BAB III METODE PENELITIAN -...

17
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian Lokasi dari penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD N Kemiri 1 Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, semester II tahun pelajaran 2012/2013. 3.2 Waktu Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 ini membutuhkan waktu selama 4 bulan. Kegiatan ini dimulai dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan April 2013. 3.3 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD N Kemiri 1 Kecamatan Jepon Kabupaten Blora sebagai kelas yang akan mengalami perlakuan. Pengambilan subjek penelitian didasarkan atas observasi yang telah dilakukan dan diskusi dengan guru kelas. Dari pengamatan dan diskusi dengan guru kelas yang dilakukan maka didapatkan permasalahan terhadap pembelajaran Matematika di kelas yang menjadi subjek penelitian. 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian meurut Slameto (2012:138) adalah sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel yang diselidiki pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika kelas 4 SD pada pokok bahasan bangu datar dan bangun ruang, dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan permainan ular tangga. 3.4.1 Variabel Bebas Menurut Slameto (2012: 140) variable bebas adalah variable yang diduga sebagai penyebab timbulnya variable lain. Variabel ini merupakan variabel yang terkait dengan peserta didik, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, penyelenggaraan KBM seperti interaksi belajar-mengajar, ketrampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi penelitian

Lokasi dari penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD N Kemiri 1

Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, semester II tahun pelajaran 2012/2013.

3.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada semester II tahun pelajaran

2012/2013 ini membutuhkan waktu selama 4 bulan. Kegiatan ini dimulai dari

bulan Januari 2013 sampai dengan bulan April 2013.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD N Kemiri 1

Kecamatan Jepon Kabupaten Blora sebagai kelas yang akan mengalami

perlakuan. Pengambilan subjek penelitian didasarkan atas observasi yang

telah dilakukan dan diskusi dengan guru kelas. Dari pengamatan dan diskusi

dengan guru kelas yang dilakukan maka didapatkan permasalahan terhadap

pembelajaran Matematika di kelas yang menjadi subjek penelitian.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian meurut Slameto (2012:138) adalah sebagai faktor yang

apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel yang diselidiki pada

penelitian ini adalah hasil belajar matematika kelas 4 SD pada pokok bahasan

bangu datar dan bangun ruang, dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT berbantuan permainan ular tangga.

3.4.1 Variabel Bebas

Menurut Slameto (2012: 140) variable bebas adalah variable yang diduga

sebagai penyebab timbulnya variable lain. Variabel ini merupakan variabel

yang terkait dengan peserta didik, guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

prosedur evaluasi, lingkungan belajar, penyelenggaraan KBM seperti interaksi

belajar-mengajar, ketrampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

35

belajar peserta didik, serta implementasi model pembelajaran di kelas dan

sebagainya. Hal tersebut akan mempengaruhi ada atau tidaknya peningkatan

dalam hasil belajar peserta didik. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam

penelitian ini yakni penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

berbantuan permainan ular tangga diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan

terhadap prestasi belajar siswa melalui prosedur evaluasi yang telah dibuat.

3.4.2 Variabel Tergantung

Menurut Slameto (2012: 140) variabel tergantung adalah variable yang

timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi variabel bebas. Adapun yang

menjadi variabel tergantung dalam penelitian ini merupakan hasil belajar

siswa setelah dilakukannya penelitian. Unsur-unsur dalam variabel tergantung

ini akan mengalami perubahan baik meningkat ataupun tidak setelah dilakukan

perlakuan khusus terhadap peserta didik. Dalam hal ini yang menjadi fokus

peningkatan adalah hasil belajar pada aspek kognitif siswa kelas 4 SD N kemiri.

3.5 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas. Menurut Nazir, 2005 (dalam Slameto, 2012: 102) ciri utama

penelitian tidakan adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan

secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.

