BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...

28
34 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai : Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam rangka pemenuhan kewajiban pajak pertambahan nilai pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Cibeunying. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variable (X) adalah pemeriksaan pajak yang terdiri dari perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan hasil pemeriksaan. Kemudian menjadi variabel terikat atau dependent variable (Y) ialah kepatuhan pengusaha kena pajak yang terdiri dari kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang, kepatuhan dalam pembayaran tunggakan Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah pengusaha kena pajak yang terdaftar di KPP Cibeunying yang terletak di pusat kota Bandung, maka dari itu yang akan dianalisis adalah yang berhubungan dengan pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak pada KPP Cibeunying. Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husein Umar (2008: 45) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam

Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...

Page 1: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

34

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan pajak

terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam rangka pemenuhan kewajiban

pajak pertambahan nilai pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Cibeunying. Adapun

yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variable

(X) adalah pemeriksaan pajak yang terdiri dari perencanaan pemeriksaan,

pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan hasil pemeriksaan. Kemudian menjadi

variabel terikat atau dependent variable (Y) ialah kepatuhan pengusaha kena

pajak yang terdiri dari kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan

untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam

perhitungan dan pembayaran pajak terutang, kepatuhan dalam pembayaran

tunggakan

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah pengusaha

kena pajak yang terdaftar di KPP Cibeunying yang terletak di pusat kota Bandung,

maka dari itu yang akan dianalisis adalah yang berhubungan dengan pengaruh

pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak pada KPP

Cibeunying.

Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka

menurut Husein Umar (2008: 45) metode penelitian yang digunakan adalah cross

sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam

Page 2: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

35

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang)

dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi

dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk

mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di

lapangan

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi

Arikunto (2010:8) pengertian penelitian deskriptif dan peneltian verifikatif, yaitu:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh

deskriptif tentang ciri-ciri variabel. Sedangkan sifat penelitian verifikatif

pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan

melalui pengumpulan data dilapangan.

Penelitian deskriptif ini mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran

secara keseluruhan mengenai pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan

pengusaha kena pajak pada KPP Cibeunying. Sedangkan penelitian verifikatif

bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan

melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian verifikatif ini untuk menguji

pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak pada KPP

Cibeunying.

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan

verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka

Page 3: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

36

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut

Sugiyono (2010: 11) yang dimaksud dengan metode survey adalah:

Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi

besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel

yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-

kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel

sosiologis maupun psikologis.

3.2.2 Operasionalisasi variabel

Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke

dalam konsep teori dari variabel yang diteliti, indikator, ukuran dan skala yang

bertujuan untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Berdasarkan objek

penelitian yang telah dikemukakan di atas diketahui bahwa variabel yang dikaji

dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak pada KPP Cibeunying sebagai

variabel independen/variabel bebas (X). Variabel tersebut dicari bagaimana

pengaruhnya terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak sebagai variabel

dependen/variabel terikat (Y).

Data yang diperoleh dari jawaban responden disusun dengan

menggunakan metode skala semantic differential sebagai berikut:

Bad |_____|_____|_____|_____|_____|_____|_____| Good

Responden diberi keleluasaan memberikan penilaian/tanggapan sesuai

dengan keinginannya. Skala data dengan menggunakan semantic differential ini

memiliki skala interval.Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang

diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

Page 4: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

37

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No

Item

Pemeriksaan

Pajak (X)

Rencana

Pemeriksaan Pengumpulan

data wajib

pajak

Tingkat

pengumpulan

data wajib

pajak yang

akurat

Interval

1

Penyusunan

profil wajib

pajak

Tingkat

penyusunan

profil wajib

pajak

Interval 2

Proses

Pemeriksaan Pemahaman

SPT lengkap

Tingkat

pemahaman

SPT lengkap

Interval

3

Melakukan

pencatatan

sesuai fakta

Tingkat

melakukan

pencatatan

sesuai fakta

Interval

4

Implementasi

pemenuhan

atau

pelaksanaan

kewajiban

perpajakan

oleh wajib

pajak

Tingkat

implementasi

pemenuhan

atau

pelaksanaan

kewajiban

perpajakan

oleh wajib

pajak

Interval

5

Hasil

Pemeriksaan Pemberitahuan

hasil

pemeriksaan

Tingkat

pemberitahuan

hasil

pemeriksaan

pajak

Interval 6

Kejelasan

laporan

pemeriksaan

pajak

Tingkat

kejelasan

laporan

pemeriksaan

pajak

Interval 7

Kepatuhan Kepatuhan Waktu Tingkat Interval 8

Page 5: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

38

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pajak (Y) wajib pajak

dalam

mendaftarka

n diri

mendaftarkan

diri untuk

mendapatkan

Nomor Pokok

Wajib Pajak

(NPWP)

