BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 -...

17
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan kelas kontrol yang yang menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Setelah itu, kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan minat dan hasil belajar. 3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 06 Sendangharjo (kelas eksperimen) SD Negeri 01 Sendangharjo (kelas kontrol) dan SD Negeri 03 Sendangharjo (uji validitas) Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga selesai semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. 3.1.3 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 06 Sendangharjo Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 34 siswa merupakan kelas yang mendapatkan perlakuan Model Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) dan siswa kelas IV SD Negeri 01 Sendangharjo Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 32 siswa merupakan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan, yaitu menggunakan Model Diskusi Kelompok. 3.2 Variabel Penelitian Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. F.N. Kerlinger (Arikunto, 2010 : 159) menyebut variabel sebagai sebuah konsep. Sutrisno Hadi (Arikunto, 2010 : 159) mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Ditambahkannya

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 -...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi

experimental design). Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan

antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan kelas kontrol

yang yang menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Setelah

itu, kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan

minat dan hasil belajar.

3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 06 Sendangharjo (kelas

eksperimen) SD Negeri 01 Sendangharjo (kelas kontrol) dan SD Negeri 03

Sendangharjo (uji validitas) Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Grobogan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga selesai

semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

3.1.3 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 06

Sendangharjo Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 34 siswa merupakan

kelas yang mendapatkan perlakuan Model Kooperatif Tipe TGT (Team

Games Tournament) dan siswa kelas IV SD Negeri 01 Sendangharjo

Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 32 siswa merupakan kelas yang

tidak mendapatkan perlakuan, yaitu menggunakan Model Diskusi

Kelompok.

3.2 Variabel Penelitian

Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam

setiap jenis penelitian. F.N. Kerlinger (Arikunto, 2010 : 159) menyebut

variabel sebagai sebuah konsep. Sutrisno Hadi (Arikunto, 2010 : 159)

mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Ditambahkannya

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

37

gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel adalah obyek penelitian

yang bervariasi. Sementara itu, variabel yang akan digunakan dalam

penelitian ini ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel

independen dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel bebas

dilambangkan (X) sedangkan variabel terikat dilambangkan dengan (Y).

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen

(Sugiyono, 2006: 61). Penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)

adalah model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok sebagai

media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Hal ini bertujuan untuk

memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep dari suatu materi yang

dipelajari.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006 : 61).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar.

3.2.3 Definisi Operasional

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)

adalah model pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran

kelompok dimana siswa dibagi ke dalam kelompok – kelompok kecil

untuk memperdalam materi dan bekerjasama mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan baik. Pada pembelajaran ini siswa akan menjadi

lebih aktif karena dituntut oleh tanggungjawab individu dalam kelompok

untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang optimal. Pada akhir

pembelajaran diadakan turnamen yang memberikan suasana kompetitif

dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil terbaik.

Minat adalah suatu ketertarikan dan keinginan siswa terhadap suatu

aktivitas atau hal yang disenangi tanpa ada yang menyuruh.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

38

Hasil belajar adalah hasil kecakapan manusia yang berupa angka

melalui proses pemahaman materi pembelajaran sehingga menghasilkan

perubahan perilaku yang baik.

3.3 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasi Eksperimental Design .

Bentuk eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimental

design . desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen. Dalam Quasi Eksperimental Design terdiri dari dua

bentuk desain penelitian yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent

Control Group Design.

Peneliti dalam hal ini menggunakan bentuk design penelitian

Nonequivalent Control Group Design. Dalam design ini terdapat dua

kelompok yang akan teliti, kemudian diberi pretest untuk mengetahui

keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok pertama dan kelompok

kedua. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok pertama dan kelompok

kedua tidak berbeda secara signifikan. Kemudian salah satu kelompok diberi

perlakuan khusus (X), dan kelompok yang lain tidak (Y). Kelompok yang

diberi perlakuan khusus disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang

tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan

seperti berikut:

Sugiyono (2006)

Gambar 3.1 Desain penelitian eksperimen

Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

O1 : Keadaan awal kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan

O2 : Keadaan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan

O3 : Keadaan awal kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan

01 x 02

03 04

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

39

O4 : Keadaan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan

X : Perlakuan(treatment) yang diberikan.

3.4 Prosedur Penelitian

1. Memilih sebuah subyek penelitian, yaitu SDN 06 Sendangharjo dan SDN

01 Sendangharjo.

2. Menggolongkan subyek menjadi dua kelompok antara kelompok

eksperimen, yaitu SDN 06 Sendangharjo yang dikenai variabel perlakuan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelompok

kontrol, yaitu SDN 01 Sendangharjo menggunakan model pembelajaran

diskusi kelompok.

3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument pretest dan

posttest.

4. Mengujicobakan instrument minat dan pretest pada kelas uji coba, yaitu

kelas IV SDN 03 Sendangharjo.

