BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/2687/6/S_FIS_0800251_Chapter3.pdf ·...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitianrepository.upi.edu/2687/6/S_FIS_0800251_Chapter3.pdf ·...
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data penelitiannya (Arikunto, 2009). Dalam penelitian ini, metode
penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif. Metode peneltian deskriptif
yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti dilapangan hal-hal yang
terjadi (Panggabean,1996:19). Lebih lanjut, Arikunto (2010:3) menjelaskan bahwa
metode penelitian deskriptif sekurang-kurangnya ada 5 (lima) jenis, yaitu : penelitian
deskriptif murni atau survei, penelitian korelasi, penelitian komparasi, penelitian
penelusuran, dan penelitian evaluasi.
Secara khusus, penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode penelitian
deskriptif dengan jenis penelitian korelasi. Penelitian korelasi merupakan penelitian
yang mendeteksi sejauh mana variansi-variansi pada suatu atau lebih faktor lain
berdasarkan koefisien korelasi (Panggabean, 1996:21). Aspek utama dalam penelitian
ini adalah mengetahui sejauh mana hubungan antara kinerja siswa dengan prestasi
belajar yang diperoleh siswa. untuk desain penelitian, gambar 3.1 merupakan desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian
rxy
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan : rxy = koefisien korelasi
Penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan rekan mahasiswa.Hal
tersebut dilaksanakan karena sampel yang digunakan cukup banyak, yaitu satu
kelas.Tugas dari rekan mahasiswa disini adalah sebagai observer, yang bertugas
mengamati siswa saat melaksanakan praktikum sekaligus menilainya.
Kinerja Siswa
(X)
Prestasi Belajar
(Y)
36
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. Subyek Penelitian
Menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”. Di dalam Encyclopedia of Educational Evaluation (Arikunto, 2006 : 130)
tertulis : “A population is a set (or collection) of all elements processing one or more
attributes of interest.”
Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X SMKN 12 Bandung
semester 2 tahun ajaran 2012/2013.Dari populasi tersebut diambil sampel sebagai
subjek penelitian.Menurut Arikunto (2006:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.” Dengan kata lain sampel merupakan bagian dari populasi
yang akan diteliti dan dianggap menggambarkan polulasinya”.
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh
sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya. Pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan stratayang ada dalam populasi itu
(Sugiyono,2012). Sampel yang diambil sebanyak satu kelas yaitu kelas X EPU 1
dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang, namun jumlah siswa yang dijadikan objek
hanya sebanyak 31 orang. Hal tersebut disebabkan karena hanya 31 orang siswa yang
data kehadirannya lengkap.
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 12 Bandung
yang beralamat diJalan Padjajaran No 92 Kota Bandung.Waktu penelitian dilakukan
pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013.
D. Instrumen Penelitian.
Sebagai upaya untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai
hal-hal yang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuatlah seperangkat
instrumen. Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
37
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Tes Prestasi Belajar
Arikunto (2006:150) menjelaskan bahwa : “tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Dalam penelitian ini tes yang digunakan termasuk tes prestasi belajar berbentuk
objektif pilihan ganda, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian
seseorang setelah mempelajari tertentu. Tes ini terdiri dari 15 soal pilihan ganda
dengan lima pilihan. Tes prestasi belajar ini dibatasi hanya pada aspek kemampuan
kognitif yaitu aspek pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4) yang
disesuaikan dengan kompetensi dasar.
