BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · B. Membantu Kepala Divisi mencapai target...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · B. Membantu Kepala Divisi mencapai target...
25
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta
PT Asuransi Bangun Askrida (ASKRIDA) berdiri pada tanggal 2 Desember
1989 adalah sebuah perusahaan swasta nasional bergerak di bidang asuransi umum
dan menawarkan perlindungan asuransi atas semua resiko dan kehilangan, khususnya
bagi gedung-gedung pemerintahan dan juga aset-aset pemerintahan lainnya.
ASKRIDA didirikan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai perwujudan
aspirasi berdasarkan semangat gotong royong dan kebersamaan BPD di seluruh
Indonesia. Kepemilikan ASKRIDA diperluas tahun 1996 dengan mengikutsertakan
33 instansi pemerintahan daerah (provinsi), sehingga membuat profil ASKRIDA
menjadi luas dalam berpartisipasi di industri asuransi.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,
ASKRIDA melihat adanya peluang untuk mendorong tumbuhnya kesadaran
beransuransi syariah di lingkungan Pemerintahan Provinsi dan BUMD serta
masyarakat pada umumnya. Dengan didukung 20 BPD di seluruh Indonesia yang
memiliki Unit Usaha Syariah (UUS), maka ASKRIDA mendirikan Unit Usaha
Syariah untuk dapat memberikan manfaat kepada BPD dan Pemerintahan Provinsi
selaku pemegang saham. Yang beralamat di Jalan Pramuka Raya Kav. 151. Jakarta
Timur 13120 Telepon (021) 8473404.
Moto ASKRIDA adalah “Mitra Dalam Usaha Perlindungan Dalam Duka”
dengan menawarkan solusi dalam bentuk perlindungan asuransi yang lengkap dan
26
cerdas. Seiring dengan berkembangnya sejumlah pelanggan yang sudah dilayani
maka profil perusahaan ini juga semakin kuat dan masyarakat publik pun semakin
mengenal lebih jauh mengenai perusahaan ini. Dengan pemegang saham utama
adalah Bank Pembangunan Daerah dan juga Pemerintahan Daerah Provinsi.
Visi
Menjadi 5 besar perusahaan asuransi umum nasional yang unggul dan terpercaya
dengan pertumbuhan yang berkesinambungan di Indonesia.
Misi
1. Meningkatkan literasi asuransi di Indonesia melalui sumber daya manusia
perusahaan yang profesional.
2. Memberikan pelayanan prima kepada tertanggung dan mitra kerja secara efektif
dan efesien melalui praktik tata kelola perusahaan yang baik.
3. Memberikan kontribusi terbaik bagi karyawan, pemegang saham dan seluruh
pemangku kepentingan.
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta
Dalam suatu perusahaan struktur organisasi salah satu informasi untuk
mengetahui bagan-bagan perusahaan tersebut. Berikut ini struktur organisasi pada
bagian Umum dan Sumber Daya Manusia PT Asuransi Bangun Askrida sebagai
berikut:
27
Sumber: PT Asuransi Bangun Askrida
Gambar III.1
Stuktur Organisasi Divisi Sumber Daya Manusia
Adapun tugas dan fungsi dari bagian Umum dan Sumber Daya Manusia pada
PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta sebagai berikut:
1. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
Memiliki fungsi jabatan sebagai berikut :
Memberi penilaian kinerja karyawan mengenai hasil kerja yang telah
dikerjakan oleh karyawan, serta memberi penghargaan
28
Adapun tugas Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia :
A. Melakukan perencanaan, mengembangkan dan menyusun strategi pada
bidang pengelolaan dan juga pengembangan Sumber Daya Manusia.
B. Memitoring, mengukur dan melakukan pelaporan mengenai masalah,
strategi dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia dan
pencapaiannya sesuai kesepakatan.
C. Mengevaluasi dan memberi penilaian terhadap kinerja karyawan
2. Divisi Sumber Daya Manusia
Memiliki fungsi jabatan sebagai berikut :
A. Merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan
Sumber Daya Manusia.
B. Mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen Sumber Daya
Manusia meliputi perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi,
penempatan, orientasi, promosi, mutasi, demosi, pendidikan dan
pelatihan, pengembangan karir, penilaian kinerja, remunerasi.
Adapun tugas Kepala Devisi Sumber Daya Manusia
A. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia di
perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang yang telah ditetapkan
sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
B. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi,
kebijakan dan sistem Sumber Daya Manusia yang telah ditetapkan.
