BAB III Metode Penelitian -...

20
BAB III Metode Penelitian 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi suata asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklalifikasikan dan hubungan gejala bersifat kuasal atau sebab akibat, maka penelitian dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada vareabel saja. Penelitian kuantitatif perhatian lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori substantif berdasarkan dari konsep yang timbul dari data empiris. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merasa tidak tau mengenal apa yang tidak diketahuinya sehingga desain penelitian yang berkembang selalu merupakan kemungkinan yang terbuka akan berbagai perubahan yang diperlukan terhadap kondisi dilapangan pengamatan Penelitian kuantitatif sering dikatakan sebagai penelitian secara ekploratif. Pada jenis penelitian ini sebenarnya tidak ada desain peneliti yang khusus. Disain penelitian ikut berkembang sesuai dengan kondisi saat penelitian dilaksanakan jadi sangat fleksibel. 3.1.2. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester I tahun 2013/2014 3.1.3. Subyek Penelitian Keadaan SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang yang berada di pedesaan bisa meraih kejuwaraan tingkat kecamatan yaitu dibidang olah raga. Jauh dari kota Kecamatan kurang lebihnya 3 km apalagi jarak kekabupaten jauhnya 35 km.

Transcript of BAB III Metode Penelitian -...

Page 1: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

BAB III Metode Penelitian

3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi suata asumsi bahwa suatu gejala itu

dapat diklalifikasikan dan hubungan gejala bersifat kuasal atau sebab akibat, maka

penelitian dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada vareabel saja.

Penelitian kuantitatif perhatian lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori

substantif berdasarkan dari konsep yang timbul dari data empiris. Dalam penelitian

kualitatif, peneliti merasa tidak tau mengenal apa yang tidak diketahuinya sehingga

desain penelitian yang berkembang selalu merupakan kemungkinan yang terbuka

akan berbagai perubahan yang diperlukan terhadap kondisi dilapangan pengamatan

Penelitian kuantitatif sering dikatakan sebagai penelitian secara ekploratif. Pada

jenis penelitian ini sebenarnya tidak ada desain peneliti yang khusus. Disain

penelitian ikut berkembang sesuai dengan kondisi saat penelitian dilaksanakan jadi

sangat fleksibel.

3.1.2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Gumawang 03

Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester I tahun

2013/2014

3.1.3. Subyek Penelitian

Keadaan SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang

yang berada di pedesaan bisa meraih kejuwaraan tingkat kecamatan yaitu dibidang

olah raga. Jauh dari kota Kecamatan kurang lebihnya 3 km apalagi jarak

kekabupaten jauhnya 35 km.

Page 2: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

Subyek Penelitian ini yaitu siswa dan guru Kelas IV pada SD Negeri Gumawang

03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang, Desa Gumawang Kecamatan

Pecalungan Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa

sebanyak 20 ( dua puluh ) orang anak yang terdiri dari 12 (dua belas) siswa putra

dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1 guru penjaskes,1

kepala sekolah. Mata pencaharian ekonomi orang tua siswa buruh tani.

3.1.4. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan agustus 2013, di SD

Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Pada siswa kelas

4 tahun pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan penelitian PTK dapat dilihat pada tabel

3.1. berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

no Pelelaksanaan Penelitian

juli Agustus september 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3

Proposal PTK Pembimbingan Pelaksanaan Siklus I

x X

x

x

x

x

X

4

Pelaksanaan Siklus II

x

5 Pengolahan data

x

6 Penyusunan pelaporan

x

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Variababel peneliti adalah sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitihan sering pula dinyatakan variabel, peneliti itu sebagai factor-

faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Jadi vareabel

penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbebtuk apa saja yang

Page 3: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinga diperoleh informasi tentang hal

tersebut. Kemudian ditarik kesimpulan secara teoritis variabel dapat didefisikan

sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang

dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady,

1981). variabel tersebut adalah sebagai berikut.

a. Variabel bebas

Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau

serenteristik –serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau

dioservasikan dalam suatu penelitian. Sedangkan Derektorat Pendidikan Tinggi

Depdikbub menjelaskan bahwa yang dimaksud variable penelitian adalah segala

sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti.

Kedua pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel pengertian itu

meliputi factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan

diteliti.Variabel bebas dalam penelitian adalah kondisi-kondisi atau karateristk-

karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan

hubungannya dengan fenomena yang diobservasikan. Karena fungsi ini sering

disebut variabel pengaruhvariabel lain,jadi secara bebas berpengaruh terhadap

variabel lain.

b. Variabel terkait

Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau

serenteristik –serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau

dioservasikan dalam suatu penelitian. Sedangkan Derektorat Pendidikan Tinggi

Depdikbub menjelaskan bahwa yang dimaksud variable penelitian adalah segala

sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti.

Variabel terkait (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi, Terikat, Output,

Kriteria,Konsekuen. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena

adanya variabel bebas.

Page 4: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

3.2.2. Difinisi Operasional

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achiement Division )

merupakan Strategi pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil

yang memiliki tingkat yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok ,

setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan

pembelajaran. Selama bekerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah

mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman

dalam mencapai ketuntasan. Unsur–unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif

menurut Linda adalah sebagai berikut: siswa harus memiliki konsepsi selalu

bersama dan tanggung jawab terhadap terhadap siswa yang lain dalam kelompok

maupun terhadap dirinya sendiri dengan tujuan yang sama, tugas dan tanggung

jawab sama besar, evaluasi atau penghargaan ikut mempengaruhi terhadap

evaluasi seluruh anggota kelompok sehingga siswa memperoleh ketrampilan.

Bekerja sama selama belajar, siswa diminta mempertanggung jawabkan secara

individu materi yang dikerjakan dalam kelompok kooperatif, perlu diajarkan

keterampilan–keterampilan kooperatif yang meliputi (1) Keterampilan dalam tugas,

(2) Keterampilan mengambil giliran dalam berbagi tugas, (3) keterampilan

berpartisipasi, (4) Keterampilan mendengarkan dengan aktif, serta (5) keterampila

bertanya.

b. Hasil belajar IPS

berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai

melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya

adalah sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

Page 5: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

2) Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi

dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3) Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor

karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari

proses belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan aktual

yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan

mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah

dicapai. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria

dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa

sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang

lebih baik lagi.

Hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung yang

merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajar.

3.3. Rencana Tindakan

Peneliti ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang

dipergunakan adalah model Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Setiap siklus atau putaran terdiri empat tahapan yaitu perencanaan

(planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi

Page 6: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

(reflecting). Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, kemudian diikuti

dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus

tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa siklus (Aqib, Z., 2006).

Pelaksanaan penelitian bersifat kolaboratif bersama teman sejawat sebagai

upaya bersama untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan sesuai pada tabel:

Tabel 3.2. pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2

No

Pelelaksanaan Penelitian

juni juli Agustus september 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Sklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

x

x

x

x

x

x x X

2 Siklus II Perncanaan Tindakan Observasi Refleksi

x x

x

x

a) Perencanaan Awal

Pada tahap awal, peneliti mengadakan pengamatan pembelajaran IPS di

kelas IV SD Negeri Gumawang 03 Kabupaten Batang. Untuk memperoleh data

awal, peneliti meninjau kembali aktivitas siswa, kemampuan guru, dan hasil

belajar berupa uji kompetensi siswa dalam proses pembelajaran IPS yang

dilakukan secara konvensional (ceramah).

b) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan merupakan tindak lanjut dari observasi awal serta

bagaimana cara memecahkan masalah pembelajaran IPS tersebut. Hal ini

kemudian diterapkan dalam rencana penelitian tindakan kelas dengan

membuat rencana pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif

Tipe STAD.

Page 7: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

c) Pelaksanaan Tindakan

Implementasi perencanaan tindakan yang sudah disiapkan adalah

pelaksanaan tindakan, yaitu melaksanakan proses pembelajaran IPS dengan

model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Tindakan pembelajaran terdiri dari

siklus-siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit).

d) Observasi

Kegiatan observasi atau pengamatan terhadap obyek penelitian

dilakukan secara langsung oleh satu orang pengamatan yaitu Harsilah,S.Pd

pada saat proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif

Tipe STAD. Pengamat adalah teman sejawat dan tim kolaborasi. Kegiatan

yang diamati meliputi : (1) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, (2)

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan (3) hasil belajar siswa.

Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk dianalisa dan dilakukan

refleks.

e) Refleksi

Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul saat proses observasi,

kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas mencakup analisis, sintesis dan

penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika

terdapat masalah dalam proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian

ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang,

tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi

(Hopkins, 1993). Jika pada siklus pertama masih terdapat kekurangan-

kekurangan, maka pada siklus selanjutnya dapat kekurangan-kekurangan itu

dapat diperbaiki.

a. Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

a) Mengidentifikasi hasil pengamatan pada mata pelajaran IPS materi

kenampakan alam.

Page 8: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

b) Kolaboratif dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi permasalahan

yang timbul dalam pembelajaran IPS materi kenampakan alam kemudian

secara bersama-sama, menentukan cara penyelesaian masalah tersebut.

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari rencana yang sudah

disiapkan, yaitu dengan melaksanakan proses pembelajaran IPS dengan

metode kooperatif tipe STAD. Pada tahap ini guru, peneliti, melaksanakan

pembelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD,

berdasarkan perencanaan tindakan yang telah disusun. Tindakan

pembelajaran terbagi atas dua siklus dengan masing–masing siklus terdiri dari

tiga kali pertemuan. Pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan pada

siklus I adalah sebagai berikut:

Kegiatan Pendahuluan

a) Pra KBM

- Mengucapkan salam terhadap siswa (ranah)

- Berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas siswa menjalankan perilaku ketaqwaan

terhadap Tuhan

- Mengondisikan tempat duduk siswa dan mengapsen siswa melakukan prilaku

disiplin

b) Apersepsi

Menyanyikan lagu dengan judul “naik-naik kepuncak gunung”.

Tanya jawab tentang kenampakan alam.

Pernahkah kalian melihat pantai Sigandu?

Dimanakah pantai tersebut?

Bagaimana keadaannya?

Page 9: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

c) Menjelaskan tujuan pembelajaran

- Melalui penggunaan peta, siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri kenampakan

alam daratan rendah dan daratan tinggi di lingkungan provinsi setempat.

- Melalui pengamatan gambar gunung, siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri

kenampakan alam gunung di lingkungan provinsi setempat.

- Melalui pengamatan gambar pantai dan daratan tinggi , siswa dalam

kelompok dapat menjelaskan ciri-ciri kenampakan alam di lingkungan

provinsi setempat.

Kegiatan inti

eksplorasi

a) Siswa dibagi menjadi 5kelompok hiterogin baik darijenis, kemampuan

akademik.

b) Siswa dalam kelompok diberi tugas

c) guru memotivasi langkah-langkah pembelajaran

elaborasi

a) siswa mengerjakan tugas dalam kelompok yang ditentukan oleh guru

b) siswa yang berkemampuan rendah diberikan tugas yang mudah

dibandingkan dengan siswa yang kemampuan tinggi

c) siswa menyampaikan pada teman kelompok hasil tugas kepada teman

anggota kelompok dengan mendiskusikan dalam kelompok.

d) Diskusi kelompok dimana salah satu kelompok memprestasikan dan

siswa lain menjadi aodi yang punya hak bertanya dan menjawab.

konfirmasi

a) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.

Page 10: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

b) Selama proses diskusi keaktifan siswa dihargai oleh guru dengan

diberikan tanda penghargaan selama proses pembelajaran berlangsung

(diskusi)

c) Akhir pembelajaran tanda penghargaan dihitung, kelompok yang paling

aktif diberi penghargaan.

Kegiatan Penutup

a) Siswa dengan bimbingan guru mencatat kesimpulan materi yang telah

dipelajari dan dilanjutkan mengerjakan lembar evaluasi

b) Siswa melajutkan mengerjakan PR

3) Observasi

Observasi dilakukan oleh pengamat (teman sejawat). Observasi dalam

penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat

dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku atau kejadian

yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses

pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Kegiatan yang diamati

meliputi: (1) penyusunan rencana pembelajaran, diamati dengan instrumen I,

(2) keterampilan guru dalam mengajar, (3) aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk kemudian dianalisa dan

dilakukan refleksi. Instrumen ini akan lebih efektif jika informasi yang hendak

diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden

dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan

dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek

yang diteliti.

4) Refleksi

Peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan

dan kekurangan Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran siklus I. kegiatan

pembelajaran pada siklus II masih perlu perbaiki dan guru memerlukan

beberapa perbaikan tindakan. Dari temuan beberapa permasalahan pada

Page 11: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

pelaksanaan pembelajaran di siklus I, maka peneliti dan tim kolaborasi

melakukan perencanaan ulang pembelajaran di siklus II

a. Siklus II

1) Perencanaan siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka kemudian peneliti

mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan masalah. Peneliti

mengontrol kembali efektivitas pengerjaan lembar kerja diskusi kelompok

kecil pada tiap kelompok, alat peraga dan cara menyampaikan yang efektif.

Peneliti memeriksa dan menyiapkan rencana pembelajaran, Lembar diskusi

kelompok, lembar evaluasi dan lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas

siswa untuk siklus II. Peneliti juga memeriksa kembali alat peraga dan

prasarana yang diperlukan sebagai penunjang pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan siklus II

Pertemuan pertama siklus I pada hari Rabu, tanggal 21 Agustus

2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran. Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Kenampakan alam daratan dan

perairan di provinsi setempat. Standar Kompetensi: Memahami sejarah,

kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan

kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta

hubungannya dengan keragamaan sosial dan budaya. Indikator

Pembelajaran: 1). Menyebutkan manfaat kenampakan alam di provinsi

setempat. 2). Mengidentifikasi ciri-ciri sosial dan budaya di provinsi setempat.

Kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan Pendahuluan

a) Pra KBM (5 menit)

- Mengucapkan salam terhadap siswa (ranah)

Page 12: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

- Berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas siswa menjalankan perilaku

ketaqwaan terhadap Tuhan

- Mengondisikan tempat duduk siswa dan mengapsen siswa melakukan

prilaku disiplin

b) Apersepsi

1.”Tanya jawab dengan siswa “Pantai siGandu selain untuk obyek wisata

apalagi manfaat dari pantai tersebut?”

2.“Sebagian besar penduduk sekitar bermata pencaharian sebaga apa?”

3.“Bagaimana keadaan penduduk di sekitar pantai tersebut?”

c) Menjelaskan tujuan pembelajaran

- Melalui penggunaan peta, siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri kenampakan

alam daratan rendah dan daratan tinggi di lingkungan provinsi setempat.

- Melalui pengamatan gambar gunung, siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri

kenampakan alam gunung di lingkungan provinsi setempat.

- Melalui pengamatan gambar pantai dan daratan tinggi , siswa dalam

kelompok dapat menjelaskan ciri-ciri kenampakan alam di lingkungan

provinsi setempat.

Kegiatan inti

ekplorasi

a) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok hiterogin baik dari jenis, kemampuan

akademik.

b) Siswa dalam kelompok diberi tugas

c) guru memotivasi langkah-langkah pembelajaran

elaborasi

a.) tugas yang dikerjakan siswa dalam kelompok ditentukan oleh guru

b) siswa yang berkemampuan rendah diberikan tugas yang mudah

dibandingkan dengan siswa yang kemampuan tinggi

Page 13: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

c) siswa menyampaikan pada teman kelompok hasil tugas kepada teman

anggota kelompok dengan mendiskusikan dalam kelompok.

konfermasi

a) Diskusi kelompok dimana salah satu kelompok memprestasikan dan

siswa lain menjadi aodi yang punya hak bertanya dan menjawab.

b) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.

c) Selama proses diskusi keaktifan siswa dihargai oleh guru dengan

diberikan tanda penghargaan selama proses pembelajaran berlangsung

(diskusi)

d) Akhir pembelajaran tanda penghargaan dihitung, kelompok yang paling

aktif diberi penghargaan.

Kegiatan akhir

1. Siswa dengan bimbingan guru mencatat kesimpulan materi yang telah

dipelajari dan dilanjutkan mengerjakan lembar evaluasi

2. Siswa melanjukan mengerjakan PR

3) Observasi

Observasi dilakukan oleh pengamat (teman sejawat). Observasi dalam

penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat

dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku atau kejadian

yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses

pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Kegiatan yang diamati

meliputi: (1) penyusunan rencana pembelajaran, diamati dengan instrumen II,

(2) keterampilan guru dalam mengajar, (3) aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk kemudian dianalisa dan

dilakukan refleksi. Instrumen ini akan lebih efektif jika informasi yang hendak

diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden

dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan

dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek

yang diteliti.

Page 14: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

4) Refleksi siklus II

Setelah pengamatan selesai dilakukan dalam rangka memperoleh data,

kemudian data tersebut diolah dan dianalisis yang akhirnya dapat

dipergunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. apabila ditemukan

kelamahan-kelamahan pada siklus II akan diadakan perbaikan pada

kesempatan yang lain. Selanjutnya, hasil pengumpulan data, hasil

pengamatan dan temuan-temuan selama pelaksanaan Siklus I sampai Siklus

II dijadikan dasar pembuatan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang

telah dilaksanakan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknis pengumpulan data yang dilakukan pada peneliti ini adalah teknis tes

dan non tes

3.4 .1 Teknik Tes

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Istilah “deskriptif”

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang fenomena yang

diteliti, misalnya kondisi sesuatu atau kejadian, disertai dengan informasi tentang

faktor penyebab sehingga mungkin muncul kejadian yang dideskripsikan secara

rinci, urut dan jujur (Arikunto, S. dkk. 2007: 26).

Teknik tes berupa tes tertulis yaitu dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa pertanyaan evaluasi setelah pembelajaran selama siklus penelitian berlangsung. Setiap siklus direncanakan tiga kali pertemuan.

Tabel :3.3 Kisi-Kisi Intrumen Evaluasi Sikus I

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Item Soal

No Item soal

jumlah

1. Memahami sejarah kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan

1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan

Siswa dapat menyebutkan manfaat,ukuran ketinggian, daratan rendah dan daratan tinggi

1 3 9

Siswa dapat menyebutkan daerah

5

Page 15: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

kabupaten/kota dan provinsi

keragamaan sosial dan budaya

yang ditempati hidup manusia Disajikan gambar gunung siswa dapat menyebutkan nama tempat gunung, gunung berapi

7 2 6

Siswa dapat menyebutkan ukuran ketinggian pegunungan,nama pegunungan,letak pegunungan

8 4

10

Tabel :3.4. Kisi-Kisi Intrumen Evaluasi Sikus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Item Soal

No Item Soal

Jlm

1. Memahami sejarah kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragamaan sosial dan budaya

Siswa dapat menyebutkan diIndonesia ada macam-macam bahasa dari berbagai suku, alat komunikasi

4

10 5

Disajikan gambar pakaian adat siswa dapat menyebutkan namanya

7 2 6

Siswa dapat menyebutkan daerah asal, nama-nama, jenis tari kesenian

8 1 3 9

Page 16: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

3.4.2. Teknik Non Tes

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatihan terhadap

suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (arikunto,2006;156) dalam

observasi peneliti ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam

pembelajaran IPS yang menggunakan model kooperatif tipe STAD

Teknik non tes menggunakan alat pengumpulan data berupa lembar observasi

dan catatan lapangan.

a) Observasi aktivitas siswa dilakukan ketika siswa mengikuti

pembelajaran IPS. Selama mengikuti pembelajaran guru mengamati

sikap dan perilaku siswa. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas

siswa dalam pembelajaran, diantaranya mengalami : (1). Meperhatikan

penjelasan guru, (2). Bekerja dengan menggunakan media/alat peraga

pembelajaran, (3). Merespon/menjawab pertanyaan guru/siswa, (4).

Mengemukakan pendapat, (5). Berpartisipasi aktif dalam diskusi.

b) Hasil belajar, dokumentasi berupa nilai-nilai hasil belajar siswa sebelum

dan sesudah pelaksanaan penelitian untuk mengetahui data siswa dan

data hasil uji kompetensi IPS sebelum dan sesudah diberi tindakan.

Tabel : 3.5. Kisi-kisi Tindakan Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang

Tahun Pelajaran 2013/2014 no Aspek Indikator Item soal

1 Melakukan

kegiatan

awal

a.Apersepsi dengan pertanyaan tentang

kenampaan alam Siswa menjawab

pertanya dari guru

b.Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

siswa memperhatikan pemjelasan

tentang materi pembelajaran

c.Guru menunjukan gambar kenampaan

alam siswa gunung, pantai, daratan

Siswa

menjawab

dengan lisan

Siswa

memperhatikan

Siswa

mengamati

Page 17: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

tinggi siswa mengamati dan dapat

mendiskusikan cirri-ciri kenampaan alam

gambar

kenampaan

alam

2 Melakukan kegiatan inti pembelajaran

Ekplorari a.Siswa dibagi menjadi 5 kelompok

hiterogin baik dari jenisnya

b.Siswa dalam kelompok diberi tugas

c.Guru memotivasi langkah-langkah

pembelajaran

Siswa

melakukan

membentuk

kelompok

Elaborasi a.Siswa mengerjakan tugas dalam

kelompok yang ditentukan oleh guru

b.Siswa menyampaikan pada teman

anggota kelompok tentang hasil diskusi

c.Salah satu kelompok memprestasikan

dan siswa lain menjadi aodi yang punya

hak bertanya dan menjawab

Siswa

berdikusi

kelompok

Siswa

memberitahu

jawaban

kepada

anggotanya

Siswa

melakukan

presentasi

didepan kelas

Konfirmasi a.Guru dan siswa menyimpulkan hasil

diskusi

b.Selama proses diskusi keaktifan siswa

dihargai oleh guru dengan diberi tanda

penghargaan selama proses diskusi

berlangsung

c.Akhir pembelajaran tanda penghargaan

dihitung kelompok yang paling aktif

diberi penghargaan

Siswa

menyimpulkan

hasil diskusi

Siswa aktif

dalam diskusi

Kelompok yang

aktif menerima

penghagaan

Page 18: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

3 Melakukan

kegiatan

penutup

a.Siswa dengan bimbingan guru mencatat

kesimpulan materi pembelajaran

b.Siswa mengerjakan lembar evaluasi

c.Siswa melanjutkan mengerjakan PR

Siswa

mencatat

kesimpulan

materi

Siswa

mengerjakan

lembar

evaluasi

Siswa

mengerjakan

PR

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap

item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran

menggunakan model kooperatif tipe STAD. Untuk mengetahui validitas, instrumen

terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba. Uji validasitas dilaksanakan pada

tanggal 15 agustus 2013 pada kelas V di SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan

Pecalungan Kabupaten Batang

Menurut sudjana,(2008:12)validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian

terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Data yang dianalisis

meliputi data keterampilan guru, hasil pengamatan aktivitas siswa, dan hasil belajar

siswa pada proses pembelajaran IPS dengan model kooperatif tipe STAD. Kriteria

pengkategorian masing-masing data adalah:

1. Analisis data keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajarandan

aktivitas siswa dengan pendekatan kontekstual dilakukan dengan analisis

Page 19: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

n

Na = X 100

N

persentase dengan memberikan cek pada kategori yang diamati dengan

aspek 1 sangat kurang sampai dengan 5 sangat baik.

2. Hasil pengamatan aktivitas siswa dianalisis secara deskriptif deskriptif

dengan memberikan skor 1 kurang sampai dengan 4 sangat baik pada setiap

aspek yaitu; (1). Meperhatikan penjelasan guru, (2). Bekerja dengan

menggunakan media/alat peraga pembelajaran, (3). Merespon/menjawab

pertanyaan guru/siswa, (4). Mengemukakan pendapat, (5). Berpartisipasi aktif

dalam diskusi. dengan menggunakan persentase.

Rumus yang digunakan adalah

F

P = X 100 %

N

(Arikunto, 2002: 246)

P = Persentase aktivitas siswa

F = Jumlah skor aspek yang muncul

N = Jumlah skor aspek yang diamati (maksimal) x jumlah siswa

3. Analisis data yang berkaitan dengan pembelajaran hasil siswa dalam

pembelajaran IPS, dimana jawaban benar diberi skor 10 dan untuk jawaban

salah diberi skor 0, dengan menggunakan rumus:

Keterangan: Na : Nilai Akhir

n : nilai yang diperoleh

N : nilai maksimal

Page 20: BAB III Metode Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3753/4/T1_262012030_BAB III...dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif. Presentase

yang dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu sangat kurang, kurang, cukup,

baik, sangat baik adalah sebagi berikut

Tabel 3.6. Kriteria Deskriptif

No Rentang nilai Kategori Penafsiran

1 86 – 100 Sangat baik Hasil belajar sangat baik

2 71 – 85 Baik Hasil belajar baik

3 56 – 70 Cukup Hasil belajar cukup

4 41 – 55 Kurang Hasil belajar kurang

5 < 40 Sangat kurang Hasil belajar sangat kurang

(Depdiknas, 2002)

3.7. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, dapat dilihat dari beberapa

kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa selama berlangsungnya proses

pembelajaran. Indikator tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Guru terampil menerapkan model Kooperatif Tipe STAD dalam pembelajaran

IPS yang diselenggarakan. Indikator keberhasilan guru dalam pembelajaran

dilihat dari kemampuan guru menerapkan langkah-langkah model Kooperatif Tipe

STAD dengan kategori baik.

b. Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS materi kenampakan alam

melalui model Kooperatif Tipe STAD minimal 75% dengan kategori baik.

c. Siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal 75%. Dalam BSNP

(2006) ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100% dengan

batas kriteria ideal minimum 75%, dari nilai KKM ≥ 65 siswa tuntas.