BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib...

45
10 BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTUR 3.1. Analisa Fungsional 3.1.1. Analisis Studi Aktivitas dan Kebutuhan Ruang A. Pengelompokkan Kegiatan dan Jenis Kegiatan Pada Komplek Gereja Katolik Paroki St.Paulus ini di kelompokkan menjadi 4 sektor: KELOMPOK KEGIATAN KETERANGAN KEGIATAN Pelayanan Liturgi Kegiatan ibadah seperti Perayaan Ekaristi atau Liturgi Misa. Pelayanan Pastoral Kegiatan Administrasi Gereja dan Pelayanan Pastoral untuk umat Kegiatan Pastor Kegiatan harian Pastor yang berada di Pastoran Kegiatan Komunitas Paroki Kegiatan seperti OMK (Orang Muda Katolik), BAKAT (Bapak Katolik) , dsb. Kegiatan Umum Kegiatan yang di lakukan oleh masyarakat umum. Tabel 2 Pengelompokkan Kegiatan berdasarkan jenis Kegiatan Sumber: Analisis Pribadi Kegiatan Pelayanan Liturgi di Paroki St.Paulus: Perayaab Ekaristi Waktu Pelaksanaan Misa Harian Hari Senin pukul 17.30 Setiap hari pukul 05.30 Misa Jumat Pertama Jumat pukul 17.30 Misa Mingguan (Misa Pertama) Sabtu pukul 17.30 Misa Mingguan (Misa Kedua) Minggu pukul 05.30 Misa Mingguan (Misa Ketiga) Minggu pukul 07.30

Transcript of BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib...

Page 1: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

10

BAB III

PEMROGRAMAN ARSITEKTUR

3.1. Analisa Fungsional

3.1.1. Analisis Studi Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

A. Pengelompokkan Kegiatan dan Jenis Kegiatan

Pada Komplek Gereja Katolik Paroki St.Paulus ini di kelompokkan menjadi

4 sektor:

KELOMPOK KEGIATAN KETERANGAN KEGIATAN

Pelayanan Liturgi Kegiatan ibadah seperti Perayaan Ekaristi

atau Liturgi Misa.

Pelayanan Pastoral Kegiatan Administrasi Gereja dan

Pelayanan Pastoral untuk umat

Kegiatan Pastor Kegiatan harian Pastor yang berada di

Pastoran

Kegiatan Komunitas Paroki Kegiatan seperti OMK (Orang Muda

Katolik), BAKAT (Bapak Katolik) , dsb.

Kegiatan Umum Kegiatan yang di lakukan oleh masyarakat

umum.

Tabel 2 Pengelompokkan Kegiatan berdasarkan jenis Kegiatan

Sumber: Analisis Pribadi

Kegiatan Pelayanan Liturgi di Paroki St.Paulus:

Perayaab Ekaristi Waktu Pelaksanaan

Misa Harian Hari Senin pukul 17.30

Setiap hari pukul 05.30

Misa Jumat Pertama Jumat pukul 17.30

Misa Mingguan

(Misa Pertama)

Sabtu pukul 17.30

Misa Mingguan

(Misa Kedua)

Minggu pukul 05.30

Misa Mingguan

(Misa Ketiga)

Minggu pukul 07.30

Page 2: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

11

Misa Mingguan

(Misa Keempat)

Minggu pukul 17.30

Misa Minggu Palma Sabtu pukul 17.30

Minggu pukul 05.30

Minggu pukul 07.30

Minggu pukul 17.30

Misa Kamis Putih Pukul 17.30 & 21.00

Misa Jumat Agung Pukul 15.00 & 19.00

Misa Sabtu Paskah Pukul 17.30 & 21.00

Misa Minggu Paskah Pukul 05.30, 07.30, & 17.30

Misa Malam Natal (24 Desember) Pukul 15.00 & 20.00

Misa Natal (25 Desember) Pukul 05.30, 07.30, & 17.30

Tabel 3 Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan

Sumber: Wawancara anggota sekretaris Paroki.

B. Pelaku Aktivitas

1. Pelaku Kegiatan Pelayanan Liturgi

Pelaku Kegiatan berdasarkan pada sumber Pedoman Umum Misale

Romawi (PUMR) dan ANALISIS PRIBADI:

a. Misa Harian

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama 1

Diakon 2

Prodiakon 1

Lektor 1

Paduan Suara 1

Misdinar 2

Koster 2

Tabel 4 Pelaku Misa Harian

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

b. Misa Jumat Pertama, Misa Mingguan, dan Misa Rabu Abu

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama

Pastor Selebran

1 + 1 (Pastor Selebran)

Uskup Agung -

Page 3: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

12

Pastor Tamu

Diakon 2

Prodiakon ±10 (tergantung jumlah umat)

Lektor 2

Pemazmur 1

Paduan Suara 1 Dirigen

1 Organis

± 25 Penyanyi

Misdinar 8-12

Koster 2

Tata Tertib (Bertugas menangani

kolekte dan penyambut umat)

15

Pengantar Persembahan 2-5 Orang

Tabel 5 Pelaku Misa Jumat Pertama, Misa Mingguan, dan Misa Rabu Abu

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

c. Misa Minggu Palma

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama

Pastor Selebran

1 + 1 (Pastor Selebran)

Uskup Agung

Pastor Tamu

-

Diakon 2

Prodiakon ±20 (tergantung jumlah umat)

Lektor 5 (2 Pembaca Kitab Suci, 3

Pembaca Kisah Sengsara

Yesus)

Pemazmur 1

Paduan Suara 1 Dirigen

1 Organis

± 35 Penyanyi

Misdinar 8-12

Koster 2

Tata Tertib (Bertugas menangani

kolekte dan penyambut umat)

30

Pengantar Persembahan 2-5 Orang

Tabel 6 Pelaku Misa Minggu Palma

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

Page 4: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

13

d. Misa Kamis Putih

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama

Pastor Selebran

1 + 1 (Pastor Selebran)

Uskup Agung

Pastor Tamu

-

Diakon 2

Prodiakon ±20 (tergantung jumlah

umat)

Lektor 3

Pemazmur 1

Pemeran 12 Rasul Yesus 12

Paduan Suara 1 Dirigen

1 Organis

± 35 Penyanyi

Misdinar 8-12

Tata Tertib (Bertugas

menangani kolekte dan

penyambut umat)

30

Pengantar Persembahan 2-5 Orang

Tabel 7 Pelaku Misa Minggu Kamis Putih

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

e. Misa Jumat Agung (Ibadat Penghormatan Salib)

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama

Pastor Selebran

1 + 1 (Pastor Selebran)

Uskup Agung

Pastor Tamu

-

Diakon 2

Prodiakon ±20 (tergantung jumlah

umat)

Lektor 8 (Pembaca Kisah Sengsara

Yesus)

Pemazmur 1

Paduan Suara 1 Dirigen

1 Organis

± 35 Penyanyi

Page 5: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

14

Misdinar 8-12

Koster 2

Tata Tertib (Bertugas

menangani kolekte dan

penyambut umat)

30

Tabel 8 Pelaku Misa Jumat Agung

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

f. Misa Sabtu Paskah

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama

Pastor Selebran

1 + 1 (Pastor Selebran)