C. Menyusun perencanaan tenaga kerja, program rekrutmen, seleksi,
orientasi, penempatan pegawai, mutasi, promosi, rotasi, demosi,
pendidikan dan pelatihan, pengembangan karier
29
D. Menyusun sistem pengelolaan kinerja (Performance Management
System), sistem remunerasi.
E. Mengelola hubungan industrial, kewajiban perpajakan perusahaan dan
mengelola program kesejahteraan pegawai.
3. Kepala Bagian Kepegawaian
Memliki fungsi jabatan sebagai berikut :
A. Membantu Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan dalam bidang kepegawaian
dan kesejahteraan pegawai, agar dapat menunjang dan meningkatkan
kompetensi untuk mendorong kinerja Sumber Daya Manusia.
B. Membantu Kepala Divisi mencapai target perusahaan dalam kepegawaian
dan kesejahteraan pegawai perusahaan berdasarkan visi, misi, budaya
perusahaan dan rencana jangka panjang perusahaan.
Adapun tugas Kepala Bagian Kepegawaian :
A. Merencanakan dan merumuskan kebijakan yang menyangkut mengenai
kepegawaian dan kesejahteraan.
B. Bersama dengan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia menyusun rencana
kerja dan anggaran mengenai kepegawaian dan kesejahteraan pegawai.
C. Melakukan evaluasi dan rekomendasi atas pelaksanaan peraturan dan
kebijakan mengenai kepegawaian.
D. Mengelola pelaksanaan perencanaan tenaga kerja, program rekrutmen,
orientansi dan penempatan pegawai.
E. Mempelajari dan memberikan rekomendasi hasil penilaian kerja pegawai
kepada Kepala Divisi Sumber Daya Manusia.
30
4. Kepala Seksi Kesejahteraan
Memiliki fungsi jabatan sebagai berikut :
Membantu Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan
dan monitoring kegiatan dalam bidang kesejahteraan meliputi pelaksanaan
fungsi remunerasi, absensi kepegawaian dan program kesejahteraan lainnya
untuk mendorong kinerja Sumber Daya Manusia dalam mencapai target
perusahaan sehingga dapat tercapainya kegiatan pengelolaan kesejahteraan
sesuai strategi kebijakan Sumber Daya Manusia berdasarkan visi, misi,
budaya perusahaan dan rencana jangka panjang perusahaan.
Adapun tugas Kepala Divisi Seksi Kesejahteraan :
A. Menyiapkan data yang mendukung proses perencanaan dan perumusan
kebijakan yang terkait kesejahteraan pegawai.
B. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran perusahaan.
C. Mengelola rekap absensi pegawai.
D. Menyusun perhitungan gaji dan lembur pegawai.
E. Membuat perhitungan cuti karyawan.
F. Melaksanakan program kesejahteraan pegawai.
G. Mengelola kegiatan asuransi kerja pegawai.
5. Kepala Seksi Administrasi Kepegawaian
Memiliki fungsi jabatan sebagai berikut :
A. Membantu Kepala Bagian Kepegawaian dalam melaksanakan dan
memonitoring kegiatan dalam bidang kepegawaian meliputi perencanaan
tenaga kerja, rekrumen, seleksi, orientasi dan penempatan pegawai.
B. Membantu Kepala Bagian Kepegawaian dalam melaksanakan dan
memonitoring sistem penilaian kinerja, analisa beban kerja serta kegiatan
31
operasional lainnya untuk mendorong kinerja Sumber Daya Manusia
dalam mencapai target perusahaan sehingga dapat tercapainya kegiatan
pengelolaan kepegawaian sesuai strategi kebijakan Sumber Daya Manusia
berdasarkan visi, misi, budaya perusahaan dan rencana jangka panjang
perusahaan.
Adapun tugas Kepala Seksi Administrasi Kepegawaian :
A. Menyiapkan data yang mendukung proses perencanaan dan perumusan
kebijakan yang terkait kepegawaian.
B. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran di seksi kepegawaian.
C. Melaksanakan perencanaan tenaga kerja.
D. Melaksanakan program rekrutmen, seleksi, orientasi dan penempatan
pegawai.
