BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem...

25
67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan teknik dasar bermain futsal dan latihan fisik futsal dimulai dari studi pendahuluan, pembuatan produk, penilaian ahli, uji coba kelompok kecil, revisi, uji coba kelompok besar, revisi dan eksperimen produk. Berikut akan dijabarkan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Tabel 3.1 Rancangan Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian No Kegiatan Penelitian Tempat Waktu 1 Peneliti melakukan wawancara dengan pelatih futsal di Kota Malang Di lapangan 1. Kick Off Futsal 2. Jack’s Futsal Malang Juli - Agustus 2016 2 Pembuatan produk awal model latihan teknik dasar dan latihan fisik dalam futsal Surakarta dan Malang September - Oktober 2016 3 Evaluasi ahli futsal, ahli latihan dan ahli multimedia: Ahli Futsal : 1. Agus Abdul Rachman 2. Farid Safrudin Ahli Latihan : 1. Dr. Eko Hariyanto, M.Pd Ahli Multimedia : 1. Eka Pramono Adi, S.IP., M.Si Malang Malang Malang Malang November 2016 4 Uji Kelompok Kecil dan Revisi Produk Tahap Pertama Malang Desember 2016 5 Uji Kelompok Besar dan Revisi Produk Tahap Kedua Malang Desember 2016 Januari 2017 6 Eksperimen Produk Malang Februari - Maret 2017 Berdasarkan tabel diatas dapat dipaparkan tempat dan waktu penelitian sebagai berikut sebagai berikut :

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan teknik dasar bermain

futsal dan latihan fisik futsal dimulai dari studi pendahuluan, pembuatan produk,

penilaian ahli, uji coba kelompok kecil, revisi, uji coba kelompok besar, revisi dan

eksperimen produk. Berikut akan dijabarkan mengenai waktu dan tempat

pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.

Tabel 3.1 Rancangan Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Penelitian Tempat Waktu

1 Peneliti melakukan wawancara

dengan pelatih futsal di Kota

Malang

Di lapangan

1. Kick Off Futsal

2. Jack’s Futsal

Malang

Juli - Agustus

2016

2 Pembuatan produk awal model

latihan teknik dasar dan latihan fisik

dalam futsal

Surakarta dan

Malang

September -

Oktober 2016

3 Evaluasi ahli futsal, ahli latihan dan

ahli multimedia:

Ahli Futsal :

1. Agus Abdul Rachman

2. Farid Safrudin

Ahli Latihan :

1. Dr. Eko Hariyanto, M.Pd

Ahli Multimedia :

1. Eka Pramono Adi, S.IP., M.Si

Malang

Malang

Malang

Malang

November

2016

4 Uji Kelompok Kecil dan Revisi

Produk Tahap Pertama Malang

Desember

2016

5 Uji Kelompok Besar dan Revisi

Produk Tahap Kedua Malang

Desember

2016 –

Januari 2017

6 Eksperimen Produk Malang Februari -

Maret 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dipaparkan tempat dan waktu penelitian

sebagai berikut sebagai berikut :

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

68

1. Waktu Penelitian

Penelitian akan berlangsung selama tiga tahap. Tahap yang pertama

analisis kebutuhan adalah pembuatan produk yang akan dilaksanakan pada bulan

juli sampai agustus 2016. Tahap kedua pelaksanaan uji coba produk yang akan

dilaksanakan pada bulan Desember 2016. Pelaksanaan uji coba produk

berlangsung selama 2 bulan, dikarenakan untuk penyedian waktu uji coba

kelompok kecil dan uji coba kelompok besar serta revisi dari produk yang telah

diuji cobakan. Setelah pelaksanaan uji coba dan revisi produk selesai maka akan

dilanjutkan dengan tahap ketiga yaitu uji efektifitas dari hasil produk yang telah

dibuat dengan cara dieksperimenkan.

Tahap ketiga dari pelaksaan penelitian ini adalah ekperimen produk yang

telah dihasilkan. Pelaksanaan eksperimen ini akan berlangsung selama dua bulan,

mulai februari sampai maret 2017. Pelaksanaan perlakukan selama 8 minggu

dengan frekuensi latihan 3-5 kali dalam seminggu. Hal ini didasarkan pada prinsip

pemberian waktu latihan yang baik sehingga akan mencapai tujuan yang

diinginkan.

2. Tempat Penelitian

Pemilihan tempat penelitian dipertimbangkan dengan beberapa aspek, baik

dari segi akses maupun lokasi yang mendukung terlaksananya penelitian dengan

baik. Tempat penelitian yang mencakup uji coba produk dan uji efektifitas produk

dilaksanakan di Kota Malang.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan, karena

sesuai dengan masalah yang ditemukan dalam studi pendahuluan, sehingga untuk

memecahkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi, penelitian

pengembangan yang cocok untuk hal tersebut.

1. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan peneliti adalah model

pengembangan prosedural. Menurut Sugiyono (2012:297) “metode penelitian

pengembangan ini adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

69

produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut”. Selain itu Kantun

(2013:77-78) “penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam

pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru,

materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian

pengemban ini akan menghasilkan produk baru dari hasil penelititan yang

dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti tidak selalu mengembangkan model

produk baru tetapi juga bisa melakukan modifikasi atau menyempurnakan produk

yang sudah ada sebelumnya dan tentunya dapat dipetanggung jawabkan. Produk

yang dihasilkan pada penelitian ini tidak harus berupa benda atau perangkat keras

(hardware) tetapi juga boleh berupa perangkat lunak (software).

Model penelitian dan pengembangan (research and development) pada

penelitian ini mengunakan metode pengembangan prodedural dari Borg dan Gall

(1983:775). Adapun langkah-langkah model penelitian dan pengembangan

(research and development) adalah sebagai berikut.

1) Research and information collecting

2) Planning

3) Develop preliminary from of product

4) Preliminary field testing

5) Main product revision

6) Main field testing

7) Operational product revision

8) Operational field testing

9) Final product revision

10) Dissemination and implementation

Dari sepuluh langkah penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh

Borg dan Gall terdapat beberapa tahap yang sebagian dimodifikasi oleh peneliti,

dengan pertimbangan waktu, tenaga dan biaya yang terbatas untuk menghasilkan

produk pengembangan model latihan teknik dasar dan model latihan fisik futsal

pada pemain futsal di Kota Malang.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

70

2. Prosedur Penelitian Pengembangan

Dari sepuluh langkah pengembangan yang dikemukakan Borg dan Gall

ada beberapa tahap yang sebagian dimodifikasi oleh peneliti, dengan

pertimbangan efisiensi waktu, tenaga, dan biaya yang terbatas untuk

menghasilkan produk pengembangan model latihan teknik dasar dan model

latihan fisik futsal, untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar bermain futsal

dan kemampuan latihan fisik futsal pada pemain futsal di Kota Malang. Untuk

mengetahui peningkatan dari hasil penerapan pengembangan produk, maka

peneliti melakukan eksperimen terhadap hasil produk model latihan teknik dasar

dan model latihan fisik futsal.

Berikut ini gambaran dari sejumlah tahapan penerapan penggunaan

model produk seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

TAHAP PERTAMA

Pendahuluan

Analisis Kebutuhan

Wawancara dengan

Pelatih Futsal Lembar Observasi

Panduan Wawacara

Bebas Terpimpin Observasi Lapangan

oleh Peneliti

Analisis Data Hasil

Analisis Kebutuhan

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

71

Menyusun Draft Pengembangan dan Pembuatan Produk Berbasis Media

Flip Book Maker

TAHAP KEDUA

Uji Coba Produk

Ahli futsal Ahli latihan

fisik Ahli media

Pembuatan video model

latihan teknik dasar dan

latihan fisik futsal

Kajian teori teknik dasar bermain

futsal dan latihan fisik futsal

Pembuatan media flip book maker dengan

memasukkan penjelasan model latihan teknik

dasar dan latihan fisik futsalserta video model

latihan.

Model latihan teknik dasar dan

latihan fisik futsal

Uji coba ahli Skala penilaian

(rating scales)

Revisi produk

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

72

TAHAP KETIGA

Uji Efektifitas Produk

Gambar 3.1 Prosedur pengembangan model latihan teknik dasar dan model

latihan fisik futsal

Pre-test atau tes kemampuan

sebelum perlakuan

Post-test atau tes kemampuan

setelah perlakuan

catatan

lapangan Kelompok

eksperimen

Kelompok

kontrol

Uji coba kelompok kecil

Skala penilaian

(rating scales)

dan catatan lapangan

Uji coba kelompok besar

Revisi produk

Revisi produk

Skala penilaian

(rating scales)

dan catatan lapangan

Produk pengembangan model latihan teknik dasar dan model latihan

fisik futsal pada pemain futsal di Kota Malang

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

73

Adapun langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti pada penelitian

pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1) Tahap Pertama

a. Analisis Kebutuhan

Studi pendahuluan dari penelitian ini adalah analisis kebutuhan, dengan

melakukan wawancara bebas terpimpin pada pelatih futsal di Kota Malang.

Analisis kebutuhan merupakan bagian dari langkah awal dalam penelitian ini

yang bertujuan untuk mengupulkan data dan informasi awal tentang maslah

yang akan diangkat dalam penelitian ini. Informasi yang diperoleh merupakan

informasi yang bersifat nyata dari permasalahan yang ada dilapangan.

b. Menyusun Draft Pengembangan dan Pembuatan Produk Berbasis Media

Flip Book Maker

1. Kajian Teori

Kajian teori merupakan pengkajian ilmiah materi yang akan

diterapkan dalam penelitian serta menggunakan teori-teori yang telah

dikemukan sebelumnya sebagai landasan pemikiran.

2. Menyusun Produk Awal

Berdasarkan analisis kebutuhan sampai pada kajian teoritik yang

dipaparkan pada bab dua, maka langkah selanjutnya yangakan diambil oleh

peneliti adalah pembuatan produk awal pengembangan model latihan teknik

dasar dan model latihan fisik futsal. Untuk meningkatkan kemampuan

teknik dasar bermain futsal dan meningkatkan kualitas fisik pemain futsal,

produk pengembangan ini dimulai dari membuat ruang lingkup produk.

Adapun isi dalam pengembangan produk terdiri dari.

1) Kajian teoritis sebagai landasan awal dalam pembuatan produk model

latihan teknik dasar dan model latihan fisik futsal.

2) Membuat bentuk- bentuk model latihan teknik dasar dan model

latihan fisik futsal.

3. Pembuatan Video

Pembuatan video ini dengan rincian yaitu membuat video model

latihan teknik dasar futsal (passing, control, dribbling, shooting) dan model

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

74

latihan fisik futsal (daya tahan (endurance), kelincahan (agility), kecepatan

(speed) dan power).

4. Pembuatan produk akhir yaitu media flip book maker

Pembuatan produk akhir yaitu flip book maker dengan cara

menuangkan semua materi mulai dari narasi atau penjelasan tentang model

latihan, gambar petunjuk pelaksanaan model latihan hingga video cara

melakukan model latihan.

2) Tahap Kedua

a. Uji Coba Ahli (Expert Judgment)

Rancangan produk awal kemudian diuji cobakan dan dievaluasi oleh

dua orang ahli futsal, satu orang ahli latihan fisik dan satu ahli media.

b. Revisi Produk I

Produk direvisi sesuai dengan saran dan masukan dari para ahli untuk

selanjutnya diuji cobakan pada uji coba kelompok kecil.

c. Uji Coba Produk Tahap I (Kelompok Kecil)

Uji coba produk tahap I (kelompok kecil) ini sebagai tindak lanjut dari

persetujuan para ahli terhadap model latihan yang dikembangkan. Pada tahap

ini melibatkan subjek penelitian berupa pemain futsal di Kota Malang dengan

jumlah subjek sebanyak 12 pemain, dengan maksudkan untuk mencari saran,

masukan dan penilaian dari pemain futsal di Kota Malang berkaitan dengan

isi model latihan yang telah dibuat oleh peneliti.

d. Revisi Produk II

Setelah uji coba kelompok kecil, maka langkah selanjutnya dilakukan

revisi sehubungan dengan hasil yang dilakukan pada uji coba kelompok kecil.

e. Uji Coba Produk Tahap II (Kelompok Besar)

Uji coba produk tahap II (kelompok besar) dimaksudkan untuk

mencari penilaian dan memvalidasi model latihan yang telah dibuat serta

untuk mengukur apakah produk yang dikembangkan dapat diterima dan

memperoleh tingkat obyektifitas dari produk yang lebih tinggi. Pada tahap

ini, peneliti melibatkan subyek dari pemain futsal di Kota Malang sebanyak

24 pemain.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

75

f. Revisi Produk III

Setelah memasuki uji coba produk kelompok besar, maka langkang

selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan revisi akhir dari uji

coba yang dilakukan sebagai perbaikan agar memperoleh kesempurnaan

produk yang telah dilakukan uji coba pada kelompok kecil dan kelompok

besar.

3) Tahap Ketiga

a. Uji Efektifitas Produk

Setelah produk diselesaikan berdasarkan hasil dari evaluasi ahli dan

hasil uji coba kelompok kecil dan kelompok besar, maka untuk menguji

tingkat efektifitas produk yang dibuat maka dilakukan eksperimen terhadap

subjek dengan menggunakan produk yang dibuat oleh peneliti. Uji

efektifitasan produk dilakukan dengan cara ekperimen dengan

membandingkan kelompok coba dan kelompok kontrol.

Rancangan eksperimenya menggunakan rancangan pretest dan postest

dengan pemilihan kelompok yang di acak (two group randomize pre test and

post test).

Tabel 3.2 Rancangan Eksperimen

Subjek Pre - test Perlakuan Post - test

R

(kelompok coba) X1

Latihan teknik

dasar futsal dan

latihan fisik

X2

R

(kelompok

kontrol)

X1

Latihan dilakukan

secara

konvensional dan

mandiri

X2

Mekanisme pelaksanaan uji efektifitas hasil produk pengembangan ini

dilakukan dengan membandingkan dua kelompok untuk kemudian dilihat

hasilnya dari hasil pre test dan post tes.

b. Laporan Hasil Produk Pengembangan

Hasil akhir berupa produk model latihan yang telah dihasilkan dan

dilakukan uji coba ahli (expert judgment), uji coba kelompok kecil, uji coba

kelompok besar, dan hasil eksperimen produk berupa model latihan teknik

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

76

dasar dan model latihan fisik futsal untuk membentuk keterampilan teknik

dasar dan kemampuan fisik pemain futsal.

3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

a. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel

independen, dan variabel dependen, dengan rinciannya sebagai berikut.

1) Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah latihan teknik

dasar dan latihan fisik futsal.

2) Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah model latihan teknik

dasar dan model latihan fisik futsal berbasis media flip book maker.

b. Definisi Operasinal Variabel Penelitian

1) Model latihan adalah bentuk, contoh atau pemeragaan sejumlah latihan

teknik dasar futsal dan latihan fisik futsal yang tersusun dengan baik,

sistematis dan ilmiah, dengan tujuan untuk mempermudah pemain futsal

dalam memperhatikan hingga dapat menirukan gerakannya dengan benar.

2) Futsal adalah olahraga dengan menggunakan sistem permainan, yang

terdiri dari dua tim dengan masing-masing tim terdiri dari 14 orang (5

pemain inti dan 9 pemain cadanagan), dimainkan pada lapangan yang

berbentuk persegi panjang dengan ukuran 42 m x 20 m, dengan waktu 2 x

20 menit.

3) Latihan teknik dasar futsal merupakan latihan yang yang dilakukan dengan

tujuan untuk memantapkan, memahirkan dan menigkatkan keterampilan

teknik dasar yang diperlukan dalam bermain futsal yang meliputi passing,

control, dribbling, shooting dan teknik penjaga gawang.

4) Latihan fisik futsal merupakan latihan yang digunakan untuk

meningkatkan kemampuan fisik pemain futsal, karena kemampuan fisik

yang baik merupakan salah satu faktor penunjang seorang atlet dalam

mencapai prestasi.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

77

5) Media flip book maker merupakan suatu media yang yang digunakan

untuk menyajikan hasil produk pengembangan model latihan teknik dasar

dan latihan fisik futsal dalam tampilan elektronik dan dengan tampilan

yang menarik.

C. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dimana data diperoleh. Sumber data dalam

penelitian pengembangan model latihan teknik dasar dan model latihan fisik futsal

ini adalah, sumber data awal, uji coba produk, dan sumber data dalam uji

efektifitas produk. Sumber data tersebut meliputi.

1. Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pengamat untuk

mengetahui kebutuhan penelitian, dalam hal ini masalah yang menjadi latar

belakang penelitian serta sebagai observer atau pencatat lapangan saat

melakukan uji efektifitas produk. Menurut Moleong (2000:121) “kedudukan

peneliti merupakan sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analis,

penafsir data, dan pada akhirnya sebagai pelapor hasil penelitian”.

2. Pelatih Futsal

Sumber data pelatih futsal dalam penelitian ini dilakukan pada saat

analisis kebutuhan, data diambil dengan menggunakan teknik wawancara.

“wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitit

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil”

(Sugiyono, 2012:137). Instrument pengumpulan data ini menggunakan

intervieu guide.

3. Ahli Futsal

Sumber data ahli futsal diambil dari unsur pelatih, dengan kualifikasi

melatih dalam sebuah tim dan memiliki lisensi sebagai pelatih futsal.

a. Agus Abul Rachman

b. Farid Safrudin

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

78

4. Ahli Latihan Fisik

Sumber data dari ahli latihan.

a. Dr. Eko Hariyanto, M.Pd

5. Ahli Multimedia

Sumber data dari ahli multimedia.

a. Eka Pramono Adi, S.IP., M.Si

6. Atlet Futsal

a) Populasi

“Populasi adalah keseluruhan anggota kelompok orang, kejadian, dan

sebagainya yang menjadi objek penelitian” (Sugiyanto, 2015:13). Populasi

dalam penelitian ini adalah atlet Futsal di Kota Malang. Terdiri dari 2 klub

yang masing-masing memilki 15-20 pemain sebagai anggota klub.

b) Sampel

“Sampel adalah sekelompok orang, kejadian dan sebagainya yang

diambil dari populasi, yang digunakan sebagai sumber data” (Sugiyanto,

2015:13). Untuk penentuan sampel penelitian dilakukan dengan purposive

sampling dan random sampling. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian

ini yaitu 12 orang sampel untuk uji coba kelompok kecil, 24 orang sampel

untuk uji coba kelompok besar. Sedangkan untuk uji efektifitas produk

menggunakan 24 orang sampel dengan 12 orang sampel kelompok coba dan 12

orang sampel kelompok kontrol.

D. Teknik Pengumpulan Data

“Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil peneltian yaitu,

kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen

penelitian berkaitaan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas

pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data” (Sugiyono, 2012:137). Sedangkan menurut Moloeng

(2000:19) “untuk mengumpulkan data, para digma ilmiah memanfaatkan tes tulis

(tes pensil kertas) atau kuisioner atau menggunakan alat fisik lainnya seperti

polograf dan sebagainya”. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi

data kondisi awal, data penilaian ahli futsal, data uji coba kelompok, dan data

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

79

hasil uji efektifitas produk pengembangan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah.

a. Teknik observasi atau pengamatan digunakan untuk memperoleh informasi

kondisi latihan teknik dasar dan latihan fisik di Kota Malang. Uji coba tahap I

(kelompok kecil), ujicoba tahap II (kelompok besar) dan proses uji efektifitas

produk eksperimen.

b. Teknik wawancara dipergunakan untuk mengumpulkan data kondisi tentang

proses latihan teknik dasar dan latihan fisik pemain futsal.

c. Teknik quisioner atau angket digunakan untuk mengumpulkan data penilaian

kelayakan produk dari para ahli, serta pendapat dari atlit (pengguna produk).

d. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan teknik

dasar bermain futsal dan letihan fisik pemain futsal Kota Malang.

E. Instrumen Pengumpulan Data

“Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan agar kegiatanya tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya” (Arikunto, 2009:101). Dalam penelitian ini,

instrument yang digunakan antara lain:

1. Observasi

“Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument.

Format yang disusun berisi butir-butir tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi” (Winarno, 2011:146). Sedangkan menurut Hadi dalam

Sugiyono (2012:145) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, menurut Sugiyono

(2012:145-146) observasi dapat dibedakan menjadi.

a. Observasi Berperan Serta (Participant Observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari

orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

80

penelitian. Sambil melakukan peengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya.

b. Observasi Nonpartisipan

Dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya

sebagai pengamat independen. Pengumpulan data dengan menggunakan

observasi ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai

pada tingkat makna. Penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu.

1) Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara

sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

2) Observasi Tidak Terstruktur

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini

dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan

diamati.

Adapun observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi partisipasi

dan observasi nonpartisipasi. Observasi partisipasi dengan mengobservasi proses

uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar serta uji efektivitas produk.

Sedangkan untuk observasi nonpartisipasi peneliti mengobservasi kondisi latihan

futsal di Kota Malang.

2. Wawancara

“Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

dengan yang diwawancarai untuk memperoleh data berupa informasi dari orang

yang diwawancarai (interviewer)” (Winarno, 2011:100). Sedangkan Moloeng

(2000:135) mengemukakan bahwa “wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Sugiyono (2012:138-140) berpendapat

bahwa “wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur,

dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) meupun dengan

menggunakan telepon”. Sedangkan

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

81

Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara terstruktur dan tidak

terstruktur untuk memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan dari pelatih

futsal di Kota Malang.

3. Angket (Questionnaires)

Instrument selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

atau kuesioner. “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti”

(Winarno, 2011:96). Metode angket digunakan untuk memperoleh informasi

analisis kebutuhan dari anggota tim futsal, uji coba kelompok kecil dan uji coba

kelompok besar serta untuk memperoleh informasi dari para ahli.

Berdasarkan cara menjawabnya Menurut Winarno (2011:96) “kuesioner

dibagi menjadi yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup”. Pada penelitian

ini yang digunakan adalah kuesioner tertutup karena jawaban dari pertanyaan

sudah tersedia dan responden hanya tinggal memilih. Kemudian berdasarkan

jawaban yang diberikan Winarno (2011:96) “juga membagi menjadi kuesioner

langsung dan kuesioner tidak langsung”. Berdasarkan jawaban kuesioner maka

kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung yaitu responden menjawab

tentang dirinya dan kuesioner tidak langsung yaitu responden menjawab tentang

orang lain.

Untuk bentuk dari kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ada

beberapa bentuk. Bentuk yang pertama adalah kuesioner pilihan ganda. Hal ini

dikarenakan butir-butir jawaban yang tersedia merupakan pilihan ganda dan

jawaban yang tersedia menunjukkan tingkatan mulai dari sangat setuju sampai

sangat tidak setuju atau sangat baik hinga kurang sekali.

Dalam penelitian ini ada tiga jenis kuesioner, yaitu:

a. Kuesioner untuk ahli futsal dan ahli latihan

Aspek kelayakan produk pengembangan model latihan teknik dasar dan

model latihan fisik futsal untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai

berikut.

1. Aspek kesesuaian

2. Aspek kemanfaatan

3. Aspek keamanan

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

82

4. Aspek keterlaksanaan

b. Kuesioner untuk ahli multimedia

Aspek kelayakan produk hasil pengembangan model latihan teknik dasar

bermain futsal dan latihan fisik futsal berupa media flip book maker untuk

masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Aspek kemudahan

2. Aspek ketepatan

3. Aspek kemenarikan

c. Kuesioner untuk atlit futsal

Aspek kelayakan produk pengembangan model latihan teknik dasar dan

model latihan fisik futsal untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai

berikut.

1. Aspek kemudahan untuk dipahami

2. Aspek kemudahan untuk dilakukan

3. Aspek kemenarikan

4. Aspek kemanfaatan

4. Tes Keterampilan Teknik Dasar Bermain futsal dan Kemampuan Fisik

Pemain Futsal

Dalam penelitian ini juga digunakan metode tes. Menurut Johnson dan

Nelson dalam Winarno (2011:94) “Menyatakan tes adalah suatu bentuk

pertanyaan atau pengukuran yang digunakan untuk menilai pengetahuan dan

kemamouan usaha fisik”. Selain itu Winarno (2011:94) juga mengemukakan

bahwa “tes merupakan instrument atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi berupa pengetahuan atau keterampilan seseorang, berdasarkan jenisnya

tes dapat berupa, tes tulis, tes lisan dan tes keterampilan”.

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui

pencapain dari eksperimen produk pengembangan, secara khusus tes yang

digunakan adalah tes prestasi. Winarno (2011:95) menyatakan “tes prestasi

(achievement test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi

seseorang setelah mempelajari sesuatu”. Dalam penelitian ini tes prestasi yang

dimaksudkan adalah tes penguasaan teknik dasar bermain futsal dan tes

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

83

peningkatan kemampuan fisik pemain futsal sehingga instrument ini masuk

kategori achievement test.

1. Tes Teknik Dasar Futsal

“Tes teknik dasar futsal yang digunakan adalah “tes futsal FIK Jogja”

dengan validitas sebesar 0,67, reliabilitas sebesar 0,69 dan objektivitas sebesar

0,54” (Marhaendro, dkk, 2009:155). Dimana tes ini bertujuan untuk

mengestimasi tingkat keretampilan dasar bermain futsal meliputi passing,

controlling, dribbling dan shooting.

Gambar 3.2 Model tes teknik dasar futsal

2. Tes Kemampuan Fisik Futsal

Tes yang digunakan untuk tes kemampuan fisik futsal adalah illinois

test untuk mengukur kelincahan, 20 meter dash untuk mengukur kecepatan,

multi stage fitness test untuk mengukur daya tahan, dan standing broad jump

untuk mengukur power tungkai. Dengan aspek tes didalamnya meliputi dengan

aspek kemampuan fisik dominan pada pemain futsal.

5. Skala penilaian

Skala penilaian yang disusun peneliti disesuaikan dengan teknik

pengumpulan data dan sumber data yang ingin dikumpulkan. “Skala penilaian

mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan

perilaku individu pada saat titik kontinum atau suatu kategori yang bermakna

nilai” (Sudjana, 2011:77). Penelitian ini menggunakan absolute rating scales

(skala penilaian absolut). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala

penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

84

yang akan diperbandingkan. Menurut Verducci (1980:188) “skala penilaian

absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dari siswa atau subyek dapat

diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah

memilki kemampuan dengan antisipasi standar yang sama”. Jadi untuk

membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian

absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memilki standar awal

yang sama. Tipe skala penilaian absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala

penilaian, tipe skala penialaian yang paling cocok untuk mengukur proses gerak

atau proses melakukan teknik menggiring dan menembak dalam futsal adalah

skala penilaian tipe numberic scale.

Skala penilaian tipe numberic scale didasarkan pada indikator proses

gerakan yang menjadi pengamatan untuk penilaian proses gerakan. Setiap

indikator dibagi menjadi sub indikator, masing-masing sub indikator diberi

rentang penilaian 1-5, artinya semakin tinggi rentang penilaianya semakin baik

proses gerakan yang dilakukan, hasil pengskoran dijadikan penilaian proses

melakukan teknik menggiring dan menembak dalam futsal. Pengamatan dilakukan

pengamat yang ahli dibidang futsal.

6. Catatan Lapangan

Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2012:209) “catatan lapangan

adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami,dan

dipikirkandalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian”. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan pada saat uji

eksperimen produk, berisi tentang gambaran pelaksanaan program latihan

menggiring dan menembak, sehingga seluruh kegiatan dalam pelaksanaan

program tersebut bias terekam dengan baik.

F. Jenis Data

Jenis data penelitian pengembangan model latihan teknik dasar dan model

latihan fisik futsal adalah data kuantitatif dan kualitatif, penjabaranya sebagai

berikut:

1. Data Kualitatif

Dalam penelitian ini data kualitatif berasal dari.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

85

a. Hasil observasi dari peneliti.

b. Hasil wawancara dari pelatih futsal pada studi pendahuluan.

c. Masukan dari ahli futsal, ahli latihan dan ahli multimedia.

d. Catatan lapangan pada saat eksperimen produk.

2. Data kuantitatif

Dalam penelitian ini data kuantitatif yang diperoleh adalah.

a. Data dari kuisioner evaluasi ahli adalah termasuk data ordinal.

b. Data dari kuisioner atlit pada saat uji coba kelompok kecil dan uji coba

kelompok besar termasuk data ordinal.

c. Data dari hasil pre test dan post test uji efektifitas produk termasuk data

ordinal.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini ada dua teknik pengumpulan data, hal ini dilihat dari

jenis data yang dikumpulkan, berikut masing-masing pendekatan pengolahan data

dalam penelitian ini:

1. Pendekatan Kualitatif

a. Analisis data

Menurut Bodgan dan Biklen dalam Moleong (2012:248) “analisis data

kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

sehingga pada akhirnya akan menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data

yang dianalisis secara kualitatif berasal dari data yang diperoleh dari berbagai

sumber yaitu wawancara dan catatan lapangan. Menurut Moleong (2012:247)

“proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam

catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan

sebagainya”.

Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagaimana yang

dilakukan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan

kesimpulan. Data yang diperoleh melalui perangkat pengumpulan data akan

dianalisis dan selanjutnya direduksi secara sistematis berdasarkan kelompok data,

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

86

data tereduksi ini akan disajikan secara terorganisir untuk dilakukan penarikan

kesimpulan.

1) Tahap reduksi data

Adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,

pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.

Data yang diperoleh dari hasil observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan

dimungkinkan masih belum dapat memberikan informais yang jelas. Oleh karena

itu, perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi kasar yang diperoleh

dari wawancara, observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan. Hal ini

bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dari data tersebut, sehingga

peneliti dapat membuat kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

2) Tahap penyajian data

”Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchat dan sejenisnya”. (Sugiyono,

2012:249). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam

memahami apa yang terjadi atau penarikan kesimpulan sementara yang berupa

temuan penelitian yaitu berupa pencapaian indikator-indikator yang berkaitan

dengan apa yang telah diberikan.

3) Tahap penarikan kesimpulan

Adalah proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir

dari hasil paparan data dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat

tetapi mengandung pengertian luas. Temuan penelitian dilakukan pengecekan

keabsahan temuan, sehingga diperoleh hasil penelitian. Selanjutnya hasil

penelitian direfleksi atau diberi makna untuk mendapatkan kesimpulan akhir.

Hasil refleksi ini digunakan untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya.

b. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk menjaga keabsahan dari data yang telah diambil di lapangan maka

dilakukan pemeriksaan keabsahan dari data yang diumpulkan. Dalam penelitian

ini pemerikasaan keabsahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan

metode:

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

87

1. Pengecekan Sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara memaparkan hasil sementara atau

hasil akhir dengan rekan-rekan sejawat. Menurut Moleong (2012:333) “diskusi

ini sebaiknya dilakukan dengan teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan

pengalaman dalam bidang yang dipersolakan, terutama tentang isi dan

metodologinya”. Teknik pereriksaan sejawat ini menurut Moleong (2012:333)

mengandung beberapa maksud.

a) Untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan

kejujuran.

b) Memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan

menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti.

Menurut Moloeng (2012:334) tenik pemeriksaan keabsahan data ini jika

dilakukan maka hasilnya adalah.

a) Menyediakan pandangan kritis.

b) Mengetes temuan kerja.

c) Membantu mengembangkan langkah selanjutnya.

d) Melayani sebagai pembanding.

2. Triangulasi

“Triangulasi data adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembandingterhadap data itu” (Moleong, 2012:330). Untuk

melakukan pemerikasaan terhadap data dari berbagai sumber akan lebih tepat

dengan menggunakan metode triangulasi. Dalam hal ini triangulasi dilakukan

dengan mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan berbagai

sumber data yang berbeda. Pada penelitian ini sumber data yang dimaksud

adalah para ahli yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap produk yang

disusun oleh peneliti.

Pemeriksaan keabsahan melalui teknik triangulasi ini dilakukan dengan

melakukan diskusi antara peneliti, pelatih serta pemain. Hal ini diharapkan akan

mendapatkan adanya keabsahan data dari sumber yang berbeda. Kebenaran dari

data telah diuji dari berbagai sumber data yang berbeda. Mekanisme pemerikasaan

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

88

ini merupakan triangulasi metode dan teori karena menggunakan lebih dari satu

instrument pengumpul data.

Gambar 3.3 Pemeriksaan keabsahan data

Dalam penelitian ini pengambilan data tidak hanya menggunakan satu

instrument sebagai pengumpul data tetapi menggunakan dua instrument yaitu

kuisioner dan wawancara. Triangulasi metode dilakukan dengan cara

mencocokan hasil pengambilan data dengan menggunakan kuisioner baik dari

pemain maupun ahli dengan mencocokan hasil wawancara. Triangulasi teori

dilakukan dengan cara mencocokan kesesuaian produk dengan teori yang telah

ada sebelumnya yaitu teori mengenai latihan teknik dasar bermain futsal dan

latihan fisik futsal.

3. Perpanjangan Keikutsertaan

Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument itu sendiri, keikut

sertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Perpanjangan

keikutsertaan ini menurut Moleong (2012:327) akan membatasi.

a. Gangguan dari dampak peneliti pada konteks.

b. Membatasi kekeliruan (biases) peneliti.

c. Mengkonpensasi pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau

pengaruh sesaat.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pengolahan data dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini

melihat dari jenis data yang dikumpulkan pada saat penelitian, mulai dari

kuesioner ahli futsal, kuesioner latihan fisik, kuesioner ahli media, kuesioner atlet,

dan data pre-tes – post-test pada saat uji keefektifan produk. Teknik analisis data

Pemeriksaan Keabsahan data

Teori latihan teknik

dasar bermain futsal

dan latihan fisik futsal

1. Wawancara

2. Catatan Lapangan

3. Kuisioner

1. Ahli futsal

2. Ahli latihan fisik

3. Ahli media

Triangulasi Teori Triangulasi Metode Uji Ahli

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

89

yang digunakan dalam pengembanagan model latihan teknik dasar bermain futsal

dan latihan fisik futsal pada pemain futsal di Kota Malang di bagi menjadi dua

cara, yaitu sebagai berikut.

a. Analisis Data Uji Coba Produk

Analisis data uji coba produk menggunakan teknik analisis deskriptif

persentase sebagaimaan seperti yang telah dibahas diatas. Data diperoleh dari

hasil uji ahli dan uji coba kelompok. Analisis data sesuai dengan pendekatan ini

dimaksudkan bahwa, setiap analisis disesuaikan dengan pendekatan yang

digunakan dengan menggunakan persentase (%).

Sumber : (Sudjana, 2002:50)

Keterangan:

P Persentase hasil subyek uji coba

X Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba

Xi Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

100% Konstanta

Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan

kriteria seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Persentase Hasil Evaluasi Subyek Uji Coba

Persentase Keterangan

80% - 100 % Valid/digunakan

60% - 79% Cukup valid/digunakan

50% - 59 % Kurang valid/diganti

<50% Tidak valid/diganti

(Sumber: Maksum 2009:57)

b. Analisis Data Hasil Uji Efektifitas Produk (Eksperimen)

1) Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

Uji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini menggunakan

metode Lilliefors (Sudjana, 2002:466). Adapun prosedur pengujian normalitas

adalah sebagai berikut:

X

P = x 100 %

Xi

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

90

a) Pengamatan , . . . , dijadikan bilangan baku . . . ,

dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

= Nilai tiap kasus

= Rata-rata

= Simpangan baku

b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi

normal baku, kemudian dihitung peluang F ( ) = P ( )

c) Selanjutnya dihitung proporsi . . , yang lebih kecil atau

sama dengan . Jika proporsi dinyatakan oleh

S ( ) =

d) Hitung selisih F ( ) - S ( ) kemudian ditentukan harga mutlaknya

e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih

tersebut sebagai Lhitung.

2) Uji Homogenitas Variansi Populasi

Uji homogenitas variansi populasi dilakukan dengan uji F. pengujian

homogenitasnya lebih sesuai menggunakan uji F dikarenakan hanya ada dua

kelompok sampel yang diuji homogenitasnya. Langkah-langkah pengujiannya

sebagai berikut.

a) Menghitung varians gabungan dari tiap kelompok sampel

b) √

c) Varians dari setiap kelompok sampel dengan dk = n – 1

d) Menghitung nilai F

e)

f) Membuat kesimpulan

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... · materi belajar, media, soal, sistem pengelolaan dalam pembelajaran”. Penelitian ... (two group randomize pre test and post

91

Dari penghitungan diperoleh F hitung = …….., dengan derajat kebebasan

(dk) pembilang n-1, dan derajat kebebasan (dk) penyebut n-1, dan pada tyaraf

nyata α = 0,05. Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel, maka dinyatakan

homogen.

3) Uji Signifikansi

Prosedur penghitungan hasil ekperimen menggunakan uji-t (uji

signifikansi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

√∑ ∑

Keterangan:

t = Nilai t untuk amatan ulangan

D = Perbedaan antara skor yang berpasangan

N = Subjek penelitian

d.b = Derajat kebebasan ditentukan dengan N-1

Kriteria produk dinyatakan signifikan pengaruhnya dinyatakan jika – t1 –

½α < t < t1 - ½α dimana t1 - ½α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2

– 2) dan peluang (1 - ½α), untuk harga-harga lainnya ditolak.