Uskup Agung

Pastor Tamu

-

Diakon 2

Prodiakon ±20 (tergantung jumlah umat)

Lektor 5

Pemazmur 1

Calon Baptisan Baru

Wali Baptis

Jika ada

Paduan Suara 1 Dirigen

1 Organis

± 35 Penyanyi

Misdinar 8-12

Koster 2

Tata Tertib (Bertugas menangani

kolekte dan penyambut umat)

30

Pengantar Persembahan 5 Orang

Tabel 9 Pelaku Misa Sabtu Paskah

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

g. Misa Minggu Paskah

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama

Pastor Selebran

1 + 1 (Pastor Selebran)

Uskup Agung

Pastor Tamu

-

Page 6: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

15

Diakon 2

Prodiakon ±20 (tergantung jumlah umat)

Lektor 5 (2 Pembaca Kitab Suci, 3

Pembaca Kisah Sengsara Yesus)

Pemazmur 1

Paduan Suara 1 Dirigen

1 Organis

± 35 Penyanyi

Misdinar 8-12

Koster 2

Tata Tertib (Bertugas menangani

kolekte dan penyambut umat)

30

Pengantar Persembahan 2-5 Orang

Tabel 10 Pelaku Misa Minggu Palma

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

h. Misa Malam Natal (24 Desember)

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama

Pastor Selebran

1 + 1 (Pastor Selebran)

Uskup Agung

Pastor Tamu

-

Diakon 2

Prodiakon ±20 (tergantung jumlah umat)

Lektor 3

Pemazmur 2 ( 1 Mazmur antar Bacaan, 1 pembaca Maklumat Kelahiran Yesus)

Paduan Suara 1 Dirigen

1 Organis

± 35 Penyanyi

Misdinar 8-12

Peraga Kelahiran Yesus 20

Koster 2

Tata Tertib (Bertugas menangani

kolekte dan penyambut umat)

30

Pengantar Persembahan 2-5 Orang

Tabel 11 Pelaku Misa Malam Natal

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

Page 7: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

16

i. Misa Natal

PELAKU JUMLAH PELAKU

Pastor Selebran Utama

Pastor Selebran

1 + 1 (Pastor Selebran)

Uskup Agung

Pastor Tamu

-

Diakon 2

Prodiakon ±20 (tergantung jumlah umat)

Lektor 3

Pemazmur 2 ( 1 Mazmur antar Bacaan, 1 pembaca Maklumat Kelahiran Yesus)

Paduan Suara 1 Dirigen

1 Organis

± 35 Penyanyi

Misdinar 8-12

Peraga Kelahiran Yesus 20

Koster 2

Tata Tertib (Bertugas menangani

kolekte dan penyambut umat)

30

Pengantar Persembahan 2-5 Orang

Tabel 12 Pelaku Misa Natal

Sumber: PUMR & ANALISIS PRIBADI

1. Pelaku Kegiatan Pelayanan Pastoral

Berdasarkan pada Data Pengurus Dewan Paroki Gereja Paroki St. Paulus

Berdasarkan informasi dari Romo Widyo Raharjo selaku Romo Kepala ,

susunan pengurus Dewan Paroki pada umumnya sama dengan Paroki – Paroki

yang ada atau telah menyusun kepengurusan Dewan Paroki.

Struktur Dewan Paroki yang dibutuhkan dalam pelayanan Pastoral adalah :

Pimpinan Paroki

Pastor Kepala Paroki (Ketua Umum

Dewan Paroki)

1 Orang

Pastor Rekan (Wakil Ketua Dewan

Paroki)

1 Orang

Dewan Paroki Harian

Page 8: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

17

Ketua Umum ( Pastor Kepala) 1 Orang

Wakil Ketua I (Pastor Rekan) 1 Orang

Wakil Ketua II 1 Orang

Sekretaris I, II,III 3 Orang

Bendahara I, II, III 3 Orang

Koordinator Ketua Wilayah (1 orang) 1 Orang

Ketua Wilayah (5 orang) 1 Orang

Koordinator Bidang Liturgi dan

Peribadatan (1 orang)

1 Orang

Koordinator Bidang Pewartaan (1 orang) 1 Orang

Koordinator Bidang Sarana Prasarana (1

orang)

1 Orang

Koordinator Bidang Pelayanan

Kemasyarakatan

1 Orang

Koordinator Bidang Keamanan (1 orang) 1 Orang

Koordinator Bidang Persaudaraan (1

orang)

1 Orang

Koordinator Bidang Penelitian dan

Pengembangan (1 orang)

1 Orang

Total Dewan Paroki Harian 20 orang

Tim Kerja

Tim Kerja Bidang Liturgi dan Peribadatan 21 Orang

Tim Kerja Bidang Pewartaan 32 Orang

Tim Kerja Bidang Pelayanan

Kemasyarakatan

12 Orang

Tim Kerja Bidang Paguyuban dan

Organisasi (3 orang)

3 Orang

Tim Kerja Bidang Sarana Prasarana 13 Orang

Tim Kerja Bidang Penelitian dan

Pengembangan Gereja

5 Orang

Tim Kerja Bidang Keamanan (5 orang) 5 Orang

Total Tim Kerja : 91 orang

Tabel 13 Pelaku Kegiatan Pastoral & Tim Kerja

Page 9: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

18

Sumber: Wawancara dengan Pastor

2. Pelaku Kegiatan Pastor

Pelaku Jumlah

Pastor Kepala Paroki 1 pastor Kepala Paroki

Pastor Rekan 2 Pastor Rekan

Juru Masak 2 orang petugas

Kebersihan 4 orang petugas

Tenaga Keamanan 4 tenaga Keamanan

Hewan Peliharaan 2 ekor anjing

Jumlah Pelaku :13 orang, dengan 2 ekor anjing

peliharaan

Tabel 14 Pelaku Kegiatan Pastor

Sumber: Wawancara dengan Pastor

3. Pelaku Kegiatan Komunitas Paroki

Terdapat beberapa Komunitas paroki, hal ini didukung dengan jumlah Tim Kerja

Dewan Paroki yang bertugas.

4. Pelaku Kegiatan Umum

Kegiatan Umum yang akan ditunjang dalam Kompleks Gereja paroki ini yaitu :

5. Kegiatan Poliklinik

Dokter 1 orang

Perawat 2 orang

Pasien 3 orang

Apoteker 3 orang

Resepsionis 1 orang

Total : 10 orang

Tabel 15 Pelaku Kegiatan Poliklinik

Sumber: Wawancara dengan Pastor

6. Kegiatan Masyarakat sekitar

Kegiatan yang mencakup Masyarakat sekitar ini diolah berdasarkan Konsep

Gereja Katholik yang terbuka dan dapat menyatu dengan lingkungan sekitar.

