BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...

21
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Sehubungan dengan penelitian ini, objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian yaitu karsa utama mall kota Gorontalo. Penetapan objek penelitian pada lokasi ini didasarkan atas pertimbangan lokasi mudah di jangkau oleh peliti dan dapat memberikan keterangan yang lengkap tentang masalah yang diteliti. 3.1.2 Waktu penelitian Dari objek yang telah ditetapkan, maka lamanya waktu yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah terhitung dari bulan Januari-Juni 2013. 3.2 Desain penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif yakni menggambarkan adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain yaitu variabel X1 (kualitas pelayanan), X2 (Kepuasan pelanggan) dan variabel Y (loyalitas pelanggan). Berdasarkan metode penelitian tersebut maka desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian Kualitas pelayanan (X1) Loyalitas pelanggan (Y) Kepuasan pelanggan (X2)

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Sehubungan dengan penelitian ini, objek yang dijadikan sebagai lokasi

penelitian yaitu karsa utama mall kota Gorontalo. Penetapan objek penelitian

pada lokasi ini didasarkan atas pertimbangan lokasi mudah di jangkau oleh peliti

dan dapat memberikan keterangan yang lengkap tentang masalah yang diteliti.

3.1.2 Waktu penelitian

Dari objek yang telah ditetapkan, maka lamanya waktu yang digunakan

oleh penulis dalam penelitian ini adalah terhitung dari bulan Januari-Juni 2013.

3.2 Desain penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif yakni

menggambarkan adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel

yang lain yaitu variabel X1 (kualitas pelayanan), X2 (Kepuasan pelanggan) dan

variabel Y (loyalitas pelanggan). Berdasarkan metode penelitian tersebut maka

desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian

Kualitas pelayanan (X1)

Loyalitas pelanggan (Y)

Kepuasan pelanggan (X2)

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

29

Ket :

= Garis hubungan parsial

= Garis hubungan Simultan

3.3 Definisi operasional variabel

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).

Variabel penelitian dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

3.3.1 Variabel Independen dan Dependen

Variabel independen merupakan variabel bebas yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.

Sedangkan Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Sehingga dalam penelitian

ini yang dijadikan sebagai variabel independen adalah kualitas pelayanan dan

kepuasan pelanggan, variabel dependen adalah loyalitas pelanggan. Maka dapat

digambarkan dalam bentuk tabel berikut :

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

30

Tabel 3.1 Variabel Independen dan Variabel Dependen

No

Variabel Sub Variabel Konsep Indikator Tingkat Pengukuran

Skala

1.

Kualitas Pelayanan (X1)

1. Kehandalan 2. Tanggapan

Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang diberikan. (Tjiptono) Kehandalan adalah kemampuan yang dapat diandalkan, akurat, dan konsisten dalam mengerjakan jasa sesuai dengan yang diinginkan konsumen. ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

1.Kemampuan 2.Akurat 3.Konsistensi 1.Kemauan 2.Segera 3.Kesesuaian 4.Kecepatan

1.Tingkat sejauh mana kemampuan pengusaha dalam memberikan pelayanan. 2.Tingkat sejauh mana akurasi pelayanan. 3.Tingkat sejauh mana konsistensi pelayanan kepada konsumen. 1.Tingkat sejauh mana kemauan pengusaha dalam pelayanan membantu konsumen. 2.Tingkat sejauh mana pengusaha dalam memberikan pelayanan dengan segera kepada konsumen. 3.Tingkat

Ordinal Ordinal

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

31

2.

3. Assurance

4. Empati 5. Tangible

Assurance mencakup keandalan atau jaminan kompetensi, dapat dipercya, kejujuran pemberi jasa, pemilikan kecakapan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengerjakan jasa, dan kredibilitas. Secara umum konsumen membutuhkan kemudahan akses, komunikasi yang mudah (baik), dan memiliki keinginan untuk dipahami kebutuhannya.

