BAB III PERANCANGAN 3.1. Perencanaan Kapasitas...
Transcript of BAB III PERANCANGAN 3.1. Perencanaan Kapasitas...
BAB III
PERANCANGAN
3.1. Perencanaan Kapasitas Perajangan
Kapasitas Perencanaan = 180 kg/jam
Putaran motor = 1.450 rpm
Diameter piringan ( D3 ) = 280 mm
Diameter puli motor ( D1 ) = 50,8 mm
Tebal permukaan ( t ) = 1 mm
Jumlah pisau pada piringan ( I ) = 4 buah
Diameter ketela ( dk) = 15 mm - 50 mm
Panjang ketela ( l ) = 100 mm - 350 mm
Berat ketela ( wk ) = 400 gram - 850 gram
Jarak pusat poros ke pusat pisau ( R ) = 90 mm
Kekenyalan Ketela = 40 kg (Dosen farming)
Dimana berat satu irisan bahan baku keripik :
Wl = l
tWk .
= 300
1700× = 2,33 gram
3.1.1. Menentukan putaran piringan (n3)
Kapasitas = l . n3 . Wl
180 kg / jam = 4 x n3 x 2,33
3000 gr/mnt = 4 x n3 x 2,33
n3 = 33,2.4
3000
= 321,89 Rpm
n2 = n3
3.1.2. Menentukan Daya Motor
Daya = Momen x Putaran
Momen = R x Gaya
= 0,09 x 40 kg
= 3,6 kg.m
Daya = Momen x Putaran
= 60
89,3216,3 x
= 19,313 kg.m/dtk
= 0,26 HP
Jadi daya yang di pakai adalah 0,5 Hp
Catatan :
1 HP = 75 kg.m/dtk = 0,747 Kw
3.1.3. Menentukan Diameter Puli Penggerak
1
2
2
1
DDi
nn
== ( Sularso, hal 166 )
Sehingga :
1
2
2
1
DD
nn
=
Maka :
n2 = 2
11
DDn •
321,89 = 2
8,501450D×
D2 = 89,321
8,501450×
= 228,84 mm
Jadi, untuk mesin yang dirancang didapat :
D1 = 50,8 mm dengan n1 = 1450 rpm
D2 = 228,84 mm dengan n2 = 321,89 rpm
D3 = 280 mm dengan n3 = 321,89 rpm
3.2. Perencanaan Sabuk-V
3.2.1. Perhitungan Panjang Sabuk
Selanjutnya kita menentukan jenis sabuk, panjang sabuk yang akan
digunakan serta memilih tipe sabuk. Untuk ukuran motor penggerak :
Daya motor ( Pm ) = 0,5 Hp
Putaran motor ( n1 ) = 1450 rpm
Maka dipilih sabuk-V tipe A, dari diagram pemilihan sabuk-V ( Gb.2.4, hal
11 )
Untuk mengetahui panjang sabuk yang digunakan, kita dapat memakai rumus
:
L = CDDCDD
4)(2)(
2
212
21−
+++π ( Sularso, hal 170 )
Dimana :
L = panjang sabuk ( mm )
C = jarak antara sumbu poros ( mm )
Panjang sabuk-V :
Diketahui :
D1 = 50,8 mm
D2 = 228,84 mm
C = 300mm
Maka :
L = ( ) ( ) 2
30048,5084,228
300284,2288,50214,3
×−
+×++
= 1065,42 mm
Ukuran sabuk yang dipakai adalah sabuk tipe A dengan panjang 1067 mm (
table 3, lampiran ). Karena terdapat perbedaan antara perhitungan pemakaian
sabuk, maka jarak antara sabuk sumbu dapat dikoreksi dengan cara :
C = ( )8
8 212
2 DDbb −−+ ( Sularso hal 170 )
b = 2L – π( D1 + D2 ) ( Sularso hal 170 )
Maka :
b = 2 x 1067 – 3,14 (50,8 +228,84)
= 1256 mm
C = ( )
88,5084,228812561256 22 −−+
= 300,83 mm
jadi jarak antar sumbu poros pertama dan kedua adalah 300,83 mm
3.2.2. Menentukan kecepatan linier sabuk-V
V = 100060
. 11
⋅⋅ nDπ
(Sularso, hal 166)
= 100060
1450.8,50.14,3x
= 3,85 m/dt
3.2.3. Menentukan besar sudut kontak (θ)
θ = 1800 - ( )
CDD 1257 −
( Sularso, hal 173 )
= 1800 - ( )300
8,5084,22857 −
= 146,332π /180
= 2,55 rad
3.2.4. Menentukan tegangan sabuk-V
T = (F1 – F2)R (R.S.Khurmi,hal 423)
Dimana :
T = Momen torsi pada poros motor (Kg) = 302,28 Kg
F1 = Tegangan sabuk sisi tarik (Kg)
F2 = Tegangan sabuk sisi kendor (Kg)
R = Radius puli (mm) = 25,4 mm
Maka :
F1 – F2 = RT
= 4,2528,302
F1 – F2 = 11,9………….Pers.1
Untuk menetukan besarnya sabuk dipakai rumus :
2,3 log θµ ⋅=2
1F
F (R.S.Khurmi,hal 666)
Dimana :
µ = Koefisien gesek puli dengan sabuk = 0,3
(table 5, lampiran)
θ = Sudut kontak antara puli dengan sabuk = 2,55 rad
Maka :
Log 2
1F
F = 3,2θµ ⋅
= 3,2
55,23,0 ⋅
= 0,33
2
1F
F = 2,14
F1 = 2,14. F2……………….pers II
Disubstitusikan pers I dan pers II :
F1 – F2 = 11,9
-2,14. F2 + F1 = 0
1,14. F2 = 62,63 kg
F2 = 10,44 kg
F1 = 2,14 . 10,44 kg
= 22,34 kg
3.2.5. Kapasitas daya transmisi dari satu sabuk (Po)
Po = 102
1VFe⋅ (Sularso, hal 171)
Fe = F1 – F2
Dimana :
Po = Besarnya daya transmisi oleh satu sabuk (Kw)
Fe = Gaya tarik efektif (kg)
V1 = Kecepatan linier sabuk V
Maka :
Fe = 22,34– 10,44
= 11,9 kg
Po = 102
85,39,11 ⋅
= 0,45 Kw
3.2.6. Jumlah sabuk (N)
N = oo KP
Pd⋅
(Sularso, hal 173)
Dimana :
N = Jumlah Sabuk
Pd = daya rencana (Kw) = 0,4476 Kw (hal 62)
Po = Daya yang ditransmisikan
Kθ = Faktor koreksi
Kθ = 0,91 (diambil dari harga Tabel 4, lampiran)
59,0300
8,5084,22821 =−
=−C
DD
Dari tabel factor koreksi Kθ ( tabel 4, lampiran) untuk harga 0,59 (dianggap 0,6)maka
factor koreksi sebesar 0,91.
Maka :
N = 91,045,0
4476,0⋅
= 1,09 ≈ 1 buah
Jadi sabuk V yang digunakan sebanyak 1 buah.
3.3. PERENCANAAN POROS
3.3.1. Perencanaan Poros
Diketahui data-data poros :
Panjang poros = 350 mm
Bahan poros S30C dengan kekakuan tarik σt = 48 kg/mm2 ( Tabel 11,
lampiran )
Daya yang ditransmisikan p (kW)
P = 0,5 Hp
= 0,373 kW
Putaran poros 1, n1 = 1450 rpm
Putaran poros 2, n2 = 321,89 rpm
Factor koreksi, fc = 1,2 ( tabel 10, lampiran )
Daya rencana, Pd (kW)
Pd = 0,373 . 1,2 = 0,45 kW
Momen rencana, T ( kg/mm)
T1 = 9,74 . 105 1n
pd (sularso, hal 7)
= 9,74 . 105 1450
45,0
= 302,28 kg.mm
T2 = 9,74 . 105 2n
pd = 9,74
. 105 89,321
45,0
= 1361,65 kg.mm
Gaya-gaya pembebanan pada poros
a. Tegangan geser yang diijinkan )( aτ
21 SfSf
a×
=σττ
Dimana :
Bσ = Tegangan tarikan bahan S30C ( 48 kg/mm2 )
= Faktor keamanan untuk bahan ( 6,0 ) 1Sf
(Sularso, hal 8)
= Faktor keamanan untuk konsentrasi tegangan
alur pasak dan kekasaran ( 2,0 ) ( Sularso, hal 8)
2Sf
Sehingga :
0,20,6
48×
=τ
= 4 kg/mm2
b. Diameter Poros 1
3
1
11 ..1,5⎥⎦⎤
⎢⎣⎡= TcbKtads τ
Dimana :
aτ = Tegangan geser (4 kg/mm2)
Kt = Faktor koreksi karena puntiran dan tumbukan ringan
(3,0) ( sularso, hal 8 )
Cb = Faktor koreksi karena beban dan tumbukan ringan
(2,3) ( sularso, hal 8 )
T1 = Moment punter (302,28 kg/mm)
T2 = Momen punter (1361,65 kg/mm)
Sehingga :
3
1
1 28,302.0,3.3,2.41,5
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡=ds
= 13,85 mm
= 14 mm
