Bab III Pajak

14
42 BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Tugas Akhir Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Garut yang berlokasi di Jalan Otista Nomor 140 A Tarogong Garut 44151. Objek pembahasan tentang “TINJAUAN ATAS PELAKSANAANPEMOTONGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA TEKNIK PADA PT. PLN (PERSERO) AREA GARUT PERIODE TAHUN 2010.” Uraian berikut ini menyangkut sejarah singkat perusahaan, operasional perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi PT.PLN (Persero) Area Garut. 3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan Berikut ini adalah Visi dan Misi PT.PLN (Persero) : 1. Visi Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. 2. Misi Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

description

pajek

Transcript of Bab III Pajak

  • 42

    BAB III

    OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

    3.1 Objek Tugas Akhir

    Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa

    Barat dan Banten Area Garut yang berlokasi di Jalan Otista Nomor 140 A Tarogong

    Garut 44151. Objek pembahasan tentang TINJAUAN ATAS

    PELAKSANAANPEMOTONGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN

    PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA

    TEKNIK PADA PT. PLN (PERSERO) AREA GARUT PERIODE TAHUN

    2010.

    Uraian berikut ini menyangkut sejarah singkat perusahaan, operasional

    perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi PT.PLN (Persero) Area

    Garut.

    3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

    Berikut ini adalah Visi dan Misi PT.PLN (Persero) :

    1. Visi

    Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan

    Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

    2. Misi

    Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada

    kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

    Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

    kehidupan masyarakat.

    Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

  • 43

    Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

    3.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

    Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah

    Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa

    Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan

    tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

    Electriciteit Maatschaappij (BEM).

    Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi

    Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor

    Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr.

    Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember

    1949.

    Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara

    rentah waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa

    Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.

    Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan

    penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh

    Pemerintah Indonesia.

    27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang

    kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan

    Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

    Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk

    Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah

    kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi

  • 44

    PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan

    Tangerang.

    Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972

    tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi

    Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN

    Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah

    namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

    Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik

    Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik

    Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

    dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994.

    Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari

    tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan

    Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang

    menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

    menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

    Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero)

    No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis

    Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi

    Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat

    dan Propinsi Banten, hingga saat ini.

    3.1.3 Aspek Kegiatan Perusahaan

    Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) secara umum

    diantaranya sebagai berikut :

    Produksi transmisi dan distribusi tenaga listrik

    Perencanaan dan pembangunan bidang kelistrikan

  • 45

    Pengendalian dan pengembangan tenaga listrik

    Pengusaha jasa-jasa di bidang tenaga listrik

    Sedangkan kegiatan usaha yang berhubungan dengan penyediaan tenaga

    listrik antara lain :

    a. Pembangunan Jaringan

    Merupakan pembangunan hantaran udara yang meliputi tegangan rendah,

    tegangan menengah, dan jaringan di bawah tanah (kabel TR dan TM).

    b. Pembangunan gardu-gardu Distribusi

    Pembangunan gardu yang mendistribusikan Kwh atau menyalurkan tenaga

    aliran listrik kepada pelanggan melalui jaringan tegangan rendah atau TR,

    termasuk perlengkapan Kwh.

    c. Pembangunan Tiang

    d. Pemeliharaan gardu jaringan, sambungan rumah dan memelihara gedung

    e. Penyambungan baru

    Mengadakan kegiatan pemasangan atau penyambungan listrik rumah-rumah

    konsumen baru.

    f. Tambah daya

    Mengadakan perubahan beban penambahan daya atau penurunan daya.

    g. Perubahan tarif

    Merupakan perubahan tarif dari pelanggan umum ke kelompok lainnya atau

    sebaliknya, missal dari rumah tinggal ke tarif industri atau usaha.

    h. Pelayanan kepada pelanggan

    Permintaan sambungan baru atau perubahan daya

    Permintaan penerangan sementara

    Permintaan perbaikan atau pembongkaran sambungan rumah

    i. Pembacaan Meteran Listrik

    Melakukan pencatatan stan meter.

    j. Pembuatan Rekening Listrik

  • 46

    Pembuatan rekening listrik atas pemakaian tenaga listrik.

