BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037...

24
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penilitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan yang berlokasi di jalan Bugisan Selatan Yogyakarta telp (0274)376067 Email: [email protected].. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas XI IPS 1. Lokasi ini dipilih untuk penelitian karena pengajaran materi sejarah di SMAN 1 Kasihan masih membutuhkan inovasi media pembelajaran yang lebih variatif. Penelitian ini menggunakan media pembelajaran powerpoint untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih dalam waktu delapan bulan, yaitu bulan September-Januari 2013. Adapun rincian rencana kegiatan adalah sebagai berikut. Porposal : September 2012 Perijinan : Oktober 2012 Pengumpulan Data : Januari 2013 Analsis Data : Februari 2013 Penulisan Laporan : Maret-April 2013 B. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Kasihan. Peneliti memilih kelas XI IPS 1 karena kelas tersebut mempunyai masalah pada minat dan prestasi belajar sejarah. Kelas XI IPS 1 cenderung ramai dan merasa cepat bosan saat menerima pelajaran sejarah. Selain itu,

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penilitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Kasihan yang

berlokasi di jalan Bugisan Selatan Yogyakarta telp (0274)376067 Email:

[email protected].. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas XI

IPS 1. Lokasi ini dipilih untuk penelitian karena pengajaran materi sejarah di

SMAN 1 Kasihan masih membutuhkan inovasi media pembelajaran yang lebih

variatif. Penelitian ini menggunakan media pembelajaran powerpoint untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih dalam waktu delapan

bulan, yaitu bulan September-Januari 2013. Adapun rincian rencana kegiatan

adalah sebagai berikut.

Porposal : September 2012

Perijinan : Oktober 2012

Pengumpulan Data : Januari 2013

Analsis Data : Februari 2013

Penulisan Laporan : Maret-April 2013

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1

Kasihan. Peneliti memilih kelas XI IPS 1 karena kelas tersebut mempunyai

masalah pada minat dan prestasi belajar sejarah. Kelas XI IPS 1 cenderung

ramai dan merasa cepat bosan saat menerima pelajaran sejarah. Selain itu,

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

33

prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang lain

tergolong paling rendah. Penerapan media pembelajaran powerpoint

diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Jumlah siswa kelas XI IPS 1

SMAN 1 Kasihan sebanyak 28 orang. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 9 orang,

sedangkan jumlah siswa perempuan sebanyak 19 orang.

C. Bentuk Penelitian

Penelitian ini dapat di golongkan dalam penelitian kualitatif dengan

menggunakan CAR (Classroom Action Research) atau penelitian tindakan

kelas. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk. (2006: 3) penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Menurut Hopkins dalam (Rochiati Wiriaatmadja, 2008: 11) penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian

dengan tindakan, substansi, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin

inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi,

sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Berdasarkan

penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan suatu penelitian yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas,

sehingga seseorang bisa memahami dan mengetahui apa yang terjadi dengan

terlibat langsung dalam pembelajaran di kelas.

Praktik penelitian tindakan kelas (PTK) dapat digunakan sebagai

sarana penilaian pembelajaran dan pendidikan yang hasilnya akan

memberikan masukan bermanfaat bagi semua pihak. Terdapat dua

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

34

kareakteristik PTK, pertama masalah yang diangkat untuk dipecahkan dan

kondisi yang akan ditingkatkan harus berangkat dari praktik pembelajaran.

Kedua, guru dapat berkolaborasi dengan orang lain untuk mengenal masalah

yang akan dijadikan topik penelitian (Mulyasa, 2010: 88-89). Penelitian PTK

diawali dengan refleksi awal yang terlihat dalam pembelajaran di kelas.

Setelah ada refleksi awal selanjutnya kita melakukan perencanaan awal siklus

I. Perencanaan awal siklus I meliputi persiapan pembelajaran, media, alat,

dan metode pembelajaran. Perencanaan awal siklus I dilanjutkan dengan

pelaksanaan siklus I, observasi I dan refleksi siklus I. Setelah siklus I selesai

dan belum mencapai criteria keberhasailan maka dilanjutkan dengan siklus

berikutnya sampai penelitian berhasil.

Desain penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan

model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988) dalam Rochiati Wiriaatmadja

(2008: 66) dapat dilihat pada gambar berikut.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

dst

Gambar 2. Desain penelitian tindakan kelas Spiral dari Kemmis dan Taggart

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

35

Keterangan: 0 : Refleksi Awal 1 : Rencana Siklus I 2 : Pelaksanaan Tindakan Siklus I 3 : Observasi I 4 : Refleksi I 5 : Rencana Revisi Pada Siklus II 6 : Pelaksanaan Tindakan Siklus II 7 : Observasi II 8 : Refleksi II 9 : Rencana Revisi Pada Siklus III 10 : Pelaksanaan Tindakan Siklus III 11 : Observasi III 12 : Refleksi III Sumber dikutip oleh Rochiati Wiriaatmadja (2008: 66)

D. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi hal-

hal sebagai berikut.

1. Data yang diperoleh dari guru sejarah kelas SMAN 1 Kasihan mengenai

kegiatan belajar siswa mengenai cara mengatasi hambatan dalam

pelaksanaan pembelajaran yang pernah dilakukan.

2. Data yang diperoleh dari siswa-siswi kelas XI IPS 1 SMAN 1 Kasihan

mengenai minat dan prestasi belajar sejarah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan instrument sebagai berikut:

1. Wawancara (interview)

Wawancara (Interview) adalah suatu proses komunikasi

interaksional antara dua pihak. Subyek dari wawancara tersebut adalah

kepala sekolah, guru, dan siswa. Peneliti menggunakan panduan wawancara

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

36

yang sudah di siapkan sebelumnya, agar dalam pelaksanaan wawancara

tidak menyimpang dari alur yang sudah di rancang. Berikut ini kisi-kisi

wawancara yang digunakan peneliti.

Tabel 1. Kisi-kisi Wawancara untuk Media Pembelajaran Powerpoint

Sumber Indikator Pertanyaan Butir

Pertanyaan No.

Pertanyaan Guru 1. Mengenai tahap-tahap media

pembelajaran Powerpoint. a. Membuka pelajaran.

1 1

b. Guru menyampaikan materi pembelajaran.

1 2

c. Guru menyiapkan slide-slide Powerpoint yang akan ditampilkan.

1 3

d. Guru mempresentasikan slide-slide Powerpoint dengan baik.

1

4

e. Guru memberikan kesempatan pada siswa bertanya.

1 5

f. Kesimpulan. 1 6 g. Penugasan untuk

pertemuan selanjutnya. 1 7

h. Menutup pelajaran. 1 8 2. Kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan media Powerpoint?

1 9

Siswa 1. Pengertian media pembelajaran Powerpoint.

1 10

2. Manfaat media pembelajaran Powerpoint.

1 11

3. Kendala yang dihadapi dan kelebihan yang dihadapi dalam pelaksanaan media pembelajaran Powerpoint.

1 12

Wawancara mengenai minat belajar siswa dilakukan terhadap

siswa. Hal ini karena, siswa yang melakukan KBM di dalam kelas. Kisi-

kisi wawancara adalah sebagai berikut.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

37

Tabel 2. Kisi-kisi Wawancara Minat Belajar Siswa

2. Observasi (observation)

Observasi merupakan teknik paling mendasar dalam teknik penilaian

non testing. Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipasi yaitu

observasi yang dilakukan di mana observatory ikut serta dalam kegiatan

pihak yang diamati dan segaera mencatat apa yang terjadi. Observasi

partisipasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas

pelajaran sejarah berlangsung. Kisi-kisi observasi yang digunakan peneliti

dalam observasi data adalah sebagai berikut.