E. Melaksanakan sistem penilaian kinerja.
F. Menyusun kontrak kerja pegawai.
6. Kepala Bagian Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Memiliki fungsi jabatan sebagai berikut :
Membantu Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan dalam bidang pendidikan dan
pelatihan serta pengembangan pegawai untuk mendorong kinerja Sumber
Daya Manusia dalam mencapai target perusahaan hingga dapat terlaksananya
kegiatan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan pegawai perusahaan
berdasarka visi, misi, budaya perusahaan dan rencana jangka panjang
perusahaan.
32
Adapun tugas Kepala Bagian Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia :
A. Merencanakan dan merumuskan kebijakan yang menyangkut mengenai
pendidikan, pelatihan (diklat) dan pengembangan.
B. Bersama dengan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia menyusun rencana
kerja dan anggaran mengenai diklat dan pengembangan pegawai.
C. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan mengenai diklat dan
pengembangan pegawai.
D. Menyusun dan mengkoordinasikan program Training Need Analysis
(TNA).
E. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan dan pemberdayaan pegawai
(man power palnning).
F. Mengelola pelaksanaan program diklat.
G. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan program pengembangan
karir pegawai.
H. Menyusun ketentuan pelaksanaan mengenai program pengembangan
karir.
I. Menyusun ketentuan pelaksanaan mengenai program promosi, mutasi dan
demosi.
J. Mengelola program promosi, mutasi dan demosi.
K. Menyusun ketentuan pelaksanaan mengenai program pembinaan pegawai
untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi.
L. Membantu proses penyusunan Sistem Pengelolaan Kinerja (Performance
Management System)
33
M. Melakukan koordinasi antar unit kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan diklat dan pengembangan pegawai.
7. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan
Memiliki fungsi jabatan sebagai berikut :
Membantu Kepala Bagian Diklat dan Pengembangan dalam
melaksanakan dan memonitoring kegiatan diklat pegawai meliputi
pelaksanaan Training Need Analysis (TNA), pelaksanaan operasional diklat
dan rekomendasi hasil diklat untuk mendorong kinerja Sumber Daya Manusia
dalam mencapai target perusahaan.
Adapun tugas Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan :
A. Melaksanakan kebijakan yang menyangkut mengenai diklat.
B. Bersama dengan Kepala Bagian Diklat dan Pengembangan menyusun
rencana kerja dan anggaran mengenai diklat.
C. Melaksanakan dan mengkoordinasikan program Training Need Analysis
(TNA).
D. Menindaklanjuti permintaan kebutuhan diklat dari unit kerja.
E. Menyusun jadwal kegiatan diklat secara berkala.
F. Mengelola persiapan administrasi diklat di internal dan eksternal
perusahaan.
G. Mengelola komunikasi dengan lembaga diklat dalam rangka persiapan
kegiatan diklat.
H. Melakukan evaluasi dan rekomendasi hasil diklat.
I. Melakukan koordinasi antar kasie internal perusahaan yang berkaitan
dengan pelaksanaan diklat.
34
J. Memberi usulan program dan kebijakan diklat kepada Kepala Bagian
Diklat dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
8. Kepala Seksi Pengembangan Pegawai
Memiliki fungsi jabatan sebagai berikut :
Membantu Kepala Bagian Diklat dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dalam melaksanakan dan memonitoring kegiatan dalam bidang
pengembangan meliputi fungsi pengembangan karir pegawai, pembinaan
kompetensi pegawai dan kegiatan operasional lainnya untuk mendorong
kinerja pegawai dalam mencapai target perusahaan sehingga dapat
tercapainya kegiatan pengelolaan kepegawaian sesuai strategi kebijakan
Sumber Daya Manusia berdasarkan visi, misi, budaya perusahaan dan
rencana jangka panjang perusahaan.
Adapun tugas Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia / Pegawai:
A. Melaksanakan kebijakan yang menyangkut mengenai pengembangan
pegawai.
B. Bersama dengan Kepala Bagian Diklat dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia menyusun rencana kerja dan anggaran mengenai pengembangan
pegawai.
C. Melaksanakan dan mengkoordinasikan program pengembangan pegawai.
D. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dalam melaksanakan program
pengembangan pegawai.
E. Melaksanakan pembinaan pegawai untuk menjaga dan meningkatkan
kompetensi.
F. Melakukan evaluasi dan rekomendasi hasil pengembangan dan
pembinaan.
35
G. Merekomendasikan promosi, mutasi dan demosi pegawai sesuai penilaian
kinerja.