5. Menganalisis data hasil pretest untuk menguji apakah instrument valid dan

reliabel.

6. Memberikan pretest pada SDN 06 Sendangharjo dan SDN 01

Sendangharjo.

7. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada SDN 06 Sendangharjo dan

SDN 01 Sendangharjo untuk mengetahui bahwa kedua SD tidak ada

perbedaan yang signifikan.

8. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT di kelas IV SDN 06 Sendangharjo dan SDN 01

Sendangharjo dengan menggunakan ,model pembelajaran diskusi

kelompok.

9. Melaksanakan posttest pada SDN 06 Sendangharjo dan SDN 01

Sendangharjo.

10. Menghitung perbedaan antara hasil pretest dan postest kelas kontrol dan

kelas eksperimen.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

40

11. Membandingkan hasil pretest dan postest serta angket minat kelas kontrol

dan kelas eksperimen untuk melihat pengaruh perlakuan pada kedua

kelompok.

12. Interprestasi hasil penghitungan.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak

digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses

terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan Sudjana (2010: 84).

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar

misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru

pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam

simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Observasi

dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa

dalam aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam

kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada saat

mengajar.

2. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2010:199). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

minat untuk mengetahui minat siswa pada pelajaran matematika.

Dasar penentuan klasifikasi minat belajar dapat menggunakan

jumlah skor jawaban responden dan kelompok responden maupun

berdasarkan rerata skor jawaban responden dan kelompok responden.

Dalam menentukan/ menyusun klasifikasi minat belajar dalam

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

41

penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan rerata jumlah

jawaban individu siswa /responden.

Klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa

/responden dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari total skor maksimal (ideal)/ responden

2. Mencari total skor minimal / responden

3. Menentukan jumlah kategori yang diinginkan

4. Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas)

5. Menghitung rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu

populasi

6. Menyusun klasifikasi derajat minat belajar berdasarkan

perhitungan-perhitungan yang sudah diakukan

Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi

minat diatas, maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk

menentukan derajat minat siswa sebelum dan sesudah pembelajaran

baik di kelas eskperimen maupun di kelas kontrol. Adapun untuk

menentukan total skor maksimal (ideal), total skor minimal, dan jarak

kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Total skor maksimal (ideal)/ responden = Jumlah butir pernyataan x

skor butir maksimal

= 17 butir pernyataan x 4

= 68

Total skor minimal / responden = Jumlah butir pernyataan x skor

butir minimal

= 17 x 1

= 17

Jumlah kategori yang diinginkan ada 4 (empat) kategori, yakni

kategori minat sangat positif, kategori minat positif, kategori minat

negatif, dan kategori minat sangat negatif.

Rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi = (jumlah

skor jawaban seluruh siswa ) : (jumlah siswa)

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

42

Jarak kelas interval = (Total skor maksimal – Total skor minimal) :

(Jumlah Kategori)

= (68-17) :4

= 51 : 4

= 12,75

Setelah melakukan perhitungan-perhitungan tersebut, maka disusunlah

klasifikasi minat belajar siswa berdasarkan rerata total skor jawaban

siswa / responden pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Klasifikasi Minat Belajar Siswa

Rerata Total Skor Jawaban /

Responden

Klasifikasi Minat

>55,25 – 68,00 Sangat Positif

>42,50 – 55,25 Positif

>29,75 – 42,50 Negatif

17,00 – 29,75 Sangat Negatif

3. Tes

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes digunakan untuk menilai

dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang

berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pengajaran.Tes yang digunakan dalam bentuk tes

pilihan ganda. Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan

data pada penelitian ini adalah:

a. Tes Awal (pre-test), yaitu tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan

belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini

digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa

sebelum materi diberikan pada program pembelajaran yang

bersangkutan.

b. Tes Akhir (post-test), yaitu tes yang dilakukan setelah proses

belajar mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

43

mana peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah

diberikan.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk

mengetahui kemampuan siswa, angket di gunakan untuk mengetahui minat

siswa dalam belajar dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui

tindakan guru dalam penggunaan pembelajaran yang mengunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) di kelas

eksperimen dan model pembelajaran diskusi kelompok di kelas kontrol.

Tabel 3.2

Kisi – Kisi Instrumen Model Pembelajaran TGT

Kegiatan Langkah No. Item

Kegiatan

Awal

- Menyiapkan alat, media, dan ruang

pembelajaran.

- Mengucapkan salam.

- Berdoa sebelum memulai pelajaran.

- Melaksanakan presensi secara klasikal.

- Memberikan apersepsi.

- Menyampaikan tujuan dan rencana

kegiatan.

1

2

3

4

5

6

Kegiatan Inti

- Presentasi Kelas/penjelasan materi

- Pembagian kelompok heterogen 5-6 siswa.

