BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan...
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di beberapa lokasi di Kota Bandung. Pemilihan
lokasi berdasarkan pada tempat pelaksanaan pendampingan pengembangan
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Lokasi tersebut adalah kampus UPI
Bandung dan tiga Sekolah Menengah Atas. SMA tersebut terdiri dari dua SMA
Negeri dan satu SMA swasta. Meskipun sekolah swasta, sekolah ini mempunyai
fasilitas laboratorium yang cukup lengkap.
Subyek penelitian adalah lima orang guru biologi SMA Kota Bandung
yang mengikuti kegiatan pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri yang diselenggarakan oleh Dosen Jurusan Pendidikan Biologi
UPI pada tahun 2012-2013. Kelima orang guru tersebut mengajar di sekolah yang
berbeda, dua orang guru mengajar di SMA negeri, dan tiga orang guru mengajar
di SMA swasta. Dalam penelitian ini masing-masing guru diberi kode, yaitu A,
B, C, D, dan E. Empat orang guru memiliki pengalaman mengajar lebih lama
dibandingkan guru E. Keempat orang guru tersebutpun memiliki pengalaman
mengikuti pelatihan dan atau lokakarya lebih banyak dibandingkan guru E.
Subyek penelitian diambil dari sebagian guru biologi SMA yang
mengikuti kegiatan pendampingan tersebut. Penentuan subyek penelitian secara
purposif (purposive sampling), yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan
tertentu (Sugiyono, 2010). Pertimbangannya adalah guru-guru tersebut mendapat
bimbingan untuk mengembangkan LKS inkuiri, sehingga penentuan guru-guru
tersebut sebagai subyek penelitian akan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.
Hal ini senada dengan pernyataan Fraenkel & Wallen (2006) bahwa di dalam
penelitian kualitatif cenderung untuk memilih sampel purposif, yaitu memilih
sampel yang diperkirakan dapat menghasilkan pemahaman terbaik dari apa yang
mereka pelajari. Creswell (1994) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif,
tidak terlalu dibutuhkan pemilihan secara acak (random sampling) terhadap para
32
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
partisipan dan lokasi penelitian. Menurut McMillan & Schumacher (2001),
ukuran sampel purposif diantara rentang 1 – 40 orang atau lebih.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dikarenakan dalam
penelitian ini, data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dianalisis, diinterpretasi,
dan ditriangulasikan untuk memperoleh gambaran tentang literasi sains guru
biologi SMA dan penerapannya dalam proses mengembangkan LKS inkuiri.
Penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial
tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan pada populasi, tetapi
ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan
situasi sosial pada kasus yang dipelajari (Sugiyono, 2010). Situasi sosial dalam
penelitian ini adalah pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium
berbasis inkuiri yang diikuti oleh guru-guru MGMP Biologi Kota dan Kabupaten
Bandung.
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang keliru, maka definisi operasional di
dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut:
1. Literasi sains berdasarkan PISA 2006 adalah kemampuan menggunakan
pengetahuan sains, mengidentifikasikan pertanyaan dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan
berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui
aktivitas manusia. Aspek literasi sains yang digali pada penelitian ini
meliputi: aspek kompetensi, konten / pengetahuan, dan sikap. Pada penelitian
ini konten dibatasi hanya pada konten biologi. Aspek kompetensi yang diukur
terdiri dari tiga indikator, yaitu: mengidentifikasi isu-isu ilmiah, menjelaskan
fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah. Aspek sikap yang
diukur adalah mendukung inkuiri ilmiah dan ketertarikan terhadap sains.
Untuk menjaring literasi sains guru pada penelitian ini dilakukan tes pada
awal kegiatan pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium berbasis
33
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
inkuiri. Literasi sains guru dianalisis dari skor hasil tes soal literasi sains. Soal
literasi sains diambil dari Take the Test: Sample Questions from OECD’s
PISA Assessment (OECD, 2009). Soal yang digunakan untuk penelitian ini
khusus soal dengan konten Biologi yang disusun dan dialihbahasakan oleh
Hadinugraha (2012). Aturan pemberian skor tiap butir soal mengikuti
panduan skor yang digunakan oleh OECD (2009).
