BAB III METODE PENELITIAN -...

33
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Suharsimi Arikunto (2008:3), PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Jadi, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk mengorganisasikan kondisi kegiatan pembelajaran melalui tindakan yang terencana, sehingga terjadi perbaikan terhadap kualitas dan kuantitas pembelajaran pada akhirnya. 3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.2.1 Setting Penelitian SDN Plumutan terletak di Desa Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. SD ini berada di tengah-tengah desa. Jarak dari SDN Plumutan dengan SD lain lumayan jauh, sekitar 1 km, sedangkan jarak menuju kecamatan Bancak kira-kira sekitar 2 km. Letak SDN Plumutan sangat strategis, berada di pinggir jalan raya. 3.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik siswa kelas 5 SDN Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang rata-rata berumur antara 10 tahun sampai 11 tahun. SDN Plumutan merupakan kelas yang dibuat paralel masing-masing kelas terdiri dari 2 (dua) kelas paralel. Salah satunya kelas 5 terdiri dari kelas 5A dan kelas 5B. Namun, subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5A dengan jumlah 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan dan. Minat siswa terhadap IPA rendah sehinggga berpengaruh terhadap hasil belajar IPA yang tidak memenuhi KKM. Hal ini terlihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, tingkat konsentrasi siswa rendah, dan hasil belajar siswa masih banyak yang tidak memenuhi KKM yaitu sebanyak 15 siswa pada nilai ulangan harian IPA materi pesawat sederhana.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR). Menurut Suharsimi Arikunto (2008:3), PTK

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Jadi,

penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas

untuk mengorganisasikan kondisi kegiatan pembelajaran melalui tindakan yang

terencana, sehingga terjadi perbaikan terhadap kualitas dan kuantitas

pembelajaran pada akhirnya.

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.2.1 Setting Penelitian

SDN Plumutan terletak di Desa Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten

Semarang. SD ini berada di tengah-tengah desa. Jarak dari SDN Plumutan dengan

SD lain lumayan jauh, sekitar 1 km, sedangkan jarak menuju kecamatan Bancak

kira-kira sekitar 2 km. Letak SDN Plumutan sangat strategis, berada di pinggir

jalan raya.

3.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik siswa kelas 5 SDN Plumutan Kecamatan Bancak

Kabupaten Semarang rata-rata berumur antara 10 tahun sampai 11 tahun. SDN

Plumutan merupakan kelas yang dibuat paralel masing-masing kelas terdiri dari 2

(dua) kelas paralel. Salah satunya kelas 5 terdiri dari kelas 5A dan kelas 5B.

Namun, subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas

5A dengan jumlah 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswa

perempuan dan. Minat siswa terhadap IPA rendah sehinggga berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA yang tidak memenuhi KKM. Hal ini terlihat dari tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, tingkat konsentrasi siswa

rendah, dan hasil belajar siswa masih banyak yang tidak memenuhi KKM yaitu

sebanyak 15 siswa pada nilai ulangan harian IPA materi pesawat sederhana.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

39

Karakteristik siswa kelas 5A SDN Plumutan yaitu suka terhadap hal-hal baru,

malu bertanya, suka bermain dan suka tantangan. Rata-rata mata pencaharian

orang tua atau masyarakat di sekitar lokasi adalah sebagai petani.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 5A SDN Plumutan Kecamatan

Bancak Kabupaten Semarang Jawa Tengah pada mata pelajaran IPA semester II

tahun pelajaran 2013/2014. Penulis mengadakan penelitian di SDN Plumutan

dengan pertimbangan bahwa sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian

dengan judul yang sama dengan penulis.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dari persiapan sampai

pelaporan yaitu dari bulan Januari sampai April 2014. Bulan Januari penulis mulai

mengadakan persiapan yaitu menyusun proposal penelitian dan instumennya.

Pada bulan Februari minggu pertama dan kedua penulis mengadakan observasi di

SDN Plumutan yaitu di kelas 5A. Kemudian pada bulan Februari minggu ketiga

dan keempat penulis melaksanakan uji validitas instrumen soal. Pada bulan Maret

penulis sudah mulai melakukan tindakan kelas siklus I. Pada bulan April penulis

melakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu, penulis mulai membuat laporan

hasil penelitian. Adapun rincian waktu penelitian disajikan pada tabel 3.1 berikut.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

40

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Pelaksanaan Penelitian Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusnan Proposal PTK

2 Observasi

3 Uji Validitas Soal Siklus 1

dan Siklus 2

3 Siklus I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

4 Siklus II

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

5 Pengelolaan data

6 Pelaporan

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:

60). Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2010: 61) menyatakan bahwa variabel

adalah konstrak atau sifat yang akan dipelajari. Variabel dapat dikatakan sebagai

suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Jadi, variabel penelitian

adalah segala sesuatu yang akan diteliti mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan tiap objek yang diteliti itu nilainya

berbeda dengan yang lainnya, kemudian ditarik kesimpulannya.

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (independent

variabel), dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel-variabel tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (x)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (x).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

41

Definisi operasional :

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)

adalah suatu model pembelajaran dengan turnamen akademik yang

melibatkan seluruh aktivitas siswa tanpa harus ada perbedaan status dimana

para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain

untuk memperoleh skor bagi kelompoknya.

b. Variabel terikat (y)

Variabel terikat dalam penelitian ini ada dua yaitu minat siswa (y1) dan

hasil belajar siswa (y2) terhadap mata pelajaran IPA.

Definisi operasional:

Minat merupakan dorongan dari dalam dan luar diri seseorang yang

menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan

dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan,

dan lama-kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya.

Hasil belajar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai hasil akhir dari

proses kegiatan belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor

yang berupa angka sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar yang ditetapkan. Penulis mengambil Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar sebagai berikut.

Tabel 3.2

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Pelaksanaan Materi

6. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya/model

6.1 Mendeskripsikan sifat-

sifat cahaya.

Siklus I Cahaya dan

Sifat-

Sifatnya

6.2 Membuat suatu

karya/model, misalnya

periskop atau lensa dari

bahan sederhana dengan

menerapkan sifat-sifat

cahaya.

Siklus II Karya/Model

Berteknologi

Sederhana

dengan

Menerapkan

Sifat Cahaya

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

42

3.5 Prosedur Penelitian

Model Kemmis & McTaggart dalam Wijaya Kusumah dan Dedi

(2010:20-21) yang merupakan pengembangan dari konsep dasar yang

diperkenalkan Kurt Lewin terdiri dari tiga komponen yaitu perencanaan (plan),

pelaksanaan (act) dan pengamatan (observe), dan diakhiri dengan refleksi

(reflect). Komponen pelaksanaan (act) dan pengamatan (observe) dijadikan satu

kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi

dalam waktu yang sama. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui

gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1. Model Spiral dari Kemmis dan McTaggart

Penelitian ini dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II, sebelum

dilaksanakan tindakan penelitian menyusun perencanaan mengenai segala sesuatu

yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Setelah perencanaan akan

dilaksanakan tindakan dan juga pengamatan tentang jalannya tindakan dalam

kegiatan pembelajaran. Kemudian langkah selanjutnya melakukan refleksi

berdasarkan hasil pengamatan. Berdasarkan hasil refleksi maka akan ditemukan

kelemahan atau kekurangan pada pelaksnaan siklus I. Setelah diketahui

kelemahan atau kekurangan siklus I, selanjutnya akan dilaksanakan perbaikan

pembelajaran pada siklus II.

3.5.1 Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan ini penulis menentukan titik fokus peristiwa yang

perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati kemudian membuat sebuah

instrumen pengamatan untuk membantu penulis merekam fakta yang terjadi

selama tindakan berlangsung. Suatu perencanaan sangatlah penting karena

didalamnya mencakup seluruh aspek yang bermanfaat untuk menentukan hasil

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

43

yang akan dicapai sehingga dapat mengetahui keberhasilan yang akan dicapai

nantinya.

Pelaksanaan perencanaan harus disepakati oleh kedua pihak yaitu antara

peneliti dan guru kelas agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar,

relistis, dan dapat dikelola dengan mudah. Perencanaan berisi tentang apa yang

harus dicapai dan apabila hal itu harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai,

bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab dan mengapa hal

itu harus dicapai. Perencanaan merupakan hal yang menentukan karena

didalamnya mencakup seluruh aspek selanjutnya.

3.5.2 Tindakan (Acting) dan Observasi (Observing)

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan yang sudah direncanakan mengenai tindakan di kelas. Pelaksanaan

tindakan ini terdiri dari dua siklus. Siklus pertama yaitu melakukan pembelajaran

IPA dan siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki semua kekurangan yang

terjadi pada siklus I. Implementasi pelaksananaan tindakan ini meliputi tiga tahap

kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dimana kegiatan

inti masih dibagi lagi dengan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Selama

pelaksanaan tindakan berlangsung observer akan mengobservasi guru dan siswa

saat proses pembelajaran berlangsung.

Menurut Arikunto (2008:19), observasi adalah kegiatan pengamatan

yang dilakukan oleh pengamat. Observasi dilaksanakan saat pelaksanaan tindakan

berlangsung di dalam kelas untuk merekam data atau keterangan atau informasi

tentang diri seseorang yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung

terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung sehingga diperoleh data

tingkah laku seseorang yang tampak (behavior observable), apa yang dikatakan

dan apa yang diperbuatnya.

Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas 5B SDN Plumutan untuk

mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas

5A SDN Plumutan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

44

3.5.3 Refleksi (reflecting)

Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan (Arikunto, 2008:19). Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika

guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan

penulis untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

Dalam tahap refleksi hal yang dilakukan antara lain:

1. Merefleksi proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT yang didalamnya memuat keterampilan guru dan

aktivitas siswa.

2. Merefleksi minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.

3. Merefleksi hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

4. Penulis mencatat semua kekurangan pada siklus pertama dengan melihat

indikator keberhasilan. Indikator yang dicapai pada siklus pertama dapat

dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus yang kedua.

3.6 Perencanaan dalam Siklus

3.6.1 Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap ini, penulis menyusun langkah-langkah kegiatan, antara lain:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan SK:

Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu

karya/model dan KD: Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Materi pokok

yang dipakai yaitu cahaya dan sifat-sifatnya.

b. Menentukan kelompok siswa secara heterogen satu kelompok terdiri dari

4-5 siswa.

c. Menyiapkan kotak soal game/turnamen, lembar jawab, dan alat peraga,

serta alat/bahan untuk permainan.

d. Membuat angket untuk mengetahui minat belajar siswa siklus I terhadap

mata pelajaran IPA.

e. Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

45

f. Membuat soal evaluasi siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang telah

dilaksanakan.

2) Tindakan dan Observasi

Pada pelaksanaan penelitian ini penulis menjelaskan pembelajaran

sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat yaitu tindakan

dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran model

kooperatif tipe TGT di kelas 5A SDN Plumutan semester II tahun pelajaran

2013/2014. Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan rincian kegiatan

pembelajarannya.

Pertemuan I

a. Kegiatan Awal

b. Kegiatan Inti

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Eksplorasi

1. Guru menggali pengetahuan siswa dengan bertanya

jawab tentang cahaya dan sifat-sifatnya.

2. Guru menjelaskan sumber cahaya dan sifat-sifat cahaya

yang merambat lurus dan menembus benda bening.

(penyajian kelas)

3. Guru membagi kelompok siswa secara heterogen, satu

kelompok terdiri dari 4-5 siswa. (tim kelompok)

4. Guru menjelaskan tugas kelompok.

Elaborasi

5. Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok untuk

didiskusikan, diperdalam atau dipelajari lebih lanjut.

6. Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat

menjelaskan kepada anggota kelompoknya sampai

semua mengerti.

7. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk

membuktikan bahwa cahaya merambat lurus melalui

percobaan dengan alat dan bahan yang sudah

dipersiapkan sesuai .

50 Menit

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Apersepsi tentang materi cahaya dan sifat-sifat cahaya 10 Menit

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

setelah proses pembelajaran berlangsung

Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model

kooperatif tipe TGT.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

46

8. Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk

mendeskripsikan sifat cahaya yang mengenai berbagai

benda (bening, berwarna, dan gelap.

9. Guru membimbing diskusi siswa.

10. Setelah diskusi selesai kelompok maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok.

11. Siswa yang tidak presentasi boleh bertanya atau

menanggapi.

12. Siswa bersama guru membahas jawaban LKS tersebut.

13. Siswa dan guru mempersiapkan game akademik yang

dibagi dalam meja-meja turnamen. (game/turnamen)

14. Siswa menempati meja turnamen secara homogen dari

segi kemampuan akademik siswa (kemampuan siswa

setara).

15. Guru menjelaskan aturan turnamen. Setiap meja

turnamen diisi oleh pembaca soal, pemain dan penantang.

Pembaca soal membacakan soal dan jawaban yang sudah

diundi. Soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan

penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

dalam soal. Apabila penantang pemain menjawab benar,

maka berhak mendapatkan kartu poin. Jika pemain

menjawab salah dan penantang menjawab benar, maka

poin diberikan kepada penantang yang memberikan

jawaban benar. Jika semua pemain menjawab benar,

maka semua mendapatkan poin. Setiap peserta dalam

satu meja bergeser posisi searah jarum jam sampai soal

yang terdapat pada kotak soal habis.

16. Setelah selesai siswa kembali ke kelompok asal dan

menghitung skor yang diperoleh.

17. Guru menghitung skor kelompok dengan menjumlahkan

skor yang diperoleh siswa dan hasilnya dibagi dengan

jumlah anggota kelompok.

18. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

berdasarkan skor kelompok yang diperoleh dengan

kriteria good team, great team dan super team.

(penghargaan tim)

Konfirmasi

19. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai

materi yang belum dipahami siswa.

20. Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa.

21. Guru memberikan refleksi pembelajaran.

c. Kegiatan Akhir

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan dari 10 Menit

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

47

proses pembelajaran yang dilakukan.

2. Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya tentang cahaya dan sifat-sifatnya.

3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Pertemuan II

a. Kegiatan Awal

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Menyiapkan secara fisik dan psikis

Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin

doa.

Guru melakukan persensi siswa.

Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran

2. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi

sebelumnya.(apersepsi)

3. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan hari ini.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model

kooperatif tipe TGT terdiri dari: penyajian kelas, tim

kelompok, game/turnamen, dan penghargaan tim.

10 Menit

b. Kegiatan Inti

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Eksplorasi

1. Guru bertanya jawab mengulang materi yang dipelajari

minggu lalu.

2. Guru menjelaskan materi secara garis besar. (penyajian

kelas)

3. Guru membagi kelompok siswa secara heterogen terdiri

dari 4-5 siswa sesuai minggu lalu. (tim kelompok)

4. Guru membagikan LKS dan menjelaskan tugas

kelompok.

Elaborasi

5. Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap

kelompok untuk didiskusikan, diperdalam atau

dipelajari lebih lanjut.

6. Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua

anggota dalam kelompok itu mengerti.

7. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk

65 Menit

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

48

membuktikan 3 bayangan yang dihasilkan pada cermin

datar dan cermin lengkung (cembung atau cekung)

sesuai dengan petunjuk dalam LKS.

8. Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk memberikan

5 contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan

sehari-hari.

9. Guru membimbing diskusi siswa.

10. Setelah diskusi selesai salah satu kelompok maju ke

depan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

11. Siswa yang tidak presentasi boleh bertanya atau

menanggapi.

12. Siswa bersama guru meluruskan jawaban LKS tersebut.

13. Siswa dan guru mempersiapkan game akademik yang

dibagi dalam meja-meja turnamen. (game/turnamen)

14. Siswa menempati meja turnamen secara homogen dari

segi kemampuan akademik siswa (kemampuan siswa

setara).

15. Guru menjelaskan aturan turnamen. Setiap meja

turnamen diisi oleh pembaca soal, pemain dan

penantang. Pembaca soal membacakan soal dan jawaban

yang sudah diundi. Soal dikerjakan secara mandiri oleh

pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan dalam soal. Apabila penantang pemain

menjawab benar, maka berhak mendapatkan kartu poin.

Jika pemain menjawab salah dan penantang menjawab

benar, maka poin diberikan kepada penantang yang

memberikan jawaban benar. Jika semua pemain

menjawab benar, maka semua mendapatkan poin. Setiap

peserta dalam satu meja bergeser posisi searah jarum

jam sampai soal yang terdapat pada kotak soal habis.

16. Setelah selesai siswa kembali ke kelompok asal dan

menghitung skor yang diperoleh.

17. Guru menghitung skor kelompok dengan menjumlahkan

skor yang diperoleh siswa dan hasilnya dibagi dengan

jumlah anggota kelompok.

18. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

berdasarkan skor kelompok yang diperoleh dengan

kriteria good team, great team dan super team.

(penghargaan tim)

Konfirmasi

19. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai

materi yang belum dipahami siswa.

20. Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa.

21. Guru memberikan refleksi pembelajaran.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

49

c. Kegiatan Akhir

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil

pembelajaran.

2. Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa untuk

dikerjakan secara individu.

3. Guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi

silang.

4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

30 Menit

Pengamatan/Observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dilakukan oleh

observer yaitu guru kelas 5B. Pengamat/observer mengamati jalannya kegiatan

pembelajaran yang berlangsung untuk menilai proses pembelajaran IPA di

dalam kelas sesuai model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pengamat

mengisi lembar observasi guru dan siswa berdasarkan hasil pengamatan pada

pelaksanaan pembelajaran TGT.

3) Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil dan proses yang diperoleh dari

tindakan yang dilaksanakan. Refleksi pada siklus I dilaksanakan segera setelah

tahap implementasi/tindakan dan observasi selesai.Menganalisis

kekurangan/kelemahan yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran siklus I.

Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki

pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Kemudian membuat perencanaan

tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada pembelajaran

siklus I .

3.6.1 Siklus II

1) Perencanaan

Data yang telah diperoleh dari siklus I diidentifikasi dan hasil dari

observasi pada siklus I dijadikan pedoman agar lebih baik lagi di siklus II.

Pelaksanaan pembelajaran di siklus II dilaksanakan melalui hasil refleksi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

50

terhadap pembelajaran siklus I. Penulis melaksanakan menyusun rencana

perbaikan pembelajaran terlebih dahulu dengan rincian sebagai berikut:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan SK:

Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu

karya/model dan KD: Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau

lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Materi

pokok yang digunakan ”Karya/Model Berteknologi Sederhana dengan

Menerapkan Sifat Cahaya”.

b. Membuat kembali pembelajaran siklus dengan mengembangkan langkah-

langkah pembelajaran sesuai dengan model kooperatif tipe TGT.

c. Menyiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan saat pelaksanaan

pembelajaran model kooperatif tipe TGT.

d. Membuat angket minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA siklus II.

e. Menyiapkan alat peraga.

f. Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

g. Membuat soal evaluasi siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2) Tindakan dan Observasi

Pertemuan I

a. Kegiatan Awal

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Menyiapkan secara fisik dan psikis

Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin

doa.

Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran

siswa.

Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran

2. Apersepsi :

Mengingat kembali materi pelajaran yang telah

disampaikan sebelumnya.

3. Motivasi :

Alat apa saja yang cara kerjanya memanfaatkan sifat

cahaya?

4. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan hari ini.

10 Menit

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

51

5. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model

kooperatif tipe TGT terdiri dari: penyajian kelas, tim

kelompok, game/turnamen, penghargaan tim.

b. Kegiatan Inti

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Eksplorasi

1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

karya/model berteknologi sederhana yang menerapkan

sifat cahaya. (penyajian kelas)

2) Guru melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan

materi. “Karya/model apa saja yang menerapkan sifat-

sifat cahaya?”

3) Melalui tanya jawab siswa dapat menentukan model

yang akan dibuat dengan menerapkan sifat cahaya.

4) Siswa dan guru bertanya jawab tentang memilih dan

menentukan berbagai alat/bahan yang sesuai.

5) Siswa membentuk kelompok sesuai dengan

pembelajaran minggu lalu terdiri dari 4-5 siswa. (tim

kelompok)

6) Guru menjelaskan tugas kelompok.

Elaborasi

7) Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap

kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut.

8) Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua

anggota dalam kelompok itu mengerti.

9) Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk memilih dan

menentukan bahan/benda yang sesuai untuk membuat

periskop.

10) Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk

membuat periskop.

11) Guru membimbing diskusi siswa.

12) Jika sudah selesai, salah satu perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi.

13) Siswa yang tidak presentasi boleh bertanya atau

menanggapi.

14) Siswa bersama guru membahas jawaban LKS tersebut.

15) Siswa dan guru mempersiapkan game akademik yang

dibagi dalam meja-meja turnamen. (game/turnamen)

16) Siswa menempati meja turnamen secara homogen dari

segi kemampuan akademik siswa (kemampuan siswa

setara).

17) Guru menjelaskan aturan turnamen. Setiap meja

turnamen diisi oleh pembaca soal, pemain dan

50 Menit

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

52

penantang. Pembaca soal membacakan soal dan jawaban

yang sudah diundi. Soal dikerjakan secara mandiri oleh

pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan dalam soal. Apabila penantang pemain

menjawab benar, maka berhak mendapatkan kartu poin.

Jika pemain menjawab salah dan penantang menjawab

benar, maka poin diberikan kepada penantang yang

memberikan jawaban benar. Jika semua pemain

menjawab benar, maka semua mendapatkan poin. Setiap

peserta dalam satu meja bergeser posisi searah jarum

jam sampai soal yang terdapat pada kotak soal habis.

18) Setelah selesai siswa kembali ke kelompok asal dan

menghitung skor yang diperoleh.

19) Guru menghitung skor kelompok dengan menjumlahkan

skor yang diperoleh siswa dan hasilnya dibagi dengan

jumlah anggota kelompok.

20) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

berdasarkan skor kelompok yang diperoleh dengan

kriteria good team, great team dan super team.

(penghargaan tim)

Konfirmasi

21) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai

materi yang belum dipahami siswa.

22. Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa.

23. Guru memberikan refleksi pembelajaran.

c. Kegiatan Akhir

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan dari

proses pembelajaran yang dilakukan.

2. Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya tentang karya/model berteknologi sederhana

dengan menerapkan sifat cahaya.

3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

10 Menit

Pertemuan II

a. Kegiatan Awal

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Menyiapkan secara fisik dan psikis

Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin

doa.

Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran

siswa.

10 Menit

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

53

Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran

2. Apersepsi :

Mengingat kembali materi pelajaran yang telah

disampaikan sebelumnya.

3. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan hari ini.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

model kooperatif tipe TGT terdiri dari: penyajian kelas,

tim kelompok, game/turnamen, penghargaan tim.

b. Kegiatan Inti

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Eksplorasi

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

karya/model berteknologi sederhana yang menerapkan

sifat cahaya. (penyajian kelas)

2. Guru melakukan tanya jawab yang berhubungan

dengan materi. “Karya/model apa saja yang

menerapkan sifat-sifat cahaya?”

3. Melalui tanya jawab siswa dapat menentukan model

yang akan dibuat dengan menerapkan sifat cahaya.

4. Siswa dan guru bertanya jawab tentang memilih dan

menentukan berbagai alat/bahan yang sesuai.

5. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan

pembelajaran minggu lalu terdiri dari 4-5 siswa. (tim

kelompok)

6. Guru menjelaskan tugas kelompok.

Elaborasi

7. Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap

kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut.

8. Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat

menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua

anggota dalam kelompok itu mengerti.

9. Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk memilih dan

menentukan bahan/benda yang sesuai untuk membuat

kamera lubang jarum.

10. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk

membuat kamera lubang jarum, kemudian menguji cara

kerja model yang sudah dibuat.

11. Guru membimbing diskusi siswa.

12. Jika sudah selesai, salah satu perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi.

13. Siswa yang tidak presentasi boleh bertanya atau

menanggapi.

50 Menit

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

54

14. Siswa bersama guru membahas jawaban LKS tersebut.

15. Siswa dan guru mempersiapkan game akademik yang

dibagi dalam meja-meja turnamen. (game/turnamen)

16. Siswa menempati meja turnamen secara homogen dari

segi kemampuan akademik siswa (kemampuan siswa

setara).

17. Guru menjelaskan aturan turnamen. Setiap meja

turnamen diisi oleh pembaca soal, pemain dan

penantang. Pembaca soal membacakan soal dan

jawaban yang sudah diundi. Soal dikerjakan secara

mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan dalam soal. Apabila

penantang pemain menjawab benar, maka berhak

mendapatkan kartu poin. Jika pemain menjawab salah

dan penantang menjawab benar, maka poin diberikan

kepada penantang yang memberikan jawaban benar.

Jika semua pemain menjawab benar, maka semua

mendapatkan poin. Setiap peserta dalam satu meja

bergeser posisi searah jarum jam sampai soal yang

terdapat pada kotak soal habis.

18. Setelah selesai siswa kembali ke kelompok asal dan

menghitung skor yang diperoleh.

19. Guru menghitung skor kelompok dengan

menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dan hasilnya

dibagi dengan jumlah anggota kelompok.

20. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

berdasarkan skor kelompok yang diperoleh dengan

kriteria good team, great team dan super team.

(penghargaan tim)

Konfirmasi

21. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai

materi yang belum dipahami siswa.

22. Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa.

23. Guru memberikan refleksi pembelajaran.

c. Kegiatan Akhir

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan dari

proses pembelajaran yang dilakukan.

2. Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi

selanjutnya tentang karya/model berteknologi

sederhana dengan menerapkan sifat cahaya.

3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

10 Menit

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

55

Pertemuan III

a. Kegiatan Awal

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Apersepsi dan Motivasi

Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin

doa.

Guru melakukan salam dan mengabsen kehadiran

siswa.

Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran

2. Guru bersama siswa bertanya jawab mengulang materi

karya/model berteknologi sederhana yang menerapkan

sifat cahaya.

10 Menit

b. Kegiatan Inti

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru

secara individu.

20 Menit

c. Kegiatan Akhir

Proses Pembelajaran Alokasi

Waktu

Guru mengakhiri pembelajaran. 5 Menit

Pengamatan/Observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dilakukan oleh

observer yaitu guru kelas 5B. Pengamat/observer mengamati jalannya kegiatan

pembelajaran untuk menilai proses pembelajaran IPA di dalam kelas sesuai

model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pengamat mengisi lembar observasi

guru dan siswa berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran

TGT.

3) Refleksi

Refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahap tindakan dan

observasi selesai. Kemudian penulis menganalisis pelaksanaan pembelajaran

dari hasil tes evaluasi dan hasil minat belajar siswa pada akhir pembelajaran

siklus II. Hasil refleksi dari siklus II ini dikatakan selesai dan berhasil jik

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

56

persentase ketuntasan belajar siswa dalam siklus II sudah memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditentukan yaitu sebanyak 85% siswa sudah tuntas

KKM. Sedangkan pada minat belajar dikatakan meningkat jika siswa 75%

berada pada kriteria sangat berminat atau memiliki minat tinggi.

3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5A SDN

Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang setelah dilaksanakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian.

1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jala

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi

dilakukan secara langsung oleh observer atau pengamat dengan jalan melihat dan

mengamati kinerja guru dalam mengajar dan untuk mengamati keaktifan siswa

pada pelaksanaan pembelajaran melalui model koopertif tipe TGT pada mata

pelajaran IPA siswa kelas 5A SDN Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten

Semarang. Observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat masalah yang

terjadi pada saat tindakan yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak

lanjut/perbaikan. Instrumen observasi dilakukan jika guru mau mengamati

lagsung karakteristik dan minat belajar siswa.

2. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses

pembelajaran, sehingga penulis akan mengadakan tes tertulis yang akan

dilaksanakan pada akhir pertemuan tiap siklus. Hasil tes digunakan untuk

mengukur aspek kognitif pada tingkat ketercapaian penggunaan metode TGT

dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5A SDN Plumutan

Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang semester II.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

57

Adapun bentuk tes yang digunakan tes objektif (pilihan ganda). Siswa

nantinya hanya memilih jawaban dari alternatif yang dibuat penulis soal.

Dinamakan pilihan berganda karena penulis butir soal selalu menyediakan lebih

dari dua alternatif jawaban untul dipilih satu diantaranya sebagai jawaban yang

benar atau yang paling benar.

3. Angket/Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos

untuk diisi dan dikembalikan atau dijawab dibawah pengawasan penulis.

Kuesioner ditunjukan kepada responden, untuk memperoleh data yang sesuai

dengan tujuan penelitian.

Pada penelitian ini minat belajar siswa diukur dengan menggunakan

instrumen format penilaian dalam bentuk kuesioner. Instrumen bentuk kuesioner

atau angket digunakan bila akan menggali ranah afektif yaitu dari minat belajar

siswa, angket dibagikan dan diisi oleh siswa yang fungsinya untuk mengetahui

respon siswa atau tingkat respon siswa dalam pembelajaran IPA dengan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganlisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal tentang nama

siswa, nilai hasil ulangan siswa dan dokumentasi foto pada pelaksanaan

pembelajaran siklus I dan II sesuai model pembelajaran kooperatif tipe TGT di

kelas 5A SDN Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang khususnya

mata pelajaran IPA semester II tahun pelajaran 2013/2014.

3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data

1. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Lembar observasi ini digunakan

sebagai pedoman penelitian untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT sudah dilaksanakan atau tidak dalam pembelajaran IPA.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

58

Dalam penelitian ini, guru bertindak sebagai pelaksana pembelajaran.

Penulis meminta bantuan dari teman sejawat guru yang akan menjadi observer,

sementara penulis sendiri bertindak sebagai dokumenter dan pengamat proses

pembelajaran. Ada dua hal yang observer amati yaitu kegiatan guru saat mengajar

dan aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran. Untuk itu, lembar observasi

dibedakan menjadi dua yaitu lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa.

Untuk lembar observasi kinerja guru digunakan Rating Scale (Sugiyono,

2010: 141-148) dengan rentang skor 1-4 dengan 30 item. Skor maksimal dari

kegiatan pengamatan pembelajaran yang dirancang ialah 128. Kriteria yang

ditetapkan berdasarkan skor tersebut dapat dikategorikan dalam tingkat ” kurang”

jika skor hasil pengamatan <54%, tingkat “cukup baik” jika skor hasil

pengamatan 55%-69%, tingkat “baik” jika skor hasil pengamatan 70%-84%, dan

tingkat “baik sekali” jika skor hasil pengamatan ≥85%. Kisi-kisi lembar observasi

guru dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Guru

No Aspek yang diamati Nomor Item Jumlah

Item

1. Pra pembelajaran 1, 2 2

2. Kegiatan Awal Pembelajaran 3, 4, 5,6 4

3. Kegiatan inti pembelajaran

a. Penguasaan materi pembelajaran

7, 8,9

3

b. Pendekatan/strategi pembelajaran 10, 11, 12, 13

4

c. Model TGT

14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21,

22

9

d. Pemanfaatan media / sumber belajar 23, 24 2

e. Pembelajaran yang melibatkan siswa 25, 26, 27, 28 4

4. Penutup 29, 30, 31, 32 4

Total 32

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

59

Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi kinerja guru sesuai

dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipe TGT (Team Games

Tournament).

Untuk lembar observasi siswa digunakan rentang skor 1-4 dengan 32

item. Skor maksimal dari kegiatan pengamatan pembelajaran yang dirancang ialah

128. Kriteria yang ditetapkan berdasarkan skor tersebut menggunakan pedoman

Rating Scale dan dapat dikategorikan dalam kriteria ”kurang” jika skor hasil

pengamatan <54%, kriteria “cukup baik” jika skor hasil pengamatan 55%-69%,

kriteria “baik” jika skor hasil pengamatan 70%-84%, dan kriteria “sangat baik”

jika skor hasil pengamatan ≥85%. Kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dapat

dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Nomor Item Jumlah Item

1. Pra pembelajaran 1, 2 2

2. Kegiatan awal pembelajaran 3, 4, 5 3

3. Kegiatan inti pembelajaran

a. Penjelasan materi

pembelajaran

6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16,

17, 18

13

b. Pendekatan/strategi

pembelajaran

19, 20, 21, 22, 23,

24

6

c. Pemanfaatan alat/sumber

belajar

25, 26 2

d. Penilaian proses dan hasil

belajar

27, 28 2

e. Penggunaan bahasa

29, 30 2

4. Kegiatan akhir

31,32 2

Total

32

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

60

2. Butir Soal Tes

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes

kemampuan mengerjakan soal tes tertulis pada mata pelajaran IPA kelas 5

semester II. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar

kognitif atau pengetahuan siswa mengenai materi IPA dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Nomer

Soal Valid

Tidak

Valid

6. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya/model.

6.1Mendeskripsi-

kan sifat-sifat

cahaya.

Menyebutkan

sifat-sifat cahaya

1,12,15,

32, 33

1, 32 12,

15, 33

Menjelaskan

sifat cahaya

merambat lurus.

10,20,

26, 30

26 10,

20, 30

Mendeskripsikan

akan sifat cahaya

yang mengenai

berbagai benda

(bening,

berwarna, gelap).

2, 7, 11,

17,22,

29

2, 7,

11, 17,

22

29

Membuktikan

sifat-sifat cahaya

dapat

dipantulkan yang

mengenai cermin

datar, cermin

lengkung

(cembung atau

cekung).

5, 6, 8,

13, 14,

16, 19,

23, 25,

28, 31,

34, 35

6, 8,

14, 23,

28, 31,

35

5, 13,

16,

19,

25, 34

Memberikan

contoh peristiwa

pembiasan

cahaya dalam

kehidupan

sehari-hari.

3, 4, 9,

18, 21,

24, 27

3, 9,

21, 24,

27

4, 18

Jumlah 35 20 15

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

61

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Nomer

Soal

Valid Tidak

Valid

6. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya/model.

6.2 Membuat

suatu

karya/model,

misalnya

periskop atau

lensa dari

bahan

sederhana

dengan

menerapkan

sifat-sifat

cahaya

Menyebutkan

macam-macam

karya/model

berteknologi

sederhana yang

menerapkan sifat-

sifat cahaya.

2,

17,14,

20, 25

2, 14,

17,

20

25

Menentukan

model/karya yang

akan dibuat

dengan

menerapkan sifat-

sifat cahaya.

8, 19,

28, 29

8, 29 19, 28

Memilih dan

menentukan

berbagai

alat/bahan yang

sesuai.

1, 6, 18

1, 6, 18

Menggunakan

bahan/benda yang

sesuai dengan

rancangan.

3, 5, 10,

13, 22

10,

22

3, 5,

13

Membuat

karya/model yang

sesuai rancangan.

7, 16,

23, 24

7, 23,

24

16

Menguji cara

kerja model yang

dibuat

4, 9,

11, 12,

15, 21,

26, 27,

30

4,9,

11,

12

15,

21,

26

27,

30

Jumlah 30 20 10

3. Angket Minat Siswa

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan

data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

62

responden). Angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus

dijawab atau direspon oleh responden.

Instrumen minat menurut Djemari (2012:152) bertujuan untuk

memperoleh informasi tentang minat siswa terhadap suatu mata pelajaran

selanjutnya yang akan digunakan untuk meningkatkan minat siswa terhadapa

suatu mata pelajaran. Minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman

yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan

untuk tujuan perhatian atau penguasaan.

Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis angket tertutup,

dengan maksud responden memberikan tanda centang pada setiap alternatif

pernyataan yang telah disediakan oleh penulis kepada responden. Sedangkan

untuk bentuk angket tersebut isinya menggambarkan keadaan sebenarnya diri

responden. Untuk mengukur instrumen angket minat menggunakan pengukuran

skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang, atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu (Sugiyono,

2010: 134-135). Skala ini disusun dalam bentuk pernyataan dan diikuti oleh lima

respon yang menunjukkan tingkatan yang menggunakan lima butir pilihan dari

yang paling rendah sampai yang paling tinggi.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa Terhadap IPA

No Aspek Indikator

No Item

Positif Negatif

1 Kesadaran Menerima pelajaran dari guru

dengan senang.

1

Selalu belajar karena itu

merupakan kebutuhan yang

penting.

2

Belajar tanpa adanya paksaan

dari siapapun.

3

Tidak merasa bosan dalam

mengikuti pelajaran.

4

Mampu menyelesaikan soal-soal

dengan rasa senang

5

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

63

Senang berdiskusi tentang

materi pelajaran yang sedang

dipelajari

6

Mengikuti penjelasan guru dari

awal hingga pelajaran selesai.

7

Mengerjakan tugas dari guru

dengan sungguh-sungguh.

8

Membuat catatan yang lengkap

setiap mata pelajaran yang

diberikan oleh guru.

9

2. Perhatian Berusaha untuk tidak terlambat

mengikuti pelajaran.

10

Setelah selesai mempelajari

mata pelajaran, selalu

mengerjakan soal latihan.

11

Sebelum mengikuti pelajaran di

kelas, terlebih dahulu membaca

bahan pelajaran yang akan

dipelajari.

12

Selalu mendengarkan jika guru

sedang menjelaskan materi

pelajaran di kelas.

13

Berusaha mempunyai buku-

buku pelajaran untuk

mempermudah dalam belajar.

14

3. Konsentrasi Berusaha mencari bahan

pelajaran di perpustakaan.

15

Isi materi pelajaran menarik

untuk dipelajari.

16

Penjelasan dari guru mudah

untuk diikuti.

17

Dalam proses belajar, kalau ada

hal-hal yang belum dimengerti

maka tertarik untuk

menanyakannya pada guru.

18

Alat peraga yang digunakan

oleh guru dalam menjelaskan

materi selalu menarik.

19

Guru menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti, sehingga

tertarik untuk belajar di kelas.

20

Dalam menjelaskan materi, guru

bersikap sabar.

21

Mengikuti pembelajaran dengan

sungguh-sungguh

22

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

64

4. Kemauan Metode/cara yang digunakan

oleh guru dalam mengajar

menarik karena menggunakan

model TGT

23

Tertarik berdiskusi dalam

menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh guru.

24

Mengikuti beberapa les pada

mata pelajaran yang dianggap

sulit.

25

Kesadaran bertanya kepada

guru/orang tua apabila

mengalami kesulitan dalam

belajar.

26

Mencari materi tentang materi

lalu apabila tidak masuk

sekolah.

27

Setelah pulang sekolah

mengulang pelajaran yang sudah

dipelajari di sekolah.

28

Setelah pulang sekolah,

langsung mengerjakan PR.

29

Belajar tanpa disuruh oleh orang

tua.

30

Jumlah 22 8

3.8 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis data kuantitatif yaitu

berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan data kualitatif yaitu

berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi. Kemudian

hasilnya dianalisis secara deskriptif komparatif, yaitu membandingkan minat dan

hasil belajar IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Kemudian membuat

kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.

3.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individu pada

akhir pertemuan tiap siklus setelah proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran tipe TGT (Team Games Tournament). Instrumen soal terlebih

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

65

dahulu diuji cobakan pada kelas uji coba sebelum dibagikan kepada siswa untuk

mengetahui soal-soal yang valid. Pada penelitian ini validitas soal dilakukan

untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang hendak diukur.

Jika sudah diketahui soal-soal yang valid, maka soal sudah bisa diberikan pada

kelas penelitian.

Menurut Sudjana (2013:12), validitas berkenaan dengan ketepatan alat

penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang

seharusnya dinilai. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, Sugiyono (2010: 173).

Uji validitas data tergantung pada jenis data yang diperoleh. Data yang berbentuk

angka (kuantitatif) menggunakan uji validitas dalam program SPSS 16.0.

kemudian dideskripsikan atau dipaparkan hasilnya.

Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 75), suatu item instrumen penelitian

dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2.

Hasil uji validitas soal evaluasi siklus I pada lampiran 11 dan siklus II dapat

dilihat pada lampiran.

Berdasarkan uji validitas soal pada siklus I yang berjumlah 35, ada 20 soal

yang valid dan ada 15 soal yang tidak valid yaitu 4,5,10,12,13,15,16,18,19,

20,25,29,30,33,34. Hal tersebut terjadi karena nilai corrected item total

correlationnya kurang dari 0,2. Sedangkan, uji validitas soal pada siklus II yang

berjumlah 30, ada 20 soal yang valid dan ada 10 soal yang tidak valid yaitu nomor

3,5,13,16,18,19,25, 27,28,30. Hal tersebut terjadi karena nilai corrected item total

correlationnya kurang dari 0,2.

Menurut Sudjana (2013:12), uji reliabilitas adalah ketetapan atau

keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama, Sugiyono (2010:173). Menurut

Sugiyono (2012:184), suatu item instrumen penelitian dianggap reliabel jika

memiliki koefisien reliabilitas minimal α > 0,6. Berdasarkan teknik alpha nilai

reliabilitas instrumen yang dapat diterima harus lebih dari 0,6. Hasil uji reliabilitas

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

66

instrumen sebelum penelitian pada siklus I pada lampiran 11 dan siklus II dapat

dilihat pada lampiran 12.

3.8.2 Analisis Kesukaran Soal

Menurut Sudjana (2013:135), analisis tingkat kesukaran soal merupakan

mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal

mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Asumsi yang digunakan untuk

memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan

reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut.

Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar secara proporsional.

Suatu tes hasil belajar yang baik memiliki proporsi butir soal yang

tingkat kesukarannya seimbang, artinya berdistribusi secara normal. Menurut

Arikunto (2007: 207), ciri soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah

atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk

mencoba lagi karena ini diluar jangkauannya.

Cara mencari indeks kesukaran soal dengan rumus:

Di mana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar

JS = jumlah keseluruhan siswa

Kriteria tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2009:210):

P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

3.8.3 Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah angket minat siswa dan hasil

belajar siswa. Langkah pertama adalah pengubahan jawaban-jawaban soal tes atau

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

67

angket menjadi angka-angka. Angka-angka hasil penilaian tersebut selanjutnya

diubah menjadi nilai-nilai untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai minat

dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

a. Analisis angket minat siswa terhadap pembelajaran IPA dianalisis dengan

deskriptif kualitatif. Angket minat siswa ini dibuat dengan menggunakan

skala Likert. Skala Likert (Sugiyono, 2010:134-135) adalah skala yang

digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau

kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan

definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Cara menghitung

skor Skala Likert yaitu:

Pernyataan Positif

Sangat Setuju : 5

Setuju : 4

Kurang Setuju : 3

Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak setuju : 1

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju : 1

Setuju : 2

Kurang Setuju : 3

Tidak Setuju : 4

Sangat Tidak setuju : 5

Aspek pengukuran angket ini diukur dengan angket minat siswa. Angket

minat siswa yang penulis susun terdiri 30 butir pernyataan. Maka jumlah skor

tertinggi untuk item Sangat Setuju ialah 30 x 5 = 150, sedangkan item sangat

tidak setuju 1 x 30 = 30. Jadi, skor maksimal yang diperoleh yaitu 150 dan

nilai minimal yaitu 30. Sedangkan untuk menentukan kriteria minat siswa

harus dicari dahulu rentang skornya.

Rentang skor =

=

=

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

68

Jadi rentang skornya yaitu 24, setelah rentang skor diketahui dapat ditentukan

intervalnya.

Penilaian hasil minat belajar siswa diambil dari data kondisi awal, siklus I

dan siklus II. Penetapan nilai digunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah skor maksimal = 150

Dengan kriteria: 127-150 = Sangat Berminat

103-126 = Berminat

79-102 = Cukup Berminat

55-78 = Kurang Berminat

31-54 = Tidak Berminat

b. Analisis hasi belajar siswa dalam penelitian ini menghitung nilai dari setiap

siswa dan menghitung rata-rata nilai dari seluruh siswa atau siswa kelas 5A

SDN Plumutan.

Rumus menghitung nilai siswa adalah sebagai berikut:

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dapat dilihat dalam tabel kriteria

ketuntasan sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar SDN Plumutan

KKM Keterangan

≥ 65 Tuntas

< 65 Belum tuntas

Rata-rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

69

Keterangan:

x : Mean (rata-rata)

∑x : jumlah semua nilai siswa

∑n : jumlah siswa

Penyajian data kuantitatif juga dapat dipaparkan dalam bentuk persentase.

Rumus persentase ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:

Persentase ketuntasan =

x 100%

Jumlah siswa = 23

3.8.4 Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dari hasil

observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Data kualitatif yang diperoleh dari

observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran IPA berlangsung dengan

cara deskriptif, dan data ini hanya bersifat sebagai data pendukung. Untuk lembar

observasi kinerja guru dan siswa digunakan Rating Scale (Sugiyono, 2010: 141-

148) dengan rentang skor 1-4 dengan 30 item. Skor maksimal dari kegiatan

pengamatan pembelajaran yang dirancang ialah 128. Kriteria yang ditetapkan

berdasarkan skor tersebut dapat dikategorikan dalam tingkat ” kurang” jika skor

hasil pengamatan <54%, tingkat “cukup baik” jika skor hasil pengamatan 55%-

69%, tingkat “baik” jika skor hasil pengamatan 70%-84%, dan tingkat “baik

sekali” jika skor hasil pengamatan ≥85%. Pengisian lembar observasi dengan cara

memberi centang (√) pada kolom skala nilai. Kemudian skala nilai tersebut

dijumlahkan kemudian dikonversi atau diubah untuk menilai keterlaksanaan

pembelajaran yang dilakukan guru. Konversi keterlaksanaan pembelajaran guru

dapat dilihat sebagai berikut:

Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam

pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT dinilai dengan

rumus berikut ini.

00100

maksimalskor Jumlah

diperoleh yangskor Jumlah Nilai

Jumlah skor maksimal = 128

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7827/4/T1_292010067_BAB III... · mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

70

Dengan kriteria nilai: ≥ 85% = Baik Sekali

70 – 84 % = Baik

55 – 69 % = Cukup Baik

< 54 % = Kurang (Depdiknas, 2003)

3.9 Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang telah ditentukan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Minat belajar siswa dikatakan berhasil ditingkatkan apabila 75% siswa

mempunyai minat belajar tinggi atau pada kriteria sangat berminat terhadap

pembelajaran IPA.

2. Hasil belajar dikatakan tuntas apabila sebanyak 85% siswa telah mencapai

nilai KKM ≥65.

3. Pada hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dikatakan berhasil dilaksanakan jika

indikator observasi mencapai 75% pada kategori baik.