2. Pedoman dan KriteriaPenilaian Kinerja
Kisi-kisipenilaian kinerja disusun dan disederhanakan untuk indikator esensial
atau penting bertujuan memperoleh gambaran secara langsung kemampuan kinerja
masing-masing siswa. Kisi-kisi penilaian kinerja dirumuskan berdasarkan langkah-
langkah dan aspek pada pelaksanaan praktikum, dirumuskan dengan berkonsultasi
dengan guru fisika dan para pakar atau dosen.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja pada Kegiatan Praktikum Elastisitas
NO Aspek Kriteria
1 Persiapan Memilih alat dan bahan
Merangkai alat
Mempelajari LKS
2 Pelaksanaan Pengambilan data
Pencatatan data
Kecepatan waktu pengamatan
Membaca skala alat ukur
3 Pelaporan Mengorganisasi data
Menjawab LKS
Mempresentasikan data
4 Tugas
Hasil catatan dicatat dengan rapi
Tulisan dalam LKS jelas
Ketepatan waktu mengumpulkan
38
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pedoman penilaian kinerja merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk
menilai kinerja siswa selama kegiatan praktikum berlangsung. Pedoman ini berisi
beberapa kegiatan yang dilakukan siswa saat melakukan praktikum kalor. Di dalam
pedoman tersebut terdapat tugas (task) dan kriteria penilaian. Bentuk penilaian
kinerja yang akan digunakan berupa daftar checklist dengan menggunakan skala nilai
(skor). Kriteria penilaian dalam pemberian skor kinerja siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rujukan Kriteria Penilaian Kinerja
Skor Kriteria
3
Baik, Jika siswa menampilkan dan melakukan semua kriteria
yang ada dalam lembar observasi dengan cara yang baik dan
benar
2
Sedang, Jika siswa hanya menampilkan atau melakukan
sebagian kriteria yang ada dalam lembar observasi atau tidak
melakukan kesalahan yang besar
1
Kurang, Jika siswa hanya menampilkan dan melakukan
sangat sedikit kriteria yang ada dalam lembar observasi atau
banyak melakukan kesalahan
3. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
diketahui (Arikunto, 2006:151). Angket digunanakan dalam penelitian untuk
mendapatkan data mengenai sikap atau respon siswa terhadap pembelajaran penilaian
kinerja. Angket ini akan diberikan kepada seluruh siswa yang terlibat dalam
penelitian ini. Hasil angket ini akan diolah dan dilibatkan dalam pembahasan data
penelitian. Untuk menjaring respon yang relevan dengan penelitian, angket yang
39
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
digunakan akan dibuat dalam bentuk daftar cocok (check list). Yang dimaksud daftar
cocok adalah deretan pernyataan dimana responden yang dievaluasi hanya
membubuhkan tanda cocok ditempat yang telah disediakan (Arikunto,2009:29).
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan praktikum
dan terhadap asesmen kinerja dalam pembelajaran.
4. Wawancara
Metode wawancara yang diambil adalah metode interview bebas, responden
diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapat-pendapatnya (Arikunto,2009:30).
Pedoman wawancara digunakan untuk menentukan kriteria-kriteria penilaian kinerja,
mengetahui tanggapan guru mengenai pelaksanaan penilaian kinerja, kegiatan
praktikum dan pendapat guru mengenai kendala-kendala yang dihadapi selama
melakukan penilaian kinerja. Alat bantu yang digunakan berupa format wawancara
tertulis
E. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen
Sebelum digunakan sebagai instrumen, perangkat soal diujikan kepada siswa
di sekolah yang telah mendapat pembelajaran kalor. Hasil uji coba tersebut kemudian
diolah untuk diketahui validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda
setiap butir soalnya, sehingga diharapkan setelah melalui mekanisme ini, didapatkan
instrumen tes yang baik dan layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
1. Validitas
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan sejauh mana tes telah mengukur
apa yang seharusnya diukur (Supranata, 2005:50). Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang akan diukur dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Nilai validitas dapat ditentukan dengan
menentukan koefisien produk momen.
Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan perumusan :
40
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
…………………… (Pers 3.1)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = Skor total hasil tes tiap butir soal
Y = Skor total yang diperoleh siswa
N = Jumlah siswa
Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas
butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.3. Klasifikasi Validitas Butir Soal
Nilai rxy Kriteria
0,81 <rxy 1,00 Sangat Tinggi
0,61 <rxy 0,80 Tinggi
0,410 <rxy 0,60 Cukup
0,21 <rxy 0,40 Rendah
0,00 <rxy 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009)
2. Reliabilitas
“Realibilitas adalah ketepatan atau keajegan alat dalam mengukur apa yang
diukurnya, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil
ukur yang sama” (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001). Pengujian reliabilitas ini
dimaksudkan untuk menentukan suatu instrumen apakah sudah dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data atau belum.
