BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
1
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:8) metode penelitian kuantitatif
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan
digunakan untuk menguji besarnya hubungan strategi mengajar dan
kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri I
Susukan.
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitiannya ini yang menjadi populasi
penelitian adalah seluruh siswa kelas VII di SMP N I Susukan dengan
jumlah siswa keseluruhan 160 siswa yang terbagi dalam 5 kelas.
2
Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
VII A
VII B
VII C
VII D
VII E
31 siswa
33 siswa
33 siswa
32 siswa
31 siswa
Jumlah 160 siswa
Sumber : Tata Usaha SMP Negeri I Susukan
3.2.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Stratified Proportionate Random
Sampling. Menurut Gulo (2005:90) Stratified Proportionate Random
Sampling kalau besarnya pupulasi adalah N dan besarnya sampel yang
ditarik dari populasi tersebut adalah n, berarti proporsinya adalah n/N. Dari
setiap strata ditarik sampelnya sebanyak n/N dari jumlah anggota sebagai
anggota sampel. Berdasarkan jumlah populasi yang telah diketahui,
penarikan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin
dalam Riduwan (2010:71) sebagai berikut:
3
=
=
=
= 61,53 = 62
Keterangan:
= Jumlah sampel
= Jumlah populasi
= Presisi yang ditetapkan
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas menunjukkan bahwa
jumlah sampel dari siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan sejumlah 62
siswa. Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan dibagi secara
proporsional sesuai strata dari jumlah populasi itu. Menurut Gulo
(2005:90), pembagian sampel secara proporsional dari populasi yang
berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proporsional sebagai
berikut :
Tabel 3.2. Pembagian Sampel Secara Proporsional
Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel
I N1 n/N x N1
II N2 n/N x N2
II N3 n/N x N3
Jumlah n/N(N1 + N2 + N3) =n/N x N
4
Keterangan :
N = Besarnya populasi
N = Besarnya sampel yang ditarik dari populasi
n/N = Proporsi
Berdasarkan rumusan alokasi proporsional di atas, sampel
penelitian yang diambil dari siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan
adalah:
Tabel 3.3. Jumlah Sampel Siswa Kelas VII SMP Negeri I Susukan
Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel
VII A N1 = 31 62/160 x 31 = 12
VII B N2 = 33 62/160 x 33 = 13
VII C N3 = 33 62/160 x 33 = 13
VII D N4 = 32 62/160 x 32 = 12
VII E N5 = 31 62/160 x 31 = 12
Jumlah 160 62
3.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data primer. Data
primer menurut Sugiyono (2008:193) yaitu sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini data
primer yang digunakan dari siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan
5
yang berupa pertanyaan dan jawaban yang ada pada kuisioner yang telah
penulis bagikan.
3.3.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk
mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya (Gulo, 2005: 115). Peneliti dalam
penelitian ini menggunakan metode menggunakan metode angket,
observasi dan Wawancara.
1) Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara
dan kuisioner. Menurut Gulo (2005:116) pengamatan (Observasi)
adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kalaboratornya
mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama
penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan datang langsung ke
obyek yang diamati oleh peneliti yaitu SMP Negeri I Susukan.
2) Survei
Menurut Nan Lian dalam Gulo W. (2005:117-118) pengertian
survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan
instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel.
6
3) Wawancara
Wawancara atau interviu adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara, Bungin (2010:126). Wawancara pada penelitian ini
digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi awal mengenai
berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstuktur. Menurut
Sugiyono ( 2011: 233) wawancara tidak terstuktur adalah wawancara
yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedomana wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya.
4) Angket
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Menurut Sugiyono (2011: 142)
kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini berupa pernyataan tertutup yang diberikan kepada responden secara
langsung. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan
responden akan menciptakan kondisi yang cukup baik, sehingga
7
responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan cepat.
Angket ini disusun berdasarkan skala likert dengan 5 kategori pilihan
jawaban, yaitu sangat selalu(SL), sering(SR), kadang - kadang(KD),
jarang(JR), dan tidak pernah(TP). Selain itu, angket juga disusun
berdasarkan item favorable dan item unfavorable, berikut ini adalah
penilaian atas item favorable dan unfavorable.
3.4. Instrumen Penelitian
Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2011:102), instrument penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian. Penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel dependen dan
variabel independen, maka instrument penelitian untuk mengetahui hubungan
strategi mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa kelas
VII SMP Negeri I Susukan yaitu:
Tabel 3.4. Istrumen Hubungan strategi mengajar dan kepemimpinan guru
dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri I susukan
Variabel Indikator Pertanyaan Butir
1.Strategi
mengajar
(1) kemampuan
menggunakan
metode dalam
mengajar, (2)
kemampuan
memberikan
1. Apakah guru hanya
bercerita dalam
menjelaskan materi
kepada siswanya?
2. Apakah guru pada saat
mengajar juga disertai
10
8
suasan yang
menyenangkan,
(3) kemampuan
menggunakan
bahan ajar yang
menyenangkan
bagi siswa.
kegiatan diskusi atau
tanya jawab ?
3. Apakah guru selalu
menggunakan metode
yang anda sukai?
4. Apakah guru
menggunakan buku paket
atau LKS pada saat
mengajar di dalam kelas?
5. Apakah guru memberikan
tugas atau PR kepada
siswanya?
6. Apakah guru selalu
memberikan kesempatan
kepada siswanya untuk
ikut aktif dalam proses
belajar mengajar?
7. Apakah guru memberi
kesempatan kepada
siswanya untuk
berdiskusi?
8. Apakah guru selalu
mengajak siswanya
praktek yang berkaitan
dengan materi pelajaran
yang sedang diajarkan?
9. Apakah guru memberikan
motivasi sebelum
kegiatan belajar mengajar
berlangsung?
10. Apakah guru memberikan
perhatian kepada
siswanya ketika
mengajar?
2.kepemimpinan
guru
(1) kemampuan
bekerjasa sama
dengan siswanya,
(2) kemampuan
memecahkan
masalah anak
didiknya.
1. Apakah guru memberi
sanksi kepada siswanya
yang tidak mengerjakan
tugas?
2. Apakah guru memberi
nilai lebih kepada siswa
yang dapat menjawaab
pertanyaan dari guru?
3. Apakah guru selalu
membantu siswanya yang
mengalami kesulitan
belajar?
10
9
4. Apakah guru
menggunakan media
mengajar yang menarik
pada saat mengajar?
5. Apakah di setiap akhir
pelajaran guru memberi
kuis soal kepada
siswanya?
6. Apakah guru selalu
mengarahkan siswanya
untuk belajar di rumah?
7. Apakah guru selalu
memberikan pekerjaan
rumah kepada siswanya?
8. Apakah guru selalu
memberi informasi terbaru
yang berkaitan dengan
materi pelajaran?
9. Apakah guru selalu
memperhatikan kesiapan
siswa sebelum kegiatan
belajar – mengajar
berlangsung?
10.Apakah guru selalu
memberikan masukan
kepada siswanya?
3.motivasi
belajar
(1) tekun
menghadapi
tugas, (2) ulet
menghadap
kesulitan, (3)
lebih senang
bekerja mandiri.
1. Apakah anda belajar
terlebih dahulu materi
yang akan diajarkan di
sekolah?
2. Apakah anda selalu
mengerjakan tugas atau
pekerjaan rumah dari
guru?
3. Apakah sebelum
berangkat sekolah anda
mengecek buku yang akan
dibawa sesuai dengan
jadwal?
4. Apakah anda meminta
bantuan kepada teman
ketika kesulitan
mengerjakan soal atau
tugas?
5. Apakah anda selalu
mempelajari kembali di
15
10
rumah materi yang
diajarkan di sekolah?
6. Apakah anda
memperhatikan dengan
sungguh- sungguh ketika
guru menjelaskan materi
di depan kelas?
7. Apakah anda selalu bolos
jika ada materi yang kamu
anggap sulit atau bosan?
8. Apakah anda belajar untuk
mendapatkan nilai baik?
9. Apakah anda setiap kali
mengumpulkan tugas dari
guru selalu tepat waktu?
10. Apakah anda selalu
berusaha mengikuti jam
tambahan yang diberikan
oleh guru?
11. Apakah anda mencatat
hal – hal yang penting
dari materi yang
diterangkan oleh guru?
12. Apakah anda
mengerjakan tugas
secara sungguh –
sungguh yang diberikan
oleh guru?
13. Apakah anda selalu
bertanya materi yang
tidak tahu kepada guru
pada saat guru
menerangkan?
14. Apakah anda di rumah
belajar walaupun tidak
ada tugas atau ulangan di
sekolah?
15. Apakah anda selalu pergi
ke perpustaaan pada saat
istirahat maupun jam
kosong?
11
3.5. Uji Validitas dan Uji Realibilitas
3.5.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur
terhadap konsep yang diukur sehingga benar – benar mengukur apa yang
seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen
menurut Riduwan (2010:73) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat
ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Hasil
penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pada penelitian ini, pengujian validitas menggunakan bivariate
pearson ( korelasi pearson produt moment ) dengan rumus sebagai berikut:
r xy =
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi item total (bivariate pearson)
i = skor item
x = skor total
n = banyaknya subjek
Dalam penelitian ini syarat untuk menentukan validitas suatu
instrumen adalah jika item instrumen memiliki koefisien korelasi r = 0,30.
12
Bila harga korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir
instrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau di buang
(Sugiyono, 2011:126).
Tabel 3.5
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen strategi mengajar
Item – Total Statistics
Item Pearson correlation Keputusan
VAR00001 .682 Valid
VAR00002 .528 Valid
VAR00003 -.697 Tidak Valid
VAR00004 -.244 Tidak Valid
VAR00005 -.334 Tidak Valid
VAR00006 .482 Valid
VAR00007 .535 Valid
VAR00008 .439 Valid
VAR00009 .716 Valid
VAR000010 .793 Valid
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa dari 10 item instrumen variabel
strategi mengajar 7 item dinyatakan valid dan hanya 3 item yang
dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki
koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid
sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka
dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variabel
strategi mengajar yang dapat digunakan yaitu item1, item2, item5, item6,
item7.
13
Tabel 3.6
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen kepemimpinan Guru
Item – Total Statistics
Item Pearson correlation Keputusan
VAR00001 .500 Valid
VAR00002 .638 Valid
VAR00003 .687 Valid
VAR00004 .470 Valid
VAR00005 .400 Valid
VAR00006 .415 Valid
VAR00007 -.441 Tidak Valid
VAR00008 -.100 Tidak Valid
VAR00009 .348 Valid
VAR00010 .375 Valid
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa dari 10 item instrumen variabel
kepemimpinan guru 8 item diantaranya dinyatakan valid dan hanya 2 item
yang dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen
memiliki koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item
instrumen valid sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi
dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item
instrumen variabel kepemimpinan guru yang dapat digunakan yaitu item1,
item2, item3, item4, item5, item6, item9, item10.
14
Tabel 3.7
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa
Item – Total Statistics
Item Pearson correlation Keputusan
VAR00001 .247 Tidak Valid
VAR00002 .705 Valid
VAR00003 .661 Valid
VAR00004 .064 Tidak Valid
VAR00005 .598 Valid
VAR00006 .915 Valid
VAR00007 .018 Tidak Valid
VAR00008 .741 Valid
VAR00009 .443 Valid
VAR00010 .528 Valid
VAR00011 .305 Valid
VAR00012 -.078 Tidak Valid
VAR00013 .419 Valid
VAR00014 .511 Valid
VAR00015 .603 Valid
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS17.0
Pada tabel 3.7 dari 15 item instrumen 10 item instrumen variabel
motivasi belajar 11 item diantaranya dinyatakan valid dan hanya 4 item
yang dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen
memiliki koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item
instrumen valid sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi
dibawah 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item
instrumen variabel kepemimpinan guru yang dapat digunakan yaitu item2,
item3, item5, item6, item8, item9, item10, item11, item13, item14, item15.
3.5.2. Uji Realibilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
15
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas
artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2002:154).
Pada penelitian ini rumus reliabilitas dengan metode alpha arikunto
dalam priyatno (2010:98) adalah sebagai berikut:
11 1-
Keterangan:
r11 : realibilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
: jumlah varians butir
: varians total
Dalam penelitian ini Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan
rumus Cronbach's Alpha, instrumen penelitian dianalisis
menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Untuk pengujian
biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sakaran
dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Strategi Mengajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.716 7
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0
16
Tabel 3.8 menunjukan bahwa instrumen dari variabel strategi
mengajar mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,716 artinya instrumen
dari variabel strategi mengajar dapat dikatakan reliabel. Sesuai dengan
batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan
0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Tabel 3.9
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kepemimpinan Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.567 8
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0
Tabel 3.9 menunjukan bahwa instrumen dari variabel kepemimpinan
guru mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,567 artinya instrumen dari
variabel kepemimpinan guru dapat dikatakan reliabel. Sesuai dengan
batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan
0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Tabel 3.10
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.823 11
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0
Tabel 3.10 menunjukan bahwa instrumen dari variabel motivasi
belajar siswa mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,823 artinya
instrumen dari variabel motivasi belajar siswa dapat dikatakan
17
reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
3.6. Pengujian Asumsi Klasik
3.6.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk
mengukur data berskala ordinal, interval, atau pun rasio. Jika analaisis
meggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus
terpenuhi yaitu data data bersala dari distribusi yang normal. Jika data
tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan
adalah adalah statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan
digunakan akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai pada
kolmogorov – smimov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 0,05, Priyatno (2010:71).
3.6.2. Uji Liniearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini
biasanya digunakan sebagai persyarat dalam analisis korelasi atau regresi
linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearty pada
taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang
linier bila signifikansi kurang dari 0,05, Priyatno (2010:73).
18
3.7. Teknik Analisi Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
analisis korelasi parsial dengan bantuan SPSS versi 17,0.
3.7.1. Analisis Pendahuluan
Menurut Priyatno (2010:12) analisis deskriptif menggambarkan
tentang ringkasan data – data penelitian seperti mean, standar defiasi,
varian, modus dll. Juga dilakukan pengukuran skewnes dan kortosis untuk
menggambarkan distribusi data apakah norma atau tidak. Dalam
pembahasan ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan
gambaran tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean dan standar
defiaasi dengan menggunakan SPSS Windows versi 17,0.
3.7.2. Analisis Lanjutan
a) Analisis Korelasi Ganda ( R )
setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisi
data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi
ganda ( multile correlation). Menurut Priyatno (2010:65) analisi
korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel independen (X1, X2,..... Xn) terhadap variabel dependen
(Y) secara serentak. Untuk dapat menghitung korelasi ganda maka
harus dihitung terlebih dahulu dengan korelasi product moment dari
pearson dengan asumsi bahwa distribusi data tersebar secara normal.
Penelitian ini membahas ada tidaknya hubungan antara strategi
mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa
19
siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan. kisaran (range) korelasi 0
sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif.
Korelasi sama dengan +1 artinya kedua variabel memiliki hubungan
linier sempurna ( membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna
seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik maka Y juga naik.
Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan
limier sempurna ( membentuk garis lurus) negatif. Korelaso sempurna
seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik maka nilai Y turun dan
sebaliknya jika X turun maka Y naik. Analisis korelasi dimulai dari
analisis konormalan data masing masing variabel dan anlisis korelasi
product moment dari pearson.
Adapun rumus korelasi ganda dengan dua variabel independen
adalah, Priyatno (2010:65) adalah:
(ryx1)2
+ (ryx2)2 – 2. (ryx1). (ryx2). (rx1x2)
Ry.x1x2 =
1 – ( rx1x2)2
Keterangan :
Ryx1x2 = korelasi variabel x1dengan x2secara bersama – sama dengan motivasi
belajar
ryx1 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara x1dengan y
ryx2 = korelasi sederhana ( product moment pearson ) antara x1dengan y
rx1x2 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara x1dengan x2
20
Pengolaha data menggunakan program SPSS for windows versi17,0.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi α = 5%, Priyatno
(2010:26). Pemberian penafsiran terhadap koofisien korelasi yang ditemukan
tersebut besar atau kecil maka dapat berpedoman pada ketentuan yang
dikemukakan oleh sugiyono dalam Priyatno ( 2010:65) adalah sebagai berikut.
Tabel.3.11. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koofisien
Korelasi
Interval Koofisien Tingkat hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat