BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 -...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 -...
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Telaga
Kabupaten Gorontalo pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang
lebih 2 bulan terhitung sejak April-Mei 2013.
3.2 Metode Dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan menggunakan Posttest-Only Control Group Desaign
(sugiyono, 2012 : 112). Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih
secara random, Kelompok yang di beri perlakuan di sebut kelompok eksperimen
dan kelompok yang tidak di beri perlakuan adalah kelompok kontrol
Tabel 2. Rancangan Penelitian Post test Only Control Group Design
Kelas Perlakuan Post Test
Eksperimen X1 O
Kelas Kontrol X2 O
Keterangan :
X1 = Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme.
X2 = Pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran konstruktivisme
O = Adalah tes akhir (post test) untuk kelas eksperimen dan kelas control
26
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut sugiyono (2012: 2) adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
3.3.1 Variabel Bebas
Menurut sugiyono (2012: 4) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel
dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah perlakuan.
Untuk kelas eksperimen pembelajaran diberikan perlakuan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme. Untuk kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran Konvensional.
3.3.2 Variabel Terikat
Menurut sugiyono (2012: 4) variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaran matematika siswa pada
materi kubus dan balok untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga.
3.4 Populasi Dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012 : 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
27
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Telaga.
Tabel 3. Sebaran jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga
Kelas Jumlah siswa
VIII1
VIII2
VIII3
VIII4
VIII5
VIII6
VIII7
VIII8
24
24
25
27
24
28
25
26
Jumlah 203
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama
dari obyek yang merupakan sumber data. Sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini terdiri dari dua kelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan secara Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel dengan
cara mengambil dua kelas untuk kelas eksperimen dan kontrol, dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Pertama, memilih dua kelas dengan melakukan undian terhadap delapan
kelas, siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Telaga. Undian tersebut dilakukan
untuk menentukan kelas yang akan dikenai perlakuan, yaitu kelas yang
28
akan diajar dengan model pembelajaran konstruktivisme dan kelas yang
diajar tanpa menggunakan model pembelajaran konstruktivisme
b. Kedua, memilih dengan cara mengundi yaitu kelas yang akan diajar
dengan model pembelajaran konstruktivisme dan kelas yang diajar tanpa
model pembelajaran konstruktivisme.
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kemampuan
penalaran metematika siswa pada materi kubus dan balok. Sumber data tersebut
adalah seluruh siswa yang menjadi sampel. Data tersebutu diperoleh dengan
menggunakan instrumen berupa tes sesudah pembelajaran (post tes) dalam bentuk
essay.
3.5.2 Instrumen Penelitian
Instrumen berfungsi dan berperan dalam rangka mengetahui keefektifan
proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni
intrumen untuk mengukur kemampuan penalaran dan pemahaman belajar siswa
pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi kubus dan balok.
Instrumen yang dimaksud adalah tes hasil balajar dalam bentuk esay.
29
1. Kemampuan penalaran matematika siswa
a. Definisi Konseptual
Kemampuan penalaran merupakan proses mental dalam mengembangkan
pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. adalah proses berpikir yang menggunakan
argumen, pernyataan, premis-premis, atau aksioma-aksioma untuk menentukan
benar salahnya suatu kesimpulan. Penalaran bersifat logis jika kesimpulan
dihasilkan oleh argumen, pernyataan, atau premis-premis yang benar. Sebaliknya,
kesimpulan yang dihasilkan dari argumen-argumen atau premis-permis yang salah
akan menghasilkan penalaran yang tidak logis.
b. Definisi Operasional
Pada penelitian ini tes disusun berdasarkan 3 indikator kemampuan
penalaran matematika yaitu (1) kemampuan menyajikan pernyataan matematika
secara lisan dan tertulis, (2) kemampuan melakukan manipulasi matematika, (3)
kemampuan menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran
solusi.
30
c. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Penalaran Matematikasisa
Kisi-kisi instrumen disaikan dalam tabel berikut
Tabel 4
Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Penalaran Matematika Siswa
PPokok
Bahasan Indikator Indikator Penalaran SSoal
Kubus
dan Balok
1. Menemukan Rumus
Luas Permukaan
Kubus dan Blaok
2. Menghitung Luas
Permukaan Kubus
dan Balok
3. Menemukan rumus
Volume Kubus dan
balok
4. Menghitung Volume
Kubus dan balok
1. Kemampuan menyajikan
pernyataan matematika
secara lisan, tertulis dan
gambar
2,3,
dan5
2. Kemampuan melakukan
manipulasi matematika
1, 3
dan 6
3. Kemampuan menyusun
bukti, memberikan alasan
atau bukti terhadap
kebenaran solusi.
4a, 4b
dan
7a7b
Instrumen tes kemampuan penalaran matematika yangb telah disusun
harus dianalisis terlebih dahulu derajat kualitasnya, baik secara keseluruhan
maupun butir soal yang menjadi bagian dari tes tersebut. Untuk mendapat derajat
kualitas tes perlu diadakan pengujian validitas dan reabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
suatu instrument. Untuk menguji tingkat validitas digunakan uji korelasi product
moment yaitu :
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
31
(dalam Arikunto. 2010: 213)
Dimana:
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi product moment
𝑥 = Jumlah skor untuk setiap item
𝑦 = Jumlah skor total untu keseluruhan item
𝑁= Jumlah responden
Dengan taraf nyata 𝛼 = 0,05 dan n = 25 serta dengan kriteria interval
kepercayaan 95% maka harga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝑟 𝛼 (𝑛) = 𝑟(0,05;25) = 0,396. Dengan
membandingkan harga rtabel dengan harga rhitung dari setiap item soal, diperoleh
bahwa rtabel< rhitung sehingga layak digunakan untuk instrumen penelitian pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Koefisien validasi tersebut disajikan pada
tabel 5. dan hasil perhitungan disajikan pada lampiran 7.
Tabel 5. Koefisien Validasi dan Status Validasi
No. soal rdaftar (95%) Koefisien Validasi Status Validasi
1
2
3
4
5
6
7
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,483
0,634
0,620
0,597
0,662
0,508
0,461
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
32
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan suatu instrumen
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Adapun rumus
yang digunakan adalah rumus Alpha yaitu :
𝑟11 = 𝑘
𝑘−1 1 −
𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
(Arikunto, 2010 : 239)
Dimana :
r11 : reliabilitas tes
k : banyaknya soal
𝜎𝑏2 : jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎𝑡2 : varians total
Sedangkan untuk mencari varians total dan varians butir menggunakan
rumus varians sebagai berikut.
n
n
X)(X
σ
2
2
2
i
n
n
Y)(Y
σ
2
2
2
t
Keterangan :
X : Butir Soal
Y : Total Butir Soal
Reliabilitas instrumen dinyatakan dengan koefisien (r) dengan rentang
nilai sebagai berikut:
33
Tabel 6. Klasifikasi Derajat Reliabilitas
Nilai Interpretasi
0 < r < 0,20 derajat r sangat rendah
21 < r < 0,40 derajat r rendah
0,41 < r < 0,60 derajat r sedang
0,61 < r < 0,80 derajat r tinggi
0,81 < r < 1,00 derajat r sangat tinggi (sempurna)
Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran 7) diperoleh reliabilitas tes
sebesar 0,605 dengan derajat reliabilitas tinggi.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
bagian, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Menurut
Sugiyono (2012: 21), tujuan dari statistik deskriptif adalah untuk
mendeskripsikan, menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil
penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
(generalisasi/inferensi). Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian. Menurut Sugiyono (2012 : 23), statistik inferensial adalah
teknik stastistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Syarat uji t adalah
kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan
mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu sebelum melakukan uji t perlu
analisis normalitas dan homoginitas sebagai berikut:
34
3.6.1 Uji homogenitas varians
Pengujian homogenitas varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata-
rata dari beberapa varians. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan dua
kelas maka rumus yang digunakan adalah uji kesamaan dua varians. Langkah –
langkah pengujian kesamaan dua varians (Sudjana, 2005:249) adalah sebagai
berikut:
Akan diuji mengenai uji dua pihak untuk pasangan hipotesis nol H0 dan
tandingannya H1:
H0: 𝜎12 = 𝜎22
H1: 𝜎12≠ 𝜎22 Jika sampel dari populasi kesatu berukuran n1 dengan varians 𝑠12 dan
sampel dari populasi kedua berukuran n2 dengan varians 𝑠22 maka untuk menguji
hipotesis diatas digunakan statistik
F = 𝑠
12
𝑠22
Kriteria pengujian adalah terima hipotesis H0 jika F(1- α )( n1 - 1)<F<𝐹1 2𝑎 ( n1-
1.n2-1). untuk taraf nyata α, dimana Fβ(m,n) didapat dari daftar distribusi F dengan
peluang β, dk pembilang = n dan dk penyebut = n. Dalam hal ini lainnya H0
ditolak.
Statistik lain yang digunakan untuk menguji hipotesis H0 dimuka juga
adalah:
F = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
35
Tolak H0 hanya jika F<𝐹1 2𝑎 (v1.v2). Dengan 𝐹1 2𝑎 (v1.v2) didapat daftar
didtribusi F dengan peluang 12 ∝, sedangkan derajat kebebasan v1 dan v2
masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut
3.6.2 Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
peneliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang
digunakan adalah uji lilefors (Sudjana, 2005:466) dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Pengamatan X1,X2,…..¸Xn dijadikan bilangan baku Z1 ,Z2, ….,Zn dengan
menggunakan rumus s
XXZ i
1
Dimana :
X
= rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus
n
XX i
S = standar deviasi yang diperoleh dengan rumus
1
)( 2
2
n
XXS
i
2. Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang ii ZZPZF
Misalnya; untuk Z = 0,2 maka F(0,2) - P(Z 0,2) = P(- ~ < Z 0) + P (0 < Z
< 0,2) - 0,5000 + 0,0793 = 0,5793 Selanjutnya dihitung profosi nZZZ ,.......,, 21
yang lebih kecil atau sama dengan iZ Jika proporsi ini dinyatakan oleh S( iZ ),
maka
n
ZyangZZZBanyaknyaZS in
i
,...,,)( 21
36
3. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
4. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut.
3.6.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji kesamaan
dua rata-rata. Pengujian dimaksudkan untuk melihat apakah sampel kelas
eksperimen dan kelas kontrol memperlihatkan hasil yang berbeda. Statistik
hipotesis yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut:
H0: µ1 = µ2 Tidak terdapat pengaruh penggunaan Model Pembelajaran
Konstruktivisme terhadap kemampuan penalaran matematika siswa
dengan pembelajaran konvensional
H1: µ1≠µ2 Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran
konstruktivisme terhadap kemampuan penalaran matematika siswa
dengan pembelajaran konvensional.
Jika kedua kelompok yang diperbandingkan pada hipotesis diatas telah
diuji dan hasilnya kedua kelompok tersebut berdistribusi normal dan mempunyai
varians yang homogen, maka langkah selanjutnya yakni melakukan uji t dengan
menggunakan rumus :
2
2
2
1
2
1
21
n
S
n
S
xxt
(Sudjana, 2005: 239)
37
Keterangan :
t = Nilai hitung untuk uji t
1x = Nilai rata-rata kelas ekperimen
2x = Nilai rata-rata kelas kontrol
n1 = Jumlah anggota sampel kelas eksperimen
n2 = Jumlah anggota sampel kelas kontrol 2
1S = Standar deviasi kelas eksperimen 2
2S = Standar deviasi kelas kontrol
Kriteria Pengujian : S
Menentukan taraf signifikan, yang dalam penelitian ini dipilih = 0,05
dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika t hitung≤ 𝑡1−𝑎 maka H0diterima dan tolak H0jika t mempunyai harga-harga lain