkan data. Selaras dengan teknik pengumpulan data yang menggunakan tes, maka instrumen ini berupa tes. Untuk mengetahui kualitas tes, maka diadakan uji coba pada tes yang bukan merupakan sampel penelitian. Setelah diperoleh hasil tes tersebut, kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.a. ValiditasValiditas adalah alat ukur yang mampu mengukur apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini akan digunakan validitas konstruk. Validitas konstruk dibutuhkan untuk tes-tes dimana bahan yang akan diujikan masih perlu didefinisikan terlebih dahulu. Pengujian validitas konstruk dirumuskan dengan korelasi point biserial sebagai berikut: Keterangan:rpb: koefisien korelasi point biserialMp: mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tesMt: mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)SD: standar deviasi skor totalp: proporsi subjek yang menjawab betul item tersebutq: proporsi subjek yang menjawab salah item tersebutq: 1-p(Susongko, 2010: 68)Harga rpb yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment pada taraf signifikansi = 5%. Apabila rpb > rtabel, maka butir soal dapat dikatakan valid.b. ReliabilitasSuatu alat ukur dikatakan memiliki atau memenuhi persyaratan reliabilitas (handal), jika alat ukur tersebut menghasilkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya atau diukur, bukan karena adanya faktor kebetulan atau untung-untungan (Susongko, 2010: 72). Reliabilitas dihitung untuk mengetahui tingkat kestabilan instrumen tersebut. Reliabilitas tes dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus KR 21 sebagai berikut: Keterangan:k: jumlah butirp: proporsi penjawab benar untuk suatu butirq: 1-pSt2: varian skor totalHarga rxx yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai rtabel product moment pada taraf signifikansi 5%. Apabila rhitung rtabel, maka instrumen dapat dikatakan reliabel.c. Tingkat KesukaranTingkat kesukaran butir soal ditunjukkan oleh besarnya angka presentase dari penempuh yang mendapat jawaban betul. Untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

: tingkat kesukaran butir

: banyaknya penjawab betul

: banyaknya penempuh tes (Susongko, 2010: 84)Dengan kriteria:0,00 TK 0,30: soal sukar0,30 < TK 0,70: soal sedang0,70 < TK 1,00: soal mudahd. Daya PembedaDaya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:

Keterangan:D = daya pembeda butirBA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betulJA = banyaknya subjek kelompok atasBB = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab betulJB = banyaknya subjek kelompok bawah(Arikunto, 2005: 177)Dengan kriteria:0,00 < D 0,20: daya pembeda jelek0,20 < D 0,40: daya pembeda cukup0,40 < D 0,70: daya pembeda baik0,70 < D 1,00: daya pembeda sangat baik3) Uji Prasyarat Pengujian Hipotesisa. Uji NormalitasUji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan uji Liliefors. Prosedur uji normalitas dengan uji Liliefors (Sudjana, 2005: 466) adalah sebagai berikut:1) Menentukan hipotesisHa: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.Ho: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.2) Taraf signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan adalah = 5%.3) Perhitungana) Pengamatan Y1, Y2, Y3, ..., Yn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, ..., Zn dengan rumus:

b) Untuk tiap bilangan digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian hitung:

c) Selanjutnya dihitung proporsisi Z1, Z2, Z3, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi, proporsisi ini dinyatakan dengan S(Zi) yang diperoleh dengan rumus:

d) Kemudian menghitung F(Zi) S(Zi)Nilai F(Zi) S(Zi) yang terbesar dinyatakan sebagai Lhitung atau biasa disebut dengan Lo. Kemudian dikonsultasikan dengan tabel distribusi normal baku. Apabila Lo < Ltabel maka sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal.e) KesimpulanApabila Lo < Ltabel dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima yang berarti sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal.b. Uji HomogenitasUntuk menguji data yang diperoleh homogen atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlet (Sudjana, 2005: 261-263) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Hipotesis Ha : Sampel tidak homogenHo : Sampel homogen 2) Taraf SignifikansiTaraf signifikan signifikansinya adalah = 5%.3) Statistik Ujia. Mencari varians masing-masing kelompok sampel dengan rumus:

b. Membuat tabel homogenitasTabel 4 homogenitasSampelKeDkSi2Log Si2(dk) Log Si2

1n1 1S12Log S12(n1 1) Log S12

2n2 1S22Log S22(n2 1) Log S22

Jumlah(ni 1)----(ni 1) Log Si2

c. Menghitung Variansi gabungan dari semua sampel

d. Menghitung harga satuan B

e. Selanjutnya gunakan Chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut :2 = (ln10){B (ni 1) Log Si2}4) Daerah KriteriaTolak Ho jika 22(1)(k-1), dimana 2(1)(k-1) didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 ) dan dk=(k 1).

