BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan · Sejarah Perusahaan Pertama gedung NU Kecamatan...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan · Sejarah Perusahaan Pertama gedung NU Kecamatan...
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Pertama gedung NU Kecamatan Bukateja akan disewa oleh BPRS (Bank
Perkreditan Rakyat Syariah). Setelah itu, MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nadlatul
Ulama) Mengadakan rapat internal terkait BPRS yang akan menyewa gedung NU.
Hasil dari musyawarah tersebut memutuskan bahwa gedung NU tidak di sewakan.
Akan tetapi, akan mendirikan lembaga keuangan syariah sendiri.
Setelah hasil tersebut disepakati, MWC NU mengundang PR NU (Pimpinan
Ranting Nadlatul Ulama), kyai dan tokoh masyarakat untuk membahas mekanisme
pembentukan BMT (Baitul Mal wa Tamwil), pengurus BMT, pengawas BMT dan
dewan pengawas syariah. Setelah struktur organisasi BMT terbentuk, pengurus BMT
dan MWC NU mengundang pimpinan BPRS dan salah satu tokoh BMT yang ada di
Purbalingga untuk memberikan motivasi dan arahan tentang pendirian BMT.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
1. Pengurus
Bertanggung Jawab Kepada : RAT
Membawahi : Manager
A. Fungsi Dasar
1. Menentukan arah kegiatan dan mengelola keseluruhan proses BMT dalam
rangka mengemban visi dan misi Koperasi serta pencapaian tujuan BMT
2. Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan
atas pengelolaan usaha BMT yang dijalankan Manager.
3. Memproses penentuan calon anggota dan meneliti berhentinya anggota untuk
selanjutnya meminta persetujuan Rapat Anggota.
23
24
4. Mengatur mekanisme pembinaan terhadap sistem organisasi keanggotaan
secara menyeluruh dan terpadu antara bidang spiritual dan material.
Gambar Struktur Organisasi III.1
B. Tugas Pokok & Tanggung Jawab
1. Menyelenggarakan rapat anggota.
2. Mengajukan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja (RAPB) BMT untuk dimintakan persetujuan dalam Rapat Anggota
3. Menerima laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan
pelaksanaan tugas yang dijalankan Manager setiap bulan.
4. Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar anggota, pengurus dan
buku lainnya yang diperlukan.
25
5. Memutuskan penerimaan dan penolakan calon anggota baru serta
memberhentikan anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
6. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal
yang menyebabkan perselisihan.
2. Pengawas BMT
Bertanggung Jawab Kepada : RAT
Membawahi : -
A. Fungsi Dasar
1. Mengawasi jalannya kegiatan usaha BMT agar tetap berjalan sesuai dengan
ketentuan, arah dan kebijakan yang telah ditetapkan Rapat Anggota.
B. Tugas Pokok & Tanggung Jawab
1. Memberikan penilaian terhadap keputusan-keputusan kegiatan BMT.
2. Mengawasi dan menjaga agar pelaksanaan operasional kegiatan BMT sesuai
dengan ketentuan, arah dan kebijakan yang telah ditetapkan Rapat Anggota.
3. Memberikan saran atau pendapat kepada pengurus dan pengelola /
Manager untuk kemajuan BMT.
4. Melakukan pemeriksaan (audit) terhadap pengelola BMT.
5. Membuat hasil laporan pengawas BMT kepada Rapat Anggota.
3. Dewan Pengawas Syariah
Bertanggung Jawab Kepada : RAT
Membawahi : -
A. Fungsi Dasar
1. Mengawasi jalannya kegiatan usaha BMT agar tetap pada koridor Syariah.
26
B. Tugas Pokok & Tanggung Jawab
1. Memberikan penilaian terhadap keputusan-keputusan kegiatan BMT yang
menyangkut aspek Syariah.
2. Mengawasi kegiatan usaha BMT agar tidak menyimpang dari ketentuan
dan prinsip-prinsip Syariah.
3. Memberikan saran atau pendapat kepada pengurus dan pengelola /
Manager untuk kemajuan BMT.
