Analisa display

22

Click here to load reader

description

analisa display yang telah di laksanakan di praktikum analisis perancangan sistem kerja

Transcript of Analisa display

Page 1: Analisa display

BAB IV

ANALISA

4.1. Uji Keseragaman dan Uji Kecukupan

Uji keseragaman adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah data

sudah seragam atau belum. Suatu sampel data dinyatakan seragam, apabila data –

datanya berada dalam batas – batas pengendalian (batas control atas dan batas control

bawah). Untuk data yang belum seragam, maka dilakukan iterasi data dengan

mengganti data yang berada di luar batas pengendalian dengan data yang berasal dari

bank data. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan sampel data yang seragam, yaitu

berasal dari sistem sebab yang sama. Sedangkan, uji kecukupan adalah pengujian

yang dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang kita miliki telah cukup

mewakili populasi. Data dinyatakan cukup, apabila nilai N teoritis lebih kecil

dibandingkan denga N data yang kita miliki (N’ < N). Jika data belum dinyatakan

cukup, maka harus dilakukan penambahan data dengan melakukan pengambilan dan

penambahan data dari bank data yang telah disediakan.

Untuk modul ini data yang diuji keseragaman dan uji kecukupan adalah uji

sudut pandang. Pengukuran uji sudut pandang pria dan wanita, yang meliputi sudut

pandang berdiri atas (SPBA), sudut pandang berdiri bawah (SPBB), sudut pandang

duduk atas (SPDA) dan sudut pandang duduk bawah (SPDB). Pada pengukuran ini

digunakan uji keseragaman dan kecukupan data, dengan tingkat keyakinan 94% dan

tingkat ketelitian 4%, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

No Data Uji Sudut PandangSx

1 Sudut Pandang Duduk Atas 27.93 o 3.90 o

2 Sudut Pandang Duduk Bawah 11.39 o 2.69 o

3 Sudut Pandang Berdiri Atas 13.86 o 2.74o

4 Sudut Pandang Berdiri Bawah 6.83 o 3.05 o

Page 2: Analisa display

NO. Data Uji Sudut Pandang N N’ Keterangan

1. Sudut Pandang Duduk Atas 75 71.96 N’<N Seragam&Cukup

2. Sudut Pandang Duduk Bawah 85 83.87 N’<N Seragam&Cukup

3. Sudut Pandang Berdiri Atas 80 77.30 N’<N Seragam&Cukup

4. Sudut Pandang Berdiri Bawah 85 84.12 N’<N Seragam&Cukup

4.2. Konsep Persentil Pada Uji Sudut Pandang

Dari data uji sudut pandang yang telah dilakukan dengan uji keseragaman dan

kecukupan didapat nilai rata – rata dan simpangan standardnya. Dari nilai tersebut,

maka ” persentil” dapat diterapkan. Persentil merupakan nilai yang membagi suatu

distribusi data yang telah diurutkan dari kecil ke besar menjadi seratus kelompok

bagian dengan ukuran yang sama. Dalam konsep ini, nilai – nilai persentil

menyatakan persentase manusia dalam suatu populasi yang memiliki dimensi tubuh

yang sama (atau lebih kecil) dari nilai tersebut. Perhitungan persentil menggunakan

konsep distribusi normal dengan diketahui nilai rata – rata dan simpangan baku dari

data yang telah dinyatakan seragam dan cukup. P5 menunjukkan batas minimum sudut

pandang mata dalam melihat suatu objek, sedangkan P95 merupakan sudut pandang

jangkauan mata paling maksimal pada saat melihat suatu objek. Dan P50 adalah sudut

pandang jangkauan rata-rata yang masih dapat dilihat secara normal oleh mata

manusia.

Berikut tabel pemilihan persentil sesuai data uji sudut pandang yang

digunakan :

Tabel Persentil Sudut Pandang Duduk dan BerdiriNo Jenis data P5 P50 P95

1 Sudut pandang berdiri ( atas ) 9,35 13,86 18,37

2 Sudut pandang berdiri ( bawah ) 23,33 28,92 33,50

3 Sudut pandang duduk ( atas ) 21,52 27,93 34,35

4 Sudut pandang duduk ( bawah ) 6,97 11,39 15,81

Page 3: Analisa display

Dari tabel di atas, diketahui untuk sudut pandang berdiri atas, memiliki nilai

minimum batas pandangan mata dalam melihat suatu objek sebesar 9.35 dan memiliki

nilai maksimum batas jangkauan pandangan mata dalam melihat suatu objek sebesar

18.37. Kemudian untuk sudut pandang berdiri bawah memiliki nilai minimum batas

jangkauan pandangan mata dalam melihat suatu objek sebesar 23.33 dan memiliki

nilai maksimum batas jangkauan pandangan mata dalam melihat suatu objek sebesar

33.50. Untuk sudut pandang atas diketahui nilai minimum batas pandangan mata

dalam melihat suatu objek sebesar 21.52 dan memiliki nilai maksimum sebesar 34.35.