4) Uji Hipotesisa. Uji Anova Dua Jalur (Two Way Anova)ANAVA dua jalur mempertimbangkan dua faktor yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan (dispersi) dan nilai-nilai yang dihitung dengan standar deviasi atau varians. Apabila peneliti ingin menguji efektifitas keberadaan dua buah faktor, yang masing-masing faktornya terbagi atas beberapa kategori, peneliti dapat menggunakan ANAVA dua jalur. Langkah-langkah perhitungan ANAVA dua jalur sebagai berikut :a. Menentukan hipotesis1) Ha: Ada perbedaan prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) melalui pendekatan scientific dan yang diajar hanya menggunakan pendekatan scientific ditinjau dari keaktifan siswa.Ho: Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) melalui pendekatan scientific dan yang diajar hanya menggunakan pendekatan scientific ditinjau dari keaktifan siswa.b. Taraf signifikansiTaraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah = 5%.c. Statistik uji1) Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT)

2) Menghitung Jumlah Kuadrat Variabel A (JKA) 3) Menghitung Jumlah Kuadrat Variabel B (JKB) 4) Menghitung Jumlah Kuadrat Interaksi antara Variabel A dengan Variabel B (JKAB) 5) Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam (JKd) 6) Menghitung dbA dbA = A 17) Menghitung dbB dbB = B 18) Menghitung dbAB dbAB = dbA x dbB9) Menghitung dbT dbT = N 110) Menghitung dbd dbd = dbT dbA dbB dbAB11) Menghitung Mean Kuadrat Variabel A (MKA)

12) Menghitung Mean Kuadrat Variabel B (MKB)

13) Menghitung Mean Kuadrat Interaksi antara Variabel A dengan Variabel B (MKAB)

14) Menghitung Mean Kuadrat Dalam (MKd)

15) Menghitung Harga Fo untuk Variabel A (FA)

16) Menghitung Harga Fo untuk Variabel B (FB) 17) Menghitung Harga Fo untuk Interaksi antara Variabel A dengan Variabel B (FAB) 18) Membuat tabel anavaTabel 5. Anava Dua JalanSumber VariasiJumlah Kuadrat (JK) DbMKFhitungFtabel

Antara AJKAdbAMKAFAF(dbA;dbd;5%)

Antara BJKBdbBMKBFBF(dbB;dbd;5%)

Antara AB (interaksi)JKABdbABMKABFABF(dbAB;dbd;5%)

Dalam (d)JKddbdMKd

Total ( T )JKTdbT

19) KesimpulanApabila nilai Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima dan sebaliknya.b. Uji Benferoni Apabila pada uji hipotesis menunjukkan bahwa ada keefektifan dari kedua perlakuan terhadap prestasi belajar matematika, maka analisis dilanjutkan dengan uji Benferoni.Tabel 6. Uji BenferoniNoPerbandingan

121 dan 32 dan 4

Keterangan:1: rata-rata nilai prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai keaktifan tinggi yang diajarkan dengan menggunakan model problem based learning melalui pendekatan scientific.2: rata-rata nilai prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai keaktifan rendah yang diajarkan dengan menggunakan model problem based learning melalui pendekatan scientific.3: rata-rata nilai prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai keaktifan tinggi yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan scientific.4: rata-rata nilai prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai keaktifan rendah yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan scientific.Langkah-langkah uji Benferoni adalah sebagai berikut:1) Menentukan hipotesisHa: Ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika siswa antar perlakuan.Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika siswa antar perlakuan.2) Statistik ujia) Menghitung harga mutlak dari selisih rata-rata nilai prestasi belajar matematika antara perlakuan yang dibandingkan.1 dan 3: 2 dan 4: b) Menghitung besarnya SE Dengan D adalah mean kuadrat dalam yang didapat dari tabel anava dua jalan.c) Menghitung nilai S

d) Mencari nilai B yang didapat dari tabel distribusi student-t dengan dk = (n-k) dan = 5%.

e) Kesimpulan Jika S B , maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan.

31