Kegiatan yang mencakup masyarakat umum yaitu :

Page 10: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

19

7. Kegiatan Olahraga : kegiatan olah raga yang terdapat adalah Badminton,

dan tennis meja, yang umumnya dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Berjumlah 8 orang

C. Pola Sirkulasi Pelaku

Pola Aktivitas kegiatan di Kompleks Gereja Paroki St. Paulus Semarang

meliputi kegiatan berdasarkan kegiatan yang di lakukan:

a. Pelayanan Liturgi

8. Pastor yang memimpin perayaan liturgi.

Gambar 8 Pola Aktivitas Pastor dalam Pelayanan Liturgi

Sumber: Analisa Pribadi

9. Diakon

Gambar 9 Pola Aktivitas Diakon

Sumber: Analisa Pribadi

Page 11: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

20

10. Prodiakon/ Lektor/ Misdinar

11. Paduan Suara/ Pemazmur

Gambar 11 Pola Aktivitas Paduan Suara & Pemazmur

Sumber: Analisa Pribadi

12. Koster

Gambar 12 Pola Aktivitas Koster

Sumber: Analisa Pribadi

Gambar 10 Pola Aktivitas Prodiakon/Lektor/ Misdinar

Sumber: Analisa Pribadi

Page 12: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

21

13. Petugas Tata Tertib

Gambar 13 Pola Aktivitas Petugas Tata Tertib

Sumber: Analisa Pribadi

14. Umat

Gambar 14 Pola Aktivitas Umat

Sumber: Analisa Pribadi

b. Pelayanan Pastoral

Pola kegiatan yang di lakukan oleh Dewan Paroki yang dibantu oleh

kesekretariatan paroki dalam Pelayanan Pastoral.

15. Dewan Paroki

Gambar 15 Pola Aktivitas Dewan Paroki

Sumber: Analisa Pribadi

Page 13: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

22

16. Petugas Keskretariatan

Gambar 16 Pola Aktivitas Petugas Keskretariatan

Sumber: Analisa Pribadi

17. Umat

Gambar 17 Pola Aktivitas Umat dalam Kegiatan Pastoral

Sumber: Analisa Pribadi

c. Kegiatan Pastoran

18. Pastor yang bertugas di Paroki/Romo Tamu

Gambar 18 Pola Aktivitas Pastor

Sumber: Analisa Pribadi

Page 14: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

23

19. Juru Masak/ Kebersihan/ Tenaga Keamanan

Gambar 19 Pola Aktivitas Juru Masak

Sumber: Analisa Pribadi

d. Komunitas Paroki

Di Paroki St. Paulus terdapat beberapa komunitas yang mendukung

pelayanan terhadap umat dan gereja. Diantaranya:

20. Orang Muda Katolik (OMK Paroki)

Pendampingan Iman Anak (PIA PAROKI)

Pendampingan Iman Remaja (PIR PAROKI)

Gambar 20 Pola Aktivitas Komunitas Paroki

Sumber: Analisa Pribadi

e. Kegiatan Umum

Gambar 21 Pola Aktivitas Kegiatan Umum

Sumber: Analisa Pribadi

Page 15: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

24

D. Kebutuhan Ruang berdasarkan analisis kegiatan dan jenis bangunan

Kebutuhan ruang yang di susun yang berdasarkan analisis pelaku dan pola

kegiatan pelaku:

Jenis Kegiatan Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang Sifat Ruang

Kegiatan

Pelayanan

Liturgi

Pastor

Memakai

pakaian liturgi Ruang Sakristi Sakral

Perarakan Ruang Sakristi, Panti Imam, Area Outdoor Gereja, Panti Umat

Sakral

Memimpin Misa

Panti Imam Sakral

Memerciki Umat

Panti Umat Sakral

Membacakan Homili

Panti Imam Sakral

Membagikan Komuni

Panti Umat Sakral

Membaptis Panti Imam Sakral

Istirahat Kursi Imam dan Konseleberan, Petugas Liturgi

Sakral

Pengakuan Dosa, memberikan absolusi dengan Umat

Ruang Pengakuan Dosa

Sakral

Menerima Tamu

Ruang Tamu Profan

Datang-Pergi (tempat alat transportasi)

Parkiran Profan

Menghadiri Rapat

Ruang Rapat Profan

Menghadiri Acara Non Liturgi

Ruang Serbaguna Profan

Bersantai Ruang Rekreasi Pastoran Profan

Berdoa Ruang Doa Pastoran Sakral

Makan Ruang Makan Profan

Mandi, BA Kamar Mandi Privat

Tidur Kamar Tidur Profan

Berolahraga Ruang Serbaguna Profan

Prodiakon

Berganti

Pakaian

Tugas

R.Sakristi Profan

Page 16: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

25

Persiapan

membangi

komuni

Panti Umat Sakral

Membantu

membagikan

Komuni

Panti Imam Sakral

Lektor

Berlatih

membaca R.Serbaguna & Panti Imam Profan

Berganti

Pakaian

Tugas

R.Sakristi Profan

Membacakan

Sabda Panti Imam Sakral

Misdinar

Membunyikan

lonceng tanda

misa dimulai

(Panti Imam)

Panti Imam Sakral

Membantu

Pastor Panti Imam Sakral

Pertemuan

Misdinar R. Misdinar Profan

Berganti

Pakaian

Tugas

R.Sakristi Sakral

Paduan

Suara

Latihan Koor Area Koor Profan

Mengiringi

misa Panti Imam Sakral

Menyanyikan

Mazmur R.Serbaguna Sakral

Koster

Menyiapkan

perlengkapan

misa

Panti Imam Sakral

Membunyikan

lonceng Menara Lonceng Sakral

Membantu

Imam Area Pastoran Sakral

Tidur Kamar Koster Privat

Mandi, BA KM/WC Privat

Page 17: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

26

Petugas Tata

Tertib

Mengumpulka

n Kolekte Panti Umat Profan

Mencarikan

tempat duduk

untuk umat

Panti Umat Profan

Menerima

umat masuk

kedalam

gereja

Panti Umat Profan

Membawa

persembahan

Panti Umat Sakral

Menghitung

hasil kolekte R.Kolektan Profan

Menyimpan

kotak kolekte R.Kolektan Profan

Umat

Mengikuti

misa Panti Umat

Sakral

Mengaku

dosa R.Pengakuan Dosa

Sakral

Bertamu ke

pastor R. Tamu

Profan

Menghadiri

acara non

liturgi

R.Serbaguna Profan

Mencari

informasi R.Sekretariat Profan

Berdoa devosi Panti Umat,R.Devosi Bunda

Maria Sakral

Datang-Pergi Area Parkir Profan

BA KM/WC Profan

Kegiatan

Pelayanan

Pastoral

Dewan

Paroki

Datang Profan

Parkir Profan

Rapat Area Pastoral Semi Profan

Kegiatan

Pelayanan

Pastoral

Profan

BAB/BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Kesekretariat

an

Datang Profan

Parkir Profan

Page 18: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

27

Bekerja Area Pastoral Semi Profan

Menyimpan

Arsip

Sakral

BAB/BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Umat Datang Profan

Parkir Profan

Pertemuan

(Latihan,

Rapat,

Katakese)

Area Pastoral Profan

BAB/BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Kegiatan Pastor

Pastor Doa Pribadi Bangunan Pastoran Sakral

MCK Sakral

Persiapan

Pelayanan

Liturgi

Sakral

Makan /

Minum

Sakral

Kegiatan

Pastoral

Sakral

Siesta Sakral

Menonton TV Sakral

Membaca Sakral

Bermain

Musik

Sakral

Olahraga

(Tenis Meja)