Dan untuk sudut pandang duduk bawah memiliki nilai minimum batas sudut

pandanng mata dalam suatu objek sebesar 6.97 dan batas maksimum sebesar 15.81.

4.3. Diagram Sudut Pandang

1. Diagram Sudut Pandang Duduk Atas

90o

34.35

21.52

0o

Pada diagram sudut pandang duduk atas didapat nilai persentil 5 dengan besar

sudut 21.52o, pada persentil 50 didapat sudut pandang duduk atas sebesar 27.93o dan

pada persentil 95 didapat sudut pandang duduk atas sebesar 34.35o.

2. Diagram Sudut Pandang Duduk Bawah

0o

- 90o

27.93

15.81

11.39

6.97

Page 4: Analisa display

Pada diagram sudut pandang duduk bawah didapat nilai persentil 5 dengan sudut

sebesar 6.97o , pada persentil 50 didapat sudut pandang duduk bawah sebesar 11.39o

dan pada persentil 95 didapat sudut pandang duduk bawah sebesar 15.81o.

3. Diagram Sudut Pandang Berdiri Atas

90o

18.37

9.35

0o

Pada diagram sudut pandang berdiri atas didapat nilai persentil 5 dengan sudut

sebesar 9.35o , pada persentil 50 didapat sudut pandang berdiri atas sebesar 13.86o dan

pada persentil 95 didapat sudut pandang berdiri atas sebesar 18.37o

4. Diagram Sudut Pandang Berdiri Bawah

0o

- 90o

Pada diagram sudut pandang berdiri bawah didapat persentil 5 dengan sudut

pandang berdiri bawah sebesar 23.33o, pada persentil 50 didapat sudut pandang

berdiri bawah sebesar 28.92o dan pada persentil 95 didapat sudut pandang berdiri

bawah sebesar 33.50o.

13.86

33.50

28.92

23.33

Page 5: Analisa display

4.4. Waktu Respon Uji Warna

Dalam uji warna, percobaan yang dilakukan adalah merespon perubahan –

perubahan warna pada computer, seperti pengujian terhadap waktu untuk merespon

berbagai macam warna, yaitu biru, hijau, cyan, merah, magenta, coklat, dan putih,

Dari percobaan ini dapat dianalisis warna apa saja yang mudah cepat direspons dalam

satuan waktu. Berikut keterangan waktu kecepatan respons manusia dalam percobaan

perubahan – perubahan warna yang dicari dengan menghitung nilai rata – rata tiap warna:

Warna

Kecepatan respon manusia ( detik )

Blue Green Cyan Red Magenta Brown White

0,38 0,31 0,32 0,31 0,30 0,34 0,33

Dari tabel di atas menunjukan bahwa warna magenta adalah warna yang

paling cocak digunakan pada display, karena waktu responnya paling cepat diantara

warna yang lain yaitu 0.30 detik, artinya warna tersebut memiliki kontras warna yang

bagus dan membuat respon yang kuat. Dan warna yang harus dihindari karena

menurut pengamatan warna tersebut tidak peka terhadap mata manusia adalah warna

Biru yang kecepatan responsnya lebih tinggi yaitu, 0.38 detik.

Berdasarkan pengujian ini, kita ingin mengetahui warna apa yang paling cepat

direspon oleh manusia dan warna yang paling lambat direspon oleh manusia. Untuk

mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan (warna) terhadap data (waktu respon,

maka dilakukan uji anova dengan tingkat ketelitian 5 % dan 1 %. Setelah pengujian

anova dilakukan, maka akan dapat diambil kesimpulan atas data waktu respon

terhadap warna. Berikut ini tabel hasil penghitungan anova.