1.Jaminan 2.Kepercayaan 3.Kejujuran 4.Kecakapan 5.Pengetahuan 1.Kemudahan akses 2.Komunikasi yang mudah 3.Memahami Keinginan 1.Kesan kualitas 2.

sejauh mana kesesuaian pelayanan kepada konsumen. 4.Tingkat sejauh mana kecepatan pengusaha dalam memberikan pelayanan. 1.Tingkat sejauh mana perusahaan dalam memberikan jaminan pelayanan 2.Tingkat sejauh mana perusahaan dapat dipercaya dalam pelayanan. 3.Tingkat sejauh mana kejujuran pelayanannya. 4.Tingkat sejauh mana kecakapan pelayanan kepada konsumen. 5.Tingkat sejauh mana pengetahuan pelayanan. 1.Tingkat sejauh mana kemudahan akses dalam pelayanan. 2.Tingkat sejauh mana

Ordinal Ordinal Ordinal

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

32

Kepuasan Pelanggan (X2)

1. Kualitas produk 2. Kualitas pelayanan atau jasa 3. Harga

Tangible dapat mencakup penampilan fasilitas atau elemen-elemen fisikal, peralatan, personel, dan material-material komunikasi. Tujuannya adalah untuk memperkuat kesan kualitas, kenyamanan dan keamanan dari jasa yang ditawarkan kepada konsumen. kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Kotler dalam Tjiptono dan Diana (2003:102) pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

Kenyamanan 3.Keamanan 1. daya tahan 2. kenyamanan 3. wujud luar 1. perhatian 2. keramahan 3. kepedulian

komunikasi yang mudah dan sopan dalam pelayanan. 3.Tingkat sejauh mana pengusaha memahami kebutuhan kebutuhab pelanggan pengusaha dalam memberikan pelayanan. 1.Tingkat sejauh mana kesan tentang kualitas 2.Tingkat sejauh mana kenyamanan pelayanan kepada konsumen. 3.Tingkat sejauh mana keamanan perusahaan dalam memberikan pelayanan. 1. Tingkat sejauh mana

Ordinal Ordinal

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

33

3.

Loyalitas Pelanggan (Y)

4. Biaya

pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan . pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau

1. kesesuaian harga 2. harga terjangkau 3. daya saing harga 1. tidak ada biaya tambahan 2. tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan produk 3. cenderung puas terhadap produk 1.Melakukan pembelian secara teratur. 2.Membeli diluar lini produk atau jasa 3.Merekomendasikan produk

pelanggan merasa puas terhadap daya tahan produk 2.Tingkat sejauh mana pelanggan merasa puas terhadap kenyamanan produk 3. tingkat sejauh mana pelanggan merasa puas terhadap wujud luar produk 1. tingkat sejauh mana pelanggan merasa puas terhadap perhatian yang diberikan perusahaan 2. tingkat sejauh mana keramahan dapat memberikan kepuasan pelanggan 3. tingkat sejauh mana kepedulian dapat memberikan kepuasan pelanggan 1.tingkat sejauh mana dengan kesesuaian harga pelanggan merasa puas 2. tingkat sejauh mana

Ordinal Ordinal Ordinal

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

34

jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut. loyalitas Pelanggan lebih ditujukan kepada suatu perilaku, yang ditunjukan dengan pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambialan keputusan. Griffin dalam Hurriyati (2010:128),

lain 4.Menunjukan kekebalan daya tarik produk sejenis dari pesaing.

dengan harga terjangkau pelanggan merasa puas 3. tingkat sejauh mana dengan daya saing harga pelanggan akan merasa puas . 1. tingkat sejauh mana pelanggan merasa puas tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. 2. tingkat sejauh mana pelanggan merasa puas tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan produk. 3. tingkat sejauh mana pelanggan merasa puas dan cenderung puas terhadap produk. 1. Tingkat sejauh mana pelanggan yang loyal akan melakukan pembelian secara teratur/berulang 2. tingkat sejauh mana pelanggan yang loyal akan membeli diluar lini produk atau

