BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 -...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 -...
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi
experimental design). Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan
antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan kelas kontrol
yang yang menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Setelah
itu, kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan
minat dan hasil belajar.
3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 06 Sendangharjo (kelas
eksperimen) SD Negeri 01 Sendangharjo (kelas kontrol) dan SD Negeri 03
Sendangharjo (uji validitas) Kecamatan Karangrayung Kabupaten
Grobogan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga selesai
semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.
3.1.3 Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 06
Sendangharjo Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 34 siswa merupakan
kelas yang mendapatkan perlakuan Model Kooperatif Tipe TGT (Team
Games Tournament) dan siswa kelas IV SD Negeri 01 Sendangharjo
Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 32 siswa merupakan kelas yang
tidak mendapatkan perlakuan, yaitu menggunakan Model Diskusi
Kelompok.
3.2 Variabel Penelitian
Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam
setiap jenis penelitian. F.N. Kerlinger (Arikunto, 2010 : 159) menyebut
variabel sebagai sebuah konsep. Sutrisno Hadi (Arikunto, 2010 : 159)
mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Ditambahkannya
37
gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel adalah obyek penelitian
yang bervariasi. Sementara itu, variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel
independen dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel bebas
dilambangkan (X) sedangkan variabel terikat dilambangkan dengan (Y).
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen
(Sugiyono, 2006: 61). Penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)
adalah model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok sebagai
media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep dari suatu materi yang
dipelajari.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006 : 61).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar.
3.2.3 Definisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)
adalah model pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran
kelompok dimana siswa dibagi ke dalam kelompok – kelompok kecil
untuk memperdalam materi dan bekerjasama mengerjakan tugas yang
diberikan guru dengan baik. Pada pembelajaran ini siswa akan menjadi
lebih aktif karena dituntut oleh tanggungjawab individu dalam kelompok
untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang optimal. Pada akhir
pembelajaran diadakan turnamen yang memberikan suasana kompetitif
dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil terbaik.
Minat adalah suatu ketertarikan dan keinginan siswa terhadap suatu
aktivitas atau hal yang disenangi tanpa ada yang menyuruh.
38
Hasil belajar adalah hasil kecakapan manusia yang berupa angka
melalui proses pemahaman materi pembelajaran sehingga menghasilkan
perubahan perilaku yang baik.
3.3 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasi Eksperimental Design .
Bentuk eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimental
design . desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Dalam Quasi Eksperimental Design terdiri dari dua
bentuk desain penelitian yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent
Control Group Design.
Peneliti dalam hal ini menggunakan bentuk design penelitian
Nonequivalent Control Group Design. Dalam design ini terdapat dua
kelompok yang akan teliti, kemudian diberi pretest untuk mengetahui
keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok pertama dan kelompok
kedua. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok pertama dan kelompok
kedua tidak berbeda secara signifikan. Kemudian salah satu kelompok diberi
perlakuan khusus (X), dan kelompok yang lain tidak (Y). Kelompok yang
diberi perlakuan khusus disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang
tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan
seperti berikut:
Sugiyono (2006)
Gambar 3.1 Desain penelitian eksperimen
Nonequivalent Control Group Design
Keterangan:
O1 : Keadaan awal kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2 : Keadaan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan
O3 : Keadaan awal kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan
01 x 02
03 04
39
O4 : Keadaan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan
X : Perlakuan(treatment) yang diberikan.
3.4 Prosedur Penelitian
1. Memilih sebuah subyek penelitian, yaitu SDN 06 Sendangharjo dan SDN
01 Sendangharjo.
2. Menggolongkan subyek menjadi dua kelompok antara kelompok
eksperimen, yaitu SDN 06 Sendangharjo yang dikenai variabel perlakuan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelompok
kontrol, yaitu SDN 01 Sendangharjo menggunakan model pembelajaran
diskusi kelompok.
3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument pretest dan
posttest.
4. Mengujicobakan instrument minat dan pretest pada kelas uji coba, yaitu
kelas IV SDN 03 Sendangharjo.
5. Menganalisis data hasil pretest untuk menguji apakah instrument valid dan
reliabel.
6. Memberikan pretest pada SDN 06 Sendangharjo dan SDN 01
Sendangharjo.
7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada SDN 06 Sendangharjo dan
SDN 01 Sendangharjo untuk mengetahui bahwa kedua SD tidak ada
perbedaan yang signifikan.
8. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT di kelas IV SDN 06 Sendangharjo dan SDN 01
Sendangharjo dengan menggunakan ,model pembelajaran diskusi
kelompok.