Tabel 3: Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Media Powerpoint

Aspek Indikator No. Item

Perangkat pembelajaran

1. Kurikulum 2. Silabus 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

1 2 3

Tahapan pelaksanaaan Pembelajaran

1. Membuka pelajaran (salam, berdoa, presensi, apresiasi).

2. Penyajian materi oleh guru. 3. Guru menjelaskan penggunaan media

4

5 6,

Sumber Data Indikator Pertanyaan Butir Pertanyaan

No. Pernyataan

Siswa 1. Selalu mengajukan pertanyaan . 2. Melakukan sanggahan atau

bantahan. 3. Mengumpulkan tugas tepat

waktu bahkan bisa selesai lebih awal dari waktu yang ditentukan.

4. Berani maju ke depan kelas sebagai demonstrator.

5. Berpartisipasi pada proses belajar mengajar baik langsung atau partisipasi tidak langsung.

4

4

4

4

4

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12,

13, 14, 15,16

17, 18, 19,20

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

38

powerpoint. 4. Penggunaan media powerpoint dalam

pembelajaran sejarah. 5. Penggunaan waktu. 6. Evaluasi 7. Menyimpulkan 8. Tampilan media powerpoint 9. Design 10. Animasi 11. Menutup pelajaran

7

8, 9

10 11 12 13 14

4. Angket (Questioner)

Angket adalah alat untuk mengumpulkan data adalah daftar

pertanyaan, yang sering disebutkan secara umum dengan nama

kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau

daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap. Angket dapat

digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil belajar.

Pengumpulan data menggunakan angket jauh lebih praktis, menghemat

waktu dan tenaga. Kisi-kisi angket yang akan digunakan pada setiap

siklus tindakan, yaitu sebagai berikut.

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Angket Minat Siswa

Sumber Data Indikator Pertanyaan No. Pertanyaan Siswa 1. Selalu mengajukan pertanyaan

2. Melakukan sanggahan atau bantahan.

3. Mengumpulkan tugas tepat waktu bahkan bisa selesai lebih awal dari waktu yang ditentukan.

4. Berani maju ke depan kelas sebagai demonstrator.

5. Berpartisipasi pada proses belajar mengajar baik langsung atau partisipasi tidak langsung.

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12,

13, 14, 15,16

17, 18, 19, 20

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

39

Pengkategorian angket mengaju pada Standar Deviasi dan Mean

Deviasi (Anas Sudijono, 2005:174). Rumus Standar Deviasi 1/6 (Skor

maksimal – skor minimal), sedangkan Mean Deviasi 1/2 (Skor maksimal

+ skor minimal). Pedoman pengkategorian yang digunakan adalah

standar 4. Hal ini karena kedudukan 4 kategori berada pada titik tengah,

maka perlu dicari batas bawah dan batas atas setiap kategori, sehingga

pedomannya sebagai berikut.

Kategori Skor Rendah X < M – 0,5 SD Sedang M – 0,5 SD ≤ X < M + 0,5 SD Tinggi M + 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD Sangat Tinggi M + 1,5 SD ≥ X

Sumber : Anas Sudijono, (2005:174)

Berdasarkan pengkategorian tersebut, maka kita cari Standar

Deviasi dan Mean Deviasinya. Standar Deviasi 1/6 (80 – 40) = 6,7.

sedangkan Mean Deviasinya 1/2 (80 + 40) = 60. Setelah semua dihitung

maka pengkategorian dalam angket minat ini yaitu.

Kategori Skor Rendah X < 56,7 Sedang 56,7 ≤ X < 63,4 Tinggi 63,4 ≤ X < 70,1 Sangat Tinggi 70,1≥ X

3. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui data mengenai

peningkatan hasil belajar siswa, khususnya mengenai penguasaan

terhadap materi yang di ajarkan oleh guru dengan menggunakan media

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

40

power point dalam pembelajaran sejarah di kelas. Kisi-kisi tes hasil

belajar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 5: Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

Standar kompetensi: Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak

masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan Jepang.

Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal Nomor Soal

2.1 Menganalisis perkembangan pengaruh Barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial

a. Mendeskripsikan latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia.

Siklus I ada 20 soal (pre sebanyak 10 soal, post 10 soal)

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 (Penomoran pre dan post dimulai dari angka 1)

b. Mendeskripsikan kolonialisme dan Imperealisme bangsa Barat di Indonesia.

Siklus II ada 20 soal (pre sebanyak 10 soal, post 10 soal)

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 (Penomoran pre da post dimulai dari angka 1)

c. Menganalisis dampak dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap sistem kolonialisme.

Siklus III ada 20 soal (pre sebanyak 10 soal, post 10 soal)

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 (Penomoran pre dan post dimulai dari angka 1)

Jumlah Soal 60 60

F. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan Tindakan

Guru dan peneliti secara kolaboratif merencanakan tindakan,

langkah-langkah perencanaan tindakan meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Mengadakan penelitian awal untuk memperoleh data.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

41

b. Melakukan diskusi dengan guru sejarah kelas XI tentang media

pembelajaran yang dianggap lebih efektif untuk pencapaian indikator.

c. Menyusun rencana pembelajaran dengan media powerpoint.

d. Menyiapkan instrumen pengumpul data berupa lembar pengamatan,

pedoman wawancara, angket, lembar catatan lapangan, tes, dan kamera

untuk digunakan dalam pelaksanaan tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dengan guru kelas XI SMAN 1 Kasihan melaksanakan pembelajaran sejarah

dengan menggunakan media powerpoint. Apabila tujuan pembelajaran

belum tercapai pada tahap atau siklus pertama, maka dilanjutkan pada tahap

atau siklus selanjutnya. Pada penelitian ini berhenti di siklus III karena

sudah mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Kriteria

keberhasilan baik minat dan prestasi menggunakanan angka ≥ 75. Hal ini

karena 75 merupakan kriteria ketuntasan minimum yang ada disekolah.

Berikut ini gambaran ketiga siklus yang telah dilakukan oleh peneliti :

a. Siklus I

1) Perencanaan (Plan)

Pada tahap ini peneliti menyiapkan berbagai macam

instrumen untuk pengambilan data. Beberapa instrumen yang

dipersiapkan peneliti antara lain, lembar observasi, rencana program

pembelajaran (RPP), menentukan tema pembelajaran, dan

menyiapkan media pembelajaran powerpoint. Peneliti juga membuat

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

42

angket minat siswa sebanyak 20 butir sesuai indikator minat. Selain

itu, peneliti membuat alat evaluasi pembelajaran berupa tes dengan

bentuk pilihan ganda atas dasar pertimbangan dari guru kolaborator.

2) Pelaksanaan (Act)

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan selama satu kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2x45 menit. Tanggal pelaksanana

penelitian ini yaitu 15 Januari 2013. Pelaksanaan tindakan

berdasarkan RPP yang telah dibuat. Pada pelaksanaannya, peneliti

dibantu oleh guru kolaborator. Pelaksanaan tindakan ini dibagi

menjadi tiga tahap, yaitu awal, inti dan akhir. Pada tahap awal,

peneliti memberikan angket minat sebelum dan soal pre tes. Pada

tahap ini peneliti memberikan penjelasan mengenai media powerpoint

yang akan digunakan. Tahap inti digunakan peneliti untuk

menjelaskan materi kedatangan bangsa Barat di Indonesia yang telah

dipersiapkan dalam media powerpoint. Pada kegiatan inti siklus I

pembelajaran dipadukan dengan ceramah interaktif. Di akhir

penelitian, peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk

menyimpulkan materi pembelajaran. Selain itu, peneliti juga

memberikan angket minat setelah tindakan dan soal post tes.

Keduanya diberikan untuk mengetahui minat dan prestasi belajar

siswa.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

43

3) Pengamatan (Observasi)

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan proses

pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap KBM yang

berlangsung di kelas. Guru kolaborator mengamati proses

pembelajaran, sedangkan peneliti mengamati siswa. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator dapat diketahui

suasana kelas belum kondusif, banyak siswa yang tidak

memperhatikan.

4) Refleksi

Pada tahap ini peneliti dapat menganalisis dan merefleksikan

apakah kegiatan yang sudah dilakukan dapat meningkatkan minat dan

prestasi belajar sejarah. Hasil dari refleksi minat siswa menunjukan

bahwa rata-rata minat siswa pre tindakan sebesar 62 dan rata-rata

minat siswa post tindakan sebesar 67,5.

Hasil dari refleksi prestasi siswa menunjukan bahwa rata-rata

prestasi siswa pre tindakan sebesar 57,9 dan rata-rata prestasi siswa

post tindakan sebesar 65,3 Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan tindakan siklus I baik mengenai minat maupun

prestasi belum berhasil, karena belum mencapai rata-rata nilai ≥75.

Pelaksanaan siklus I terdapat beberapa permasalahan, diantaranya

peneliti belum memeriksa kehadiran siswa/presensi, suasana kelas kurang

kondusif, ada siswa yang chatting, browsing dan tidak memperhatikan

pelajaran. Selain itu, siswa masih bosan terhadap materi pelajaran karena

penyesuain gambar, animasi dan materi dalam powerpoint belum padu.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

44

Berbagai permasalahan pada pelaksanaan siklus I diatasi dengan guru

kolaborator memberikan saran agar dalam pelaksanaan siklus II peneliti

tidak lupa mempresensi siswa. Permasalahan siswa yang chatting dan

browshing sendiri dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran pada

siklus II. Permasalahan mengenai media powerpoint diatasi dengan

mengonsultasikan media terlebih dahulu ke ahli media dan guru kolaborator.

b. Siklus II

1) Perencanaan (Plan)

Perencanaan dalam siklus II ini melihat hasil refleksi dari

siklus I. Perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I yaitu

menyiapkan berbagai macam instrumen untuk pengambilan data.

Beberapa instrumen yang dipersiapkan peneliti antara lain, lembar

observasi, rencana program pembelajaran (RPP), menentukan tema

pembelajaran, dan menyiapkan media pembelajaran powerpoint yang

telah dikonsultasikan kepada ahli media dan guru kolaborator. Peneliti

juga membuat angket minat siswa sebanyak 20 butir sesuai indikator

minat. Selain itu, peneliti membuat alat evaluasi pembelajaran berupa

tes dengan bentuk pilihan ganda atas dasar pertimbangan dari guru

kolaborator.

2) Pelaksanaan (Act)

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan selama satu kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2x45 menit. Tanggal pelaksanana

penelitian ini yaitu 22 Januari 2013. Pelaksanaan tindakan

berdasarkan RPP yang telah dibuat. Pada pelaksanaannya, peneliti

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

45

dibantu oleh guru kolaborator. Pelaksanaan tindakan ini dibagi

menjadi tiga tahap, yaitu awal, inti dan akhir. Pada tahap awal,

peneliti memberikan angket minat sebelum dan soal pre tes. Pada

tahap ini optimalisai penggunaan media powerpoint dilakukan dengan

memadukan ceramah interaktif, dan diskusi kelompok. Hal ini

dilakukan untuk memaksimalkan media powerpoint yang telah dibuat

secara optimal serta mengatasi permasalahan yang ada pada siswa.

Tahap inti digunakan siswa untuk presentasi hasil powerpoint tentang

VOC, Deandles, dan Raffles yang telah dipersiapkan sebelumnya,

sedangkan peneliti hanya memperkuat materi melalui powerpoint

yang telah dibuat. Pada kegiatan inti siklus II pembelajaran dipadukan

dengan diskusi kelompok. Di akhir penelitian, peneliti memberi

kesempatan pada siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran.

Selain itu, peneliti juga memberikan angket minat setelah tindakan

dan soal post tes. Keduanya diberikan untuk mengetahui minat dan

prestasi belajar siswa.

3) Pengamatan (Observasi)

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan proses

pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap KBM yang

berlangsung di kelas. Guru kolaborator mengamati proses

pembelajaran, sedangkan peneliti mengamati siswa. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan oleh guru kolaborator dapat diketahui

suasana kelas sudah kondusif, namun masih ada siswa yang tidak

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

46

memperhatikan. Penyampaian pendapat masih didominasi oleh

sebagian siswa. Selain itu, masih ada siswa yang malu berpendapat.

Media powerpoint sudah menarik dan membuat siswa lebih senang

dalam belajar. Perbedaan perlakuan siklus I dengan siklus II terletak

pada optimalisasi penggunaan dan pembuatan media powerpoint.

Optimalisasi penggunaan media powerpoint dikolaborasikan dengan

ceramah interaktif dan diskusi kelompok. Berdasarkan data yang

diperoleh dari angket minat siswa, diketahui bahwa dari 20 indikator hanya 4

yang belum terpenuhi.

4) Refleksi

Pada tahap ini peneliti dapat menganalisis dan merefleksikan

apakah kegiatan yang sudah dilakukan dapat meningkatkan minat dan

prestasi belajar sejarah. Hasil dari refleksi minat siswa menunjukan

bahwa rata-rata minat siswa pre tindakan sebesar 66,32 dan rata-rata

minat siswa post tindakan sebesar 67,89.

Hasil dari refleksi prestasi siswa menunjukan bahwa rata-rata

prestasi siswa pre tindakan sebesar 62,9 dan rata-rata prestasi siswa

post tindakan sebesar 73,9. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan tindakan siklus II baik mengenai minat maupun

prestasi belum berhasil, karena belum mencapai rata-rata nilai ≥75.

Pelaksanaan siklus II terdapat beberapa permasalahan,

diantaranya masih perlu perbaikan pada media powerpoint, siswa

masih takut berpendapat, dominasi oleh beberapa siswa yang terjadi

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

47

saat diskusi kelompok berlangsung. Berbagai permasalahan pada

pelaksanaan siklus II diatasi dengan guru kolaborator memberikan

saran agar dalam pelaksanaan siklus III peneliti memperbaiki media

powerpoint yang akan digunakan pada siklus III. Perbaikan media

powerpoint lebih mengacu pada efek animasi dalam gambar dan

suara. Hal ini karena pada siklus II efek animasi pada gambar dan

suara masih minim. Permasalahan siswa yang belum berani

berpendapat diatasi dengan pemberian hadiah, sedangkan beberapa

siswa yang terlihat mendominasi pada siklus II dipisah ke dalam

kelompok yang cenderung lebih pasif.

c. Siklus III

1) Perencanaan (Plan)

Perencanaan dalam siklus III ini melihat hasil refleksi dari

siklus II. Perencanaan siklus III tidak jauh berbeda dengan siklus I dan

Siklus II yaitu menyiapkan berbagai macam instrumen untuk

pengambilan data. Beberapa instrumen yang dipersiapkan peneliti

antara lain, lembar observasi, rencana program pembelajaran (RPP),

menentukan tema pembelajaran, dan menyiapkan media pembelajaran

powerpoint. Peneliti juga membuat angket minat siswa sebanyak 20

butir sesuai indikator minat. Selain itu, peneliti membuat alat evaluasi

pembelajaran berupa tes dengan bentuk pilihan ganda atas dasar

pertimbangan dari guru kolaborator.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

48

2) Pelaksanaan (Act)

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan selama satu kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2x45 menit. Tanggal pelaksanana

penelitian ini yaitu 29 Januari 2013. Pelaksanaan tindakan

berdasarkan RPP yang telah dibuat. Pada pelaksanaannya, peneliti

dibantu oleh guru kolaborator. Pelaksanaan tindakan ini dibagi

menjadi tiga tahap, yaitu awal, inti dan akhir. Pada tahap awal,

peneliti memberikan angket minat sebelum dan soal pre tes. Pada

tahap ini optimalisai penggunaan media powerpoint dilakukan dengan

memadukan ceramah interaktif, diskusi kelompok dan kuis berhadiah. Hal

ini dilakukan untuk memaksimalkan media powerpoint yang telah dibuat

secara optimal serta untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan siswa.

Tahap inti digunakan peneliti untuk presentasi powerpoint tentang

perlawanan dan dampak kolonialisme serta imperealisme di Indonesia

yang telah dipersiapkan sebelumnya, sedangkan siswa disuruh

membuat pertanyaan sebanyak 10 soal yang nantinya akan ditukar ke

kelompok lain. Kelompok yang mendapat nilai terteinggi akan

mendapat hadiah. Di akhir penelitian, peneliti memberi kesempatan

pada siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Selain itu,

peneliti juga memberikan angket minat setelah tindakan dan soal post

tes. Keduanya diberikan untuk mengetahui minat dan prestasi belajar

siswa.

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

49

3) Pengamatan (Observasi)

Observasi pada pelaksanaan siklus III sudah berjalan dengan

lancar, dan semua indikator sudah tercapai baik minat dan prestasi

belajar siswa. Guru kolaborator mengamati bahwa peneliti dalam

pelaksanaan penelitian sudah bisa meningkatkan minat dan prestasi

belajar siswa. Selain itu, siswa juga sudah terlibat secara aktif dan

terlihat senang dalam belajar.

4) Refleksi

Pada tahap ini peneliti dapat menganalisis dan merefleksikan

apakah kegiatan yang sudah dilakukan dapat meningkatkan minat dan

prestasi belajar sejarah. Hasil dari refleksi minat siswa menunjukan

bahwa rata-rata minat siswa pre tindakan sebesar 70 dan rata-rata

minat siswa post tindakan sebesar 75.

Hasil dari refleksi prestasi siswa menunjukan bahwa rata-rata

prestasi siswa pre tindakan sebesar 70,3 dan rata-rata prestasi siswa

post tindakan sebesar 87,5. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan tindakan siklus III baik mengenai minat maupun

prestasi berhasil, karena sudah mencapai rata-rata nilai ≥75.

Berdasarkan observasi pada siklus III, diketahui terjadi

peningkatan minat siswa. Pada siklus III sudah mencapai kriteria

keberhasilan, sehingga penelitian berhenti pada siklus III. Indikator

keberhasilan menurut Suharsimi Arikunto dapat dilihat dengan

banyaknya siswa yang berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

50

G. Validitas data

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes

tersebut memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud

tes tersebut. Validitas isi menunjukkan seberapa besar item-item dalam tes

mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut. Hal

ini berarti tes harus komprehensif dan tetap relevan, serta tidak keluar dari

batas tujuan pengukuran.

Pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika tetapi

menggunakan analisis rasional. Salah satu cara yang praktis untuk mengetahui

apakah validitas isi telah terpenuhi adalah dengan melihat apakah item-item

dalam tes telah sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan

semula dan memeriksa apakah masing-masing item sudah sesuai dengan

indikator perilaku yang hendak diungkapnya. Pengujian validitas isi sangat

penting dalam proses penyusunan tes prestasi belajar dan harus dilakukan

dengan seksama pada waktu pelaksanaan reviuw item oleh suatu panel ahli

(Saifuddin Azwar, 1996: 174).

Sementara itu, validitas yang digunakan untuk menguji angket minat

menggunakn validitas construct. Validitas construct menekankan pada

kejelasan konsepsi teoritik perilaku yang hendak diukur. Konsepsi teoritik

tersebut kemudian didefinisikan secara operasional dalam bentuk indikator-

indikator perilaku agar dapat diukur. (Saefuddin Azwar, 2012:109). Ada hal

yang penting dalam pembuatan skala sikap, pertama adalah penentuan dan

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

51

pembatasan konsepsi sikap yang akan digunakan, kedua adalah penentuan dan

perumusan objek sikap yang hendak diukur.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi merupakan cara terbaik

untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada

dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai

kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan triangulasi, peneliti

dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan

berbagai sumber, metode, atau teori (Lexy J. Moleong, 2005: 330-332).

H. Analisis Data

1. Analisis data kualitatif

Teknik analisis data kualitatif dalam penelitian ini mengacu pada

metode analisis dari Milles dan Hubberman dalam Suwarsih Madya (2007:

75) yaitu:

a. Reduksi

Reduksi adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui tahap

seleksi, pemfokusan dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi

yang bermakna.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan proses penampilan data secara lebih sederhana

dalam bentuk paparan naratif, representatif tabular termasuk dalam

format matriks dan grafis.

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

52

c. Penyimpulan

Penyimpulan merupakan proses pengambilan intisari dari sajian data

yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat yang

singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas.

Gambar 3. Teknik Analisis Data (Sumber : Mattew B Miles. Dan A. Michael Huberman,1992: 20)

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran

peningkatan minat dan prestasi. Analisis tentang angket menggunakan

metode rating yang dijumlahkan. Metode ini dikembangkan oleh Likert

sehingga sering disebut dengan skala likert. Adapun model pencarian skala

angket adalah sebagai berikut (Saifudin Azwar, 2012:146-147).

Skala sikap yang berisi pernyataan-pernyataan dan sudah punya nilai

skala bagi setiap jawabannya maka dapat digunakan untuk mengungkapkan

Nomor

Pernyataan

Kategori Respon

TP P J SR SL

1 (+) 0 1 2 3 4

2 (-) 4 3 2 1 0

Reduksi Data

Penarikan/Verifikasi

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

53

skala kelompok responden. Setiap pernyataan dari responden akan diberi

skor sesuai dengan nilai skala kategori jawaban. Skor responden pada setiap

pernyataan kemudian dijumlahkan sehingga merupakan skor responden

pada skala sikap. Skor sikap yang digunakan untuk interpretasi suatu angket

biasanya menggunakan salah satu skor standar yang rumusnya sebagai

berikut.

Keterangan:

x = skor skala responden yang hendak diubah jadi skor T

X = Mean skor kelompok

S = Deviasi standar skala kelompok (Saefuddin Azwar, 2012:156).

Penghitungan t-skor digunakan untuk intepretasi skala minat saja,

sedangkan indikator keberhasilan minat mengacu pada kriteria ketuntasan

minimum sebesar ≥ 75. Angka penghitungan pencapaian kriteria ketuntasan

minimum menggunakan rumus Mean yang digunakan untuk menghitung tes

prestasi belajar. Berbeda dengan teknik analisis minat siswa yang

menggunakan t-skor dan Mean, teknik analisis data kuantitatif yang

digunakan untuk menganalisis hasil tes prestasi terdiri dari Mean dan

penghitungan daya serap yaitu.

a. Rumus Mean

nxi∑

Keterangan:

χ : Rata-rata (mean)

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

54

∑xi : Jumlah nilai semua siswa

N : Jumlah siswa (Sutrisno Hadi, 1997: 151).

b. Menghitung Daya Serap

SNEDS =

Keterangan:

DS : Daya Serap

NE : Nilai tujuan keatas

S : Jumlah siswa (Bob Hasan dalam Nur Anisa, 2010: 66)

c. Kategori pencapaian

Tabel 6. Pedoman Kategori Pencapaian Berdasarkan Rumus T-Skor

Kategori Rumus Skor Rendah X< M-0,5 SD X < 56,7 Sedang M – 0,5 SD ≤ M + 1,5 SD 56,7 ≤ X < 63,4 Tinggi M + 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD 63,4 ≤ X < 70,1

Sangat Tinggi M + 1,5 SD ≥ X 70,1 ≥X Keterangan: M (Mean Ideal) = (skor tertinggi + skor terendah) SD (Standar Deviasi) = (skor tertinggi-skor terendah X = skor yang dicapai siswa

(Anas Sudijono, 2005: 174) I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan minat dan prestasi belajar siswa dinyatakan

berhasil apabila sudah mencapai nilai ≥ 75. Nilai 75 merupakan kriteria

ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan oleh sekolah. Berdasarkan

indikator keberhasilan menurut Suharsimi Arikunto (1998: 210), minat dan

prestasi belajar siswa dinyatakan berhasil apabila berada pada kriteria tinggi.

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu …eprints.uny.ac.id/18171/4/Bab III 09.07.0037 Teg o.pdf · prestasi belajar sejarah kelas XI IPS 1 dibandingkan dengan kelas yang

55

Tabel 7. Indikator Keberhasilan Presentase Kriteria

> 80% Sangat Tinggi 60-80% Tinggi 40-60% Sedang 20-40% Rendah < 20% Sangat Rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto (1998: 210).