mendaftarkan

diri untuk

mendapatkan

Nomor Pokok

Wajib Pajak

(NPWP) tepat

waktu

Waktu

melaporkan

atau

mendaftarkan

usahanya

untuk

dikukuhkan

sebagai

Pengusaha

Kena Pajak

(PKP)

Tingkat

melaporkan

atau

mendaftarkan

usahanya

untuk

dikukuhkan

sebagai

Pengusaha

Kena Pajak

(PKP) tepat

waktu

Interval 9

Kepatuhan

untuk

menyetorka

n kembali

Surat

Pemberitahu

an (SPT)

Kebenaran

pengisian SPT

Tingkat

kebenaran

pengisian SPT

Interval 10

Kelengkapan

pengisian SPT

Tingkat

kelengkapan

pengisian SPT

Interval 11

Kejelasan

pengisian SPT

Tingkat

kejelasan

pengisian SPT

Interval 12

Waktu

melaporkan

SPT tepat

waktu

Tingkat waktu

melaporkan

SPT tepat

waktu

Interval 13

Kepatuhan

dalam

perhitungan

dan

pembayaran

pajak

terutang

Waktu

pembayaran

pajak tepat

waktu

Tingkat

pembayaran

pajak tepat

waktu

Interval 14

Keyakinan

perhitungan

pajak terutang

secara benar

Tingkat

keyakinan

perhitungan

pajak terutang

secara benar

Interval 15

Menerima

bukti

pembayaran

Tingkat

menerima

bukti

Interval 16

Page 6: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

39

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pajak pembayaran

pajak

Kepatuhan

dalam

pembayaran

tunggakan

Kesalahan

pengisian SPT

Tingkat

kesalahan

pengisian SPT

Interval 17

Waktu

membayar

sanksi

administrasi

berupa

denda,bunga

atau kenaikan

Tingkat

membayar

sanksi

administrasi

berupa denda,

bunga atau

kenaikan tepat

waktu

Interval 18

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan

dengan variabel yang diteliti. Sumber data adalah subjek dari mana data yang

diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010: 129). Berdasarkan jenis dan sumbernya

dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Menurut Asep Hermawan

(2006: 168) mengatakan bahwa:

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti

untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam

penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan

metode pengumpulan data beberapa survei ataupun observasi.

Data Sekunder menurut Husein Umar (2002: 84), “Data yang diperoleh

dari pihak lain atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia

sebelumnya yang diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur,

artikel dan jurnal ilmiah.”

Sedangkan menurut Asep Hermawan (2006: 168) Data Sekunder adalah

”Struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan

Page 7: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

40

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dihimpun sebelumnya oleh pihak lain”. Data yang dipergunakan dalam penelitian

ini yaitu data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui jenis dan sumber data

yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

Data Penelitian Sumber Data Jenis Data

Realisasi penerimaan

dalam negeri tahun

2008-2010

www.anggaran.depkeu.go.id

Sekunder

Jangka Waktu

Penyerahan Spt Dan

Pembayaran Pajak

www.stanpajak.blogspot.com Sekunder

Tingkat kepatuhan

melaporkan SPT pajak

di Indonesia

detikFinance

(06 Maret 2011)

Sekunder

Kondisi tingkat

kepatuhan wajib pajak

di Jawa Barat (JABAR)

Tribun, 17 Maret 2011 Sekunder

Jumlah Wajib Pajak

Terdaftar Pada KPP

Cibeunying

Tahun 2007-2010

Kantor Pelayanan Pajak

(Cibeunying)

10 Oktober 2011

Sekunder

Tingkat kepatuhan

wajib pajak badan di

Indonesia

www.bisnis.vivanews.com

(30 September 2011)

Sekunder

Penyampaian SPT

Tahunan

Media Indonesia, 06 April

2010

Sekunder

Tingkat Kepatuhan

Pengusaha Kena Pajak

di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama

Cibeunying Bandung

Kantor Pelayanan Pajak

(Cibeunying)

10 Oktober 2011

Sekunder

Data penyampaian SPT

tahunan pengusaha kena

pajak pada Kantor

Pelayanan Pajak

Pratama Cibeunying

periode 2007-2010.