- Melaksanakan diskusi kelompok.

- Memantau jalannya diskusi dan keaktifan

siswa.

- Menjelaskan aturan permainan dan

memberi motivasi.

- Melaksanakan kegiatan game.

- Melaksanakan kegiatan turnamen.

- Menghitung skor setiap kelompok.

7

8

9

10

11

12

13

14

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

44

- Memberikan penghargaan kelompok.

- Meluruskan kesalahpahaman materi dan

penarikan kesimpulan.

15

16

Kegiatan

Penutup

- Memberikan evaluasi pembelajaran.

- Menyusun rangkuman pembelajaran.

- Memberikan refleksi pembelajaran.

- Melaksanakan tindak lanjut.

17

18

19

20

Tabel 3.3

Kisi – kisi Kuesioner atau Angket Minat

Tingkat Unsur

No.

Item

Jumlah

Item

1. Menerima

(receiving)

1.1 Kesadaran (awareness)

1.2 Kemauan menerima

(willingness to receive)

1.3 Pemusatan perhatian

(controled/selected attention)

1 ,16

2,3

5,15,

17

7

2. Menanggapi

(responding)

2.1 Kesediaan menanggapi

(acquiescence in responding)

2.2 Kemauan menanggapi

(willingness to respons)

2.3 Kepuasan dalam menanggapi

(satisfaction in response)

6,8

7,16

9,11

6

3. Penilaian

(valuing)

3.1 Penerimaan suatu nilai

(acceptance of value)

3.2 Pemilihan suatu nilai

(preference for value)

10,1

2

4,13

4

Jumlah 17

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

45

Keterangan:

1. Jawaban selalu diberi skor 4

2. Jawaban sering diberi skor 3

3. Jawaban jarang diberi skor 2

4. Jawaban tidak pernah diberi skor 1

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Pretest Matematika Kelas IV SD

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No.

Item

Jumlah

Item

7.Menggunaka

n lambang

bilangan

Romawi

7.1

Mengenal

lambang

bilangan

Romawi

1.Memahami cara

membaca dan

menuliskan lambang

dasar bilangan

romawi.

1,2,3,

4,5,6,

7

7

2.Menjelaskan cara

membaca bilangan

romawi sesuai dengan

aturan yang berlaku.

10,14,

15,18,

19,20

6

3.Menjelaskan cara

menulis bilangan

romawi sesuai dengan

aturan yang berlaku.

8,9,11

,12,13

,16,17

7

Jumlah Soal Pilihan Ganda 20

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

46

Tabel 3.5

Kisi-kisi Soal Posttest Matematika Kelas IV SD

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No.

Item

Jumlah

Item

7.Menggunaka

n lambang

bilangan

Romawi

7.1

Mengenal

lambang

bilangan

Romawi

1.Memahami cara

membaca dan

menuliskan lambang

dasar bilangan

romawi.

1,2,3,

4,5,6

6

2.Menjelaskan

bilangan romawi

sesuai dengan aturan

yang berlaku.

7,8,9,

10,11,

12,18

7

3.Menjelaskan

bilangan romawi

sesuai dengan aturan

yang berlaku.

13,14,

15,16,

17,19,

20

7

Jumlah Soal Pilihan Ganda 20

3.6 Uji Prasyarat

3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen

tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT (Team Games Tournament) . Untuk mengetahui validitas, instrumen

terlebih dahulu diuji cobakan .

Menurut Sugiyono, (2012: 348) Instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur ) itu valid. Valid

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

47

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected

Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item

tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Azwar dalam Priyatno (

2010:90) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi minimal 0,30

daya pembedanya dianggap memuaskan, tetapi Azwar mengatakan bahwa

bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas

kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20

sangat tidak di sarankan. Dalam hal ini peneliti menggunakan standar

validitas 0,25. Berikut ini adalah hasil uji validitas instrument angket

minat dan hasil belajar siswa ditunjukkan pada tabel 3.6, 3.7 dan 3.8.

Tabel 3.6

Validitas Instrumen Angket Minat

Soal pernyataan angket minat

Valid Tidak Valid

1,2,3,5,6,7,8,9,11,12,13,14,15,16,17,

18,19

4, 10, 20

Tabel 3.7

Validitas Instrumen Soal Pretest

Soal pretest

Valid Tidak Valid

1,2,3,4,5,6,7,9,10,12,13,18,19,20,21,

22,25, 26,27,28,29,30

8, 11,14,15,16,17,23,24

Tabel 3.8

Validitas Instrumen Soal Posttest

Soal posttest

Valid Tidak Valid

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,

16,17,18,19,20,23,25,26,28,30

21,22,24,27,29

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

48

Berdasarkan hasil uji validitas item. Soal pernyataan angket minat

sejumlah 20 item, 17 item yang valid dan 3 item yang tidak valid.

Sedangkan soal pretest berjumlah 30 item, 22 item yang valid dan 8 item

yang tidak valid dan soal posttest berjumlah 30 item, 25 item yang valid

dan 5 item yang tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan

merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, dan stabil,

sehingga bila digunakan berulang kali akan menghasilkan data yang sama.

Pengukuran tingkat realibilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini

dengan menggunakan Alpha croncbach. Besarnya koefisien Alpha

merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas

dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for

windows (statistical product and service solutions).

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item angket minat dan soal yang nantinya akan digunakan

dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dan model

diskusi kelompok. Untuk mengetahui validitas, intrumen terlebih dahulu

diuji cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas IV SD Negeri 03

Sendangharjo.

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang sama Sudjana (2010:16). Dapat

diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan,Uji reliabilitas

penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan

oleh George and Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reliabilitas

instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

49

Tabel 3.9

Kategori Reliabilitas Instrumen

Nilai reliabilitas Kategori

α ≤ 0,7 tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 reliabilitas bagus

α > 0,9 reliabilitas memuaskan

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas seluruh Angket

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.909 20

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Item yang Dipakai

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.932 17

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Soal Pre Test

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.831 30

Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest Yang Dipakai

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.894 20

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

50

Tabel 3.14

Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Soal Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.860 30

Tabel 3.15

Hasil Uji Reliabilitas Soal Yang Dipakai

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.877 20

Hasil uji reliabilitas pada tabel 3.10 dan 3.11 di atas ditunjukkan pada

cronbach’s Alpha seluruh angket minat besar Alpha 0,909 dan

reliabilitas angket yang dipakai besar Alpha 0,932. Hasil uji teliabilitas

pada tabel 3.12 dan 3.13 di atas ditunjukkan pada cronbach’s Alpha

seluruh soal pretest besar Alpha 0,831, dan reliabilitas soal yang dipakai

besar Alpha 0,894. Hasil uji teliabilitas pada tabel 3.14 dan 3.15 di atas

ditunjukkan pada cronbach’s Alpha seluruh soal posttest besar Alpha

0,860 dan reliabilitas soal yang dipakai besar Alpha 0,877. Hal ini

membuktikan bahwa soal sudah termasuk dalam kriteria reliabel bagus.

Data yang digunakan adalah reliabel dan dapat digunakan untuk

penelitian.

3.6.3 Analisis Taraf Kesukaran Soal

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh soal yang baik, disamping

melalui uji validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan yang

digunakan dalam soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah

adanya soal yang masuk kedalam kategori soal mudah, soal sedang dan

soal sukar. Persoalan yang penting dalam melakuakn analisi tingkat

kesukaran soal adalah penetuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk

mudah, sedang dan sukar (Sudjana, 2011:137).

Untuk menentukan indeks kesukarang digunakan rumus sebagai berikut.

I = 𝐵

𝑁

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

51

Keterangan:

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = Jumlah siswa

Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut.

I = 0,00 – 0,30 = soal kategori sukar

I = 0,31 – 0,70 = soal kategori sedang

I = 0,71 – 1,00 = soal kategori mudah

Tabel 3.16

Indeks Kesukaran Soal Pre test

Pilihan Ganda Jumlah

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

3,4,5,6,15,18 1,2,7,11,12,

13,16,17,19,

20

8,9,10,14 6 10 4

Tabel 3.17

Indeks Kesukaran Soal Post Test

Pilihan Ganda Jumlah

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

1,2,3,4,5,6 7,8,9,10,11,1

2,13,17,18,

20

14,15,16,19 6 10 4

3.6.4 Uji Normalitas

Menurut Sugiyono (2011: 241) uji normalitas ini berguna untuk

menentukan analisis data. Uji normalitas ini digunakan untuk menentukan

analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada

kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dan nilai siswa pada kelas

kontrol yang mengajar menggunakan model pembelajaran diskusi

kelompok Apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan

statistika parametrik, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7916/4/T1_292010145_BAB III... · antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

52

maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah

sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan

dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa

menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one

sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test

distribution.

3.6.5 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian

digunakan rumus sebagai berikut.

F =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Menurut Sugiyono (2010:140), hasil perhitungan dibandingkan dengan

nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika

Fhitung < Ftabel . dk pembilang nb − 1 dan dk penyebut nk − 1. Uji

homogenitas varian ini bisa menggunakan software SPSS yaitu analyze-

comperemean-oneway Anova.

3.6.6 Uji Hipotesis dengan Uji Perbedan Dua Rerata

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua

populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji

adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil pretest dan

postest. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol.

Artinya bahwa, tidak ada pengaruh postifi dan signifikan terhadap

rerata minat dan hasil belajar siswa yang pembelajarannya

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team

Games Tournaments).