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
41
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Untuk pengujian reliabilitas instrumen dari satu kali pengukuran, digunakan
metode Belah dua (split–half method). Pada saat pemberian skor, tes dibelah menjadi
dua sehingga tiap siswamemperoleh dua macam skor yaitu: skor awal, skor yang
diperoleh dari setengah soal awal dan skor akhir, skor yang diperoleh dari setengah
soal akhir. Selanjutnya kedua skor dikorelasikan sehingga hasilnya adalah koefesien
korelasi rxy. Koefisien tersebut dikoreksi sehingga menjadi koefesien reliabilitas tes,
dengan menggunakan rumus Spearman-Brown (Munaf, 2001 : 60):
…………………… (Pers 3.2)
Keterangan :
ttr koefisien realibilitas tes
rxy = koefisien korelasi x dan y
Untuk menentukan koefisien korelasi x dan y digunakan teknik korelasi “Pearson’s
Product Moment” yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
…………………… (Pers 3.3)
Keterangan :
rxy = koefesien korelasi
N = jumlah peserta tes
X = Skor siswa yang menjawab benar setengah soal bagian awal
Y = Skor siswayang menjawab benar setengah soal bagian akhir
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
42
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen digunakan
kriteria seperti pada tabel 3.4. berikut ini.
Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
11r Interpretasi
0,80 < r11 1,00 Sangat tinggi
0,60 < r11 0,80 Tinggi
0,40 < r11 0,60 Sedang
0,20 < r11 0,40 Rendah
0,00 < r11 0,02 Sangat rendah
(Arikunto, 2002)
3. Uji Daya Pembeda Butir Soal
“Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswayang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswayang tidak pandai
(berkemampuan rendah)” (Suharsimi Arikunto, 2007). Daya pembeda butir soal
dihitung dengan menggunakan perumusan:
A BA B
A B
B BDP P P
J J
……………………(Pers 3.4)
Keterangan :
DP = Daya pembeda butir soal
AJ = Banyaknya peserta kelompok atas
BJ = Banyaknya peserta kelompok bawah
AB = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
AP = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
43
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BP = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya
pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5. Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Nilai DP Kriteria
Negatif Soal Dibuang
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
(Arikunto, 2007)
4. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
“Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan
siswayang menjawab benar pada butir soal tersebut” (Syambasri Munaf, 2001).Soal
yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.Tingkat
kesukaran dihitung dengan menggunakan perumusan :
BP
JS
……………………(Pers 3.5)
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswayang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswapeserta tes
Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat
kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.6. berikut:
44
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6. Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nilai P Kriteria
0,00 Terlalu Sukar
0,00 <P 0,30 Sukar
0,31 P 0,70 Sedang
0,71 P< 1,00 Mudah
1,00 Terlalu Mudah
(Arikunto, 2007)
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dikumpulkan berdasarkan
kelompoknya untuk kemudian diolah dan dianalisis. Data yang bersifat
kuantitatif diperoleh dari tes prestasi belajar, pedoman asesmen kinerja dan
angket, sedangkan data yang bersifat kualitatif diperoleh dari pedoman
wawancara.
1. Analisis Data Kuantitatif
a. Analisis Data Prestasi Belajar.
Skor setiap siswa ditentukan oleh jumlah jawaban yang benar, dengan metode
penskoran berdasarkan metode right only, yaitu jumlah jawaban yang benar diberi
skor satu dan jawaban yang salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol.