9. Melaksanakan posttest pada SDN 06 Sendangharjo dan SDN 01
Sendangharjo.
10. Menghitung perbedaan antara hasil pretest dan postest kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
40
11. Membandingkan hasil pretest dan postest serta angket minat kelas kontrol
dan kelas eksperimen untuk melihat pengaruh perlakuan pada kedua
kelompok.
12. Interprestasi hasil penghitungan.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan Sudjana (2010: 84).
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar
misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru
pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam
simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Observasi
dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa
dalam aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam
kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada saat
mengajar.
2. Kuesioner atau Angket
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,
2010:199). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
minat untuk mengetahui minat siswa pada pelajaran matematika.
Dasar penentuan klasifikasi minat belajar dapat menggunakan
jumlah skor jawaban responden dan kelompok responden maupun
berdasarkan rerata skor jawaban responden dan kelompok responden.
Dalam menentukan/ menyusun klasifikasi minat belajar dalam
41
penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan rerata jumlah
jawaban individu siswa /responden.
Klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa
/responden dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari total skor maksimal (ideal)/ responden
2. Mencari total skor minimal / responden
3. Menentukan jumlah kategori yang diinginkan
4. Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas)
5. Menghitung rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu
populasi
6. Menyusun klasifikasi derajat minat belajar berdasarkan
perhitungan-perhitungan yang sudah diakukan
Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi
minat diatas, maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk
menentukan derajat minat siswa sebelum dan sesudah pembelajaran
baik di kelas eskperimen maupun di kelas kontrol. Adapun untuk
menentukan total skor maksimal (ideal), total skor minimal, dan jarak
kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Total skor maksimal (ideal)/ responden = Jumlah butir pernyataan x
skor butir maksimal
= 17 butir pernyataan x 4
= 68
Total skor minimal / responden = Jumlah butir pernyataan x skor
butir minimal
= 17 x 1
= 17
Jumlah kategori yang diinginkan ada 4 (empat) kategori, yakni
kategori minat sangat positif, kategori minat positif, kategori minat
negatif, dan kategori minat sangat negatif.
Rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi = (jumlah
skor jawaban seluruh siswa ) : (jumlah siswa)
42
Jarak kelas interval = (Total skor maksimal – Total skor minimal) :
(Jumlah Kategori)
= (68-17) :4
= 51 : 4
= 12,75
Setelah melakukan perhitungan-perhitungan tersebut, maka disusunlah
klasifikasi minat belajar siswa berdasarkan rerata total skor jawaban
siswa / responden pada tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Klasifikasi Minat Belajar Siswa
Rerata Total Skor Jawaban /
Responden
Klasifikasi Minat
>55,25 – 68,00 Sangat Positif
>42,50 – 55,25 Positif
>29,75 – 42,50 Negatif
17,00 – 29,75 Sangat Negatif
3. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes digunakan untuk menilai
dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang
berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pengajaran.Tes yang digunakan dalam bentuk tes
pilihan ganda. Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan
data pada penelitian ini adalah:
a. Tes Awal (pre-test), yaitu tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan
belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini
digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa
sebelum materi diberikan pada program pembelajaran yang
bersangkutan.
b. Tes Akhir (post-test), yaitu tes yang dilakukan setelah proses
belajar mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh
43
mana peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah
diberikan.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk
mengetahui kemampuan siswa, angket di gunakan untuk mengetahui minat
siswa dalam belajar dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui
tindakan guru dalam penggunaan pembelajaran yang mengunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) di kelas
eksperimen dan model pembelajaran diskusi kelompok di kelas kontrol.
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Instrumen Model Pembelajaran TGT
Kegiatan Langkah No. Item
Kegiatan
Awal
- Menyiapkan alat, media, dan ruang
pembelajaran.
- Mengucapkan salam.
- Berdoa sebelum memulai pelajaran.
- Melaksanakan presensi secara klasikal.
- Memberikan apersepsi.
- Menyampaikan tujuan dan rencana
kegiatan.
1
2
3
4
5
6
Kegiatan Inti
- Presentasi Kelas/penjelasan materi
- Pembagian kelompok heterogen 5-6 siswa.
- Melaksanakan diskusi kelompok.
- Memantau jalannya diskusi dan keaktifan
siswa.
- Menjelaskan aturan permainan dan
memberi motivasi.
- Melaksanakan kegiatan game.
- Melaksanakan kegiatan turnamen.
- Menghitung skor setiap kelompok.