Menurut Arikunto (2010:17) penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam

beberapa siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi

perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan

refleksi (reflection) dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun model

penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini akan dusajikan pada Bagan berikut

ini.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

36

SIKLUS I

SIKLUS II

Bagan 3.1

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK )

Pemberian perlakuan dimulai dengan merancang rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) kemudian tahap pelaksanaannya hingga tahap relfeksi

sebagai tahap evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Selanjutnya membuat alat peraga atau memanfaatkan media belajar yang

diperlukan dengan memperhatikan peserta didik, setelah itu masuk ke dalam

tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian RPP

yang telah disusun sedemikian rupa diaplikasikan dengan memperhatikan

kesesuaian antara peserta didik, materi, sarana dan prasarana serta alokasi waktu

saat mengajar.

Proses memberikan perlakuan dengan melakukan proses kegiatan

belajar mengajar tidak hanya dilakukan satu atau dua kali, akan tetapi tahapan ini

akan sampai pada tahap kurang lebih 6 kali mengajar. Tahap pertama akan

melihat adakah perubahan atau peningkatan sampai masuk ke tahap dimana

peningkatan dapat terlihat dan diukur secara signifikan. Setiap pembelajaran

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan dan

Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan dan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS III JIKA

DIPERLUKAN

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

37

telah selesai dilaksanakan maka akan dibuat adanya evaluasi, untuk

mengukur perubahan yang terjadi, apakah ada peningkatan atau tidak.

Evaluasi yang dilakukan diterapkan secara berkala, yakni adanya

kesinambungan antara evaluasi yang pertama dengan yang selanjutnya agar

dapat dijadikan perbandingan. Hal ini dilakukan untuk melihat perubahan yang

terjadi sekaligus sebagai bukti dari pembelajaran yang dilakukan telah

memberikan perubahan kepada peserta didik baik berupa motivasi, hasil

belajar, minat dan daya kreatifitas, dan lain-lain. Bila telah dilakukan

evaluasi dan penerapan pembelajaran telah selesai dilaksanakan maka data

yang diperoleh akan dianalisis agar peningkatan yang dimaksudkan dapat terlihat.

Rencana Tindakan Siklus 1

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I meliputi:

1) Persiapan dengan meminta ijin dari sekolah yang hendak dijadikan

tempat untuk melakukan observasi, wawancara dengan anggota

sekolah, dan mengidentifikasi masalah.

2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Menyiapkan alat peraga dan media yang mendukung dengan materi ajar

dan kesesuain dengan pendekatan yang digunakan.

4) Pembuatan lembar soal.

5) Pembuatan lembar observasi.

b. Tindakan

Pertemuan I

1) Guru memberikan penjelasan mengenai bangun ruang yaitu kubus dan

balok.

2) Guru memberi motivasi siswa.

3) Guru membagi kelas ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5-6

anak.

4) Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terkait tugas

yang akan dikerjakan dalam kelompok.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

38

5) Guru membagikan permainan ular tangga dan bidak ke masing-masing

kelompok.

6) Siswa diminta untuk melakukan pertandingan antara masing-masing

kelompok dengan memainkan ular tangga.

7) Siswa diminta mengerjakan sesuai petunjuk yang diberikan oleh guru.

8) Setelah selesai mengerjakan masing-masing kelompok guru menghitung

masing-masing poin tiap kelompok.

9) Guru memberikan reward.

10) Guru membimbing siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran

yang telah dilakukan.

Pertemuan II

1) Guru memberikan penjelasan mengenai bangun ruang tabung,

kerucut,bola, dan jarring-jaring kubus dan balok.

2) Guru memberi motivasi siswa.

3) Guru membagi kelas ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5-6

anak.

4) Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terkait tugas

yang akan dikerjakan dalam kelompok.

5) Guru membagikan permainan ular tangga dan bidak ke masing-masing

kelompok.

6) Siswa diminta untuk melakukan pertandingan antara masing-masing

kelompok dengan memainkan ular tangga.

7) Siswa diminta mengerjakan sesuai petunjuk yang diberikan oleh guru.

8) Setelah selesai mengerjakan masing-masing kelompok guru

menghitung masing-masing poin tiap kelompok.

9) Guru memberikan reward.

10) Guru membimbing siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran

yang telah dilakukan.

Pertemuan III

1) Guru memberi motivasi siswa.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

39

2) Guru memberi megulas kembali tentang materi bangun ruang (kubus,

balok, kerucut, tabung, bola), dan jaring-jaring kubus dan balok..

3) Guru memberikaan soal evaluasi.

4) Siswa mengerjakan sesuai dengan waktu yang diberikan guru.

5) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung.

Pada tahap ini hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai pelaksanaan

tindakan kelas yang telah disiapkan. Penelitian tindakan kelas yang

berkolaborasi dengan guru kelas memberikan ruang yang cukup bagi peneliti

untuk melakukan observasi. Observasi yang dilakukan peneliti tidak lepas dari

bantuan guru kelas, karena penelitian yang dilakukan berkolaborasi dengan

guru kelas. Hal itu dimaksudkan agar murid nyaman terhadap pembelajaran

yang basisnya menggunakan pembelajaran tipe TGT berbantuan permainan

ular tangga. Data dari observasi selanjutnya dimasukan dalam lembar

observasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi ditujukan untuk mengevaluasi hasil kegiatan

pembelajaran dari siklus I. Pada tahap ini dilakukan analisis dari hasil proses

belajar mengajar yang telah dilakukan pada siklus I yang selanjutnya akan

dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan penelitian berikutnya. Hasil

yang diperoleh dalam siklus I apabila masih terdapat kekurangan akan

diperbaiki pada siklus II dan hasil yang menunjukkan tingkat perkembangan

akan dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut untuk pedoman dalam

menuju materi berikutnya.

3.6 Cara Pengumpulan Data dan Instrumen

Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, maka penulis menentukan teknik dan alat pengumpulan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

40

data yang sesuai dengan penelitian ini. Instrumen yang diperlukan dalam

penelitian tindakan kelas haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah-

langkah dalam PTK. Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis

menggunakan cara pengumpulan data dengan teknik tes, dokumentasi, dan

observasi.

3.6.1 Teknik Tes

Menurut Poerwanti (2008:34) teknik tes adalah adalah seperangkat tugas

yang harus dikerjakan oleh orang yang dites, dan berdasarkan hasil menunaikan

tugas-tugas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu pada

orang tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pengetahuan

peserta didik teknik yang paling tepat digunakan adalah teknis tes. Peneliti

mengumpulkan dokumen hasil tes pelajaran kelas 4 SD Kemiri 1 sebelum

dilaksanakan penelitian. Selanjutnya setelah hasil tersebut diketahui, maka

penulis dapat memulai memberikan perlakuan yang sesuai setelah melakukan

observasi sebelumnya.. Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu diuji cobakan

pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Uji coba ini dimaksudkan

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes tersebut.

Lembar soal-soal tes yang akan diberikan kepada siswa sebagai tes

evaluasi hasil setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan permainan ular tangga yang

diberikan di akhir siklus. Adapun lembar soal tes ini digunakan untuk

mengetahui seberapa efektif penggunaan pembelajaran kooperatif tipe TGT

berbantuan ular tangga dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penjabaran

lembar soal tes evaluasi siklus I maupun siklus dapat dilihat pada kisi-kisi soal

dalam Tabel berikut.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

41

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi siklus I

Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

No Standar

Kompetensi

Kompete

nsi Dasar

Uraian

Materi

Indikator No.

Soal

Bentuk

Soal

1. 8. Memahami

sifat bangun

ruang

sederhana

dan

hubungan

antar

bangun

datar

8.1

Menen

tukan

sifat-

sifat

bangun

ruang

sederh

ana

8.2

Menen

tukan

jaring-

jaring

balok

dan

kubus

1.Sifat-

sifat

bangun

ruang

(kubus,

balok,

tabung,

kerucut

, bola)

2.Jaring

-

jaring

kubus

dan

balok

1. Menyebutkan

dan

menggambar

bangun sesuai

sifat-sifat

bangun ruang

yang

diberikan

2. Menyebutkan

jumlah sisi,

rusuk, dan

titik sudut

pada kubus

3. Menyebutkan

jumlah sisi,

rusuk, dan

titik sudut

pada balok.

4. Menyebutkan

jumlah sisi,

rusuk, dan

titik sudut

pada tabung,

kerucut dan

bola

5. Menggambar

dan membuat

berbagai

jaring-jaring

kubus

6. Menggambar

dan membuat

berbagai

jaring-jaring

balok

1, 7, 11,

15,18,1

9

2, 12,

13, 16

3, 4, 21,

27

5, 14,

17,

6, 9, 20,

22, 23,

25

8, 10,

24, 26,

28, 29,

30

Tes

tertulis

(pilihan

ganda)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

42

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi siklus II

Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

No Standar

Kompetensi

Kompete

nsi Dasar

Uraian

Materi

Indikator No.

Soal

Bentuk

Soal

1. 8. Memahami

sifat bangun

ruang

sederhana

dan

hubungan

antar

bangun

datar

8.3

mengiden

tifikasi

benda-

benda

bangun

datar

simetris

8.4

menentu

kan hasil

pencermi

nan

suatu

bangun

datar.

1.

Pence

rmina

n

bangu

n

datar

2.

Meng

enal

bangu

n

datar

simetr

is.

3. Siswa dapat

menjelaskan

pengertian

bangun datar

simetris.

4. Siswa dapat

mengetahui

jumlah

simetris pada

bangun datar.

5. Siswa mencari

benda yang

simetris.

6. Siswa dapat

menggambar

pencerminan

bangun datar.

7.Siswa

menjelaskan

sifat bayangan

benda dibentuk

cermin.

1, 7,

11,

15,18,1

9

2, 12,

13, 16

3, 4,

21, 27,

5, 14,

17

6, 9,

20, 22,

23, 25

8, 10,

24, 26,

28, 29,

30

Tes

tertulis

(pilihan

ganda)

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

43

A) Validitas Soal Tes

Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal

evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid.

Menurut Borg dan Gall (dalam Purwanto, 20122:114) bahwa validitas

merupakan derajat sejauh mana tes mengukur apa yang ingin diukur.

Adapun realibilitas menurut Hopkins dan Atens (dalam purwanto,

2011:154) berhubungan dengan akurasi instrument dalam mengukur

apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat

seandainya dilakukan pengulangan. Hasil uji validitas dan realibilitas

pada siklus I dan siklus II akan disajikan sebagai berikut.

1) Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

Sebelum pemberian soal tes evaluasi atau tes formatif di

setiap akhir siklus, maka soal tes tersebut perlu diuji agar soal

yang diberikan untuk tes evaluasi pada SD tempat penelitian valid.

Dari hasil uji validitas terdapat beberapa soal yang dinyatakan

tidak valid melalui perhitungan dengan spss. Data hasil uji

validitas dipaparkan dalam Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3

Data Hasil Uji Validitas Siklus I

SD N Kemiri 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

Bentuk

Instrumen

Item Soal Valid Tidak

Valid

Essay 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13,14,

15, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28, 29,

30.

1, 2, 4, 5, 6, 7, 9,

10, 11, 12, 13,14,

15, 16, 18, 19,

20, 21, 22, 23,

24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

3, 7, 17

Setelah diketahui soal-soal yang valid dan tidak valid dari tabel

3.3, maka untuk soal yang tidak valid tidak dapat untuk soal

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

44

evaluasi di akhir siklus I, karena apabila digunakan maka akan

menyebabkan hasil penelitian akan tidak valid juga.

2) Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

Uji validitas yang dilakukan pada siklus I tidak berbeda

dengan uji validitas pada siklus sebelumnya, namun soal yang akan

diujikan berbeda dari siklus I. Jumlah soal yang akan diujikan

sebanyak 30 soal pada SD N Kemiri 1. Adapun hasil uji validitas

pada siklus II disajikan pad Tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Data Hasil Uji Validitas Siklus II

SD N Kemiri 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

Bentuk

Instrumen

Item Soal Valid Tidak

Valid

Essay 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13,14, 15,

16, 17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30

1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 9, 10, 11, 12,

14, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26,

27, 28, 29, 30

8, 14,

15

Dari tabel 3.4, dapat diketahui bahwa jumlah soal yang

tidak valid berjumlah 3 butir. Dengan demikian ke 4 soal tersebut

tidak akan dijadikan soal untuk tes evaluasi akhir siklus II pada

SD yang dijadikan tempat penelitian yakni SD N Kemiri 1. Soal

evaluasi ini akan dijadikan instrumen untuk mengukur

keberhasilan belajar siswa dan diupayakan agar dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa setelah siswa mengikuti

pembelajaran dengan penerapan model cooperative learning tipe TGT.

B) Reliabilitas Soal Tes

Menurut Poerwanti dan Masduki (2008:38) pengertian yang

paling sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur dalam

pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

45

keajegan hasil. Pada dasarnya hubungan antara validitas dan reliabilitas

dapat dikemukakan bahwa alat ukur yang valid akan cenderung

menghasilkan pengukuran yang reliabel, sebaliknya alat ukur yang

reliabel sama sekali tidak menunjuk pada validitas alat ukur tersebut.

Menurut Basri (2012:2) Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas

mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini

mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten

secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula

yang memaknakannya sebagai berikut.

Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

1) Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I

Seperti halnya uji validitas, uji reliabilitas perlu dilakukan

guna mendapatkan data yang reliabel. Dari hasil uji reliabilitas pada

soal yang akan diberikan untuk soal evaluasi akhir siklus I maka dapat

diketahui apakah soal-soal tersebut reliabel atau tidak. Penjabaran

mengenai hasil uji reliabilitas dipaparkan pada Tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5

Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

SD N Kemiri 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

Bentuk

Instrumen

Koefisien Relibilitas Kategori

Essay 0.904 Realibilitas

Sempurna

Dengan besar koefisien secara keseluruhan mencapai 0,904

maka dapat disimpulkan bahwa soal yang akan dijadikan tes

evaluasi tersebut reliable dengan kategori reliabilitas sempurna.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

46

2) Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II

Meskipun instrumen yang valid umumnya reliabel, namun

pengujian instrumen tetap harus dilakukan. Oleh karena itu uji

reliabilitas perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang reliabel.

Hasil dari uji reliabilitas pada siklus II disajikan pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

SD N Kemiri 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

Bentuk Instrumen Koefisien Relibilitas Kategori

Essay 0,902 Realibilitas

Sempurna

Dari pemaparan tabel uji reliabilitas di atas maka dapat

diketahui bahwa data yang akan dijadikan soal tes evaluasi akhir

siklus tergolong reliable dengan kriteria yang realibilotas sempurna

dengan koefisien reliabilitas 0,902.

C) Uji Taraf Kesukaran Soal

Tingkat taraf kesukaran soal yang baik adalah soal yang

tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah (Arikunto, 2000: 207). Oleh

karena itu uji taraf kesukaran soal diperlukan untuk melihat tingkat

kesukaran soal yang akan dijadikan sebagai soal tes dari akhir

pembelajaran agar nilai dari hasil tes tersebut dapat dikatakan sesuai

dengan kriteria yang ditentukan yakni denga kriteria soal yang baik

pula. Adapun mengenai kriteria yang digunakan sebagai penentu

kriteria soal adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit

soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh makin

mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal tersebut adalah

sebagai berikut.

0 – 0,30 = Soal kategori sukar

0,31 – 0,70 = Soal kategori sedang

0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

47

Adapun cara melakukan analisis untuk menguji tingkat

kesukaran soal menurut Arikunto (2010:208) adalah dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

P = 𝐵

𝐽𝑆

Keterangan:

P = Indeks kesukaran soal untuk setiap butir soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab dengan benar setiap

buti soal

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

3.6.2 Observasi

Observasi dilakukan untuk menilai jalannya pembelajaran sehingga

hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk

menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut (Arikunto, 2010: 272). Aspek

dalam model pembelajaran ini dijabarkan ke dalam pengamatan yang

dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggambarkan keseuaian model

pembelajaran dengan karakteristik siswa dan guru sehingga proses

pembelajaran berlangsung sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran.

Kemudian instrumen tersebut dijadikan titik tolak dalam menyusun item-item

instrumen. Item-item tersebut dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka tiap butir jawaban dapat diberi skor,

misalnya:

Skor 4 = Sangat baik

Skor 3 = Baik

Skor 2 = Cukup

Skor 1 = Kurang

Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk

mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil

observasi ini juga difungsikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi

terhadap kegiatan pembelajaran. Adapun lembar observasi dapat dilihat pada

kisi-kisi lembar observasi berikut.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

48

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Lembar Observasi Terhadap Tindakan Guru

No Aspek Butir Lembar

Observasi

1. Guru memberikan apersepsi dan motivasi 1

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 2

3. Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai silabus 3

4. Guru melibatkan siswa dalam menyampaikan materi

pelajaran 4

5. Guru menggunakan beragam sumber dalam

menyampaikan materi pelajaran 5

6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 6

7. Guru membentuk kelompok kelas 7

8. Guru membimbing kelompok 8

9. Guru memberi lembar kerja kelompok 9

10. Guru memberikan permainan ular tangga 10

11. Guru membentuk pertandingan antar kelompok 11

12. Guru memberikan waktu untuk pertandingan kelompok 12

13. Guru memberikan skor 13

14. Guru memberikan refleksi 14

15. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 15

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

49

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Lembar Penilaian Aktivitas Siswa

No. Indikator Butir nomor

soal

1. Aktivitas siswa mengamati penjelasan 1

2. Aktivitas siswa bertanya 2

3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menalar 3

4. Aktivitas siswa menyaji 4

5. Aktivitas siswa dalam menyimpulkan pelajaran 5

6. Aktivitas siswa berkarya 6

7. Aktivitas kekompakan 7

8. Kompetisi antar kelompok 8

9. Interaksi antar kelompok 9

10. Pengaasaan materi 10

3.6.3 Dokumentasi

Pada instrumen ini, diberlakukan upaya untuk mencari sumber

sebanyak-banyaknya yang difungsikan sebagai penunjang dari penelitian.

Dokumentasi digunakan sebagai alat ukur dalam perkembangan penelitian

selanjutnya. Bermula dari bagaimana keadaan peserta didik, situasi belajar,

sarana dan prasarananya sampai keadaan lingkungan di sekitar sekolah

tersebut. Dokumentasi berupa hasil nilai siswa baik sebelum siklus maupun pada

siklus 1 dan siklus 2, foto-foto proses pembelajaran di kelas.

3.7 Indikator Kinerja

Menurut Slameto (2012: 256) pada bagian indicator kerja ini tolak ukur

keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga

memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui PTK. Indikator

kinerja dalam penelitian ini yaitu:

a. guru tampil mengelola kelas dengan membentuk kelompok belajar yang

dipertandingkan dan memberi skor bagi siswa dalam proses pembelajaran

Matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT

berbantuan permainan ular tangga. Pada akhir pertemuan hasil observasi

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3823/4/T1_292009225_BAB III... · Menurut Slameto (2012: ... guru, bahan pelajaran, sumber belajar,

50

pada aspek sintaks dalam siklus II dapat mencapai ketuntansan lebih dari

80%

b. melalui tes formatif pada akhir siklus II 80 % siswa kelas IV SD Kemiri 1

kecamatan Jepon Kabupaten Blora mengalami ketuntasan belajar dalam

pembelajaran Matematika pokok bahasan bangun ruang dan bangun datar.

Keriteria keberhasilan Indikator kinerja dalam penelitian ini sebagai berikut.

Jika indikator > 60% = kurang memuaskan

Jika indikator <60% dan > 80% = memuaskan

Jika indikator < 80% = sangat memuaskan

3.8 Analisis Data Penelitian

Menurut Salmeto (2012: 256) bahwa pekerjaan analisis data dalam PTK

adalah bergerak dari penulisan diskripsi kasar catatan observasi, wawancara dan

dokumentasi, misalnya kegiatan siswa selama pembelajaran di kelas samapai pada

produk penelitian. Dalam PTK data dianalisi pada saat pengumpulan dan setelah

selesai pengumpulan data yaitu dengan melakukan refleksi. Adapun teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi

awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan

untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif

berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap–tiap siklus. Analisis data hasil

penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar (tes evaluasi)

dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan

belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor

minimal 60 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai diatas

60 ini jumahnya sekitar 80% dari jumlah seluruh siswa. Rumusan ketuntasan

klasikal dapat dirumuskan sebagai berikut.

Ketuntasan klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 %