BAB III METODE PENELITIAN (CAR) yang dilakukan...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN (CAR) yang dilakukan...
57
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif,
artinya peneliti berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPS yang mengajar
kelas V SDN III Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo tahun
pelajaran 2011/2012. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian
dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga dilakukan secara partisipatif,
artinya peneliti dengan dibantu rekan seangkatan secara langsung terlibat dalam
penelitian.
3.2. Setting Penelitian dan Sumber Data
Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian
dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas. Kelas V ini dipilih atas dasar kesepakatan peneliti
dan guru bidang studi IPS kelas V. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah
siswa, guru, hasil observasi selama pelaksanaan tindakan di kelas, catatan
lapangan, hasil angket motivasi belajar siswa, hasil wawancara dengan siswa dan
guru, hasil tes, hasil pekerjaan.
3.3. Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 3 Karangrejo
Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan hasil pengamatan pada pra penelitian, siswa kelas V SDN 3
Karangrejo kurang memiliki motivasi dalam belajar khusus pada mata pelajaran
IPS. Siswa kelas V pada umumnya berada pada usia 10-11 tahun. Perkembangan
58
kognitif anak pada usia ini menurut Piaget (Dahar, 1988), memiliki beberapa
karakteristik antara lain: kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai dengan
sifat, dapat mengatur obyek sesuai skala dimensi berat dan warna. Dari segi
kemampuan bahasa, anak pada usia ini memiliki keampuan memakai kalimat
majemuk dan gabungan, serta mulai mengerti tentang perubahan makna dan
bahasa atau perilaku.
3.4. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Karangrejo
Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo tahun ajaran 2011/2012 berjumlah
12 siswa dan seorang guru IPS yang mengampu mata pelajaran IPS di kelas
tersebut. Sedangkan obyek penelitiannya adalah keseluruhan proses pembelajaran
pada penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran IPS SDN 3
Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo.
3.5. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang menunjukkan adanya variasi (dan
bukan hanya satu macam), baik bentuknya, besarnya, kualitasnya, nilainya,
warnanya, dan sebagainya (Mustikawan, 2008). Variabel dalam penelitian ini
adalah variabel bebas dan variabel terikat.
3.5.1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain. Arikunto (2006), menyebutkan bahwa
variabel ini dapat disebut juga sebagai variabel independent. Dalam
penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (X) adalah metode Mind
Map
3.5.2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas.Variabel ini dapat juga disebut variabel dependent
59
(Arikunto, 2006).Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
(Y) adalah motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
3.6. Instrumen Penelitian
Berikut uraian mengenai instrumen pembelajaran:
1. Lembar observasi kegiatan pembelajaran
Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk
mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, seperti
keterlaksanaan RPP dan keterlaksanaan rencana tindakan. Lembar observasi
ini juga digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran, kemampuan siswa dalam merangkum materi pelajaran IPS
yang diberikan oleh guru, kendala-kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan kejadian-kejadian spesifik lainnya
dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi ini juga difungsikan sebagai
sarana untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
Mengacu pada modifikasi RPP yang didesain acuan pada
PERMENDIKNAS No 41 tahun 2007, dikolaborasikan dengan metode Mind
Map dan substansi materi IPS kelas V, kemudian didesain RPP dengan
metode Mind Map, maka acuan lembar observasi yang dilakukanpun
berdasarkan RPP modifikasi yang dibuat tersebut. Adapun lembar observasi
dapat dilihat pada kisi-kisi lembar observasi berikut:
60
Tabel 3. 1Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
TahapanKegiatan
Aspek yangDiamati
Indikator
KegiatanAwal
MembukaPelajaran
a. Memberikan salam.b. Memberikan apersepsi.c. Penyampaian tujuan pembelajarand. menyiapkan alat peraga berupa karton putih,
spidol berwarna, gambar-gambar berwarnayang terkait dengan kata kunci konsep-konseppada materi yang akan diajarkan
Kegiatan inti
PenyampaianMateri dan
StrategiPembelajaran
a. menjelaskan tujuan pembelajaran ataukompetensi dasar yang perlu dicapai.
b. menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuruaian kegiatan sesuai silabus.
PenggunaanMetode
Pembelajarandan
PemanfaatanSumberBelajar
a. guru memaparkan materi kemerdekaan dengankonsep-konsep kunci dari materi yang akandiajarkan.
b. menggunakan gambar berwarna yang ditempelditengah sebagai representasi konsep materikemerdekaan.
c. membuat cabang-cabang sesuai konsep utamakemerdekaan dengan menggunakan simbolgambar atau kata kunci yang dipahami olehsiswa.
d. menghubungkan cabang-cabang atau sub topikpembelajaran dari ide sentral atau topikpembelajaran ke sub topik pembelajarantingkat dua, tiga ke tingkat selanjutnya.
e. Siswa diminta untuk membuat Mind Map yangsama seperti yang telah dibuat guru, yangberkaitan dengan materi mempersiapkan danmempertahankan kemerdekaan.
f. Guru mendampingi siswa selama siswamembuat Mind Map.
g. Guru membantu siswa yang mengalamikesulitan dengan cara menggali informasi yangdimiliki siswa untuk diasosiasikan denganmateri yang sedang dipelajari.
61
Tabel 3. 2Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
TahapanKegiatan
Aspek yangDiamati
Indikator
KegiatanAwal
MembukaPelajaran
a. Siswa siap menerima pelajaranb.Siswa dapat menjawab pertanyaan apersepsi.c. Siswa memahami tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
PenyampaianMateri dan
StrategiPembelajaran
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru.b. Siswa aktif bertanya tentang menggunakan alat
peraga dan menerapkan metode MindMapping.
c. Siswa mengerti instruksi tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakanmetode Mind Map.
PenggunaanMind
Mapping
a. Siswa menggunakan gambar dengan benarsebagai representasi dari konsep kemerdekaan.
b. Siswa menjabarkan konsep utama dalambentuk cabang-cabang (sub konsep).
c. Keseuaian antara konsep utama dengan subkonsep (cabang).
PenilaianPrestasibelajar
a. mempresentasikan hasil temuannya melaluiMind Map tentang materi mempersiapkan danmempertahankan kemerdekaan
b. Mengerjakan tes
PenilaianPrestasibelajar
a. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasiltemuannya melalui peta konsep tentang materimempersiapkan dan mempertahankankemerdekaan.
b. Pemberian kuis/pertanyaan.c. Pemberian penghargaan atas hasil yang dicapai
siswa.Kegiatan
AkhirMengakhiriPelajaran
a. Bersama dengan guru, siswa membahas hasilpembelajaran
b. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkanhasil pembelajaran
c. Guru memberikan pemantapan kepada siswad. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswae. Guru memberikan tes
62
c. Menerima penghargaan dari hasil yang telahdicapai
d. Perubahan prestasi belajar per siklus denganacuan pada KKM.
KegiatanAkhir
MengakhiriPelajaran
a. Membahas bersama guru hasil pembelajaranb. Membuat kesimpulanc. Mengerjakan tugas lanjutan yang diberikan
gurud. Mengerjakan tes
2. Lembar angket motivasi belajar IPS
Lembar angket digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi
belajar IPS siswa. Angket berisi kumpulan pernyataan yang diberikan kepada
siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan
metode Mind Map (peta pikiran). Pada bab II telah dijelaskan bahwa dalam
motivasi belajar siswa, ada tiga aspek mendasar yang terkandung yaitu:
mendorong individu untuk berbuat, yaitu diukur melalui ada atau tidaknya
dorongan menggunakan metode Mind Map dalam pembelajaran IPS,
menyeleksi suatu perbuatan (tindakan) yaitu dengan sadar memilih
menggunakan metode Mind Map dalam pembelajaran IPS dan tindakan
tersebut adalah tindakan untuk mencapai tujuan – yaitu berhasil dalam belajar,
yang diukur dengan adanya upaya mencapai KKM. Kisi-kisi angket motivasi
belajar dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 3Kisi-Kisi Motivasi Belajar Siswa
Variabel Aspek Indikator Item
Motivasibelajarsiswa
Mendorongindividu untukberbuat
Terdorong menggunakanmetode Mind Map dalampembelajaran IPS
1 – 8
Menyeleksisesuatuperbuatan(tindakan)
Memilih menggunakanmetode Mind Map dalampembelajaran IPS
9 – 15
Mencapai tujuan Berhasil mencapai KKM 16 – 25
63
Untuk mengukur skala motivasi digunakan pernyataan skala
menggunakan rumus Likert yang sudah dimodifikasi, yaitu skala terdiri dari
empat tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap suatu
pernyataan. Penggunaan modifikasi skala Likert ini dimaksudkan untuk
menghilangkan kelemahan yang dikandung dalam skala lima tingkat.
Modifikasi skala Likert meniadakan kategori meniadakan jawaban yang
tengah (Hadi, 1990).
Tabel 3. 4
Skala modifikasi Likert
Jawaban Favorable Unfavorable
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
3. Lembar Soal Tes
Lembar soal-soal tes yang akan diberikan kepada siswa sebelum dan
setelah pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. Adapun
lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan
metode Mind Map dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penjabaran
lembar soal tes dapat dilihat pada kisi-kisi soal dalam tabel berikut:
64
Tabel 3. 5Kisi-Kisi Soal
3.7. Teknik Pengumpulan Data
3.7.1. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung. Obervasi yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain
konsistensi RPP dengan pelaksanaan pembelajaran, cara guru mengajarkan
materi, cara guru menggunakan metode pembelajaran Mind Map, cara guru
menjelaskan tujuan pembelajaran dan bagaimana menggunakan metode
Mind Map, serta cara guru memberikan penilaian. Disamping itu, observasi
SK KD Indikator
Item soal
No
item
Jumlah
item
Menghargaitokoh pejuangdan masyarakatdalammempersiapkankemerdekaanIndonesia.
Menghargai jasadan peranantokohperjuangandalammempersiapkankemerdekaanIndonesia
Mengidentifikasiperistiwa pentingmenjelangproklamasiMendeskripsikanlangkah-langkahdalam merumuskandasar NegaraIndonesia Merdeka
1-10 10
Menjelaskan detik-detik proklamasiKemerdekaanIndonesiaMenguraikan alatkelengkapanNegaraMenghargai jasapara pahlawandalammempersiapkankemerdekaan
11-35 25
65
juga dilakukan pada siswa antara lain: keaktifan siswa dalam menggunakan
metode pembelajaran Mind Map, perubahan prestasi belajar dari siklus I ke
siklus II, termasuk hal-hal yang mendorong selain metode pembelajaran
Mind Map, yang ikut mempengaruhi siswa pada perubahan prestasi
belajarnya tiap siklus.
3.7.2. Angket
Untuk dapat mengukur motivasi belajar siswa dalam menggunakan
Mind Map, disusun sejumlah pernyataan yang berbentuk pernyataan positif
atau pernyataan yang mendukung penggunaaan Mind Map; dan pernyataan
negatif atau pernyataan yang menolak menggunakan metode Mind Map.
3.7.3. Tes
Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran dari setiap siklus. Dengan
memberikan soal kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi yang dipelajari.
3.8. Definisi Operasional
3.8.1. Metode Mind Map
Mind mapping dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang
menggunakan teknik mencatat tingkat tinggi, dimana melalui catatan siswa
ini, siswa harus mengasosiasikan antara satu topik/konsep dengan
konsep lain dengan melibatkan kedua belah otak siswa, dimana otak kanan
contohnya lebih banyak menyimpan gambar yang menyenangkan bagi
siswa, warna, irama, dan imajinasi, sedangkan otak kiri contohnya kata,
angka, analisa, logika dan hitungan.
3.8.2. Motivasi belajar
Keinginan belajar dari siswa disebabkan oleh dua hal yaitu sebab dari
dalam diri sendiri yang disebut juga sebagai motivasi intrinsik dan sebab
dari luar diri siswa yaitu motivasi ekstrinsik.
66
3.8.3. Prestasi belajar
Hasil atau capaian yang telah diperoleh siswa karena telah melewati
proses belajar mengajar, dimana hasil atau capaian itu diukur dengan
memberikan tes. Nilai yang diperoleh dari hasil tes tersebut kemudian yang
diukur untuk melihat siswa tersebut telah berhasil mencapai belajarnya atau
masih belum. Agar lebih terukur, kriteria nilai sebagai bukti keberhasilan
bahwa siswa tersebut telah berhasil mengikuti proses pembelajaran, diukur
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
3.9. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang
dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang dikutip
oleh Pardjono dalam Panduan Penelitian Tindakan Kelas (2007), penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklusnya
meliputi beberapa tahapan yang meliputi perencanaan (planning), tindakan
(action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection) dalam suatu
spiral yang saling terkait. Adapun model penelitian tindakan kelas menurut
Kemmis dan Taggart dapat terlihat pada gambar berikut ini :
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) oleh Kemmis dan Taggart
67
(sumber : Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi (2007)Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus, yang terdiri
dari tiga tahap yaitu:
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan dan pengamatan (acting and observasing)
3. Refleksi (reflecting)
Ketiga tahap siklus di atas dijelaskan sebagai berikut: pertama pada
tahap perencanaan. Pada tahap ini, yang perlu dilakukan adalah
merencanakan desain pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran dan
metode pembelajaran yang direncanakan. Juga, pada tahap ini dirancang
alat-alat peraga yang dapat mendukung berlangsungnya proses pembelajaran
dengan menerapkan metode Mind Map. Terakhir, didesain juga lembar
pengamatan (observasi) yang nantinya lembar observasi ini akan digunakan
sebagai salah satu alat ukur untuk melakukan analisis dan evaluasi bagi
perencanaan berikutnya. Kedua, setelah didesain perencanaan ini langkah
berikut yang akan dilakukan adalah melaksanakan perencanaan yang dibuat,
sekaligus mengamati proses pelaksanaan tersebut. Apakah pelaksanaan
siklus ini telah sesuai dengan perencanaan yang dimuat, termasuk kendala-
kendala apa yang dihadapi selama proses pelaksanaan di luar dari rencana
yang dibuat. Ketiga, setelah dilakukan pelaksanaan, maka langkah terakhir
adalah melakukan refleksi. Refleksi dimaksudkan untuk menganalisis dan
mengevaluasi hal-hal yang belum direncanakan pada siklus I untuk
selanjutnya dilakukan pada siklus II.
Namun demikian, dalam penelitian ini pelaksanaan pengamatan
(action) dan pengamatan (observasing), dipisahkan menjadi bagian-bagian
tersendiri. Uraian keseluruhannya dapat dilihat pada paparan di bawah ini:
68
Siklus I Pertemuan I
1. Perencanaan
Pada tahap ini, penulis menyusun langkah-langkah kegiatan, antara lain:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Menetapkan alat-alat peraga berdasarkan pada materi dan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
d. Menyusun angket
e. Membuat lembar observasi guru dan siswa
f. Membuat soal evaluasi
2. Implementasi Tindakan
a. Melakukan kolaborasi dengan guru kelas V
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang telah disusun, termasuk
melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu walaupun dalam
rencana, tindakan-tindakan tersebut belum ditentukan atau dirumuskan
sebelumnya.
c. Melaksanakan pembelajaran dengan metode Mind Map.
3. Observasi
a. Menghimpun teman dan masukan yang diperoleh selama proses
kegiatan baik temuan dari penulis seperti temuan melalui lembar
observasi, temuan lapangan, maupun masukan dari guru selaku
observer.
b. Merencanakan kembali tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam
mencapai tujuan penelitian yang diharapkan
4. Refleksi
a. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap semua informasi dan data
yang diperoleh dari temuan.
b. Membuat rencana baru untuk melakukan tindakan berikutnya.
69
Siklus I Pertemuan II
1. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan
kedua rencana yang dilakukan adalah membuat rencana pembelajaran
yang lebih terarah dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi
yang diajarkan
a. Menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang lebih akurat
melalui hasil yang dicapai pada siklus I
b. Membuat skema pembelajaran yang lebih terarah untuk peningkatan
pemahaman siswa baik tentang metode pembelajaran maupun tentang
materi yang disampaikan
2. Implementasi Tindakan
a. Melaksanakan proses pembelajaran seperti yang telah disusun pada
tahap perencanaan
b. Melaksanakan pembelajaran aktif berdasarkan metode Mind Map.
c. Memantau perkembangan belajar siswa baik pada saat KBM
berlangsung maupun setelah KBM.
d. Melibatkan observer sebagai penyeimbang dalam mengevaluasi
terhadap hasil yang dicapai siswa
e. Siswa mengerjakan soal-soal pada lembar LKS yang telah disediakan
3. Observasi
a. Mengumpulkan data prestasi belajar siswa baik secara tertulis melalui
LKS, dan hasil evaluasi maupun sikap selama KBM berlangsung
b. Memantau dan memperbaiki kinerja siswa terhadap hasil
pembelajaran khususnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah
standar (kurang dari kriteria KKM).
c. Mengevaluasi pemahaman belajar siswa terhadap materi Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia melalui tes
70
4. Refleksi
a. Mengumpulkan dan menganalisis semua data yang menjadi temuan
pada saat KBM berlangsung, baik dari guru yang membantu sebagai
observer maupun dari siswa.
b. Membuat rencana baru untuk perbaikan atau pengayaan dan tindakan
pada siklus berikutnya.
Siklus II Pertemuan I
1. Perencanaan
Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I pertemuan II, maka
perencaan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Membuat skema pembelajaran yang lebih terarah pada peningkatan
pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan.
b. Menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang akurat melalui
hasil yang dicapai pada siklus I
2. Implementasi Tindakan
a. Melaksanakan proses pembelajaran seperti yang telah disusun pada
tahap perencanaan.
b. Melaksanakan pembelajaran aktif berdasarkan metode Mind Map.
c. Memantau perkembangan belajar siswa baik pada saat KBM
berlangsung maupun setelah KBM.
d. Melibatkan observer sebagai penyeimbang dalam mengevaluasi
terhadap hasil yang dicapai siswa
e. Memperbaiki dan terus menyempurnakan beberapa kekurangan
terhadap pembelajaran yan sedang berlangsung
f. Siswa mengerjakan soal-soal pada lembar LKS yang telah disediakan
3. Observasi
a. Mengumpulkan data prestasi belajar siswa baik secara tertulis melalui
LKS, dan hasil evaluasi maupun sikap selama KBM berlangsung
71
b. Memantau dan memperbaiki kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran
khususnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar (kurang
dari kriteria KKM).
c. Mengevaluasi pemahaman belajar siswa terhadap materi perubahan
lingkungan melalui tes
4. Refleksi
a. Mengumpulkan dan menganalisis semua data yang menjadi temuan
pada saat KBM berlangsung, baik dari guru yang membantu sebagai
observer maupun dari siswa.
b. Membuat rencana baru untuk perbaikan atau pengayaan dan tindakan
pada siklus berikutnya.
Siklus II Pertemuan II1. Perencanaan
Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I pertemuan II, maka
perencaan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Membuat skema pembelajaran yang lebih terarah pada peningkatan
pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan.
b. Menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang akurat melalui
hasil yang dicapai pada siklus II pertemuan I
2. Implementasi Tindakan
a. Melaksanakan proses pembelajaran seperti yang telah disusun pada
tahap perencanaan.
b. Melaksanakan pembelajaran aktif berdasarkan metode Mind Map.
c. Memantau perkembangan belajar siswa baik pada saat KBM
berlangsung maupun setelah KBM.
d. Melibatkan observer sebagai penyeimbang dalam mengevaluasi
terhadap hasil yang dicapai siswa
72
e. Memperbaiki dan terus menyempurnakan beberapa kekurangan
terhadap pembelajaran yan sedang berlangsung
f. Siswa mengerjakan soal-soal pada lembar LKS yang telah disediakan
3. Observasi
a. Mengumpulkan data prestasi belajar siswa baik secara tertulis melalui
LKS, dan hasil evaluasi maupun sikap selama KBM berlangsung
b. Memantau dan memperbaiki kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran
khususnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar (kurang
dari kriteria KKM).
c. Mengevaluasi pemahaman belajar siswa terhadap materi perubahan
lingkungan melalui tes
4. Refleksi
a. Mengumpulkan dan menganalisis semua data yang menjadi temuan
pada saat KBM berlangsung, baik dari guru yang membantu sebagai
observer maupun dari siswa.
b. Membuat rencana baru untuk perbaikan atau pengayaan dan tindakan
pada siklus berikutnya.
3.10. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif
komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi
awal, nilai tes setelah siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2. Sedangkan untuk
data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif
berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap–tiap siklus. Analisis data
terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut:
3.10.1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa
prestasi belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung
ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu
mencapai skor minimal 60 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang
73
memperoleh nilai 66 ini jumahnya sekitar 75% dari jumlah seluruh
siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus :
Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual
dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan individual = 100%Ketuntasan klasikal = 100%
Keterangan
Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 65
Ketuntasan klasikal : Jika > 75% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor
> 65.
3.10.2. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas siswa serta guru
selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dalam bentuk uraian,
tabel, hubungan antar kategori, grafik, matrik, chart, dan sejenisnya.
Tetapi hal yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3.10.3. Untuk mengukur skala motivasi digunakan skala menggunakan
rumus Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan
rendah. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, digunakan
ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2007) yaitu:Nilai = Σskor yang diperoleh siswaΣskor maksimum X100%
Dengan ketentuan sebagai berikut:
≥ 80 ke atas : tinggi
60 – 79 : sedang
≤ 59 : rendah
74
3.11. Validitas dan Reliabilitas
Validitas suatu tes atau instrumen adalah instrumen yang dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Sugiyono (2010) Taraf validitas
empiris suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas ( rxy).
Item soal dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien > 0,05. Validitas
instrument tes dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 for windows
yaitu dengan cara Analyze – Correlate – Bevariate kemudian untuk melihat
hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil
penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,05 maka item soal tersebut
tidak valid dan tidak dapat digunakan.
Setelah dilakukan uji validitas butir soal siklus I, dari 40 butir soal,
diketahui bahwa ada 35 butir soal yang dinyatakan valid dan 5 butir soal yang
dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7,
8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,
34, 35, 36, 37, 38, 39, 40. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor: 4,
9, 11, 18, 21. Hasil pengujiannya dilampirkan pada halaman lampiran penulisan
ini.
Berikutnya pada siklus II, digunakan 20 butir soal dari 35 soal yang
diujikan pada siklus I. Setelah dilakukan pengujian validitas, ditemukan bahwa
soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 13, 16, 17, 20, 21, 23, 25, 28,
29, 31, 32, 33, 34, 35. Adapun soal yang valid adalah 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12,
13, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 23, 27, 31. 32; dan soal yang dinyatakan tidak valid
adalah soal nomor: 4, 9, 11, 16, 19, 21, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 33, 34, 35 (hasil
pengujiannya dilampirkan pada halaman lampiran).
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt ). Untuk menentukan tingkat
reliabilitas dengan rtt = α yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut:
75
Tabel 3. 6
Koefisien Reliabilitas
No Koefisien Reliabilitas Kategori
1 ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah
2 0,7 < < 0,8 Reliabilitas Sedang
3 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus
4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. reliabilitas
suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 yaitu
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat
hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil
penghitungan, apabila nilai alpha () kurang dari 0,7 maka instrumen tersebut
tidak reliabel. Hasil pengujian reliabilitas dan validitas soal evaluasi disajikan
pada tabel berikut ini:
76
Tabel 3. 7Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
DeletedSoal 1 26.3111 87.492 .918 .969Soal 2 26.4667 89.527 .435 .972Soal 3 26.3111 87.492 .918 .969Soal 4 26.3111 87.492 .918 .969Soal 5 26.3111 87.492 .918 .969Soal 6 26.4667 89.527 .435 .972Soal 7 26.4889 88.528 .541 .971Soal 8 26.3111 87.492 .918 .969Soal 9 26.3111 87.492 .918 .969
Soal 10 26.3111 87.492 .918 .969Soal 11 26.3111 87.492 .918 .969Soal 12 26.3111 87.492 .918 .969Soal 13 26.4667 89.527 .435 .972Soal 14 26.4889 88.528 .541 .971Soal 15 26.3111 87.492 .918 .969Soal 16 26.3111 87.492 .918 .969Soal 18 26.4667 89.527 .435 .972Soal 19 26.4667 89.527 .435 .972Soal 20 26.4667 88.391 .570 .971Soal 21 26.3111 87.492 .918 .969Soal 22 26.3111 87.492 .918 .969Soal 23 26.4222 87.704 .690 .970Soal 24 26.4222 87.704 .690 .970Soal 25 26.3778 89.968 .441 .972Soal 26 26.4222 87.704 .690 .970Soal 27 26.4222 87.704 .690 .970Soal 28 26.3111 87.492 .918 .969Soal 29 26.3111 87.492 .918 .969Soal 30 26.3111 87.492 .918 .969Soal 31 26.4000 89.609 .468 .971Soal 32 26.3111 87.492 .918 .969Soal 33 26.3111 87.492 .918 .969Soal 34 26.4667 89.527 .435 .972Soal 35 26.5556 89.934 .359 .972
77
Adapun nilai alpha hasil pengujian reliabilitas, disajikan pada tabel berikut ini:Tabel 3. 8
Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus IReliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.971 34
Berdasarkan tabel katogeri koefisien reliabilitas di atas, maka reliabilitas
instrumen pada siklus I berada pada kategori reliabilitas bagus. Hal ini dilihat
dengan hasil alpha yaitu 0.971.
Berikut disajikan hasil pengujian reliabilitas instrumen siklus II pada
tabel berikut ini:
Tabel 3. 9Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Item-Total Statistics
Scale Mean if ItemDeleted
Scale Variance ifItem Deleted
Corrected Item-TotalCorrelation
Cronbach's Alpha if ItemDeleted
Soal01 12.8667 37.838 .830 .938Soal02 13.0667 38.067 .626 .941Soal03 12.8667 37.838 .830 .938Soal04 12.8667 37.838 .830 .938
Soal05 13.0667 38.210 .602 .941Soal06 12.9333 38.638 .596 .941Soal07 12.8667 37.838 .830 .938Soal08 12.8667 37.838 .830 .938Soal09 13.0667 38.067 .626 .941Soal10 13.0667 38.210 .602 .941Soal11 12.9333 38.638 .596 .941
Soal12 13.0000 38.857 .517 .942Soal13 13.0667 38.067 .626 .941
Soal14 13.2667 38.495 .554 .942Soal15 12.8667 37.838 .830 .938Soal16 13.0000 39.000 .492 .943Soal17 12.9333 38.638 .596 .941
Soal18 12.9333 38.638 .596 .941Soal19 13.0667 38.067 .626 .941Soal20 13.0667 38.067 .626 .941
78
Hasil pengujian alpha disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 10Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.943 20
Berdasarkan tabel kategori reliabilitas di atas, maka setelah hasil pengujian
diketahui bahwa nilai alpha 0.943. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
reliabilitas instrumen soal pada siklus II berada pada kategori reliabilitas bagus.
Untuk angket motivasi belajar, sebelum diberikan kepada siswa untuk
diberi penilaian maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar intrumen
angket yang digunakan juga turut valid dan reliabel. Adapun hasil dari uji
validasi dan reliabilitas untuk angket motivasi disajikan pada tabel berikut:
79
Tabel 3. 11
Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar SiswaItem-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
DeletedItem 1 79.4667 86.552 .923 .977Item 2 79.4667 86.552 .923 .977Item 3 79.4667 86.552 .923 .977Item 4 79.4667 86.552 .923 .977Item 5 79.5333 90.410 .523 .980Item 6 79.5333 90.410 .523 .980Item 7 79.4667 86.552 .923 .977Item 8 79.5333 90.410 .523 .980Item 9 79.4667 86.552 .923 .977
Item 10 79.5333 90.410 .523 .980Item 11 79.5333 90.410 .523 .980Item 12 79.4667 86.552 .923 .977Item 13 79.4667 86.552 .923 .977Item 14 79.5333 90.410 .523 .980Item 15 79.5333 90.410 .523 .980Item 16 79.5333 90.410 .523 .980Item 17 79.4667 86.552 .923 .977Item 18 79.4667 86.552 .923 .977Item 19 79.4667 86.552 .923 .977Item 20 79.4667 86.552 .923 .977Item 21 79.4667 86.552 .923 .977Item 22 79.4667 86.552 .923 .977Item 3 79.4667 86.552 .923 .977
Item 24 79.4667 86.552 .923 .977Item 25 79.4667 86.552 .923 .977
Tabel 3.12Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Siswa
Reliability StatisticsCronbach’s
Alpha N of Items
.979 25
80
Berdasarkan hasil dari uji validitas dan reliabilitas pada tabel 3.11 dan tabel
3.12 maka dapat diketahui bahwa intrumen yang akan digunakan untuk
mengukur motivasi belajar siswa dapat dikatakan valid dan reliabel dengan
reliabilitas baik.
3.12. Analisis Taraf Kesukaran SoalTingkat kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Kriteria yang digunakan menurut Sudjana (2011) adalah
makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin
besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan
soal itu adalah sebagai berikut:
0 – 0,30 = Soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = Soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal adalah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:=I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
Berdasarkan hasil penghitungan diketahui bahwa pada siklus I, ada 13 soal
yang masuk dalam kategori mudah dan ada 22 soal yang masuk dalam kategori
sedang. Sedangkan pada siklus II, berdasarkan hasil penghitungan, diketahui
bahwa ada 10 soal yang masuk pada kategori mudah dan ada 10 soal yang masuk
pada kategori sedang. Hasil penghitungannya dilampirkan pada lembar lampiran
skripsi ini.
81
3.13. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui adanya perbaikan dalam proses dan prestasi belajar
sesuai dengan tujuan peneliti diperlukan indikator. Indikator yang digunakan
untuk mengetahui apakah intervensi yang digunakan dapat membantu siswa
mempermudah memahami materi adalah respon, tanggapan, dan opini siswa
yang menunjukkan kesetujuannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur
peningkatan prestasi belajar siswa adalah peningkatan prestasi belajar siswa baik
secara individu maupun klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan
tuntas belajar jika telah mencapai pemahaman materi 64% ke atas yang
ditunjukkan dengan perolehan nilai formatif 65 atau lebih (sesuai KKM).
Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan
keaktifan belajar adalah:
1. Respon siswa terhadap penjelasan atau pertanyaan guru.
2. Unjuk kerja siswa dalam aktivitas pembelajaran secara individu
3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik dan tepat waktu.
4. Aktif mencari informasi dan menunjukkan rasa ingin tahu yang besar.
Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Proses perbaikan pembelajaran (siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran) dinyatakan berhasil apabila 75% dari 26 siswa aktif
dalam pembelajaran.
2. Proses perbaikan pembelajaran (prestasi belajar siswa meningkat)
dikatakan berhasil apabila 70% dari 26 siswa telah berhasil mencapai
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Standar KKM untuk
kompetensi dasar itu adalah 65.