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

35

jasa 3.tingkat sejauh mana pelanggan yang loyal akan merekomendasikan produknya kepada orang lain 4.tingkat sejauh mana pelanggan yang loyal akan menunjukan kekebalan daya tarik produk sejenis dari pesaing

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

36

3.4 Populasi dan sampel

3.4.1 Populasi

Ferdinand, (2006:223) populasi adalah gabungan dari seluruh elemen

yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa

yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu dipandang sebagai

sebuah semesta penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi

penelitian ini adalah pelanggan yang telah melakukan transaksi pembelian pada

Karsa Utama Mall kota Gorontalo. Yang diasumsikan tidak diketahui karena

jumlah konsumen yang berbelanja sudah memiliki jumlah yang besar dari

berbagai kalangan yang setiap harinya tidak di ketahui jumlah konsumennya.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maka untuk menentukan

besarnya jumlah sampel konsumen digunakan rumus sebagai berikut, Louis M

dan Richard A. Parker (Eriyanto 2007:292).

n =Z². p(1 − p)

Ket :

n = Jumlah sampel

Z2 = Nilai Z yang tergantung pada tingkat kepercayaan

E = Kesalahan sampling yang dikehendaki

P(1-p) = Variasi Populasi (Jika tidak diketahui maka nilai p diasumsikan sebesar

0.5, Jika tingkat kepercayaan 95% dan sampling error yang dikehendaki

sebesar 10% adalah sebesar :

n =Z². p(1 − p)

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

37

n =(1.96)�. 0.5(1 − 0.5)

0.1�

n =0.9604

0.01

n = 96Orang

Berdasarkan rumus di atas dapat diperoleh sampel dari populasi

sebanyak 96 orang.

Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Non Probability Sampling, yaitu semua elemen dalam populasi tidak

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Ferdinand,

2006:231). Hal ini dilakukan karena mengingat keterbatasan waktu yang ada,

maka metode pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling.

Metode Accidental Sampling merupakan teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu yang dipandang

cocok dan sesui dengan sumber data.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan instrumen berupa :

1) Observasi

Untuk memperoleh data yang akurat dalam suatu penelitian, maka

sebagai langkah awal yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah

observasi. peneliti mengadakan observasi langsung pada setiap pelanggan,

guna untuk mendapatkan data yang valid.

2) Wawancara

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

38

Metode pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dengan

pihak-pihak tertentu dan dikerjakan dengan sistematis berdasarkan dengan

tujuan penelitian.

3) Kuesioner

Yaitu proses pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disususn

secara sistematis dan bersifat tertutup artinya responden memberikan

jawaban berdasarkan pilihan jawaban yang disediakan.

Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengenai data

yang dikumpul dengan cara memberikan nilai skor masing-masing adalah

sebagai berikut :

a. Diberi skor 5, dengan kategori Sangat Setuju (SS)

b. Diberi skor 4, dengan kategori Setuju (S)

c. Diberi skor 3, dengan kategori Biasa Saja (BS)

d. Diberi skor 2, dengan kategori Tidak Setuju (TS)

e. Diberi skor 1, dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS)

3.6 Teknik Anilisis Data.

3.6.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi berganda adalah suatu metode statistik umum yang

digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan

beberapa variabel independen Dari data yang diperoleh melalui penyebaran

kuesioner kepada responden yang dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis regresi linear berganda. Dimana Y adalah varabel terikat (Dependent

variable) dan X1,X2 adalah variabel bebas (Independent variable). Bentuk

persamaan regresi linear berganda dapat digunakan dengan software SPSS

(Statistical Product and Service Solutions). Adapun rumus sebagai berikut :

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

Pengukuran regresi linear berganda sebagai berikut :

Ket :

Y : loyalitas pelanggan

: variabel kualitas pelayanan

: Variabel

a : Konstanta

: Koefisien regresi variabel Harga

: Koefisien regresi variable Kondisi Lokasi Usaha

e : error

3.7 Pengujian Instrumen

3.7.1 Pengujian Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut Ghozali (2001). Misalnya dalam mengukur keputusan pembelian dalam

suatu produk dimata konsumen, maka diukur dalam enam

satu pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur variabel keputusan pembelian

jawaban responden dikatakan valid apabila item

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut.

