Bab III Penutup napza
-
Upload
vera-irawanda -
Category
Documents
-
view
226 -
download
4
description
Transcript of Bab III Penutup napza
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) merupakan bahan atau zat yang bila dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral atau diminum, dihirup, maupun disuntikkan dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan perilaku seseorang. NAPZA dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Tahapan pemakaian NAPZA biasanya dimulai dari tahap pemakaian coba-coba (eksperimental), tahap pemakaian sosial, tahap pemakaian situasional, tahap habituasi (kebiasaan), dan tahap ketergantungan.
Upaya pencegahan meliputi 3 hal, yaitu pencegahan primer yaitu mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi, pencegahan Sekunder yaitu mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA, pencegahan Tersier yaitu merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Masalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penanggulangan terhadap NAPZA.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. 2002.Kebijakan dan Strategi Badan Narkotika Nasional dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. Jakarta: BNN.
Badan Narkotika Nasional. 2006. Gambaran Penyalahguna NAPZA Tahun 20012004, diakses melalui http://www.bnn.go.id pada tanggal 12 Juni 2015.
Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN Depkes. 2003. Informasi Kesehatan Remaja. : Jakarta,.
Kamil, Oktavery. 2004.Pencegahan HIV/AIDS pada Kelompok Pengguna Narkoba Suntik. Tesis. FISIP-UI
Knight, B., 1996. Forensic Pathology. Oxford University Press Inc., New York.
Loewana, Satya. Lusi Margiyani, dkk. 2001. Petunjuk Praktis Bagi Keluarga Untuk Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. Yogyakarta : Media Pressindo
Martono, L.J., 2006.Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba di Sekolah. Jakarta : PT. Rosda Karya
Sadock Benjamin, Sadock Virginia. 2002. Substance Related Disorders. Dari: Kaplan & Sadock Synopsis of Psychiatry Behavioral Science/Clinical Psychiatry 9th edition, Lippingcott Williams & Wilkins, h. 380-435.
Sutarti, 2008, Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA, diakses melalui http://www.bkkbn.go.id pada tanggal 12 juni 2015.
Tom Kus, Tedi. 2009. Bahaya NAPZA Bagi Pelajar. Bandung :Yayasan Al-Ghifari, h.20-57.
Warninghoff JC, Bayer O, Straube A, Ferarri U. 2009. Treatment and Rehabilitation in Substance Related disorders, Review Article on: British Psychiatry Journal.
Wulan, Chusnul. 2000. Upaya Polwiltabes Semarang Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Semarang.
2