    3.1.4 Struktur Organisasi

    Susunan organisasi pada PT.PLN (Persero) Distribusi terdiri atas:

    a. Unsur Pimpinan adalah General Manager

    b. Unsur pembantu pimpinan, yang melliputi bidang-bidang :

    1. Pemasaran dan Niaga

    2. Distribusi

    3. SDM dan Keuangan

    c. Unsur pengawasan dilaksanakan oleh Auditor Internal

    d. Unsur pelaksana, meliputi :

    1. Area

    2. Rayon

    Wilayah kerja PT.PLN (Persero) Area Garut meliputi 5 (lima) Rayon yaitu

    sebagai berikut :

    1. Rayon Garut Kota

    2. Rayon Cikajang

    3. Rayon Leles

    4. Rayon Cibatu

    5. Rayon Pameumpeuk

    Sedangkan struktur organisasi pada Area Garut terdiri dari (lampiran6) :

    1. Manajer Area Garut

    2. Asman Perencanaan dan Evaluasi

    3. Asman Konstruksi

    4. Asman Jaringan

    5. Asman Transaksi Energi

  • 47

    6. Asman Pelayanan dan Administrasi

    3.1.5 Uraian Jabatan Pada PT. PLN (Persero)Area Garut

    1. Manajer Area

    Kinerja utama Manajer Area adalah pencapaian kinerja unit, optimalisasi aset

    dan citra perusahaan.Tugas pokok Manajer Area adalah memimpin unit

    pelaksanan (Area) untuk mencapai kinerja unit yang telah ditetapkan,

    mengoptimalkan sumber daya dan aset perusahaan untuk menjaga citra

    perusahaan.

    Fungsi Utama :

    a. Bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bagian dan unit

    b. Optimalisasi sumber daya dan asset perusahaan

    c. Bertanggung jawab atas terjaganya citra perusahaan.

    Tanggung Jawab Utama :

    a. Bertanggung jawab atas usulan RKA dan PRK unit

    b. Penetapan indikator kinerja (KPI) bagian unit dan bawahnya

    c. Penetapan program kerja peningkatan mutu dan keandalan sistem distribusi

    d. Penetapan standar manajemen konstruksi

    e. Penetapan kebutuhan tenaga listrik wilayah Area

    f. Penetapan program kerja penurunan susut distribusi

    g. Penetapan usulan anggaran unit

    h. Pengendalian pelaksanaan K2 di wilayah area

    i. Bertanggung jawab atas pencapaian target kinerja unit di bawahnya

    j. Pengendalian pengoperasian sumber daya dan aset perusahaan

    2. Asisten Manajer Perencanaan dan Evaluasi

  • 48

    Tugas pokok dari Asisten Manajer Perencanaan dan Evaluasi adalah mengelola

    fungsi penyusunan dan pengawasan realisasi RKA, PRK, Cascading dan

    evaluasi pencapaian KPI unit di bawahnya, pengelolaan Sistem Teknologi

    Informasi, serta pemetaan data jaringan dan pelanggan untuk mendukung

    pencapaian kinerja unit.

    Tanggung Jawab Utama :

    a. Bertanggumg jawab atas penyusunan usulan RKAP dan PRK unit

    b. Memantau realisasi RKA dan PRK

    c. Mengusulkan susunan indikator kinerja (KPI) bagian dan sub unit pelaksana

    lingkup Areanya

    d. Memantau realisasi pencapaian target kinerja unit

    e. Mengendalikan realisasi anggaran operasi dan investasi secara berkala untuk

    pengendalian anggaran

    f. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengoperasian Sistem Teknologi

    Informasi

    g. Mengelola proses pemantauan, pemetaan, dan pemutakhiran data jarngan

    serta pelanggan existing

    3. Asisten Manajer Konstruksi

    Kinerja Utama dari Asman Kontruksi adalah laporan perencanaan dan realisasi

    investasi, tugas pokoknya mengelola dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan

    dan pembangunan jaringan distribusi.

    Tanggung Jawab Utama :

    a. Pengendalian pekerjaan pembangunan jaringan distribusi

    b. Efisiensi operasi dan pemeliharaan asset konstruksi distribusi

    c. Memantau realisasi pelaksanaan investasi untuk pengendalian dan pelaporan

    kepada manajemen.

    d. Mengendalikan proses perencanaan pengadaan barang barang/peralatan

    jaringan dan gardu distribusi sesuai dengan kebutuhan yang telah

    ditetapkan.

    4. Asisten Manajer Jaringan

  • 49

    Asisten Manajer Jaringan membawahi 3 (tiga) supervisor diantaranya :

    a. Supervisor Operasi

    b. Supervisor pemeliharaan

    c. SupervisorPDKB

    Kinerja utama Asisten Manajer Jaringan adalah laporan penekanan losses dan

    pengembangan sistem operasi distribusi .Sedangkan tugas pokok dari Asisten

    Manajer Jaringan yaitu mengelola fungsi perencanaan strategi pengoperasian dan

    pemeliharaan jaringan, serta penanganan gangguan pendistribusian tenaga listrik.

    Tanggung Jawab Utama :

    a. Mengusulkan rencana pengembangan sistem operasi distribusi untu

    Kmengoptimalkan beban dan efisiensi jaringan distribusi

    b. Bertanggungjawab atas tercapainya efisiensi operasi dan pemeliharaan aset

    jaringan distribusi

    c. Mengendalikan susut distribusi untuk mencapai target kinerja susut jaringan

    distribusi

    d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan PDKB di lingkungan area.