Diameter poros yang dipakai dalam perencanaan pada poros motor
yaitu 14 mm
c. Diameter Poros 2
3
1
22 ..1,5⎥⎦⎤
⎢⎣⎡= TcbKtads τ
Sehingga :
3
1
2 65,1361.0,3.3,2.41,5
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡=ds
= 22,88 mm
= 24 mm
Diameter poros yang dipakai dalam perencanaan pada poros 2 yaitu
24 mm
d. Berat poros
Wp = ylds ⋅⋅⋅ 2
4π
Dimana :
d = diameter poros yang direncanakan = 24 mm
l = panjang poros = 350 mm
y = berat jenis bahan baja karbon = 0,00785 kg/cm3 ( tabel 8,
lampiran )
Maka :
Wp = 00785,0354,2414,3 2 ⋅⋅⋅
= 1,2 kg
e. Pengecekan kekuatan Poros
1. Pengecekan terhadap tegangan geser poros 1
131
max ...1,5 TcbKtd
=τ
28,302.3,2.3.141,5
3 ⎟⎠⎞⎜
⎝⎛=
= 3,88 kg/mm2
Syarat :
aττ ≤max
3,88 ≤ 4,17 ( memenuhi syarat )
2. Pengecekan terhadap tegangan geser poros 2
232
max ...1,5 TcbKtd
=τ
65,1361.3,2.3.241,5
3 ⎟⎠⎞⎜
⎝⎛=
= 3,46 kg/mm2
Syarat :
aττ ≤max
3,46 ≤ 4 ( memenuhi syarat )
3. Defleksi puntiran )(θ
42
584dGLT
⋅⋅
⋅=θ
Dimana :
G = modulus geser (kg/mm2), untuk baja G = 8,3.103
kg/mm2 ( sularso, hal 18)
L = panjang poros (350 mm)
T = momen punter (1361,65 kg.mm)
d2 = diameter poros (24 mm)
db = diameter baut (10 mm)
Sehingga :
43 2410.3,835065,1361584⋅⋅
⋅=θ
= 0,1 mm2
= 0,000270
Syarat :
25,0≤θ 0,1≤ 0,25 (memenuhi syarat)
f. Menghitung Kekuatan Baut Pada Poros
Bahan baut yang digunakan adalah = JIS B 1051 ( tabel 9, lampiran )
1. Gaya Tangensial Poros
2
2
dsTF =
224
65,1361=F
= 113,47 kg
2. Menghitung Tegangan geser Baut
AF
=βτ
210.4
47,113π
τ β =
= 1,45 kg/mm2
syarat : βσ = 34 kg/mm2
1,45 = 34 kg/mm2 ( memenuhi syarat )
3.4. Perencanaan Puli
1. Dimensi puli tipe A
Diketahui ( tabel 6, lampiran ) :
W = 11,95 mm Ko = 8,0 mm K = 4,5 mm
Lo = 9,2 mm f = 10 mm
a. Puli 1 ( puli motor )
Diketahui :
dp = 50,8 mm
Karena dp < 200 maka puli yang dipakai solid tanpa jejari.
Lebar permukaan puli luar :
B = 2 . f
= 2.10
= 20 mm
Diameter luar puli :
de = dp + 2 . Ko
= 50,8 + 2 . 8
= 66,8 mm
kedalaman alur :
h = Ko + K
= 4,5 + 8
= 12,5 mm
Panjang bos atau naf puli :
L ≥ 2π . ds
L ≥ 241,3 . 14
= 21,98 ≈ 22 mm
b. Puli 2 ( puli perantara )
Diketahui :
dp = 228,84 mm
Puli yang dipakai adalah puli dengan jejari.
Lebar permukaan puli luar :
B = 2 . f
= 2.10
= 20 mm
Diameter luar puli :
de = dp + 2 . Ko
= 228,84+ 2 . 8
= 244,84 mm
kedalaman alur :
h = Ko + K
= 4,5 + 8
= 12,5 mm
Panjang bos atau naf puli :
L ≥ 2π . ds + 10
L ≥ 241,3 . 24 +10
= 37,68 mm
c. Puli 3( puli piringan )
Diketahui :
dp = 280 mm
Karena puli ditempatkan pisau pengiris maka puli dibuat tanpa jejari atau
solid.
3 Berat puli
Wpuli = γπ⋅⋅⋅ ⋅ tD 2
4
Dimana :
D = Diameter puli = 228,84 mm
T = tebal puli = 3 cm
γ = Berat jenis cast iron = 0,00725 kg/cm3
( tabel 8, lampiran )
Untuk berat puli dianggap tinggal 50% karena adanya beberapa adanya
beberapa lubang pada jari-jari puli, sehingga :
Wpuli = 5,000725,03884,22414,3 2 ⋅⋅⋅⋅ = 4,5 kg