BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017....

13
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Salafiyah Kota Cirebon yang berlokasi di Jl. Kanggraksan Gang Curug No.99 Kota Cirebon. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Penelitian berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yakni dimulai dari tanggal 13 Februari sampai dengan 05 Mei 2017. Adapun rincian dari kegiatan penelitian tersebut adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian No. Kegiatan Bulan Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1. Persiapan 2. Bimbingan instrumen 3. Uji coba instrumen 4. Pengumpulan data 5. Analisis data 6. Penyusunan laporan penelitian B. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 3). Metode penelitian memiliki makna sebagai seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis serta pencarian data yang berkenaan

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017....

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Salafiyah Kota Cirebon yang

berlokasi di Jl. Kanggraksan Gang Curug No.99 Kota Cirebon.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2016/2017. Penelitian berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yakni

dimulai dari tanggal 13 Februari sampai dengan 05 Mei 2017.

Adapun rincian dari kegiatan penelitian tersebut adalah sebagaimana

terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Jadwal kegiatan penelitian

No. Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1. Persiapan √ √

2. Bimbingan instrumen √ √

3. Uji coba instrumen √

4. Pengumpulan data √ √

5. Analisis data √ √ √ √

6. Penyusunan laporan

penelitian

√ √ √

B. Metode Penelitian

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 3).

Metode penelitian memiliki makna sebagai seperangkat pengetahuan tentang

langkah-langkah yang sistematis dan logis serta pencarian data yang berkenaan

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

41

dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan, dan

selanjutnya dicarikan cara pemecahannya.

Terdapat banyak jenis-jenis metode penelitian, salah satunya adalah jenis

penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010 : 13) penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme

karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur,

rasional dan sistematis. Metode penelitian ini dapat digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu. Adapun teknik pengumpulan datanya,

biasanya menggunakan instrumen penelitian yang berupa observasi, tes dan

angket. Metode ini dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan paparan di atas mengenai metode kuantitatif, penulis akan

melakukan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen yang merupakan

bagian dari metode kuantitatif. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui ada

tidaknya pengaruh media permainan tradisional congklak terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Matematika materi perkalian.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian,

memberikan prosedur guna mendapatkan informasi yang diperlukan untuk

menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Salah satu bentuk desain

penelitian eksperimen adalah Pre-Eksperimental design. Menurut Sugiyono (2010

: 109) Pre-Eksperimental design merupakan desain eksperimen yang belum

sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh

terhadap terbentuknya variabel independen. Jadi hasil eksperimen yang

merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel

independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan

sampel tidak dipilih secara random.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain one-Group preetest-

posttest design yang merupakan salah satu macam dari bentuk Pre-Eksperimental

design. Pada desain ini terdapat preetest dan posttest yang akan diberikan kepada

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

42

siswa. Pretes dilakukan sebelum diberi perlakuan, sedangkan postes diberikan

setelah adanya perlakuan. Dengan demikian, hasil perlakuan dapat diketahui lebih

akurat, karena dapat membandingkan kedaan sebelum dan sesudah diberi

perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :

Keterangan :

O1 = Nilai preetest (sebelum diberi diklat)

O2 = Nilai posttest (setelah diberi diklat)

Pengaruh perlakuan = O2 – O1 (Sugiyono, 2010 : 111)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa

atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana

menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (Sukardi, 2015 :

53). Populasi dapat berupa guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga sekolah

dan lain sebagainya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MI

Salafiyah Kota Cirebon Tahun 2016/2017 yang berjumlah sekitar 100 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2013 : 174). Maksud

dari menggeneralisasikan di sini adalah sampel dapat memberi kesimpulan

penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sample atau sampel bertujuan. Menurut Arikunto (2013 : 183) sampel

bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas

strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III B MI Salafiyah

Kota Cirebon yang berjumlah 28 siswa. Penulis menetapkan kelas III B sebagai

sampel karena kelas tersebut merupakan kelas unggulan dengan rata-rata hasil

belajar Matematika yang lebih tinggi.

O1 X O2

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

43

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu penggunaan

media permainan tradisional congklak sebagai variabel bebas, sedangkan hasil

belajar sebagai variabel terikat. Untuk menggambarkan secara konseptual dan

operasional variabel dalam penelitian ini, berikut dikemukakan definisi

konseptual dan operasional masing-masing variabel tersebut.

1. Definisi Konseptual

a. Variabel media permainan tradisional congklak sebagai variabel X

Menurut Seels dan Glasglow (dalam Sanjaya, 2012 : 123) media

permainan merupakan salah satu jenis media tradisional yang dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan permainan

tradisional congklak merupakan salah satu jenis permainan yang berasal

dari Jawa Barat yang dapat melatih anak untuk pandai berhitung. Seperti

yang diungkapkan oleh Muslimin, dkk (2012 : 102) bahwa permainan

tradisional congklak tidak hanya melatih anak untuk pandai berhitung tetapi

juga dapat melatih anak mengasah logikanya.

Pembelajaran dengan menggunakan media permainan tradisional

congklak merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dimana semua panca indera

yang dimiliki siswa harus dapat dilibatkan secara penuh. Selain itu,

pembelajaran dengan menggunakan media permainan tradisional congklak

dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran yang berkaitan dengan

hitung menghitung.

b. Variabel hasil belajar Matematika sebagai variabel Y

Menurut Supardi (2015 : 2) hasil belajar pada dasarnya terjadinya

proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari sikap yang

kurang baik menjadi baik, dan dari tidak terampil menjadi terampil. Dalam

hal ini, hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika merupakan hasil

usaha yang berkenaan dengan aspek pengetahuan baik berupa angka, huruf,

gambar atau yang lainnya.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

44

2. Definisi Operasional

a. Variabel media permainan tradisional congklak sebagai variabel X

Media permainan tradisional congklak adalah skor total yang diperoleh

dari hasil lembar angket respon siswa yang menjadi sampel dan diukur

melalui berbagai indikator media permainan tradisional congklak yang

meliputi memberikan kesenangan kepada siswa dalam pembelajaran,

memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar, keaktifan siswa dalam

pembelajaran matematika, minat siswa terhadap pembelajaran matematika

menggunakan media congklak, bekerja sama dengan kelompok, efisiensi

waktu belajar, penguasaan materi menggunakan media permainan

tradisonal congklak, dan kecakapan dalam menjawab soal.

b. Hasil belajar Matematika sebagai variabel Y

Hasil belajar Matematika adalah total skor yang diperoleh siswa

setelah mengerjakan soal Matematika dalam bentuk PG (pilihan ganda)

sejumlah 15 soal yang telah divalidasi dari hasil tes uji coba.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain

sebagai berikut :

1. Angket

Menurut Sugiyono (2010 : 199) angket merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Teknik ini

digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media

permainan tradisional congklak pada pelajaran matematika materi perkalian.

2. Tes

Menurut Arifin (2011 : 226) tes adalah suatu teknik pengukuran yang di

dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas

yang harus dikerjakan atau di jawab oleh responden. Teknik ini digunakan

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

45

untuk mengukur kemampuan dan pencapaian penguasaan konsep Matematika

pada materi perkalian.

G. Instrumen Penelitian

1. Lembar Angket

Dalam penelitian ini, jenis angket yang digunakan adalah jenis skala

likert. Item angket yang disusun berupa pernyataan dengan empat alternatif

pilihan jawaban. Instrumen ini dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Jawaban

setiap item instrumen skala likert mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai

sangat tidak setuju, dimana pilihan jawaban sangat setuju diberi skor 4,

jawaban setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2 dan jawaban

sangat tidak setuju yang diberi skor 1.

2. Lembar Tes

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen tes berupa

pretest dan posttest. Tes yang digunakan berupa tes tertulis dalam bentuk soal

pilihan ganda sejumlah 15 butir soal yang telah di uji cobakan dan valid. Soal

pilihan ganda tersebut memiliki empat pilihan jawaban, dimana pilihan

jawaban yang benar diberi nilai satu (1) dan jawaban yang salah diberi nilai nol

(0). Tes ini digunakan sebagai alat ukur kemampuan kognitif siswa. Pretest

dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan.

Sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

diterapkan media permainan tradisional congklak dalam proses pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber dari data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi

data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel

yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono,

2010 : 207). Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu :

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

46

1. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2013 : 211) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang

validitas yang dimaksud.

Dalam hal ini, penentuan tingkat validitas butir soal menggunakan

koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan rumus product

moment dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh siswa pada

suatu butir soal dengan skor total yang diperoleh. Rumus yang digunakan

adalah :

𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖−(∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)

√{𝑛 ∑ 𝑋𝑖2−(∑ 𝑋𝑖)2}{𝑛 ∑ 𝑌𝑖

2−(∑ 𝑌𝑖)2}

(Arikunto, 2013 : 213)

Keterangan :

rxy = Nilai korelasi product moment

n = Banyaknya responden

X = Skor butir

Y = Skor total butir.

Valid tidaknya suatu butir soal, dapat diketahui dari hasil

perhitungan rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Suatu soal

dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Untuk dapat mengetahui valid

tidaknya suatu instrumen dalam penelitian ini, dapat dilihat dari hasil

perhitungan validitas uji coba instrumen yang terdapat pada lampiran.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2013 : 221) reliabilitas diartikan dapat

dipercaya, artinya suatu instrumen yang digunakan dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

47

baik. Dalam hal ini, sebelum instrumen tes disebarkan kepada sampel,

dilakukan uji reliabilitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah

instrumen soal tersebut reliabel atau tidak. Untuk menguji reliabilitas tes

menggunakan rumus Spearmen Brown. Dengan teknik belah dua ganjil-

genap, peneliti mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai

belahan pertama, dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai

belahan kedua. Rumus yang digunakan untuk memperoleh reliabilitas

indeks soal dengan menggunakan rumus Spearman Brown, yaitu :

𝑟11 = 2.𝑟𝑏

1+𝑟𝑏 (Arikunto, 2013 : 185)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.

c. Tingkat Kesukaran

Untuk menentukan tingkat kesukaran soal yang berbentuk pilihan

ganda, digunakan rumus sebagai berikut :

𝑇𝐾 =𝐵𝐴

𝑁𝐴+

𝐵𝐵

𝑁𝐵 𝑥 100%

Keterangan :

TK = indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertentu

BA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok A

BB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok B

NA = jumlah seluruh siswa pada kelompok A

NB = jumlah seluruh siswa pada kelompok B

Kategori yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran

adalah :

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

48

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Kesukaran

No Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria

1. 0% - 15% Sangat sukar, sebaiknya dibuang

2. 16% - 30% Sukar

3. 31% - 70% Sedang

4. 71% - 85% Mudah

5. 86% - 100% Sangat mudah, sebaiknya dibuang

(Arikunto, 2013 : 176)

d. Daya Pembeda

Daya pembeda butir instrumen adalah kemampuan soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi (upper

group) dengan siswa yang berkemampuan rendah (lower group) (Supardi,

2015 : 90). Daya pembeda diusahakan positif setinggi mungkin. Butir soal

yang mempunyai daya pembeda positif dan tinggi berarti butir soal tersebut

dapat membedakan dengan baik siswa kelompok atas dan bawah. Rumus

untuk menghitung tingkat daya beda soal adalah :

𝐷𝑃 =𝐵𝐴 − 𝐵𝐵

𝑁𝐴 𝑥 100%

Keterangan :

DP = Daya pembeda soal

BA = ∑ kelompok atas yang menjawab benar

BB = ∑ kelompok bawah yang menjawab benar

NA = ∑ jumlah peserta tes kelompok atas

Klasifikasi yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah :

Tabel 3.3

Kriteria Daya Pembeda

No. Nilai Tingkat Daya Pembeda Kriteria

1. Negatif – 9% Sangat buruk

2. 10% - 19% Buruk

3. 20% - 29% Agak baik

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

49

4. 30% - 49% Baik

5. 50% - ke atas Sangat baik

(Arikunto, 2013 : 177)

2. Analisis Data Angket

Pengolahan data lembar angket dilakukan dengan menggunakan rumus

prosentase berikut ini :

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑥 100%

Keterangan :

P = Prosentase setiap kemungkinan jawaban

F = Frekuensi setiap kemungkinan jawaban

N = Jumlah responden

100% = Standar hitungan (bilangan tetap)

Tabel 3.4

Kriteria Interpretasi Skor

No. Interpretasi Skor Kriteria

1. 0% - 20% Sangat Lemah

2. 21% - 40% Lemah

3. 41% - 60% Cukup

4. 61% - 80% Kuat

5. 81% - 100% Sangat Kuat

(Riduwan dan Sunarto, 2009 : 23)

3. Analisis Data Hasil Penelitian

a. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk menghitung data seperti skor

minimum, skor maksimum, mean, median, mode, sum, dan sebagainya.

Dalam penelitian ini, uji statistik deskriptif dilakukan pada nilai preetest

dan posttest. Adapun untuk melakukan pengujian statistik deskriptif,

penulis menganalisis data menggunakan bantuan program SPSS for

Windows Version 21.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Buka file yang telah disiapkan.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

50

2) Klik analyze deskriptive statistic descriptives, dengan

mengkliknya akan tampak tampilan berupa kotak deskriptif, kemudian

isilah bagian variabel dengan memindahkan data sebelah kiri ke kanan.

3) Klik options, lalu muncul daftar descriptives options pada kotak dialog,

dan pilih yang dikehendaki atau ambil semuanya.

4) Klik continue, kemudian untuk melihat hasilnya klik ok.

b. Uji Gain

Uji gain dilakukan untuk mengetahui selisih hasil belajar siswa dari

sebelum dan sesudah pembelajaran. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut :

g =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

Tabel 3.5

Kriteria Gain

No. Interval Koefisien Kriteria N-Gain

1. g > 0,7 Tinggi

2. 0,7 < g < 0,3 Sedang

3. g < 0,3 Rendah

(Ayuningrum & Sukirno, 2015 :101)

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak normal, hal ini dilakukan untuk

menentukan langkah pengujian statistik selanjutnya. Pengujian normalitas

dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows

Version 21.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Buka file yang telah disiapkan.

2) Klik analyze descriptive statistic explore, dengan mengkliknya

akan tampak tampilan berupa kotak explore, kemudian isilah bagian

dependen list dan bagian factor list.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

51

3) Klik plots, lalu klik none, klik normality plots with test, klik power

estimation.

4) Klik continue, kemudian untuk melihat hasilnya klik ok.

Hasil uji normalitas dapat dilihat dari output test of normality.

Adapun kriteria normalitas data adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai probabilitas atau signifikan < 0,05 artinya tidak normal

2) Jika nilai probabilitas atau signifikan > 0,05 artinya normal.

d. Uji Regresi Sederhana

Analisis uji regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen atau satu

variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang ditampilkan dalam

bentuk persamaan regresi. Variabel independen (bebas) dilambangkan

dengan X, sedangkan varibel dependen (terikat) dilambangkan dengan Y.

Untuk melakukan pengujian regresi sederhana, dalam hal ini penulis

menganalisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS for

Windows Version 21.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Buka file yang telah disiapkan

2) Dari menu SPSS, pilih menu analyze regression linear,

dengan mengkliknya akan tampak tampilan berupa kotak linear

regression. Kemudian masukkan variabel Y ke kolom dependent, dan

masukkan variabel X ke kolom independent. Pada method kita pilih

method enter.

3) Klik statistics, lalu berikan tanda pada estimates dan model fit. Pilih

continue lalu ok.

Setelah pengolahan data selesai, data pada bagian tabel coefficients

dimasukkan ke dalam rumus. Rumus yang digunakan untuk mengetahui

persamaan regresi adalah :

Y = a + b X (Sugiyono, 2010 : 262)

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31413172026.pdf · 2017. 8. 14. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. ... terlihat

52

Keterangan :

Y = Nilai yang di prediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0

b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen

e. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan

dalam penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t, untuk

menentukan apakah terdapat pengaruh atau tidak antara variabel X (media

permainan tradisional congklak) terhadap variabel Y (hasil belajar). Uji

hipotesis dilakukan setelah melakukan uji regresi sederhana yang telah

dilakukan sebelumnya.

Adapun kriteria dari uji hipotesis adalah sebagai berikut :

1) Jika thitung ≥ ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada

pengaruh dari media permainan tradisional congklak terhadap hasil

belajar siswa.

2) Jika thitung ≤ ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada

pengaruh media permainan tradisional congklak terhadap hasil belajar

siswa.