Profan

Berkebun Profan

Menerima

Tamu

Profan

Tidur Sakral

Juru Masak

Datang Profan

Parkir Bangunan Pastoran Sakral

Menyiapkan

Makan dan

Minum Pastor

Sakral

BAB / BAK Service Area Sakral

Pulang Profan

Page 19: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

28

Tenaga

Kebersihan

Datang Profan

Parkir Bangunan Pastoran Sakral

Merawat,

Menjaga

Kebersihan

dan Kerapian

Semi Profan

BAB / BAK Service Area Sakral

Pulang Profan

Tenaga

Keamanan

Datang Profan

Parkir Sakral

Menjaga

Ketertiban

dan

Keamanan

Bangunan,

Lingkungan

Semi Profan

BAB / BAK Service Area Sakral

Pulang Profan

Kegiatan Komunitas

PIA Paroki Datang Profan

Drop Off Area Pastoral Profan

Indoor Katakese

(Pertemuan)

Profan

Outdoor Katakese

(Permainan)

Profan

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

PIR Paroki Datang Profan

Parkir Profan

Indoor Katakese

(Pertemuan)

Area Pastoral Profan

Outdoor Katakese

(Permainan)

Profan

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

OMK Paroki Datang Profan

Parkir Profan

Indoor Katakese

(Pertemuan)

Area Pastoral Profan

Outdoor Katakese

(Permainan)

Profan

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

KEP Paroki Datang Profan

Parkir Profan

Page 20: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

29

Indoor Katakese

(Pertemuan)

Area Pastoral Profan

Outdoor Katakese

(Permainan)

Profan

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Paduan Suara Paroki

Datang Profan

Parkir Profan

Latihan Area Pastoral Profan

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Misdinar Datang Profan

Parkir Profan

Indoor Katakese

(Pertemuan)

Area Pastoral Profan

Outdoor Katakese

(Permainan)

Profan

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Kegiatan Umum

Dokter Datang Profan

Parkir Profan

Bekerja

(Standby)

Poliklinik Sakral

Memeriksa

Pasien

Sakral

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Pasien Datang Profan

Parkir Profan

Memeriksaka

n Diri

Poliklinik Sakral

Membeli Obat Sakral

Mengurus

Administrasi

Profan

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Apoteker Datang Profan

Parkir Profan

Meracik Obat

& Melayani

Pasien

Poliklinik Sakral

BAB / BAK Service Area Profan

Pulang Profan

Datang Profan

Page 21: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

30

Pengunjung

Umum

Parkir Profan

Olahraga

(Tenis Meja)

Area Pastoal Profan

Periksa

Kesehatan

Profan

BAB / BAK Profan

Pulang Profan

Tabel. 3.12. Kebutuhan Ruang Berdasarkan Analisis Pelaku dan Pola Kegiatan Pelaku

Sumber diolah dari : PUMR dan Analisis Pribadi

C. Kebutuhan Ruang berdasarkan analisis pelaku dan aktivitas:

Bangunan Ruang

Bangunan

Gereja

• Panti Imam • Panti Umat • Selasar

• R.Sakristi Imam • R.Pengakuan

Dosa • R.Kontrol Audio

• R. Sakristi Umum • Janitor • R.Devosi Bunda

Maria

• R.Koor • Hall Entrance /

Exit • Kapel adorasi

Bangunan

Pastoran

• Kamar Tidur Pastor • R.Rekreasi • R.Baca

• Kamar Mandi / WC • Dapur • R.Tamu

• R.Doa Pribadi • Janitor

• Pantry • R. Kerja Pribadi • Gudang

• R.Makan • Garasi

Area

Pastoral

• R. Kesekretariatan • R.PIR Paroki • Toilet / Lavatory

• R. Arsip • R.OMK Paroki • Janitor

• R. Rapat • R.KEP Paroki • Gudang Peti Mati

• R. Tamu • Gudang Umum • R.Genset ,R.AHU,

R.Pompa

• R. PIA Paroki • Aula • Hall Entrance

• R.Paduan Suara • R.Misdinar • Gua Maria

Poliklinik • R.Praktek • R.Farmasi • R.Administrasi

• R.Kerja Poliklinik • R.Tunggu • Toilet & Janitor

Tabel 16 Kebutuhan Ruang berdasarkan analisis Pelaku dan Pola Kegiatan Pelaku

Sumber diolah dari : PUMR & Analisis Pribadi

Page 22: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

31

E. Persyaratan Ruang

Persyaratan bangunan Gereja menurut PUMR (Pedoman Umum

Misale Romawi):

“295. Panti imam adalah tempat di mana altar dibangun, sabda Allah dimaklumkan, dan imam, diakon , serta pelayan-pelayan lain melaksanakan tugasnya. Panti imam hendaknya sungguh berbeda dari bagian gereja lainnya, entah karena lebih tinggi sedikit, entah karena rancangan dan hiasannya. Panti imam hendaknya cukup luas, sehingga perayaan kudus dapat dilaksanakan dengan semestinya dan kegiatan yang dilaksanakan di sana dapat dilihat dengan jelas.

311. Tempat umat beriman hendaknya diatur dengan seksama,

sehingga mereka dapat berpartisipasi dengan semestinya dalam perayaan-perayaan kudus, baik secara visual maupun secara batin. … Kebiasaan menyediakan tempat duduk istimewa bagi orang-orang tertentu harus dihapus. Khususnya dalam gereja-gereja yang dibangun baru, bangku atau tempat duduk lain itu hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga umat dengan mudah dapat melaksanakan tata gerak yang dituntut dalam aneka bagian perayaan, dan tanpa hambatan dapat maju untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus.”

• Altar Altar adalah pusat utama bagi umat beriman; merupakan poros komunitas

yang melaksanakan perayaan. Janganlah terdiri dari bahan yang sederhana, tetapi harus selaras dengan peranannya sebagai tanda permanen Kristus, imam dan korban. Altar adalah meja korban persembahan dan perjamuan Paskah di mana Allah Bapa menghidangkan bagi putera-puteri-Nya dalam rumah keluarga: sumber dan tanda kesatuan dan cinta kasih. Oleh karena itu hendaknya jelas terlihat dari segala pihak dan sungguh layak. Berdasarkan dua persyaratan ini harus diperhitungkan bahwa penempatan altar menuntut jarak yang leluasa dari berbagai sudut. Hendaknya “unik” dan terletak di tengah pelataran imam’ mampu bertemu pandang dengan semua di sekitarnya.

• Mimbar Mimbar adalah tempat khusus untuk pewartaan Sabda Tuhan. Bentuknya

hendaklah berhubungan dengan altar, tanpa melalaikan peran dan kepentingannya sendiri. Hendaknya dipikirkan bahwa letaknya lebih mendekati umat (juga tidak pada bagian pelataran imam seturut kesaksian tradisi liturgi) dan hendaknya memungkinkan pelaksanaan perarakan dengan kitab Injil dan pemakluman Sabda penyelamatan. Hendaknya sepadan menurut kelayakan dan peranannya yang suci, dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga para pelayan upacara yang

Page 23: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

32

menggunakannya dapat dilihat dan didengarkan dari segenap penjuru bangku umat.

• Tempat duduk Pemimpin: Tempat duduk mengungkapkan peran pemimpin yang membawakan

perayaan pribadi Kristus, Kepala dan Gembala Gereja-Nya. Tempatnya hendaklah terlihat dengan baik oleh seluruh umat dengan perhitungan agar seluruh umat dengan mudah memusatkan perhatian kepada doa-doa yang dibawakan, dialog dan ajakan-ajakan, tempat duduk harus menandakan pemimpin, bukan hanya sebagai kepala tetapi juga sebagai bagian integral dari umat: untuk maksud itu hendaklah menjamin komunikasi langsung dengan umat, walaupun tetap berada pada pelataran imam. Berikut ini adalah tambahan ketentuan mimbar menurut PUMR:

“310. … Kursi imam selebran harus melambangkan kedudukannya

sebagai pemimpin jemaat dan mengungkapkan tugasnya sebagai pemimpin doa. Oleh karena itu tempat yang paling sesuai untuk kursi imam selebran adalah berhadapan dengan umat dan berada di ujung panti imam, kecuali kalau tata bangun gereja atau suatu sebab lain tidak mengizinkannya; misalnya saja kalau dengan demikian jarak antara umat dan imam terlalu jauh, sehingga mempersulit komunikasi; atau kalau tabernakel dibangun di belakang altar persis di tengah garis belakang panti imam. Kursi imam selebran sama sekali tidak boleh menyerupai tahta. Demikian pula, di panti imam hendaknya dipasang kursikursi lain baik untuk para imam konselebran maupun imamimam yang berhimpun untuk Ibadat Harian tetapi tidak ikut berkonselebrasi. Kursi diakon hendaknya ditempatkan di dekat imam selebran. Tempat duduk para petugas lain hendaknya jelas berbeda dengan kursi klerus, dan diatur sedemikian rupa,sehingga semua dapat menjalankan tugasnya dengan mudah.”

• Tempat Pembaptisan dan sumber Dalam perencanaan sebuah gereja paroki hendaknya tidak dilalaikan

adanya tempat untuk Pembaptisan. Tempatnya dapat dipisahkan dari ruang umat atau dalam bentuk sumber sedehana (tempat air) yang ditempatkan di salah satu bagian dari ruang umat. Hendaknya ada hiasan dan memberi arti yang jelas; sehingga setiap orang langsung berkesan tentang Pembaptisan. Perhitungkanlah menurut persyaratan liturgis apabila Pembaptisan dirayakan di situ, baik untuk penenggelaman ataupun untuk pencurahan. Dapat diperhitungkan letak tempat Pembaptisan yang memungkinkan perarakan menuju altar seusai Pembaptisan.

• Tempat dan ruang duduk Sakramen Tobat Perayaan sakramen Tobat memerlukan ruangan khusus yang tak terpisah

dari ruang umat. Hendaknya diperhitungkan demi dialog yang lancar antara bapa pengakuan dan peniten dan dapat dijamin sebagai tempat

Page 24: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

33

perjumpaan individual, tanpa diganggu oleh gaung suara. Dengan pertimbangan pastoral, masih dibutuhkan sekat dan tempat berlutut.

• Tabernakel/ Persemayaman Ekaristi Sakramen Mahakudus hendaknya disemayamkan di suatu tempat

arsitektonis yang sungguh penting; biasanya terpisah dari ruang umat dan diperhitungkan untuk sembah sujud dan doa pribadi. Tabernakel adalah suatu yang khusus, sehingga perlu mendapatkan perhatian. Hendaknya tetap tak berpindah-pindah dan kuat melekat, tidak tembus cahaya dan tak dapat dilintasi orang. Jangan lupa menempatkan lampu abadi di sampingnya sebagai tanda kehadiran Tuhan yang tetap dan senantiasa. Berikut ini adalah ketentuan tentang Tabernakel menurut Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR & ANALISIS PRIBADI):

“315. Sangatlah sesuai dengan makna simbolisnya, kalau tabernakel

sesuai dengan makna simbolisnya, kalau tabernakel sebagai tempat menyimpan Sakramen Ekaristi tidak diletakkan di atas meja altar di mana dirayakan Ekaristi. Oleh karena itu, sesuai dengan kebijakan uskup diocesan, tabernakel lebih baik ditempatkan: kalau di panti imam, terpisah dari altar yang digunakan untuk merayakan Ekaristi, dalam bentuk dan tempat yang serasi, tidak terkecuali pada altarlama yang tidak digunakan untuk merayakan Ekaristi. [Catatan dari Katolisitas: ini terkait dengan bangunan gereja lama yang memiliki struktur meja altar dengan kesatuan dengan tabernakel untuk merayakan Extra Ordinary Mass/ Tridentine Mass] di Kapel yang cocok untuk sembah sujud dan doa pribadi umat beriman, dari segi tata bangun, kapel ini hendaknya terhubung dengan gereja dan mudah dilihat oleh umat.

316. Selaras dengan tradisi, di dekat tabernakel harus dipasang lampu khusus yang menggunakan bahanbakar minyak atau lilin. Lampu ini bernyala terus menerus sebagai tanda dan ungkapan hormat akan kehadiran Kristus.”

• Tempat duduk umat Hendaknya diperhitungkan agar posisi bangku mendukung partisipasi

yang baik selama perayaan. DI samping memungkinkan perarakan Komuni; jaran antar bangku dan bentuk bangku tak menghalangi gerak-gerik simbolis selama perayaan serta konsentrasi dan penyesuaian diri ke dalam setiap bagian ritual.

• Tempat koor dan organis Koor adalah bagian dari umat dan harus di tempatkan di ruang umat.

Namun demikian tempatnya hendaknya agak lebih tinggi sekaligus tidak membelakangi umat, sebab tugas mereka terutama menyemangati umat dalam menyanyi. Tempat organis pun diperhitungkan dengan kemudahan komunikasi baik dengan dirigen, umat maupun pemimpin perayaan.

• Rancangan lukisan Hendaknya lukisan dan kesenian merupakan pengembangan lebih lanjut

dari misteri yang dirayakan dalam kaitannya dengan sejarah

Page 25: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

34

keselamatan dan umat beriman. Hendaknya sudah dirancang sejak awal proyek pembangunan. Dapat disesuaikan dengan budaya lokal dalam kerjasama dengan seniman, tukang dan penata ruang. Juga Salib, gambar Bunda Maria, pelindung paroki, Jalan Salib, harus diciptakan sebagai hasil karya seni yang bermutu dan mampu mengangkat hati kepada Yang Ilahi.

• Kapel untuk Misa harian Apabila gereja sangat luas maka untuk misa harian dapat dipakai bagian

kecil dari ruang umat untuk perayaan liturgi dengan kelompok kecil. Dapat dipakai ruang samping yang berhadapan langsung dengan tabernakel.

• Sakristi Ruang sakristi hendaknya indah, rapi, bukan semacam gudang dengan

tumpukan barang. Hendaknya cukup luas, bukan hanya untuk menerima kehadiran para petugas liturgi tetapi karena juga menjadi tempat penyimpanan buku-buku upacara, pakaian dan berbagai peralatan suci. Dapat dikembangkan juga dengan ruangan untuk P3K, untuk para penghias gereja bekerja; untuk pertemuan imam dengan umat secara informal. Sedapat mungkin terdiri dari dua pintu:

menuju pelataran imam dan yang menuju ke umat, di samping pintu untuk urusan lain. Dapat diperhitungkan pula jalan yang memadai menuju pintu gerbang depan untuk introitus dengan perarakan meriah. Tambahan keterangan dari PUMR & ANALISIS PRIBADI:

“334. Kebiasaan membangun sakrarium (sumur suci) di sakristi hendaknya dipertahankan. Ke dalam sakrarium inilah dituang air bekas pencuci bejana kudus dan kainkain (bdk. PUMR & ANALISIS PRIBADI 280).”

• Pelataran masuk dan Pintu utama Ini sangat penting untuk menerima kedatangan umat, tetapi sekaligus

sebagai persiapan dekat bagi umat untuk beralih dari dunia ramai menuju ke tempat yang suci. Hendaknya bentuk bangunan cukup terbuka, sekaligus menjadi tempat memasang pengumuman-pengumuman parokial. Pintu masuk utama harus menjadi simbol Kristus, “pintu” untuk domba-domba-Nya (Yoh 10:7). Dapat dihiasi denganikonografi yang sesuai. Perhitungkanlah sedemikian rupa agar umat tidak berdesakan waktu hendak masuk atau keluar dari gereja.

• Menara dan lonceng Menara jangan dibuat tanpa rencana dan jangan sekedar untuk

menyangga lonceng. Tinggi dan indahnya menara sangat mendukung arti keluhuran gereja di tengah kota dan masyarakat. Dimensi dan strukturnya angan sampai terlalu

menyita biaya. Lonceng gereja sangat dianjurkan bentuk yang tradisional dan variasi bunyi yang menghantar orang kepada kekhusukan. Janganlah sekedar memakai kaset rekaman.

Page 26: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

35

• Bangunan untuk pelayanan pastoral dan rumah paroki Hendaknya bentuk dan letaknya mendukung kelayakan. Jangan sampai

lebih mewah dan lebih megah dari gereja paroki; namun demikian diri khasnya perlu diperhatikan sebagai: rumah kediaman, tempat menerima tamu dan umat untuk misi pastoral kegerejaan; untuk berbagai kegiatan rapat seksi-seksi paroki; sekaligus aula liturgi untuk latihan koor.

F. Pola Hubungan Ruang

Untuk mendukung kegiatan di bangunan utama yaitu Gereja pola yang di

susun sebagai berikut:

Gambar 22 Pola Hubungan Ruang Bangunan Utama

Sumber: Analisis Pribadi

G. Analisa Jumlah Umat

Pendekatan jumlah pelaku dibedakan berdasarkan pertambahan jumlah

Umat Katolik di Wilayah Paroki Sendangguwo dan jumlah umat yang

menghadiri perayaan misa mingguan.

Page 27: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

36

• Jumlah Umat di Wilayah Gemah, Pedurungan Kidul, Plamongansari,

Penggaron Kidul, Pedurungan Lor, Tlogomulyo, Pedurungan Tengah,

Palebon, Kalicari, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan, Muktiharjo Kidul.

Gambar 23 Data Jumlah Penduduk menurut Agama

di Kecamatan Pedurungan

Sumber: semarangbpskota.go.id

• Jumlah Umat di Wilayah Kecamatan Pedurungan yang menjadi

wilayah pelayanan Paroki Sendangguwo menurut data sensus Umat

Katolik data Badan Pusat Statistik (BPS) Semarang adalah 13.548

umat. Sedangkan untuk persentasi kenaikan umat pertahun untuk

wilayah pedurungan sebesar 0,74%.

• Pendekatan analisis jumlah umat di dalam Perayaan Misa Mingguan

dan pembagian yang menentukan kapasitas bangunan gereja.

Page 28: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

37

Perayaan Ekaristi

Mingguan yang di

laksanakan

Presentase Kehadiran

Umat yang hadir di

Gereja St.Paulus

Asumsi jumlah

umat yang

datang dalam

angka. (jumlah

total umat =

10.124)

Sabtu Sore 10 % 1.0124

Minggu Pagi I 11 % 1.1114

Minggu Pagi II 14 % 1.417

Minggu Sore 14 % 1.417

Tabel 17 Asumsi presentase kehadiran umat dalam Perayaan Ekaristi

Sumber diolah dari : Analisis Pribadi berdasarkan pengamatan

Asumsi jumlah Umat mingguan terbanyak yaitu pada misa Minggu

Pagi II dan Minggu Sore.

• Perhitungan daya tampung umat untuk bangunan Gereja yang

direncanakan agar dapat memenuhi daya tampung umat:

Diasumsikan presentase kehadiran umat pada Misa Sabtu Sore

sebagai patokan minimal umat yang hadir , sedangkan untuk jumlah

maksimal umat yang hadir memakai presentase kehadiran umat

pada Misa Minggu Pagi II dan Minggu Sore. Agar umat efektif

dalam mengikuti misa maka akan di tambahkan jadwal misa

menjadi 5x di Gereja Paroki dan 1x di Gereja Stasi.

Misa Sabtu

Sore

Minggu

Pagi I

Minggu

Pagi II

Minggu

Pagi III

Minggu

Sore

Perencanaan

kehadiran

umat

X 1,5X 2X 1,5X 2X

Untuk mencari nilai X maka seluruhnya di jumlahkan = 8X. Dari

penjumlahan tersebut akan di bagi dengan jumlah total umat yang

terdaftar pada Paroki Sendangguwo dan juga sudah di kurangi

terlebih dahulu dengan jumlah daya tampung pada Gereja Stasi

Plamongan indah dengan daya tampung 300 orang. Sehingga

perhitunganya sebagai berikut:

Page 29: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

38

Jumlah total umat – jumlah daya tamoung di Gereja Stasi =

10.124 – 300 orang = 9.824 orang.

Jumlah Total umat yang sudah di kurangi : 8x=

9.824 : 8X

X= 1.228 Orang

Misa Sabtu

Sore

Minggu

Pagi I

Minggu

Pagi II

Minggu

Pagi III

Minggu

Sore

Perencanaan

kehadiran umat

(sesuai dengan

pengamatan

kehadiran)

X 1,5X 2X 1,5X 2X

Perhitungan yang

di dapat

1.228 1.842 2.576 1.842 2.576

Maka untuk kapasitas maksimal tampung pada bangunan Gereja

yang di rencakan mengambil pada waktu Misa Minggu Pagi II dan

Minggu Sore yaitu sebesar 2.576 orang.

H. Analisa Kebutuhan Parkir

1. Pengunjung

Jumlah pengunjung : 2.576 orang

Mobil (40%) : 1.030 orang ( 5 orang) 206 mobil

Motor (50%) : 1.288 orang (2 orang) 644 motor

Kendaraan umum (10%) : 258 orang

2. Total Kebutuhan Parkir Kendaraan

Mobil (NAD) (206 x 10 m2) : 2.060 m2

Motor (NAD) (644 x 2.2 m2) : 1.417 m2

3. Total Luas Lahan Parkir

3.536 m2 + sirkulasi 20% = 4.243 m2

Page 30: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

39

I. Studi Ruang Khusus

Gereja sebagai tempat berkumpulnya umat dan gereja sebagai menjadi

untuk tempat berkegiatan Liturgis, menjadikan gereja sebagai saran

untuk mengembangkan keimanan umat dengan kegiatan ibadah untuk

mengungkapkan bakt kepada Tuhan. Didalam Konsili Vatikan II

merumuskan bahwa membangun gedung gereja harus dipertimbangkan

dengan baik supaya cocok untuk perayaan liturgis dan umat dapat

berpartisipasi dengan baik.

Prinsip ruang pada bangunan Gereja Katholik tidak hanya ruang yang

diperhatikan, tetapi meliputi perabot yang berada didalamnya. Prinsip

ruang dan perabot dalam gereja Katolik ditentukan oleh kongregasi dalam

Institutio Generalis Missalis Romawi pada abad V tahun 1969, prinsip

tersebut yaitu :

1. Panti Imam Merupakan tempat imam memimpin perayaan liturgi, yaitu liturgi sabda

dan liturgi Ekaristi. Didalam Panti Imam terdapat Altar, Mimbar, Kredens,

Tabernakel, dan Sedillia.

Gambar 24 Altar

Sumber: Dokumen Gereja St.Paulus

Page 31: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

40

Gambar 25 Tempat duduk Imam/Pastor, Mimbar, Creden

Sumber: Joseph De Chiara - Time-Saver Standards for Building Types hal 553

2. Panti Umat Panti Umat adalah tempat beribadah umat, karena itu pada daerah

Panti Umat disediakan banyak fasilitas tempat duduk, yang

dilengkapi tempat umat untuk berlutut, supaya umat dapat mengikuti

tata cara liturgi ibadah yang ditetapkan. Panti Umat juga disediakan

pula fasilitas tempat duduk untuk lansia dan difabel atau disabilitas.

Page 32: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

41

Gambar 26 Tempat duduk Umat (Panti Umat)

Sumber: Joseph De Chiara - Time-Saver Standards for Building Types Hal.553

3. Tempat Koor

Tempat khusus bagi petugas yang membawakan lagu lagu selama

perayaan liturgi. Tempat koor yang direncakan menjadi satu

dengan panti umat dengan maksud lebih menggiatkan umat dalam

bernyanyi.

Gambar 27 Area Paduan Suara/Koor

Sumber: Analisis Pribadi & Pengamatan

4. Kamar Pengakuan Kamar pengakuan merupakan ruang untuk menerimakan sakramen

Tobat dalam Gereja Katholik.

Page 33: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

42

Gambar 28 Kamar Pengakuan Dosa

Sumber: Analisis Pribadi & Pengamatan

5. Ruang Devosi Bunda Maria Tempat didalam bangunan Gereja yang berguna bagi umat katholik

untuk berdoa secara pribadi maupun kelompok kepada Bunda Maria.

Gambar 29 Ruang Devosi Bunda Maria

Sumber: Analisis Pribadi & Pengamatan

J. Besaran Ruang

a. Studi Luas Bangunan

Besaran dan kapasitas ruang yang dibutuhkan pada

proyek Redesain Gereja St.Paulus” ini berdasarkan standar

dan analisis sebagai berikut :

Page 34: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

43

NAD : Neufert Architect Data

TSS : Time Saver Standard, Joseph D. Ciara

MH : Metric Handbook Planning and Design Data

AH : Architect Handbook

AS : Asumsi berdasarkan studi analisis.

SRK : Studi ruang khusus.

Sirkulasi pada perhitungan luas bangunan ditentukan

berdasarkan pehitungan sirkulasi menurut Time Saver Standard

oleh Joseph D. Ciara, sebagai berikut :

• 5% - 10 % : sirkulasi Minimum

• 20% : kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi

• 30% : kenyamanan fisik

• 40% : kenyamanan Psikologis

• 50% : sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan

• 70% - 100% : sirkulasi dengan banyak kegiatan

Page 35: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

44

Bangunan Gereja

Nama Ruang Jumlah

Ruang Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi

Luas

Ruang

Panti Imam 1 SRK

70% 225 m2

Ruang Sakristi 1 SRK

70% 190 m2

Page 36: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

45

Kamar mandi / WC 8 NAD 1 Toilet 1,5 m2: 1,5m2 80% 21,6m2

Ruang Koor 1 SRK 70% 200 m2

Panti Umat 1 SRK Bangku umat per 6 orang @4,8 m2 (429) : 2.059 m2

Daya Tampung 2.576 orang

50% 3.088 m2

Ruang Pengakuan

Dosa

4 SRK Kursi pengakuan dosa @0,3 m2 (2) : 0,6 m2 Tempat berlutut

1,5 m2

Sekat

pembatas

5,5 m2

80% @13,7 m2

54,8 m2

Page 37: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

46

Ruang Kontrol

Audio 1 AS 2

Meja kerja 6 m2

Kursi @0,2 m2 (2) 0,4 m2 100% 19,2 m2

Ruang Devosi

Bunda Maria 1 SRK 28

Tempat dekorasi @0,8m2 (2) 1,6 m2

Patung Bunda Maria 0,7m2

Tempat lilin 0,6 m2

Umat duduk bersila @0,7m2 (28) 1,6 m2

100% 45 m2

Tabel 18 Analisis Besaran Ruang gedung Pastoran

Sumber : Analisis Pribadi

Total luas area Gedung Gereja = 3.843,6 m2

BANGUNAN PASTORAN

Nama Ruang Jumlah Ruang Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Luas Ruang

Kamar Tidur Pastor 6 AS 1 Tempat tidur (1) : 3 m2 100% @20,6 m2

(dengan kamar mandi

dalam)

Lemari pakaian: 0,9 m2

Rak buku (1) : 0,9 m2 123,6 m2

meja kecil (2) @0.2 m2: 0,4 m2

meja (1) : 0,8 m2

kursi : 0,3 m2

kamar mandi : 4 m2

Kamar mandi / WC 3 NAD 1 Toilet 1,5 m2: 1,5m2 80% @3,78 m2

Wastafel 0,6 m2: 0,6 m2 11,4 m2

Page 38: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

47

Ruang Doa Pribadi 1 SRK 6

Tempat dekorasi @0,8m2 (2)

1,6 m2

Patung Bunda Maria 0,7m2

Tempat lilin 0,6 m2

Romo duduk bersila @0,7m2 (6)