Dalam penguji validitas

and Service Solutions

moment. Umar (2003:84).

1. Rumus Korelasi Product Momen Pearson

Pengukuran regresi linear berganda sebagai berikut :

Y= a + + + e

loyalitas pelanggan (variabel dependen)

variabel kualitas pelayanan (variabel independen)

: Variabel kepuasan pelanggan (variabel independen)

a : Konstanta

: Koefisien regresi variabel Harga

: Koefisien regresi variable Kondisi Lokasi Usaha

Pengujian Instrumen

Pengujian Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut Ghozali (2001). Misalnya dalam mengukur keputusan pembelian dalam

suatu produk dimata konsumen, maka diukur dalam enam pertanyaan berupa

satu pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur variabel keputusan pembelian

jawaban responden dikatakan valid apabila item-item dalam kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut.

Dalam penguji validitas menggunakan software SPSS (Statistical Product

and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi

. Umar (2003:84).

Rumus Korelasi Product Momen Pearson

39

(variabel independen)

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut Ghozali (2001). Misalnya dalam mengukur keputusan pembelian dalam

pertanyaan berupa

satu pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur variabel keputusan pembelian

item dalam kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut.

Statistical Product

) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

r =

Dimana :

r : koefisien korelasi

n : jumlah respon

X : skor total setiap pertanyaan

X2 : kuadrat skor total setiap butir

Y : skor total responden

Y2 : kuadrat skor total

2. Menentukan taraf nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah

95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0

3. Kriteria pengujian

< α atau

bersifat

> α atau

Dimana :

= tingkat signifikan

α = batas kelonggaran/error 5% atau 0,05

= nilai hitung (corerlation pearson/product momen)

= nilai tabel (buku statistik)

4. Cara Pengujian

Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor

masing-masing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin diukur

Dimana :

r : koefisien korelasi

n : jumlah responden

X : skor total setiap pertanyaan

: kuadrat skor total setiap butir

Y : skor total responden

: kuadrat skor total

Menentukan taraf nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah

95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0.05

Kriteria pengujian

< α atau > : mempunyai hubungan signifikan dan

valid

< : tidak mempunyai hubungansignifikan dan

tidak bersifat valid

= tingkat signifikan

= batas kelonggaran/error 5% atau 0,05

= nilai hitung (corerlation pearson/product momen)

= nilai tabel (buku statistik)

Cara Pengujian

aliditas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor

masing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin diukur

40

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah

: mempunyai hubungan signifikan dan

: tidak mempunyai hubungansignifikan dan

= nilai hitung (corerlation pearson/product momen)

aliditas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor

masing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin diukur

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

yaitu menggunakan

tingkat

signifikan. Sebaliknya jika tingkat

mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain membandingkan

dan

mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika nilai

kecil dari

3.7.2 Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu Ghozali (2001). Dalam pengujian reliabilitas menggunakan software

SPSS (Statistical Product and Se

dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari cronbach dengan rumus

Umar (2003:96) :

= ) (1-

Dimana :

= reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

= jumlah varian butir

= varian total

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih

yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Apabila

lebih besar dari α maka tidak mempunyai hubungan yang

signifikan. Sebaliknya jika tingkat lebih kecil dari α maka

mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain membandingkan

, apabila nilai kurang dari nilai

mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika nilai

maka mempunyai hubungan yang signifikan.

Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

or dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu Ghozali (2001). Dalam pengujian reliabilitas menggunakan software

SPSS (Statistical Product and Service Solutions), adapun uji reliabilitas dapat

dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari cronbach dengan rumus

dan =

= reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

= jumlah varian butir

= varian total

= jumlah responden

= nilai skor yang dipilih

41

dalam SPSS. Apabila

yai hubungan yang

lebih kecil dari α maka

mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain membandingkan

maka tidak

mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika nilai lebih

maka mempunyai hubungan yang signifikan.