2. Proses mengembangkan LKS inkuiri merupakan tahapan yang dilakukan oleh
guru untuk mengembangkan LKS inkuiri. Tahapan tersebut meliputi
perencanaan dan uji coba. Untuk memperoleh gambaran aktifitas guru dalam
proses tersebut dilakukan observasi dan studi dokumentasi. Hasil observasi
dan studi dokumentasi menghasilkan skor berdasarkan rubrik penilaian proses
mengembangkan LKS inkuiri. Rubrik tersebut berskala empat (nol sampai
tiga) dimodifikasi oleh peneliti dari kategori pelaksanaan sains dari Reichel
(2004). Rubrik ini memodifikasi antara kemampuan inkuiri dengan indikator
pada aspek literasi sains.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dikembangkan untuk dapat menjaring data yang
dibutuhkan pada penelitian ini adalah:
1. Soal-soal Literasi Sains konten pengetahuan Biologi
Soal-soal literasi sains konten pengetahuan Biologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah soal-soal dari PISA yang diambil dari Take the Test:
Sample Questions from OECD’s PISA Assessment (OECD, 2009) yang
disusun dan dialihbahasakan oleh Hadinugraha (2012), yang meliputi aspek:
konten, kompetensi, dan sikap. Soal dari PISA ini digunakan untuk melihat
ketercapaiaan tertinggi / terkuat dan terendah / terlemah guru biologi SMA
terhadap aspek kompetensi ilmiah, sehingga dapat dibandingkan dengan
ketercapaian siswa apakah sama atau tidak. Aspek konten / pengetahuan yang
diambil adalah konten pengetahuan Biologi. Sikap sains yang terdapat pada
soal-soal yang diambil meliputi dua aspek, yaitu: mendukung inkuiri ilmiah
34
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan ketertarikan terhadap sains. Kompetensi meliputi: mengidentifikasi isu-
isu ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah.
Sejumlah soal yang dipublikasikan oleh PISA memenuhi validitas logis.
Kondisi validitas logis ini karena soal-soal dari PISA dipandang sudah
mengikuti teori dan ketentuan yang ada (Arikunto, 2010). Soal dari PISA
sudah teruji melalui pengalaman tes dan uji coba pada skala internasional.
Hal ini menjadikan soal-soal dari PISA ini memenuhi validitas empiris
(Arikunto, 2010).
Soal PISA yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 45 butir soal
kognitif untuk mengukur aspek kompetensi ilmiah dan 12 butir soal afektif
yang digunakan untuk mengukur sikap. Soal pada aspek kompetensi ilmiah
terbagi menjadi tiga macam, yaitu: 14 soal kompetensi mengidentifikasi isu-
isu ilmiah, 18 soal kompetensi menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan 13
soal kompetensi menggunakan bukti-bukti ilmiah. Soal untuk sikap terdiri
dari dua macam, yaitu: tiga butir soal untuk mengukur sikap mendukung
inkuiri ilmiah, dan sembilan butir soal untuk mengukur sikap ketertarikan
siswa terhadap sains (Hadinugraha, 2012).
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Literasi Sains Konten Biologi
No Aspek yang
Digali Indikator Nomor Soal
1 Kompetensi
Ilmiah
1. Mengidentifikasi isu-
isu ilmiah
1.1, 1.2, 4.2, 6.1, 6.2, 9.1, 9.2, 10.1,
11.2, 12.2, 13.1, 14.3, 14.4, 15.2
2. Menjelaskan fenomena
secara ilmiah
1.3, 2.3, 3.1, 3.2, 3.3, 4.1, 5.1, 5.2, 5.3,
7.2, 10.2, 11.1, 14.1, 14.2, 15.3, 16.1,
16.2, 16.3
3. Menggunakan bukti
ilmiah
2.1, 2.2, 4.3, 4.4, 7.1, 8.1, 11.3, 12.1,
12.3, 13.2, 13.3, 15.1, 16.4
2 Sikap Sains
1. Mendukung inkuiri
ilmiah
3.4
2. Ketertarikan terhadap
sains
6.3, 12.4, 15.4
Jumlah total soal 49
35
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bentuk soal literasi sains yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pilihan obyektif dan uraian. Pilihan obyektif terdiri dari dua macam, yaitu
pilihan sederhana (simple multiple-choice) dengan empat alternatif jawaban
(A, B, C, dan D) dan pilihan kompleks (complex multiple-choice) dengan
jawaban „ya‟ atau „tidak‟. Uraian terdiri dari dua macam, yaitu uraian tertutup
yang menuntut jawaban singkat berupa kata atau kalimat dan uraian terbuka
(close constructed response) yang menuntut jawaban berupa penjelasan.
