BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab...

21
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 1 Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas yaitu penelitian yang mencari hubungan yang bersifat sebab akibat. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga dapat diketahui variabel mana yang mempengaruhi dan variabel mana yang dipengaruhi. 2 B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada anggota Koperasi SAE Pujon yang berada di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 1 Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis Dan Disertasi (Bandung: CV. Alfabeta, 2014), 23. 2 Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), 37 36

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Berdasarkan judul yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas

yaitu penelitian yang mencari hubungan yang bersifat sebab akibat. Tujuan

utamanya adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga

dapat diketahui variabel mana yang mempengaruhi dan variabel mana yang

dipengaruhi.2

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada anggota Koperasi SAE Pujon yang

berada di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

1 Sugiyono, Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis Dan Disertasi (Bandung: CV. Alfabeta, 2014), 23.

2 Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), 37

36

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

37

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu sifat yang dapat memiliki bermacam-macam

nilai, atau sering kali diartikan sebagai simbol yang padanya kita dapat

meletakkan bilangan atau nilai.3 Variabel penelitian pada dasarnya adalah

suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.4 Adapun variabel yang diuji dalam penelitian ini ada 2 jenis

yaitu: variabel pengaruh (independent variable) dengan variabel terpengaruh

(dependent variable).

Variabel bebas (Independent) pada penelitian ini adalah yaitu harga

(price) dan lokasi (place) yang diberi simbol X. Sedangkan variabel terikat

(dependent) pada penelitian ini adalah keputusan menjadi anggota Koperasi

SAE Pujon yang diberi simbol Y. Definisi dari variabel-variabel yang diteliti

adalah sebagai berikut:

1. Harga (X1)

Menurut Tjiptono harga merupakan satuan moneter atau ukuran

lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan penggunaan suatu barang atau jasa. Harga

merupakan sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa

untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu

produk atau jasa.5 Dalam penelitian ini harga adalah sejumlah uang yang

3 Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behavioral (Jakarta: Gajah Mada University Press, 1990), 49.4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods),

(Bandung: Alfabeta, 2011), 63-64.5 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Bauran Pemasaran Edisi 4, (Jakarta: PT. Penhalindo, 2010),

85.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

38

dibebankan kepada koperasi untuk mendapat barang berupa susu segar

dari peternak. Komponen harga meliputi keterjangkuan harga, kesesuaian

harga dengan kualitas produk dan kesesuaian harga dengan manfaat yang

dirasakan.

Tabel 3.1

Indikator variabel X1

Variabel Indikator

Harga(X1)

1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

3. Kesesuaian harga dengan manfaat.

Sumber: Menurut Kotler dan Amstrong (2008)

2. Lokasi (X2)

Menurut Lupiyoadi, lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus

bermarkas melakukan operasi.6 Pemilihan lokasi yang tepat akan sangat

berpengaruh terhadap jumlah anggota sebuah Koperasi. Dalam penelitian

ini lokasi adalah tempat koperasi SAE melakukan kegiatan usahanya.

Komponen yang terdapat dalam lokasi adalah akses, visibilitas, lalu lintas

(traffic), tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, dan peraturan

daerah.7 Namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan lima

komponen yang dapat diterapkan dalam penelitian yaitu akses, visibilitas,

lalu lintas (traffic), tempat parkir dan lingkungan.

Tabel 3.2

Indikator variabel X2

6 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), 73.

7 Ratih Hurryati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Bandung: ALFABETA, 2010), 57

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

39

Variabel Indikator

Lokasi(X2)

1. Akses 2. Visibilitas 3. Lalu lintas (traffic)4. Tempat parkir yang memadai dan aman5. Lingkungan

Sumber: Fandy Tjiptono (2000)

3. Keputusan Menjadi Anggota (Y)

Keputusan menjadi anggota merupakan bagian dari perilaku

konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi

yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika

membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah

melakukan kegiatan mengevaluasi.8 Menurut Peter Olson, proses

konsumen mengambil keputusanberdasarkan sikap dan pertimbangan

konsumen. Sikap konsumen direfleksikan dalam kognitif, afektif, dan

behavior. Ketiganya berinteraksi dalam seluruh tahapan perilaku

konsumen. Tahapan perilaku konsumen juga disebut dengan

pertimbangan konsumen. Pertimbangan konsumen sendiri

direfleksikan sebagai pengenalan masalah, pencarian informasi,

evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian.9

Tabel 3.3

Indikator Variabel Y

8 Dian Yuliana Istiningrum, Pengaruh Promosi Terhadap keputusan Menjadi Nasabah produk ” Modal Usaha Barokah Di BMT-UGT Capem Mojo-Kediri”, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Kediri, Tahun 2017

9 Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan (Bandung: Alfabeta,2013), 216-217.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

40

Variabel Indikator

KeputusanMenjadiAnggota

(Y)

1. Pengenalan masalah2. Pencarian Informasi3. Evaluasi Alternatif4. Keputusan Pembelian

Sumber: Menurut Kotler dan Amstrong

Menurut Philip dan Kotler, terdapat 5 indikator di dalam

pengambilan keputusan pembelian. Indikator-indikator tersebut adalah

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembeliam dam perilaku pasca pembelian.10 Dalam

penelitian ini, peneliti hanya menggunakan empat indakator yang

sesuai dengan keadaan dilapangan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.11 Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

peternak sapi perah yang menjadi anggota Koperasi SAE Pujon yang

berjumlah 8.974 anggota.

2. Sampel

10PhilipKotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, 253.11Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: CV. Alfabeta, 2014), 148.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

41

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Sampel dapat didefinsikan sebagai anggota

populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga

diharapkan dapat mewakili populasi.12 Penelitian ini tidak dilakukan pada

semua anggota populasi tetapi hanya dilakukan pada sejumlah anggota

populasi.

Pengambilan sampel yang digunakan peneliti menggunakan teknik

sampling Probability Sampling khususnya Simple Random Sampling.

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

menjadi anggota sampel. Teknik Probability Sampling meliputi berbagai

teknik di dalamnya, salah satunya Simple Random Sampling. Teknik

Simple Random Sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari

populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi

dianggap homogen.13

Untuk menentukan besarnya jumlah sampel dalam penelitian ini

digunakan teori dari Slovin. Untuk melakukan penelitian dengan

menggunakan sampel berdasarkan rumus Slovin, batas toleransi kesalahan

yang ditetapkan adalah 5%. Secara matematis, rumus Slovin yang kita

gunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut14:

12Nanag Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), 74.13Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, 149.14Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 156.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

42

n=N¿¿

keterangan:

n= jumlah sampel

N= jumlah total populasi

e= batas toleransi error

Berdasarkan teori tersebut, dengan jumlah populasi (N) sebesar

8.974 anggota, maka diperoleh jumlah sampel (n) sebesar 382,93 dan

dibulatkan menjadi 383 responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

1) Sumber data

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan data. Oleh karena itu,

peneliti harus memahami bermacam-macam data terlebih dahulu.

Terdapat bermacam-macam data, diantaranya adalah data kualitatif dan

data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data

kualitatif yang diangkakan/scoring.15 Selanjutnya, dari penjelasan tersebut

dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini peneliti menggunakan data

kuantitatif . jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari

responden penelitian dengan menggunakan alat pengukuran berupa15Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, 28.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

43

kuisioner atau angket.16 Data primer diperoleh dari penyebaran

angket/kuisioner oleh peneliti kepada responden yang kemudian diperoleh

hasil berupa beberapa pernyataan mengenai variabel X1 (harga), X2

(lokasi) dan Y (keputusan menjadi anggota).

2) Metode pengumpulan data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data

primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah

yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang

dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk

menguji hipotesis yang telah dirumuskan.17

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara

menyebarkan angket/kuesioner kepada responden. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang diharapkan dari responden. Dan pada penelitian ini juga cocok

digunakan karena jumlah responden cukup besar. Dengan kuesioner ini

diberikan kepada responden secara langsung ataupun melalui telepon, pos

maupun internet.18

16 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), 33.

17Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), 174.18Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 142.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

44

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti yang

digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan

permasalahan penelitian. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data

yang terkumpul.19 Instrumen di dalam penelitian ini adalah angket, yaitu

lembaran berisi pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden.

G. Analisis Data

Pada penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan

analisis data adalah pengelompokkan data, mentabulasi data berdasarkan

variabel dan jenis responden, menyajikan data serta melakukan perhitungan

untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan.20 Teknis analisis data

merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu penelitian,

karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.

Tahap-tahap pengolahan data dapat dilakukan berikut ini:

1. Pemeriksaan data (Editing)

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena

19Ibid, 168.20Ibid, 32.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

45

kenyataan bahwa data yang terhimpun kadang belum memenuhi harapan

peneliti. Ada di antaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih,

berlebihan, bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus

diperbaiki melalui editing.

2. Pemberian Kode (coding)

Setelah tahap editing selesai, kegiatan berikutnya adalah

mengklasifikasi data-data melalui tahap coding. Maksudnya, data yang

telah diedit diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat

dianalasis. Pengkodean frekuensi digunakan apabila jawaban pada poin

tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi tertentu. Sementara

pengkodean lambang digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot

tertentu.

3. Scoring

Scoring merupakan proses pemberian skor terhadap item-item

yang perlu diberi skor. Proses ini merupakan pemberian skor atau angka

pada lembar jawaban angket tiap subyek, tiap skor item dari angket

ditentukan sesuai dengan peringkat option (pilihan). Dalam proses

pemberian skor peneliti menggunakan skala pengukuran Linkert Scale

data ordinal yaitu21:

a. Sangat Setuju (SS) : 5

b. Setuju (S) : 4

c. Netral (N) : 3

21Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 242.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

46

d. Tidak Setuju (TS) : 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

4. Penyusunan Tabel (Tabulasi)

Tabulasi merupakan proses peringkasan data dan menampilkannya

dalam bentuk yang lebih rapi untuk kepentingan analisis lebih lanjut.

Tabulasi merupakan yang harus dipertimbangkan sejak awal dalam

urutan penelitian. Dalam prosesnya, tabulasi dapat dilakukan secara

manual maupun dengan komputer.

5. Processing

a. Uji Instrumen

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya kuesioner. Suatu instrumen baru dapat dipergunakan

dalam penelitian apabila telah dinyatakan valid. Validitas adalah

ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen mampu

mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan cara menguji

validitas yaitu dengan mengukur korelasi antara butir-butir

pernyataan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan.22

Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan

antar skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan

skor total faktor (total keseluruhan faktor). Sedangkan pada

pengukuran validitas item dengan cara mengkorelasikan antara

22Prabu Budi Santoso dan Ashari, Analisis dengan Microsoft Excel dan SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2005), 247-248

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

47

skor item dengan skor total item. Untuk mengetahui valid

tidaknya butir item menggunakan teknik untuk menganalisis

pengaruh hubungan harga (X1) dan lokasi (X2) dengan keputusan

menjadi anggota (Y) dengan teknik analisa korelasi pearson

product moment :23

r=n∑ xy−(∑ x ) (∑ y )

√ [n∑ x2−(∑ x ) ² ] [n∑ y ²−(∑ y) ² ]

Keterangan:

r = Koofisien korelasi pearson product moment

x = Skor setiap pertanyaan atau item

y = Skor total

n = Jumlah responden

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf

signifkansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

a) Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka

instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan valid).

b) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) atau r hitung

negatif, maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak

berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak

valid).

2) Uji Reliabilitas

23Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana Prenadana Media Group, 2007), 136.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

48

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Pengujian reliabilitas dibantu dengan

menggunakan koefisien Croanbach Alpha.24 Untuk

menghitung reliabilitas dilakukan dengan bantuan aplikasi

SPSS for windows 21. Dalam mengukur reliabilitas terdapat

suatu nilai ketentuan untuk mengukurnya yaitu dengan uji

statistik Cronbach Alpha¿). Suatu konstruk dikatakan reliabel

jika memiliki Cronbach Alpha>0,60.25 Ukuran kemantapan

alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a) Nilai alpha 0,00-0,2 berarti kurang reliabel

b) Nilai alpha 0,21-0,4 berarti agak reliabel

c) Nilai alpha 0,41-0,6 berarti cukup reliabel

d) Nilai alpha 0,61-0,8 berarti reliabel

e) Nilai alpha 0,81-1,00 berarti sangat reliabel26.

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah

nilai residual terdistribusi normal atau tidak.27 Uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual

24 Ibid.,45.25Ibid.26Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik ., 97.27Sunjoyo dkk, Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Bandung: ALFABETA, 2013), 59.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

49

memiliki distribusi normal.28 Model regresi yang baik

adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi

normal. Dalam uji normalitas peneliti menggunakan

dua cara. Cara yang pertama peneliti melihat

distribusi data terlebih dahulu. Distribusi data

dibedakan menjadi dua, yaitu distribusi simetris

(normal) dan tidak simetris (tidak normal). Distribusi

data dikatakan simetris jiks nilai mean dan median

sama maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Yang kedua analisis data menggunakan

pengujian secara statistik dengan cara menghitung

Kurtosis dan Skewness.

Kurtosis (keruncingan), secara umum ukuran

keruncingan dapat dibedakan menjadi 3 kriteria

yaitu29:

1. Jika nilai α4 kurang dari 3 (<3) maka

distribusinya adalah distribusi platikurtik = sangat

datar.

2. Jika nilai α4 lebih dari 3 (>3) maka distribusinya

adalah distribusi leptokurtik = sangat runcing.

28Imam Ghozali, Aplikasi Analisis , 160.29Zuraidah, Statistika Deskriptif, (Kediri: STAIN Kediri Press, 2011), 256.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

50

3. Jika nilai α4 sama dengan 3 (=3) maka

distribusinya adalah distribusi mesokurtik =

sedang.

Skewness (kemencengan), secara umum

besarnya koefisien skewness mempunyai ketentuan

sebagai berikut:30

1. Jika koefisien skewness positif, distribusi

frekuensinya menceng positif, yaitu kurva

menjulur ke kanan.

2. Jika koefisien skewness sama dengan nol, berarti

distribusi frekuensinya simetris.

3. Jika koefisien skewness negatif, berarti distribusi

frekuensinya menceng negatif, yaitu kurva

menjulur ke kiri.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat

apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual

satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model

regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana

terdapat kesamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut

homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan metode scatter plot dengan

30Ibid.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

51

memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan

SRESID (nilai residualnya).31

3) Uji multikolinearitas

Uji multikolinieritas dalah untuk melihat ada atau

tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel

bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Jika

ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel

bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas

terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Alat

statistik yang sering dipergunakan untuk menguji

gangguan multikolinearitas adalah dari aspek berikut

ini:

a. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai

Tolerance tidak kurang 0,1, maka model dapat

terbebas dari multikolinearitas, VIF = 1/ Tolerance,

jika VIF = 10, maka tolerance 1/10 = 0,1. Semakin

tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.

b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing

variabel independent kurang dari 0,70, maka model

dapat dikatakan bebas dari multikolinearitas.

Namun jika nilai korelasi lebih dari 0,70 berarti

terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel

independentsehingga terjadi multikolinearitas.

31Sunjoyo dkk., Aplikasi SPSS Untuk SMART Riset, 55-69.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

52

c. Jika nilai koefisien determinan, baik R2 ataupun

Adjusted R2 diatas 0,60 namun tidak ada variabel

independent yang berpengaruh terhadap variabel

dependent, maka diasumsikan model terkena

multikolinearitas.32

4) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk apakah terjadi

korelasi antara suatu periode t dengan periode

sebelumnya (t-1) analisis regresi adalah untuk melihat

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi

dengan data observasi sebelumnya. Untuk data yang

sampelnya crossection jarang terjadi karena variabel

pengganggu satu berbeda dengan yang lain.

Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan

nilai Durbin Watson dibandingkan dengan tabel Durbin

Watson (dl dan du). Kriteria nilai Durbin-Watson

dijelaskan di bawah ini:

1) Jika DW lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl)

maka H0 ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2) Jika DW terletak antara du dan (4-du), maka H0

diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

32Sunjoyo dkk, Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Bandung: ALFABETA, 2013), 65.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

53

3) Jika DW terletak antara dl dan du atau antara (4-du) dan

(4-dl), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Analisis KorelasiPearson

Tingkat Hubungan

0,80-0,999 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Lemah

0,00-0,199 Sangat Lemah

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan

hubungan dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah

hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen. Persamaan regresi pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Y= α+b1X1+b2X2

Dimana:

Y : Keputusan menjadi anggota Koperasi SAE Pujon

α : Konstanta

b1 : Koefisien Regresi faktor Harga

b2 : Koefisien Regresi faktor Lokasi

x1 : Harga

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

54

x2 : Lokasi

d. Uji Hipotesis

1) Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel

bebas (independent) secara parsial terhadap variabel terikat

(dependent). Cara pengambilan keputusan pada uji t ini

dapat dilakukan dengan membandingkan besarnya thitung dan

ttabel atau dengan melihat nilai signifikansi.33 Berikut

merupakan ketentuan dari uji t:34

thitung ≤ ttabel atau taraf signifikan > 0,05 maka Ho diterima

dan H a ditolak

thitung > ttabel atau taraf signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

2) Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara

bersama-sama variabel independent terhadap variabel

dependent. Tujuan melakukan uji F dalam penelitian ini

adalah untuk menguji tingkat signifikasi pengaruh dari

variabel-variabel bebas yaitu variabel harga (X1), lokasi

(X2) secara simultan terhadap variabel keputusan menjadi

anggota (Y) sebagai variabel terikat.

Perumusan hipotesis statistiknya:

33Duwi Priyatno, Belajar Praktis Analisis Parametrik Dan Non-parametrik Dengan SPSS & Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi Dan Tesis (Yogyakarta: Gava Media, 2012), 66.

34Suliyanto, Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), 66.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

55

1) H0 = Tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap Y

2) Ha = Ada pengaruh antara variabel X terhadap Y

Kriteria dan aturan pengujian

1) H0 diterima (H1 ditolak) apabila Fhitung ≤ Ftabel

2) H0 ditolak (H1diterima) apabila Fhitung ≥ Ftabel35

Kesimpulan:

Membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel, maka

dapat ditentukan apakah H0 diterima atau ditolak.36

3) Uji Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa

besar kemampuan variabel independent dalam

menjelaskan variabel dependent. Nilai R2 terletak antara

0 sampai dengan 1. Tujuan menghitung koefisien

determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Bila R2 mendekati 1

(100%), maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa

makin baik atau makin tepat garis regresi yang diperoleh.

Sebaliknya, jika R2 mendekati 0 maka menunjukan

35Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistika (Jakarta: PT Bumi Askara, 2004), 108.36Damondar Gujarati, Dasar-dasar Ekonometrika (Jakarta: Erlangga, 2006), 193.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitianetheses.iainkediri.ac.id/1711/3/931342614_bab 3.pdf36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti,

56

semakin tidak tepatnya garis regresi untuk mengukur

data observasi.37

37 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS (Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro,2005), 15.