BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek...
29
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Negeri Salebu yang terletak di
Rt.10 Rw. 01 Kampung Ciwidara Desa Salebu Kecamatan Mangunreja
Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti memilih SD Negeri Salebu sebagai tempat
penelitian karena berdasarkan penelitian awal terdapat masalah mengenai
interaksi sosial dan aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan
Mangunreja.
2. Subjek Penelitian
a. Populasi Penelitian
Menurut Suryana dan Priatna (2007:172), “Populasi adalah totalitas dari
semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap
yang akan diteliti”. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri
Salebu Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya.
b. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VI yang merupakan sampel total
dari populasi siswa kelas VI SD Negeri Salebu. Alasannya adalah karena peneliti
menganggap bahwa siswa kelas VI sudah cukup mengerti dan mudah beradaptasi
dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu juga, siswa kelas VI dapat dikatakan
sudah berpengalaman dan dilihat dari gejala-gejala yang terlihat, maka siswa kelas
VI ini layak untuk diteliti.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.
“Sampling jenuh adalah ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi
digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan sensus” (Riduwan, 2010:64).
Hal ini dilakukan karena jumlah populasi berjumlah 32 orang, jadi sampel yang
digunakan adalah sampel jenuh yakni total siswa kelas VI SD Negeri Salebu
Kecamatan Mangunreja.
30
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang memfokuskan pada pencarian
pengaruh interaksi sosial terhadap aktivitas belajar siswa. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif jenis studi kausal komparatif. Adapun alur dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Alur Proses Pelaksanaan Penelitian
Pengaruh Interaksi Sosial
terhadap Aktivitas Belajar Siswa
Tinjauan
Pustaka
Kerangka
Berpikir
Publikasi Laporan
Tujuan penelitian
Perumusan
Hipotesis
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Penulisan Laporan
Pengujian
Hipotesis
31
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif, Suryana
dan Priatna (2007:105) mengemukakan bahwa:
Metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra
atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-
fakta dan sifat-sifat objek tertentu. Tujuannya untuk menggambarkan kondisi
faktual faktor-faktor yang terlibat dalam permasalahan tersebut.
Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis studi
kausal komparatif. Menurut Sumanto dalam Suryana dan Priatna (2007:107)
mengemukakan bahwa:
Studi kausal komparatif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan skema hubungan dan pengaruh yang lebih dalam dari dua atau
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti. Penelitian ini ditujukan
untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan perilaku atau status
kelompok individual. Studi kausal komparatif ini merupakan tindak lanjut dari
studi korelasional. Jika studi korelasional menggambarkan derajat hubungan
antar dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti, maka studi
kausal komparatif menggambarkan sedemikian rupa hubungan sebab akibat.
Pemilihan metode ini, didasarkan pada permasalahan yang diteliti, kondisi
subjek penelitian, dan tujuan dari penelitian. Permasalahan yang diteliti adalah
mengenai pengaruh interaksi sosial terhadap aktvitas belajar siswa SD Negeri
Salebu Kecamatan Mangunreja. Dilihat dari variabel, memiliki dua variabel yakni
variabel independen (inteaksi sosial) dan variabel dependen (aktivitas belajar)
dengan tujuan mendeskripiskan realita interaksi sosial, aktivitas belajar siswa
serta hubungan sebab akibat dari kedua variabel itu. Penggunaan metode
deskriptif jenis studi kausal komparatif sangat relevan dengan permasalahan yang
ada.
Paradigma penelitian ini terdiri atas variabel independen dan dependen,
seperti digambarkan pada bagan di bawah ini:
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian Deskriptif Studi Kausal Komparatif
X
Y
32
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
X = Interaksi Sosial Siswa
Y = Aktivitas Belajar Siswa
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Arikunto (2006:12) menjelaskan bahwa:
Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data terebut, serta
penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan
penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, grafik, bagan atau
tampilan lain.
Sejalan dengan pendapat di atas, Suryana dan Priatna (2007:83),
mengemukakan bahwa:
Ciri utama pendekatan kuantitatif adalah penerapan prosedur kerja baku dan
transfer data ke dalam angka-angka numerikal khusunya yang menyangkut
atribut dan kualitas subyek. Dengan analisa statistik, angka-angka ini diolah
sedemikian rupa sehingga memberi jalan kepada penarikan kesimpulan.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan
analisis data hasil penelitian secara eksak dan menganalisis datanya menggunakan
perhitungan stastistik. Penggunaan pendekatan kuantitatif dalam penyelesaian
masalah ini juga sangat tepat. Karena melalui perhitungan statistik yang relevan,
peneliti akan dengan mudah melihat hasil yang diharapkan dari penelitian yang
peneliti lakukan.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel penelitian yaitu :
1. Variabel bebas (X)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya (independen) adalah
interaksi sosial siswa.
2. Variabel terikat (Y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya (dependen) adalah
aktivitas belajar siswa.
33
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun definisi operasional dari kedua variabel interaksi sosial (X) dan
aktivitas belajar (Y) adalah sebagai berikut:
1. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan
individu, antara kelompok dengan kelompok, antar individu dengan kelompok
yang didalamnya terdapat tindakan saling mempengaruhi dan mengakibatkan
perubahan perilaku pada individu yang melakukan interaksi tersebut.
2. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran
yang meliputi kegiatan fisik maupun mental diantaranya “Visual activities,
Oral activities, Listening activities, Writing activities, Drawing activities,
Motor actibities, Mental activities, dan Emotional activities”.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis instrumen penelitian
yaitu, angket dan pedoman wawancara yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hubungan Antara Sumber Data, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Variabel
Penelitian
Sumber Data Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen
1. Interaksi
sosial
siswa
- Siswa sebagai pelaku
- Guru yang menangani
- Angket
- Wawancara
- Angket
- Pedoman
wawancara
2. Aktivitas
belajar
siswa
- Siswa sebagai pelaku
- Guru yang menangani
- Angket
- Wawancara
- Angket
- Pedoman
wawancara
Tabel 3.1 menggambarkan bahwa untuk meneliti interaksi sosial dan
aktivitas belajar siswa digunakan instrumen berupa angket dan pedoman
wawancara dengan sumber data siswa sebagai pelaku yang diteliti (angket) dan
guru sebagai pihak yang menangani (wawancara). Adapun untuk memudahkan
peneliti dalam menggambarkan rancangan tiap item yang akan disusun pada
angket. Angket ini berisi pengembangan dari tiap dimensi dan indikatornya yang
kemudian dituangkan ke dalam beberapa pertanyaan unjuk dijawab oleh
34
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden. Untuk memudahkan hal tersebut, maka peneliti membuat kisi-kisi
mengenai interaksi sosial siswa di luar dan di dalam pembelajaran. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket Interaksi Sosial
No Dimensi Indikator Nomor Butir
Pernyataan
(a) (b) (c) (d)
1. Kerjasama - Saling membantu
- Kompak dalam kebaikan
- Kerjasama dalam pembelajaran
6, 8, 12, 13,
16, 17, 18, 33
2. Persesuaian - Dapat menyesuaikan diri senang
berdamai
- Dapat menyelesaikan masalah
bersama
1, 2, 9, 10, 19
3. Perpaduan - Saling tolong menolong
- Toleransi
- Menghargai orang lain yang
memiliki perbedaan
- Terbuka dengan sesama
3, 4, 5, 14, 15
4. Persaingan - Bersaing dalam pembelajaran
- Bersaing untuk mendapatkan
perhatian guru
- Bersaing untuk mendapat perhatian
teman
7, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31,
32
5. Kontravensi - Menolak bertemen dengan orang
yang berbeda
- Menolak tugas yang diberikan guru
- Menyangkal kebenaran
- Menghasut orang lain
- Berkhianat kepada teman
33, 34, 35, 36,
37, 38, 39, 40
35
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.2
(a) (b) (c) (d)
6. Pertentangan - Bertengkar karena kesalahpahaman
- Perbedaan pendapat
- Memusuhi teman yang dianggap
tidak sesuai
11, 20
Keterangan : Dimensi interaksi sosial berdasarkan pendapat beberapa para ahli
yang kemudian direduksi oleh peneliti. Sedangkan indikator
interaksi sosial hasil pendapat penulis yang dikembangkan dari
dimensi interaksi sosial.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Aktivitas Belajar
No Dimensi Indikator Nomor Butir
Pernyataan
(a) (b) (c) (d)
1. Visual Activities - membaca
- memperhatikan gambar,
demonstrasi, percobaan,
pekerjaan orang lain.
1,2, 3
2. Oral Activities - menyatakan
- merumuskan
- bertanya
- memberi saran
- mengeluarkan pendapat
- mengadakan wawancara
- diskusi
- interupsi
4, 5, 6, 7, 8, 9,
10
3. Listening
Activities
- mendengarkan uraian
- mendengarkan percakapan
- mendengarkan diskusi
- mendengarkan musik dan pidato
11, 12, 13, 14,
15
36
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.3
(a) (b) (c) (d)
4. Writing
Activities
- menulis cerita, karangan,
laporan, menyalin.
16,17
5. Drawing
Activities
- menggambar
- membuat grafik dan diagram
- membuat peta
18, 19, 20
7. Mental
Activities
- menanggapi
- mengingat
- memecahkan soal
- melihat hubungan
- mengambil keputusan
21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28,
29, 30
8. Emotional
Activities
- menaruh minat
- merasa bosan
- gembira
- bersemangat
- bergairah
- berani
- tenang
- gugup
31, 32, 33, 34,
35, 36, 37, 38,
39, 40.
Keterangan : Dimensi aktivitas belajar berdasarkan pendapat beberapa para ahli
yang kemudian direduksi oleh peneliti. Sedangkan indikator
aktivitas belajar menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman
(2007:101). Pada pembuatan instrumen peneliti mengembangkan
indikator-indikator dimensi aktivitas belajar siswa ke dalam
beberapa bentuk pertanyaan.
Sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk memudahkan peneliti
dalam menggambarkan rancangan tiap item pertanyaan mengenai interaksi sosial
dan aktivitas belajar siswa. Pedoman wawancara ini berisi masalah yang berkaitan
dengan interaksi sosial dan aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri Salebu.
37
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian akan dituangkan ke dalam 10 butir pertanyaan yang mencakup
keseluruhan variabel dan indikator. Untuk pedoman wawancara, peneliti
merumuskan beberapa pertanyaan terkait penelitian yang dilakukan dengan
rumusan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Wawancara dengan Guru Kelas
No Pertanyaan Nomor Butir
Pertanyaan
1. Apakah menurut ibu siswa kelas VI SDN Salebu
mampu bekerjasama dengan baik? 1
2. Apakah menurut ibu siswa kelas VI SDN Salebu
mampu beradaptasi dengan baik? 2
3. Bagaimana menurut ibu, tentang cara siswa
mengatasi perbedaan? 3
4. Bagaimana menurut ibu tentang persaingan yang
terjadi pada siswa kelas VI? 4
5. Adakah siswa kelas VI yang memiliki konflik dan
bagaimana cara ibu mengatasainya? 5
6. Adakah siswa yang berteman dengan sistem
kelompok yang disukai saja? 6
7. Bagaimana respon siswa saat ibu sedang menjelaskan
pelajaran? 7
8. Bagaimana menurut Ibu tentang aktivitas belajar
siswa kelas VI? 8
9. Bagaimana cara Ibu menghadapi siswa yang kurang
dalam aktivitas belajarnya? 9
10. Apakah menurut Ibu, kemampuan interaksi sosial
siswa berpengaruh terhadap aktivitas belajarnya? 10
38
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Intrumen Penelitian
1. Skala Pengukuran Instrumen
Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui
beberapa tahap pengolahan data di antaranya uji validitas dan uji reliabilitas.
Namun, sebelumnya akan dijelaskan mengenai skala pengukuran instrumen.
Adapun skala pengukuran instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
skala likert, dengan pemberian skor sebagai berikut:
a. Pernyataan Positif
1) Skor 4 untuk pilihan jawaban selalu
2) Skor 3 untuk pilihan jawaban sering
3) Skor 2 untuk pilihan jawaban kadang-kadang
4) Skor 1 untuk pilihan jawaban tidak pernah
b. Pernyataan Negatif
1) Skor 1 untuk pilihan jawaban selalu
2) Skor 2 untuk pilihan jawaban sering
3) Skor 3 untuk pilihan jawaban kadang-kadang
4) Skor 4 untuk pilihan jawaban tidak pernah
2. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehinggga benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument, Arikkunto dalam
Riduwan (2010:97) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menghitung validitas alat
ukur baik angket untuk mengukur interaksi sosial dan angket untuk mengukur
aktivitas belajar siswa digunakan rumus Pearson Product Moment. Dengan
menggunakan rumus:
r hitung =
})(}{()( {(
))((.
2222 YYnXXn
YXxyn
39
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
r hitung : Koefisien korelasi
∑X : Jumlah skor item
∑Y : Jumlah skor total (seluruh item)
n : Jumlah responden
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya (r) sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi (r)
Kriteria Penafsiran Keterangan
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi
Antara 0,600sampai dengan 0,799 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Cukup tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat rendah (tidak valid)
Riduwan (2010:98)
Untuk memudahkan perhitungan, maka peneliti akan menggunakan
Program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 18.00. Nilai uji
akan dibuktikan dengan menggunakan uji dua sisi pada taraf signifikasi 0,05.
Menurut Wibowo (2012:37) menjelaskan bahwa kriteria diterima dan tidaknya
suatu data valid atau tidak, jika:
a. Jika r hitung r tabel (uji dua sisi dengan sig 0,050) maka item-item
pada pertanyaan dinyatakan berkorelasi signifikan terhadap skor total
item tersebut, maka item dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan sig 0,050) maka item-item pada
pertanyaan dinyatakan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
item tersebut, maka item dinyatakan tidak valid.
Adapun langkah-langkah untuk menguji validitas variabel X (interaksi
sosial) dan Y (aktivitas belajar) adalah sebagai berikut:
40
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Uji Validitas Variabel X (Interaksi Sosial Siswa)
1) Klik Start, buka program SPSS 18.00.
Gambar 3.3 Menu Start SPSS 18.00
2) Klik Variable View
Pada kolom Name ketik X1 sampai X40, kemudian terakhir ketikan jumlah.
Pada kolom Label diisi dengan item1 sampai item40, kemudian terakhir
ketikan jumlah. Pada kotak Value untuk pernyataan positif masukan 1=”Tidak
Pernah”, 2=”Kadang-kadang, 3=”Sering”, 4=”Selalu”. Sedangkan untuk
pernyataan negatif masukan 1=”Selalu”, 2=”Sering”, 3=”Kadang-kadang”,
4=”Tidak Pernah”. Pada kolom Measure pilih Ordinal. Hasil pembuatan
Vaiable View adalah sebagai berikut:
Gambar 3.4 Hasil Variable View Variabel X
41
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Klik Data View
Kemudian masukan semua skor angket. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.5 Hasil Input Data Variabel X
4) Klik Analyze -> Correlate ->Bivariate. Klik semua skor dan jumlah. Lau ketik
Variebles. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Bivariate Correlations,
sebagai berikut:
Gambar 3.6 Kotak Dialog Bivariate Correlations
42
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Klik Ok, dan akan terbuka hasil sebagai berikut:
Gambar 3.7 Output Correlatios Variabel X
Hasil pengujian yang diambil adalah r hitung yang terdapat pada kolom
paling bawah (kolom jumlah). Kemudian dibandingkan dengan harga kritik dari r
product moment. Untuk hasil validitas akan diinterpretasikan pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Uji Validitas Angket Interaksi Sosial
No.
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
(a) (b) (c) (d)
1 0,230 0,334 Tidak Valid
2 0,361 0,334 Valid
3 0,428 0,334 Valid
4 -0,062 0,334 Tidak Valid
5 0,510 0,334 Valid
6 0,419 0,334 Valid
7 0,431 0,334 Valid
43
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.6
(a) (b) (c) (d)
8 0,352 0,334 Valid
9 0,360 0,334 Valid
10 -0,165 0,334 Valid
11 0,525 0,334 Valid
12 0,391 0,334 Valid
13 0,585 0,334 Valid
14 0,548 0,334 Valid
15 0,535 0,334 Valid
16 0,482 0,334 Valid
17 0,189 0,334 Tidak Valid
18 0,127 0,334 Tidak Valid
19 -0,320 0,334 Tidak Valid
20 0,130 0,334 Tidak Valid
21 0,192 0,334 Tidak Valid
22 0,429 0,334 Valid
23 0,243 0,334 Tidak Valid
24 0,498 0,334 Valid
25 0,271 0,334 Tidak Valid
26 0,068 0,334 Tidak Valid
44
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.6
(a) (b) (c) (d)
27 0,374 0,334 Valid
28 0,160 0,334 Tidak Valid
29 0,483 0,334 Valid
30 0,326 0,334 Tidak Valid
31 -0,213 0,334 Tidak Valid
32 0,246 0,334 Tidak Valid
33 0,043 0,334 Tidak Valid
34 0,649 0,334 Valid
35 0,200 0,334 Tidak Valid
36 -0,161 0,334 Tidak Valid
37 0,501 0,334 Valid
38 0,522 0,334 Valid
39 0,588 0,334 Valid
40 0,043 0,334 Tidak Valid
Dari hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 18.00., pada
output dapat diketahui nilai korelasi antara skor item dengan skor total yang
terdapat pada kolom paling bawah (jumlah) yaitu Pearson Correlation . Nilai ini
kemudian dibandingkan dengan r tabel. R tabel dicari pada signifikasi 0,05
denagn uji 2 sisi (two tailed) dan jumlah data (N)=35, maka didapat r tabel
sebesar 0,334. Untuk nomor item 1,5,4,10, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 28, 30,
31, 32, 33, 35, 36, dan 40 kurang dari 0,334 maka dapat disimpulkan bahwa item-
item di atas dinyatakan tidak valid dan sisanya 19 item dinyatakan valid.
45
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Uji Validitas Variabel Y (Aktivitas Belajar Siswa)
Untuk uji validitas variabel Y caranya sama dengan uji validitas variabel X.
Yakni dengan menggunakan pr ogram SPSS 18.00. , yang berbeda adalah data.
Untuk langkah input di Variable View, data yang dimasukan adalah skor total
Variabel Y. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Uji Validitas Angket Aktivitas Belajar
No.
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
(a) (b) (c) (d)
1 0,548 0,334 Valid
2 0,542 0,334 Valid
3 0,221 0,334 Tidak valid
4 0,325 0,334 Tidak valid
5 0,421 0,334 Valid
6 0,353 0,334 Valid
7 -0,095 0,334 Tidak valid
8 0,633 0,334 Valid
9 0,131 0,334 Tidak valid
10 0,497 0,334 Valid
11 0,501 0,334 Valid
12 0,343 0,334 Valid
13 0,275 0,334 Tidak valid
14 0,131 0,334 Tidak valid
15 0,529 0,334 Valid
46
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.7
(a) (b) (c) (d)
16 0,117 0,334 Tidak valid
17 0,423 0,334 Valid
18 0,548 0,334 Valid
19 0,417 0,334 Valid
20 0,463 0,334 Valid
21 0,357 0,334 Valid
22 0,167 0,334 Tidak Valid
23 0,525 0,334 Valid
24 0,273 0,334 Tidak Valid
25 0,338 0,334 Tidak Valid
26 0,521 0,334 Valid
27 0,251 0,334 Tidak Valid
28 0,272 0,334 Tidak Valid
29 0,199 0,334 Tidak valid
30 0,534 0,334 Valid
31 0,584 0,334 Valid
32 0,329 0,334 Tidak Valid
33 0,232 0,334 Tidak Valid
34 0,495 0,334 Valid
35 0,463 0,334 Valid
36 0,423 0,334 Valid
47
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.7
(a) (b) (c) (d)
37 0,446 0,334 Valid
38 0,424 0,334 Valid
39 0,374 0,334 Valid
40 0,378 0,334 Valid
Dari hasil perhitungan uji validitas menggunakan program SPSS 18.00.,
pada output dapat diketahui nilai korelasi antara skor item dengan skor total
yang terdapat pada kolom paling bawah (jumlah) yaitu Pearson Correlation.
Nilai ini kemudian dibandingkan dengan r tabel. r tabel dicari pada signifikasi
0,05 dengan uji 2 sisi (two tailed) dan jumlah data (N) = 35, maka didapat r tabel
sebesar 0,334. Hasil perhitungan uji validitas menyatakan bahwa nomor item 3, 4,
7, 10, 14, 15, 17, 22, 25, 28, 29, 30, 32, dan 33 kurang dari 0,334 maka dapat
disimpulkan bahwa keempat belas item yang memiliki r hitung kurang dari 0,334
di atas, dinyatakan tidak valid dan 26 item dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan (keajegan) alat
pengumpul data (instrumen yang digunakan) baik angket untuk mengukur
interaksi sosial siswa maupun untuk mengukur aktivitas belajar siswa digunakan
rumus Alpha. Dengan rumus:
t
i
S
S
n
nr 1
111
Keterangan:
r11 = Nilai reabilitas
n = Jumlah item
∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
Stσ = Varians total
Riduwan (2010:213)
48
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukan tingkat reabilitas, digunakan kriteria dari Guilford,
sebagai berikut :
Tabel 3.8
Klasifikasi Guilford untuk Derajat Reliabilitas
Nilai Koefisien Keterangan
< 0,20 Derajat reliabilitas hampir ada
0,21-0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,41-0,70 Derajat reliabilitas sedang
0,71-0,90 Derajat reliabilitas tinggi
0,91-1,00 Derajat reliabilitas tinggi sekali
1,00 Derajat reliabilitas sempurna
Suryana dan Priatna (2007:223)
Selanjutnya, untuk memudahkan dalam penghitungan maka peneliti akan
menggunakan Program SPSS 18.00. Wibowo (2012:53) mengemukakan bahwa,
“Kriteria diterima dan tidaknya suatu data reliabel atau tidak jika; nilai alpha
(Cronbach Alpha) lebih besar daripada nilai kritis product moment atau nilai r
tabel”. Adapun langkah-langkah uji reliabilitas data menggunakan SPSS 18.00
adalah sebagai berikut:
a. Uji Reliabilitas Variabel X (Interaksi Sosial Siswa)
1) Klik Start, All program, SPSS 18.00.
Gambar 3.8 Menu Start SPSS 18.00
49
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Klik Analyze -> Scale -> Reliability Analysis.Maka akan terbuka tampilan
seperti berikut:
Gambar 3.9 Pilihan Menu Reliability Analysis
3) Klik Reliability Analysis, maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut:
Gambar 3.10 Kotak dialog Reliability Analysis
4) Klik semua item, kecuali jumlah. Klik Statistics pada kota dialog Descriptive
for, klik Scale if item deleted. Hasilnya adalah sebagai berikut:
50
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.11 Kotak dialog Reliability Analysis Statistic
5) Klik Continue lalu Ok. Maka hasil output akan keluar sebagai berikut:
Gambar 3.12 Output Reliability Analysis
Setelah hasil output didapat, maka untuk menentukan reliabel atau tidaknya
variabel X dan variabel Y dapat dilihat dari Cronbach’s Alpha dan r tabel. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
51
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Reliability Statistics Interaksi Sosial
Cronbach's Alpha N of Items
,729 40
Dari tabel di atas dapat diketahui, nilai Cronbach’s Alpha variabel X adalah
0,729. Apabila diinterpretasikan dengan klasifikasi Guilford untuk derajat
reliabilitas maka item-item pertanyaan variabel X (interaksi sosial) berada pada
derajat reliabilitas tinggi. Namun untuk mengetahui tingkat reliabilitas tiap item
secara lebih rinci, nilai alpha cronbach dapat dibandingkan dengan nilai
cronbach’s alpha if item deleted pada tabel output item total statistics. Hasilnya
sebagai berikut:
Tabel 3.10
Uji Reliabilitas Angket Interaksi Sosial
No.
Pernyataan
Nilai Alpha
Cronbach
Nilai Alpha if items
deleted Keterangan
(a) (b) (c) (d)
1 0,729 0,726 Reliabel
2 0,729 0,721 Reliabel
3 0,729 0,716 Reliabel
4 0,729 0,747 Tidak Reliabel
5 0,729 0,710 Reliabel
6 0,729 0,717 Reliabel
7 0,729 0,716 Reliabel
8 0,729 0,720 Reliabel
9 0,729 0,721 Reliabel
52
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.10
(a) (b) (c) (d)
10 0,729 0,745 Tidak Reliabel
11 0,729 0,710 Reliabel
12 0,729 0,718 Reliabel
13 0,729 0,706 Reliabel
14 0,729 0,709 Reliabel
15 0,729 0,711 Reliabel
16 0,729 0,714 Reliabel
17 0,729 0,729 Tidak Reliabel
18 0,729 0,731 Tidak Reliabel
19 0,729 0,749 Tidak Reliabel
20 0,729 0,729 Tidak Reliabel
21 0,729 0,728 Reliabel
22 0,729 0,716 Reliabel
23 0,729 0,725 Reliabel
24 0,729 0,711 Reliabel
25 0,729 0,725 Reliabel
26 0,729 0,730 Tidak Reliabel
27 0,729 0,719 Reliabel
28 0,729 0,729 Tidak Reliabel
29 0,729 0,712 Reliabel
30 0,729 0,722 Reliabel
53
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.10
(a) (b) (c) (d)
31 0,729 0,749 Tidak Reliabel
32 0,729 0,726 Reliabel
33 0,729 0,735 Tidak Reliabel
34 0,729 0,706 Reliabel
35 0,729 0,728 Reliabel
36 0,729 0,746 Tidak Reliabel
37 0,729 0,712 Reliabel
38 0,729 0,711 Reliabel
39 0,729 0,707 Reliabel
40 0,729 0,739 Tidak Reliabel
Dari hasil perhitungan menggunakan program SPSS 18.00., pada output
dapat diketahui nilai Apha Crobanch sebesar 0,729 dan nilai Alpha if item deleted.
Nilai Kemudian nilai Apha Crobanch dibandingkan dengan nilai Alpha if item
deleted . Untuk nomor item 4, 10, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 31, 33, 36 , dan 40 lebih
dari 0,729 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut dinyatakan tidak
reliabel dan 28 item lainnya dinyatakan reliabel.
b. Uji Reliabilitas Variabel Y (Aktivitas Belajar Siswa)
Untuk uji reliabilitas variabel Y caranya hampir sama dengan uji reliabilitas
variabel X. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Reliability Statistics Aktivitas Belajar
Cronbach's Alpha N of Items
,841 40
54
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari tabel 3.11 di atas dapat diketahui, nilai Cronbach’s Alpha variabel Y
adalah 0,841. Apabila diinterpretasikan dengan klasifikasi Guilford untuk derajat
reliabilitas maka item-item pertanyaan variabel Y (aktivitas belajar) berada pada
derajat reliabilitas tinggi. Namun untuk mengetahui tingkat reliabilitas tiap item
secara lebih rinci, nilai alpha cronbach dapat dibandingkan dengan nilai
cronbach’s alpha if item deleted pada tabel output item total statistics. Hasilnya
sebagai berikut:
Tabel 3.12
Uji Reliabilitas Angket Aktivitas Belajar
No.
Pernyataan Nilai Alpha
Cronbach
Nilai Alpha if items
deleted Keterangan
(a) (b) (c) (d)
1 0,841 0,833 Reliabel
2 0,841 0,833 Reliabel
3 0,841 0,841 Tidak Reliabel
4 0,841 0,839 Reliabel
5 0,841 0,836 Reliabel
6 0,841 0,838 Reliabel
7 0,841 0,848 Tidak Reliabel
8 0,841 0,83 Reliabel
9 0,841 0,846 Tidak Reliabel
10 0,841 0,834 Reliabel
11 0,841 0,834 Reliabel
12 0,841 0,838 Reliabel
13 0,841 0,841 Tidak Reliabel
55
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.12
(a) (b) (c) (d)
14 0,841 0,842 Tidak Reliabel
15 0,841 0,833 Reliabel
16 0,841 0,845 Tidak Reliabel
17 0,841 0,836 Reliabel
18 0,841 0,832 Reliabel
19 0,841 0,836 Reliabel
20 0,841 0,835 Reliabel
21 0,841 0,838 Reliabel
22 0,841 0,842 Tidak Reliabel
23 0,841 0,833 Reliabel
24 0,841 0,839 Reliabel
25 0,841 0,838 Reliabel
26 0,841 0,833 Reliabel
27 0,841 0,84 Reliabel
28 0,841 0,84 Reliabel
29 0,841 0,842 Tidak Reliabel
30 0,841 0,833 Reliabel
31 0,841 0,831 Reliabel
32 0,841 0,838 Reliabel
33 0,841 0,841 Tidak Reliabel
34 0,841 0,834 Reliabel
56
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lanjutan Tabel 3.12
(a) (b) (c) (d)
35 0,841 0,835 Reliabel
36 0,841 0,836 Reliabel
37 0,841 0,837 Reliabel
38 0,841 0,836 Reliabel
39 0,841 0,837 Reliabel
40 0,841 0,837 Reliabel
Dari hasil perhitungan menggunakan program SPSS 18.00., pada output
dapat diketahui nilai Apha Crobanch sebesar 0,841 dan nilai Alpha if item deleted.
Kemudian nilai Apha Crobanch dibandingkan dengan nilai Alpha if item deleted .
Untuk nomor item 3, 7, 9, 13, 14, 16, 22, 29, 33 lebih dari 0,841 maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut dinyatakan tidak reliabel dan 31 item
lainnya dinyatakan reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah
angket (untuk mengetahui interaksi sosial siswa di lingkungan sekolah dengan
teman sebayanya) dan angket (untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran) pada siswa kelas VI SD Negeri Salebu Kecamatan Mangunreja
Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu juga digunakan wawancara untuk mengetahui
informasi interaksi sosial dan aktivitas belajar siswa dari guru kelas VI SD Negeri
Salebu. Adapun penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagi berikut:
1. Angket
Sebagaimana dikemukakan oleh Bagong Suyanto dan Karnaji (2006:60)
bahwa:
Kuisioner (angket) merupakan daftar pertanyaan terstruktur dengan
alternatif (option) jawaban yang telah teredia sehingga responden tinggal
57
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memilih jawaban sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan, atau
pendapat pribadinya.
Pada penelitian ini angket digunakan sebagai alat pengumpul data untuk
memperoleh data dari responden mengenai bagaimana kemampuan siswa dalam
berinteraksi sosial baik di dalam maupun di luar pembelajaran. Penggunaan
angket sebagai alat pengumpul data siperkirakan cukup efektif dan efisien karena
membuat keleluasaan pada responden untuk menjawab pertanyaan angket sesuai
dengan yang mereka alami.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup
dengan bangun item cheklist. Cara ini dianggap praktis dan memudahkan
responden dalam proses pengisiannya.
2. Wawancara
Sebagaimana dikemukakan Riduwan (2010:74) bahwa “Wawancara adalah
suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya dilakukan dengan cara tulis kepada responden untuk
dijawabnya”. Pada penelitian ini wawancara digunakan sebagai alat pengumpul
data untuk memperoleh data dari guru mengenai bagaimana kemampuan siswa
dalam berinteraksi sosial, baik di dalam maupun di luar pembelajaran serta
bagaimana aktivitas belajar siswa.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tidak terstruktur, karena peneliti hanya memuat garis besar dimensi dari variabel-
variabel yang akan ditanyakan. Penggunaan teknik wawancara ini diperkirakan
akan mampu menggali data yang dapat dibutuhkan dalam penelitian ini. Hal ini,
dilakukan karena guru merupakan sumber yang paling tepat dan mengetahui
perkembangan interaksi sosial serta aktivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri
Salebu Kecamatan Mangunreja.
3. Dokumentasi
“Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian” (Riduwan,
2010:77).
58
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dokumentasi yang akan digunakan adalah foto dari setiap kegiatan siswa
baik dalam berinteraksi sosial maupun aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
di kelas VI SD Negeri Salebu dan juga dokumen yang menunjang penelitian ini.
Hal ini dilakukan untuk menunjang proses penelitian agar dapat diamati
perbedaan dari proses yang terjadi.
H. Analisis Data
Untuk menganalisis dan menginterpretasi data yang diperoleh, analisis
statistik yang akan digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
analisis inferensial.
1. Analisis Deskriptif
Wibowo (2012:24) mengemukakan bahwa, “Statistik deskriptif adalah
statistik yang menjelaskan suatu data yang telah dikumpulkan dan diringkas pada
aspek-aspek penting berkaitan dengan data tersebut”. Analisis deskriptif
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai,minimun, maximum, mean,
median, modus, dan frekuensi dari masing-masing variabel. Adapun prosedurnya
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Interval Kategori
Menurut Rakhmat dan Solehudin dalam Agustina (2012:78)
mengemukakan bahwa, langkah pertama dalam menentukan interval kategori
yakni harus menentukan nilai Xideal, X rata-rata, Sideal. Perhitungannya adalah
sebagai berikut:
1) Perhitungan Xideal
Xideal = Item instrumen × skor masksimal
2) Perhitungan ideal
ideal =
× Xideal
Perhitungan Sideal
Sideal =
× ideal
59
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan perhitungan interval kategori interaksi sosialnya adalah sebagai
berikut:
1) Sangat Tinggi = X ≥ + 1,5 Sideal
2) Tinggi = ideal+0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal
3) Sedang = ideal - 0,5 Sideal ≤ X< ideal + 0,5Sideal\
4) Rendah = ideal - 1,5 Sideal ≤ < ideal - 0,5 Sideal
5) Sangat Rendah = X < ideal - 1,5 Sideal
b. Menentukan Nilai Statistik Deskriptif
Penentuan nilai statistik deskriptif meliputi nilai mean, median, modus,
minimum, dan maximum dilakukan mengetahui seberapa besar pencapain
kemampuan interaksi sosial dan aktivitas belajar siswa SD Negeri Salebu. Dalam
penentuan nilai mean, median, modus, minimum, dan maksimum. Peneliti
menggunakan bantuan aplikasi SPSS 18.00. Dari hasil pengolahan statistik
deskriptif ini akan terlihat perbandingan pencapaian masing-masing variabel.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Klik Start, buka program SPSS 18.00.
Gambar 3.13 Menu Start SPSS 18.00
60
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Edit Data View untuk mengubah Name Var 001 (Interaksi Sosial) dan Var002
(Aktivitas Belajar). Selanjutnya masukan data yang telah ditabulasikan ke
dalam variabel X dan Y ke dalam Variable View. Hasilnya dapat dilihat
sebagai berikut:
Gambar 3.14 Data View Descriptive Statistic
3) Klik Analyze -> Descriptive Statistics -> Frequencies. Akan muncul kotak
dialog sebagai berikut:
Gambar 3.15 Pilihan Menu Descriptive Statistics
61
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Pindahkan kedua variabel ke kotak sebelah kanan. Lalu klik Statistics, centang
quartiles, mean, media, mode, sum, minimum, dan maximum, yang lainnya
abaikan. Lalu continue, maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut:
Gambar 3.16 Kotak Dialog Frequencies Statistics
5) Klik Chart, lalu centang histogram. Berikut kotak dialog histogram:
Gambar 3.17 Kotak Dialog Frequencies Charts
62
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Maka akan didapat output seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.18 Output Statistics
Gambar 3.19 Output Histogram
Selanjutnya dilakukan pendeskripsian hasil wawancara dengan wali kelas
VI mengenai interaksi sosial dan aktivitas belajar siswa SD Negeri Salebu
Kecamatan Mangunreja.
63
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Analisis Inferensial
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh
peneliti berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang diperoleh berdistribusi
normal, maka data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik. Dan
jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka menggunakan statistik
non parametrik.
Data yang perlu diuji normalitas pada penelitian ini adalah dua kelompok
yaitu: kelompok data (X) untuk variabel interaksi sosial dan data (Y) untuk
variabel aktivitas belajar siswa.
Untuk memudahkan dalam perhitungan peneliti akan menggunakan
program SPSS.18.00. dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan
menggunakan Histogram Regression Ressidual yang sudah distandarkan dengan
output berupa diagram dan yang kedua menggunakan nilai Kolmogorov-Smirnov
dengan hasil berupa angka, pengujiannya menggunakan nilai probability sig (two
talied) > atau dengan kata lain sig>0,05. Untuk cara yang pertama langkahnya
akan dibahas pada uji regresi linier sederhana. Untuk cara yang kedua adalah
sebagai berikut:
1) Klik Start, buka program SPSS 18.00.Klik Variable View
Edit name kemudian beri nama interaksi sosial dan aktivitas belajar.
Gambar 3.20 Edit Variable View untuk Uji Normalitas
64
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Masukan (copy) data variabel Y dan variabel Y ke dalam data view. Maka
hasilnya sebagai berikut:
Gambar 3.21 Edit Data View untuk Uji Normalitas
3) Klik Analyze -> Nonparametric Test -> Legacy Dialog -> 1-sample K-S.
Hasilnya sebagai berikut:
Gambar 3.22 Menu Uji Normalitas Data
65
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Selanjutnya akan terbuka kotak dialog seperti di bawah ini:
Gambar 3.23 Kotak Dialog One Sample Kolmogorov Smirnov Test
5) Kemudian akan mucul output seperti di bawah ini:
Gambar 3.24 Output Uji Normalitas
66
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana ini adalah analisis tentang hubungan antara
satu variabel dependen dengan satu variabel independen. Menurut Arikunto
(2006:295) bahwa, “Analisis regresi digunakan untuk meramalkan suatu variabel
dari kedua variabel yang telah diketahui”. Adapun persamaannya adalah sebagai
berikut:
Y= a+bX
Berdasarkan persamaan tersebut, jika diketahui nilai X dan Y, maka
estimasi nilai a dan b dengan mudah dapat ditentukan. Nilai a menunjukkan
pemotongan Y terhadap garis regresi, sedangkan b, yakni koefisien X, disebut
koefisien regresi. Jika data tersebut dalam daerah di sekitar garis lurus (atau
kurva) maka nilai Y dapat dicari untuk nilai X yang diketahui. Manfaat dari garis
regresi adalah untuk memperkirakan nilai variabel terikat dari variabel bebas jika
variabel bebas telah diketahui.
Menurut Arikunto (2007:296) bahwa dalam analisis regresi ada tiga rukun
dasar yang harus dicari yaitu:
(a) Garis regresi, yaitu garis yang menyatakan hubungan atara variabel-variabel itu.
(b) Standar error of estimate, yaitu harga yang mengukur pemecahan tiap-tiap titik (data) terhadap garis regresinya. Atau merupakan penyimpangan standar dari harga-harga dependen (Y) terhadap garis regresinya.
(c) Koefisien korelasi (r) yaitu angka yang menyatakan eratnya hubungan antara variabel-variabel itu.
Tabel 3.13
Interpretasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Antara 0,600 samapai dengan 0,800
Antara 0,400 samapai dengan 0,600
Antara 0,200 samapai dengan 0,400
Antara 0,000 samapai dengan 0,200
Tinggi
Cukup
Agak Rendah
Rendah
Sangat Rendah (tak berkorelasi)
Arikunto (2006:276)
67
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi untuk mencari makna pengaruh
variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi Pearson Product Moment diuji
dengan uji Signifikansi dengan rumus:
Keterangan:
t hitung = Nilai t
r = Nilai Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan program SPSS
18.00. langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Buka program SPSS 18.00.
2) Masukan data seperti pada data uji normalitas ke dalam SPSS satu persatu ,
lalu berilah label dengan klik variable view pada bagian kiri bawah. Lalu
Interaksi Sosial pada VAR0001, Aktivitas Belajar pada VAR002.
3) Lalu klik Analyze-> Regretion->Linear. Hasilnya seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.25 Pilihan Menu Regression Linier
4) Masukan Interaksi Sosial ke dalam kotak independent dan Aktivitas Belajar ke
dalam kotak dependent. Hasilnya seperti gambar di bawah ini:
68
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.26 Kotak Dialog Linier Regression
5) Klik Statistics. Maka akan muncul kotak dialog Linier Regression Statistics.
Centang Estimates, Model If dan R squared change. Maka hasilnya sebagai
berikut:
Gambar 3.27 Kotak Dialog Statistics Linier Regression
69
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Klik Plots, centang Normal Probability Plots, akan tampil gambar seperti
berikut:
Gambar 3.28 Kotak Dialog Linier Regression Plots
7) Klik OK. Maka akan keluar output seperti di bawah ini:
Gambar 3.29 Output Linier Regreion
70
Ai Nuraida,2013 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI SALEBU KECAMATAN MANGUNREJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melalui analisis regresi linier sederhana maka akan diketahui nilai R
(koefisien korelasi), koefisien determinasi (R2), persamaan regresi dan garis
regresi.
2) Hipotesis Statistik
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho : ρ = 0 (berarti tidak ada pengaruh)
Ha : ρ ≠ 0 (berarti ada pengaruh)
Keterangan:
ρ = Koefisien korelasi antara interaksi sosial dan aktivitas belajar
(Sugiyono, 2010:185)