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

or dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu Ghozali (2001). Dalam pengujian reliabilitas menggunakan software

rvice Solutions), adapun uji reliabilitas dapat

dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari cronbach dengan rumus

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

42

1. Kriteria Pengujian

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan

skala 0 sampai dengan 1. Skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima

kelas dengan range yang sama. Hal ini dapat dilihat pada table sebagai

berikut :

Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

No Alpha Tingkat Reliabilitas

1 0,00 S.d. 0,20 Kurang reliable

2 > 0,20 S.d. 0,40 Agak reliabel

3 > 0,40 S.d. 0,60 Cukup Reliabel

4 > 0,60 S.d. 0,80 Reliabel

5 > 0,80 S.d. 1,00 Sangat Reliabel

2. Cara Pengujian

Dalam penelitian ini misalnya variabel kualitas pelayanan diukur dalam

lima pertanyaan berupa satu pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur

variabel kualitas produk satu jawaban responden dikatakan reliable jika

masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Karena masing-

masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama yaitu kualitas

pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.

Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji statistic

Cronbach alpha.

3.7.3 Method of Succesive Interval

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner berupa data yang

berskala ukur ordinal. Sedangkan syarat untuk dapat digunakannya analisis

statistic parametric adalah data harus berskala ukur minimal interval. Untuk itu

sebelum dilakukan analis

diperoleh ditranformasikan menjadi data yang berskala ukur interval. Teknik

mengkonversi data dari ordinal ke interval menggunakan metode MSI

of Successive Interval).

a. Menentukan frekuensi responden yang memberikan respon terhadap

setiap item kuesioner.

b. Membuat proporsi untuk setiap bilangan frekuensi.

c. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon,

sehingga diperoleh nilai p

d. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa

proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku.

e. Menetukan nilai density untuk setiap nilai z.

f. Menghitung SV (scale value) dengan rumus :

SV=

g. SV (scale value) yang nilainya terkecil (yang memiliki harga negating

terbesar), diubah menjadi sama dengan satu (=1).

h. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus :

Dalam penelitian ini menggunakan teknik transfor

menjadi data interval menggunakan software MSI

Interval) berupa aanalisis tambahan pada Microsoft exel.

Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner berupa data yang

berskala ukur ordinal. Sedangkan syarat untuk dapat digunakannya analisis

statistic parametric adalah data harus berskala ukur minimal interval. Untuk itu

sebelum dilakukan analisis lebih lanjut maka terlebih dahulu data penelitian yang

diperoleh ditranformasikan menjadi data yang berskala ukur interval. Teknik

mengkonversi data dari ordinal ke interval menggunakan metode MSI

of Successive Interval). Tahapan MSI secara garis besar adalah sebagai berikut :

Menentukan frekuensi responden yang memberikan respon terhadap

setiap item kuesioner.

Membuat proporsi untuk setiap bilangan frekuensi.

Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon,

sehingga diperoleh nilai proporsi kumulatif.

Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa

proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku.

Menetukan nilai density untuk setiap nilai z.

Menghitung SV (scale value) dengan rumus :

le value) yang nilainya terkecil (yang memiliki harga negating

terbesar), diubah menjadi sama dengan satu (=1).

Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus :

Y = SV + |

Dalam penelitian ini menggunakan teknik transformasikan data ordinal

menjadi data interval menggunakan software MSI (Method of Successive

berupa aanalisis tambahan pada Microsoft exel.

43

Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner berupa data yang

berskala ukur ordinal. Sedangkan syarat untuk dapat digunakannya analisis

statistic parametric adalah data harus berskala ukur minimal interval. Untuk itu

is lebih lanjut maka terlebih dahulu data penelitian yang

diperoleh ditranformasikan menjadi data yang berskala ukur interval. Teknik

mengkonversi data dari ordinal ke interval menggunakan metode MSI (Methode

is besar adalah sebagai berikut :

Menentukan frekuensi responden yang memberikan respon terhadap

Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon,

Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa

proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku.

le value) yang nilainya terkecil (yang memiliki harga negating

Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus :

masikan data ordinal

(Method of Successive

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

3.8 Pengujian Hipotesis

3.8.1 Pengujian t-test

Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh

independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel dependen yang bersifat kontan Sulaiman (2002:154). Pengujian t

digunakan dengansoftware SPSS (Statistical Product and service solutions).

Adapun tahap-tahap yang digunakan dal

1. Merumuskan hipotesis parsial

- Ho : ≤ 0, yaitu X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

- H1 : > 0, yaitu X1 berpengaruh positif terhadap Y.

- Ho : ≤ 0, yaitu X2 tidak berpengaruh positif terhadap

- H1 : > 0, yaitu X2 berpengaruh positif terhadap Y.

2. Menetukan taraf nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah

95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0,05

Derajat bebas “db” = n

Dimana :

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel penelitian

3. Mencari t hitung

=

Pengujian Hipotesis

test

Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh

independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel dependen yang bersifat kontan Sulaiman (2002:154). Pengujian t

digunakan dengansoftware SPSS (Statistical Product and service solutions).

tahap yang digunakan dalam pengujian parsial :

Merumuskan hipotesis parsial

≤ 0, yaitu X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

> 0, yaitu X1 berpengaruh positif terhadap Y.

≤ 0, yaitu X2 tidak berpengaruh positif terhadap

> 0, yaitu X2 berpengaruh positif terhadap Y.

Menetukan taraf nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah

95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0,05

Derajat bebas “db” = n – k

n = Jumlah sampel responden

k = Jumlah variabel penelitian

Mencari t hitung

44

Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh

independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel dependen yang bersifat kontan Sulaiman (2002:154). Pengujian t

digunakan dengansoftware SPSS (Statistical Product and service solutions).

≤ 0, yaitu X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

> 0, yaitu X1 berpengaruh positif terhadap Y.

≤ 0, yaitu X2 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

> 0, yaitu X2 berpengaruh positif terhadap Y.

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

Dimana :

= koefisien variabel ke

= parameter ke

= kesalahan standar

4. Kriteria Pengujian

< α atau

> α atau

5. Cara Pengujian

Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan

antara nilai

dari nilai

mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai

dari nilai

mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain juga memband

dan α dengan melihat kriteria pengujian.

3.8.2 Pengujian F

Pengujian F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel

independen secara keseluruhan

2002:154). Pengujian F digunakan denagn

and Service Solutions). Adapun tahap

simultan :

1. Merumuskan hipotesis simultan

- Ho : = = 0, yaitu variabel independen secara bersama

berpengaruh positif terhadap variabel dependen.

= koefisien variabel ke-i

= parameter ke-I yang dihipotesiskan

= kesalahan standar

Pengujian

< α atau > maka Ho ditolak dan

> α atau < maka Ho diterima dan

Cara Pengujian

Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan

dengan nilai . Apabila nilai

maka variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai

maka variabel independen secara individual tidak

mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain juga memband

dan α dengan melihat kriteria pengujian.

Pengujian F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel

independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen (sulaiman,

2002:154). Pengujian F digunakan denagn software SPSS (Statistical Product

and Service Solutions). Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam pengujian

1. Merumuskan hipotesis simultan

= 0, yaitu variabel independen secara bersama

berpengaruh positif terhadap variabel dependen.

45

diterima

ditolak

Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan

lebih besar

maka variabel independen secara individual

lebih kecil

maka variabel independen secara individual tidak

mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain juga membandingkan

Pengujian F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel

terhadap variabel dependen (sulaiman,

software SPSS (Statistical Product

tahap yang digunakan dalam pengujian

= 0, yaitu variabel independen secara bersama-sama tidak

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

- Ho : = ≠ 0, yaitu variabel independen secara bersama

berpengaruh positif terhadap variabel dependen.

2. Menentukan probabilitas

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dal

tingkat probability 5% atau 0,05

Df = Regression dan Residual

Kolom regression yaitu jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan

ole model persamaan regresi.

Kolom residual yaitu jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan

model persamaan regresi.

3. Mencari F hitung

F hitung =

Dimana :

Y = nilai pengetahuan

Y = nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi

Y = nilai rata

N = jumlah pengamatan/sampel

K = jumlah variabel independen

4. Kriteria pengujian

< α atau

> α atau

5. Cara pengujian

≠ 0, yaitu variabel independen secara bersama

berpengaruh positif terhadap variabel dependen.

Menentukan probabilitas

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan

tingkat probability 5% atau 0,05

Df = Regression dan Residual

Kolom regression yaitu jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan

ole model persamaan regresi.

Kolom residual yaitu jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan

model persamaan regresi.

=

Y = nilai pengetahuan

Y = nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi

Y = nilai rata-rata pengamatan

N = jumlah pengamatan/sampel

variabel independen

Kriteria pengujian

< α atau > maka Ho ditolak dan

> α atau < maka Ho diterima dan

46

≠ 0, yaitu variabel independen secara bersama-sama

am penelitian ini adalah 95% dan

Kolom regression yaitu jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan

Kolom residual yaitu jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari

Y = nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi

diterima

maka Ho diterima dan ditolak

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai

Apakah nilai

independen secara bersama

signifikan terhadap variabel dependen, sebaliknya jika nilai

kecil nilai

mempunyai pengaruh yang signifi

pengujian lain juga membandingkan

pengujian.

3.9 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang

digunakan dapat memberikan hasil yang repre

digunakan dengan software SPSS (Statistical Product and Service Soultions).

3.9.1 Pengujian Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai

atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari

membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan

dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola

distribusi normal sebaliknya jika data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan poa distribusi tidak

normal Ghozali (2001).

3.9.2 Pengujian Multikolinearitas

Pengujian multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai

Apakah nilai lebih besar dari nilai

independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen, sebaliknya jika nilai

maka variabel independen secara bersama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen,

pengujian lain juga membandingkan dan α dengan melihat kriteria

3.9 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang

digunakan dapat memberikan hasil yang representatif. Uji asumsi tersebut dapat

digunakan dengan software SPSS (Statistical Product and Service Soultions).

3.9.1 Pengujian Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal

atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari normal probability plot

membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan

dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan

engikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola

distribusi normal sebaliknya jika data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan poa distribusi tidak

01).

3.9.2 Pengujian Multikolinearitas

Pengujian multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya

47

dan nilai

maka variabel

sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen, sebaliknya jika nilai lebih

maka variabel independen secara bersama-sama tidak

kan terhadap variabel dependen,

dan α dengan melihat kriteria

Pengujian asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang

sentatif. Uji asumsi tersebut dapat

digunakan dengan software SPSS (Statistical Product and Service Soultions).

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

distribusi data normal

normal probability plot yang

membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan

dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan

engikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola

distribusi normal sebaliknya jika data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan poa distribusi tidak

Pengujian multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/3859/4/2013-1-61201-931409138-bab3-31072013013053.pdf29 Ket : = Garis hubungan parsial = Garis hubungan Simultan

48

tidak terjadi korelasi diantara variabel independen dan tidak orthogonal atau nilai

korelasi antarsesama variabel independen sama dengan nol. Dapat juga dilihat

dari nilai Tolerance dan Variante Inflation Factor (VIF), nilai Tolerance yang

besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada

multikolinearitas pada variabel independen Ghozali (2001).

3.9.3 Pengujian Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis apakah dalam model regresi

terdapat ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Kita dapat melihatnya dari grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel

dependen dengan residualnya. Dasar membentuk pola tertentu atau teratur

maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas sebaliknya apabila titik-

titik yang ada menyebar diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y maka tidak terjadi

heteroskedastisitas Ghozali (2001).

3.9.4 Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi

Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel

independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R)

besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi 0

berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak ada

hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka

hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau diguanakan untuk

mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik

turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase Ghozali (2001).