BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB...

29
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitianeksperimen dapat diartikan sebagai jenis penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2013: 107). Metode eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk melihat implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan konvensional ditinjau dari gaya belajar siswa dalam materi lingkaran dikelas VIII SMP Negeri 3 Sungai Ambawang setelah diberikan perlakuan. 2. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design. Sugiyono (2012: 114) mengemukakan bahwa Quasi eksperimental mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 3. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian (Setyosari, 2010: 148). 40

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Penelitianeksperimen dapat diartikan sebagai jenis penelitian

yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2013: 107). Metode

eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

melihat implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) dan konvensional ditinjau dari gaya belajar siswa

dalam materi lingkaran dikelas VIII SMP Negeri 3 Sungai Ambawang

setelah diberikan perlakuan.

2. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

quasi eksperimental design. Sugiyono (2012: 114) mengemukakan

bahwa Quasi eksperimental mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

3. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang

disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat memperoleh jawaban atas

permasalahan-permasalahan penelitian (Setyosari, 2010: 148).

40

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu factorial

desain. Dengan desain factorial 2x3 dengan maksud untuk mengetahui

pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini

peneliti ingin melihat pengaruh implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan pembelajaran

konvensional di tinjau dari gaya belajar siswa. Rancangan factorial

tersebut ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian Faktorial 2x3

Gaya Belajar

Pembelajaran

( )

Visual

( )

Auditorial

( )

Kinestetis

( )

Model TAI

( )

Konvensional

( )

Keterangan :

( ) = Model pembelajaran TAI.

( ) = Pembelajaran konvensional.

( ) = Gaya belajar visual

( ) = Gaya belajar auditorial

( ) = Gaya belajar kinestetis

= Hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan

model kooperatif tipe TAI pada gaya belajar visual.

= Hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan

model kooperatif tipe TAI pada gaya belajar auditorial.

41

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

= Hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan

model kooperatif tipe TAI pada gaya belajar kinestetis.

= Hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional pada

gaya belajar visual.

= Hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional pada

gaya belajar auditorial.

= Hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional pada

gaya belajar kinestetis.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri

dari manusia, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 2005:

141). Menurut Sugiyono (2013: 117) Populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 5 kelas di SMP Negeri 3 Sungai

Ambawang yaitu VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID dan VIIIE.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 118). Menurut Arikunto (2010:

174) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Maka

dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang

42

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

akanditeliti. di SMP Negeri 3 Sungai Ambawang kelas VIII terdapat lima

kelas yaitu kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID dan VIIIE.

Teknik yang digunakan untuk menentukan kelas eksperimen dan

kelas kontrol adalah Cluster Random Sampling yakni teknik penarikan

sampel dari populasi yang telah dikelompokkan dan kelompok tersebut

dipilih secara acak. Populasi yang diambil adalah kelas VIII berjumlah

lima kelas, maka sebelum dilakukan cluster random sampling dari lima

kelas tersebut peneliti melakukan uji homogenitas menggunakan uji

Bartlett terlebih dahulu untuk mendapatkan kelas yang dapat dijadikan

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu baru terpilihlah dua kelas

yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai

kelas control.

Untuk melihat apakah kedua kelas memiliki kemampuan awal

yang seimbang sehingga layak untuk diteliti, maka dilakukan uji

keseimbangan dengan menggunakan uji-t berdasarkan nilai ulangan

semester ganjil, sebelum dilakukan uji keseimbangan, terlebih dahulu

dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher dan uji

normalitas dengan menggunakan uji liliefors.

C. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan praobservasi ke sekolah yaitu SMP Negeri 3 Sungai

Ambawang (12 Januari 2015).

43

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

b. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian

seperti RPP Pembelajaran Teams Assisted Individualitation, LKS

dan soal posttest.

c. Melakukan validasi perangkat pembelajaran dan instrumen

penelitian yang dilakukan oleh dua orang dosen dan satu orang guru.

d. Merevisi hasil validasi (13 Des – 4 Januari 2016).

e. Membuat surat izin yang diperlukan dari IKIP-PGRI Pontianak

untuk pelaksanaan penelitian dan surat izin untuk melakukan uji

coba soal post-test (6 Januari 2016).

f. Melaksanakan uji coba instrumen di SMP Negeri 18 Pontianak (14

Januari 2016).

g. Menganalisis data hasil uji coba instrumen (16 Januari 2016)

2. Tahap Penelitian

a. Pemberian tes gaya belajar siswa dengan menggunakan superlink

consulting tes gaya belajar di kelas VIII A (18 Januari 2016).

b. Pemberian tes gaya belajar siswa dengan menggunakan superlink

consulting tes gaya belajar di kelas VIII D (18 Januari 2016).

c. Memberikan perlakuan pada pertemuan pertama dikelas VIII A (19

Januari 2016).

d. Memberikan perlakuan pada pertemuan kedua dikelas VIII A (20

Januari 2016)

e. Memberikan Post-test di kelas VIII A (21 Januari 2016).

f. Memberikan Post-test di kelas VIII D (21Januari 2016).

44

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

3. Tahap Akhir

a. Mendeskripsikan data hasil posttest siswa ke dalam tabel faktorial

(29 januari 2016)

b. Mengolah dan menganalisis data dengan rumus statistika yang telah

ditentukan(29 Januari - 2 Februari 2016).

c. Menyimpulkan hasil pengolahan dan penganalisaan data sebagai

jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian ini(3-4 Februari

2016).

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpul data

Dalam suatu penelitian teknik dan alat pengumpulan data sangat

ditentukan oleh jenis data yang akan dikumpulkan. Kecermatan dalam

memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data ini sangat

berpengaruh pada obyektivitas hasil penelitian. Dengan kata lain teknik

dan alat pengumpul data yang tepat dalam suatu penelitian akan

memungkinkan dicapainya suatu pemecahan masalah secara valid dan

reliabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Teknik Dokumentasi

Menurut Trianto (2010: 278) “Dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger dan agenda”.

Dibandingkan dengan metode lain maka metode ini agak tidak begitu

45

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap,

belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan

benda hidup tetapi benda mati.

Sedangkan menurut Nawawi (2005: 95) Teknik Dokumentasi

adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan katagorisasi

dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubung dengan masalah

penelitian, baik dari sumber dokumen dan buku-buku. Dalam

penelitian ini teknik dokumentasi yang digunakan untuk

mengumpulkan data nilai kemampuan awal siswa berupa hasil

ulangan semester ganjil siswa pada kelas VIII.

2) Teknik Pengukuran

Teknik Pengukuran adalah cara pengumpulan data yang bersifat

kuantitatif, untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek tertentu

dibandingkan dengan norma tertentu pula sebagai satuan ukuran yang

relevan (Nawawi, 2005: 95). Pengukuran yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pemberian tes hasil belajar kepada siswa

mengenai materi lingkaran.

3) Komunikasi tidak langsung

Menurut Nawawi (2005: 101) “Teknik komunikasi tidak

langsung adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan

mengadakan hubungan tidak langsung atau dengan perantara alat, baik

berupa alat yang sudah tersedia maupun alat khusus yang dibuat untuk

keperluan itu”. Teknik komunikasi tidak langsung dalam penelitian

46

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

ini adalah pengumpulan data penelitian dengan menggunakan angket

gaya belajar berupa superlink consulting.

2. Alat Pengumpul Data

Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah:

1) Daftar Nilai Siswa

Dalam penelitian ini, daftar nilai siswa digunakan sebagai alat

pengumpul data untuk teknik dokumentasi. Daftar nilai yang diolah

adalah daftar nilai ulagan semester ganjil. Daftar nilai digunakan

untuk menghitung normalitas sampel, homogenitas sampel, dan

keseimbangan kelas sampel.

2) Tes Hasil Belajar

Menurut Norman tes diartikan sebagai alat dan memiliki

prosedur sistematis yang dipergunakan untuk mengukur dan menilai

suatu pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat

konten dan materi tertentu. Menurut Arikunto tes adalah alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu

dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan

(Hamzah, 2014: 100).

Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka

pengukuran dan penilaian dalam sebuah sampel. Sedangkan menurut

Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang

diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud

untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain

47

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

(Sudijono, 2011: 66). Hal ini sejalan dengan Arikunto (2010: 55) “Tes

dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila

diteskan berkali-kali terhadap subjek yang sama”.

Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dengan

mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa kelas VIII yang

termasuk ke dalam kelas eksperimen selama dua kali pertemuan pada

materi lingkaran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

essay.

Tes hasil belajar ini berupa instrumen. Untuk mengetahui

karakteristik dari instrumen hasil belajar dapat menggunakan analisis

data yang dikenal sebagai analisis butir. Butir tes yang baik apabila

valid dan reliabel bagi sebuah tes yang dipergunakan sebagai alat

pengumpul data.

1) Validitas Tes

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur

apa yang hendak diukur (Arikunto, 2010: 65). Validitas adalah

proses pengukuran yang menunjukkan tingkat kevalidtan

(ketetapan) sebuah tes. Jenis Validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a) Validitas isi

Untuk menguji validitas isi instrumen tes dapat dilakukan

dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi

pelajaran yang telah diajarkan (Widoyoko, 2009: 129). Tujuan

48

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

utama validitas ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah

disampaikan dan perubahan-perubahan psikologis apa yang

timbul pada peserta didik tersebut setelah mengalami proses

pembelajaran tertentu (Arifin, 2011: 248).

Validitas ini dilakukan dengan meminta bantuan kepada

tiga orang ahli atau orang yang berkompeten sebagai validator

soal tes yang akan diberikan pada saat peneliti akan melakukan

penelitian yaitu dua orang dosen matematika IKIP-PGRI

Pontianak dan satu orang guru matematika di SMP Negeri 3

Sungai Ambawang. Dalam memvalidasi isi peneliti

mengasumsikan bahwa, tes tersebut dikatakan valid secara isi

jika paling sedikit dua orang validator menyatakan valid.

b) Validitas Empirik

Suatu butir instrumen dikatakan valid apabila memiliki

sumbangan yang besar terhadap skor total. Dengan kata lain

dikatakan validitas yang tinggi jika skor pada butir soal

mempunyai kesejajaran dengan skor total (Widoyoko, 2009:

140). Untuk mengetahui kesejajaran digunakan teknik korelasi

produck momenPearson sebagai berikut ini.

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

N = banyaknya peserta tes

49

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

X = skor butir soal

Y = skor total

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

Validitas tes memiliki kriteria, kriterianya bernama koefisien

korelasi. Menurut Arifin (2011: 257), interpretasi mengenai

koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

: korelasi sangat rendah

: korelasi rendah

: korelasi sedang

: korelasi tinggi

: korelasi sangat tinggi

Berdasarkan koefisien korelasi yang dipaparkan, dalam penelitian

ini validitas yang digunakan adalah ≥ 0,40.

Tabel 3.2

Rangkuman Hasil Validitas Soal

No Soal Keterangan

1 0,611 Sedang

2 0,672 Sedang

3 0,676 Sedang

4a 0,252 Rendah

4b 0,369 Rendah

5 0,652 Sedang

6 0,748 Tinggi

7 0,502 Sedang

50

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

Dari hasil perhitungan di atas, nomor 4a, 4b tidak

memenuhi kriteria dan nomor soal 1, 2, 3, 5, 6, 7 telah memenuhi

kriteria (perhitungan lengkapnya ada dilampiran C.2).

2) Analisis butir soal

a) Daya Pembeda

Menurut Sudijono (2011: 385) daya pembeda adalah

kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat

membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan

testee yang berkemampuan rendah. Daryanto (2010: 183)

menyatakan daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)

dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).

Untuk menghitung indeks pembeda soal, dengan cara:

(1) Para siswa didaftarkan dalam peringkat pada sebuah tabel

(2) Dibuat pengelompokan siswa dalam dua kelompok, yaitu

kelompok atas 50% dari seluruh siswa yang mendapat skor

tinggi dan kelompok bawah terdiri atas 50% dari seluruh

siswa yang mendapat skor rendah.

Soal yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk essay, maka

untuk menentukan daya pembeda soal, digunakan rumus sebagai

berikut :

51

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

Keterangan:

DP = daya pembeda

SA = rata-rata skor kelompok atas

SB = rata-rata skor kelompok bawah

= skor maksimal ideal

klasifikasi daya pembeda:

0,40 ke atas : sangat baik

0,30 – 0,39 : baik

0,20 – 0,29 : cukup

0,19 ke bawah : kurang baik

(Jihad dan Haris, 2010: 181).

Daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini pada

interval DP ≥ 0,30 artinya butir soal yang layak digunakan adalah

soal baik dan soal sangat baik. Berdasarkan hasil uji coba soal

diperoleh daya pembeda tiap butir soal (perhitungan lengkapnya

ada dilampiran C.3).

Tabel 3.3

Rangkuman Hasil Daya Pembeda Soal

No Soal Daya Pembeda Keterangan

1 0,250 Cukup

2 0,625 Sangat baik

3 0,589 Sangat baik

4.a 0,125 Kurang baik

4.b 0,018 Kurang baik

5 0,321 Baik

6 0,393 Baik

7 0,304 Baik

52

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

Dari hasil perhitungan di atas, untuk nomor soal 1, dengan

kriteria cukup tapi tidak mecapai kriteria yang ditentukan, untuk

soal nomor 4a dan 4b dengan kriteria kurang baik sehingga tidak

memenuhi kriteria, sedangkan nomor soal 2, 3, 5, 6, dan 7 telah

memenuhi kriteria.

b) Indek Kesukaran

Agar tes dapat digunakan secara luas, setiap soal harus

diselidiki tingkat kesukarannya, yaitu apakah soal tersebut

termasuk soal-soal yang mudah atau sukar, harus direvisi atau

diganti.Untuk menentukan indeks kesukaran soal bentuk uraian

menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

IK = Indeks Kesukaran

Sa = Jumlah skor kelompok atas

Sb = Jumlah skor kelompok bawah

N = Jumlah siswa

Maks = Skor maksimal soal yang bersangkutan.

Kriteria klasifikasi indeks kesukaran menurut Arifin (2011:

263), sebagai berikut:

0,00 – 0,30 : soal sukar

0,31 – 0,70 : soal sedang

0,71 – 1,00 : soal mudah

Dalam penelitian ini butir soal yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah butir soal dengan tingkat

kesukaran sedang.

53

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

Tabel 3.4

Rangkuman Hasil Indeks Kesukaran Soal

No Soal Indeks Kesukaran Keterangan

1 0,63 Sedang

2 0,56 Sedang

3 0,56 Sedang

4.a 0,92 Mudah

4.b 0,79 Mudah

5 0,46 Sedang

6 0,66 Sedang

7 0,47 Sedang

3) Reliabelitas Tes

Selain tes yang digunakan harus valid, tes tersebut juga harus

reliabel. Menurut Sugiyono (2012: 173) Instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Hasil uji coba tes akan dihitung untuk mencari koefisien

reliabelitas soal tes dengan menggunakan rumus alpha (Arikunto,

2010: 109). Rumus Alpha yang digunakan adalah :

2

2

11 11

t

b

k

kr

Keterangan:

11r = reliabilitas instrumen

k =banyaknya butir soal

54

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

2

b = jumlah varians tiap butir soal

2

t = varians total

Dengan rumus varians yang digunakan adalah :

Keterangan :

= varians

∑ = jumlah setiap skor yang diperoleh siswa

∑ = jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa

N = jumlah kuadrat subyek atau siswa

Dengan kriteria reliabilitas sebagai berikut:

r11 0,20 reliabilitas : sangat rendah

0,20 r11 0,40 reliabilitas : rendah

0,40 r11 0,70 reliabilitas : sedang

0,70 r11 0,90 reliabilitas : tinggi

0,90 r11 1,00 reliabilitas : sangat tinggi

(Arikunto, 2010: 110).

Dalam penelitian ini, instrumen dikatakan reliabel jika r11

0,70. Seperti yang diungkapkan kaplan (Widoyoko, 2009: 155),

bahwa instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai koofisien

Alpha sekurang-kurangnya 0,70. Berdasarkan perhitungan

reliabilitas, untuk 6 soal yang telah memenuhi kriteria validitas,

daya pembeda dan indeks kesukaran maka diperoleh nilai

reliabilitas dengan kriteria reliabilitas tinggi

(perhitungan lengkapnya ada dilampiran C.5). Dengan demikian

55

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

keenam soal tersebut telah memenuhi semua kriteria dan dapat

digunakan dalam penelitian.

3) Superlink Consulting Tes Gaya Belajar

Untuk teknik komunikasi tidak langsung digunakan Superlink

Consulting Tes Gaya Belajar. Superlink consulting adalah sebuah

perangkat lunak yang terdapat pada aplikasi android yang digunakan

untuk mengetahui tipe-tipe gaya belajar siswa secara cepat dan tepat,

superlink consulting tes gaya belajar memuat soal tes yang terdiri atas

25 pertanyaan pilihan ganda.

E. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis yaitu data hasil belajar siswa (postest) yang

digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Untuk

menjawab rumusan masalah yang mengandung dua variabel bebas seperti

dalam penelitian ini maka digunakan uji anava dua jalan dengan sel tak sama.

Alasan digunakannya anava dua jalan karena uji anava dua jalan bertujuan

untuk menguji signifikan interaksi dua variabel bebas terhadap variabel

terikat (Budiyono, 2013: 206).

Sebelum data dianalisis dengan anava maka akan diuji prasyarat dan uji

keseimbangan terlebih dahulu.

1. Uji Prasyarat Keseimbangan

a. Uji Normalitas Sampel

Budiyono (2013: 170) mengutarakan bahwa uji normalitas

dengan metode Lilliefors digunakan apabila datanya tidak dalam

56

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

distribusi frekuensi data bergolong. Karena data yang akan dianalisis

tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong maka digunakan

metode Lilliefors dalam uji normalitas sampel.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1). Hipotesis:

: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

i. Taraf Signifikan (α) = 0,05

ii. Statistik uji yang digunakan

L = Maks | F(Zi) – S(Zi) |

Dengan:

F(Zi) = P(Z≤Zi), Z~N(0,1)

Zi : skor standar, Zi = ( )iX X

s

S : standar deviasi

S(Zi) : proporsi cacah Z≤Zi terhadap seluruh cacah Zi

Xi : skor responden

iii. Daerah kritik

DK = {L | Lobs> Lα : n } dengan n adalah ukuran sampel.

Lα : n diperoleh dari tabel Lilliefors

iv. Keputusan Uji

H0 ditolak jika Lobs DK

v. Kesimpulan

57

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

Jika H0 diterima maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Jika H0 ditolak maka sampel berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Sampel

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kelompok-

kelompok sampel yang berasal dari populasi yang sama. Untuk

menguji homogenitas ini menggunakan uji F. Adapun langkah-

langkahnya, yaitu:

1) Hipotesis

, varians kedua populasi sama

, varians kedua populasi tidak sama

2) Mencari nilai

3) Menentukan derajat kebebasan

4) Menentukan nilai menggunakan tabel F

5) Daerah Kritik { }

6) Keputusan Uji

H0 ditolak jika

(Budiyono, 2013: 164).

58

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

2. Uji keseimbangan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

(kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) dalam keadaan seimbang

atau tidak, statistik uji yang di gunakan dalam uji keseimbangan adalah

uji-t, yaitu:

1) Hipotesis

2) Tingkat signifikan = = 0,05

3) Statistik uji

t =

~ t (

Dengan

= √

Keterangan :

t = t hitung

= rerata nilai awal kelas eksperimen

= rerata nilai awal kelas kontrol

= banyak siswa kelas eksperimen

= banyak siswa kela kontrol

= variansi kelas eksperimen

= variansi kelas kontrol

= variansi gabungan

= 0 (sebab tidak membicarakan selisih rataan)

4) Daerah kritik

DK = { t | t t (

} atau

DK = { t | t t (

}

59

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

5) Keputusan uji : ditolak jika t DK

6) Kesimpulan

Jika H0 tidak ditolak maka kedua sampel memiliki kemampuan awal

yang sama.

