BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40744/4/BAB III.pdf3.5.3 Penyajian...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/40744/4/BAB III.pdf3.5.3 Penyajian...
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai: (3.1) Pendekatan Dan
Jenis Penelitian, (3.2) Data dan Sumber Data, (3.3) Teknik Pengumpulan Data,
(3.4) Prosedur Penelitian, (3.5) Analisis Data. Berikut penjelasan yang berkaitan
dengan metode penelitian.
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsiskan implementasi Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) dan kreativitas menulis siswa di SMP Tazkia IIBS
Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2014:6).
Pendekatan penelitian deskriptif digunakan berdasarkan pertimbangan
bahwa masalah-masalah yang akan diteliti sedang berlangsung pada masa
sekarang yang bertujuan untuk menganalisa fenomena-fenomena tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi
GLS dan kreativitas menulis siswa di SMP Tazkia IIBS Malang.
30
Penelitian ini berupa observasi langsung terhadap subjek yang diteliti.
Pendekatan kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu
peneliti itu sendiri. Menurut Sugiyono (2014: 15), metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti
sebagai instrumen kunci, pengambil sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.
Pendekatan kualitatiif ini sebagai suatu konsep mengungkapkan rahasia
sesuatu, dilakukan dengan menghimpun dalam keadaan yang sebenar-benarnya,
mempergunakan sistem yang sistematis, terarah dan dapat dipertanggung
jawabkan sehingga tidak kehilangan sifat alamiahnya. Penelitian kualitatif dalam
mengungkapkan sesuatu yang diketahui, bermaksud juga untuk menemukan
kebenaran yang dibentengi dengan data yang objektif dan cukup. Pendekatan ini
tidak menggunakan rumus dan simbol-simbol statistik. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pendekatan deskriptif kualitatif dalam hal ini mengutamakan
uraian variabel dan bukan angka, serta untuk membuat gambaran situasi atau
kejadian dengan interpretasi yang tepat.
3.2 Data dan Sumber Data
Data penelitian ini berupa implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan
wujud kreativitas menulis siswa, serta sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari
31
sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari
para informan yang dianggap paling penting dalam mengetahui secara rinci dan jelas
mengenai fokus penelitian. Subjek penelitian implementasi Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) untuk kreativitas menulis siswa SMP Tazkia IIBS Malang meliputi:
1) Kepala Sekolah
Hasil data yang diperoleh dari kepala sekolah merupakan program
pelaksana literasi yang ada di SMP Tazkia IIBS Malang sekaligus
bertanggung jawab dalam pelaksanaan program gerakan literasi sekolah
guna tercapainya suatu pembelajaran yang literat.
2) Waka.Kesiswaan
Wakil Kepala sekolah bidang kesiswaan yang menyusun program
kerja bulanan, semester, dan tahunan serta mengawasi pelaksanaan tata
tertib siswa salah satunya yakni program GLS di sekolah tersebut
3) Guru
Guru merupakan pemberi akses atau jalan dalam proses
implementasi literasi. Guru yang terlibat yakni, guru kelas, pembina bakat
minat dan lain sebagainya. Data yang di dapat adalah karakteristik siswa,
kondisi siswa, evaluasi dan pelayanan yang diberikan guru untuk
implementasi program literasi.
4) Siswa
Siswa sebagai pelaksana dan penghasil prodak suatu program literasi
serta menjaga dan menjalankan semua terkait dengan program Gerakan
Literasi Sekolah (GLS)
32
Sumber data sekunder diperoleh melalui studi observasi dan dokumentasi
yang meliputi dokumen kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), foto kegiatan
membaca, foto sudut baca di kelas, foto perpustakaan, dan data data yang bersifat
umum lainnya, berupa data rekaman selama proses observasi dan interview.
Wujud data berupa bahasa verbal (lisan) dan data pendukung lainnya terkait GLS.
Implementasi Gerakan Literasi sekolah (GLS) dan kreativitas menulis siswa dapat
ditinjau dari beberapa aspek indicator sebagai berikut;
Tabel 3.1
Indikator Implementasi Gerakan Literasi Sekolah untuk Menulis Kretif
Siswa
No Aspek Deskripsi Indikator
1. Tahap
Pembiasaan
Kegiatan membaca 15 menit nonpelajaran.
2. Memiliki jurnal membaca harian.
3.
Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan
ikut serta dalam kegiatan membaca buku 15
menit.
4. Terdapat perpustakaan, sudut baca dan area baca
yang nyaman dengan koleksi buku nonpelajran.
5. Ada poster-poster kampanye membaca di kelas,
koridor, atau di area lain di sekolah.
6. Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap
kelas.
7.
Sekolah berupaya melibatkan publik (orang tua,
alumni, dan elemen masyarakat) untuk
mengembangkan kegiatan literasi sekolah.
8. Tahap
Pengembangan
Terdapat kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
menghasilkan tanggapan secara lisan maupun tulisan.
9. Guru ikut membaca dalam kegiatan membaca 15
menit.
Tagihan lisan dan tulisan sebagai penilaian
nonakademik.
10. Perpustakaan, sudut baca kelas dan area
membaca uang nyaman dimanfaatkan sebgai
kegiatan literasi.
11. Apreisiasi/penghargaan terhadap pencapaian
peserta didik dalam kegiatan literasi secraa
berkala.
33
No Aspek Deskripsi Indikator
12. Ada bahan kaya teks terpampang di tiap kelas,
koridor, dan area lain di sekolah.
13. Ada kegiatan perayaan hari-hari tertentu
bertemakan literasi.
14. Tahap
pembelajaran
Ada pengembangan berbagai strategi membaca.
15.
Kegiatan membaca buku nonpelajaran yang
terkait dengan buku pelajaran dilakukan oleh
peserta didik dan guru (ada tagihan akademik
untuk peserta didik)
16. Ada berbagai kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk menghasilkan tanggapan secara lisan dan
tulisan (tagihan akdemik).
17.
Guru menjadi model dalam kegiatan membaca
buku nonpelajaran dengan ikut membaca buku-
buku pilihan (nonpelajaran) yang dibaca oleh
siswa.
18. Tagihan lisan dan tulisan digunakan sebagai
penilaian akademik.
19. Ada penghargaan terhadap pencapaian peserta
didik dalam kegiatan berliterasi (berdasarkan
tagihan akademik).
20.
Ada poster-poster kampanye membaca untuk
memperluas pemahaman dan tekat warga
sekolah untuk menjadi pembelajaran sepanjang
hayat.
21. Ada bahan kaya teks yang dipajang di kelas.
22.
Ada unjuk karya (hasil dari kemampuan berpikir
kritis dan kemampuan berkomunikasi secara
kreatif secara verbal, tulisan, visual, atau digital)
dalam perayaan hari-hari tertentu bertema
literasi.
23.
Sekolah berjejaring dengan pihak eksternal
untuk pengembangan program literasi sekolah
dan pengembangan professional warga sekolah
tentang literasi.
24. Kreativitas
Menulis (menulis
kreatif)
Guru mendampingi proses kreativitas menulis
mulai dari awal hingga akhir menulis kreatif.
25. Terdapat silabus kegiatan kreativitas menulis
sesuai porsi peserta didik.
26. Terdapat kegiatan perencanaan menulis,
konsultasi dan evaluasi hasil karya tulis.
27. Ada penghargaan/apresiasi terhadap pencapaian
peserta didik dalam kegiatan berliterasi
(berdasarkan tagihan akademik).
34
No Aspek Deskripsi Indikator
28.
Ada unjuk karya (hasil dari kemampuan berpikir
kritis dan menuangkan gagasan) dalam perayaan
hari-hari tertentu seperti ajang perlombaan
bertema literasi.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang valid diperlukan teknik pengumpulan data
yang tepat. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut; 1) Merekam atau mendokumentasikan dengan cara menyimpan hasil
interview menggunakan alat camera DSLR Canon serta Handphone,
mendokumentasikan slogan dan lain sebagainya dengan camera DSLR Canon. 2)
Mentranskripsikan data yang sudah direkam menjadi bahasa tulis dan diteruskan
dengan klasifikasi data.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen atau alat penelitian adalah peneliti
itu sendiri. Sugiyono (2014: 305) memaparkan, yang menjadi instrumen
penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, oleh karena itu peneliti sebagai
instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti siap melakukan
penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Pada penelitian ini untuk lebih
memudahkan peneliti dalam mencari data, peneliti menggunakan teknik dengan
memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan data yang akan
peneliti analisis. Hasil dari beberapa pertanyaan yang peneliti tanyakan pada
narasumber kemudian diolah untuk mendapatkan hasil yang dapat mendukung
peneliti dalam mengumpulkan data. Intstrumen yang digunakan untuk penelitian
ini diantaranya :
35
3.3.1 Observasi
Catatan hasil observasi data tentang pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) baik dari segi pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran serta proses
kegiatan kreativitas menulis siswa. Peneliti terlibat langsung dalam pengamatan
dan pencatatan secara sistematis tentang aspek-aspek yang diamati yaitu tentang
pelaksanaan GLS pada tahap pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran, serta
kreativitas menulis siswa yang telah disediakan sekolah untuk mendukung
kegiatan literasi ini.
3.3.2 Wawancara
Setelah kegiatan observasi dan mengahsilkan catatan observasi, kemudian
ditaranskripsikan hasil wawancara dengan 3 kategori informan yakni, satu orang
kepala sekolah, satu orang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan (waka.