Sumber Dbp Jkp Ktp FHitung Tabel

5% 1%Perlakuan 6 0,18 0,03 0,64 2,13 2,87Galat 273 13 0,05Total 279 13,34

Uji F

Page 6: Analisa display

Jika F hitung < F tabel (V1,V2) = Terima Ho

Jika F hitung > F tabel (V1,V2) = Tolak Ho

Jadi : F hitung = 0,64

F 5% = 2,13F 1% = 2,87

Kesimpulan :F hitung < F 5% (V1,V2)

0.64 < 2,13 maka terima Ho tolak Ha, yaitu perlakuan tidak mempengaruhi data

F hitung < F 1% (V1,V2)

0.64 < 2,87 maka terima Ho tolak Ha, yaitu perlakuan tidak mempengaruhi data

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa F hitung ( 0.64 ) < F tabel ( 2.13 dan

2.87 ). Sehingga terima Ho. Artinya satu perlakuan tidak mempengaruhi data. Maksud

dari perlakuan tidak mempengaruhi data adalah perbedaan warna tidak mempengaruhi

kemampuan manusia merespon perubahan warna yang timbul.

Kesimpulan yang didapat dari pengujian Anova ini mengharuskan kita untuk

menganalisa lebih lanjut perihal perbedaan perlakuan (warna) tidak mempengaruhi

waktu responnya dengan menggunakan diagram fishbone dan tabel 5W+1H.

4.6. Ukuran Huruf

Pada pengujian display, percobaan yang dilakukan adalah melakukan

pengamatan berbagai ukuran huruf dilakukan guna mengetahui ukuran huruf yang

dilihat dalam berbagai jarak pandang yang paling sesuai dalam perancangan suatu

display. Hal ini, bertujuan untuk melihat berapa maksimal dan minimal suatu huruf

dapat dibuat pada display. Ukuran pada display berperan penting, terutama dalam

display visual yang berupa teks atau tulisan-tulisan. Teks tersebut akan berisikan

informasi yang harus disampaikan kepada pembaca. Dan pembaca akan mendapatkan

sebuah informasi jika, ukuran huruf dari teks mudah dibaca.

Agar informasi tersebut dapat diterima oleh manusia yang membacanya tanpa

kesalahan, maka ukuran hurufnya harus ergonomis. Dari percobaan yang telah

Page 7: Analisa display

dilakukan, untuk dapat mengambil kesimpulan atas pengujian display maka

dillakukan pengujian anova yang gunanya untuk mengetahui pengaruh perbedaan

perlakuan (jarak pandang) terhadap data (ukuran huruf). Berikut adalah hasil uji

Anova yang kami lakukan dengan tingkat signifikansi 1% dan 5% :

Sumber Dbp Jkp Ktp FHitung Tabel

5% 1%Perlakuan 4 39073,87 9768,47 475,70 2,42 3,42Galat 195 4004,35 20,54Total 199 43078,22

4) Uji F

Jika F hitung < F tabel (V1,V2) = Terima HoJika F hitung > F tabel (V1,V2) = Tolak Ho

Jadi : F hitung = 475,70F 5% = 2,42F 1% = 3,42

Kesimpulan :F hitung > F 5% (V1,V2)475.70 > 2,42, maka tolak Ho terima Ha, yaitu : perlakuan mempengaruhi data

F hitung > F 1% (V1,V2)

475.70 > 3,42, maka tolak Ho

terima Ha, yaitu : perlakuan mempengaruhi data

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa F hitung (475.70) > F tabel ( 2.42 dan

3.42 ). Sehingga tolak Ho. Artinya perlakuan mempengaruhi data. Maksud dari

perlakuan mempengaruhi data adalah jarak mempengaruhi kemampuan manusia

untuk membaca ukuran huruf. Kesimpulan yang didapat dari pengujian Anova ini

memungkinkan kami untuk menganalisa data – data tersebut untuk kemudian ditarik

kesimpulan.

Dari hasil anova ini, kemudian dapat dilakukan penganalisaan data-data

tersebut untuk dapat ditarik suatu kesimpulan. Dari data jarak pandang dan ukuran

huruf yang diperoleh, kemudian dicari modusnya atau ukuran huruf yang sering muncul

pada suatu jarak tertentu. Ukuran huruf diambil melalui perhitungan modus karena ukuran

Page 8: Analisa display

huruf yang dipilih adalah ukuran huruf yang maksimal orang dapat membaca. Dan dengan

hasil seperti pada tabel:

Ukuran Huruf

Jarak (cm)

50 90 180 360 600

8 8 13 28 42

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa huruf minimal yang masih

bisa nyaman pada jarak pandang 50 cm adalah 8, huruf minimal yang masih bisa

nyaman pada jarak pandang 90 cm adalah 8, huruf minimal yang masih bisa nyaman

pada jarak pandang 180 cm adalah 13, huruf minimal yang masih bisa nyaman pada

jarak pandang 360 cm adalah 28, dan huruf minimal yang masih bisa nyaman pada

jarak pandang 600 cm adalah 42. Semakin jauh jarak pandang maka semakin baik kita

menggunakan ukuran font yang lebih besar untuk lebih besar.

4.7. Analisa Gambar Display

Gambar. 1

Objek Gambar Display :

Display yang kami pilih dalam analisa ini adalah sign system atau pamflet

yang ditulis di dalam fiber. Dalam display tersebut, terdapat tulisan “MUSHOLA”

dengan huruf capital dengan latar belakang (beck ground) berwarna magenta dengan

tulisan berwarna hitam.

Page 9: Analisa display

Display tersebut dibuat dengan tujuan untuk mempermudah orang untuk

mengetahui musholah yang ada di Institut Teknologi Indonesia, display ini di letakan

di lorong kearah musholah sehingga semua orang dapat melihat dan mengetahui

musholah yang ada di dekat lorong itu. Berikut beberapa rancangan yang kami buat

untuk display ini :

1. Dari segi warna dan bingkai

Dari segi pewarnaan, warna latar (background) yang cocok adalah warna

magenta dan tulisan ( font ) bewarna hitam. Kami memilih background magenta

karena untuk menserasikan dengan warna yang gelap pada tulisan yang berwana

hiam dan. Pewarnaan hitam pada font tersebut karena memilik arti kekuatan,kuat,

dramatis dan membuat berkesan klasik. Sedangkan pada beckground, pewarnaan

berwarna magenta karena berasal dari hasil percobaan yang dilakukan, warna

tersebut memberikan respon yang cepat bagi yang membacanya, sehingga

dipilihlah warna tersebut. Secara psikologis, warna magenta ini memiliki

trsnsormasi (dapat memtransformasikan informasi dengan cepat kepada pembaca

yang melihatnya), serta memiliki unsur harapan (maksudnya adalah harapan

pembaca untuk mengetahui bahwa terdapat pamplet tersebut). Perpaduan warna

yang diberikan, dilakukan untuk memberi daya tarik kepada para pembaca

sehingga tujuan dari display tersebut untuk memberitahukan kepada semua orang

mengenai terdapat mushola di sekitar lorong. Display ini, kami buat menggantung

dan tepat kearah menuju mushola, sehingga pembaca dapat dengan mudah

memahami bahwa terdapat musholah dekat lorong tersebut.

2. Dari segi huruf, bentuk dan ukuran

Ukuran huruf yang digunakan besar yaitu menggunakan font 42 dengan model

huruf Times new romance untuk tulisannya berdasarkan ruangan dan informasi

yang ditentukan, hal ini berdasarkan nilai modus dari data ukuran huruf dengan

jarak 600 cm ( 6 m ) sehingga jelas untuk dilihat oleh orang, dalam jarak tertentu.

Hal ini menyebabkan orang-orang dengan cepat tanggap mengerti bahwa di areal

yang dipasangi display tersebut adalah terdapat mushola.

Page 10: Analisa display

α

Tinggi J

display

kami membuat display tersebut dengan spesifikasi sebagai berikut :

Adapun perhitungan untuk TD (Tinggi Display ) yaitu :

tg α = J / TD dimana : TD = Tinggi Display

J = Jarak Orang terhadap tembok

α = Sudut pandang berdasarkan

Uji sudut pandang berdiri atas (persentil 5)

Tinggi badan rata-rata = 166,8 cm

Maka :

TD = (tg ( 9.35 )0 x 6 meter ) + Tinggi mata berdiri

=98.79 cm + 69.68 cm

= 168.47 cm

Sehingga Total Tinggi display adalah sebagai berikut:

TD total = TB + X

= 166,8 cm + 168,47 cm

= 335,27 cm

= 335 cm = 3,35 m

Page 11: Analisa display

Panjang display : 40 cm

Lebar display : 20 cm

Tinggi display : 335,27 cm

Ukuran font : 42

Tebal display : 2 cm

3. Berdasarkan sudut pandang

Penempatan display juga sudah disesuaikan berdasarkan uji sudut pandang

berdiri atas sebesar 3.35 meter dengan asumsi bahwa rata – rata jarak pandang 6

meter.

4.6.1. Nilai Estetika

Nilai – nilai estetika yang terdapat pada rancangan display yang kami buat

adalah sebagai berikut :

1. Bahan untuk bingkai display dibuat dari fiber yang kemudian di beri besi untuk

menggantung agar tidak mudah robek, dan hilang.

2. Pada rancangan tersebut terdapat gambar tanda panah dengan tulisan

“MUSHOLA” agar member tahukan kepada orang yang lewat bahwa terdapat

musholah di sekitar lorong tersebut.

3. Framenya didasari warna hitam.

4. Tempat peletakan display yaitu di lorong dekat musholah.

4.6.2. Nilai Ekonomis

Nilai ekonomis yang dimiliki oleh display yang kami rancang, antara lain :

1. Harga display termasuk murah, dengan rincian sebagai berikut :

1. Fiber + print nama = Rp. 20.000,-

2. kawat = Rp. 3.000,- +

Total = Rp. 23.000,-

Page 12: Analisa display

Atau,

2. Pembuatan display mudah atau simple.

3. Tidak butuh perawatan.

4.6.3. Estimasi biaya

1. Fiber + print nama = Rp. 20.000,-

2. kawat = Rp. 3.000,- +

Total = Rp. 23 .000,-

Atau,

Biaya pembuatan jika dibuat menjadi gantungan adalah Rp.30 .000,-

Hitungan di atas sudah termasuk upah kerja rancangan pekerja

4.7. Aplikasi Penginderaan & Display

Penginderaan adalah kemampuan manusia untuk merespon lingkungan di

sekitar. Aplikasi dari penginderaan dalam lingkungan pekerjaan adalah membuat

suatu kondisi lingkungan kerja yang nyaman. Dengan melihat faktor – faktor yang

mempengaruhi kondisi lingkungan kerja misalnya; temperatur, kelembaban, sirkulasi

udara, pencahayaan, sebisingan, bau – bauan, getaran mekanis, dan warna.

Display adalah bagian dari lingkungan yang memberikan informasi kepada

pekerja agar tugas – tugasnya menjadi lancar. Display berdasarkan kelasnya display

langsung contohnya keadaan lingkungan jalan dan display tidak langsung contohnya

jarum petunjuk spedometer. Sedangkan berdasarkan lingkungan display dinamis

contohnya, mikroskop dan spedometer. Dan display statis contohnya,

menggambarkan suatu kota.

Aplikasi penginderaan dan display sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari

– hari. Display yang dirancang dengan baik sebagai sarana untuk menyampaikan

informasi terbukti handal dalam memudahkan manusia yang berada di sekitarnya

untuk beraktivitas, terutama di lingkungan kerja. Berikut contoh-contoh displaynya :

Page 13: Analisa display

1. Membuat sebuah iklan yang berbentuk spanduk.

Iklan itu akan sampai ke konsumen jika, iklan itu dapat menarik dan mudah

dimengerti oleh konsumen. Untuk itu, dalam pembuatan iklan spanduk itu harus

direncanakan dengan baik. Dari penempatan spanduk. Dimana spanduk itu akan

dipasang. Pemasangan spanduk tidak boleh sembarangan. Jarak dan ukuran huruf

pada iklan harus mudah dibaca dan dilihat oleh konsumen. Dan warna dan gambar

yang akan ditampilkan haruslah kontras dengan teks dan juga latar belakang.

2. Perwarnaan Tombol – Tombol Untuk Pengoperasian Mesin

Tombol – tombol untuk pengoperasian mesin diberi warna yang berbeda – beda

untuk setiap fungsi yan berbeda. Hal ini dilakukan untuk memudahkan operator dalam

melaksanakan pekerjaannya dan meminimalisasi kesalahan yang terjadi akibat salah

menekan tombol. Metode ini digunakan, karena manusia akan lebih mudah mengingat

sesuatu, dalam hal ini prosedur pengoperasian mesin, bilamana diasosiasikan dengan

warna – warna yang kontras dan mencolok.

