BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
���
� �
�
�
�
�
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini peneliti membahas mengenai (1) setting dan karakteristik
subjek penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan; (3) teknik dan alat pengumpulan data, (4) Indikator
kinerja, (5) analisis data
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Waktu
Penelitian dilaksanakan di kelas V semester 2 SD Negeri 3 Rejosari Kecamatan
Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki 38 siswa
terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Untuk mendapatkan data yang
akurat, sebuah penelitian membutuhkan waktu yang cukup lama. Artinya sebuah penelitian
dari awal hingga mendapatkan kesimpulan tidak dapat dilakukan dalam waktu yang relatif
singkat.
Penelitian ini akan diselenggarakan dari bulan Januari s.d April 2012. Langkah-
langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
a. Bulan Januari 2012 menyusun proposal penelitian.
b. Bulan April 2012 minggu I dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I 3x pertemuan,
untuk pertemuan 3 dilaksanakan pada akhir pertemuan 2.
c. Bulan April 2012 minggu II dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II 3x pertemuan
untuk pertemuan 3 dilaksanakan pada akhir pertemuan 2.
d. Bulan April 2012 minggu III analisis data.
e. Bulan April 2012 minggu IV penyusunan laporan hasil penelitian.
3.1.2 Subjek Penelitian
Karakteristik subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu siswa kelas V semester
���
� �
2 tahun pelajaran 2011/2012 pada SD Negeri 3 Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten
Grobogan, dengan jumlah siswa 39 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 21 siswa
perempuan.
a) Latar belakang orang tua siswa sebagian besar adalah petani dan buruh tani.
b) Pendidikan orang tua siswa sebagian besar hanya lulusan SD atau paket A.
c) Kesadaran belajar siswa masih rendah.
d) Kemampuan berpikir siswa SD Negeri 2 Jatipohon umumnya masih rendah.
e) Letak SD Negeri 2 Jatipohon di Dsn Ngulakan, Kec Grobogan, Kab Grobogan
termasuk Intensifikasi Desa Tertinggal.
3.2 Variabel yang diteliti
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini maka dapat diambil
kesimpulan variabel melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel input : siswa dan guru
b. Variabel Proses : penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture
c. Varabel output : Hasil belajar siswa
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada pelajaran
Matematika pada siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari melalui model pembelajaran Group
Investigation.
3.2.1 Jenis variabel
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan
variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Variabel independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen
adalah model pembelajaran Group Investigation (X).
b. Variabel dependen adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel independen. Variabel dependennya dalam penelitian ini adalah
ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari (Y).
3.2.2 Hubungan antar Variabel
���
��
� �
Variabel X mempengaruhi variabel Y yang artinya Pendektan Inquiri sebagai
variabel bebas (X) mempengaruhi hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3
Rejosari pada materi pokok bangun datar, kesebangunan dan simetri, dan bangun ruang
sebagai variabel terikat (Y).
3.2.3 Hubungan antar Variabel
Variabel X mempengaruhi variable Y yang artinya model pembelajaran Group
Investigation, sebagai variabel bebas ( X ) mempengaruhi hasil belajar Matematika pada
siswa kelas V SDN 3 Rejosari, sebagai variabel ( Y ).
Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan :
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Tindakan Yang dilakukan
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan
bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran dan meningkatkan kualitas siswa. Penelitian ini bersifat reflektif maksudnya
dalam proses penelitian guru bertindak sebagai peneliti yang harus memecahkan masalah
yang terjadi di dalam kelas (Suyanto dalam Subyantoro, 2007:7).
Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi dua siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat
tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah gambar dari
siklus I dan siklus II :
Gambar. 1
Siklus I Siklus II
Keterangan :
��
��
����
���
��
����
X Y
��
� �
P : Perencanaan
T : Tindakan
O : Observasi
R : Refleksi
RP: Revisi Perencanaan
Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap hasil
belajar Matematika dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model pembelajaran
Group Investigation terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapatkan
permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut, sehingga untuk memecahkan masalah
tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang dan
refleksi ulang pada siklus II. Siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan
hasil belajar Matematika dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model
pembelajaran Group Investigation setelah dilakukan perbaikan pada siklus I.
Proses penelitian tindakan kelas dalam siklus I terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Proses penelitian tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut.
3.3.1.1 Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan perlu adanya perencanaan yang matang agar tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan hasil belajar siswa dapat
meningkat. Langkah-langkah dalam perencanaan yang diperlukan adalah, 1) menyusun
rencana perbaikan pembelajaran, 2) menyiapkan alat peraga berupa gambar bangun
datar, 3) membuat dan merancang Lembar Observasi, 3) membuat Lembar kerja Siswa, 4)
membuat soal-soal tes formatif 5) melakukan kolaborasi dengan teman guru kelas yang
lainnya untuk mengetahui hasil belajar siswa.
3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama, tahap pendahuluan atau awal pembelajaran yaitu tahap
pengkondisian siswa agar siap dan tertarik melaksanakan proses pembelajaran
Matematika. Tahap pendahuluan ini berisi beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh guru
���
� �
dengan tujuan mempersiapkan dan mengarahkan siswa supaya dapat melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Pendahuluan ini meliputi beberapa tahap, antara lain :
Pertemuan I (Siklus I)
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana pembelajaran
b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.
c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.
d. Membuat/menyusun lembar kerja siswa.
e. Menyusun tes akhir pelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan selama tiga kali pertemuan antara lain :
Kegiatan Awal :
a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.
b. Memberi motivasi.
c. Melakukan apersepsi.
d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti :
a. Membagi siswa dalam kelompok.
b. Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas.
c. Memberikan tugas kelompok.
d. Melakukan observasi terhadap objek yang ditunjukkan guru.
e. Diskusi kelompok siswa.
f. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan
pengalaman yang diperoleh.
g. Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.
h. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.
i. Melakukan tindak lanjut.
���
� �
Kegiatan Akhir :
a. Memberikan penguatan terhadap materi.
b. Melakukan evaluasi.
Pertemuan II (Siklus I) 1. Perencanaan
a. Menyusun rencana pembelajaran
b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.
c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.
d. Membuat/menyusun lembar kerja siswa.
e. Menyusun tes akhir pelajaran.
2. Pelaksanaan
Kegiatan Awal :
a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.
b. Memberi motivasi.
c. Melakukan apersepsi.
d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti :
a. Membagi siswa dalam kelompok.
b. Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas.
c. Memberikan tugas kelompok.
d. Melakukan observasi terhadap objek yang ditunjukkan guru.
e. Diskusi kelompok siswa.
f. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan
pengalaman yang diperoleh.
g. Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.
h. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.
i. Melakukan tindak lanjut.
Kegiatan Akhir :
� �
� �
a. Memberikan penguatan terhadap materi.
b. Melakukan evaluasi.
Pertemuan III (Siklus I)
Dalam pertemuan ketiga setelah mengetahui hasil tes pada pertemuan II guru
melakukan perbaikan dan pengayaan kepada siswa pada akhir pelaksanaan pertemuan 2.
Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (60) akan dilakukan remidi atau
perbaikan, sedangkan siswa yang telah tuntas dalam belajar atau yang mendapat nilai di
atas (60) akan diberikan penggayaan.
3.3.1.3 Observasi dan Interpretasi
Beberapa aspek yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut :
a. Pengamatan terhadap siswa
1) Kehadiran siswa.
2) Perhatian siswa terhadap guru ketika menerangkan materi pelajaran.
3) Banyaknya siswa yang bertanya.
4) Pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
5) Partisipasi siswa dalam bekerjasama di kelompoknya masing-masingyang dipimpin
tutor sebayanya.
b. Pengamatan terhadap guru
1) Kehadiran guru
2) Penampilan guru di depan kelas.
3) Cara menyajikan materi pelajaran
4) Cara pengelolaan kelas.
5) Cara penggunaan alat bantu pelajaran.
6) Kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran.
7) Suara guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
8) Cara guru dalam memberikan bimbingan kelompok.
9) Waktu yang diperlukan guru.
c. Sarana dan prasarana
1) Situasi belajar mengajar.
���
� �
2) Penataan tempat duduk di kelas.
3) Buku-buku pelajaran yang menunjang.
4) Alat bantu pelajaran yang diperlukan.
5) Gambar-gambar disamping yang menunjang PBM.
Observasi pada setiap siklus 1 diamati satu orang observer. Observasi pada
penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan mengajar guru dengan model pembelajaran
Group Investigation yang dilakukan peneliti dan aktivitas belajar siswa pada setiap
pertemuan.
3.3.1.4 Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes akhir siklus 1. Refleksi
pada siklus 1 dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan observasi
selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi siswa
maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Berdasarkan hasil
pengamatan dan hasil tes pada siklus 1, jika sudah memenuhi indikator penelitian yang
telah ditetapkan maka penelitian dihentikan dan jika belum memenuhi indikator penelitian
dilanjutkan ke siklus 2. Hasil refleksi juga digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan
merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.