Jika H0 ditolak maka kedua sampel memiliki kemampuan awal

berbeda.

3. Uji Prasyarat Anava

Uji prasyaratyang digunakan untuk uji anava adalah uji normalitas

dan uji homogenitas pada nilai posttes.

a. Uji Normalitas

Uji ini untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari

populasi yang normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini

digunakan metode Liliefors.

Menurut Budiyono (2013: 170) langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2) Taraf signifikan (α) = 0,05

3) Statistik uji yang digunakan

L = Maks | F(Zi) – S(Zi) |

Dengan:

F(Zi) = P (Z ≤ Zi), Z~N (0,1)

60

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

Zi : skor standar, Zi = s

XX i )(

s : standar deviasi

S(Zi) : proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh cacah Zi

Xi : skor responden

4) Daerah kritik

DK = {L | Lobs> Lα : n } dengan n adalah ukuran sampel.

Lα : n diperoleh dari tabel Lilliefors

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika Lobs DK

6) Kesimpulan

Jika H0 diterima maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Jika H0 ditolak maka sampel berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji

homogenitas ini menggunakan uji F dan uji Bartlett.Adapun langkah-

langkahnya, yaitu:

61

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

1) Uji F

Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kedua

kelas eksperimen dan kelas control ditinjau dari model

pembelajaran Teams Assisted Individualization dan Konvensional.

a) Hipotesis

, varians kedua populasi sama

, varians kedua populasi tidak sama

b) Mencari nilai

c) Menentukan derajat kebebasan

d) Menentukan nilai menggunakan tabel F

e) Daerah Kritik

{ }

f) Keputusan Uji

H0 ditolak jika

(Budiyono, 2013: 164).

2) Uji Bartlett

Uji Bartlett dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari gaya belajar

siswa (visual, auditorial dan kinestetis).

a) Hipotesis

62

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

H0 : ... 22

3

2

2

2

1 k

H1 : tidak semua variansi sama

b) Taraf signifikansi (α) = 0,05

c) Statistik uji yang digunakan

k

i

jjobs SfRKGfc 1

22 loglog.303,2

Dengan:

)1(~ 22 k

k = banyaknya sampel

N = banyaknya seluruh nilai (pengukuran)

nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j

fj = nj – 1 = derajat kebebasan untuk Sj2; j = 1, 2, ..., k

f = N – k : derajat kebebasan untuk RKG

ffk j

11

)1(3

11 c

j

j

f

SS Galat Kuadrat Rerata RKG

2

2

2 1 jj

j

j

jj snn

XXSS

d) Daerah Kritis (DK)

DK = 1;| 222 k

e) Keputusan uji

H0 ditolak jika 2 DK

f) Kesimpulan

Jika H0 tidak ditolak maka populasi-populasi homogen

Jika H0 ditolak maka populasi-populasi tidak homogen

63

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

4. Uji Analisi Variansi Dua Jalan (2x3) Sel Tak Sama

Yang dimaksud dengan anava dua jalan dengan sel tak sama adalah

bahwa frekuensi masing-masing sel harus sama (Budiyono, 2013: 228).

Model anava dua jalan dengan sel tak sama adalah sebagai berikut:

Xijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

Keterangan:

Xijk = data ke-k pada baris ke-I dan kolom ke-j

Μ = rerata dari seluruh data (grand mean)

αi = efek pada baris ke-I pada variable terikat

βj = efek pada kolom ke-j pada variable terikat

(αβ)ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variable

Terikat

εijk = deviasi data Xijk terhadap μij yang berdistribusi normal

dengan rataan 0

i = 1, 2, 3, ..., p; p = banyak baris;

j = 1, 2, 3, ..., q; q = banyaknya kolom;

= 1, 2, 3, ..., ; = banyaknya data amatan pada setiap sel.

(Budiyono, 2013: 229).

1) Hipotesis

a) H0A : αi = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3, ..., p (tidak ada perbedaan efek

antar baris terhadap variabel terikat)

H1A: paling sedikit ada satu αi yang tidak nol(ada perbedaan efek

antar baris terhadap variabel terikat)

b) H0B: βj = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3, ..., q (tidak ada perbedaan efek

antar kolom terhadap variabel terikat)

H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol (ada perbedaan efek

antar kolom terhadap variabel terikat)

64

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

c) H0AB: (αβ)ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2,3, ...,q

(tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat)

H1AB: paling sedikit ada satu (αβ)ij yang tidak nol (ada interaksi

baris dan kolom terhadap variabel terikat).

2) Komputasi

a) Definisi Komputasi

Pada anava dua jalan dengan sel tak sama didefenisikan notasi-notasi

sebagai berikut:

nij= frekuensi sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

n h= rerata harmonik frekuensi seluruh sel

n h=

ijn

ij

pq

1; p =2, q =3

N = ∑ij nij = banyaknya seluruh data amatan

SSij = ij

k ijk

k ijkn

XX

2

2)(

= jumlah kuadrat deviasi data amatan

pada sel ij

AB ij = rerata pada sel ij

iA = iAB ij= jumlah rerata pada baris ke-i

jB = jAB ij = jumlah rerata pada kolom ke-j

G= jiAB

, ij = jumlah rerata semua sel

b) Komponen Jumlah Kuadrat

65

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

(1) = pq

G 2

(2) = ji ijSS,

(3) = i

i

p

A2

(4) = j

j

q

A2

(5) = ji ijAB,

2

c) Jumlah Kuadrat (JK)

Jumlah kuadrat baris (JKA) = )}1()3{( hn

Jumlah kuadrat kolom (JKB) = )}1()4{( hn

Jumlah kuadrat interaksi (JKAB) = )}4()3()5()1{( hn

Jumlah kuadrat galat (JKG) = (2)

Jumlah kuadrat total (JKT) = JKA + JKB + JKAB + JKG

d) Derajat Kebebasan (dk) untuk masing-masing jumlah kuadrat

tersebut:

dkA = p – 1

dkB = q – 1

dkAB = (p – 1)(q – 1)

dkT = N – 1

dkG = N – pq

e) Berdasarkan jumlah kuadarat dan derajat kebebasan masing-masing

diperoleh Rataan Kuadrat (RK) sebagai berikut:

RKA =

66

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

RKB =

RKAB =

RKG =

3) Statistik uji

a) Untuk H0A adalah Fa = RKG

RKA yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N

– pq

b) Untuk H0B adalah Fb = RKG

RKB yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N

– pq

c) Untuk H0AB adalah Fab = RKG

RKAB yang merupakan nilai dari

variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p –

1)(q – 1) dan N – pq

4) Taraf Signifikan (α) = 0,05

5) Daerah Kritis (DK)

a) Daerah kritis untuk Fa adalah DK = {F│F > Fα:p-1,N-pq}

b) Daerah kritis untuk Fb adalah DK = {F│F > Fα:q-1,N-pq}

c) Daerah kritis untuk Fab adalah DK = {F│F > Fα:(p-1)(q-1),N-pq}

6) Keputusan Uji

a) H0ditolak apabila Fa DK

b) H0ditolak apabila Fb DK

c) H0ditolak apabila Fab DK

(Budiyono, 2013: 229-231).

7) Rangkuman Analisis

Rangkuman analisis disajikan dalam tabel rangkuman dengan

format sebagai berikut:

67

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan ...digilib.ikippgriptk.ac.id/367/2/BAB III.pdf · A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis yang

Tabel 3.5

Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK Dk RK Fobs Fα P

Baris (A)

Kolom (B)

Interaksi (AB)

Galat (G)

JKA

JKB

JKAB

JKG

dkA

dkB

dkAB

dkG

RKA

RKB

RKAB

RKG

Fa

Fb

Fab

-

F*

F*

F*

-

< α atau > α

< α atau > α

< α atau > α

-

Total JKT dkT - - - -

Keterangan: p adalah probabilitas amatan;

F* adalah nilai F yang diperoleh dari tabel.

(Budiyono, 2013: 234).

68