Kesiswaan), dua orang guru dan dua oang siswa di SMP Tazkia IIBS Malang.
Peneliti menggunakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada
informan yang telah disusun berdasarkan fokus dan dua rumusan masalah yakni,
Bagaimana implementasi gerakan literasi sekolah di SMP Tazkia IIBS Malang,
dan bagaimana wujud kreativitas menulis siswa di SMP Tazkia IIBS Malang.
Kegiatan wawancara dilakukan di Front Office SMP Tazkia IIBS Malang dan
area pembelajaran di sekolah tersebut. Wawancara dilakukan kurang lebih selama
dua bulan dengan jadwal pertemuan pada tanggal 29 Januari sampai 29 maret
2018 di lokai sekolah tersebut.
36
3.5.3 Dokumentasi
Dokumentasi data sangat penting dalam proses penelitian. Peneliti
menggunakan teknik dokumentasi untuk melengkapi data yang diperoleh dari
hasil observasi dan wawancara sehingga data yang diperoleh menjadi lebih
akurat. Peneliti mendokumentasi dengan cara memotret dan menyimpan data
penunjang progrma GLS seperti library corner/ perspustakaan, ruang kelas,
mading, poster dan slogan, piala, serta hasil kreativitas menulis siswa. Data yang
telah diperolehan melalui dokumentasi ini berupa kegiatan pada tahap
pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran serta proses kegiatan kreativitas
menulis siswa di SMP Tazkia IIBS Malang kemudian diolah sedemikian rupa
sehingga dapat dijadikan bahan acuan penunjang hasil penelitian.
3.4 Prosedur Penelitian
Agar penelitian ini terarah perlu adanya prosedur. Dalam prosedur penelitian
ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap awal, tahap penelitian dan tahap akhir.
Prosedur yang dimaksud seperti Gambar 3.1:
Gambar 3.1 Prosedur penelitian
37
Tahap awal yang dilakukan adalah mengkaji literatur yang terkait, kemudian
menemukan masalah. Setelah masalah ditemukan, langkah selanjutnya yaitu
mendesain penelitian dan instrumen. Langkah selanjutnya mengambil data dengan
bantuan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Setelah semua data terkumpul,
langkah berikutnya adalah melakukan analisis pada data yang sudah diperoleh
menggunakan analisis data kualitatif model interaktif. “Model interaktif ini memuat
empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Keempat komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain. Tahap akhir
dari penelitian ini yaitu menyimpulkan dan membuat laporan” (Emzir, 2010).
3.5 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada analisis kualitatif yang
dinyatakan oleh Miles dan Huberman. Miles dan Huberman menganjurkan untuk
menggunakan tiga tahap dalam melakukan analisa data model interaktif yaitu :
data collection, data reduction, data display,conclusion and verifying (Bungin,
2010:69). Berikut gambaran analisis data tersebut.
Gambar 3.2 Proses Analisis Data (Bungin, 2010:69)
38
Adapun langkah-langkah teknis analisis data dalam peneltian ini adalah
sebagai berikut:
3.5.1 Pengumpulan Data
Berdasarkan gambar 3. 2 langkah awal yang dilakukan peneliti adalah
melakukan pengumpulan data. Peneliti mengumpulkan data sebnyak-banyaknya
menggunakan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara, dari hasil tersebut
akan diperoleh wujud implementasi GLS dan kreativitas menulis siswa di SMP
Tazkia IIBS Malang.
3.5.2 Reduksi Data
Data yang diperoleh di lapangan jumlah cukup banyak, sehingga perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Peneliti memilih data yang relevan, penting dan
bermakna, dan data yang tidak berguna, untuk menjelaskan apa yang menjadi
sasaran analisis. Lalu menyederhanakannya dengan membuat fokus, klarifikasi,
dan abstraksi data. Pada tahap reduksi data, peneliti mengumpulkan semua data
yang dibutuhkan yaitu mengenai pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
untuk kreativitas menulis peserta didik, kendala dalam pelaksanaan tersebut dan
upaya dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Tazkia IIBS
Malang. Peneliti memilih, mengelompokkan jenis data yang ditemukan selama
proses penelitian berlangsung dan difokuskan sesuai dengan rumusan masalah
yang telah dirumuskan.
39
3.5.3 Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
penyajian data. Dalam penelitian kualitatif menyajikan data dengan teks yang
bersifat naratif, sehingga dalam penyajian data akan dilampirkan juga dengan teori
yang digunakan pada kajian teori penelitian. Penyajian data tersebut akan
menghasilkan teori grounded, yaitu teori yang ditemukan di lapangan dan
selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus.
3.5.4 Kesimpulan dan verifikasi (Conclution and Verification)
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kredibel.