Sedangkan penkategorian dihitung dengan:
1. Mencari nilai rata-rata (Mean) dan Standar Deviasi
X =
................................... (Pers 3.6)
SD = √
................... (Pers 3.7)
Dengan :
X = nilai rata-rata
X = nilai siswa
N = jumlah siswa
SD = standar deviasi
45
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Menentukan kategori skor prestasi belajar dengan kategori berikut:
Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Prestasi Belajar
Presentase Kemampuan
Skor < Rata-rata – SD Rendah
Rata-rata – SD ≥ Skor < Rata-rata + SD Sedang
Skor > Rata-rata + SD Tinggi
(Arikunto, 2009)
b. Pedoman Penilaian Kinerja
Data yang diperoleh dari pedoman asesmen kinerja merupakan skor yang
diperoleh siswa dalam unjuk kerja selama kegiatan praktikum elastisitas
berlangsung.Data hasil siswa dari asesmen kinerja ini kemudian diolah hingga
didapat skor total yang diperoleh siswa.
1. Mencari nilai rata-rata (Mean) dan Standar Deviasi
X =
...................................... (Pers 3.8)
SD = √
........................... (Pers 3.9)
Dengan :
X = nilai rata-rata
X = nilai siswa
N = jumlah siswa
SD= standar deviasi
2. Menentukan kategori skor asesmen kinerja dengan kategori berikut:
Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Penilaian Kinerja
Presentase Kemampuan
Skor < Rata-rata – SD Rendah
Rata-rata – SD ≥ Skor < Rata-rata + SD Sedang
Skor > Rata-rata + SD Tinggi
(Arikunto, 2009)
46
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Hubungan antara Kinerja dan Prestasi Belajar
Untuk mengetahui hubungan antara kinerja dan prestasi belajar siswa, maka
perlu dihitung nilai koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi menunjukan tingkat
hubungan antar dua variabel atau lebih yang dikorelasikan, korelasi merupakan angka
yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah
dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan
dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasir(Sugiyono, 2012).
Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara
dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal, dan resiprokal,
sedangkan analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan
nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dirubah-rubah atau dinaik-
turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah
naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan
variabel independen atau tidak. Menurut Panggabean (1996:121), terdapat
beberapateknik untuk menghitung nilai koefisien korelasi, diantaranya: korelasi
product moment, korelasi tata jenjang, Phi Coeficient, dan lain sebainya. Lebih lanjut,
Panggabean (1996:121) menjelaskan pemilihan koefisien korelasi disesuaikan dengan
data dari variabel-variabel yang akan dikorelasikan.
Berikut langkah-langkah penentuan teknik perhitungan nilai koefisien korelasi
pada penelitian ini (Panggabean,2001:133) :
1. Menguji Normalitas data yang akan dikorelasikan
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas distribusi skor kinerja
dan prestasi belajar. Menurut Panggabean (2001:129). Uji normalitas dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan probabilitas normal dan tes
distribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas distribusi skor kinerja dan
prestasi belajar dilakukan dengan cara tes distrubusi normal. Berikut adalah
langkah-langkah tes distribusi normalitas (Panggabean, 2001:133) :
a. Menghitung nilai rata-rata : Mean = M
47
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Menghitung standar deviasi : SD
c. Membuat daftar Frekuensi Observasi (fo) dan Frekuensi Harapan (fh)
d. Menentukan derajat kebebasan : v = k – 3
e. Menentukan nilai χ2pada tabel chi kuadrat.
f. Penentuan Normalitas
Dari hasil pengolahan data, jika nilai chi kuadrat (χ2hitung) lebih kecil
dibandingkan nilai chi kuadrat (χ2 tabel), maka data terdistribusi normal.
Namun sebaliknya, jika nilai chi kuadrat (χ2hitung) lebih besar dibandingkan
nilai (χ2tabel), maka data tidak terdistribusi normal.
Jika data kedua variabel (kinerja dan prestasi belajar) terdistribusi
normal, maka langkah selanjutnya adalah menguji kelinearan antar dua
variabel tersebut melalui uji linearitas regresi. Namun apabila data pada
kedua atau salah satu variabel tidak terdistribusi normal, maka langkah
selanjutnya adalah menggunakan statik nonparametrik(Panggabean.2001).
