BAB III METODELOGI PENELITIAN -...

18
41 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya penulis berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPA yang mengajar kelas IV SD Negeri Ngrambitan. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga dilakukan secara partisipatif, artinya penulis dengan dibantu rekan seangkatan secara langsung terlibat dalam penelitian. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL), peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap kelas yang hendak menjadi subjek penelitian guna menemukan fokus masalah yang akan diangkat. Selanjutnya fokus masalah tersebut didiskusikan dengan guru kelas, dan setelah didapat masalah yang sudah sesuai maka peneliti memutuskan untuk menggunakan model PjBL berbantuan media powerpoint guna membantu meningkatkan keaktivan belajar dan hasil belajar siswa terhadap fokusan masalah. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah dalam model penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1) Melakukan observasi guna melihat permasalahan yang ada. 2) Melakukan diskusi dengan guru kelas untuk memperoleh permasalahan yang jelas. 3) Memberikan treatmen atau perlakuan terhadap kelas yang dijadikan subjek penelitian yaitu melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) berbantuan powerpoint. 4) Memberikan tes akhir guna mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar yang signifikan dengan standar KBM sebagai patokannya.

Transcript of BAB III METODELOGI PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

41

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara

kolaboratif, artinya penulis berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPA

yang mengajar kelas IV SD Negeri Ngrambitan. Guru dan peneliti

mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan.

Penelitian juga dilakukan secara partisipatif, artinya penulis dengan dibantu

rekan seangkatan secara langsung terlibat dalam penelitian. Sebelum

melakukan pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning

(PjBL), peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap kelas yang

hendak menjadi subjek penelitian guna menemukan fokus masalah yang akan

diangkat. Selanjutnya fokus masalah tersebut didiskusikan dengan guru kelas,

dan setelah didapat masalah yang sudah sesuai maka peneliti memutuskan

untuk menggunakan model PjBL berbantuan media powerpoint guna

membantu meningkatkan keaktivan belajar dan hasil belajar siswa terhadap

fokusan masalah. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian

dan menentukan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah dalam model

penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1) Melakukan observasi guna melihat permasalahan yang ada.

2) Melakukan diskusi dengan guru kelas untuk memperoleh permasalahan

yang jelas.

3) Memberikan treatmen atau perlakuan terhadap kelas yang dijadikan subjek

penelitian yaitu melakukan pembelajaran dengan menggunakan model

Project Based Learning (PjBL) berbantuan powerpoint.

4) Memberikan tes akhir guna mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil

belajar yang signifikan dengan standar KBM sebagai patokannya.

Page 2: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

42

3.2 Setting dan Karakteristik Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dari penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora semester II tahun

pelajaran 2015/ 2016.

3.2.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada semester II tahun

pelajaran 2015/ 2016 Adapun pelaksanaan penelitian di SD dilakukan pada

minggu ke 2 bulan Maret dengan tetap melakukan bimbingan.

3.2.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri

Ngrambitan yang berjumlah 23 siswa dengan siswa perempuan berjumlah

9 orang dan siswa laki-laki berjumlah 14 orang. Pengambilan subjek

penelitian didasarkan atas observasi yang telah dilakukan dan diskusi

dengan guru kelas. Dari pengamatan dan diskusi dengan guru kelas yang

dilakukan maka didapatkan permasalahan terhadap pembelajaran IPA di

kelas yang menjadi subjek penelitian.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Bebas

Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yakni

penerapan model Project Based Learning (PjBL ) dan media powerpoint.

Dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada dan dipadukan dengan

model yang telah dipilih yakni model Project Based Learning (PjBL)

berbantuan media powerpoint, maka diharapkan terjadi peningkatan yang

signifikan terhadap keaktivan belajar dan hasil belajar siswa melalui

prosedur evaluasi yang telah dibuat.

3.3.2 Variabel Terikat

Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini

merupakan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa sebagai hasil setelah

dilakukannya penelitian. Unsur-unsur dalam variabel terikat ini akan

mengalami perubahan baik meningkat ataupun tidak setelah dilakukan

Page 3: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

43

perlakuan khusus terhadap peserta didik. Dalam hal ini yang menjadi

fokus peningkatan adalah keaktifan dan hasil belajar peserta didik.

3.4 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas. Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang

dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Arikunto,

Suhardjono, Supardi: 2007). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam

beberapa siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi

perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan

refleksi (reflection) dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun model

penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart dapat terlihat pada

gambar berikut ini :

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) oleh Kemmis dan Taggart

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus, yang terdiri

dari tiga tahap yaitu:

1) Perencanaan (planning)

2) Pelaksanaan dan pengamatan (acting and observasing)

3) Refleksi (reflecting)

Pemberian perlakuan dimulai dengan merancang rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) kemudian tahap pelaksanaannya hingga tahap relfeksi

sebagai tahap evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun

Page 4: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

44

langkah-langkah dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

meliputi pemahaman khusus terhadap karakteristik pesertsa didik,

menyesuaikan materi dengan permasalahan yang diangkat dan kesesuaiannya

dengan pendekatan yang dijadikan sebagai sarana penyampaian materi.

Selanjutnya membuat alat peraga atau memanfaatkan media belajar yang

diperlukan dengan memperhatikan peserta didik, setelah itu masuk ke dalam

tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian RPP yang

telah disusun sedemikian rupa diaplikasikan dengan memperhatikan

kesesuaian antara peserta didik, materi, sarana dan prasarana serta alokasi

waktu saat mengajar.

Proses memberikan perlakuan dengan melakukan proses kegiatan

belajar mengajar tidak hanya dilakukan satu atau dua kali, akan tetapi

tahapan ini akan sampai pada tahap kurang lebih 6 kali mengajar. Dimana

tahap pertama akan melihat adakah perubahan atau peningkatan sampai

masuk ke tahap dimana peningkatan dapat terlihat dan diukur secara

signifikan. Setiap pembelajaran telah selesai dilaksanakan maka akan dibuat

adanya evaluasi, untuk mengukur perubahan yang terjadi, apakah ada

peningkatan atau tidak. Evaluasi yang dilakukan diterapkan secara berkala,

yakni adanya kesinambungan antara evaluasi yang pertama dengan yang

selanjutnya agardapat dijadikan perbandingan. Hal ini dilakukan untuk

melihat perubahan yang terjadi sekaligus sebagai bukti dari pembelajaran

yang dilakukan telah memberikan perubahan kepada peserta didik baik

berupa keaktifan, hasil belajar, minat dan daya kreatifitas, dan lain-lain. Bila

telah dilakukan evaluasi dan penerapan pembelajaran telah selesai

dilaksanakan maka data yang diperoleh akan dianalisis agar peningkatan

yang dimaksudkan dapat terlihat.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus 1

Tindakan pada siklus 1 akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.

Adapun langkah-langkah rencana tindakan pada siklus 1 dijabarkan sebagai

berikut.

Page 5: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

45

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I meliputi:

1) Persiapan dengan meminta ijin dari sekolah yang hendak dijadikan

tempat untuk melakukan observasi, wawancara dengan anggota

sekolah, dan mengidentifikasi masalah.

2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Menyiapkan alat peraga dan media yang mendukung dengan materi

ajar dan kesesuain dengan pendekatan yang digunakan.

4) Pembuatan lembar soal.

5) Pembuatan lembar observasi.

b. Tindakan

Tindakan

1) Menggunakan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.

2) Siswa membentuk kelompok

3) Guru memberikan proyek kepada setiap kelompok terkait materi ajar

4) Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah

dipersiapkan oleh guru.

5) Siswa mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan

atau tantangan yang diajukan

6) Siswa melakukan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok dengan

bimbingan dari guru

7) Guru melakukan penelian terhadap proyek siswa secar bergantian.

8) Guru dan siswa menyusun kesimpulan terhadap pelajaran yang

sudah dipelajari.

9) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan.

10) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan saat proses belajar mengajar

berlangsung. Pada tahap ini hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai

pelaksanaan tindakan kelas yang telah disiapkan. Penelitian tindakan kelas

yang berkolaborasi dengan guru kelas memberikan ruang yang cukup bagi

Page 6: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

46

peneliti untuk melakukan observasi. Observasi yang dilakukan peneliti

tidak lepas dari bantuan guru kelas, karena penelitian yang dilakukan

berkolaborasi dengan guru kelas. Hal itu dimaksudkan agar murid nyaman

terhadap pembelajaran yang basisnya menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) berbantuan media powerpoint. Data dari observasi

selanjutnya dimasukan dalam lembar observasi yang selanjutnya akan

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses

pembelajaran selanjutnya.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi ditujukan untuk mengevaluasi hasil kegiatan

pembelajaran dari siklus I. Pada tahap ini dilakukan analisis dari hasil

proses belajar mengajar yang telah dilakukan pada siklus I yang

selanjutnya akan dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan

penelitian berikutnya. Hasil yang diperoleh dalam siklus I apabila masih

terdapat kekurangan akan diperbaiki pada siklus II dan hasil yang

menunjukkan tingkat perkembangan akan dipertahankan dan

dikembangkan lebih lanjut untuk pedoman dalam menuju materi

berikutnya.

3.4.2 Rencana Tindakan Siklus 2

Seperti rencana tindakan pada siklus 1. tindakan pada siklus 2 juga akan

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Adapun langkah-langkah rencana tindakan

pada siklus 2 dijabarkan sebagai berikut.

a. Perencanaan yaitu:

1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan

penetapan alternatif pemecahan masalah.

2) Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP.

3) Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.

4) Menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan model PjBL.

5) Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran.

6) Kesimpulan dan evaluasi.

7) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.

8) Pengembangan program tindakan 2.

Page 7: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

47

b. Tindakan

Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi

masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan

masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:

1) Siswa membentuk kelompok

2) Siswa mengamati materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru.

3) Guru memberikan sebuah permasalahan kepada masing-masing

kelompok.

4) Siswa menyusun rancangan kinerja terhadap proyek yang diberikan

guru

5) Siswa melakukan evaluasi terhadap proyek yang dibuat dengan

bimbingan guru.

6) Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja masing-masing

kelompok

7) Siswa dan guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari

8) Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama proses belajar mengajar

berlangsung. Tahap ini hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai

kecocokan model pembelajaran dengan karakteristik peserta didik.

Kegiatan ini meliputi kegiatan pengamatan sebelum, selama dan setelah

proses kegiatan belajar mengajar dilakukan. Observasi pelaksanaan

pembelajaran dilakukan oleh guru lain sebagai guru observer II dan

peneliti sebagai observer I.

d. Refleksi

Jika hasil pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan

keaktifandan hasil belajar terhadap pembelajaran IPA, maka pembelajaran

dapat dikatakan berhasil.

3.5 Intrumen Penelitian

Berikut uraian mengenai instrumen pembelajaran:

Page 8: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

48

a. Lembar observasi kegiatan pembelajaran

Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk

mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Lembar

observasi ini juga digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, aktivitas guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning

(PjBL), kendala-kendala yang dihadapi selama melaksanakan proses

kegiatan belajara mengajar, serta kejadian-kejadian spesifik lainnya dalam

kegiatan pembelajaran. Hasil observasi ini juga difungsikan sebagai sarana

untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.

Mengacu pada modifikasi RPP yang didesain mengaacu pada

PERMENDIKNAS No 41 tahun 2007, dikolaborasikan dengan PjBL

berbantuan media powerpoint dan substansi materi IPA kelas IV,

kemudian dirancang pembuatan RPP dengan PjBL, maka acuan lembar

observasi yang dilakukanpun berdasarkan RPP modifikasi yang dibuat

tersebut. Adapun lembar observasi dapat dilihat pada kisi-kisi lembar

observasi berikut:

Page 9: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

49

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Guru

Tahapan

Kegiatan

Aspek yang

Diamati Indikator

Kegiatan

Awal

Membuka

Pelajaran

a. Memberikan salam.

b. Memberikan apersepsi.

c. Penyampaian tujuan pembelajaran.

d. Pemberian motivasi

Kegiatan

inti

Penyampaian

Materi dan

Strategi

Pembelajaran

a. Menyiapkan media powerpoint

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang perlu dicapai.

c. Menyampaikan cakupan materi dan

penjelasan uruaian kegiatan sesuai silabus.

Penggunaan

Model

Pembelajaran

dan

Pemanfaatan

Sumber

Belajar

a. Guru menjelaskan materi ajar dengan

memanfaatkan media powerpoint yang

telah disiapkan.

b. Guru memberikan beberapa contoh soal

untuk mengetahui pemahaman siswa

terhadap materi yang telah dijelaskan.

c. Guru membagi kelas menjadi beberapa

kelompok.

d. Guru mengkondisikan kelas ke dalam

kegiatan PjBL.

e. Guru memberikan proyek ke masing-

masing kelompok

f. Guru membimbing siswa dalam

mengerjakan tugasnya.

Penilaian

Hasil Belajar

a. Mengevaluasi hasil belajar

b. Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengajukan pertanyaan.

c. Pemberian penghargaan atas hasil yang

dicapai siswa.

Kegiatan

Akhir

Mengakhiri

Pelajaran

a. Pemberian penguatan terhadap materi ajar.

b. Melakukan bimbingan dalam penarikan

kesimpulan.

c. Pemberian motivasi

d. Pemberian tindak lanjut

Page 10: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

50

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

b. Lembar Soal Tes Evaluasi

Lembar soal-soal tes yang akan diberikan kepada siswa sebagai tes

evaluasi atau tes formatif hasil setelah dilakukan pembelajaran dengan

menerapkan model Project Based Learning (PjBL ) yang diberikan di

akhir siklus. Adapun lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui

Tahapan

Kegiatan

Aspek yang

Diamati Indikator

Kegiatan

Awal

Membuka

Pelajaran

a. Siswa siap menerima pelajaran.

b. Siswa dapat menjawab pertanyaan

apersepsi.

c. Siswa memahami tujuan pembelajaran.

Kegiatan

inti

Penyampaian

Materi dan

Strategi

Pembelajaran

a. Siswa memperhatikan penjelasan

guru.

b. Siswa aktif bertanya tentang materi

ajar yang dijelaskan.

c. Siswa mengerti instruksi tentang

langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan PjBL.

Penggunaan

PjBL

a. Siswa merancang solusi terhadap

permasalahan yang diberikan guru.

b. Siswa menyusun proyek dengan

mengembangkan rancangan yang

tekah dibuat sebelumnya dalam

kegiatan kelompok.

c. Siswa bekerja sama dan saling

membantu anggota kelompok dalam

menyelesaikan tugas yang diperoleh.

d. Siswa melakukan evaluasi terhadap

proyek yang telah dibuat.

Penilaian Hasil

Belajar

a. Siswa mampu menjawab dengan

benar pertanyaan yang diajukan guru

b. Siswa mendapatkan reward dari

perolahan skor dalam pembelajaran

yang telah dilakukan.

Kegiatan

Akhir

Mengakhiri

Pelajaran

a. Siswa mampu menjawab soal yang

diberikan secara lisan.

b. Siswa mampu menyimpulkan hasil

pembelajaran.

Page 11: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

51

seberapa efektif penggunaan PjBL dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Berikut dijabarkan kisi-kisi tes evaluasi:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Soal Siklus I Perubahan Kenampakan Bumi

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal

9. Memahami

Perubahan

Kenampakan

Permukaan

Bumi dan

Benda Langit.

9.1 Mendeskripsikan

perubahan

kenampakan bumi

Mendeskripsikan

perubahan

kenampakan bumi

Mengidentifikasi

faktor-faktor yang

mempengaruhi

perubahan

kenampakan bumi

Mengidentifikasi

dampak dari

perubahan

kenampakan bumi

Menyebutkan solusi

untuk mengatasi

dampak dari

perubahan

kenampakan bumi

1, 5, 6, 8, 10

2, 3, 7, 9, 11,

15, 17, 30, 35,

36, 37, 39

4, 12, 14, 21,

22, 25, 26, 28,

33, 34, 38

13, 16, 18, 19,

20, 23, 24, 27,

29, 31, 32, 40

Tabel 3. 5

Kisi-Kisi Soal Siklus II Posisi Bulan Perubahan Kenampakan Bumi

Standar Kompetensi Kompetensi

Dasar

Indikator Jumlah

Soal

9. Memahami

Perubahan

Kenampakan

Permukaan Bumi

dan Benda

Langit.

9.2. Mendeskripsi

kasi posisi

bulan dan

kenampakan

bumi dari

hari ke hari.

Mengidentifikasi

kedudukan benda

langit,

Mencari informasi

tentang kedudukan

benda langit.

1, 3, 5, 6, 7,

9, 11, 12,

15, 16, 17,

18, 22, 24,

30

2, 4, 8, 10,

13, 14, 19,

20 21, 23,

25, 26, 27

28, 29

Page 12: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

52

3.6 Data dan Cara Pengumpulannya

Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, maka penulis menentukan teknik dan alat pengumpulan

data yang sesuai dengan penelitian ini. Instrumen yang diperlukan dalam

penelitian tindakan kelas haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah-

langkah dalam PTK. Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis

menggunakan cara pengumpulan data dengan teknik tes, dokumentasi, dan

observasi.

a. Teknik Tes

Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pengetahuan peserta

didik teknik yang paling tepat digunakan adalah teknis tes. Tes awal pada

pra siklus yang dilakukan oleh guru adalah intrumen yang tepat sebagai

cara pengumpulan data, karena melalui hasil tes awal ini maka akan dapat

dilihat sejauh mana perkembangan peserta didik dalam hal intelektualnya.

Selanjutnya setelah hasil tersebut diketahui, maka penulis dapat memulai

memberikan perlakuan yang sesuai setelah melakukan observasi

sebelumnya. Perlakuan yang diberikan harus disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik serta diselaraskan dengan model pembelajaran

yang digunakan guna menunjang proses pembelajaran.

b. Dokumentasi

Pada instrumen ini, diberlakukan upaya untuk mencari sumber

sebanyak-banyaknya yang difungsikan sebagai penunjang dari penelitian.

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono,

2010: 240). Adapun kegiatan dan data-data yang didokumentasikan adalah

keadaan peserta didik, situasi belajar, sarana dan prasarananya sampai

keadaan lingkungan di sekitar sekolah tersebut.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk menilai jalannya pembelajaran sehingga

hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk

menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut (Arikunto, 2010: 272). Adapun

penilaian yang diberikan dalam observasi yang akan digunakan yakni

Page 13: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

53

dengan skala Likert. Sugiyono (2010: 134) memaparkan bahwa skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

terhadap keadaan tertentu. Keadaan ini dapat diartikan dengan proses

pembelajaran, jadi penilaian yang diberikan berfokus pada aspek dalam

pembelajaran. Aspek dalam pembelajaran ini dijabarkan ke dalam

pengamatan yang dilakukan terhadap siswa untuk menggambarkan

keseuaian model pembelajaran dengan karakteristik siswa dan guru untuk

menggambarkan model pembelajaran dapat digunakan dengan mudah

sehingga dapat membantu untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

siswa..

3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Validitas Instrumen

Validitas suatu tes atau instrumen adalah instrumen yang dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Sugiyono (2010).

Dalam penelitian ini, instrument yang akan divalidasi yakni instrument soal

tes. Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal

yang nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses

pembelajaran berlangsung. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut

mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi

jika hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Uji validitas soal

tersebut dihitung dengan menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 for

windows. Setelah dilakukan uji validitas butir soal siklus I, dari 40 butir

soal, diketahui bahwa ada 31 butir soal yang dinyatakan valid dan 9 butir

soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid ditunujukkan pada

tabel berikut.

Tabel 3.6 Hasil Uji validitas Soal Evaluasi Siklus I

No. Soal Jumlah Item Keterangan

6, 7, 9, 12, 13, 23, 25, 38, 39 9 Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31,

32, 33, 34, 35, 36, 37, 40

31 Valid

Page 14: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

54

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah soal yang tidak

valid sebanyak 9 soal dan 31soal lainnya dinyatakan valid. Selanjutnya,

untuk soal evaluasi siklus I dipilih sebanyak 20 soal dari soal-soal yang

sudah dinyatakan valid. Hasil pengujiannya dilampirkan pada halaman

lampiran penulisan ini.

Pada soal evaluasi siklus II diperoleh jumlah soal yang valid

setelah dilakukan uji validitas yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 3.7 Hasil Uji validitas Soal Evaluasi Siklus II

No. Soal Jumlah Item Keterangan

2, 10, 12, 24, 29, 35, 38, 40 8 Tidak Valid

1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11,13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,25, 26, 27,

28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 39

32 Valid

Tabel 3.7 menunjukkan jumlah soal yang valid dan tidak valid. Pada

tabel tersebut, dapat diketahui ada 8 soal yang tidak valid dan 32 soal yang

valid. Selanjutnya untuk soal evaluasi siklus II dipilih 20 soal dari soal yang

sudah valid. Adapun hasil uji validitas dilampirkan pada halaman lampiran.

b. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu

instrumen. Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes evaluasi

setelah pembelajaran dilaksanakan. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai

dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas

suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien

reliabilitas ( rtt ). Untuk menentukan tingkat reliabilitas dengan rtt = α yaitu

menggunakan kriteria sebagai berikut:

Page 15: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

55

Tabel 3. 8 Koefisien Reliabilitas

No Koefisien Reliabilitas Kategori

1 ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah

2 0,7 << 0,8 Reliabilitas Sedang

3 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus

4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7.

reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software

SPSS 16.0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis

ataukemudian untuk melihat hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak,

dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai alpha () kurang

dari 0,7 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Adapun hasil reliabilitas

pada soal evaluasi siklus I dan II ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 3. 9

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.928 31

Tabel 3.10

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus II Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.905 30

Berdasarkan tabel katogeri koefisien reliabilitas di atas, maka

reliabilitas instrumen pada siklus I dan II berada pada kategori reliabilitas

bagus. Hal ini dilihat dengan hasil alpha yaitu 0.928 pada siklus I,

sedangkan pada siklus II alpha sebesar 0,905. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa soal evaluasi yang akan digunakan sudah reliabel.

3.8 Tingkat Kesukaran Soal

Uji tingkat kesukaran soal adalah untuk mengetahui seberapa besar derajat

kesukaran suatu soal, jika tingkat kesukaran soal seimbang maka dapat dikatakan

soal tersebut baik (Arifin, 2014: 266). Arikunto (2013) juga menambahan bahwa

soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu susah dan tidak terlalu sukar.

Page 16: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

56

Pedoman dalam menentukan indeks kesukaran suatu soal dijelaskan oleh

Arikunto (2013) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen soal siklus I dapat dilihat

dalam tabel 3.11.

Tabel 3.11

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus I No Soal Indeks Kesukaran Kriteria

1 0.61 Sedang

2 0.75 Mudah

3 0.75 Mudah

4 0.61 Sedang

5 0.61 Sedang

8 0.64 Sedang

10 0.71 Mudah

11 0.64 Sedang

14 0.50 Sedang

15 0.71 Mudah

16 0.75 Mudah

17 0.79 Mudah

18 0.79 Mudah

19 0.79 Mudah

20 0.68 Sedang

21 0.68 Sedang

22 0.68 Sedang

24 0.75 Mudah

26 0.71 Mudah

27 0.68 Sedang

28 0.75 Mudah

30 0.68 Sedang

31 0.68 Sedang

32 0.68 Sedang

33 0.75 Mudah

34 0.64 Sedang

35 0.71 Mudah

36 0.75 Mudah

37 0.64 Sedang

40 0.61 Sedang

P = B÷ JS

Page 17: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

57

Data Tabel 3.11 hasil uji tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan

bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak

31 terdapat 15 soal dengan kategori mudah, 16 soal dengan kategori sedang dan 0

(tidak ada) soal dengan kategori sukar. Hasil perhitungan tingkat kesukaran

instrumen soal siklus II dapat dilihat dalam tabel 3.12.

Tabel 3.12

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

No Soal Indeks Kesukaran Kriteria

1 0.53 Sedang

3 0.50 Mudah

4 0.68 Mudah

5 0.78 Sedang

6 0.50 Sedang

7 0.68 Sedang

8 0.68 Mudah

9 0.60 Sedang

11 0.75 Sedang

13 0.82 Mudah

14 0.68 Mudah

15 0.68 Mudah

16 0.61 Mudah

17 0.64 Mudah

18 0.64 Sedang

19 0.68 Sedang

20 0.64 Sedang

21 0.60 Mudah

22 0.64 Mudah

23 0.68 Sedang

25 0.68 Mudah

26 0.68 Sedang

27 0.68 Sedang

28 0.68 Sedang

30 0.71 Mudah

34 0.64 Sedang

36 0.78 Mudah

37 0.68 Mudah

39 0.78 Sedang

Data Tabel 3.12 hasil uji tingkat kesukaran soal siklus II, dapat diuraikan

bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak

32 terdapat 17 soal dengan kategori mudah, 15 soal dengan kategori sedang dan 0

(tidak ada) soal dengan kategori sukar.

Page 18: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/3/T1_292012144_BAB... · tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian

58

3.9 Indikator Kinerja

Tingkat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya

perubahan ke arah perbaikan dari keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran. Indikator tersebut adalah:

a) Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat sebesar 85% dari seluruh

siswa siswa.

b) Hasil belajar siswa meningkat sebesar 85% dari seluruh siswa mencapai

standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65).

3.10 Analisis/Intepretasi Data Penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan

nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes setelah siklus II,

serta membandingkan keaktifan belajar siswa pada siklus I dan siklus II.

Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif

kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil

belajar (tes formatif/tes evaluasi) dengan cara persentase yaitu dengan

menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa

tersebut mampu mencapai skor minimal 65 dan ketuntasan klasikal jika siswa

yang memperoleh nilai 65 ini jumahnya sekitar 85% dari jumlah seluruh

siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus: Analisis

tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan

klasikal dengan rumus sebagai berikut:

Ketuntasan individual =

Ketuntasan klasikal =

Keterangan

Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 65

Ketuntasan klasikal : Jika > 85% dari seluruh siswa mencapai

ketuntasan skor > 65