3.3.2 Proses Tindakan Siklus II
Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Proses tindakan siklus
II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Berdasarkan refleksi siklus I
telah dijabarkan kekurangan-kekurangan yang memerlukan perbaikan dalam
pembelajaran, untuk itu dilaksanakan siklus II. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang
sama dengan siklus I tetapi dengan materi yang berbeda yaitu bangun ruang, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Paparan selengkapnya tiap tahapan pada
siklus II diuraikan di bawah ini.
Berdasarkan hasil refleksi siklus I maka disusun kembali Rencana Perbaikan
Pembelajaran siklus II.
3.3.2.1 Revisi Perencanaan
���
� �
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini harus lebih baik jika dibandingkan
dengan siklus I, perencanaan ini merupakan penyempurnaan dari siklus I. Hal-hal yang
harus diperhatikan pada siklus II adalah sebagai berikut : (1) menyusun perbaikan rencana
pembelajaran yang sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan yaitu penggunaan
pembelajaran kooperatif model picture and picture, (2) menyiapkan dengan lebih baik alat
peraga yang berupa kartu gambar dan materi dalam pembelajaran, (3) membuat dan
menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, (4) menyiapkan perangkat tes
siklus II dan kriteria penilaian, dan (5) melakukan kolaborasi dengan teman dan guru kelas
lain dengan cara lebih sering sharing atau bertukar pikiran.
3.3.2.2 Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah perbaikan dari
siklus I, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal yang dapat menjadi
penghambat pada kegiatan pembelajaran. Hal itu dapat dilakukan dengan cara
memperhatikan saran-saran yang diberikan oleh teman pada pembelajaran siklus I dan
berusaha lebih bervariasi dalam proses pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang
dilakukan pada tahap ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
Pertemuan pertama, tahap pendahuluan atau awal pembelajaran yaitu tahap
pengkondisian siswa agar lebih siap dan tertarik melaksanakan proses pembelajaran
membaca. Tahap pendahuluan ini berisi beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh guru
dengan tujuan mempersiapkan dan mengarahkan siswa supaya dapat melaksanakan
pembelajaran dengan lebih baik. Pendahuluan ini meliputi beberapa tahap, antara lain :
Pertemuan I (Siklus II) 1. Perencanaan
a. Menyusun rencana pembelajaran
b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.
c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.
d. Membuat/menyusun lembar kerja siswa.
e. Menyusun tes akhir pelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus 2 dilakukan selama tiga kali pertemuan antara lain :
Kegiatan Awal :
���
� �
a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.
b. Memberi motivasi.
c. Melakukan apersepsi.
d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti :
a. Membagi siswa dalam kelompok.
b. Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas.
c. Memberikan tugas kelompok.
d. Melakukan observasi terhadap objek yang ditunjukkan guru.
e. Diskusi kelompok siswa.
f. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan
pengalaman yang diperoleh.
g. Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.
h. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.
i. Melakukan tindak lanjut.
Kegiatan Akhir :
a. Memberikan penguatan terhadap materi.
b. Melakukan evaluasi.
Pertemuan II (Siklus II) 1. Perencanaan
a. Menyusun rencana pembelajaran
b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.
c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.
d. Membuat/menyusun lembar kerja siswa.
e. Menyusun tes akhir pelajaran.
2. Pelaksanaan
Kegiatan Awal :
a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.
b. Memberi motivasi.
���
� �
c. Melakukan apersepsi.
d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti :
a) Membagi siswa dalam kelompok.
b) Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas.
c) Memberikan tugas kelompok.
d) Melakukan observasi terhadap objek yang ditunjukkan guru.
e) Diskusi kelompok siswa.
f) Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan
pengalaman yang diperoleh.
g) Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.
h) Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.
i) Melakukan tindak lanjut.
Kegiatan Akhir :
a. Memberikan penguatan terhadap materi.
b. Melakukan evaluasi.
Pertemuan III (Siklus II)
Dalam pertemuan ketiga setelah mengetahui hasil tes pada pertemuan II guru melakukan
perbaikan dan pengayaan kepada siswa. Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah KKM
(60) akan dilakukan remidi atau perbaikan, sedangkan siswa yang telah tuntas dalam
belajar atau yang mendapat nilai di atas (60) akan diberikan penggayaan.
3.3.2.3 Observasi dan Interpretasi
Beberapa aspek yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut :
a. Pengamatan terhadap siswa
1. Kehadiran siswa.
2. Perhatian siswa terhadap guru ketika menerangkan materi pelajaran.
3. Banyaknya siswa yang bertanya.
4. Pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
5. Partisipasi siswa dalam bekerjasama di kelompoknya masing-masingyang dipimpin
���
� �
tutor sebayanya.
b. Pengamatan terhadap guru
1. Kehadiran guru
2. Penampilan guru di depan kelas.
3. Cara menyajikan materi pelajaran
4. Cara pengelolaan kelas.
5. Cara penggunaan alat bantu pelajaran.
6. Kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran.
7. Suara guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
8. Cara guru dalam memberikan bimbingan kelompok.
9. Waktu yang diperlukan guru.
c. Sarana dan prasarana
1. Situasi belajar mengajar.
2. Penataan tempat duduk di kelas.
3. Buku-buku pelajaran yang menunjang.
4. Alat bantu pelajaran yang diperlukan.
5. Gambar-gambar disamping yang menunjang PBM.
Observasi pada setiap siklus 2 diamati satu orang observer. Observasi pada
penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan mengajar guru dengan model pembelajaran
Group Investigation yang dilakukan peneliti dan aktivitas belajar siswa pada setiap
pertemuan.
3.3.2.4 Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan dan hasil tes. Pada siklus 2 ini
diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan sehingga hasil
belajar Matematika pada materi bangun datar dan kesebangunan dan simetri siswa kelas V
SD Negeri 3 Rejosari dapat meningkat.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data
3.4.1 Teknik pengumpul data
��
� �
Penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Tes adalah suatu cara yang
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penggunaan pembelajaran
kooperatif model pembelajaran Group Investigation.
Sedangkan teknis non tes berupa lembar observasi, yang digunakan dengan tujuan
untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan pembelajaran dengan
penggunaan pembelajaran kooperatif model pembelajaran Group Investigation.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data kualitatif yaitu hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan model
pembelajaran Group Investigation.
b. Data kuantitatif yaitu hasil tes tertulis siswa kelas II pada akhir setiap siklus.
3.4.2 Alat Pengumpul Data
3.4.2.1 Instrumen Tes
1) Lembar Observasi
Observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan
yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam objek yang diamati.
Adapun kisi-kisi pembelajaran kooperatif stad dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini :
Tabel : 2 Kisi-kisi pengembangan instrumen penilaian pendekatan model pembelajaran
Group Investigation dalam matematika di SD Negeri 3 Rejosari. Langkah-langkah
Indikator Item No
Item Kegiatan
Awal
1) Menyiapkan kandisi kelas
dan peralatan mengajar.
2) Memberi motivasi
3) Melakukan apersepsi
4) Menyampaikan tujuan dan
kegiatan pembelajaran
1) Menyiapkan kandisi kelas dan
peralatan mengajar.
2) Memberi motivasi kepada siswa.
3) Melakukan apersepsi berupa
pertanyaan yang berhubungan
dengan materi
4) Menyampaikan tujuan dan
kegiatan pembelajaran akan
dibahas
1
2
3
4
Kegiatan 1) Membagi siswa dalam 1) Membagi siswa dalam 5
��
� �
Inti kelompok.
2) Merumuskan masalah/
tugas yang dipelajari
dan mengorganisasikan
kelas.
3) Memberikan tugas
kelompok
4) Melakukan observasi
terhadap objek yang
ditunjukkan guru
5) Diskusi kelompok siswa
6) Menganalisis hasil
pengamatannya dan me-
nyimpulkan materi
berdasarkan pengalaman
yang diperoleh.
7) Demonstrasi dan me
nyajikan hasil kerja
kelompok didepan kelas.
8) Tanggapan, pertanyaan
dan masukan dari
kelompok lain
kelompok.
2) Merumuskan masalah/tugas
yang
dipelajari dan mengorganisasi
kan kelas.
3) Memberikan tugas kelompok
4) Melakukan observasi terha-dap
objek yang ditunjukkan guru
5) Diskusi kelompok siswa
6) Menganalisis hasil pengama
tannya dan menyimpulkan
materi berdasarkan
pengalaman yang diperoleh.
7) Demonstrasi dan menyajikan
hasil kerja kelompok didepan
kelas.
8) Tanggapan, pertanyaan dan
masukan dari kelompok lain
6
7
8
9
10
11
12
Kegiatan
Akhir
1) Memberikan penguatan
terhadap materi
2) Melakukan evaluasi.
3) Melakukan tindak lanjut
1) Meminta siswa membuat
rangkuman hasil-hasil
penemuannya.
2) Melakukan evaluasi.
3) Melakukan tindak lanjut
13
14
15
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam
pembelajaran dinilai dengan rumus di bawah ini :
���
� �
Nilai =��������� ����������
������ ����� ��� ���� (Depdiknas, 2003)
Dengan kriteria nilai : > 86% = Baik sekali
70 – 85% = Baik
55 – 69% = Cukup Baik
< 54% = Kurang
(2) Tes Tertulis
Tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan peneliti dalam melakukan tindakan
yang dilihat dari hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan. Adapun kisi-kisi soal
dapat dilihat pada tebel. 3 di bawah ini:
Tabel. 3 Kisi-kisi pengembangan instrumen penilaian pada pelajaran Matematika
Kelas V SD Negeri 3 Rejosari.
Standar komptensi Kompetensi dasar Indikator Nomor
Item
6. Memahami sifat-
sifat bangun dan
hubungan antar
bangun.
6.1 Mengindentifi-
kasi sifat-sifat
bangun datar.
1. Mengidentifikasi sifat-
sifat bangun datar.
2. Menggambar bangun-
bangun datar.
3. Menentukan luas
bangun-bangun datar.
1.,3.,9.,
14.,15.,
4.,5.,8.,
10.,13.,
2.,6.,7.,
11.,12.,
6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat
bangun ruang.
1. Mengidentifikasi sifat-
sifat bangun datar.
2. Menggambar bangun-
bangun ruang.
3. Menentukan volume
bangun-bangun datar.
2.,5.,9.,
10.,12.,
4., 6., 7.,
14.,15.,
1., 3., 8.,
11.,13.,
Penilaian hasil belajar siswa dapat dicari dengan rumus di bawah ini:
������ �� �!"#$�%&'(�)*+,$#-,.�/*/0 &
�!"#$�1 &"/*1 21� ���� (Depdiknas 2003)
���
� �
������345675�8�7�94��:�; �� �8�8<��=�7>�5675�8
�:6?��@�8�8<�� ����
Dengan kriteria nilai : > 90% = Baik sekali
80 – 89% = Baik
70 – 79% = Cukup Baik
60 – 69% = Kurang
< 59 % = Sangat Kurang
3.4.2.2 Uji Coba Instrumen
Untuk mendapatkan instrumen penilaian hasil belajar yang baik perlu diadakan uji
validitas dan uji reliabilitas. Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir
soal (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam
mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut. Tingkat validitas suatu
instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument
dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total
correlation).
r < 0,20 : Tidak ada validitas
0,20 � r < 0,40 : Validitas rendah
0,40 � r < 0,60 : Validitas sedang
0,60 � r <0,80 : Validitas tinggi
0,80 � r < 1,00 : Validitas sempurna
Reliabilitas suatu tes pada hakekatnya menguji keajegan pertanyaan tes yang di
dalamnya berupa seperangkat butir soal apabila diberikan berulang kali pada objek yang
sama. Suatu instrumen mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang
relatif konstan pada penggunaan ulang bagi subjek yang berbeda. Kriteria untuk
menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman sebagai berikut:
a � 0,7 :Tidak dapat diterima
0,7 < a � 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a � 0,9 : Reliabilitas bagus
a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
� �
� �
Setelah diuji validitas dari 15 item soal yang akan digunakan sebagai soal evaluasi
pada penelitian ini memperoleh hasil 15 item soal valid dan 0 item soal tidak valid seperti
tampak pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi
Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15
Hasil penghitungan reliabilitas soal evaluasi, yang telah dilakukan memperoleh hasil
reliabilitas.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan
pembelajaran yang akan dipakai. Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika dengan penggunaan pembelajaran kooperatif
model pembelajaran Group Investigation, maka dipergunakan indikator sebagai berikut:
1. �80% dari jumlah keseluruhan kegiatan penggunaan pembelajaran kooperatif model
pembelajaran Group Investigation, sebagai strategi pembelajaran telah diterapkan oleh
guru minimal dengan kategori baik.
2. Ketuntasan belajar siswa, penulis memberi target 100% dari jumlah siswa
memperoleh nilai di atas KKM (60)
3.6 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan
deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang diperoleh akan analisis dalam
bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu
data kuantitatif. Data deskriptif kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap model
pembelajaran Group Investigation, yang dilakukan oleh guru terhadap siswa (kegiatan
guru dan siswa), sedangkan untuk keperluan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes siswa
setiap akhir pertemuan, dihitung; persentase dari jumlah siswa yang tuntas dan tidak
tuntas belajar.