2. Uji Linieritas Regresi
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
Berikut merupakan langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk menguji
linearitas regresi (Sugiyono, 2012:265)
3. Uji Linieritas Regresi
a. Menghitung jumlah Kuadrat Total
........................................... (Pers 3.10)
b. Menghitung jumlah kuadrat Koefisien a
......................................... (Pers 3.11)
c. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a
48
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
| {
}..............................(Pers 3.12)
d. Menghitung jumlah kuadrat sisa
| ..............................(Pers 3.13)
e. Menghitung jumlah kuadrat Galat
{
} .......................(Pers 3.14)
f. Menghitung jumlah kuadrat ketidak-cocokan.
...............................(Pers 3.15)
g. Menghitung nilai F Uji Linearitas
Statistik
(Fhitung) dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang
(k-2) dan dk penyebut (n-k).: apabila nilai Fhitung< Ftabel, berarti regresi
tersebut linear. Namun, apabila nilai Fhitung> Ftabel, berarti regresi tersebut
tidak linear. Jika regresinya linier maka dilanjutkan dengan uji korelasi
Product Moment yang termasuk statik parametrik. Jika regresinya tidak
linier maka digunakan statik nonparametrik.
4. Uji korelasi hubungan antara dua variabel
Menghitung korelasinya dengan Korelasi Pearson Product Moment. Menurut
Sugiyono (2012:228) teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk
interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah
sama.
Berikut ini dikemukakan rumus yang paling sederhana yang dapat digunakan
untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu rumus 3.17 dan 3.18. Rumus 3.18
digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi.
√ ............................................... (Pers 3.16)
√[( ) ] [( ) ]......................( Pers3.17)
49
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nilai korelasi r hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan nilai
korelasi r yang terdapat pada tabel dengan taraf signifikansi tertentu. Jika
rhitunglebih besar rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
positif (searah) antara kinerja dan prestasi belajar siswa. Namun sebaliknya, jika
rhitung lebih kecil dibandingkan rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang negatif (terbalik) antara kinerja dan prestasi belajar siswa.
Untuk mengetahui kriteria nilai koefisien korelasi, nilaia koefisien
korelasi hasil perhitungan dapat diinterpretasikan dengan tabel 3.8
Tabel 3.8 Interpretasi Hubungan Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Tinggi
0.80-1.00 Sangat Tinggi
(Sugiono, 2012:231)
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu
garis regresi. Koefisien determinasi dapat memperlihatkan berapa persen variasi
variabel X akan menjelaskan variasi variabel Y. Adapun rumus koefisien
determinasi menurut Sugiyono (2009:215) adalah sebagai berikut :
.................................................. (Pers 3.18)
Dimana :
Kd = Koefisien Determinasi
r = Nilai Koefisien Korealasi
Nilai Kd berada antara 0 samapai 1 (0 ≤ Kd ≤ 1) :
- Jika Kd= 0, berarti tidak ada pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y).
50
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
- Jika nilai Kd = 1, berarti variasi (naik-turunnya) variabel dependen (Y) adalah
100% dipengaruhi oleh variabel independen (X).
- Jika nilai Kd berada antara 0 sampai 1 (0 ≤ Kd ≤ 1), maka besarnya pengaruh
variabel independen adalah sesuai dengan nilai Kd itu sendiri, dan selebihnya
berasal dari faktor-faktor lain.
2. Analisis Data Kualitatif
a. Analisis Data Angket
Data yang diperoleh dari angket berbentuk “Ya” dan “Tidak”. Data tersebut
dijumlah, berapa banyak jawaban “Ya” dan “Tidak”. Setelah itu, jawaban tiap item
dianalisis atau dikaitkan dengan latar belakang responden serta keterangan yang ada.
Untuk menambah kekayaan informasi pada kuisioner, maka peneliti menambahkan
kolom keterangan/alasan diharapkan dapat menggali kelemahan, hambatan, atau
mungkin hal positif, yang berguna untuk mendukung penelitian.
Jawaban atas tanggapan dari seluruh siswa tersebut kemudian ditabulasikan
dan dihitung persentase jawaban siswa untuk masing-masing kriteria yang ditanyakan
dengan perhitungan sebagai berikut:
Kemudian persentase jawaban angket tersebut dikategorikan untuk setiap
kriteria berdasarkan tabel sebagai berikut:
................................... (3.21)
51
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Kategori Angket
Persentase Kategori
0 % Tidak Ada
1 % - 25 % Sebagian Kecil
26 % - 49 % Hampir Separuhnya
50 % Separuhnya
51 % - 75 % Sebagian besar
76 % - 99 % Hampir seluruhnya
100 % Seluruhnya
(Arikunto,2009)
4. Analisis Data Hasil Wawancara guru
Data yang terkumpul dari hasil wawancara dengan guru fisika ditulis dan
diringkas berdasarkan jawaban guru memgenai pertanyaan seputar pembelajaran
yang telah dilakukan, data yang diperoleh dari pedoman wawancara merupakan
tanggapan guru mengenai pelaksanaan kinerja dalam kegiatan praktikum dan
kendala-kendala yang dihadapi selama melakukan penilaian kinerja. Data ini
merupakan data yang bersifat kualitatif. Jawaban dari hasil wawancara dengan guru
dianalisis secara langsung dari catatan selama wawancara.
G. Hasil Uji Coba Tes
Sebelum instrumen tes pemahaman konsep dijadikan alat ukur penelitian,
instrumen ini diujikan di kelas yang sudah mendapat pembelajaran elastisitas
sebelumnya yaitu kelas XI PPU1 pada sekolah SMK Negeri 12.Harapannya setelah
dilakukan uji instrumen, soal-soal yang kurang bagus dapat diperbaiki, diganti
ataupun dibuang.
Dari hasil uji instrumen diperoleh realibitass alat ukur secara keseluruhuan,
validitas butir soal, daya pembeda butir soal dan tingkat kesukaran soal.Perhitungan
lengkap hasil uji instrumen (realibitass alat ukur secara keseluruhuan, validitas butir
soal, daya pembeda butir soal dan tingkat kesukaran soal) dapat dilihat pada
52
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lampiran. Adapun rekapitulasi hasil analisis uji coba instrumen ditunjukan oleh tabel
berikut :
Tabel 3.10. Rekapitulasi hasil uji coba instrumentes prestasi belajar
No
Soal
Klasifikasi
Validitas Soal
Klasifikasi Daya
Pembeda Soal
Klasifikasi
Tingkat
Kesukaran Soal
1 Cukup Cukup Mudah
2 Rendah Cukup Mudah
3 Cukup Cukup Sedang
4 Cukup Cukup Sedang
5 Cukup Baik Mudah
6 Rendah Cukup Sedang
7 Tidak Valid Soal Dibuang Sukar
8 Rendah Cukup Sedang
9 Rendah Cukup Sedang
10 Rendah Soal Dibuang Sukar
11 Cukup Cukup Sedang
13 Cukup Soal Dibuang Sedang
14 Rendah Jelek Sukar
15 Cukup Cukup Mudah
16 Rendah Soal Dibuang Mudah
17 Rendah Cukup Mudah
18 Cukup Baik Sedang
19 Cukup Cukup Mudah
Realibitas Tes : Cukup
Setelah melakukan analisis terhadap hasil uji instrumen, keterwakilan soal
untuk setiap indikator ketercapaian kompetensi, maka soal-soal yang dipakai dalam
penelitian jumlahnya adalah 15 soal dari 19 soal yang diujikan. lima soal yang
kemudian tidak dipakai dalam penelitian adalah soal no 7, 10, 13 dan 16. Sedangkan
15 soal yang lain mengalami perbaikan baik dari segi konten, no urut ataupun
penulisan bahasa. Soal-soal ini yang kemudian akan dijadikan sebagai tes prestasi
belajar siswa.
Sedangkan untuk lembar performance assesssment setelah dikonsultasikan
kepada dosen ahli dan dilakukan uji coba diperoleh hasil sebagai berikut:
53
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11. Rekapitulasi hasil uji coba instrumen lembar penilaian kinerja
No
Soal
Klasifikasi
Validitas Soal
Klasifikasi Daya
Pembeda Soal
Klasifikasi
Tingkat
Kesukaran Soal
1 Tinggi Baik Mudah
2 Cukup Baik Mudah
3 Cukup Cukup Sedang
4 Tinggi Baik Mudah
5 Tinggi Baik Mudah
6 Cukup Cukup Mudah
7 Cukup Baik Mudah
8 Cukup Baik Sedang
9 Cukup Cukup Sedang
11 Cukup Cukup Sedang
12 Tinggi Cukup Sedang
13 Tinggi Baik Mudah
Realibitas Tes : Cukup
Setelah melalui proses konsultasi dan uji coba lembar penilaian kinerjatidak
mengalami perubahan yang berarti hanya mengalami perbaikan kata-kata.
H. Langkah-langkah Penelitian
Sedangkan langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Tahapan perencanaan
Perencanaan dilaksanakan yaitu untuk menyusun prosedur penelitian yang hendak
dilakukan dalam pembelajaran. Tahap perencanaan tindakan dalam penelitian ini
adalah meliputi:
a. Persiapan penelitian yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian meliputiL: studi
pustaka mengenai asesmen kinerja melalui berbagai dukungan literature ilmiah bagi
penelitian ini. Literatur didapat dari studi kepustakaan, jurnal, atau melalui
pemanfaatan mesin pencari diinternet.
b. Merumuskan masalah
c. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
54
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d. Membuat instrumen penelitian dan mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing
skripsi dan guru (pedoman penilaian kinerja, format wawancara guru, dan angket
siswa)
e. Melakukan Judgement instrument penelitian untuk pedoman asesmen kinerja kepada
dua orang dosen dari prodi pendidikan fisika dan satu orang guru.
f. Melakukan uji coba instrumen penelitian
g. Merivisi instrumen penelitian apabila terdapat kekurangan atau ada hal-hal yang perlu
ditambahkan untuk melengkapi.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pada pertemuan pertama guru menerangkan materi pembelajaran yang akan dinilai
menggunakan asesmen kinerja. Kemudian guru memberikan kisi-kisi penilaian
kinerja kepada siswa.
b. Pada pertemuan kedua siswa dan guru melakukan pembelajaran sesuai dengan
skenario pembelajaran yang telah dibuat dimana peneliti bertindak sebagai guru
sekaligus memantau pelaksanaan penilaian kinerja.
c. Pada saat bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan, para observer
mengamati kinerja siswa pada saat kegiatan praktikum berlangsung sekaligus
menilainya.
d. Selanjutnya siswa diberi angket yang berkaitan dengan pelaksanaan asesmen kinerja
dan kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan. Pengisian angket ini dilakukan
diluar jam pelajaran setelah rangkaian pembelajaran selesai
e. Melakukan wawancara dengan guru fisika sesuai dengan kelas yang dijadikan subjek
penelitian.
f. Menganalisis hasil wawancara dengan guru
g. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data yang diperoleh sesuai dengan kondisi
yang terjadi selama pelaksanaan penelitian mengenai asesmen kinerja. Hasil analisis
tersebut dibuat suatu kesimpulan dan rekomendasi.
h. Melaporkan hasil penelitian.
55
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pertemuan 2 : praktikum dan
pelaksanaan asesmen kinerja
Analisis Data
Studi Kepustakaan
Penyusunan RPP
Perumusan Masalah
Penyusunan Instrumen
Penelitian (Pedoman Penilaian,
format wawancara guru, dan
angket siswa)
Penyusunan Laporan
Judgement Instrumen Penelitian
Uji Coba Instrumen Penelitian
I. Alur Penelitian
Gambar 3.2. Alur Penelitian
Revisi instrument penelitian
Rubrik Asesmen Kinerja Pertemuan 1 : materi praktikum
dan kisi-kisi asesmen kinerja
Angket siswa
Format wawancara guru
Soal Prestasi Belajar