: 4,2 m2

100% 14,2 m2

Ruang Kerja Pribadi 6 NAD 2

Meja Kerja 0,98 m2 Meja

Komputer 0,35 m2

Kursi @0,25 (2) m2 : 0,5 m2

Lemari 0,61 m2

100% @5 m2 30 m2

Ruang Makan 1 AS 10 Meja makan (10) @1 m2 : 10 m2

Kursi (10) @0,25 m2 : 2,5 m2 100% 25 m2

Ruang Rekreasi 1 AS 6

Meja (3) @2,9 m2 : 8,3 m2 Kursi

@0,12 m2 (6) : 0,72 m2 Lemari

(2) 0,61 m2 : 1,2 m2

Sofa (3) @1,6 m2 : 4,8 m2

100% 30,2 m2

Dapur 1 NAD - - 14,2 m2

Janitor 1 AS 2 Lemari @0,6(2) : 1,2m2 100% 2,4 m2

Gudang 2 AS 1 4 m x 4 m : 16 m2 50% 24 m2

Garasi 1 AS 6 3 mobil @10m2: 30 m2

4 motor @2,2m2 : 8,8 m2 - 38,8 m2

Page 39: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

48

Ruang baca 1 AS 8

Rak buku @ 1,2 m2(3) : 3,6 m2

Meja baca @ 3,16 m2(3) : 9,5 m2

Kursi @0,12 m2 (8) : 0,96 m2

100% 29,2 m2

Ruang Tamu 1 AS 6 Sofa @0,48 : 2,88 m2

Meja 1,2 m2 80% 5,58 m2

Pantry 1 NAD 5 Kitchen set 1,62 m2 100% 12,16 m2

Bak cuci piring 0,9m2 Microwave

0,08m2 Meja bulat 1,2 m2

Kursi @0,3 m2 (5) : 1,5 m2 Lemari

pendingin (2) : 0,5 m2

Rak dispenser 0,3 m2

Ruang cuci jemur 1 NAD - - - 35 m2

Tabel 19Analisis Besaran Ruang gedung Pastoran

Sumber : Analisis Pribadi

(Total luas gedung Pastoran + sirkulasi antar ruang 10%) 395,7 m2 + 39,57 m2 = 435, 27 m2

Page 40: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

49

AREA PASTORAL

Nama Ruang Jumlah

Ruang Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Luas Ruang

Ruang Kesekretariatan 1 NAD 3

Meja Kerja (3) @0,98 m2 : 2,94 m2

Meja Komputer (3) @0,35 m2 : 1,05 m2

Kursi (3) @0,25 m2 : 0,75 m2

Lemari (3) @0,6 m2 : 1,8 m2

100% 13 m2

R. Arsip 1 AS 3 Lemari @0,6 m2 (8) : 4,8 m2 100% 9,6 m2

R.rapat 1 NAD 1 Meja @0,742 m2 (10) : 7,42 m2

Kursi @0,504 m2 (20) : 10,08 m2 100% 34,8 m2

R. Tamu 1 AS 1 Sofa @0,48 : 2,88 m2 80% 5,58 m2

R. Komunitas Paroki 6 NAD 7 Meja Komputer 0,35 m2 Kursi 0,25 m2

Lemari 0,61 m2 26,4 m2

Janitor + gudang 1 AS 5 Lemari @0,6(2) : 1,2m2

Gudang : 4 x 4 : 16 m2 80% 31 m2

Aula 1 AS 100

Kursi penonton @0,46 m2 (1000) : 460

m2

Stage : 40 m2

100% 920 m2

Toilet / Lavatory

(pria) 2 NAD 15

Toilet @1,5 m2 (8) : 12m2 Urinoir

@0,96 m2 (8) : 7,68 m2

Wastafel @0,6 m2 (4) : 2,4 m2

80% @39,8m2 79,6

m2

Page 41: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

50

Tabel 20 Analisis besaran areal Pastoral

Sumber : analisis Pribadi

(Total luas area pastoral + sirkulasi antar ruang 10%) 1.434,4 m2 + 143,44 m2 = 1.577, 84 m2

Toilet / Lavatory

(wanita) 2 NAD 15

Toilet @1,5 m2 (10) : 15m2

Wastafel @0,6 m2 (6) : 3,6 m2 80%

@33,5 m2

67 m2

Toilet / Lavatory

(dissabilities) 4 MH

4 (2 pria dan 2

wanita) Toilet area : 2 m x 1,5 m = 3 m2 100%

@6 m2

24 m2

Hall (Entrance / exit ) 1 TSS 150 0,09m2 / orang 100% 27 m2

Ruang Gamelan 1 AS 25 8 m x 4 m : 32 m2 100% 64 m2

Gua Maria 1 SRK 28

Tempat dekorasi @0,8m2 (2) 1,6 m2

Patung Bunda Maria 0,7m2

Tempat lilin 0,6 m2

Umat duduk bersila @0,7m2 (28)

19,6 m2

100% 45 m2

Gudang Peti Mati 1 AS 1 1,2 m2 x 10 : 12 m2 60% 19,2 m2

Kapel Adorasi 1 SRK 50

Tempat dekorasi @0,8m2 (2) 1,6 m2

Tempat Sakramen Mahakudus 0,7m2

Tempat lilin 0,6 m2

Umat duduk bersila @0,7m2 (50)

35 m2

80 % 68,22

Page 42: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

51

UNIT FASILITAS PENUNJANG

Nama Ruang Jumlah Ruang Sumber Kapasitas Analisis Besaran Sirkulasi Luas Ruang

Poliklinik 1 AS 1 R.praktek : 3m x 4 m : 12m2

R.kerja Poliklinik : 2m x 2m :

4m2

R.administrasi : 3m2

R. Farmasi : 3m x 4m : 12 m2

R.praktek pijat refleksi : 3m x

4m : 12m2

R. tunggu : 10 @0,5m2 : 5m2

Toilet : 2m x 1,5m : 3 m2

Janitor: 2m x 1m : 2m2

100% 106 m2

Ruang Genset 1 AS 3 Genset 29 ,3 m2 100% 58,6 m2

Tabel 21Analisis Besaran area Fasilitas Umum

Sumber : analisis Pribadi

(Total luas area fasilitas umum + sirkulasi antar ruang 10%) 164,6 m2 + 16,46 m2 = 181,06 m2

Luas Bangunan (LB) = ( Luas bangunan Gereja + bangunan Pastoran + Area Pastoral + Area Fasilitas Umum) + Sirkulasi 30%

LB = 6.037,77 m2 + 1.811,3 m2

LB = 7.849 m2

Page 43: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

51

Page 44: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

52

K. Studi Preseden

1. Gereja Paroki Mater Dei Lampersari

Permasalahan utama pada Paroki Mater Dei adalah daya tampung

umat yang kurang memadai. Ruangan pada Gereja yang di miliki

kurang lengkap jika di tinjau dari 3 ruang pokok dalam bangunan

Gereja, yaitu R. Baptis dan Menara Gereja. Bangunan Gereja ini juga

merupakan hasil dari redesain.

2. Gereja Paroki Santo Athanasius Agung Karangpanas

Gaya Arsitektur pada Gereja ini menerapkkan Arsitektur Modern

Jawa. Luas ± 2046,71 m2. Daya tampung umat sangat memadahi.

Gambar 31 Bangunan Gereja Lama

Sumber: Dokumen Gereja Paroki Mater dei

Lampersari

Gambar 31 Bangunan Gereja Baru

Sumber: Dokumen Gereja Paroki Mater dei Lampersari

Gambar 32 Bangunan Gereja Baru

Sumber: Dokumen Gereja Paroki St.Athanasius

Karangpanas

Page 45: BAB III PEMROGRAMAN ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/20064/4/14.A1.0033 JUAN... · Tata Tertib (Bertugas menangani kolekte dan penyambut umat) 15 Pengantar Persembahan 2-5 Orang Tabel

53

Bangunan Gereja adalah hasil relokasi (Gereja lama

dialihfungsikan). Keberadaan 3 ruang pokok Gereja lengkap. Ruang-

ruang yang tidak dimiliki oleh Gereja ini adalah R.Babtis,

R.Paramenta, Panel Listrik dan R.Sound System.