2. Rubrik penilaian proses mengembangkan LKS Inkuiri
Instrumen ini berupa rubrik berskala empat yang terdiri dari beberapa
indikator untuk menilai proses guru biologi SMA dalam mengembangkan
LKS biologi berbasis inkuiri. Rubrik berskala empat (nol sampai tiga)
dimodifikasi oleh peneliti dari kategori pelaksanaan sains dari Reichel (2004).
Rubrik tersebut memodifikasi antara indikator kemampuan inkuiri dengan
indikator pada aspek literasi sains. Judgement rubrik dilakukan oleh ahli.
Data yang diinterpretasikan menggunakan rubrik didapat dari data yang
diperoleh menggunakan lembar observasi dan studi dokumentasi. Studi
dokumentasi dilakukan pada tahapan perencanaan yang meliputi: analisis
kurikulum, pemilihan tema, perancangan desain, dan perencanaan
memunculkan kemampuan inkuiri.
Lembar observasi berupa daftar check aktifitas guru dari tahapan
pengembangan LKS inkuiri. Tahapan tersebut adalah tahapan uji coba yang
terdiri dari: prosedur kerja, penggunaan alat dan bahan, penentuan pola
perekaman data, penarikan kesimpulan, dan uji coba ulang. Tahap uji coba
merupakan tahapan yang berisi aktifitas guru dalam mengujicobakan desain
percobaannya di laboratorium sebelum desain percobaan tersebut dipakai
dalam praktikum bersama siswa. Daftar check aktifitas tersebut merupakan
aktifitas yang menunjukkan perpaduan antara kemampuan inkuiri dan literasi
sains dalam mengembangkan LKS inkuiri. Pada lembar observasi, peneliti
menggunakan daftar check yang dilengkapi dengan catatan deskriptif dan
catatan reflektif. Catatan deskriptif merupakan deskripsi mengenai subjek
penelitian, rekonstruksi dialog, deskripsi mengenai setting fisik, catatan
36
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tentang peristiwa dan aktivitas tertentu. Sedangkan catatan reflektif
merupakan pengetahuan pribadi peneliti yang meliputi: spekulasi, perasaan,
masalah, gagasan, dugaan, kesan, dan prasangka.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi dan Studi Dokumentasi
No Tahap Aspek yang
diungkap
Deskripsi dalam kaitannya dengan
Literasi Sains
1 Perencanaan a. Analisis
kurikulum
b. Pemilihan tema
c. Perancangan
desain
d. Perencanaan
memunculkan
kemampuan
inkuiri
a. Kesesuaian materi yang dipilih dengan SK,
KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
Khusus
b. Dimensi konteks dan konten dari tema yang
dipilih dan kaitannya dengan:
1) Kehidupan umum personal, sosial, global
meliputi bidang kesehatan, SDA,
lingkungan, bencana, ataupun batas
negara
2) Mengidentifikasi isu-isu ilmiah
3) Ketertarikan terhadap sains berupa
kemauan untuk mendapatkan tambahan
pengetahuan ilmiah dan kemampuan
menggunakan sejumlah sumber dan
metode
c. Rancangan desain percobaan yang meliputi:
masalah, hipotesis, variabel, langkah kerja,
teknik pengumpulan data (kuantitatif,
kualitatif) dan kaitannya dengan:
1) Mengenali fitur kunci penyelidikan
ilmiah
2) Menerapkan pengetahuan sains dalam
situasi tertentu
3) Menafsirkan fenomena secara ilmiah dan
memprediksi perubahan
4) Mengidentifikasi deskripsi, penjelasan
dan prediksi yang tepat
5) Menginterpretasikan bukti ilmiah
6) Peran ilmu berbasis teknologi
(memecahkan masalah, membuat desain
dan melakukan investigasi)
7) Memahami hubungan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi (teknologi
berkontribusi pada kemajuan ilmu
pengetahuan)
d. Pemilihan masalah yang dapat digali melalui
inkuiri dan kaitannya dengan:
1) Menyadari masalah yang mungkin untuk
diselidiki secara ilmiah
2) Sikap dalam mengatasi kesulitan untuk
memecahkan masalah secara ilmiah
37