3.1.3. Kegiatan pada PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta
PT Asuransi Bangun Asrida atau biasa disebut “Askrida” yang bergerak di
bidang jasa. Jasa yang yang ditawarkan Askrida adalah bidang asuransi, asuransi
tersebut adalah perlindungan asuransi atas semua resiko dan kehilangan khusunya
bagi gedung- gedung pemerintahan dan aset – aset milih pemeritahan lainnya.
PT Asuransi Bangun Askrida memiliki jenis produk yang cukup banyak.
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa produk asuransi yang dimiliki oleh
Askrida :
1. Harta Benda
a. Household Insurance
Household Insurance asuransi yang menjamin kerugian atas tempat
tinggal, content dan penghuni rumah atas resiko-resiko yang dijamin,
seperti kebakaran,perampokan/pencurian, gempa bumi, dan lain
sebagainya.
b. Asuransi Kebakaran
Asuransi yang menjamin kerugian atas kerusakan harta benda yang
dipertanggungkan yang secara langsung, disebabkan oleh kebakaran,
petir, ledakan, kejatuhan pesawat, dan asap.
2. Kendaraan Bermotor
Asuransi kendaraan bermotor memberi ganti rugi atas kerugian atau
kerusakan pada kendaraan bermotor yang secara langsung disebabkan oleh
tabrakan, benturan, tergelincir dan terbalik. Kemudian juga yang disebabkan oleh
perbuatan jahat.
36
3. Engineering
a. Asuransi Kontraktor
Menjamin kegiatan atau kerusakan yang terjadi secara tidak terduga dan
tiba-tiba terhadap obyek yang diasuransikan dari suatu pekerjaan
kontruksi teknik sipil selama periode pembangunan.
b. Asuransi Pemasangan Mesin.
Menjamin kerugian atau kerusakan yang terjadi tidak terduga dan tiba-
tiba karena kerusakan fisik pada mesin-mesin yang diasuransikan selama
dari penyebab-penyebab yang tidak dikecualikan dalam polis.
c. Asuransi Menjamin kerugian atau kerusakan yang terjadi tidak terduga
dan tiba-tiba karena kerusakan fisik pada mesin-mesin yang
diasuransikan Kerusakan Mesin. Disebabkan oleh cacat bahan dan
pembuatan, salah menrancang, kecerobohan atau arus pendek.
4. Asuransi Uang
a. Asuransi Uang yang berupa penggantian Kerugian kepada tanggung
jawab kehilangan uang yaitu, uang tunai, catatan bank, uang kertas, cek,
wesel pos selama proses pengiriman.
b. Asuransi Penyimpanan Uang
Menjamin kerugian atas uang atau surat berharga yang berada dalam
tempat penyimpanan lemari besi yang disebabkan oleh perampokan dan
pencurian dengan kekerasaan (pembongkaran).
5. General Accident
a. Asuransi Kebongkaran
Menjamin atas properti yang diambil paksa dari seseorang yang memiliki
hak, tersirat atau tersurat, atas properti tersebut.
37
b. Asuransi Kecelakan Diri
Menjamin risiko atas pencurian properti oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab yang dimiliki pemilik. Disebabkan kecelakan yang
mengandung kekerasan baik fisik maupu kimia.
6. Kredit
Asuransi Kredit merupakan asuransi yang memberikan pertanggung kepada
Kreditur atas risiko kerugian karena wanpretasi yang dialami oleh Debitur (kredit
macet). Pengecualian atas jaminannya yaitu apabila bunuh diri, dihukum mati
pengadilan berwenang, terlibat dalam perkelahian, dan lain sebagainya.
3.2. Hasil Penelitian
Bapak Nugroho Fitri Atmaja sebagai narasumber selaku Kepala Seksi
Pendidikan dan Pelatihan Divisi Sumber Daya Manusia yang mempunyai tugas
memonitoring kegiatan diklat pegawai pada PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta.