    5. Asisten Manajer Transaksi Energi

    Asisten Manajer Transaksi membawahi 3 (tiga) supervisor yaitu sebagai berikut:

    a. supervisor transaksi energi listrik

    b. supervisor pengendalian susut

    c. supervisor pemeliharaan meter transaksi

    Kinerja utama dari Asisten Manajer Transaksi Energi diantaranya adalah neraca

    listrik, penekanan Susut, akurasi meter transaksi. Sedangkan tugas pokok Asisten

    Manajer Transaksi Energi mengusulkan kebutuhan tenaga listrik dan menjaga

    akurasi transaksi energi listrik sebagai upaya monitoring terjadinya losses.

    Tanggung jawab utama :

    a. Mengusulkan kebutuhan tenaga listrik

    b. Bertanggung jawab atas akurasi transaksi energi listrik internal PLN ( dengan

    unit lain ) dan pelanggan.

  • 50

    c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan P2TL

    d. Bertanggung jawab terhadap keakurasian meter transaksi

    e. Bertanggung jawab atas kegiatan pemasangan APP

    6. Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi

    Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi membawahi 2 (dua) supervisor

    yaitu :

    a. supervisor pelayanan pelanggan

    b. supervisor administrasi umum

    Kinerja utama Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi diantaranya :

    a. Berita Acara Sosialisasi dan Publikasi

    b. Laporan Pelayanan Pelanggan,

    c. TMP

    d. Laporan Keuangan

    e. Pengelolaan administrasi SDM

    Tugas Pokok dari Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi yaitu mengelola

    komunikasi internal-eksternal, aset pelayanan pelangggan dan sumber daya

    manusia sebagai upaya pencapaian kinerja Unit.

    Tanggung Jawab Utama :

    a. Mengelola publikasi, sosialisasi dan dokumentasi melalui media komunikasi

    untuk mengantisipasi misskomunikasi yang dapat terjadi dari suatu kebijakan

    aturan perusahaan.

    b. Efisiensi operasi dan oemeliharaan asset pelayanan pelanggan

    c. Optimalisasi sumber daya manusia dan sarana kerja/fasilitas kantor

    d. Mengatur pelaksanaan keamanan, keselamatan kerja dan kesehatan

    lingkungan kerja untuk mendukung kelancaran proses oprasional

    e. Bertanggung jawab atas pengelolaan program Integritas Layanan Publik

    (ILP)

  • 51

    f. Bertanggung jawab atas pengelolaan fungsi keuangan

    3.1.6 Uraian dan Fungsi Area Bagian Assistant dan Junior Accounting

    Dalam hal pemotongan dan pemungutan Pajak pada PT. PLN (Persero) Area

    Garut dilakukan oeh Bagian Assistant dan Junior Accounting . Bagian ini dibawahi

    oleh Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi dan Supervisor Administrasi

    Umum. Berikut ini uraian dan tanggung jawab utama serta fungsi bagian Assistanr

    Junior dan Accounting :

    Kinerja Utama : Laporan Keuangan dan Cash Budget

    Tugas Pokok : Mengelola fungsi keuangan dan memantau realisasi anggaran Area.

    Fungsi Utama :

    Tabel 3.1

    Fungsi Utama Assistant dan Junior Akuntansi

    No. Uraian Fungsi Output Frekuensi

    1. Pengeolaan Fungsi Keuangan Laporan Keuangan Bulanan

    2. Pemantauan Realisasi Anggaran Laporan Keuangan Bulanan

    Sumber : PT. PLN (Persero) Bagian Administrasi

    Tanggung Jawab Utama Assistant Officer Akuntansi dan Keuangan

    Tabel 3.2

    Tanggung Jawab Utama Assistant Officer Akuntansi dan Keuangan

    No. Uraian Tanggung Jawab Output Frekuensi

    1 Menyiapkan proses penyusunan Cash

    Budget dan Cash Flow

    Usulan Cash

    Budget atau Cash

    Flow

    Bulanan

  • 52

    2 Melaksanakan Pengawasan Transfer

    Pendapatan (Receipt)

    Harian

    3 Melaksanakan Pengawasan Transfer

    Pembiayaan (imprest)

    Harian

    4 Mengevaluasi pemanfaatan asset Bulanan

    5 Melaksanakan pengawasan persediaan

    material gudang

    Laporan Inventory Bulanan

    6 Pengawasan Pekerjaan dalam

    Pelaksanaan

    7 Melaksanakan verifikasi bukti

    penerimaan dan pengeluaran kas/bank

    Laporan verifikasi Harian

    Sumber : PT. PLN (Persero) Bagian Administrasi

    Tanggung Jawab Utama Junior Officer Akuntansi dan Keuangan

    Tabel 3.3

    Tanggung Jawab Utama Junior Officer Akuntansi dan Keuangan

    No. Uraian Tanggung Jawab Output Frekuensi

    1. Membuat Laporan Keuangan Laporan Keuangan Bulanan

    2. Melaksanakan Laporan Pajak Laporan Pajak

    Sumber : PT. PLN (Persero) Bagian Administrasi

    3.1.7 Alur Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23

    1 3

    2

    Rekanan

    ( Faktur Pajak )

    KPP/Bank Persepsi (BNI)

    (SSP)

    Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut

    (SPT)

    Junior Akuntansi dan Keuangan

    (Pemotongan PPh Psasl 23 )

    4

  • 53

    Gambar 3.1 Alur Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23

    Berdasarkan Gambar 3.1 dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Pihak Rekanan PT. PLN (Persero) Area Garut melakukan penagihan kepada

    PT. PLN (Persero) Area Garut disertai dengan faktur pajak.

    2. Sebelum melakukan pembayaran kepada pihak rekanan, bagian keuangan atau

    khususnya Junior Officer Akuntansi melakukan pemotongan Pajak

    Penghasilan (PPh) Pasal 23 setelah Pajak Petambahan Nilai (PPN). Setelah itu

    menyiapkan bukti pemotongan pajak sebanyak 4 (empat) lembar dan daftar

    bukti pemotongan pajak sebanyak 2 (dua) lembar.

    Pembayaran atas hutang dilaksanakan kepada Pihak Rekanan sejumah yang

    telah dipotong PPN dan PPh Pasal 23 disertai dengan bukti pemotongan Pajak

    Penghasilan (PPh) Pasal 23 lembar ke-1.

    3. Setelah melakukan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23, selambat-

    lambatnya tanggal 10 bulan takwim selanjutnya PT. PLN (Persero)

    melakukan kewajiban pembayaran atau penyetoran Pajak Penghasilan (PPh)

    Pasal 23 yang terutang ke kas negara melalui Bank Persepsi yaitu Bank BNI

    yang ditunjuk oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut dengan

    menyiapkan dokumen Surat Setoran Pajak (SSP) sebanyak 5(lima) lampiran.

    Pada saat pembayaran, dokumen yang dilampirkan ke Bank Persepsi yaitu

    SSP lampiran ke-4.

    4. Selanjutnya kewajiban PT. PLN (Persero) Area Garut yaitu melaksanakan

    pelaporan pajak dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Massa

    Pajak Penghasilan Pasal 23. SPT Massa tersebut dilaporkan ke Kantor

    Pelayanan Pajak Pratama Garut dengan beberapa dokumen yang harus

    dilampirkan, diantaranya :

    a. Daftar Bukti Pemotongan Pajak

    b. Surat Setoran Pajak (SSP)

  • 54

    c. Bukti Pemotongan Pajak

    Dalam hal perhitungan, pemotongan, pembayaran dan pelaporan Pajak

    Penghasilan Pasal 23 yaitu dilakukan oleh Junior Officer Akuntansi dan Keuangan

    yang dilakukan oleh 3 (tiga) orang officer. Semua pelaksanaan tetap di bawah

    pengawasan Assistant Akuntansi dan Keuangan.

    3.2 Metode Tugas Akhir Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif yang artinya

    menggambarkan serta melakukan penelitian tersebut berdasarkan pada penemuan

    data fakta saat ini, kemudian disimpulkan serat saran-saran apabila diperlukan.

    Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas

    Akhir ini adalah :

    1. Field Research (Studi Lapangan)

    Studi lapangan ini dilakukan dengan cara :

    a. Kerja Praktik

    Kerja Praktik, yaitu dengan membantu bagian keuangan khususnya bagian

    pajak untuk melaksanakan proses penyusunan dan penyajian laporan pajak.

    b. Observasi

    Observasi, yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di

    bagian Administrasi dan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Garutmengenai

    objek yang ada dalam bentuk data yang berkaitan dengan Pajak Penghasilan

    Pasal 23 yang diperlukan yang diperoleh selama analisis.

    c. Wawancara

    Wawancara, yaitu pengumpulan data dan informasi terkait dengan Pajak

    Penghasilan Pasal 23 dengan cara melakukan tanya jawab dengansupervisor

    administrasi umum dan junior accountingdi bagian keuangan mengenai

    dengan masalah yang dibahas oleh penulis.

    2. Library Research (Studi Kepustakaan)

  • 55

    Merupakan data yang diperoleh dari buku dan literatur tulisan lainnya yang

    mempunyai hubungan dengan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan dapat digunakan

    sebagai landasan teoritis.