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Tahap Aspek yang
diungkap
Deskripsi dalam kaitannya dengan
Literasi Sains
2 Uji coba a. Prosedur kerja
b. Alat dan bahan
c. Penentuan pola
perekaman data
d. Kesimpulan
e. Uji coba ulang
a. Runutan langkah kerja yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dan kaitannya dengan:
1) Mengenali fitur kunci dari penyelidikan
ilmiah
2) Menerapkan pengetahuan sains dalam
situasi tertentu
3) Memahami peran ilmu berbasis teknologi
(memecahkan masalah, membantu
manusia memenuhi kebutuhan dan
keinginan, desain dan melakukan
investigasi)
4) Mengerjakan tugas sains secara efektif
b. Penggunaan alat dan bahan untuk setiap
langkah pelaksanaan percobaan dan kaitannya
dengan:
1) Sikap tanggung jawab terhadap sumber
daya alam dan lingkungan
2) Memahami hubungan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi (teknologi
berkontribusi pada kemajuan ilmu
pengetahuan)
3) Menggunakan bukti ilmiah
c. Penentuan pola perekaman data selama uji
coba dan kaitannya dengan:
1) Menerapkan pengetahuan sains
2) Menggambarkan atau menafsirkan
fenomena secara ilmiah dan memprediksi
perubahan
3) Menunjukkan kekuatan kemampuan
ilmiah
4) Menunjukkan kemauan untuk
mendapatkan tambahan pengetahuan
ilmiah dan kemampuan menggunakan
sejumlah sumber dan metode
d. Cara menarik kesimpulan dan kaitannya
dengan:
1) Menginterpretasikan bukti ilmiah
2) Memahami kebutuhan logika dan proses
yang hati-hati dalam menggambarkan
kesimpulan
e. Pengulangan uji coba dan kaitannya dengan:
1) Menggunakan bukti ilmiah
2) Mengatasi kesulitan untuk memecahkan
masalah secara ilmiah
3) Menunjukkan rasa keingintahuan yang
tinggi terhadap sains dengan usaha yang
keras dan isu-isu terkait sains
4) Sikap tanggung jawab terhadap sumber
38
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Tahap Aspek yang
diungkap
Deskripsi dalam kaitannya dengan
Literasi Sains
daya alam dan lingkungan
3. Lembar angket
Lembar angket ini berupa sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan
literasi sains dan aktifitas guru biologi SMA dalam mengembangkan LKS
inkuiri. Angket terdiri dari pertanyaan dengan alternatif jawaban „ya‟ dan
„tidak‟ yang disertai dengan alasan atau penjelasan dari guru.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket
No Aspek
yang Digali Indikator
Nomor Soal
Perencanaan Uji coba
1 Dimensi
konteks
Berkaitan dengan kehidupan secara
umum 1
2 Kompetensi
Ilmiah
1. Mengidentifikasi isu-isu ilmiah 2 - 4
2. Menjelaskan fenomena secara
ilmiah
9 6, 8, 10
3. Menggunakan bukti ilmiah 11
3 Sikap Sains
1. Mendukung inkuiri ilmiah 12
2. Ketertarikan terhadap sains 5
3. Percaya diri sebagai pembelajar
sains
7
4. Tanggung jawab terhadap
sumber daya alam dan
lingkungan
13
Jumlah total soal 13
5. Lembar Wawancara
Lembar wawancara berupa sejumlah pertanyaan tentang pengalaman guru
dalam mengembangkan LKS dan melaksanakan pembelajaran berbasis
inkuiri.
6. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan tulisan peneliti terhadap apa yang dilihat dan
didengar selama mengumpulkan data penelitian. Catatan ini merupakan
catatan faktual dari aktifitas guru dalam mengembangkan LKS inkuiri.
Catatan lapangan merupakan data pelengkap untuk menganalisis data yang
diperoleh. Catatan lapangan dilengkapi dengan adanya rekaman video.
Catatan lapangan juga digunakan ketika guru melakukan presentasi dan
diskusi yang dilakukan bersama fasilitator dan sesama guru yang mengikuti
39
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pendampingan pengembangan kegiatan laboratorium berbasis inkuiri.