7
8
9
10
11
12
13
14
44
- Memberikan penghargaan kelompok.
- Meluruskan kesalahpahaman materi dan
penarikan kesimpulan.
15
16
Kegiatan
Penutup
- Memberikan evaluasi pembelajaran.
- Menyusun rangkuman pembelajaran.
- Memberikan refleksi pembelajaran.
- Melaksanakan tindak lanjut.
17
18
19
20
Tabel 3.3
Kisi – kisi Kuesioner atau Angket Minat
Tingkat Unsur
No.
Item
Jumlah
Item
1. Menerima
(receiving)
1.1 Kesadaran (awareness)
1.2 Kemauan menerima
(willingness to receive)
1.3 Pemusatan perhatian
(controled/selected attention)
1 ,16
2,3
5,15,
17
7
2. Menanggapi
(responding)
2.1 Kesediaan menanggapi
(acquiescence in responding)
2.2 Kemauan menanggapi
(willingness to respons)
2.3 Kepuasan dalam menanggapi
(satisfaction in response)
6,8
7,16
9,11
6
3. Penilaian
(valuing)
3.1 Penerimaan suatu nilai
(acceptance of value)
3.2 Pemilihan suatu nilai
(preference for value)
10,1
2
4,13
4
Jumlah 17
45
Keterangan:
1. Jawaban selalu diberi skor 4
2. Jawaban sering diberi skor 3
3. Jawaban jarang diberi skor 2
4. Jawaban tidak pernah diberi skor 1
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Pretest Matematika Kelas IV SD
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No.
Item
Jumlah
Item
7.Menggunaka
n lambang
bilangan
Romawi
7.1
Mengenal
lambang
bilangan
Romawi
1.Memahami cara
membaca dan
menuliskan lambang
dasar bilangan
romawi.
1,2,3,
4,5,6,
7
7
2.Menjelaskan cara
membaca bilangan
romawi sesuai dengan
aturan yang berlaku.
10,14,
15,18,
19,20
6
3.Menjelaskan cara
menulis bilangan
romawi sesuai dengan
aturan yang berlaku.
8,9,11
,12,13
,16,17
7
Jumlah Soal Pilihan Ganda 20
46
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Posttest Matematika Kelas IV SD
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No.
Item
Jumlah
Item
7.Menggunaka
n lambang
bilangan
Romawi
7.1
Mengenal
lambang
bilangan
Romawi
1.Memahami cara
membaca dan
menuliskan lambang
dasar bilangan
romawi.
1,2,3,
4,5,6
6
2.Menjelaskan
bilangan romawi
sesuai dengan aturan
yang berlaku.
7,8,9,
10,11,
12,18
7
3.Menjelaskan
bilangan romawi
sesuai dengan aturan
yang berlaku.
13,14,
15,16,
17,19,
20
7
Jumlah Soal Pilihan Ganda 20
3.6 Uji Prasyarat
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen
tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT (Team Games Tournament) . Untuk mengetahui validitas, instrumen
terlebih dahulu diuji cobakan .
Menurut Sugiyono, (2012: 348) Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur ) itu valid. Valid
47
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur.
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected
Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item
tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Azwar dalam Priyatno (
2010:90) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi minimal 0,30
daya pembedanya dianggap memuaskan, tetapi Azwar mengatakan bahwa
bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas
kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20
sangat tidak di sarankan. Dalam hal ini peneliti menggunakan standar
validitas 0,25. Berikut ini adalah hasil uji validitas instrument angket
minat dan hasil belajar siswa ditunjukkan pada tabel 3.6, 3.7 dan 3.8.
Tabel 3.6
Validitas Instrumen Angket Minat
Soal pernyataan angket minat
Valid Tidak Valid
1,2,3,5,6,7,8,9,11,12,13,14,15,16,17,
18,19
4, 10, 20
Tabel 3.7
Validitas Instrumen Soal Pretest
Soal pretest
Valid Tidak Valid
1,2,3,4,5,6,7,9,10,12,13,18,19,20,21,
22,25, 26,27,28,29,30
8, 11,14,15,16,17,23,24
Tabel 3.8
Validitas Instrumen Soal Posttest
Soal posttest
Valid Tidak Valid
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,
16,17,18,19,20,23,25,26,28,30
21,22,24,27,29
48
Berdasarkan hasil uji validitas item. Soal pernyataan angket minat
sejumlah 20 item, 17 item yang valid dan 3 item yang tidak valid.
Sedangkan soal pretest berjumlah 30 item, 22 item yang valid dan 8 item
yang tidak valid dan soal posttest berjumlah 30 item, 25 item yang valid
dan 5 item yang tidak valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan
merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, dan stabil,
sehingga bila digunakan berulang kali akan menghasilkan data yang sama.
Pengukuran tingkat realibilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menggunakan Alpha croncbach. Besarnya koefisien Alpha
merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas
dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
windows (statistical product and service solutions).
Uji reliabilitas instrumen penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item angket minat dan soal yang nantinya akan digunakan
dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dan model
diskusi kelompok. Untuk mengetahui validitas, intrumen terlebih dahulu
diuji cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas IV SD Negeri 03
Sendangharjo.
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang sama Sudjana (2010:16). Dapat
diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan,Uji reliabilitas
penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan
oleh George and Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:
49
Tabel 3.9
Kategori Reliabilitas Instrumen
Nilai reliabilitas Kategori
α ≤ 0,7 tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 reliabilitas bagus
α > 0,9 reliabilitas memuaskan
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas seluruh Angket
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.909 20
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Item yang Dipakai
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.932 17
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Soal Pre Test
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.831 30
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest Yang Dipakai
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.894 20
50
Tabel 3.14
Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Soal Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.860 30
Tabel 3.15
Hasil Uji Reliabilitas Soal Yang Dipakai
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.877 20
Hasil uji reliabilitas pada tabel 3.10 dan 3.11 di atas ditunjukkan pada
cronbach’s Alpha seluruh angket minat besar Alpha 0,909 dan
reliabilitas angket yang dipakai besar Alpha 0,932. Hasil uji teliabilitas
pada tabel 3.12 dan 3.13 di atas ditunjukkan pada cronbach’s Alpha
seluruh soal pretest besar Alpha 0,831, dan reliabilitas soal yang dipakai
besar Alpha 0,894. Hasil uji teliabilitas pada tabel 3.14 dan 3.15 di atas
ditunjukkan pada cronbach’s Alpha seluruh soal posttest besar Alpha
0,860 dan reliabilitas soal yang dipakai besar Alpha 0,877. Hal ini
membuktikan bahwa soal sudah termasuk dalam kriteria reliabel bagus.
Data yang digunakan adalah reliabel dan dapat digunakan untuk
penelitian.
3.6.3 Analisis Taraf Kesukaran Soal
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh soal yang baik, disamping
melalui uji validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan yang
digunakan dalam soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah
adanya soal yang masuk kedalam kategori soal mudah, soal sedang dan
soal sukar. Persoalan yang penting dalam melakuakn analisi tingkat
kesukaran soal adalah penetuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk
mudah, sedang dan sukar (Sudjana, 2011:137).
Untuk menentukan indeks kesukarang digunakan rumus sebagai berikut.
I = 𝐵
𝑁
51
Keterangan:
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Jumlah siswa
Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut.
I = 0,00 – 0,30 = soal kategori sukar
I = 0,31 – 0,70 = soal kategori sedang
I = 0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
Tabel 3.16
Indeks Kesukaran Soal Pre test
Pilihan Ganda Jumlah
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
3,4,5,6,15,18 1,2,7,11,12,
13,16,17,19,
20
8,9,10,14 6 10 4
Tabel 3.17
Indeks Kesukaran Soal Post Test
Pilihan Ganda Jumlah
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
1,2,3,4,5,6 7,8,9,10,11,1
2,13,17,18,
20
14,15,16,19 6 10 4
3.6.4 Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2011: 241) uji normalitas ini berguna untuk
menentukan analisis data. Uji normalitas ini digunakan untuk menentukan
analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada
kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dan nilai siswa pada kelas
kontrol yang mengajar menggunakan model pembelajaran diskusi
kelompok Apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan
statistika parametrik, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal
52
maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah
sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan
dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa
menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one
sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test
distribution.
3.6.5 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian
digunakan rumus sebagai berikut.
F =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Menurut Sugiyono (2010:140), hasil perhitungan dibandingkan dengan
nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika
Fhitung < Ftabel . dk pembilang nb − 1 dan dk penyebut nk − 1. Uji
homogenitas varian ini bisa menggunakan software SPSS yaitu analyze-
comperemean-oneway Anova.
3.6.6 Uji Hipotesis dengan Uji Perbedan Dua Rerata
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua
populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji
adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil pretest dan
postest. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol.
Artinya bahwa, tidak ada pengaruh postifi dan signifikan terhadap
rerata minat dan hasil belajar siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team
Games Tournaments).