2. Rambu-Rambu Jalan (Plang)

Penunjuk jalan biasanya terdapat pada jalan-jalan disekitar kita. Guna penunjuk

jalan ini adalah untuk membantu pengguna jalan dan memberikan informasi tentang

arah lokasi yang ingin dituju oleh pengguna jalan tersebut. Tujuannyaagar pengguna

jalan tidak salah arah untuk dapat sampai ditempat yang dituju. Untuk itu, dalam

pembuatan plang tersebut harus direncanakan dengan baik. Dari penempatan

plangnya, dimana plang tersebut itu akan dipasang. Pemasangan plang tidak boleh

sembarangan. Jarak dan ukuran huruf pada harus mudah dibaca dan dilihat oleh

pengguna jalan. Dan warna dan gambar yang akan ditampilkan haruslah kontras

dengan teks dan juga latar belakangnya.

Page 14: Analisa display

BAB V

KESIMPULAN

1. Penginderaan adalah kemampuan manusia dalam memberikan respon dari

pengaruh luar atau lingkungan sekitar agar nantinya dapat digunakan untuk

memberikan suatu informasi. Sedangkan display adalah bagian dari lingkungan

yang memberikan informasi kepada pekerja yang yang bertujuan untuk

memudahkan pekerjaannya. Penggunaan konsep penginderaan dan display

dalam lingkungan kerja dapat meningkatkan produktivitas pekerja, karena dapat

meminimalisasi kesalahan atau pun kecelakaan kerja serta menciptakan

lingkungan kerja yang ergonomis.

2. Dalam hasil penghitungan yang dilakukan, dilakukan pengujian anova untuk

data pengujian warna, yang hasilnya adalah Fhitung ( 0.64 ) < F5% ( 2.13 ) dan

Fhitung ( 0.64 ) < F1% ( 2.87 ). Kesimpulan yang didapat dari nilai – nilai

tersebut adalah terima Ho ( perlakuan warna tidak mempegaruhi waktu

responnya). Dari hasil tersebut, maka dibuat fishbone untuk mengetahui akar

permasalahan yang terjadi pada percobaan tersebut, yang terdiri dari factor

manusia, metode dan lingkungan yang kemudian hasil fishbone tersebut dapat

diketahui sebab dan akibat timbulnya perbedaan warna yang tidak

mempengaruhi kecepatan respon praktikan dalam menerima cahaya dan

dilakukan perbaikannya agar menjadi lebih baik. Sedangkan untuk pengujian

anova data ukuran huruf, didapat hasil Fhitung ( 475.70 ) > F5% ( 2.42 ) dan

Fhitung ( 475.70 ) > F1% ( 3.42 ). Kesimpulan yang didapat dari nilai – nilai

tersebut adalah tolak Ho ( perbedaan perlakuan warna jarak pandang

mempengaruhi ukuran huruf yang dapat dilihat). Semakin jauh jarak pandang

maka semakin baik kita menggunakan ukuran font yang lebih besar untuk lebih

besar agar lebih nyaman.

3. Untuk display yang baik tentunya menggunakan ukuran font dan warna yang

beragam serta sudut pandang yang berbeda-beda. Untuk display outdoor

maunpun indoor, seperti display yang berisi tentang himbauan kepada

pembacanya, menggunakan ukuran huruf besar (capital) dan dengan sudut

pandang yang tidak terlalu tinggi atau rendah serta huruf yang jelas dengan

Page 15: Analisa display

ukuran yang disesuaikan, untuk display didalam ruangan tertentu yang juga

dilihat penerangannya di dalam ruangan tersebut, sehingga warna yang dipilih

untuk display pun beragam, warna primer seperti merah, hijau, biru dapat

dicampur dengan warna-warna sekunder sehingga menghasilkan display dengan

pewarnaan yang tidak terlalu mencolok hal ini dapat dilihat perbandingannya

pada spanduk yang dibuat untuk indoor dan spanduk yang dibuat untuk indoor.

4. Dari hasil pengerjaan modul, kita dapat mengetahui contoh aplikasi dari

penginderaan dan display dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

lingkungan kerja bagi pekerja. Beberapa aplikasinya adalah seperti speedometer

yang digunakan sebagai penunjuk kecepatan kendaraan, sirine tanda bahaya,

membuat sebuah iklan yang berupa spanduk, perwarnaan tombol – tombol untuk

pengoperasian mesin, rambu-rambu jalan (plang), pembuatan sticker atau

panflet yang berisi himbauan, dll.