Beberapa jenis pendidikan dan pelatihan yang terdapat di Askrida salah
satunya diklat strategik merupakan diklat yang bertujuan untuk jangka panjang
merupakan salah satu perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Berbagai jenis
pelatihan yang dilaksanakan memliki beberapa metode dalam pelaksanaanya yakni,
in house training, public training dan on the job traning. Alasan mengapa karyawan
harus mendapatkan diklat diantaranya agar adanya perkembangan kompetensi
dibidang asuransi bagi karyawan Askrida. Dalam pelaksanaanya beberapa hal yang
harus disiapkan yakni: menganalisis kebutuhan pelatihan, melakukan review,
menyusun program anggaran, mengajukan rencana dan lain-lain. Lokasi yang dipilih
untuk melakukan diklat sendiri diantarannya dihotel dan dikantor pusat gedung
Askrida. Tujuan dilakukan kegiatan ini yang paling utama adalah untuk
38
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Adapun target yang ingin dicapai
yaitu, serta yang mengikuti kegiatan dapat memiliki kompetensi sesuai dengan unit
kerja masing-masing namun dapat beberapa kendala yang dihadapi ketika akan
melaksanakan diklat diantaranya, surat yang tidak disetujui oleh direksi, waktu yang
kurang memadai serta peserta yang tidak hadir. Namun hal ini dapat diatasi dengan
menunda pelaksanaan diklat sesuai dengan waktu yang dapat disesuaikan dengan
seluruh peserta yang akan mengikuti diklat.
3.2.1. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada Asuransi
Bangun Askrida Jakarta
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan karyawan pada Asuransi Bangun
Askrida membahas tentang Pendidikan dan Pelatihan Internalisasi Budaya
Perusahaan. Pendidikan dan Pelatihan Internalisasi Budaya Perusahaan ini
termasuk bentuk Diklat Strategik yang bertujuan jangka panjang berupa proses
kaderisasi serta yang akan diimplementasikan serta memberikan pengaruh positif
bagi seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pelaksanaan pelatihan karyawan pada Asuransi Bangun Askrida ini
menggunakan beberapa tahapan pelatihan yaitu:
1. Analisis Kebutuhan Pelatihan
Dalam melakukan analisis kebutuhan pelatihan karyawan tahap pertama yaitu
unit kerja mengeluarkan surat atau memo untuk menentukan pelatihan apa yang
sedang dibutuhkan didalam unit kerja, dengan membuat usulan berupa surat atau
memo. Surat dapat di buat oleh kantor cabang sedangkan memo dapat cukup
dilakukan oleh kantor pusat. Didalam surat atau memo tersebut sudah terdapat
pelatihan apa yang akan dilaksanakan dan jumlah karyawan yang akan mengikuti
39
pelatihan. Bagian Sumber Daya Manusia melakukan review atas pengajuan
kebutuhan pelatihan yang diajukan setiap unit kerja. Dari analisis ini dapat
diketahui bahwa karyawan membutuhkan pelatihan apa yang sedang dibutuhkan
dan memiliki tujuan yang dicapai oleh karyawan.
2. Tahap Perencanaan
Setelah menganalisi kebutuhan pelatihan selesai dilakukan, tahap selanjutnya
yang dapat dilakukan dalam pelatihan dengan perencanaan pelatihan. Dalam
perencanaan pelatihan yang dilakukan adalah menyusun anggaran terlebih dahulu,
setelah itu dapat diajukan kepada Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia untuk dapat di terima atau tidak
persetujuannya. Selanjutnya dapat dilakukan menyusun perencanaan program
pelatihan dan merekap pelatihan seperti materi dan sertifikat.
3. Tahap Persiapan Pelaksanaan
Setelah melakukan perencanaan pelatihan, selanjutnya yang dapat dilakukan
adalah mempersiapkan pelatihan yang akan dilaksanakan. Pada tahap persiapan
ini dapat dihadiri oleh para peserta karyawan yang sudah di cantumkan pada surat
atau memo yang diberikan oleh unit kerja masing-masing.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pada Asuransi Bangun Askrida, para
karyawan harus mengikuti alur dan peraturan yang diterapkan pada kantor Asuransi
Bangun Askrida. Berikut ini Alur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan yang
dilakukan oleh PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta :
40
Unit Kerja Bagian Sumber Daya
Manusia
Kepala Divisi Sumber
Daya Manusia
Direktur Umum dan
Sumber Daya Manusia
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Sumber: PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta Tahun 2019
Gambar III.2
Flowchart Pendidikan dan Pelatihan pada PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta
Mengeluarkan
Surat atau
memo
Selesai
Pelaksanaan
Diklat
Menentukan
Kebutuhan
diklat
Mulai
Melakukan review
dan usulan peserta
diklat
Persetujuan
Direktur
Umum dan
SDM
Persetujuan
Divisi
SDM Persetujuan
anggaran
Persetujuan dan
pendaftaran diklat
Penolakan diklat
Merencanakan
program diklat
41
Berdasarkan pada Gambar III.2 Dapat dijelaskan Alur Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta
sebagai berikut :
1. Tahap Pertama, unit kerja mengeluarkan surat atau memo untuk menentukan
kebutuhan diklat. Kantor cabang dapat mengeluarkan Surat sedangkan kantor
pusat cukup mengeluarkan memo.
2. Setelah mengeluarkan surat atau memo, unit kerja menentukan kebutuhan
diklat untuk mengetahui diklat apa yang perlu di dapatkan untuk karyawan,
unit kerja dapat menentukan kebutuhannya seperti apa, materinya apa,
diadakan dimana, anggarannya berapa serta pesertanya siapa sudah dituliskan
didalam surat atau memo dari unit kerja masing-masing. unit kerja
memberikan usulan kepada Bagian Sumber Daya Manusia.
3. Setelah melakukan kebutuhan diklat tahap selanjutnya, Bagian Sumber Daya
Manusia melakukan review atas usulan dari unit kerja untuk diklat yang
diperlukan peserta dalam unit kerja masing-masing.
4. Setelah melakukan review selanjutnya, Bagian Sumber Daya Manusia
melakukan persetujuan anggaran yang sudah tercantum didalam surat atau
memo untuk meminta persetujuan ke Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
dan Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia.
5. Selanjutnya surat atau memo dilanjutkan meminta persetujuan anggaran
untuk disetujui oleh Kepala Divisi Sumber Daya untuk anggaran diklat
kurang dari 20 juta.
6. Surat atau memo dilanjutkan meminta persetujuan anggaran untuk disetujui
oleh Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia untuk anggaran diklat lebih
dari 20 juta.
42
7. Setelah melakukan persetujuan anggaran, surat atau memo telah disetujui
oleh Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Direktur Umum Sumber Daya
Manusia maka tahap selanjutnya, Bagian Sumber Daya Manusia melakukan
persetujuan dan pendaftaran diklat atas surat atau memo dari unit kerja.
8. Bagian Sumber Daya Manusia merencanakan program diklat untuk
pelaksanaan diklat di unit kerja masing-masing.
9. Pelaksanaan diklat oleh unit kerja.
10. Jika surat atau memo tidak disetujui oleh Kepala Divisi Sumber Daya
Manusia dan Direktur Umum maka tahap selanjutnya penolakan diklat
diserahkan ke Bagian Sumber Daya Manusia dan akan diberitahukan kepada
unit kerja masing-masing.
A. Bentuk - Bentuk Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada PT Asuransi
Bangun Askrida Jakarta
Pada PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta mempunyai bentuk bentuk
pendidikan dan pelatihan karyawan sebagai berikut :
1. Diklat Strategik, yaitu pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada
pegawai untuk tujuan jangka panjang yang berupa proses kaderisasi serta
yang akan diimplementasikan serta memberikan pengaruh positif bagi seluruh
jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan perusahaan atau
organisasi.
2. Diklat Penguatan, yaitu pendidikan yang diberikan kepada pegawai untuk
lebih meningkatkan atau menguatkan kompetensi pegawai yang terdiri dari
Knowledge, Skill dan Attitude (KSA) baik dari sisi hardskill maupun softskill
sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja pegawai.
43
3. Diklat Jenjang, yaitu untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan tuntutan
kebutuhan kompetensi jabatan dan diharapkan dapat memperluas wawasan
pegawai sebelum menempati jabatan yang lebih tinggi. Target peserta adalah
level pelaksana yang masuk ke dalam kriteria.
4. Sertifikasi, yaitu program ini dimaksudkan untuk meningkatkan
profesionalisme pegawai dibidangnya, serta memenuhi kebutuhan tenaga ahli
untuk perusahaan sesuai ketentuan regulator (OJK). Target peserta adalah
pegawai kantor pusat dan kantor operasional.
5. Pendidikan Formal dan E-Ducation, pendidikan formal bertujuan untuk
program pendidikan yang diberikan untuk memenuhi persyaratan jabatan
untuk level Kepala Seksi, Kepala Bagian dan Kepala Divisi. E-Ducation
bertujuan untuk program belajar jarak jauh secara mandiri dalam bentuk
online yang dapat dijangkauan oleh seluruh pegawai baik di kantor pusat
maupun kantor operasional. Maksud dan tujuannya adalah untuk
meningkatkan budaya minat baca dan belajar pegawai ASKRIDA dan
efisiensi anggaran.
B. Hasil Rekapitulasi
Berdasarkan data yang telah penulis uraikan sebelumnya, adapun data hasil
rekapitulasi dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah
dilaksanakan oleh PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta adalah sebagai berikut:
44
Tabel III.1
Hasil Rekapitulasi Pendidikan dan Pelatihan pada PT Asuransi Bangun
Askrida Jakarta
Sumber: PT Asuransi Bangun Askrida
45
Hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh PT Asuransi Bangun Askrida dalam
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Karyawan sudah diikuti banyak unit kerja
baik dari jabodetabek maupun luar jabodetabek. Pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh setiap unit kerja membutuhkan waktu 1 sampai 3 hari dalam
melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan karyawan sudah mengikuti prosedur yang
ditetapkan oleh PT Asuransi Bangun Askrida pada saat pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan.
C. Materi Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada Asuransi Bangun
Askrida
Pendidikan dan Pelatihan Internalisasi Budaya Perusahaan “SPIRIT” adalah
program sosialisasi dan internalisasi Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
dilaksanakan agar nilai-nilai perusahaan dapat diterapkan dalam perilaku para
pegawai untuk mendukung pekerjaan sehari-sehari. Nilai-nilai budaya akan
menjadi inti atau energi dari semua proses dan kebiasaan yang lebih inovatif.
Nilai-nilai budaya yang baik dapat menghasilkan perilaku yang produktif dan
positif , serta meningkatkan rasa cinta kepada perusahaan.
Pendidikan dan Pelatihan Internalisasi Budaya Perusahaan “SPIRIT”
menggunakan metode Public Training yaitu pelaksanaannya telah diagendakan
oleh Divisi Sumber Daya Manusia sehingga setiap Divisi atau kantor Cabang
mengirimkan perwakilan untuk menjadi peserta Pendidikan dan Pelatihan dengan
jumlah sedikit.
Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Internalisasi Budaya
Perusahaan terdapat beberapa kegiatan pelatihan sebagai berikut :
46
1. Pendidikan dan Pelatihan Internalisasi Budaya Perusahaan dilakukan selama
3 hari pada tanggal 22-24 Maret 2019. Pelatihan diadakan di Hotel Pesona
Alam, Cisarua, Bogor
2. Peseta Pendikan dan Pelatihan Internalisasi Budaya Perusahaan adalah terdiri
dari 30 peserta yang ada di PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta. Berikut
daftar nama peserta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Internalisasi
Budaya Perusahaan sebagai berikut :
Daftar Nama Peserta Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Internalisasi Budaya
Perusahaan
Penyelenggara : ACT Consulting
Narasumber : Achmad Zaku, CT, CPS
Jabatan : Manager Development of ESQ Tours Travel
47
Tabel III.2
Daftar Peserta Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada PT Asuransi Bangun
Askrida Jakarta
Sumber: PT Asuransi Bangun Askrida
48
3.2.2. Permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
karyawan pada PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta
Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terdapat beberapa permasalahan
yang sering dihadapi pada PT Asuransi Bangun Askrida Jakarta sebagai berikut :
1. Surat atau memo yang diajukan tidak dapat persetujuan Direksi, karena salah
satu permasalahan yang sering dihadapi karena pelatihan tersebut memang
belum dapat dilakukan pada tahun 2019 atau memang anggaran yang terlalu
besar bisa menyebabkan salah satu Direksi tidak dapat mempersetujui untuk
melakukan pelatihan.
2. Waktu yang kurang memadai menjadikan salah satu penghambat dalam
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
3. Ketidakhadiran karyawan dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan karena
sedang memiliki acara yang tidak dapat ditinggalkan atau terdapat tugas dari
atasan saat bersamaan dengan pelatihan.
3.2.3. Solusi yang diberikan dalam menyelesaikan permasalahan pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan karyawan pada PT Asuransi Bangun Askrida
Jakarta
Dalam permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan maka solusi yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Menunda pelaksanaan terlebih dahulu dan dimasukkan ke terencana tahun
depan jika memang belum bisa diadakan ditahun ini dan anggaran untuk
pendidikan dan pelatihan negosiasi untuk memperkecil anggaran
2. Menetapkan waktu yang dapat disesuaikan dengan hari kerja atau pada saat
adanya waktu kosong (hari libur).
49
3. Diberikan hari lain agar karyawan tetap bisa mengikuti pendidikan dan
pelatihan agar bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sama
dengan karyawan yang lainnya.