Presentasi dilihat dari segi media, bahasa, sistematika, dan ilustrasi / gambar
yang digunakan. Diskusi meliputi diskusi dengan fasilitator dan sesama guru,
dilihat dari isi diskusi dan sikap-sikap yang dapat dilihat.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap pengambilan kesimpulan.
a. Tahap persiapan
1) Menentukan dan merumuskan masalah
2) Studi literatur dan kepustakaan mengenai masalah yang diteliti
3) Membuat proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing
4) Melaksanakan seminar proposal
5) Perbaikan proposal penelitian dengan bimbingan dosen
6) Menyusun instrumen penelitian
7) Mengajukan judgement instrumen pada beberapa dosen ahli di jurusan
pendidikan Biologi UPI
b. Tahap pelaksanaan
1) Membagikan soal literasi sains konten pengetahuan biologi kepada guru
2) Melakukan observasi dan studi dokumentasi terhadap proses
pengembangan LKS inkuiri oleh guru
3) Melakukan penilaian terhadap proses mengembangkan LKS Inkuiri oleh
guru
4) Meminta guru mengisi angket tentang penerapan literasi sains dalam
proses mengembangkan LKS inkuiri
5) Melakukan wawancara pada guru tentang proses pengembangan LKS
inkuiri dan pengalaman sebelumnya dalam membuat LKS
c. Tahap pengambilan kesimpulan
1) Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian
2) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian
3) Menarik kesimpulan
40
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4) Menyusun laporan
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga macam cara yaitu
melalui tes, observasi, dan studi dokumentasi. Dalam pengumpulan data ini
terlebih dahulu menentukan jenis data, kemudian teknik pengumpulan data,
instrumen yang digunakan, dan sumber data. Teknik pengumpulan data tersebut
secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel. 3.4 Teknik Pengumpulan Data
No. Jenis Data Teknik
Pengumpulan Instrumen
Sumber
Data
1 Informasi mengenai literasi
sains guru pada konten
pengetahuan biologi
Testing Soal literasi sains
konten pengetahuan
biologi dari PISA
berbentuk uraian
dan pilihan
obyektif
Guru
2 Informasi mengenai proses
guru dalam
mengembangkan LKS
inkuiri pada tahapan
perencanaan
Studi
dokumentasi
Rubrik penilaian
proses guru dalam
mengembangkan
LKS inkuiri
Guru
3 Informasi mengenai proses
guru dalam
mengembangkan LKS
inkuiri pada tahapan uji
coba
Observasi Rubrik penilaian
proses guru dalam
mengembangkan
LKS inkuiri
Guru
4. Informasi mengenai literasi
sains guru dalam proses
mengembangkan LKS
inkuiri dan tanggapan guru
terhadap kegiatan tersebut
Kuisioner Lembar angket Guru
5 Informasi mengenai literasi
sains guru dan
pengalamannya dalam
membuat LKS dan dalam
pembelajaran
Wawancara Pedoman
wawancara
Guru
6 Catatan hal- hal penting
yang terjadi selama
penelitian
Dokumentasi Catatan lapangan Fasilitator,
sekolah,
guru
G. Analisis Data
41
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data yang diperoleh dari setiap sumber data ditriangulasi untuk
menghasilkan kesimpulan yang bersifat kuat. Menganalisa data sebuah penelitian
kualitatif pada dasarnya mensintesis informasi yang diperoleh peneliti dari
berbagai macam sumber (seperti dari, pengamatan, wawancara, dokumen) ke
dalam sebuah deskripsi koheren tentang apa yang telah diamati atau yang tidak
ditemukan. Data berupa statistik, seperti persentase, dapat dihitung jika
dibutuhkan untuk memperjelas rincian spesifik tentang fenomena dalam
penyelidikan (Fraenkel & Wallen, 2006). Data yang terkumpul setelah dianalisis
kemudian diinterprestasikan atau ditafsirkan dan dideskripsikan agar kesimpulan-
kesimpulan penting dapat ditangkap.
1. Analisis data hasil tes Literasi Sains
Data berupa skor hasil tes literasi sains dari masing-masing guru biologi
SMA. Skor tersebut dianalisis secara deskriptif dari setiap indikatornya pada
setiap aspek literasi sains. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana literasi
sains konten biologi guru biologi SMA dalam pendampingan pengembangan
kegiatan laboratorium berbasis inkuiri. Pendeskripsian literasi sains dilakukan
pada setiap individu yang mengikuti pendampingan tersebut, dan juga akan
dideskripsikan secara total dari seluruh guru.
Setiap soal pilihan memiliki jawaban benar yang bernilai skor 2 (dua), dan
jawaban salah yang bernilai skor 0 (nol). Soal yang menuntut jawaban berupa
uraian akan memungkinkan terdapat jawaban benar dan lengkap (benar penuh),
jawaban benar namun tidak lengkap (setengah benar), dan jawaban yang salah.
Jawaban benar dan lengkap akan mendapat skor 2 (dua), jawaban setengah benar
mendapat skor 1 (satu), dan jawaban yang salah akan mendapat skor salah yaitu 0
(nol). Pada soal yang digunakan dalam penelitian ini terdapat tujuh butir soal yang
memungkinkan mendapat skor setengah benar, yaitu soal nomor 2.2, 4.1, 8.1, 9.1,
9.2, 13.3, dan 16.2. Kunci jawaban diambil dari Take the Test: Sample Questions
from OECD’s PISA Assessment (OECD, 2009).
Pengolahan skor hasil tes literasi sains guru dilakukan sebagai berikut:
a. Skor literasi sains dari setiap guru merupakan jumlah total skor dari semua
soal kognitif. Jumlah skor maksimal yang mungkin dicapai oleh guru adalah
42
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
90, yang didapat dari mengalikan jumlah soal kognitif dengan skor dua ( 45 x
2 = 90 ). Setiap butir soal dianggap setara.
b. Capaian literasi sains dihitung dengan cara membagi skor total yang didapat
guru dengan skor maksimal dan dikalikan dengan 100%.
c. Membuat penafsiran persentase berdasarkan hasil perhitungan di atas.
Penafsiran dilakukan berdasarkan kategori yang disusun Purwanto (2009)
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategori Persentase
Persentase Predikat
86 – 100 % Sangat Baik
75 – 85 % Baik
60 – 75 % Cukup
55 – 59 % Kurang
≤ 54 % Kurang Sekali
Pada soal sikap, dibuat skala sikap rentang 4 – 1. Sangat Setuju dan Sangat
Tertarik: 4, Setuju dan Tertarik: 3, Tidak Setuju dan Cukup Tertarik: 2,
Sangat Tidak Setuju dan Tidak Tertarik: 1.
2. Analisis data hasil penerapan literasi sains dalam proses mengembangkan LKS
Inkuiri
Data hasil penerapan literasi sains dalam proses mengembangkan LKS
inkuiri dianalisis dari rubrik yang memuat kategori proses mengembangkan LKS
inkuiri. Analisis yang dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan penskoran pada semua aspek proses guru dalam mengembangkan
LKS inkuiri dengan menggunakan rubrik penilaian proses mengembangkan
LKS inkuiri.
b. Menghitung persentase menggunakan rumus Purwanto (2009), yaitu:
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
NP = R∕ SM x 100%
43
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
R = Skor mentah yang diperoleh
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = Bilangan tetap
3. Analisis data angket
Analisis angket dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif,
kemudian interpretasinya dilakukan berdasarkan hasil perhitungan persentase dari
alternatif jawaban yang diungkapkan subyek penelitian. Nilai persentase
didapatkan dengan menggunakan rumus:
Persentase jawaban guru = x 100%
Selanjutnya, hasil perhitungan di atas diinterpretasikan dengan cara
membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel yang disusun menurut
Koentjaraningrat (1990) sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kategori untuk setiap Kriteria
Persentase Kategori
0% Tidak ada
1%-25% Sebagian kecil
26%-49% Hampir separuhnya
50% Separuhnya
51%-75% Sebagian besar
76%-99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
4. Analisis data wawancara
Hasil wawancara diolah dengan cara direkapitulasi, kemudian secara
keseluruhan diinterpretasi sebagai keterangan pelengkap untuk interpretasi data
penelitian secara umum. Deskripsi tersebut diarahkan untuk mendapat gambaran
utuh proses guru dalam mengembangkan LKS inkuiri.
Jumlah guru yang menjawab “ya/tidak” pada setiap item
Jumlah seluruh guru
(Koentjaraningrat, 1990; Suhartini, 2007)
44
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penarikan Kesimpulan
Pelaporan
H. Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Kajian literatur tentang Literasi Sains dan LKS Inkuiri
Guru mengembangkan LKS Inkuiri
Observasi dan studi dokumentasi terhadap proses guru
mengembangkan LKS Inkuiri
Penilaian terhadap proses mengembangkan LKS Inkuiri
menggunakan rubrik penilaian
Angket dan Wawancara
Pendampingan Pengembangan Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri
Pengolahan dan Analisis Data
Tes Literasi Sains
45
Dewi Murni Setiawati, 2013 Analisis Literasi Sains Guru Biologi SMA Dan Penerapannya Dalam Proses Mengembangkan LKS Inkuiri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian