BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

49
102 Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dengan metode survey melalui pendekatan kuantitatif, peneliti berupaya untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai individu yang menjadi responden penelitian dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan secara terstruktur sesuai dengan kepentingan data, dan berpedoman pada subtansi permasalahan. Setelah menentukan variabel operasional, maka dibentuk suatu instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden. Instrumen yang disebarkan itu telah lebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengukuran validitas dan reliabilitas itu melalui langkah-langkah sistematis yang telah ditentukan. Dengan demikian, kuisioner yang sampai ke tangan responden adalah instrumen yang telah diyakini kesahihan dan kehandalannya. Data yang dikumpulkan dari para responden kemudian diolah dengan menggunakan korelasi, dan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Sebelum melakukan analisis statistik, data harus memenuhi persyaratan uji analisis yang akan digunakan, yaitu distribusi normal dan uji linieritas. Setelah dianalisis secara statistik, kemudian hasil pengolahan data tersebut dibahas dengan mengacu pada teori-teori atau pendapat yang mendasari penelitian ini untuk diketahui apakah hasilnya mendukung teori atau tidak, sehingga dapat dibuat sebuah kesimpulan dan rekomendasinya.

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

  • 102

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Metode Penelitian

    Dengan metode survey melalui pendekatan kuantitatif, peneliti

    berupaya untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari

    berbagai individu yang menjadi responden penelitian dengan menggunakan

    instrumen daftar pertanyaan secara terstruktur sesuai dengan kepentingan

    data, dan berpedoman pada subtansi permasalahan.

    Setelah menentukan variabel operasional, maka dibentuk suatu

    instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden. Instrumen yang

    disebarkan itu telah lebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya.

    Pengukuran validitas dan reliabilitas itu melalui langkah-langkah sistematis

    yang telah ditentukan. Dengan demikian, kuisioner yang sampai ke tangan

    responden adalah instrumen yang telah diyakini kesahihan dan

    kehandalannya.

    Data yang dikumpulkan dari para responden kemudian diolah

    dengan menggunakan korelasi, dan analisis regresi sederhana dan regresi

    ganda. Sebelum melakukan analisis statistik, data harus memenuhi

    persyaratan uji analisis yang akan digunakan, yaitu distribusi normal dan

    uji linieritas. Setelah dianalisis secara statistik, kemudian hasil pengolahan

    data tersebut dibahas dengan mengacu pada teori-teori atau pendapat yang

    mendasari penelitian ini untuk diketahui apakah hasilnya mendukung teori

    atau tidak, sehingga dapat dibuat sebuah kesimpulan dan rekomendasinya.

  • 103

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    r x1x2

    r x2x3

    Ι›

    ry x 3

    ry x1

    R2y x 1x2x3

    r x1x3

    ry x2

    B. Desain Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

    deskriptif survey. Penelitian metode survey terfokus pada pengungkapan

    hubungan antar variabel, yakni diarahkan untuk menyelidiki hubungan

    sebab akibat pada suatu variabel. Variabel sebab akibat tersebut adalah

    kepemimpinan kepala madrasah (x1), iklim organisasi madrasah (x2),

    partisipasi masyarakat (x3) dan mutu madrasah tsanawiyah (y) di Jambi.

    Pola hubungan antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 3.1

    Pola hubungan antar Variabel Penelitian

    πœŒπ‘¦πœ–1

    Kepemimpinan

    Kepala

    Madrasah (X1)

    Mutu

    Madrasah

    (Y)

    Partisipasi

    Masyarakat

    (X3)

    Iklim Organisasi

    Madrasah (X2)

  • 104

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    C. Populasi dan Sampel

    Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek atau subjek

    yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan

    sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan

    representatif terhadap populasi. (Sugiyono : 2009).

    Penelitian ini di dilakukan terhadap seluruh madrasah tsanawiyah di

    kota Jambi, baik negeri maupun swasta. Dengan demikian populasi

    penelitian ini adalah semua madrasah tsanawiyah negeri dan swasta yang

    ada di kota Jambi. Langkah berikutnya adalah menentukan responden yang

    mewakili masing-masing madrasah tersebut. Responden penelitian yang

    diklasifikasikan adalah kepala madrasah, guru wali kelas, dan anggota

    pengurus komite pada madrasah tsanawiyah.(Tabel 3.1).

    Langkah-langkah penentuan responden penelitian sebagai berikut:

    1) Menghitung jumlah responden pada seluruh madrasah (lihat table 3.1)

    2) Menentukan jumlah responden dengan teknik disproportionate stratified

    random sampling yaitu digunakan bila populasi mempunyai anggota

    yang tidak homogen dan berstrata, namun tidak proporsional. (Sugiono,

    2011 :64). Dari ketentuan tersebut, ditetapkan untuk menjadi responden

    adalah 1 orang kepala madrasah; dan 1 orang guru kelas satu, 1 orang

    guru kelas dua, dan 1 orang guru kelas tiga, ditambah dengan satu orang

    anggota pengurus komite. (tabel 3.2)

  • 105

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.1

    Sebaran Responden Penelitian

    NO MADRASAH

    TSANAWIYAH

    ADMINISTRATOR (PENGELOLA MADRASAH) JUMLAH

    Kepala Madrasah Guru Wali

    Kelas Komite

    1 MTs A 1 9 1 11

    2 MTs B 1 3 1 5

    3 MTs C 1 3 1 5

    4 MTs D 1 3 1 5

    5 MTs E 1 11 1 13

    6 MTs F 1 3 1 5

    7 MTs G 1 19 1 21

    8 MTs H 1 15 1 17

    9 MTs I 1 3 1 5

    10 MTs J 1 3 1 5

    11 MTs K 1 5 1 7

    12 MTs L 1 3 1 5

    13 MTs M 1 3 1 5

    14 MTs N 1 3 1 5

    15 MTs O 1 3 1 5

    16 MTs P 1 4 1 6

    17 MTs Q 1 6 1 8

    18 MTs R 1 4 1 6

    19 MTs S 1 3 1 5

    20 MTs T 1 4 1 6

    21 MTs U 1 12 1 14

    22 MTs V 1 9 1 11

    23 MTs W 1 10 1 12

    24 MTs X 1 3 1 5

    25 MTs Y 1 3 1 5

    26 MTs Z 1 6 1 8

    27 MTs AB 1 5 1 7

    28 MTs CD 1 9 1 11

    29 MTs EF 1 9 1 11

    30 MTs GH 1 3 1 5

    31 MTs IJ 1 3 1 5

    JUMLAH 31 182 31 244

  • 106

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.2

    Sebaran Sampel Responden Penelitian

    NO MADRASAH

    TSANAWIYAH

    ADMINISTRATOR (PENGELOLA MADRASAH) JUMLAH

    Kepala Madrasah Guru Wali

    Kelas Komite

    1 MTs A 1 3 1 5

    2 MTs B 1 3 1 5

    3 MTs C 1 3 1 5

    4 MTs D 1 3 1 5

    5 MTs E 1 3 1 5

    6 MTs F 1 3 1 5

    7 MTs G 1 3 1 5

    8 MTs H 1 3 1 5

    9 MTs I 1 3 1 5

    10 MTs J 1 3 1 5

    11 MTs K 1 3 1 5

    12 MTs L 1 3 1 5

    13 MTs M 1 3 1 5

    14 MTs N 1 3 1 5

    15 MTs O 1 3 1 5

    16 MTs P 1 3 1 5

    17 MTs Q 1 3 1 5

    18 MTs R 1 3 1 5

    19 MTs S 1 3 1 5

    20 MTs T 1 3 1 5

    21 MTs U 1 3 1 5

    22 MTs V 1 3 1 5

    23 MTs W 1 3 1 5

    24 MTs X 1 3 1 5

    25 MTs Y 1 3 1 5

    26 MTs Z 1 3 1 5

    27 MTs AB 1 3 1 5

    28 MTs CD 1 3 1 5

    29 MTs EF 1 3 1 5

    30 MTs GH 1 3 1 5

    31 MTs IJ 1 3 1 5

    JUMLAH 31 93 31 155

  • 107

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

    Operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan

    bagaimana cara mengukur suatu variabel, yang menjadi petunjuk untuk

    melaksanakan penelitian di lapangan.

    Adapun definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai

    berikut :

    1. Kepemimpinan kepala madrasah (X1)

    Kepemimpinan yang dimaksud adalah pola tindakan atau perilaku

    kepala madrasah dalam mempengaruhi aktivitas para bawahannya

    untuk mencapai tujuan. Dimensi dan Indikator dari variabel ini terdiri

    dari :

    a. Mengelola program instruksional, yang meliputi :

    1) menilai program yang telah dilalui

    2) merencanakan peningkatan program

    3) mengimplementasikan pengembangan program

    4) mengevaluasi perubahan program

    b. Membina guru dan staf

    1) Mengidentifikasi guru dan staf

    2) Melakukan orientasi

    3) Melakukan kontrak kerja dengan guru dan staf

    4) Mengembangkan guru dan staf

    5) Melakukan evaluasi

    c. Mengayomi siswa

  • 108

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    1) Memahami nilai-nilai kesiswaan

    2) Melibatkan siswa

    3) Membimbing dan melayani siswa

    d. Mengelola keuangan dan fasilitas madrasah

    1) Mengelola sumber dana

    2) Mengelola sarana dan prasarana madrasah

    e. Menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar madrasah

    1) Melakukan analisis terhadap masyarakat

    2) Berkomunikasi dengan masyarakat

    3) Mendayagunakan sumber daya masyarakat

    ( Lipham, 1996 : 351)

    2. Iklim organisasi (X2)

    Iklim organisasi yang dimaksud adalah suatu persepsi mengenai

    kondisi lingkungan internal madrasah yang didasarkan pada persepsi kepala

    madrasah sebagai bagian dari madrasah yang terlibat dalam organisasi di

    bawah pimpinannya. Indikatornya meliputi :

    a. Dukungan (Supportive)

    1) Kepala madrasah mendengarkan dan terbuka terhadap saran

    2) Memberikan perhatian pada warga madrasah

    3) Mengkritik dengan konstruktif

    b. Direktif (directive)

    1) kepala madrasah menunjukkan sikap kaku

    2) pengawasan secara ketat atas segala aktivitas guru dan madrasah

  • 109

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    3) memperhatikan secara detil hingga sekecil-kecilnya

    c. pembatasan (restrictive)

    1) menghindar dari memberikan fasilitas kerja guru

    2) membebani guru dengan tugas, pekerjaan rutin dan kesibukan

    3) membebani guru dengan tugas dari komite

    d. Rekanan (Collegial)

    1) komunikasi secara terbuka dan interaktif antar warga madrasah

    2) guru antusias, menerima dan respek terhadap kompetensi professional

    rekan mereka

    3) guru dekat dengan siswa dan warga belajar lain

    e. Keintiman (intimate)

    1) keakraban kuat antar guru

    2) saling mendukung dalam jaringan yang terpadu

    3) Guru saling mengenal dengan baik, berteman akrab dan

    bersosialisasi

    f. Melepaskan (disengaged)

    1) membiarkan perilaku yang tidak berguna

    2) kepala madrasah tidak fokus pada kegiatan madrasah

    3) perilaku negatif dan kritis terhadap rekan mereka

    (Hoy dan Miskel, 2008 : 200 )

    3. Partisipasi Masyarakat (X3)

    a. Representasi madrasah ke dunia luar

    1) Anggota madrasah menghadiri pertemuan undangan dari luar

  • 110

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    2) Anggota madrasah menjadi pembicara di luar madrasah

    3) Anggota madrasah menjadi pengurus organisasi di luar madrasah

    b. Dukungan pemerintah

    1) menyetujui visi dan kebijakan madrasah beserta kurikulumnya

    2) membantu madrasah dalam membuat perencanaan

    3) menyediakan pelatihan bagi madrasah

    c. Keterlibatan orang tua

    1) Madrasah mengakui orang tua sebagai partner pendidik

    2) Komunikasi antara orang tua dan madrasah

    3) Diskusi tentang keadaan siswa dan kebijakan madrasah

    d. Membangun hubungan dengan pengusaha/perusahaan

    1) Keterlibatan perusahaan dalam mendukung prestasi siswa

    2) Siswa mengunjungi perusahaan untuk suatu tugas dari madrasah

    3) Menjalin hubungan baik dengan perusahaan di sekitar madrasah

    e. Mendorong penggunaan lingkungan masyarakat untuk bahan pelajaran

    1) Masyarakat lokal dan lingkungan memberikan bahan yang berharga

    bagi pembelajaran siswa.

    2) Membantu siswa untuk ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan

    3) Memberikan perhatian bagi siswa dalam bermasyarakat

    (Joan Dean, 1993 : 203)

    4. Mutu madrasah (Y)

    Mutu madrasah yang dimaksudkan di sini adalah tingkat kualitas

    madrasah dalam memberikan proses pelayanan terhadap siswa, wali murid,

  • 111

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    atau masyarakat sebagai pelanggan, yang meliputi kualitas out put

    madrasah. Dimensi dan Indikatornya :

    a. Aspek Siswa : indikatornya adalah Prestasi akademik ; Kreatifitas ;

    Percaya diri ; Aspiratif ; Harapan (expectation) ; Tingkat Kehadiran ;

    Tingkat Kelulusan ; dan Tingkat drop out.

    b. Aspek Guru, indikatornya : Kepuasan kerja ; Ketidakhadiran

    (absenteeism) ; dan Pergantian (turn over)

    c. Aspek pengelola (administrator), indikatornya : Kepuasan kerja ;

    Anggaran seimbang ; dan Komitmen pada madrasah

    d. Aspek masyarakat :

    Memiliki persepsi pencitraan di tengah masyarakat

    (Hoy dan Miskel, 2008 : 291)

    E. Instrumen Penelitian

    Selanjutnya, dari definisi operasional tersebut akan dikembangkan

    menjadi kisi-kisi instrumen penelitian. Kisi-kisi instrumen penelitian adalah

    gambaran angket atau pernyataan penelitian yang akan dibawa ke lapangan.

    Dari kisi-kisi instrumen inilah yang akan menjadi acuan dalam menyusun

    pertanyaan sehingga menjadi sebuah angket atau kuisioner yang disebarkan

    kepada responden.

    Kisi-kisi instrumen ini ditetapkan melalui teori yang telah diyakini

    mewakili landasan variabel penelitian. Dari teori tersebut dikembangkan

    dengan situasi lapangan sehingga dapat diterima dan dijawab dengan

    mudah oleh responden. Kisi-kisi istrumen ditampilkan pada tabel berikut :

  • 112

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.3

    Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)

    Variabel Dimensi Indikator Sub indikator

    Item Sumber

    Data

    Kepemimpinan

    Kepala

    Madrasah

    1. Mengelola

    program

    instruksional

    1.a. Menilai program

    yang layak

    1a1. Mengintegrasikan tujuan dan sasaran madrasah

    dengan kebutuhan peserta didik

    1a2. Memastikan bahwa program pembelajaran yang ada

    saat ini sejalan dengan sasaran yang diharapkan peserta

    didik di masa mendatang

    1

    2

    Guru,

    Kepala

    madrasah

    Dan

    Komite

    1.b. Merencanakan

    peningkatan

    program

    1b1. Melakukan ujicoba dan penafsiran program

    alternative, prosedur, dan struktur untuk mengembangkan

    program instruksional

    1b2 Melibatkan pihak lain dalam mengembangkan

    alternative instruksional

    3,4

    5

    1.c.

    mengimplementasik

    1c1. menugaskan guru/staf untuk membuat rancangan

  • 113

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    an pengembangan

    program

    alternatif program pembelajaran

    1c2. menyampaikan informasi mengenai pengembangan

    program pembelajaran kepada orang tua siswa

    6

    7

    1.d. Mengevaluasi

    perubahan program

    1d1. Menghimpun, dan menafsirkan data yang ada sebagai

    perbandingan terhadap hasil prestasi siswa

    1d3. Menyatakankelangsunganprogram ataumemulai

    perubahanberikutnyadalam programinstruksionalyang baru

    dibentuk

    8,9

    10,11

    2. Membina

    guru dan staf

    2.a.

    Mengidentifikasi

    guru dan staf

    2a1. Kepala

    sekolahmendefinisikanpersyaratanspesifikuntuk masing-

    masingposisilowongan kerja

    2a2. Memilih calon anggota guru atau staf dengan

    kualifikasi terbaik untuk posisi tertentu dan melakukan

    kontrak kerja

    12

    13,14

    2.b. Melakukan

    orientasi

    2b1. Mengenalkan guru atau staf baru dengan lingkungan

    kerja madrasah

    15

  • 114

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    2b2. Mengenalkan guru atau staf baru dengan tata kerja

    dan organisasi madrasah

    16

    2.c. Melakukan

    kontrak kerja dengan

    guru dan staf

    2c1. Menugaskan anggota staf baru untuk memksimalkan

    prestasi yang selaras dengan tujuan organisasi

    2c2. Menugaskan kembali anggota staf yang

    berpengalaman untuk berperan dalam pencapaian

    semaksimal mungkin pada tujuan individu dan tujuan

    organisasi

    17

    18

    2.d.

    Mengembangkan

    guru dan staf

    2d1. Membuat program yang sistematis untuk

    pengembangan staf melalui observasi kelas dan diskusi

    dengan staf

    2d2. Mengorgansir kegiatan pengembangan staf, seperti

    visitasi madrasah, kegiatan professional

    2d3. Membimbing setiap anggota staf agar terlibat dalam

    aktivitas pengembangan

    19,20

    21,22

    23

    2.e. Melakukan

    evaluasi

    2e1. Melibatkan staf dalam meneliti kesepakatan tujuan

    atas evaluasi dan prosedur yang digunakan

    24

  • 115

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    2e2.Menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan

    hasil pengajaran

    2e3. Mengambil keputusan berdasarkan data evaluasi

    secara khusus.

    25

    26

    3.

    Mengayomi

    siswa

    3.a. Memahami

    nilai-nilai kesiswaan

    3a1.Menggambarkan orientasi nilai kepada segenap siswa

    madrasah

    3a2. Mengulas dan menggambarkan tujuan dan sasaran

    madrasah sebagai sebuah institusi

    27

    28

    3.b. Melibatkan

    siswa

    3b1. Membuat ketentuan untuk melibatkan siswa secara

    bermakna dalam memutuskan penetapan program

    madrasah

    3b2. Mendukung pengembangan kebijakan operasional dan

    dalam hal efektivitas siswa madrasah

    29

    30

    3.c. Membimbing

    dan melayani siswa

    3c1. Menempatkan prioritas bimbingan secara individual

    dan kelompok bagi siswa, dengan keterlibatan guru dan

    orang tua

    31,32

  • 116

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    4. Mengelola

    keuangan

    dan fasilitas

    madrasah

    4.a. Mengelola

    sumber dana

    4a1. Menyediakan anggaran yang cukup untuk kebutuhan

    prioritas masing-masing program di madrasah

    4a2. Merancang perkiraan kebutuhan sumber daya

    madrasah untuk beberapa tahun ke depan.

    33

    34

    4.b. Mengelola

    sarana dan prasarana

    madrasah

    4b1. Mengkoordinasikan masukan dari guru, siswa, dan

    warga dalam perencanaan fasilitas pendidikan

    4b2. Memimpin staf dalam memutuskan perolehan

    kuantitatif dan kualitatif atas ruang pendidikan yang baru

    4b3.Menugaskan dan mengawasi petugas di bidang sarana

    prasarana untuk menyediakan lingkungan fisik yang

    sejalan dengan pembelajaran.

    35

    36

    37,38

    5. Menjalin

    komunikasi

    dengan

    masyarakat

    sekitar

    madrasah

    5.a. Melakukan

    analisis terhadap

    masyarakat

    5a1. Melakukan koordinasi kerja dengan komite madrasah

    dalam menganalisis tujuan, sasaran, program dan prosedur

    di madrasah

    5a2. Melakukan penilaian sistematis persepsi masayarakat

    tentang harapan terhadap madrasah

    39

    40

  • 117

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    5.b. Berkomunikasi

    dengan masyarakat

    5b1. Berpartisipasi secara luas dalam kegiatan kelompok

    masyarakat terutama organisasi masyarakat

    5b2. Menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk

    publikasi madrasah dan mempersiapkan dan mengadakan

    komunikasi berupa pertemuan bilamana diperlukan

    41

    42,43

    5.c.

    mendayagunakan

    sumber daya

    masyarakat

    5c1. Mengemukakan program inovatif dan perencanaan

    untuk bekerjasama pada seluruh sumber daya yang ada di

    masyarakat

    5c2. Menjadikan pelaksanaan pendidikan yang digunakan

    masyarakat sebagai laboratorium pembelajaran

    44,45

    46

  • 118

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi instrumen Iklim Organisasi (x2)

    Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator

    Nomor item Sumber

    Data

    Iklim

    Organisasi

    1. Dukungan

    (Suportive)

    1) Kepala sekolah mendengarkan dan terbuka

    terhadap saran

    2) Memberikan perhatian pada warga sekolah

    3) Mengkritik dengan konstruktif

    1. Kepala madrasah membuka diri

    terhadap saran dan kritik

    2a. Kepala madrasah memberikan

    perhatian kepada guru

    2b. Kepala madrasah memberikan

    perhatian kepada siswa dan staf

    3a. Kepala madrasah membuka diri

    untuk menerima keluhan, saran, dan

    kritik

    3b. Penyampaian kritik diikuti dengan

    saran yang membangun (konstruktif

    1

    2

    3

    4

    5

    Kepala

    Madrasah,

    Guru

    dan

    Komite

    2. Rekanan

    (collegial)

    1) komunikasi secara terbuka dan interaktif antar warga

    sekolah

    2) guru antusias, menerima dan

    1a. Komunikasi di madrasah

    berlangsung terbuka antara guru dan

    siswa,

    1b. Komunikasi juga mengalir antara

    sekolah dan orang tua

    2a. Guru saling menghormati

    6

    7

  • 119

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    respek terhadap kompetensi

    professional rekan mereka

    3) guru dekat dengan siswa dan

    warga belajar lain

    keahliannya masing-masing

    2b. Guru berdiskusi untuk

    mengembangkan profesionalitas dan

    kinerja

    3a. Guru akrab dengan siswa

    3b. kepala madrasah ramah dengan

    guru dan siswa

    8

    9

    10

    11

    3. Keintiman

    (Intimate)

    1) keakraban kuat antar guru

    2) saling mendukung dalam jaringan yang terpadu

    3) Guru saling mengenal dengan baik, berteman akrab

    dan bersosialisasi

    1. Jalinan keakraban antar guru sangat

    kuat

    2. Guru mendukung rekan lain

    menjadi lebih professional

    3. Antar guru saling berkunjung di

    dalam maupun di luar sekolah

    12

    13

    14

    4. Direktif 1) kepala sekolah menunjukkan sikap kaku

    2) pengawasan secara ketat atas segala aktivitas guru dan

    sekolah

    3) memperhatikan secara detil hingga sekecil-kecilnya

    1a. Kepala madrasah membuat

    keputusan sendiri tanpa musyawarah

    1b. Keputusan kepala madrasah tidak

    bisa dibantah lagi dan harus

    dilaksanakan

    2a. Kepala madrasah memberlakukan

    aturan dengan ketat

    2b. Semua aktivitas guru selalu

    diawasi kepala madrasah

    3a. Kepala madrasah memperhatikan

    pelaksanaan tugas secara detil

    15

    16

    17

    18

    19

  • 120

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    3b. Guru harus melaporkan setiap

    kegiatan yang dilakukannya

    20

    5.

    Pembatasan

    (Restrictive)

    1) menghindaripemberian fasilitas kerja guru

    2) membebani guru dengan tugas, pekerjaan rutin . dan

    kesibukan

    3) membebani guru dengan tugas dari komite

    1a. Guru dibiarkan bekerja tanpa

    fasilitas madrasah

    1b. kepala madrasah tidak membuat

    anggaran untuk fasilitas guru

    2a. Guru disibukkan dengan tugas

    rutin dari kepala madrasah

    2b. Guru mengerjakan tugas yang

    tidak menjadi bidangnya atas perintah

    kepala madrasah

    3a. Guru mengerjakan tugas dari

    komite

    3b. Pertemuan dengan komite

    memakai waktu kerja guru

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    6.

    Melepaskan

    (disengaged)

    1) membiarkan perilaku yang tidak berguna

    2) kepala madrasah tidak fokus pada kegiatan sekolah

    3) perilaku negative dan kritis terhadap rekan mereka

    1a. Kepala madrasah tidak menegur

    kesalahan guru dan staf

    1b. Kegiatan di sekolah berjalan tanpa

    arahan kepala madrasah

    2a. Kepala sekolah banyak kesibukan

    dan kepentingan di luar sekolah

    2b. Kepala madrasah tidak fokus pada

    kegiatan di madrasah

    3a. Guru memandang negatif (iri)

    pada guru lain yang berprestasi

    3b. Guru saling mengkritik, dan

    mencari-cari kesalahan guru lain

    27

    28

    29

    30

    31

    32

  • 121

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.5

    Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Masyarakat (x3)

    Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator Nomor

    item Sumber Data

    Partisipasi

    Masyarakat

    1.Represent

    atif di luar

    Madrasah

    1) Anggota madrasah

    menghadiri undangan

    pertemuan dari luar madrasah

    2) Anggota madrasah menjadi

    pengurus organisasi di luar

    madrasah

    1a. Kepala madrasah atau guru

    diundang menjadi pembicara

    2. Kepala madrasah atau guru

    menjadi pengurus organisasi

    profesi

    1

    2

    Komite

    Kepala

    Sekolah

    Dan Guru

    2.Dukungan

    Stake

    Holder

    1) menyetujui visi dan

    kebijakan madrasah beserta

    kurikulumnya

    2) membantu madrasah dalam

    membuat perencanaan

    1. Pemerintah memberikan

    fasilitas kepada madrasah

    sebagai bentuk dukungan

    terhadap visi misi madrasah

    2a. Pemerintah melalui

    pengawas membantu madrasah

    3

  • 122

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    3) menyediakan pelatihan bagi

    madrasah

    menyusun program pendidikan

    2b. Pengawas dari pemerintah

    membantu dalam merencanakan

    dan menyusun kurikulum

    3a. Undangan pelatihan guru

    dari pemerintah sampai ke

    madrasah

    3b. Pemerintah melibatkan

    madrasah dalam pelatihan kepala

    madrasah

    4

    5

    6

    7

    3.Keterlibat

    an orang tua

    1) madrasah mengakui orang

    tua sebagai partner pendidik

    2) Komunikasi antara orang tua

    1a. Madrasah mengundang orang

    tua siswa pada suatu acara

    tertentu

    1b. Orang tua dapat

    berkonsultasi dengan guru

    tentang prestasi siswa

    2. Madrasah meminta orang tua

    8

    9

  • 123

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    dan madrasah

    3) Diskusi tentang keadaan

    siswa dan kebijakan

    madrasah

    untuk mengawasi dan

    membimbing siswa di rumah

    3a. Antara madrasah dan orang

    tua berlangsung musyawarah

    untuk mengambil keputusan

    tertentu terhadap siswa

    3b. Orang tua dapat

    mengusulkan suatu kebijakan

    tertentu terhadap madrasah

    10

    11

    12

    4.Hubungan

    dengan

    masyarakat

    1) Keterlibatan masyarakat

    dalam mendukung prestasi

    siswa

    2) Menjalin hubungan baik

    dengan masyarakat di

    sekitar madrasah

    1. Masyarakat membantu siswa

    bila mengikuti suatu perlombaan

    2a. Madrasah melibatkan

    masyarakat dalam acara

    perayaan hari besar

    2b. Madrasah mengundang

    tokoh masyarakat menjadi nara

    sumber

    13

    14

    15

  • 124

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    5.Pembelaja

    ran dari

    masyarakat

    1) Masyarakatlokaldanlingkun

    ganmemberikanbahan yang

    berharga bagi

    pembelajaransiswa.

    2) Membantu siswa untuk ikut

    bertanggung jawab terhadap

    lingkungan

    3) Memberikan perhatian bagi

    siswa dalam bermasyarakat

    1.a Siswa belajar tentang

    kebersihan melalui kerja bakti di

    lingkungan

    1b. Siswa menemui tokoh

    masyarakat untuk silaturrahim

    dan belajar

    2. Siswa belajar berorganisasi

    melalui remaja masjid

    3a. Masyarakat menegur siswa

    jika bolos atau tawuran

    3b. Masyarakat melaporkan ke

    madrasah bila ditemukan siswa

    yang melanggar tata tertib

    16

    17

    18

    19

    20

  • 125

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.6

    Kisi-kisi Instrumen Mutu Madrasah (Y)

    Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator Nomor

    item

    Sumber Data

    Mutu

    Madrasah

    1.Siswa

    1) Prestasi akademik

    2) Kreatifitas

    3) Percaya diri

    4) Aspiratif

    1a. Siswa dapat mencapai prestasi di atas rata-

    rata pada setiap mata pelajaran

    1b. Siswa dapat menjuarai perlombaan bidang

    akademik yang diikutinya

    2a. Siswa memilih kegiatan ekstra kurikuler

    sesuai bakat dan minatnya

    2b. Siswa dapat membuat karya sederhana yang

    bermanfaat

    3a. Siswa dapat menyelesaikan tugas dari guru

    dengan percaya diri

    3b. Siswa tidak malu bertanya tentang pelajaran

    4a. Siswa dapat mengemukakan pendapat

    tentang pengetahuannya

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Kepala

    Madrasah,

    Guru

    Dan

    Komite

  • 126

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    5) Harapan

    (expectations)

    6) Kehadiran

    7) Kelulusan

    8) Angka putus sekolah

    (Drop out Rate)

    4b. Siswa dapat mengusulkan kepentingan

    pembelajaran kepada guru dan kepala madrasah

    5. Siswa mendapatkan umpan balik dari guru

    atas setiap hasil kerjanya

    6a. Tingkat Kehadiran siswa mencapai lebih

    dari 90 persen setiap hari

    6b. Ketidakhadiran siswa diganti dengan

    melakukan tugas dari guru

    7. Jumlah Siswa yang tidak lulus dalam

    perentase kecil

    8. Angka putus sekolah dalam persentase kecil

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    2.Guru

    1) Kepuasan kerja

    (Job satisfaction)

    2) Ketidakhadiran

    1. Guru memanfaatkan fasilitas dari madrasah

    sesuai bidang tugasnya

    2a. Angka ketidakhadiran guru kurang dari

    14

    15

  • 127

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    (absenteism)

    3) Pergantian

    (turnover)

    sepuluh persen

    2b. Guru pengganti siap sedia menggantikan

    guru yang berhalangan hadir

    3. Guru dipromosikan mendapatkan jabatan

    struktural atau kepanitiaan secara bergantian

    sesuai dengan kualifikasinya

    16

    17

    3. Pengelola

    1) Kepuasan kerja

    2) Anggaran seimbang

    3) Komitmen pada sekolah.

    1a. Pengelola mendapatkan imbalan yang

    sepadan dengan tugasnya

    1b. Kenyamanan kerja staf pengelola didukung

    oleh lingkungan madrasah

    2. Staf pengelola dapat mengatur anggaran

    pendidikan yang seimbang untuk operasional

    madrasah

    3. Staf pengelola memiliki perilaku kerja yang

    positif sesuai dengan visi madrasah

    18

    19

    20

    21

    4. Masyarakat

    Persepsi Pencitraan

    Masyarakat

    4. Masyarakat menganggap madrasah dapat

    bersaing dengan sekolah lain yang unggul.

    22

  • 128

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    F. Proses Pengembangan Instrumen

    Uji validitas dilakukan terhadap setiap item pertanyaan. Pengujian

    dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item pertanyaan dengan jumlah

    seluruh item. Statistik yang digunakan adalah koefisien Korelasi product

    moment pearson r dengan rumus sebagai berikut:

    π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 𝑛( π‘‹π‘Œ) βˆ’ ( 𝑋)( π‘Œ)

    𝑛 𝑋2 βˆ’ ( 𝑋)2 𝑛 π‘Œ2 βˆ’ ( π‘Œ)

    2

    Berikut adalah hasil pengujian validitas dan reliabilitas penelitian

    yang diterapkan pada 30 orang responden dari tiga madrasah tsanawiyah

    yang diambil secara random.:

    1.Validitas variabel Kepemimpinan Kepala Madrasah

    Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel

    Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 46

    item tersebut, setelah dilakukan beberapa kali konsultasi dan revisi

    kesemuanya valid. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid harus

    dibuktikan dengan perhitungan. Untuk mengetahui tingkat validitas

    perhatikan angka pada β€œCorrected Item-Total Correlation” yang

    merupakan korelasi antara score item dengan score total item (nilai

    π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” ) dibandingkan dengan nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ . Jika nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” lebih besar dari

    nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ atau nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka item tersebut adalah valid

    dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk Ξ± = 0,05 dengan derajat

    kebebasan (dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,361 sebagai

    berikut:

  • 129

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.7

    Validitas Instrumen Kepemimpinan

    No Item π’“π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan

    No.1 0.450 0,361 Valid

    No.2 0.639 0,361 Valid

    No.3 0.565 0,361 Valid

    No.4 0.765 0,361 Valid

    No.5 0.744 0,361 Valid

    No.6 0.505 0,361 Valid

    No.7 0.758 0,361 Valid

    No.8 0.559 0,361 Valid

    No.9 0.555 0,361 Valid

    No.10 0.584 0,361 Valid

    No.11 0.692 0,361 Valid

    No.12 0.718 0,361 Valid

    No.13 0.497 0,361 Valid

    No.14 0.453 0,361 Valid

    No.15 0.526 0,361 Valid

    No.16 0.696 0,361 Valid

    No.17 0.524 0,361 Valid

    No.18 0.491 0,361 Valid

    No.19 0.678 0,361 Valid

    No.20 0.849 0,361 Valid

    No.21 0.648 0,361 Valid

    No.22 0.572 0,361 Valid

    No.23 0.661 0,361 Valid

    No.24 0.806 0,361 Valid

    No.25 0.834 0,361 Valid

    No.26 0.467 0,361 Valid

    No.27 0.391 0,361 Valid

    No.28 0.576 0,361 Valid

    No.29 0.850 0,361 Valid

    No.30 0.535 0,361 Valid

    No.31 0.467 0,361 Valid

    No.32 0.498 0,361 Valid

    No.33 0.614 0,361 Valid

  • 130

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    No.34 0.596 0,361 Valid

    No.35 0.760 0,361 Valid

    No.36 0.663 0,361 Valid

    No.37 0.550 0,361 Valid

    No.38 0.600 0,361 Valid

    No.39 0.683 0,361 Valid

    No.40 0.751 0,361 Valid

    No.41 0.693 0,361 Valid

    No.42 0.615 0,361 Valid

    No.43 0.651 0,361 Valid

    No.44 0.679 0,361 Valid

    No.45 0.726 0,361 Valid

    No.46 0.819 0,361 Valid

    2. Iklim Organisasi Madrasah(X2 )

    Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel Iklim

    Organisasi Madrasah (X2 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 item

    tersebut, setelah dilakukan beberapa kali konsultasi dan revisi kesemuanya

    valid. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid harus dibuktikan

    dengan perhitungan.

    Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada

    β€œCorrected Item-Total Correlation” yang merupakan korelasi antara score

    item dengan score total item (nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” ) dibandingkan dengan nilai

    π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ . Jika nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” lebih besar dari nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ atau nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > nilai

    π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka item tersebut adalah valid dengan menggunakan distribusi

    (tabel r) untuk Ξ± = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2=30-2=28)

    sehingga didapat π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,361 sebagai berikut :

  • 131

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.8

    Validitas Instrumen Iklim Organisasi

    No Item π’“π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan

    No.1 0.656 0,361 Valid

    No.2 0.668 0,361 Valid

    No.3 0.656 0,361 Valid

    No.4 0.521 0,361 Valid

    No.5 0.461 0,361 Valid

    No.6 0.670 0,361 Valid

    No.7 0.510 0,361 Valid

    No.8 0.477 0,361 Valid

    No.9 0.430 0,361 Valid

    No.10 0.465 0,361 Valid

    No.11 0.692 0,361 Valid

    No.12 0.718 0,361 Valid

    No.13 0.463 0,361 Valid

    No.14 0.590 0,361 Valid

    No.15 0.749 0,361 Valid

    No.16 0.533 0,361 Valid

    No.17 0.524 0,361 Valid

    No.18 0.550 0,361 Valid

    No.19 0.455 0,361 Valid

    No.20 0.499 0,361 Valid

    No.21 0.648 0,361 Valid

    No.22 0.374 0,361 Valid

    No.23 0.613 0,361 Valid

    No.24 0.707 0,361 Valid

    No.25 0.420 0,361 Valid

    No.26 0.662 0,361 Valid

    No.27 0.702 0,361 Valid

    No.28 0.911 0,361 Valid

    No.29 0.668 0,361 Valid

    No.30 0.910 0,361 Valid

    No.31 0.807 0,361 Valid

    No.32 0.793 0,361 Valid

  • 132

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    3. Partisipasi Masyarakat

    Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel

    partisipasi masyarakat (X3 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 item

    tersebut, setelah dilakukan beberapa kali konsultasi dan revisi kesemuanya

    valid. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid harus dibuktikan

    dengan perhitungan. Jika nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” lebih besar dari nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ atau nilai

    π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka item tersebut adalah valid Dengan hasil

    perhitungan sebagai berikut :

    Tabel 3.9

    Validitas Instrumen Partisipasi Masyarakat

    No Item 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 π’“π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ Keputusan

    No.1 .611 0,361 Valid

    No.2 .514 0,361 Valid

    No.3 .665 0,361 Valid

    No.4 .499 0,361 Valid

    No.5 .563 0,361 Valid

    No.6 .408 0,361 Valid

    No.7 .666 0,361 Valid

    No.8 .666 0,361 Valid

    No.9 .399 0,361 Valid

    No.10 .529 0,361 Valid

    No.11 .602 0,361 Valid

    No.12 .763 0,361 Valid

    No.13 .595 0,361 Valid

    No.14 .663 0,361 Valid

    No.15 .727 0,361 Valid

    No.16 .346 0,361 Valid

    No.17 .668 0,361 Valid

    No.18 .792 0,361 Valid

  • 133

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    No.19 .515 0,361 Valid

    No.20 .589 0,361 Valid

    4. Mutu Madrasah

    Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel mutu

    madrasah (𝐘) diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 item tersebut, setelah

    dilakukan beberapa kali konsultasi dan revisi kesemuanya valid. Jika nilai

    π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” lebih besar dari nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ atau nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka

    item tersebut adalah valid dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk Ξ±

    = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat

    π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,361 sebagai berikut :

    Tabel 3.10

    Validitas Instrumen Mutu Madrasah

    No Item π’“π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan

    No.1 0.651 0,361 Valid

    No.2 0.511 0,361 Valid

    No.3 0.537 0,361 Valid

    No.4 0.462 0,361 Valid

    No.5 0.635 0,361 Valid

    No.6 0.538 0,361 Valid

    No.7 0.635 0,361 Valid

    No.8 0.451 0,361 Valid

    No.9 0.532 0,361 Valid

    No.10 0.554 0,361 Valid

    No.11 0.651 0,361 Valid

    No.12 0.594 0,361 Valid

    No.13 0.451 0,361 Valid

    No.14 0.587 0,361 Valid

    No.15 0.471 0,361 Valid

    No.16 0.524 0,361 Valid

    No.17 0.524 0,361 Valid

    No.18 0.613 0,361 Valid

    No.19 0.654 0,361 Valid

  • 134

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    No.20 0.639 0,361 Valid

    No.21 0.455 0,361 Valid

    No.22 0.443 0,361 Valid

    Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, yaitu tingkat kepercayaan

    hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi

    mampu memberikan hasil ukur yang konsisten (reliabel), serta dapat

    memberikan hasil yang relatif sama jika dilakukan pada waktu yang

    berbeda. Menurut Mohammad Ali (2010), derajat keriabelan instrumen

    sering kali digambarkan secara kuantitatif. Persoalan yang mungkin timbul

    adalah, seberapa besar derajat keriabelan yang dipandang layak untuk suatu

    instrumen agar dapat digunakan dalam pengumpulan data. Ukuran yang

    pasti memang tidak ada. Untuk dijadikan pegangan, para pakar terkait

    biasanya hanya menyarankan agar pelaku riset menghindari penggunaan

    instrumen yang memiliki derajat keriabelan rendah, yaitu bila indeks yang

    diperoleh dari hasil pengujian secara kuatitatif adalah sama dengan atau

    lebih kecil dari 0,40 (r ≀ 0,40).

    Pada data penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode alfa

    dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Membuat tabel untuk

    menempatkan skor pada item-item yang diperoleh dari setiap responden ;

    2) menghitung jumlah skor item ; 3) menghitung kuadrat jumlah skor item ;

    4) menghitung jumlah skor masing-masing item ; 5) menghitung jumlah

    kuadrat skor masing-masing item ; 6) menghitung varians masing-masing

  • 135

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    item ; 7) menghitung varians total ; 8) menghitung nilai koefisien alfa,

    (cronbach’s alpha) dengan rumus :

    dimana

    Keterangan:

    π‘Ÿ11 = Nilai Reliabilitas instrument π‘˜ = banyaknya Γ­tem instrumen 𝜎 𝑖 2 = Jumlah varian skor tiap-tiap item πœŽπ‘‘ 2 = Varian total 𝑁 = Jumlah responden

    Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai koefisien alpha

    dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel, dengan kriteria :

    jika nilai uji r11 > nilai r tabel maka instrumen dinyatakan reliabel. Dengan

    bantuan program SPSS 14, setelah dilakukan penghitungan ditemukan nilai

    koefisien alpha masing-masing variabel lebih besar dari nilai r tabel.

    Dengan demikian semua instrumen variabel dinyatakan reliabel.

    Tabel 3.11

    Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel

    Variabel π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ Keputusan

    Kepemimpinan Kepala Madrasah 0,924 0,361 Reliabel

    Iklim Organisasi 0,510 0,361 Reliabel

    Partisipasi Masyarakat 0,939 0,361 Reliabel

    Mutu Madrasah 0,792 0,361 Reliabel

    π‘Ÿ11 = π‘˜

    π‘˜ βˆ’ 1 1 βˆ’

    𝜎 𝑖 2

    πœŽπ‘‘ 2

    πœŽπ‘‘ 2 = 𝑋2 βˆ’

    ( 𝑋 )2

    𝑁

    𝑁

  • 136

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    5. Uji Normalitas dan Linieritas Data

    Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

    sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa

    teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain uji

    chi-kuadrat, uji lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov.

    Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf

    signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil

    uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan

    atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan

    bilangan pada kolom signifikansi (Sig.).

    Untuk menetapkan kenormalan suatu data variabel, kriteria yang

    berlaku adalah sebagai berikut.

    Tetapkan tarap signifikansi uji yakni a = 0.05

    Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh

    Jika signifikansi yang diperoleh >a , maka sampel berasal dari populasi

    yang berdistribusi normal

    Jika signifikansi yang diperoleh

  • 137

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Dengan bantuan pengolahan data melalui tool spss 14, ditemukan

    data penelitian sebagai berikut :

    a. Variabel kepemimpinan madrasah

    Tabel 3.12

    Uji Normalitas variabel kepemimpinan kepala madrasah

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    kepemimpinan

    N 31

    Normal Parameters(a,b) Mean 3.7123

    Std. Deviation .34532

    Most Extreme Differences Absolute .076

    Positive .072

    Negative -.076

    Kolmogorov-Smirnov Z .422

    Asymp. Sig. (2-tailed) .994

    a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

    Normalitas variabel kepemimpinan kepala madrasah dapat

    digambarkan sebagai berikut :

  • 138

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    b. Variabel Iklim Madrasah

    Tabel 3.13

    Uji Normalitas variabel Iklim madrasah

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    iklim

    N 31

    Normal Parameters(a,b) Mean 4.0058

    Std. Deviation .17023

    Most Extreme Differences

    Absolute .104

    Positive .064

    Negative -.104

    Kolmogorov-Smirnov Z .577

    Asymp. Sig. (2-tailed) .893

    a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

    4.504.003.503.002.50

    kepemimpinan

    8

    6

    4

    2

    0

    Fre

    qu

    en

    cy

    Mean =3.7123

    Std. Dev. =0.

    34532

    N =31

    Gambar 3. 2

    Histogram Variabel Kepemimpinan Kepala Madrasah

  • 139

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf

    signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil

    uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan

    atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan

    bilangan pada kolom signifikansi (Sig.).

    Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk variabel

    iklim adalah 0,893. Dengan demikian, data variabel iklim madrasah berasal

    dari populasi yang berdistribusi normal.

    Normalitas iklim madrasah dapat digambarkan sebagai berikut :

    c. Normalitas Variabel partisipasi masyarakat

    Tabel 3.14

    Normalitas variabel partisipasi masyarakat

    4.304.204.104.003.903.803.703.60

    iklim

    8

    6

    4

    2

    0

    Freq

    uenc

    y

    Mean =4.0058

    Std. Dev. =0.17023

    N =31

    Gambar 3.3

    Histogram Variabel Iklim Madrasah

  • 140

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    partisipasi

    N 31

    Normal Parameters(a,b) Mean 3.2239

    Std. Deviation .35869

    Most Extreme Differences

    Absolute .061

    Positive .061

    Negative -.054

    Kolmogorov-Smirnov Z .340

    Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

    a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

    Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk variabel

    partisipasi masyarakat adalah 1. Dengan demikian, data variabel mutu

    madrasah berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

    d. Normalitas variabel mutu madrasah

    Tabel 3.15

    4.504.003.503.002.50

    partisipasi

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Freq

    uenc

    y

    Mean =3.2239

    Std. Dev. =0.35869

    N =31

    Gambar 3.4

    Histogram variabel partisipasi masyarakat

  • 141

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Variabel mutu madrasah

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    mutu

    N 31

    Normal Parameters(a,b) Mean 3.7174

    Std. Deviation .29612

    Most Extreme Differences

    Absolute .081

    Positive .053

    Negative -.081

    Kolmogorov-Smirnov Z .451

    Asymp. Sig. (2-tailed) .987

    a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

    Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk variabel

    mutu madrasah adalah 0,987. Dengan demikian, data variabel mutu

    madrasah berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Digambarkan

    sebagai berikut :

    4.204.003.803.603.403.203.00

    mutu

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Fre

    qu

    en

    cy

    Mean =3.7174

    Std. Dev. =0.29612

    N =31

  • 142

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Gambar 3.5

    Histogram Mutu Madrasah

    Selanjutnya, selain dilakukan uji normalitas, data yang hendak

    dianalisis juga perlu dilakukan uji linieritas. Uji linieritas antara variabel

    bebas X dengan variabel terikat Y memanfaatkan SPSS dengan hasil

    sebagai berikut :

    a. Linieritas kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu madrasah

    Tabel 3.16

    Linieritas variabel kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap mutu

    Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar 0,790 dengan

    signifikansi 0,849. Interpretasi hasil analisis dengan menyusun hipotesis:

    - membandingkan signifikansi yang ditetapkan dengan signifikansi yang

    diperoleh dari analisis (Sig.)

    Bila a < Sig., maka H0 diterima, berarti regresi linier

    Bila a β‰₯ Sig., maka H1 diterima, berarti regresi tidak linier

    Ternyata hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi F atau

    probabilitas > 0,05 atau (0,790) > a (0,05), berarti model regresi linier.

    b. Linieritas iklim terhadap mutu madrasah

    Sum of

    Squares df Mean

    Square F Sig.

    Mutu * Kepemimpinan Between Groups

    (Combined) 19.932 84 .237 1.800 .006

    Linearity 11.285 1 11.285 85.617 .000

    Deviation from Linearity

    8.647 83 .104 .790 .849

    Within Groups 9.227 70 .132

    Total 29.159 154

  • 143

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Tabel 3.17

    Linieritas variabel iklim madrasah Kepala Madrasah terhadap mutu

    Sum of

    Squares Df Mean

    Square F Sig.

    Mutu * Iklim Between Groups

    (Combined) 11.291 57 .198 1.075 .371

    Linearity 4.597 1 4.597 24.954 .000

    Deviation from Linearity

    6.695 56 .120 .649 .960

    Within Groups 17.868 97 .184

    Total 29.159 154

    Ternyata nilai signifikansi F atau probabilitas > 0,05 atau 0.649 > 0,05,

    maka distribusi data iklim organisasi (X2) terhadap mutu madrasah

    tsanawiyah di kota Jambi (Y) berpola linier.

    c. Linieritas partisipasi masyarakat terhadap mutu madrasah

    Tabel 3.18

    Linieritas variabel partisipasi masyarakat terhadap mutu madrasah

    Ternyata nilai signifikansi F atau probabilitas > 0,05 atau 1,070 >

    0,05 maka distribusi data partisipasi masyarakat (X3) terhadap mutu

    madrasah tsanawiyah di kota Jambi (Y) berpola linier.

    G. Teknik Pengumpulan Data

    Sum of

    Squares Df Mean

    Square F Sig.

    Mutu * Partisipasi Between Groups

    (Combined) 20.620 72 .286 2.750 .000

    Linearity 12.710 1 12.710

    122.061

    .000

    Deviation from Linearity

    7.910 71 .111 1.070 .382

    Within Groups 8.539 82 .104

    Total 29.159

    154

  • 144

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    Ada empat variabel penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian

    ini, yaitu : Kepemimpinan kepala madrasah, iklim organisasi madrasah,

    partisipasi masyarakat, dan mutu madrasah.

    Variabel kepemimpinan kepala madrasah, iklim organisasi

    madrasah, dan partisipasi masyarakat serta mutu madrasah diukur dengan

    menggunakan instrumen berbentuk angket yang diisi/dijawab oleh kepala

    madrasah dan guru wali kelas serta komite madrasah sebagai responden

    dengan penilaian skala 5 (lima).

    Angket merupakan instrumen utama untuk pengumpulan data

    primer. Setiap alternatif dari lima jawaban diberikan bobot nilai. Selalu

    dengan bobot nilai 5, Sering dengan bobot nilai 4, kadang-kadang dengan

    bobot nilai 3, pernah dengan bobot nilai 2, dan tidak pernah dengan bobot

    nilai 1. Pemberian bobot ini sangat diperlukan sebagai langkah awal untuk

    kemudian dilakukan perhitungan secara statistik.

    Setelah itu, peneliti kuantitatif perlu mempersiapkan dan

    mengorganisasikan data dengan cara analisis statistik. Proses ini terdiri dari

    memastikan jumlah nilai dari skor instrumen yang diperoleh dari jawaban

    responden. Tetapkan mana skor yang diambil antara satu variabel dengan

    variabel lainnya untuk digunakan pada analisis, selanjutnya pilih software

    komputer untuk menganalisis data tersebut. (Creswel, 2008).

    Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian

    adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang

    makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil

  • 145

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    penelitianpun akan segera diketahui dalam pelaksanaannya, pengelolahan

    data dilakukan melalui bantuan komputer dengan menggunakan SPSS

    (Statistical Product and Service Solution) versi 14.

    H. Analisis Data

    Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi yang

    dilanjutkan dengan penghitungan koefisien determinasi. Sebelum

    melakukan penghitungan tersebut, asumsi normalitas dan linieritas data

    sudah terpenuhi, begitu juga validitas dan reliabilitas instrumen

    pengumpulan data. Hal tersebut penting dilakukan karena menjadi

    persyaratan untuk melakukan analisis statistika parametrik. Analisis ini

    untuk mengetahui kontribusi kepemimpinan madrasah, iklim organisasi,

    dan partisipasi masyarakat, serta mutu madrasah baik secara bersama-sama

    maupun individu.

    Data dikumpulkan secara kuantitatif atau disebut dengan data

    statistik. Sebagaimana disebutkan dalam undang-undang tentang statistik

    (UU No.7 Tahun 1960) kegiatan statistik meliputi empat hal, yaitu :

    pengumpulan data (data collecting) ; penyusunan data (summarizing) ;

    pengumuman dan pelaporan data (tabulation and report) ; serta analisis

    data (data analyzing). Sudijono (2007 : 3) meringkasnya menjadi tiga saja,

    yaitu : pengumpulan data, penyajian data, dan penganalisisan data.

    Sebelum dilakukan pengujian hipΓ³tesis, lebih dulu digambarkan

    hasil penelitian secara deskriptif. Hasil statistik deskriptif berdasarkan skor

  • 146

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    rerata tiap-tiap variabel penelitian ini menggunakan tehnik Weighted Means

    Scored (WMS). Pertama-tama peneliti memberikan skor pada setiap

    alternatif jawaban yang diberikan oleh responden sesuai dengan bobot yang

    telah ditetapkan. Setiap pernyataan pada keempat variabel yaitu:

    Kepemimpinan Kepala Madrasah (𝑋1), Iklim Organisasi (𝑋2), Partisipasi

    Masyarakat (𝑋3), dan Mutu Madrasah (Y), mempunyai 5 kriteria jawaban

    dengan memberikan skor dimulai dari 1, 2, 3, 4, dan 5, dengan ketentuan

    untuk pernyataan yang dihitung dengan hasil analisis deskriptif diperoleh

    dengan menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS) dengan

    rumus sebagai berikut:

    ¯𝑋𝑋

    𝑁

    Keterangan:

    Β―X : Skor rerata yang dicari

    X : Jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai setiap alternatif jawaban)

    N : Jumlah responden

    Hasil penghitungan rata-rata tanggapan responden dilakukan

    pembobotan dengan pertimbangan untuk mendapatkan hasil yang seimbang

    atau fair. Pembobotan juga dilakukan dengan pertimbangan keadaan situasi

    yang dirasakan langsung atau tidak secara langsung oleh responden

    bersangkutan. Variabel kepemimpinan madrasah menggunakan

    perbandingan pembobotan skor 2-1-2. Artinya hasil tanggapan dari

    responden kepala madrasah diberikan bobot dua, tanggapan dari guru

    dengan bobot satu, dan tanggapan dari komite diberikan bobot dua.

    Tanggapan responden atas variabel iklim madrasah diberikan bobot 1-2-1,

  • 147

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    variabel partisipasi masyarakat diberikan bobot 2-2-1, dan variabel mutu

    diberikan bobot yang seimbang pada setiap responden. Hasil analisis

    dijadikan pedoman untuk menentukan gambaran umum variabel di

    lapangan dengan cara dikonsultasikan dengan tabel kriteria skor rerata

    variabel dan penafsiran sebagai berikut :

    Tabel 3.19

    Kriteria Skor Rerata Variabel dan Penafsiran

    Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

    4,01 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik

    3,01 – 4,00 Tinggi Baik

    2,01 – 3,00 Cukup Cukup Baik

    1,01 – 2,00 Rendah Kurang Baik

    0,01 – 1,00 Sangat Rendah Sangat Kurang Baik

    Teknik pengolahan data untuk uji hipotesis yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah Model Analisis korelasi dan regresi Linier. Untuk

    kepentingan analisis data dengan Model Analisis Regresi Linier yang

    mensyaratkan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval,

    indeks pengukuran variabel ini ditingkatkan menjadi data dalam skala

    interval melalui Mathod of Successive Intervals (Sudjana, 1996).

    Teknik pengolahan data dengan menggunakan Model Analisis

    Regresi Linier mengikuti langkah kerja sebagai berikut :

  • 148

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    1) Menggambar dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi

    hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya.

    2) Menghitung matriks korelasi antar variabel

    𝑋1 𝑋2 𝑋3 π‘Œ

    R =

    1 π‘Ÿπ‘₯1π‘₯2 π‘Ÿπ‘₯1π‘₯31 π‘Ÿπ‘₯2π‘₯3

    1

    π‘Ÿπ‘₯1π‘¦π‘Ÿπ‘₯2𝑦 π‘Ÿπ‘₯3𝑦

    1

    Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah

    menggunakan Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment

    Coefficient) dari Karl Pearson. Alasan Penggunaan teknik koefisien

    korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak

    dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval. Rumus Pearson’s

    Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) :

    rxy =n Ξ£xyβˆ’ Ξ£x Ξ£y

    n Ξ£x2βˆ’ Ξ£x 2 n Ξ£y2βˆ’ Ξ£y 2 (Sumber: Sudjana, 1996)

    Pada saat menganalisis data korelasi, dilakukan penafsiran dengan tabel

    interpretasi sebagai berikut :

    Tabel 3.20

    Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0,80 – 1,000

    0,60 – 0,799

    0,40 – 0,599

    0,20 – 0,399

    0,00 – 0,199

    Sangat Tinggi

    Tinggi

    Cukup

    Rendah

    Sangat Rendah

    Gilford (Ridwan, 2006: 138)

  • 149

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    3) Menganalisis nilai koefisien determinasi untuk menentukan prosentase

    kontribusi masing-masing variabel bebas atau terikat. Rumusnya :

    KD = r2 X 100% dan penentuannya menggunakan alat bantu SPSS

    4) Melakukan analisis regresi linier sederhana dan berganda. Langkah ini

    dilakukan karena semua data variabel berdistribusi normal serta linier,

    baik secara individual maupun secara simultan. Dari Sugiono (2009 :

    217) dikemukakan rumus persamaan regresi linier sebagai berikut :

    Y = a + b 𝑋1 Y = a + b 𝑋2 Y = a + b 𝑋3

    Sedangkan regresi ganda menggunakan rumus atau model persamaan

    regresi sebagai berikut : Y = b0 + b1 𝑋1 + b2 𝑋2 + b3 𝑋3.

    Furqon (2009) mengemukakan bahwa Korelasi jamak (multiple

    correlation) menyajikan informasi tentang hubungan antara dua buah

    peubah bebas (predictor) atau lebih dengan sebuah peubah terikat

    (criteria). Seperti pada korelasi, dapat menggunakan analisis regresi

    untuk menganalis data yang terdiri atas sejumlah peubah X dengan

    sebuah peubah Y. Analisis regresi semacam ini disebut regresi linier

    jamak (multiple linier correlation).

    5) Menguji Hipotesis. Untuk menentukan signifikasi kontribusi antara X1

    terhadap Y dan seterusnya, rumus yang digunakan adalah uji t :

    t = r Nβˆ’2

    1βˆ’r2

  • 150

    Kemas Abdurrahman, 2012 Peningkatan Mutu Madrasah Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

    apabila nilai t hitung > t tabel (dk = n-2) atau nilai signifikan < 0,05

    maka kontribusi antara variabel tersebut signifikan.

    Sedangkan untuk menentukan signifikansi kontribusi antara variabel X

    secara simultan terhadap Y adalah dengan menggunakan uji F.

    Rumusnya :

    F = R2 (N – m – 1) (Sugiyono, 2011 : 286)

    m (1 – R2)

    Penghitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS 14.