4. Menelaah aspek Syariah terhadap produk dan pengembangan produk dan
jasa keuangan yang ditawarkan BMT.
4. Manager
Bertanggung Jawab Kepada : Pengurus
Membawahi : Admin/Teller dan Marketing
A. Fungsi Dasar
1. Memimpin BMT secara profesional.
2. Bertanggung jawab terhadap kinerja BMT serta mewakili BMT dalam
berhubungan dengan pihak luar seperti pertemuan, negosiasi, penandatanganan
kerja sama atau undangan lainnya.
3. Menjaga keberadaan, kelangsungan dan pengembangan usaha BMT sesuai
dengan ketentuan, arahan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pengurus
dan Rapat Anggota.
4. Menjalankan program kerja sesuai dengan anggaran BMT yang telah
disetujui dalam Rapat Anggota.
B. Tugas Pokok & Tanggung Jawab
1. Menyusun rencana strategis baik jangka pendek maupun jangka panjang
27
2. Mengusulkan rencana strategis kepada pengurus untuk di sahkan dalam RAT
maupun di luar RAT.
3. Mengusulkan rancangan anggaran dan rencana kerja BMT kepada
pengurus yang nantinya di sahkan pada RAT.
4. Mempimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan berkaitan dengan
kinerja setiap unit kerja.
5. Melakukan mekanisme kontrol operasional BMT antara lain kas,
administrasi, pembukuan, logistik dan lain-lain.
6. Memberi persetujuan atau penolakan terhadap proses pembiayaan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
7. Mengambil keputusan-keputusan strategis yang disertai pertimbangan
yang matang sehingga mendukung peningkatan kinerja BMT.
8. Mencari alternatif sumber dana tambahan untuk meningkatkan kinerja BMT.
9. Menandatangani perjanjian kerja sama antara BMT dan pihak lainnya.
10. Menjaga agar pelaksanaan operasional BMT sesuai dengan ketentuan
dan peraturan, baik eksternal maupun internal.
5. Admin/Teller
Bertanggung Jawab Kepada : Manager
Membawahi : -
A. Fungsi Dasar
1. Memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah baik penabung maupun
peminjam.
B. Tugas Pokok & Tanggung Jawab
1. Memberikan pelayanan kepada nasabah baik penarik maupun penyetor.
2. Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari.
28
3. Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai baik pembiayaan maupun
simpanan yang telah di setujui oleh Manager.
4. Menghitung uang tunai dari marketing.
5. Membuat laporan transaksi harian.
6. Marketing
Bertanggung Jawab Kepada : Manager
Membawahi : -
A. Fungsi Dasar
1. Melayani pengajuan pembiayaan, permohonan penyimpanan dana
dan sosialisasi seluruh produk.
B. Tugas Pokok & Tanggung Jawab
1. Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah di proses sesuai
dengan proses yang sebenarnya.
2. Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan
lengkap sesuai kebutuhan dan mempresentasikan dalam rapat.
3. Membantu terselesaikannya pembiayaan yang bermasalah.
4. Melihat peluang dan potensi yang ada dalam upaya pengembangan pasar.
3.2. Analisa Kebutuhan
Di dalam penelitian ini penulis melakukan implementasi sistem jaringan
kabel. Oleh sebab itu untuk mendukung penelitian ini penulis memerlukan beberapa
perangkat keras. Dibawah ini adalah analisa kebutuhan yang diperlukan dalam
penerapan keamanan jaringan local area network.
Kebutuhan akan adanya sebuah sistem jaringan pada KSPPS BMT Nusaja
Jaya Sejahtera adalah membuat jaringan kabel yang menghubungkan antara Lantai I
dan Lantai II yang terdapat pada gedung KSPPS BMT Nusaja Jaya Sejahtera beserta
29
sekat ruangan yang ada. Selain itu pula melakukan konfigurasi sharing data dan
sharing printer antar ruang maupun antar lantai. Dan kebutuhan lainnya pada
perusahaan tersebut adalah belum tersedianya akses internet yang nantinya akan di
share ke komputer atau PC yang ada di Gedung KSPPS BMT Nusaja Jaya Sejahtera.
Di dalam ruangan yang ada pula sebuah ruang pertemuan yang digunakan sebagai
ruang rapat dan ruang penerima tamu atau konsumen atau kolega perusahaan, maka
di dalam ruang tersebut penulis mencoba membuat jaringan hotspot dengan sharing
internet.
1. Perangkat Keras (Hardware)
Tabel III.1 :
Kebutuhan Perangkat Keras
No Nama Perangkat Kegunaan
1. Router PC Router Gateway
2. Kabel UTP Media Transmisi
3. Switch Penghubung
4. Printer Mencetak Data
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak (Software) yang diperlukan adalah Mikrotik Router OS,
digunakan sebagai sistem operasi gateway
30
3.3 Desain dan Perancangan
3.3.1 Blok Jaringan
Di dalam sistem jaringan komputer pada KSPPS BMT Nusaja Jaya Sejahtera,
mempunyai struktur gedung yang terdiri dari 2 lantai. Dibawah ini penjelasan secara
umum komputer dan perangkat lainnya sebagai obyek untuk dijadikan bahan untuk
membuat sistem jaringan kabel dan jaringan wireless yang ada pada KSPPS BMT
Nusaja Jaya Sejahtera, adalah sebagai berikut :
1. Pada lantai 1 terdiri dari 2 sekat ruang, yaitu ruang tamu dan ruang administrasi.
2. Sedangkan pada lantai 2 terdiri dari 1 ruang, yaitu : ruang karyawan
sekaligus ruang manager.
3. Sedangkan jumlah PC atau Komputer yang berjumlah pada lantai I terdapat 2
buah PC pada ruang administrasi. Sedangkan pada lantai II terdapat 3 PC pada
ruang karyawan dan manager
4. Adanya beberapa printer yang digunakan terletak pada Lantai I dan Lantai II
yang terhubung langsung PC atau komputer sebagian yang ada di dalam KSPPS
BMT Nusaja Jaya Sejahtera. Printer-printer tersebut antara lain adalah 1 buah
printer yang terletak pada Lantai 1 yang terhubung pada PC atau komputer
bagian administrasi. Sedangkan pada Lantai II terdapat 3 buah printer yang
terhubung pada PC atau komputer karyawan dan manager.
31
Gambar III.2
Desain Blok Jaringan KSPPS BMT Nusaja Jaya Sejahtera
Untuk menjelaskan Topologi yang digunakan pada PT. XXX penulis
memberikan beberapa pengelompokkan agar mudah dipahami jenis topologi yang
digunakannya. Pengelompokkan ini berdasarkan pengetahuan penulis, dan nanti
secara keseluruhan akan di simpulan dari pengelompokkan tersebut.
Pengelompokkan ini berdasarkan penulis adalah sebagai berikut :
32
1. Penentuan topologi berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari switch lantai
2-router-switch lantai 1.
Gambar III.3
2. Penentuan topologi jaringan berdasarkan blok jaringan lantai 1 terdiri dari
router-switch lantai 1-pc lantai 1
Gambar III.4
33
3. Penentuan topologi jaringan berdasarkan blok jaringan lantai 2 terdiri dari
router-switch lantai 2-pc lantai 2
Gambar III.5
Jadi dapat disimpulkan topologi jaringan yang digunakan oleh KSPPS BMT
Nusaja Jaya Sejahtera menggunakan topologi Star baik di lantai 1 maupun lantai 2.
Maka dengan ini penulis memberikan analisa tentang topologi yang digunakan oleh
KSPPS BMT Nusaja Jaya Sejahtera adalah topologi Star.
34
3.3.2 Skema Jaringan
Gambar III.6
Skema jaringan KSPPS BMT Nusaja Jaya Sejahtera
Berikut ini penjelasan desain jaringan komputer KSPPS BMT Nusaja Jaya
Sejahtera secara detail, adalah sebagai berikut :
1. Sebuah router yang diletakkan pada lantai 2 ini berfungsi sebagai penghubung
ke internet. Provider internet yang diusulkan adalah Telkom Speedy dengan
media transmisi fiber optic pada layanan bandwidth sebesar 10 MBps.
Sedangkan sistem koneksi dengan ISP Telkom Speedy dengan sistem dedicated,
sehingga mendapatkan IP Public secara static. Sedangkan IP Address private
yang digunakan pada router ini adalah 172.16.10.254/24.
2. Selanjutnya dari router terhubung ke sebuah terminal switch, switch ini
diletakkan pada ruang karyawan-manager dan administrasi. Karena pada
ruangan ini letaknya berada pada lantai 1 dan lantai 2 gedung, sehingga untuk
menarik kabel jaringan tidak ada yang melebihi 100 m. Switch yang digunakan
35
berjumlah 16 port dengan port berjenis FastEthernet yang mempunyai
kecepatan transmisi 100 MBps.
Di dalam mendesain pengalamatan IP yang digunakan pada KSPPS BMT
Nusaja Jaya Sejahtera menggunakan 1 segmen IP Address,
1. IP Address 192.168.10.254/24 dan 200.100.10.254/24. Penginputan
pengalamatan ini secara static atau manual. Sebagai penjelasan pengalamatan IP
tersebut adalah :
a. Kelas IP Address yang digunakan adalah kelas C, karena pada Byte pertama
segmen IP Address 192.168.10.0 adalah 192 dan 200.100.10.0 adalah 200,
sedangkan kelas C IP Address mempunyai range IP Address pada segmen
pertama adalah 192 sampai dengan 223.
b. Network ID yang digunakan adalah kelas C, 3 byte pertama digunakan sebagai
alamat jaringan. Network ID yang digunakan pada jaringan ini adalah
192.168.10.xxx dan 200.100.10.xxx.
3.3.3. Keamanan Jaringan
Untuk keamanannya menggunakan Port Security. Karena berfungsi
mendaftarkan dan hanya membatasi perangkat device yang dapat terkoneksi
perubahan situs. Dan penulis juga menggunakan Metode filter content pada firewall
di winbox menggunakan web proxy yaitu memblokir situs konten yang berbau
“twitter” melalui web proxy dengan hasilnya penulis berhasil menutup akses ke
twitter.
36
3.3.4. Konfigurasi Sistem Jaringan
Router menggunakan IP Address 172.16.10.254/24 dengan subnetting
255.255.0.0 yang kemudian dibagi menjadi 2 address untuk lantai 1 dan lantai 2 yang
masing-masing menggunakan IP Address 192.168.10.254/24 dan 200.100.10.254
dengan subnetting 255.255.255.0.
3.4. Evaluasi Desain dan Implementasi
3.4.1. Evaluasi Perangkat Keras
Pengujian perangkat keras atau hardware yang penulis lakukan berjalan baik,
hardware yang diuji terkait desain dan implementasi jaringan ini tentunya hardware
jaringan seperti router, switch semua berjalan baik dan optimal. Kondisi dalam
pemakaian seharian penuh juga tidak mengalami kendala dalam hal kinerja maupun
suhu perangkat, karena memang kondisi ruangan yang ber-AC dan peletakan
hardware yang berada pada titik sudut yang teduh. Untuk perangkat komputer,
penulis menguji kinerja tidak ada yang berkurang, semua komputer dapat digunakan
layaknya sebelum implementasi jaringan.
3.4.2. Evaluasi Konfigurasi Desain Jaringan
Pengujian menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer, lalu penulis coba test
untuk koneksi jaringannya dengan melakukan ping . Pada test ping ke router terbukti
komputer sudah mendapatkan reply dari router.
3.4.3. Evaluasi Keamanan Desain Jaringan
Dalam konsep keamanan desain jaringan yang diimplementasi oleh penulis
dalam jaringan komputer ini adalah menggunakan metode Port Security pada switch.
Sebelumnya semua pc terkoneksi ke switch. Hasilnya salah satu pc tidak terkoneksi
dengan switch.
3
7
Dan konsep keamananan selanjutnya penulis melakukan bloking situs
menggunakan metode filter content pada firewall di winbox menggunakan web
proxy yaitu memblokir situs konten yang berbau “facebook” melalui web proxy
dengan hasilnya penulis berhasil menutup akses ke facebook.