Kantor Pelayanan Pajak

(Cibeunying)

10 Oktober 2011

Sekunder

Sumber : Diolah dari berbagai data 2011

Page 8: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

41

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel

3.2.4.1 Populasi

Didalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan

langkah penting guna mengetahui karakteristik dari populasi yang merupakan

elemen-elemen dalam objek penelitian. Data tersebut digunakan untuk mengambil

keputusan untuk menguji hipotesis. Menurut Sugiyono (2010: 115) “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai

populasi yang menjadi sasaran penelitiannya. Populasi sasaran merupakan

populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila sebuah

hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian

kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.

Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah para pengusaha kena pajak pada KPP Cibeunying

dengan jumlah N= 6.990 orang pada tahun 2010. Ukuran populasi tersebut,

diperoleh dari hasil observasi pada minggu pertama bulan Oktober 2011 di KPP

Cibeunying

Page 9: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

42

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.4.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 131) “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari

populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang

yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua

populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya:

1. Keterbatasan biaya

2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

Maka dari itu peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek

populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili

yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2010: 116):

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan

untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar

representatif.

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap

subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk

menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel,

digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2008: 141), yakni ukuran sampel yang

merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran

ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan.

Page 10: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

43

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 10%. Adapun

rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Keterangan:

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran populasi

e : Kelonggaran ketidaktelitian karen kesalahan sampel yang dapat ditolerir

(e = 0,1)

Dalam mendapatkan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan

menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah

sebagai berikut :

𝑛 =6990

1 + 6990 (0,1)2

𝑛 =6990

70,9

𝑛 = 98,5 ≈ 99 (hasil pembulatan)

Jadi jumlah sampel minimal yang diteliti adalah 99 orang.

3.2.4.3 Teknik Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat

diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut Sugiyono (2010:

116) “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Teknik sampling

Page 11: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

44

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik tertentu.

Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 111) teknik pengambilan sampel harus

dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar

dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Menurut Margono (2009: 11) teknik sampling jenis purposive sampling, peneliti

melakukan pengambilan sampel secara acak atau sengaja sesuai dengan

persyaratan sampel yang dilakukan.

Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi

penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2010: 61) purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang dikumpulkan dalam melaksanakan penelitian ini

meliputi:

1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari

buku, makalah, situs web-site, majalah guna memperoleh informasi yang

berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan

masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari program layanan

unggulan dan Kepatuhan pengusaha kena pajak.

Page 12: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

45

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Wawancara, sebagai cara untuk memperoleh data yang dibutuhkan

langsung dari sumber yang bersangkutan.

3. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan

tertulis kepada responden yaitu pengusaha kena pajak pada Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Cibeunying. Dalam kuesioner ini penulis

mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran

indikator dari variabel (X) pemeriksaan pajak dan Variabel (Y) Kepatuhan

pengusaha kena pajak Kemudian memilih alternatif jawaban yang telah

disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling

tepat. Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut:

a) Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis

instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang

bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai

dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya

memilih jawaban yang tersedia.

c) Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian

ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala

interval.

4. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan

dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang

diteliti yang terdiri dari pelayanan prima dan kepatuhan pengusaha kena pajak

Page 13: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

46

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Studi literatur tersebut disapat dari berbagai sumber, yaitu: a) Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Cibeunying; b) Perpustakaan,UPI, Perputakaan

UNPAD, dan Perpustakaan Widyatama; c) Skripsi; d) Jurnal pajak; e) Media

cetak (majalah); dan f) media Elektronik (Internet).

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Realibilitas

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Suatu instrumen yang sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Menurut Kusnendi (2008: 94) mengatakan bahwa “validitas

menunjukan kemampuan instrumen penelitian mengukur dengan tepat atau benar

apa yang hendak diukur”. Untuk memperoleh instrumen yang valid harus

diperhatikan langkah-langkah dalam menyusun instrumen, yaitu memecah

variabel menjadi sub variabel dan indikator, setelah itu memasukannya ke dalam

butir-butir pertanyaan.

Apabila langkah tersebut dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa

instrumen tersebut memiliki validitas yang logis. Dikatakan logis karena validitas

ini diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga

menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. (Suharsimi

Arikunto, 2010: 145). Menurut Sugiyono (2010: 172), “Instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur”.

Page 14: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

47

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Suharsimi Arikunto (2010: 168) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang vaid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berati memiliki validitas yang rendah.

Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilaksanankan dengan

menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS (Statistical Product for Service

Solution) 16.0 dan dibantu software microsoft excel.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh pearson

𝑟𝑥𝑦 =𝑛( 𝑥𝑦) − 𝑋 ( 𝑌)

{𝑛( 𝑥2) − ( 𝑋)2} {𝑛( 𝑦2) − ( 𝑌)2}

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X

= Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden

X

Y

2X

2Y

Page 15: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

48

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada

taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena

faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut:

Thitung =

𝑟 𝑛−2

1−𝑟2

(Riduwan dan Sunarto, 2010:81)

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai

berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih

besar atau sama dengan rtabel (rhitung > rtabel).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung

lebih kecil dari rtabel (rhitung ≤ rtabel).

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini

adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang

divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui instrumen yang

digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian. Dari penelitian ini

yang akan diuji adalah validitas dari instrumen pemeriksaan pajak sebagai

variabel (X) dan kepatuhan pengusaha kena pajak sebagai variabel (Y). Jumlah

pertanyaan untuk variabel (X) adalah 9 terdapat 2 item pertanyaan yang tidak

valid, sedangkan untuk item pertanyaan variabel (Y) berjumlah 13 dan setelah di

uji terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid. Lalu dilakukan drop out pada 2

Page 16: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

49

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

item pertanyaan yang tidak valid dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut Tabel

3.3 dan 3.4 mengenai hasil uji validitas.

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Pemeriksaan Pajak

NO PERNYATAAN rhitung rtabel KET

PEMERIKSAAN PAJAK

1. Rencana Pemeriksaan Pajak

1. Pengumpulan data wajib pajak yang

dilakukan aparat KPP Cibeunying. 0, 666 0,374 Valid

2. Penyusunan profil wajib pajak yang

dilakukan aparat KPP Cibeunying. 0, 566 0,374 Valid

2. Proses Pemeriksaan Pajak

3. Pemahaman SPT lengkap aparat KPP

Cibeunying. 0.475 0,374 Valid

4. Aparat KPP Cibeunying melakukan

pencatatan sesuai fakta. 0.426 0,374 Valid

5. Implementasi pemenuhan atau pelaksanaan

kewajiban perpajakan oleh wajib pajak 0,555 0,374 Valid

3. Hasil Pemeriksaan Pajak

6. Pemberitahuan hasil pemeriksaan pajak yang

dilakukan aparat KPP Cibeunying. 0.513 0,374 Valid

7. Kejelasan laporan pemeriksaan pajak dari

aparat KPP Cibeunying. 0.439 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

Berdasarkan Tabel 3.3 pada instrumen variabel pemeriksaan pajak dapat

diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi media dengan item

pernyataan Pengumpulan data wajib pajak yang dilakukan aparat KPP

Cibeunying, dibandingkan dengan media lain yang bernilai 0,666. Sedangkan nilai

terendah terdapat pada dimensi Aparat KPP Cibeunying melakukan pencatatan

sesuai fakta yang bernilai 0,426 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks

korelasinya sedang.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden

dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka

Page 17: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

50

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

didapat nilai rtabel sebesar 0,374. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel

pemeriksaan pajak berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang

dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows, menunjukkan bahwa

item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika

dibandingkan dengan rtabel.

Berikut ini Tabel 3.4 mengenai hasil uji validitas variabel kepatuhan

pengusaha kena pajak yang pada penelitian ini dijadikan sebagai variabel Y.

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak

NO. PERNYATAAN rhitung rtabel KET

KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

1. Kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri

1. Pendaftaran untuk mendapatkan Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWP). 0.726 0,374 Valid

2. Pendaftaran usaha untuk dikukuhkan sebagai

Pengusaha Kena Pajak (PKP). 0.796 0,374 Valid

2. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT)

3. Melakukan pengisian SPT secara benar. 0.585 0,374 Valid

4. Melakukan pengisian SPT secara lengkap 0.769 0,374 Valid

5. Melakukan pengisian SPT secara jelas 0.584 0,374 Valid

6. Melaporkan SPT 0,536 0,374 Valid

3. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang

7. Melakukan pembayaran pajak tepat waktu. 0. 386 0,374 Valid

8. Melakukan perhitungan pajak terutang secara

benar. 0.632 0,374 Valid

9. Penerimaan bukti pembayaran pajak. 0.561 0,374 Valid

4. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan

10. Kesalahan saat pengisian SPT. 0.688 0,374 Valid

11. Pembayaran sanksi administrasi berupa

denda, bunga atau kenaikan. 0.551 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

Page 18: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

51

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.4 pada instrumen variabel kepatuhan pengusaha kena pajak dapat

diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi Pendaftaran usaha untuk

dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), yang bernilai 0,796.

Sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi Melaporkan SPT yang bernilai

0,536.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden

dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka

didapat nilai rtabel sebesar 0,374. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel

kepatuhan berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan

dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows, menunjukkan bahwa item-item

pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan

dengan rtabel .

3.2.6.2 Hasil Pengujian Realibilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat

pengumpulan data yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian

bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut Sugiyono (2010: 183) “Reliabilitas adalah pengukuran yang

berkali-kali menghasilkan data yang sama atau konsisten”. Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto (2010: 178) reliabilitas adalah:

Page 19: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

52

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu.

Perhitungan reliabilitas dalam pada penelitian ini menggunakan rumus

Cronbach Alpha atau bisa pula disebut Alpha Cronbach.

𝑟11=

𝑘𝑘−1

1− ó𝑏

2

ó𝑏2

(Suharsimi Arikunto, 2009: 196)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

𝜎2𝑡 = Varians total

𝜎𝑏2 = Jumlah varians butir soal

Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir,

kemudian jumlahkan seperti yang dipaparkan berikut ini. Rumus varians yang

digunakan adalah sebagai berikut :

ó2 = 𝑋2 −

𝑋 2

𝑛𝑛

(Suharsimi Arikunto, 2009: 184)

Keterangan:

n = Jumlah responden

X = Nilai skor yang dipilih

Page 20: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

53

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

𝜎 = Nilai varian

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika koefisian internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat kesalahan 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2) Jika koefisian internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat kesalahan 5%

maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden

dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka

didapat nilai rtabel sebesar 0,374. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang

dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows diketahui bahwa

semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan

dengan nilai rtabel. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Reliabilitas

NO. VARIABEL rhitung rtabel KET

1 Pemeriksaan Pajak 0.790 0,374 Reliabel

2 Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak 0.902 0,374 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

3.2.7 Teknik Analisis Data

Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang

berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian

ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis

serta menjawab masalah yang diajukan.

Page 21: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

54

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket

ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian.

Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden

terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini yaitu :

1. Menyusun data

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek

kelengkapan data yang diisi oleh responden.

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang

terkumpul

3. Tabulasi data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memberi skor pada

setiap item. Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh pemeriksaan pajak (X)

terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak (Y), dengan skala pengukuran

menggunakan skala semantic differensial.

3.2.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara

variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan

membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji

signifikannya. Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah

menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas

Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mendeskripsikan variabel-

variabel peneltian, antara lain:

Page 22: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

55

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Analisis deskriptif pemeriksaan pajak

Variabel X terfokus pada penelitian terhadap pemeriksaan pajak yang

meliputi: rencana pemeriksaan, proses pemeriksaan dan hasil pemeriksaan.

2. Analisis deskriptif kepatuhan pengusaha kena pajak

Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kepatuhan pengusaha kena

pajak yang meliputi: kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri,

kepatuhan untuk menyetorkan kembali surat pemberitahuan, kepatuhan

dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang dan kepatuhan dalam

pembayaran tunggakan.

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang

diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas

disajikan pada Tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden

No Kriteria Penafsiran Keterangan

1 0% Tidak Seorangpun

2 1% - 25% Sebagian Kecil

3 26% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 75% Sebagian Besar

6 76% -99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya

Sumber: Sugiyono (2010: 184)

Page 23: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

56

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Korelasi dan Regresi Linier

Sederhana

Teknik analisa data yang digunakan untuk melihat pengaruh pemeriksaan

pajak (X) terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak (Y) yaitu menggunakan

analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya

menganalisis dua variabel.

Analisis tersebut untuk melihat pengaruh pemeriksaan pajak (X) yang

terdiri dari rencana pemeriksaan, proses pemeriksaan dan hasil pemeriksaan,

kepatuhan pengusaha kena pajak (Y) terdiri dari kepatuhan wajib pajak dalam

mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali surat pemberitahuan,

kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang dan kepatuhan

dalam pembayaran tunggakan. Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh

pemeriksaan pajak (X) terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak (Y), dengan

skala pengukuran menggunakan skala semantic differensial.

Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel

bebas dimensi pemeriksaan pajak (X) terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak

(Y), baik secara langsung maupun tidak langsung.

1) Analisis Korelasi

Tujuan perhitungan dengan menggunakan Analisi korelasi adalah untuk

mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel

terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif.

Page 24: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

57

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada

umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan

antara X dan Y disebut koefisien korelasi ( r ). Nilai koefisien korelasi paling

sedikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat

kuat dan positif)

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan

sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Penentuan koefisien korelasi ( r ) dalam penelitian ini menggunakan

koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of

Correlation) menurut Suharsimi Arikunto (2009: 170), yaitu:

𝑟 =𝑛 𝑋𝑌 − 𝑋 . 𝑌

𝑛 𝑋2 − 𝑋 2 𝑛 �𝑝2 − 𝑌 2

Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang

dikorelasikan.

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel

3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Page 25: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

58

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2011: 231)

2) Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal

satu variabel independen yaitu pemeriksaan pajak dengan satu variabel dependen

yaitu kepatuhan pengusaha kena pajak. Persamaan umum regresi linier sederhana

adalah:

Keterangan :

Y’ = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka

terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus di hitung terlebih

dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan

rumus menurut Sugiyono, (2010: 262):

𝑎 = 𝑌𝑖 𝑋𝑖 − 𝑋𝑖 𝑋𝑖 𝑌𝑖

𝑛 𝑋𝑖2 − 𝑋𝑖 2

𝑏 =𝑛 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − 𝑋𝑖 𝑌𝑖

𝑛 𝑋𝑖2 − 𝑋𝑖 2

𝑌′ = 𝑎 + 𝑏𝑋

Page 26: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

59

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan :

Y = Sumbu kepatuhan pengusaha kena pajak

X = Sumbu pemeriksaan pajak

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

n = Banyaknya responden

Page 27: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

60

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Mencari Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari nilai koefisien korelasi;

dinyatakan dalam persen, sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi

ini digunakan untuk mengetahui persentase analisis yang terjadi dari pemeriksaan

pajak (variabel bebas) terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak (variabel

terikat), maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus berikut:

Sumber: Sugiyono, (2010:210)

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi

Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan

pada Tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2010: 184)

KD = r2 X 100%

Page 28: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0704275_chapter3.pdf · 35 Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap

61

Dessy Rahmawati, 2012 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dalam Rangka

Pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai

: Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Cibeunying

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.8 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara variabel X dan Y

dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan

rumus distribusi student (tstudent).

Untuk menentukan kriteria pengambilan hasil keputusan hipotesis

pengaruh yang diajukan, terlebih dahulu perlu dicari nilai dari thitung yang

dibandingkan dengan nilai dari ttabel, dengan toleransi kesalahan sebesar 0,05

dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta uji satu pihak yaitu pihak kanan. Maka:

a. thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. thitung ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan

penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

a. Ho : 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara pemeriksaan

pajak terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak.

b. Ha : > 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif antara pemeriksaan

pajak terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak.