BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB...

13
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti Obyek pada penelitian ini difokuskan pada UMKM Perdagangan yang terdapat di wilayah Kepanjen dan yang telah terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen. A. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel (Sugiyono 2003). Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiono 2003). Berdasarkan teori di atas, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian kemudian melakukan analisis data dengan menggunakan prosedur statistik. B. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau studi sensus (Sabar 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pemilik UMKM Perdagangan yang telah memiliki NPWP dan terdaftar di KPP Pratama Kepanjen. Populasi sebanyak 781 wajib pajak UMKM Perdagangan yang masih aktif.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek yang Diteliti

Obyek pada penelitian ini difokuskan pada UMKM Perdagangan yang

terdapat di wilayah Kepanjen dan yang telah terdaftar di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Kepanjen.

A. Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel (Sugiyono 2003). Penelitian kuantitatif adalah penelitian

dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan (Sugiono 2003).

Berdasarkan teori di atas, maka penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian

kemudian melakukan analisis data dengan menggunakan prosedur statistik.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau studi

sensus (Sabar 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jumlah pemilik UMKM Perdagangan yang telah memiliki NPWP dan

terdaftar di KPP Pratama Kepanjen. Populasi sebanyak 781 wajib pajak

UMKM Perdagangan yang masih aktif.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

32

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti/diobservasi dan

dianggap dapat menggambarkan keadaan atau ciri populasi (Rambat 2015).

Dari populasi tersebut penelitian ini mengambil sampel menggunakan

random sampling. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin.

( )

.

= 88,64 dibulatkan 89 sampel

Dimana:

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir 10%

C. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dibagi menjadi dua yaitu sekunder dan primer. Data sekunder

adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, data primer adalah data

yang diperoleh secara langsung.

Sumber data dalam penelitian ini data primer berupa kuesioner yang

disebar kepada responden atau pemilik UMKM Perdagangan, dan wawancara

terhadap pemilik UMKM yang menjadi sampel untuk mengetahui kepatuhan

terhadap perpajakan. Sumber data pendukung yaitu data sekunder yang

merupakan dokumentasi dari jumlah UMKM yang terdaftar di KPP Pratama

Kepanjen dan data pemilik UMKM, jurnal, buku, dan internet.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

33

D. Teknik dan Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan

kuesioner yaitu suatu metode mengumpulkan data dimana peneliti menyusun

daftar pertanyaan secara tertulis kemudian disebar kepada responden untuk

memperoleh data yang dibutuhkan peneliti dan pengumpulan data dari studi

kepustakaan diperoleh dari buku-buku, jurnal, internet, dan sumber yang lain.

E. Jenis dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono

2012:59). Pada penelitian ini variabel independen atau variabel bebas (X) ada

4 yaitu: kesadaran wajib pajak (X1), pemahaman perpajakan (X2), sanksi

perpajakan (X3), dan kualitas pelayanan pajak (X4). Variabel dependen (Y)

pada penelitian ini kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan UMKM.

Skala dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu skala yang dapat

dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan (Djaali

2008).

Pengukuran masing-masing variabel independen dan variabel dependen

akan dijelaskan berserta definisi dan indikatornya. Pada indikator penelitian

ini berpacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sasmita (2015):

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

34

1. Kesadaran wajib pajak (X1)

Kesadaran wajib pajak adalah dimana wajib pajak menyadari dan

mematuhi kewajiban perpajkaan dengan sukarela. Semakin tinggi kesadaran

wajib pajak maka semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak terhadap

pajaknya. Indikator kesadaran wajib pajak antara lain:

a. Pajak adalah iuran rakyat untuk dana pembangunan

b. Pajak adalah iuran rakyat untuk dana pengeluaran umum pelaksanaan

fungsi dan tugas pemerintah

c. Pajak merupakan salah satu sumber dana pembiayaan pelaksanaan fungsi

dan tugas pemerintah

d. Wajib pajak merasa yakin bahwa pajak yang sudah dibayar benar-benar

digunakan untuk pembangunan

Variabel kesadaran wajib pajak ini diukur menggunakan jenjang 5 poin

dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4),

sangat setuju (5).

2. Pemahaman perpajakan (X2)

Pemahaman perpajakan adalah segala hal yang menyangkut tentang pajak

dari fungsi dan pentingnya membayar pajak yang dapat dimengerti dengan

sebenar-benarnya dan dapat diterapkan oleh wajib pajak. Semakin tinggi

wajib pajak memahami perpajakan, semakin tinggi pula kepatuhan wajib

pajak. Indikator dari pemahaman wajib pajak sebagai berikut:

a. Wajib pajak harus mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

35

b. SPT tahunan wajib dilaporkan paling lambat akhir bulan ketiga setelah

tahun pajak berakhir

c. Dirjen pajak menerbitkan surat ketetapan pajak nihil apabila jumlah pajak

yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang atau tidak ada

kredit pajak atau tidak ada pembayaran pajak

d. Dirjen pajak dapat menerbitkan surat tagihan pajak apabila dari hasil

penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak akibat terjadinya salah

tulis atau salah hitung

e. SSP merupakan surat yang digunakan oleh wajib pajak menentukan pajak

terutang, denda, dan sanksi administrasi pada kas negara

Variabel pemahaman perpajakan ini diukur menggunakan jenjang 5 poin

dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4),

sangat setuju (5).

3. Sanksi perpajakan (X3)

Sanksi perpajakan adalah suatu aturan yang dibuat dalam undang-undang

perpajakan untuk digunakan sebagai alat pencegah pelanggaran mengenai

kewajiban pajak. Semakin sedikit sanksi yang dilakukan oleh wajib pajak

maka kepatuhan semakin baik. Indikator dari sanksi perpajakan antara lain:

a. Wajib pajak merasa bahwa sudah sepantasnya keterlambatan membayar

pajak tidak diampuni dan harus dikenakan bunga

b. Denda sebesar 2% per bulan adalah wajar

c. Pelaksanaan sanksi denda terhadap wajib pajak yang lalai oleh petugas

pajak tepat pada waktunya

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

36

d. Perhitungan pelaksanaan sanksi denda bunga terhadap wajib pajak yang

lalai membayar pajak dilakukan oleh wajib pajak yang bersangkutan

Variabel sanksi perpajakan ini diukur menggunakan jenjang 5 poin dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sangat

setuju (5).

4. Kualitas pelayanan pajak (X4)

Kualitas pelayanan pajak adalah satu upaya dalam meningkatkan

kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Dimana petugas pajak

membantu wajib pajak dalam mengurus dan menyiapkan perpajakan.

Semakin baik pelayanan yang diberikan oleh aparat pajak maka semakin

meningkat wajib pajak patuh terhadap kewajiban pajaknya. Indikator dalam

kualitas pelayanan pajak sebagai berikut:

a. Fiskus telah memberikan pelayanan pajak dengan baik

b. Dalam menentukan pajak, ketetapan tarifnya telah adil

c. Wajib pajak merasa bahwa penyuluhan yang dilakukan oleh fiskus dapat

membantu pemahaman mengenai hak dan kewajiban wajib pajak

d. Fiskus senantiasa memperhatikan keberatan wajib pajak atas pajak yang

dikenakan

e. Cara membayar dan melunasi pajak adalah mudah/efisien

5. Kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan UMKM

Kepatuhan perpajakan adalah ketaatan wajib pajak dalam memenuhi juga

melaksanakan kewajibannya terhadap pajak dengan peraturan yang sesuai

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

37

dengan undang-undang perpajakan. Indikator kepatuhan wajib pajak UMKM

sebagai barikut:

a. Secara umum dapat dikatakan bahwa wajib pajak paham dan berusaha

memahami undang-undang perpajakan

b. Wajib pajak selalu mengisi formulir pajak dengan benar

c. Wajib pajak selalu menghitung pajak dengan jumlah yang benar

d. Wajib pajak membayar pajak tepat pada waktunya

Variabel dependen ini diukur menggunakan jenjang 5 poin dari sangat

tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sangat setuju

(5).

F. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan

atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti, melalui data sampel

atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiono 2009).

2. Uji Kualitas Data

Untuk menguji kualitas data primer , maka perlu diuji terlebih dahulu

menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas, sebagai berikut:

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur

yang memiliki konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur

itu dilakukan secara berulang (sugiono 2005). Reliabilitas adalah sesuatu

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

38

yang merujuk pada konsisten skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika

mereka diuji dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau

dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda,

atau dibawah kondisi pengujian yang berbeda (Anastasia dan Susana 1997).

b. Uji Validitas

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat menjawab secara cermat

tentang variabel yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan pearson correlation

yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari

pertanyaan-pertanyaan. Apabila pearson correlation yang didapat memiliki

nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Imam Ghozali

2009:45 dalam Muffi 2012).

3. Uji Asumsi Klasik

Dalam analisis regresi terdapat asumsi yang harus dipenuhi agar

persamaan regresi yang dihasilkan akan valid. Untuk itu peneliti melakukan

uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikoloneritas (Rambat dan

Ridho 2015), sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan uji distribusi data yang akan dianalisis,

apakah penyebarannya normal atau tidak, sehingga dapat digunakan dalam

analisis parametik. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis data

menggunakan analisis non-parametik. Cara mendeteksi apakah data sudah

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

39

berdistribusi normal atau tidak, dapat digunakan dua pendekatan untuk

menguji normalitas data yaitu menggunakan ratio skewness rasio kurtosis

dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak

dengan cara melakukan pembagian dengan standar error skewness, begitu

juga dengan kurtosis. Pendekatan yang kedua menggunakan uji kolmogorof-

smirnov atau uji K-S termasuk dalam golongan non-parametik karena peneliti

belum mengetahui apakah data yang digunakan termasuk data parametik atau

bukan. Pada uji K-S data dikatakan normal apabila nilai Sig>0,05.

b. Uji heteroskedastisitas

Suatu model pengujian seperti regresi linear berganda, maka data harus

terbebas dari gejala heteroskedasitas. Heteroskedasitas berarti variasi residual

tidak sama dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, sehingga variasi

residual harus bersifat homoskedastisitas, yaitu pengamatan satu dengan

pengamatan yang lain sama agar memberikan pendugaan model yang lebih

akurat.

c. Uji multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu kondisi di mana terjadi korelasi atau

hubungan yang kuat diantara variabel bebas yang diikutsertakan dalam

pembentukan model regresi linier. Dalam analisis regresi, suatu model harus

terbebas dari gejala multikolinieritas dan untuk mendeteksi apakah suatu

model mengalami gejala multikolinieritas, maka dapat melihat pada:

1) Ketidakkonsistenan anatra koefisien regresi yang diperoleh dengan teori

yang digunakan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

40

2) Nilai R-square semakin membesar, padahal pada pengujian secara parsial

tidak ada pengaruh atau nilai signifikan > 0,05

3) Terjadi perubahan yang berarti pada koefisien model regresi

4) Overestimated dari nilai standar error untuk koefisien regresi.

Untuk mengetahui apakah suatu model regresi yang dihasilkan mengalami

gejala multikolinieritas , dapat dilihat pada nilai VIF (Variance Inflation

Factor). Model regresi yang baik, jika hasil perhitungan menghasilkan nilai

VIF<10 dan bila menghasilkan nilai VIF>10 berarti telah terjadi

multikolinieritas yang serius di dalam model regresi. Selain melihat nilai VIF,

bisa juga dideteksi dari nilai tolerance, yaitu jika nilai tolerance yang

dihasilkan mendekati 1, maka model terbebas dari segala multikolinieritas

sedangkan semakin menjauhi 1, maka model tidak terjadi/bebas gejala

multikolinieritas.

d. Uji linieritas

Konsep sederhana dari uji linieritas, yaitu untuk melihat apakah model

regresi dapat didekati dengan persamaan linier. Uji ini biasanya digunakan

sebagai persyaratan dalam analisis korelasi ataupun regresi linier. Dua

variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi

(linearity) kurang dari 0,05. Dengan kata lain, uji uji linearitas dalam

pengujian asumsi regresi dapat terpenuhi, yaitu variabel Y merupakan fungsi

linier dari gabungan variabel-variabel X.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

41

2. Uji hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan regresi berganda.

Digunakan untuk menafsirkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen, bila dua atau lebih variabel dependen sebagai faktor prediktor

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). (Sugiyono 2012:277).

Variabel independen terdiri dari kesadaran wajib pajak, pemahaman

perpajakan, sanksi perpajakan, dan kualitas pelayanan pajak. Sedangkan

variabel dependennya yaitu kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajkan pada

sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Untuk menguji hipotesis menggunakan persamaan regresi sebagai berikut

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e

Keterangan

Y : kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajkan pada sektor UMKM

a : konstanta

b1 – b4 : koefisien regresi

x1 : kesadaran wajib pajak

x2 : pemahaman perpajakan

x3 : sanksi perpajakan

x4 : kualitas pelayanan pajak

e : error

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

42

a. Uji statistik T

Uji statistik T disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

Ho:r = 0 atau Ha: ≠ 0

Ho : format hipotesis awal (hipotesis nol)

Ha : format hipotesis hubungan antar variabel

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas

tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen

atau terikat.

2) Uji nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau

terikat.

b. Uji statistik F

Uji F digunakan untk melihat apakah variabel independen secara bersama-

sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek yang Diteliti A. Jenis …eprints.umm.ac.id/38297/4/BAB III.pdf · 2018-10-23 · dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

43

bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat

2) Jika inlai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau

bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat

c. Koefisien Determinasi

Setelah koefisien korelasi diketahui, maka selanjutnya adalah menghitung

koefisien determinasi, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

1) Jika koefisien determinasi mendekati 0, maka pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen lemah

2) Jika koefisien determinasi mendekati 1, berarti pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen kuat.