BAB III - Metodologi Penelitian

8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitan ini merupakan suatu penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk menilai mutu pelayanan, manajemen program, dan pengetahuan ibu menyusui terhadap penyelenggaraan program ASI eksklusif di Puskesmas Pakjo Palembang. Pada penelitian ini akan digunakan metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2015. 3.2.2. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Pakjo Palembang. 3.3 Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Salah satu ciri khas dari penelitian kualitatif adalah pemilihan populasi dalam penelitian. Populasi pada 28

description

phe ikm

Transcript of BAB III - Metodologi Penelitian

Page 1: BAB III - Metodologi Penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitan ini merupakan suatu penelitian deskriptif observasional dengan

pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk menilai mutu pelayanan,

manajemen program, dan pengetahuan ibu menyusui terhadap penyelenggaraan

program ASI eksklusif di Puskesmas Pakjo Palembang. Pada penelitian ini akan

digunakan metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2015.

3.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Pakjo Palembang.

3.3 Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Salah satu ciri khas dari penelitian kualitatif adalah pemilihan populasi dalam

penelitian. Populasi pada jenis penelitian kualitatif bersifat non probability yang

berarti dalam populasi tersebut tidak semuanya memiliki kesempatan untuk menjadi

sampel populasi. Populasi dalam penelitian kualitatif ini adalah pasien yang

melakukan konseling ASI eksklusif di klinik Gilingan Mas Puskesmas Pakjo

Palembang

3.3.2. Sampel

Dalam penelitian ini, akan digunakan teknik pengambilan sampel yang

dilakukan secara purposive sampling. Penentuan informan kunci (key informan) yang

sarat informasi sesuai dengan fokus penelitian adalah hal yang terpenting dalam

28

Page 2: BAB III - Metodologi Penelitian

29

melakukan prosedur sampling. Pemilihan sampel tersebut memiliki berbagai kriteria

seperti kesesuaian yang dipilih berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan

topik penelitian dan kecukupan data yang didapat dari sampel yang dapat

mengambarkan semua fenomena dalam topik penelitian. (Fadhillah, 2011).

Informant penelitian ini antara lain:

1. Kepala Puskesmas Pakjo Palembang

2. Satu orang petugas gizi di Klinik Gilingan Mas Puskesmas Pakjo Palembang.

3. Lima orang pasien yang sedang melakukan konseling ASI eksklusif di Klinik

Gilingan Mas Puskesmas Pakjo Palembang.

Apabila saat proses pengumpulan data dan informasi tidak ditemukan lagi

informasi baru, maka proses pengumpulan informasi sudah dianggap selesai. Akan

tetapi apabila data dari informan kunci masih kurang maka akan ditambah lagi jumlah

informannya.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1. Manajemen Program Kesehatan

Manajemen program kesehatan adalah suatu ilmu atau seni dalam

melaksanakan kumpulan proyek kesehatan secara efisien, efektif dan rasional untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Program kesehatan

dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Definisi operasional dari manajemen program kesehatan menyangkut hal-hal yang

mempengaruhi keberhasilan suatu program kesehatan dalam tiga perspektif, yaitu

sebagai berikut.

a. Perspektif budget yang menitikberatkan pada kesesuaian antara biaya yang

dikeluarkan dengan anggaran yang direncanakan.

b. Perspektif waktu yang menilai suatu program berdasarkan kemampuan program

tersebut dapat diselesaikan sesuai rencana waktu yang telah dibuat.

c. Perspektif spesifikasi menilai keberhasilan suatu program kesesuaian hasil

program dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Page 3: BAB III - Metodologi Penelitian

30

3.4.2. Mutu Pelayanan Kesehatan

Mutu adalah suatu totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa,

yang di dalamnnya terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan

kebutuhan kepuasan para pengguna. Mutu akan disediakan oleh para penyelenggara

pelayanan sebaik mungkin kepada pengguna pelayanan tersebut yang memenuhi

harapan,kebutuhan dan kepuasan bagi para pengguna pelayanan tersebut.

Definisi operasional mutu pelayanan kesehatan sendiri dapat kita lihat dari

penampilan keprofesian atau klinis. Aspek ini menyangkut sumber daya manusia

seperti dokter ataupun klinisi yang memiliki sikap dan pengetahuan yang

mendukungnya dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa hal sebagai berikut:

a. Tangible (wujud); dalam aspek ini pasien melihat secara langsung kualitas

pelayanan tersebut yang dapat meliputi penampilan fisik dari fasilitas sarana

dan prasarana, keindahan,kenyamanan,kebersihan ruangan serta penampilan

dari tenaga medis dan nonmedis.

b. Reliability (Keandalan); dalam aspek ini kita dapat melihat dimensi yang

berkaitan dengan janji menyelesaikan sesuatu seperti yang diinginkan,

penanganan keluhan konsumen, kinerja pelayanan yang tepat, menyediakan

pelayanan sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan.

c. Responsiveness (cepat tanggap); dalam aspek ini kita dapat melihat

kemampuan petugas medis dalam melayani sesuai prosedur pelayanan dan

menyediakan pelayanan kesehatan dengan cepat dan tepat.

d. Assurance (kepastian); dalam aspek ini akan mencakup keramahan,kesopanan

perilaku petugas medis dan pengetahuan petugas medis. Dalam aspek ini juga

kita dapat melihat sifat yang dapat dipercaya yang menyebabkan pengguna

pelayanan tersebut merasa aman dan bebas terhadap risiko,bahaya dan

keraguan dalam prakter pelayanan medis.

Page 4: BAB III - Metodologi Penelitian

31

e. Empathy (empati); dalam aspek ini kita dapat melihat adanya pemberian

perhatian secara individual kepada para pasien, pemberian kemudahan para

pasien untuk menghubungi petugas setiap saat.

3.4.3. Persepsi Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif

Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses pemahaman terhadap apa yang

terjadi di lingkungan. Definisi operasional penrsepsi ibu menyusui tentang ASI

eksklusif adalah segala pemahaman ibu mengenai ASI Eksklusif baik dari segi

pengertian, manfaat, komposisi, keuntungan, tanda dan cara menyusui yang benar,

waktu pemberian ASI, dan frekuensi pemberian ASI yang tepat.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan observasi dan

wawancara mendalam.

3.5.1. Observasi

Observasi akan dilakukan di lingkungan Puskesmas Pakjo Palembang

pada bulan Juli tahun 2015. Observasi dilakukan dengan mengamati

secara fisik seperti ruang periksa, ruang tunggu pasien, petugas medis

dan nonmedis yang terlibat, serta berbagai kegiatan dalam pemberian

pelayanan medis yang tidak bisa ditemukan dalam teknik wawancara.

3.5.2 Wawancara mendalam

Untuk wawancara mendalam instrumen peneliti berupa daftar

pertanyaan sebagai pedoman wawancara (Lampiran). Sedang alat

bantu yang digunakan berupa buku catatan untuk mencatat jawaban

responden dan tape recorder untuk merekam (jika informan tidak

keberatan). Sebelum pewawancara dan objek wawancara menentukan

waktu pertemuan bersama-sama. Wawancara mendalam dilakukan

setelah observasi ataupun sebelum observasi.

Page 5: BAB III - Metodologi Penelitian

32

3.6 Validasi dan Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data yang diambil dari wawancara dan observasi.

Adapun data yang didapatkan dari wawancara mendalam akan dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut (Surmiyati & Rosyidah, 2011):

1. Data yang diperoleh dari wawancara mendalam akan ditranskrip ver-

batim.

2. Data yang telah ditranskrip verbatim akan dicek ulang (reviewed) den-

gan menggunakan tape recorder yang direkam selama wawancara

mendalam.

3. Setelah reviewed, maka akan dilakukan reduksi.

4. Setelah reduksi, maka akan dilakukan coding. Coding akan dilakukan

secara manual.

5. Sebelum data direkap ke dalam tabel rekapitulasi, akan dilakukan tri-

angulasi data demi menjaga validitas data. Triangulasi adalah usaha

mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari

berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi se-

banyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat pengumpulan dan

analisis sekaligus untuk menguji kredibilitas data dengan berbagai

teknik dan sumber (Moleong, 2008).

6. Setelah triangulasi dilakukan, maka data akan direkap ke dalam tabel

rekapitulasi.

Page 6: BAB III - Metodologi Penelitian

Pelayanan kesehatan di Puskesmas X Palembang

Pasien yang mendapatkan pelayanan konseling ASI Eksklusif di Klinik KIA

Puskesmas X Palembang

Pengumpulan dataData didapatkan dari hasil wawancara kepada informan dan didapatkan dari hasil observasi

Pengolahan dan Analisis data(Akan dilakukan uji triangulasi data)

Hasil dan Kesimpulan

Wawancara mendalam dan

Observasi

33

3.6 Kerangka Operasional