BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan ...eprints.umm.ac.id/41995/4/BAB 3.pdfA. Jenis...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan ...eprints.umm.ac.id/41995/4/BAB 3.pdfA. Jenis...
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (Field Research).
Penelitian lapangan atau dapat pula disebut dengan penelitian empiris, yaitu
penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di kancah
(lapangan) kerja penelitian.33 Dalam penelitian ini pendekatan penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang berupa angka tersebut
kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik
angka-angka tersebut.34 penelitian kali ini adalah tentang pengaruh promosi
terhadap minat nasabah dalam melakukan transaksi di Bank Syariah Mandiri KC
Kepanjen
B. Variable Penelitian
a. Variable Bebas disebut juga variable independen. Merupakan variabel
yang memengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel
yang lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang
terjadi lebih dahulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif
merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik
33 Supardi, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005) hlm 34 34 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Analisis Data Sekunder
.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, juni 2010), ed 1, cet 1, hlm 19
27
penelitian. Variabel ini biasanya disimbolkan dengan variabel “x”.35
dalam penelitian ini variabel bebas adalah
Periklanan (X1) . Semua bentuk terbayar dari presentasi
nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor
yang jelas. Bentuk iklan yaitu iklan cetak dan tayangan, brosur,
poster.
Penjualan Pribadi (X2). Interaksi tatap muka dengan satu atau
lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan dan pengadaan pesanan..
Promosi Penjualan (X3). Berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa. Bentuk
promosi penjualan adalah kontes, permainan undian, lotre,
premi dan hadiah, sampel, bazar, dan pameran dagang, pameran
demonstrasi, kupon,rabat, pembiayaan rendah.
Publisitas dan hubungan masyarakat (X4). Beragam program
yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau produk individunya. Bentuk hubungan
masyarakat dan publisitas adalah peralatan media,
pidato,seminar, laporan tahunan, donasi amal, hubungan
komunitas.
35 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Analisis Data Sekunder
.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, juni 2010), ed 1, cet 1, hlm 57
28
Pemasaran langsung (X5). Yaitu penggunaan surat, telpon,
faksimail, e-mail atau internet. Untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari
pelanggan dan prospek tertentu.
b. Variabel terikat disebut juga variabel dependen. Merupakan variabel
yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Keberadaan
variabel ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam focus atau topic penelitian. Variabel ini biasanya
disimbolkan dengan variabel “Y”. Dalam penelitian ini variabel terikat
yakni minat nasabah (Y). Minat nasabah merupakan keinginan,
kehendak, dan kesukaan seseorang.36
C. Populasi dan Tehnik Pengumpulan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang
akan diteliti.37 Populasi pada penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah
Mandiri KC Kepanjen dengan jumlah nasabah 6.064.38
36 Nanang Martono, “Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Analisis Data Sekunder”,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, juni 2010), ed 1, cet 1, hlm 57 37 Ibid hlm 66 38 Catatan Pribadi Back Office Bank Syariah Mandiri KC Kepanjen
29
b. Tehnik Pengumpulan Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagai
anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu
sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.39 Karena keterbatasan waktu
dan dana yang digunakan dalam penelitian ini, maka besarnya sample
ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin. Adapun rumus Slovin adalah
sebagai berikut :40
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = standart eror (10%)
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka diperoleh besarnya sampel sebagai
berikut :
𝑛 =6064
1 + 6.064(0,10)2= 98,37
𝑛 = 100
39 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Analisis Data Sekunder,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, juni 2010), ed 1, cet 1, hlm 69 40 Iqbal Hasan, “Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya”. (Jakarta :Ghalia
Indonesia,2002), hlm 61
30
Dengan menggunakan rumus Slovin didapat jumlah sampel yang akan
dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Dalam
penelitian ini tekhnik pengambilan sample dilakukan dengan metode
Sampling Insidental yaitu siapa saja masyarakat yang kebetulan bertemu
dengan peneliti untuk melakukan transaksi Bank Syariah Mandiri kantor
cabang Kepanjen. Alasan menggunaka metode ini karena semua anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama.
D. Tehnik Pengumpulan Data
a. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder . Data primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara
langsung oleh peneliti dari lapangan. Data primer penelitian ini adalah
promosi . Sumber penelitian ini diperoleh melalui angket (Questionare)
yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Sedangkan data
sekunder diperoleh melalui dokumentasi, internet dan lain-lain.
b. Pengumpulan Data
1. Metode Angket. Sering pula metode angket disebut pula sebagai
metode kuesioner atau dalam bahasa inggris disebut questionnaire
(daftar pertanyaan). Metode angket merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau
31
dikembalikan kepetugas atau peneliti.41 Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan skala pengukuran interval dengan tehnik skala likert.
Skala interval yaitu suatu pemberian angka-angka pada variabel atau
objek penelitian yang bersifat ordinal dan memiliki jarak yang atau
skala yang lebih jelas dan sama terhadap kategori yang diberikannya.
Sedangkan metode skala likert ini dikembangkan oleh rensis likert,
pada model ini banyak dipergunakan untuk penelitian psikologi
(Moral, Sikap, dan lain sebagainya).42
Pernyataan Skor
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
Tabel 3.1 Skala Likert
2. Dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah
berbentuk surat-surat, catatatan harian,kenang-kenangan,
laporan dan sebagainya.
41 H.M. Burhan Bungin,Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan
Publikasi serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), ed 1,cet 5, hlm 123 42 Supardi. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. (Yogyakarta: UII Press, 2005) hlm 146-152
32
E. Tehnik Analisis Data
Didalam menganalisa data, penelitian ini menggunakan metode analisa
regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah regresi dimana
variabel terikat (Y) dihubungkan dengan atau dijelaskan oleh lebih dari satu
variabel bebas (X1,X2,X3….Xn) .
Y = a + b1 X1 +b2 X2 + b3 X3 + b4 X4…. bn Xn
Keterangan :
Y= minat nasabah
a = Bilangan Konstan
b = Koefisien Variabel
X1= Periklanan
X2= Penjualan Pribadi
X3= Promosi Penjualan
X4= Publisitas dan hubungan masyarakat
X5= Pemasaran Langsung
Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, ada beberapa bentuk
yang digunakan,yaitu sebagai berikut:
a. Koefisien Determinasi (R2). Menunjukan sejauh mana tingkat hubungan
antara variabel dependen dengan varibel independen, atau sejauh mana
kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen.43 Ciri –ciri nilai R2
adalah
43 Anton Bawono, Multivariate Analysis dengan SPSS, (Salatiga: STAIN Salatiga Press,2006), hlm
92
33
Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara
variabel independen dengan variabel dependen.
b. Uji Regresi Linier Berganda adalah regresi dimana variabel terikat (Y)
dihubungkan dengan atau dijelaskan oleh lebih dari satu variabel bebas
(X1,X2,X3….Xn)
c. Uji Ftest (Uji secara serempak). Uji F dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-
sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat.44 Langkah
pengujiannya adalah
1. Menentukan hipotesis
Ho: β1,β2,…,βn= 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Ha: β1,β2,…,βn ≠ 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α =
5% dan derajat kebebasan (dk)= (n-k).
44 Anton Bawono, Multivariate Analysis dengan SPSS, (Salatiga: STAIN Salatiga Press,2006), hlm
91
34
3. Mencari f hitung dengan rumus
𝑓 =𝑅2/(𝑘−1)
(1−𝑅2)/(𝑛−𝑘)
Dimana : R2= koefisien determinasi
k = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
4. Pengambilan Keputusan. Jika F hitung < F tabel, maka Ho
diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen secara bersama- sama berpengaruh
terhadap variabel dependen.
d. Uji ttest (Uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu atau sendiri-
sendiri. Langkah-langkah pengujiannya:
Menentukan hipotesis
Ho :β1= 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Ho :β1≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen
Menentukan t tabel.
Untuk menggunakan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5%
dari derajat kepercayaan (dk)= α/2, n-k
Dimana : n= jumlah data
k= jumlah variabel
35
Pengambilan Keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak,
artinya ada pengaruh yang signifikan.
F. Uji Validitas dan Reabilitas
a. Pengujian Validitas
Instrumen Tahap pertama, yaitu uji validitas dan reliabilitas
instrumen. Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori pengukuran
sikap, dimana dalam melakukan pengujian ini cukup memenuhi
kevalidan konstruksi saja. Berbeda dengan pengukuran prestasi
(achievement) dan efektivitas pelaksanaan program yang bertujuan
dalam penelitian tes ini harus memenuhi validitas isi dan konstruksi.
Uji validitas dilakukan untuk menemukan kesahihan dan keandalan
instrument penelitian. Pengujian dilakukan dengan teknik analisis
korelasi produk moment.45
𝑟 =𝑛∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)
√(𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2(𝑛∑𝑌2 − (∑𝑌)2)
Keterangan :
n = Banyaknya pasangan data
X = Variabel pertama
Y = Variabel kedua
∑ = Jumlah
45 Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),
hlm 146
36
b. Uji Reliabilitas
pada dasarnya untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan
berulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut
dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik.46 Dalam penelitian
ini uji reliabilitas menggunakan kaidah alpha cronbach, karena
instrumen yang digunakan mempunyai rentang nilai, dengan rumus:
𝑟 = [𝐾
𝐾 − 1] [1 −
∑𝜎𝑏2
𝜎12 ]
r = Reliabilitas Instrumen.
K = Yang disebut sebagai indeks korelasi dua belahan
instrumen
∑ 2 σ b = Jumlah butir varians
2 σ t = Varians total
Instrumen dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki koefisien
keandalan reliabilitas sebesar > 0.6.
G. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan
46 Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2002),hlm 152
37
kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan
model regersi yang tidak bisa dan handal sebagai penaksir.47
a. Uji Multikolenieritas
Uji Multicollinearity adalah uji yang digunakan untuk
mengetahui situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel
bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat disebut
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat
orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama
dengan nol.
Teknik pendeteksian uji multikolenieritas adabe berapa salah satunya yaitu
menggnakan metode VIF (Varin Infalation Factor) dan nilai toleransi juga
matrik kolerasi. Kedua nilai VIF dan Tolerance ini nilainya berlawanan,
kalau tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF
disini tidak boleh lebih besar dari 5. jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala
mulikolenieritas, dan sebaliknya jika nilai VIF nya lebih kecil dari 5 maka
tidak ada gejala multikolenieritas.
b. Uji Heteroskedasitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel pengganggu tidak
sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi
heteroskedasitas adalah penaksir tidak biasa tetapi tidak efisien lagi baik
47 Anton Bawono, Multivariate Analysis dengan SPSS, (Salatiga: STAIN Salatiga Press,2006), hlm
115
38
dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t test dan F test akan
menyebabkan kesimpulan yang salah. Cara mendeteksi ada tidaknya
heteroskedasitas adalah meliat rafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah skor variabel
yang diteliti mengikuti distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui
normal atau tidaknya sebaran data, maka dilakukan perhitungan uji
normalitas sebaran dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov. Untuk
mengetahui normal atau tidaknya sebaran data dikatakan berdistribusi normal
jika nilai signifikan >0.05.