BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/40001/4/jiptummpp-gdl-novitasari-49598-4-babiii.pdf ·...
Transcript of BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/40001/4/jiptummpp-gdl-novitasari-49598-4-babiii.pdf ·...
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai tujuan mengetahui pembelajaran matematika
dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Make A Match
dengan cara menyusun model pembelajaran yang valid, keterlaksanaan dalam
pembelajaran yang meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil dari
pelaksanaan berupa hasil belajar. Metode penelitian ini mencakup pendekatan dan
jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan
sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data, dan
tahapan penelitian.
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yang digunakan yaitu penelitian diskriptif karena dalam
penelitian ini hanya mendiskripsikan apa yang terjadi pada siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran matematika, kemudian dipaparkannya dalam bentuk
laporan penelitian seperti apa adanya. Menurut Setyosari (2010:39) jenis
penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
suatu situasi, peristiwa, objek yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Hal
tersebut sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan bagaimana
keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD) dan Make A Match pada kelas XI di SMK
Negeri 2 Trenggalek dilihat dari aktivitas siswa serta guru dan hasil
pelaksanaannya yang berupa hasil belajar. Adapun beberapan data yang akan
dianalisis dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran dikelas
baik secara kelompok atupun individu, aktivitas guru dan siswa, serta hasil
pelaksanaannya yang berupa hasil belajar siswa terhadap model pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) dan Make A Match. Semua data
yang dianalisis ditungkan dalam bentuk data deskriptif.
Dalam penelitian ini, peneliti menginginkan data yang dikumpulkan
merupakan data yang sebenarnya, sehingga pendekatan yang tepat digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
merupakan pendekatan yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara mendalam
31
dan dokumentasi (Djaelani, A.R., 2013). Menurut Bogdan dan Biklen dalam
(Sugiyono, 2015:21) karakteristik penelitian kualitatif yaitu: a) dilakukan pada
kondisi yang alamiah, penelitian langsung ke sumber data dan peneliti adalah
instrumen kunci, b) penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu data yang
terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada
angka, c) penelitian kualitaif lebih menekankan pada proses, d) penelitian kualitaif
lebih menekankan data secara induktif, dan e) penelitian kualitatif lebih
menekankan pada makna(data dibalik yang teramati).
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti menggunakan jenis pendekatan
deskriptif dan pendekatan kualitaif, tetapi peneliti juga menggunakan pendekatan
kuantitatif. Dalam hal ini pendekatan kualitatif tidak dapat digabungkan dengan
pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan (Sugiyono, 2015:39) bahwa metode
penelitian kuantitaif dan kualitatif tidak dapat digabungkan karena mempunyai
paradigma yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif pada teknik pengumpulan data yaitu instrumen yang digunakan berupa
tes. Sehingga pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini hanya digunakan sebagai
pelengkap dalam menganalisis data akan tetapi hasil penelitiannya tetap berupa
kata-kata yang dideskripsikan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMK Negeri 2 Trenggalek
yang terletak di Jln. Ronggo Warsito Gg. Sidomukti No.01 Trenggalek. Alasan
peneliti memilih tempat lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Trenggalek karena
berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan sebelumnya,
terlihat bahwa proses pembelajaran kurang melibatkan siswa ,suasana proses
pembelajaran terasa tidak rileks dan hanya memperhatikan penjelasan guru, serta
khususnya guru matematika belum pernah menggunakan model pembelajaran
yang menggabungan dua model pembelajaran. Sehingga sekolah tersebut dipilih
untuk melakukan penelitian ini.
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dan
disesuaikan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
32
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI RPL-B yang
berjumlah 36 siswa. Peneliti memilih kelas tersebut karena guru matematika kelas
XI RPL B belum pernah menerapkan model pembelajaran gabungan yaitu model
Student Teams Achievement Division (STAD) dan Make A Match dalam proses
pembelajaran matematika.
Sedangkan yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan Make A Match
untuk mengetahui kegiatan keterlaksanaannya model tersebut dalam
pembelajaran, hasil pelaksanaannya yaitu hasil belajar, kegiatan siswa dan guru
selama pembelajaran matematika.
3.4 Data dan Sumber Data
Data merupakan hal terpenting dalam menunjang suatu penelitian. Data
dalam penelitian ini meliputi data hasil tes, data kegiatan siswa dan guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
a) data kualitatif diperoleh dari hasil melalui wawancara guru dan observasi
dikelas, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dikelas, serta dokumentasi dan b) data
kuantitatif diperoleh dari observasi kegiatan guru, observasi kegiatan siswa, dan
nilai tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil tes ini akan digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan, data kegiatan siswa
dan guru dapat diperoleh hasil pengamatan dengan lembar observasi pada saat
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dan Make A Match.
Sedangakan sumber data dibagi menjadi 2 yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder, sumber data primer merupakan sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengupul data, sedangkan sumber data sekunder
merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2015: 193). Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI RPL B SMK Negeri 2 Trenggalek yang berjumlah 36 siswa.
33
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data, karena tujuan utama dalam penelitian merupakan mendapatkan
data. Menurut Sugiyono (2015:193) teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan wawancara, angket, observasi(pengamatan), dan gabungan dari ketiganya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti dan jika peneliti ingin mengetahui hal-hal yang mendalam dari apa yang
ingin diteliti (Sugiyono, 2015:194). Dari hasil wawancara peneliti mendapatkan
informasi mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti melakukan
wawancara pada guru mata pelajaran matematika di kelas XI RPL B, lembar
wawancara diajukan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dibuat.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendukung latar belakang pada bab
sebelumnya.
b. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan
bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan hal yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2015:203). Pada
penelitin ini observasi digunakan untuk menilai kegiatan siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran matematika dengan gabungan model Student Teams
Achievement Division (STAD) dan Make A Match, dan dibantu dengan observer
atau pengamat.
Adapun deskriptif kegiatan guru yang ingin diteliti untuk mengetahui
keterlaksanaan dalam menggunakan gabungan model Student Teams Achievement
Division (STAD) dan Make A Match terlihat pada tabel 3.1 yang terdiri dari
kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Berikut deskriptif kegiatan guru adalah
sebagai berikut:
34
Tabel 3.1 Diskripsi Kegiatan Guru
No. Kegiatan Deskripstif
1. Kegiatan Awal - Membuka pelajaran dengan memberi salam dan berdo’a
sebelum memulai pembelajaran
- Mengkondisikan kelas
- Presensi kehadiran siswa dan menanyakan kabar siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan
motivasi kepada siswa
- Mempersiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau
materi yang dipelajari, kartu itu terdiri dari kartu soal dan
kartu jawaban
2. Kegiatan Inti - Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang dengan kriteria berdasarkan
tingkat kemampuan dari tinggi atau rendah dibagi secara
rata.
- Menjelaskan materi yang dipelajari pada saat itu secara
garis besar.
- Membagikan beberapa kartu soal dan jawaban, masing-
masing siswa mendapatkan satu kartu soal tanpa jawaban
sedangkan penjawab diberikan kartu soal untuk dipelajari
secara acak.
- Meminta siswa untuk mencari pasangannya dengan
mencocokkan kartu yang didapatkannya dengan batasan
waktu yang ditentukan.
- Membimbing dan mengamati kerja siswa dan memberikan
bantuan jika siswa merasa kesulitan.
- Meminta siswa yang telah mendapatkan pasangannya untuk
mempresentasikan hasil dikusi bersama kelompoknya
didepan kelas.
- Memberikan konfirmasi tentang kebenaran jawaban dari
presentasi kelompok antara kecocokan jawaban dan soal.
- Memberikan pemantapan materi yang telah dipelajari dan
menyimpulkan bersama-sama mengenai materi yang telah
dipelajari.
3. Penutup - Memberikan evaluasi berupa kuis pada akhir pembelajaran
dengan waktu yang telah ditentukan
- Memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik.
- Memberikan topik materi yang akan dibahas selanjutnya.
- Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a dan
mengucapkan salam.
Selain dari kegiatan guru, observasi atau pengamatan juga diperoleh dari
kegiatan siswa secara langsung selama proses pembelajaran. Adapun kegiatan
siswa dalam penelitian ini meliputi kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan
menulis, kegiatan mental dan kegiatan emosional. Kegiatan siswa yang ingin
diteliti untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan gabungan model
35
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan Make A Match
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Deskripsi Kegiatan Siswa
No. Komponen Kegiatan siswa
1. Kegiatan Visual - Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru.
- Memahami soal-soal yang diberikan pada kartu soal/kartu
jawaban dengan membaca.
- Memperhatikan penjelasan dari teman satu kelompok.
- Memperhatikan presentasi kelompok lain.
2. Kegiatan Lisan - Kemampuan mengemukakan pendapat tentang jawaban
dari mencocokkan kartu yang sudah didapatkan.
- Melaksanakan diskusi.
- Memberikan kesempatan berpendapat kepada teman
dalam kelompok.
- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
3. Kegiatan Menulis - Menulis hasil diskusi dari jawaban kartu soal.
- Merangkum hasil diskusi yang telah dilakukan.
- Menulis kebenaran jawaban antara kecocokan jawaban
dan kartu soal.
- mengerjakan tes yang diberikan guru.
4. Kegiatan Mental - Mampu memecahkan permasalahan pada kartu soal yang
didapatkan.
- Memberikan gagasan yang cemerlang.
- Membuat keputusan tentang kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari.
- Saling membantu dalam menyelesaikan masalah.
5. Kegiatan
Emosional
- Berani mengemukakan tanggapan dan bertanya pada
kelompok yang presentasi.
- Bertanggung jawab terhadap tugas kelompok yang di
berikan guru.
- Bersemangat menyelesaikan masalah dari kartu soal.
- Berani menyimpulkan hasil diskusi.
36
Teknik pengumpulan data observasi sangat penting dalam suatu penelitian,
karena untuk mengetahui baik atau tidaknya keterlaksanaan penelitian yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam satu kelas. Oleh karena itu, dengan
menggunakan observasi dapat diketahui kelemahan dan kekurangan siswa serta
guru selama proses pembelajaran berlangsung, selain itu dapat memberikan solusi
dari kelemahan yang ada. Kekurangan dan kelemahan dapat dilihat dari lembar
observasi yang telah diisi selama pembelajaran berlangsung.
c. Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran yaitu alat
mengumpulkan informasi karakteristik objek (Widoyoko, 2013:45). Tes
digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan matematika sesorang secara
tertulis. Menurut Sudjana (2013:5) berpendapat bahwa tes dibagi menjadi tiga
macam yaitu tes lisan, tes tulis dan tes tindakan. Adapun tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes tulis dengan bentuk tes yang berupa uraian. Tes
dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah
mendapatkan pembelajaran dengan model Student Teams Achievement Division
(STAD) dan Make A Match pada mata pelajaran matematika. Dari hasil tes dapat
diketahui tingkat ketercapaian siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015:148). Adapun
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data
yang berkaitan dengan pembelajaran model Student Teams Achievement Division
(STAD) dan Make A Match adalah sebagai berikut:
3.6.1 Instrumen Aktivitas Siswa
Tujuan dilakukannya observasi pada kegiatan siswa adalah untuk
mengukur seluruh kegiatan siswa selama proses pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dan Make A Match dengan menggunakan lembar
observasi.
37
Selain itu dengan dilakukannya observasi akan diperoleh informasi
seberapa besarkah pengaruh pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD) dan Make A Match terhadap kegiatan siswa saat pembelajaran
berlangsung. Berikut bentuk instrumen kegiatan belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.3 Lembar Observasi kegiatan siswa
Nama
Kegiatan siswa
Skor Visual Lisan Menulis Mental Emosional
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Adapun pedoman penskoran dalam lembar observasi siswa selama
pembelajaran berlangsung sebagai berikut:
Skor 4 : apabila dapat melakukan lebih dari dua indikator
Skor 3 : apabila dapat melakukan kegiatan dua indikator
Skor 2 : apabila dapat melakukan kegiatan satu indikator
Skor 1 : apabila tidak dapat melakukan semua indikator
3.6.2 Instrumen Aktivitas Guru
Tujuan dilakukannya observasi pada kegiatan guru adalah untuk mengukur
seluruh kegiatan guru selama proses pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) dan Make A Match dengan menggunakan lembar observasi.
Berikut ini bentuk instrumen kegiatan guru adalah sebagai berikut:
38
Tabel 3.4 Lembar Observasi pengamatan kegiatan guru
Kegiatan Deskriptif Penilaian
1 2 3 4
Kegiatan
Awal
- Membuka pelajaran dengan memberi salam dan
berdo’a sebelum memulai pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan
motivasi kepada siswa .
- Melakukan apersepsi dengan memberitahu materi
prasyarat sebelum memulai materi pokok.
- Mempersiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau
materi yang dipelajari, terdiri dari kartu soal dan kartu
jawaban
Kegiatan
Inti
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana
setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dengan kriteria
berdasarkan tingkat kemampuan dari tinggi atau rendah
dibagi secara rata.
- Menjelaskan sekilas tentang materi yang akan
dipelajari.
- Membagikan beberapa kartu soal dan jawaban, masing-
masing siswa mendapatkan satu kartu soal tanpa
jawaban sedangkan penjawab diberikan kartu soal
untuk dipelajari secara acak.
- Meminta siswa untuk mencari pasangannya dengan
mencocokkan kartu yang didapatkannya dengan
batasan waktu yang ditentukan.
- Membimbing dan mengamati kerja siswa dan
memberikan bantuan jika siswa merasa kesulitan.
- Meminta siswa yang telah mendapatkan pasangannya
untuk mempresentasikan hasil dikusi bersama
pasangannya keseluruh kelas.
- Memberikan konfirmasi tentang kebenaran jawaban
dari presentasi kelompok antara kecocokan jawaban
dan soal.
- Memberikan pemantapan materi yang telah dipelajari
dan menyimpulkan bersama-sama mengenai materi
yang telah dipelajari.
Penutup - Memberikan evaluasi berupa kuis pada akhir
pembelajaran dengan waktu yang telah ditentukan
- Memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik.
- Memberikan topik materi yang akan dibahas
selanjutnya.
- Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a dan
mengucapkan salam.
Adapun pedoman penskoran dalam lembar observasi guru selama
pembelajaran berlangsung terlihat pada tabel 3.5 dibawah ini.
39
Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kegiatan Guru
Kegiatan Indikator Skor
Kegiatan
Awal 1.Membuka pelajaran dengan memberi salam dan berdo’a sebelum
memulai pembelajaran Apabila guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a. 4
Apabila guru membuka pelajaran dengan salam tetapi tidak berdo’a. 3
Apabila guru membuka pelajaran dengan tidak memberi salam tetapi
berdo’a. 2
Apabila guru membuka pelajaran dengan tidak memberi salam dan
tidak berdo,a 1
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi
kepada siswa . Apabila guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas yang
berhubungan dengan materi dan memberikan motivasi. 4
Apabila guru menyampaiakn tujuan pembelajaran dengan jelas yang
berhubungan dengan materi dan tidak memberikan motivasi. 3
Apabila guru menyampaiakn tujuan pembelajaran dengan jelas tetapi
tidak berhubungan dengan materi dan memberikan motivasi. 2
Apabila guru tidak menyampaiakn tujuan pembelajaran dengan jelas
dan tidak memberikan motivasi. 1
3. Melakukan apersepsi dengan memberitahu materi prasyarat sebelum
memulai materi pokok. Apabila guru mengingatkan kembali materi prasyarat sebelum
memulai materi pokok yang akan dibahas. 4
Apabila guru mengingatkan kembali materi prasyarat sebelum
memulai materi pokok yang akan dibahas tetapi materi prasyarat
yang diberikan kurang sesuai. 3
Apabila guru langsung memulai dengan materi yang dibahas. 2
Apabila guru tidak melakukan kegiatan apersepsi 1
4. Mempersiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau materi yang
dipelajari, terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban Apabila guru mempersiapkan satu set kartu soal dan kartu jawaban. 4
Apabila guru mempersiapkan satu set kartu soal dan tidak
mempersiapkan kartu jawaban. 3
Apabila guru tidak mempersiapkan satu set kartu soal tetapi
mempersiapkan kartu jawaban. 2
Apabila guru tidak mempersiapkan beberapa kartu soal dan tidak
mempersiapkan kartu jawaban. 1
Kegiatan
Inti 1.Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang dengan kriteria berdasarkan tingkat kemampuan
dari tinggi atau rendah dibagi secara rata. Apabila guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang dengan tingkat kemampuan siswa secara
heterogen. 4
Apabila guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok terdiri dari
4-5 orang dan tidak membagi sesuai tingkat kemampuan siswa secara
heterogen. 3
Apabila guru tidak membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang tetapi membagi siswa dengan tingkat
kemampuan siswa secara heterogen. 2
Tabel lanjutan....
40
....Lanjutan tabel
Apabila guru tidak membagi siswa menjadi beberapa kelompok
terdiri dari 4-5 orang dan tidak membagi dengan tingkat kemampuan
siswa secara heterogen.
1
2. Menjelaskan sekilas tentang materi yang akan dipelajari.
Apabila guru menjelaskan sekilas materi tentang vektor dengan
sangat jelas. 4
Apabila guru menjelaskan sekilas materi tentang vektor tetapi kurang
jelas. 3
Apabila guru menjelaskan sekilas materi tentang vektor dengan tidak
jelas. 2
Apabila guru tidak menjelaskan sekilas materi vektor . 1
3. Membagikan beberapa kartu soal dan jawaban, masing-masing siswa
mendapatkan satu kartu soal tanpa jawaban sedangkan penjawab
diberikan kartu soal untuk dipelajari secara acak. Membagikan setiap siswa satu kartu soal atau satu kartu jawaban
secara acak. 4
Membagikan setiap siswa satu kartu soal atau membagikan satu kartu
jawaban tidak secara acak. 3
Membagikan setiap siswa satu kartu soal dan satu kartu jawaban
secara acak. 2
Tidak membagikan setiap siswa satu kartu soal atau satu kartu
jawaban secara acak. 1
4. Meminta siswa untuk mencari pasangannya dengan mencocokkan
kartu yang didapatkannya dengan batasan waktu yang ditentukan guru meminta siswa mencari pasangannya dengan mencocokan kartu
sesuai dengan waktu yang ditentukan. 4
guru meminta siswa mencari pasangannya dengan mencocokan kartu
tetapi tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. 3
guru tidak meminta siswa mencari pasangannya dengan mencocokan
kartu tetapi menyelesaikannya dengan sendiri sesuai waktu yang
ditentukan. 2
guru tidak meminta siswa mencari pasangannya dengan mencocokan
kartu tetapi mengerjakannya sendiri tidak sesuai dengan waktu yang
ditentukan. 1
5. Membimbing dan mengamati kerja siswa serta memberikan bantuan
jika siswa merasa kesulitan. Apabila guru membimbing dan mengamati kerja siswa disetiap
kelompok serta memberikan bantuan. 4
Apabila guru membimbing dan mengamati kerja siswa disetiap
kelompok serta tidak memberikan bantuan 3
Apabila guru tidak membimbing dan mengamati kerja siswa disetiap
kelompok tetapi memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami
kesulitan. 2
Apabila guru tidak membimbing dan mengamati kerja siswa disetiap
kelompok serta tidak memberikan bantuan. 1
6. Meminta siswa yang telah mendapatkan pasangannya untuk
mempresentasikan hasil dikusi bersama pasangannya keseluruh kelas. Apabila guru meminta siswa mempresntasikan hasil diskusi dengan
pasangannya secara berkelompok. 4
Tabel lanjutan....
41
....Lanjutan tabel
Apabila guru meminta siswa mempresntasikan hasil diskusi tetapi
tidak dengan pasangannya secara berkelompok. 3
Apabila guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara
individu 2
Apabila guru tidak meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi
dengan pasangannya. 1
7. Memberikan konfirmasi tentang kebenaran jawaban dari presentasi
kelompok antara kecocokan jawaban dan soal. Apabila guru memberikan konfirmasi kebenaran kecocokan jawaban
dengan soal secara jelas. 4
Apabila guru memberikan konfirmasi kebenaran kecocokan jawaban
dengan soal dengan kuang jelas. 3
Apabila guru memberikan konfirmasi kebenaran kecocokan jawaban
dengan soal dengan cukup jelas. 2
Apabila guru tidak memberikan kebenaran kecocokan jawaban
dengan soal secara jelas 1
8. Memberikan pemantapan materi yang telah dipelajari dan
menyimpulkan bersama-sama mengenai materi yang telah dipelajari. Apabila guru dengan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
sesuai dengan yang dipelajari secara sistematis. 4
Apabila guru yang menyimpulkan materi yang dipelajari tetapi
kurang sesuai dengan yang dipelajari secara sistematis. 3
Apabila hanya guru yang menyimpulkan materi yang dipelajari
sesuai dengan yang dipelajari secara sistematis. 2
Apabila guru dengan siswa tidak menyimpulkan materi yang
dipelajari sesuai dengan yang dipelajari secara sistematis. 1
Penutup 1. Memberikan evaluasi berupa kuis pada akhir pembelajaran dengan
waktu yang telah ditentukan Jika guru memberikan tes sesuai materi yang dipelajari dan waktu
yang telah ditentukan. 4
Jika guru memberikan tes sesuai dengan materi yang dipelajari tetapi
kurang sesuai dengan waktu yang ditentukan. 3
Jika guru memberikan tes tidak sesuai materi yang dipelajari dan
dengan waktu yang telah ditentukan. 2
Jika guru tidak memberikan tes. 1
2.Memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik.
Apabila guru memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik
berdasarkan kriteria skor kelompok. 4
Apabila guru memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik
tetapi kurang sesuai berdasarkan kriteria skor kelompok. 3
Apabila guru memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik
tidak berdasarkan kriteria skor kelompok. 2
Apabila guru tidak memberikan penghargaan terhadap kelompok
terbaik. 1
3. Memberikan topik materi yang akan dibahas selanjutnya.
Apabila guru menyampaikan topik materi selanjutnya sesuai dengan
indikator. 4
Apabila guru menyampaikan topik materi selanjutnya tetapi kurang
sesuai dengan indikator 3
Tabel lanjutan....
42
....Lanjutan tabel
Apabila guru menyampaikan topik materi selanjutnya tetapi tidak
sesuai dengan indikator 2
Apabila guru tidak menyampaikan topik materi selanjutnya dan
sesuai dengan indikator 1
4.Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a & mengucapkan
salam. Apabila guru menutup pembelajaran dengan berdo’a dan salam 4
Apabila guru menutup pembelajaran dengan salam tetapi tidak
berdo’a.
Apabila guru menutup pembelajaran tidak berdo’a tetapi mengucap
salam.
3
Apabila guru menutup pembelajaran dengan tidak berdo’a dan salam. 2
Apabila guru tidak menutup pembelajaran langsung keluar kelas. 1
3.7 Tahapan Penelitian
Pada tahap ini, langkah-langkah dalam melakukan penelitian terdiri dari
tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pembuatan laporan
penelitian. Berikut akan dijelaskan tahapan-tahapannya.
3.7.1 Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan lokasi atau tempat penelitian.
Lokasi penelitian yang diteliti di SMK Negeri 2 Trenggalek, setelah
melakukan kesepakatan dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran
matematika kelas XI RPL B.
b. Melakukan wawancara dan observasi.
Melakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan kelas XI RPL B
untuk mengetahui kesulitan yang terjadi, metode atau model yang digunakan
guru, hasil belajar yang diperoleh siswa, dan nilai KKM mata pelajaran disekolah
tersebut. Selanjutnya melakukan observasi di kelas dengan mencatatan kegiatan
pembelajaran yang berlangsung dikelas meliputi kegiatan siswa dan guru saat
proses pembelajaran.
c. Merumuskan masalah.
Setelah mengidentifikasi masalah dari hasil wawancara dan observasi pada
guru serta siswa maka rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dengan gabungan dua model yaitu Student Teams Achievement
Division (STAD) dan Make A Match. Selain itu dilihat hasil belajar dan
keterlaksanaannya gabungan dua model tersebut.
43
d. Menyusun instrumen yang dibutuhkan saat penelitian berlangsung seperti
perangkat pembelajaran.
Dalam menyusun perangkat pembelajaran harus memperhatikan langkah-
langkah kegiatan pembelajan dari model Student Teams Achievement Division
(STAD) dan Make A Match. Adapun perangkat pembelajaran yang disusun
seperti: RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), lembar observasi kegiatan
guru, lembar observasi kegiatan siswa, dan instrumen penilaian.
e. Menyiapkan soal-soal yang akan diberikan kepada siswa.
3.7.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini merupakan tahapan inti dalam melaksanakan penelitian
dengan melaksanakan rancangan penelitian. Berikut langkah-langkah dalam
pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP(Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
b. Melakukan observasi atau pengamatan dengan lembar observasi kegiatan guru
dan lembar observasi kegiatan siswa yang telah dibuat selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
c. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
d. Siswa diberikan penjelasan umum tentang tujuan pembelajaran sesuai dengan
rancangan yang telah direncanakan baik tentang pengumpulan data ataupun
kegiatan-kegiatan lainnya.
e. Memberikan tes kepada siswa untuk melihat hasil belajar siswa setelah
diterapkan pembelajan model Student Teams Achievement Division (STAD)
dan Make A Match.
f. Mengumpulkan data yang sudah diperoleh setelah diterapkan pembelajaran
dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Make A
Match.
3.7.3 Tahap Pembuatan laporan penelitian
Pada tahap ini, tahap pembuatan laporan yaitu dengan mengelolah data
hasil penelitian, menarik kesimpulan dari hasil keterlaksanaan penelitian, dan
yang terkahir menyusun laporan hasil penelitian.
44
3.8 Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data atau sumber data lain
terkumpul (Sugiyono, 2013:207). Setelah melakukan penelitian langkah
selanjutnya yaitu mengelolah data yang sudah diperoleh dari kegiatan penelitian
yang sudah dilaksanakan. Analisis data ini penting dilakukan karena untuk
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dan Make A Match pada pembelajaran matematika.
3.8.1 Analisis Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa dapat diperoleh dari hasil pengamatan saat proses
pembelajaran berlangsung. Adapun cara untuk menganalisis data kegiatan siswa
peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Ps =A
N× 4
Keterangan:
Ps= Skor yang diperoleh setiap kegiatan siswa
A= Total skor yang diperoleh tiap indikator
N= Skor maksimal
Tabel 3.6 Kriteria Kegiatan siswa
Kriteria Kegiatan (𝐏𝐬) Keterangan
3,50 < Ps < 4,00 Sangat Baik
2,50 < Ps < 3,50 Baik
1,50 < Ps < 2,50 Cukup
1,00 < Ps < 1,50 Kurang
(Kemendikbud, 2013)
3.8.2 Analisis Data Aktivitas Guru
Seperti kegiatan siswa, kegiatan guru juga dapat diketahui saat
pembelajaran berlangsung.. Adapun penilaian cara untuk menganalisis kegiatan
guru peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Pg =A
N× 4
Keterangan:
Pg = Skor yang diperoleh setiap kegiatan guru
A = Total skor yang diperoleh tiap indikator
N = Skor maksimal
45
Tabel 3.7 Kriteria Kegiatan Guru
Kriteria Kegiatan (𝐏𝐠) Keterangan
3,50 < Pg < 4,00 Sangat Baik
2,50 < Pg < 3,50 Baik
1,50 < Pg< 2,50 Cukup
1,00 < Pg < 1,50 Kurang
(Kemendikbud, 2013)
3.8.3 Analisis Data Penilaian Ahli
Untuk melihat tingakat kevaliditas atau kelayakan suatu perangkat
pembelajaran dari model pembelajaran STAD dan Make A Match yang telah
disusun, maka menggunakan rumus sebagai berikut:
R = ∑𝑥𝑖
𝑛
Keterangan:
R = nilai rata-rata yang diperoleh
∑𝑥𝑖 = Jumlah nilai jawaban ahli
n = Banyaknya indikator /data
Tabel 3.8 Kriteria Validitas Rata-rata
Rata-rata Keterangan
3,25 < R < 4,00 Sangat valid
2,25 < R < 3,25 Valid
1,75 < R< 2,25 Kurang Valid
1,00 < R < 1,50 Tidak Valid
(Adaptasi dari Arikunto, 2012)
3.8.4 Analisis Data Hasil belajar
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang didapat siswa setelah
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan Make A Match
pada pembelajaran matematika. Dalam hal ini terdapat dua kategori penilaian
yaitu: penilaian akhir siswa secara individu dan penilaian akhir siswa secara
klasikal.
Siswa dikatakan mampu belajar matematika secara individu jika nilai yang
diperoleh siswa sesuai KKM (Kriteri Ketuntasan Minimal) yang berlaku yaitu ≥
75 dari nilai maksimal yaitu 100. Adapun perhitungan nilai secara individu
menggunakan rumus sebagai berikut:
Ki =A
N × 100
46
Keterangan:
Ki = Skor atau nilai yang diperoleh siswa
A = Skor perolehan jawaban yang benar
N = Skor maksimal
Sedangakan suatu kelas dapat menguasi matematika dan dapat dikatakan
tuntas jika 75% siswa dari jumlah siswa dikelas telah mencapai ketuntasan
belajar. Ketuntasan tersebut dapat dihitung dengan ketuntasan secara klasikal.
Berikut rumus menghitung ketuntasan secara klasikal.
Ks= A
N × 100%
Keterangan:
Ks = Presentase ketuntasan secara klasikal
A = Jumlah siswa yang nilainya sesuai KKM
N = Jumlah seluruh siswa