BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASIrepository.upi.edu/9986/5/s_kor__0807669_chapter3.pdf · adalah...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASIrepository.upi.edu/9986/5/s_kor__0807669_chapter3.pdf · adalah...
44
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI
Penelitian ini dilaksanakan di Club Tennis FIKS Bandung. Adapun yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan backhand satu tangan (one handed
backhand) dan backhand dua tangan (two handed backhand) serta tingkat ketepatan
dan kecepatan pukulan backhand groundstroke. Yang dijadikan objek penelitian
adalah Anggota Club Tennis FIKS Bandung dengan pembatasan pada Anggota Club
Tennis FIKS Bandung yang sudah menguasai pukulan backhand groundstroke.
Penulis menganalisis sejauh mana tingkat perbedaan yang signifikan antara
backhand satu tangan (one handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed
backhand). Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai
perbandingan hasil pukulan backhand groundstroke antara backhand satu tangan (one
handed backhand) dan backhand dua tangan (two handed backhand) terhadap
ketepatan dan kecepatan.
B. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian karena desain penelitian
menjadi pegangan yang jelas dalam melakukan penelitiannya. Untuk memberikan
kelancaran dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menyusun rancangan
penelitian seperti yang tertera pada halaman 45.
45
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam pengambilan data penelitian, penulis
mendeskripsikan dalam bentuk gambar seperti di bawah ini :
Gambar 3.2
Langkah-Langkah Pengambilan Data Penelitian
5 orang petenis yang
mahir dalam pukulan
backhand groundstroke
dengan satu tangan Tes pukulan
backhand
groundstroke 5 orang petenis yang
mahir dalam pukulan
backhand groundstroke
dengan satu tangan
POPULASI
SAMPEL
KELOMPOK A :
PEGANGAN DENGAN SATU
TANGAN
KELOMPOK B :
PEGANGAN DENGAN DUA
TANGAN
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
KESIMPULAN
SAMPEL
(orang yang mahir
dalam pukulan
backhand
groundstroke)
Hasil pukulan
backhand
groundstroke
TES :
PUKULAN BACKHAND GROUNDSTROKE
46
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL
Oprasional variabel penelitian dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan
memudahkan dalam menetapkan pengukuran terhadap variabel yang diamati. F.N.
Kerlinger dalam buku Prosedur Penelitian karya Suharsimi edisi revisi (2010:159)
menyebutkan bahwa “variabel adalah sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam
konsep kelamin, insyaf dalam konsep kesadaran.” Ditambahkan pula oleh Sutrisno
Hadi dalam buku Prosedur Penelitian karya Suharsimi edisi revisi (2010:159) bahwa
“variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin
mempunyai variasi laki-laki dan perempuan, berat badan karena ada berat 40 Kg, dan
sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian
yang bervariasi.”
Definisi variabel digunakan untuk menghindari perbedaan penafsiran dan
kesalahan atau perbedaan persepsi tentang definisi atau istilah-istilah yang di
pergunakan sehingga pembahasan masalah yang diteliti akan lebih terarah.
Suharsimi Arikunto (2010:161) menyatakan bahwa “variabel adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan data
adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau angka.” Moh. Nazir
Ph.D (1988:149) berpendapat bahwa “variabel adalah konsep yang mempunyai
bermacam-macam nilai.” Umumnya, variabel dibagi atas 2 jenis, yaitu variabel
kontinu (continous variabel) dan variabel deskrit (descrete variabel) variabel juga
dapat dibagi menjadi variabel dependen atau terikat dan variabel bebas. Dalam
47
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Variabel bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas sering disebut variabel perlakuan, variabel penyebab, variabel
kuasa atau variabel tak tergantung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
1) Pukulan dengan satu tangan (One Handed Backhand)
2) Pukulan dengan dua tangan (Two Handed Backhand)
2. Variabel tergantung/terikat (Dependent Variabel)
Variabel tergantung atau sering disebut variabel terikat. Secara singkat variabel
tergantung dapat disebut juga variabel efek. Variabel tergantung dalam penelitian ini
adalah ketepatan dan kecepatan backhand groundstroke.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut
instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian
terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data.
Arikunto edisi revisi (2010:192) berpendapat bahwa “instrumen adalah alat pada
waktu penelitian menggunakan suatu metode.” Berbicara tentang jenis-jenis metode
dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara
mengenai masalah evaluasi.
Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu
dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi
48
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
adalah juga mengadakan pengukuran. Alat evaluasi yang sering dilakukan guna
memperoleh data adalah tes. Menurut Arikunto edisi revisi (2010:193) mengatakan
bahwa “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.”
Berikutnya dengan penelitian ini, maka instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes backhand groundstroke dari Hewit’s Tennis Achievement
Test dengan validitas 0,52 – 0,93 dan reliabilitas 0,75.
Gambar 3.3
Lapangan Tes Backhand Groundstroke
(Sumber Buku : Tes dan Pengukuran Keolahragaan)
Adapun tata pelaksanaan tes tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tes Backhand Groundstroke.
2. Alat dan perlengkapan :
Lapangan yang sudah diletakan skor-skor yang sudah ditentukan.
Pembantu 2
TESTEE
Pembantu 1
5 4 3 2
1,5 1,5 1,5 1,5
Tali dan Net
49
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Raket dengan tegangan senar yang dimiliki masing-masing oleh setiap pelaku
tes dan bola tenis sebanyak 10 buah.
3. Pelaksanaan
Pelaku tes (Testee) berjumlah 10 orang dibagi menjadi 2 kelompok dengan
masing-masing 5 orang pelaku tes dengan backhand satu tangan dan 5 orang
pelaku tes dengan backhand dua tangan. Testee berada dalam posisi siap
menerima bola umpan (feedball) dari pemberi tes (Tester). Tester memberikan
umpan bola di daerah service zone. Testee siap menerima umpan bola dari tester
ke daerah lapangan yang sudah memiliki skor dengan teknik backhand
groundstroke. Testee memiliki kesempatan memukul bola sebanyak 10 kali mulai
dari saat menerima umpan bola dari terter. Apabila bola keluar dari lapangan
maka hasil pukulan diberi nilai 0
4. Penyekoran
Skor diperoleh berdasarkan bola yang jatuh di daerah yang sudah diberi skor dari
10 kali pukulan tersebut.
Pembantu 1 melakukan feedball atau umpan bola di daerah service zone tenis
lapangan. Sedangkan pembantu 2 mengecek kecepatan bola menggunakan alat ukur
kecepatan (speed gun). Untuk testee berada di area baseline untuk menerima umpan
bola dari pembantu 1 ke arah sebelah kiri testee.
50
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sedangkan untuk menjaga homogenitas umpan bola (feedball) yang diberikan
tester, maka ditetapkan hanya satu orang yang melakukan umpan bola dengan baik
dan selalu menjaga konsistensi akurasi umpan bola.
E. MENENTUKAN SUMBER DATA
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.” Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seseorang, diperlukannya
menentukan sumber data untuk keperluan penelitiannya. Populasi tersebut dapat
berupa manusia, nilai-nilai, dokumen, dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Club Tennis FIKS
Bandung Kelas Camp.
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) “sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.” Dalam penentuan jumlah sampel disini, peneliti menggunakan
teknik purposive sample. Sampel yang dicari dalam penelitian ini adalah 5 orang
sampel yang mahir dalam melakukan backhand dengan satu tangan dan 5 orang
sampel yang mahir dalam melakukan backhand dengan dua tangan.
Teknik ini biasanya dilakukan karena adanya beberapa pertimbangan, misalnya
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang
besar dan jauh.
51
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto edisi revisi (2010,176) harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Dalam pengambilan jumlah sampel disini dengan menggunakan teknik
purposive sample (sampel bertujuan). Purposive sample menurut Suharsimi Arikunto
edisi revisi (2010,183) yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan
tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penentuan sampel diambil adalah 10 orang
yang terbagi dari 5 orang yang mahir melakukan backhand groundstroke
menggunakan satu tangan (one handed backhand) dan 5 orang yang mahir melakukan
backhand groundstroke menggunakan dua tangan (two handed backhand) terhadap
ketepatan dan kecepatan dari Club Tennis FIKS Bandung.
F. PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Pengumpulan Data
Pada dasarnya sebuah penelitian harus mempunyai suatu cara atau metode dalam
mengumpulkan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunaka survei tes. Metode survei menurut Suharsimi Arikunto (2010:154) :
“survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk pengumpulan
data yang luas dan banyak.”
52
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Metode Pengumpulan Data
Pada dasarnya penelitian harus mengetahui jenis data apa yang harus dipakai.
Dengan demikian penelitian akan memperoleh hasil yang relevan terhadap objek
yang ditelitinya sehingga dapat dipercaya.
Faktor penting dalam penelitian yang berhubungan dengan data adalah metode
pengumpulan data. Untuk dapat mengumpulkan data harus menggunakan beberapa
metode yaitu metode observasi, metode tes dan pengukuran.
a. Observasi
Observasi menurut Saharsimi Arikunto (2010:199) adalah ”pengamatan, meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan seluruh panca indra. Hal
ini menyatakan bahwa observasi adalah pengamatan langsung di lapangan tempat
kita akan melakukan penelitian.
Tujuan dari observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tempat dan
jadwal latihan di tempat populasi dan sampel kita melakukan latihan serta mengetahui
siapakah dan apakah dia cocok untuk dijadikan sampel dalam penelitian kita. Dengan
itu kita dapat menentukan berapa banyakkah sampel yang akan diambil pada tempat
latihan tersebut.
b. Tes dan Pengukuran
Dalam modul tes dan pengukuran Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
UPI dijelaskan bahwa “tes adalah alat ukur yang digukanan untuk memperoleh
53
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
informasi tentang objek. Sedangkan pengukuran adalah suatu alat pengumpulan data
atau keterangan tentang apa yang ingin dicapai.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi dengan teknik tes
dan pengukuran. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil dari tes
ketepatan dan kecepatan backhand groundstroke menggunakan satu tangan (one
handed backahand) dan dua tangan (two handed backhand) dalam permainan tenis.
G. PROSEDUR PENGOLAHAN DATA
Untuk mengolah dan menganalisa data-data dari tes dan pengukuran yang
diperoleh, maka diperlukan rumus statistik yang sesuai dan dapat diketahui besarnya
pengaruh pukulan backhand grounstroke dengan menggunakan satu tangan (one
handed backhand) dan dua tangan (two handed backhand) terhadap ketapatan dan
kecepatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus-rumus penghitungan
statistik dari Nurhasan (2002:42). Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut,
ditempuh dengan prosedur seperti di bawah ini :
1. Menghitung rata-rata dari setiap variabel yang menggunakan rumus:
X = 𝑋1
Keterangan :
X = Rata-rata yang dicari (mean)
= Jumlah dari X
n
54
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
X = Skor mentah
n = Jumlah sampel
2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan
menggunakan rumus :
S = ( 𝑋 − 𝑋 )2
𝑛−1
Keterangan :
S = Simpangan baku yang dicari
X = Skor mentah
X = Rata-rata dari sekumpulan skor mentah
n = Jumlah sampel
Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk
pengolahan data dari hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan
untuk menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi
bahan penelitian yang dilakukan.
3. Mencari nilai Tskor untuk merubah nilai mentah menjadi nilai standar dengan
rumus :
Tsko r = 50 + 10( 𝑋−𝑋
𝑆)
4. Mencari nilai dari dua variabel yang berbeda menjadi satu variabel antara
kecepatan dan ketepatan dengan rumus :
SKOR = 𝑇𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 + 𝑇𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
2
55
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Menguji normalitas data dari setiap data agar mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji
statistika nol parametrik yang biasa disebut dengan “Uji Liliefors”.
Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pengamatan X1, X2 , ………..Xn dijadikan bilangan baku. Z1, Z2, ………Zn
dengan menggunakan rumus : Z𝑖 = 𝑋𝑖− X
S
(X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)
b. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(Z𝑖) = P(Z < Zn)
c. Untuk proposi Z1, 𝑍2, ……………..Zn Z𝑖 jika dinyatakan
S (Zi) = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 Zn ≤ Z𝑖
𝑛
d. Hitung selisih F(Z𝑖) – S(Z𝑖) kemudian tentukan nilai mutlaknya.
e. Ambil nilai yang paling besar antara nilai-nilai mutlak selisih tersebut, tulislah
nilai tersebut C untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka Lo
dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Liliefors dengan taraf
nyata 𝛼 = 0,05. Kriterianya adalah hipotesis nol bila populasi berdistribusi
normal jila Lo > Ltabel , dalam hal lain hipotesis diterima.
6. Menguji homogenitas dengan menggunakan rumus yang dituliskan oleh Sujana
(1996:250) adalah sebagai berikut :
F = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
56
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika Fhitung < Ftabel distribusi dengan
derajat kebebasan = (V1, V2) dengan taraf nyata 𝛼 = 0,05.
7. Uji signifikasi perbedaan dua kelompok menggunakan uji t dengan rumus :
t = X1− X2
S 1n1 + 1 n2
Dimana S = n1−1 S1
2+ (n2−1)S22
n1 + n2− 2
Arti dari lambing-lambang dalam rumus tersebut adalah :
t = Nilai t yang di cari (tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 )
S = Simpangan baku gabungan
n1 = Jumlah sampel kelompok 1
n2 = Jumlah sampel kelompok 2
X1= Rata-rata kelompok 1
X2 = Rata-rata kelompok 2
S12 = Variansi kelompok 1
S22 = Variansi kelompok 2
57
Ronny Dwi Jayanto, 2012 Perbandingan Hasil Pukulan "Backhand Groundstroke" Petenis Yang Menggunakan Satu Tangan (One Handed Backhand) Dan Petenis Yang Menggunakan Dua Tangan (Two Handed Backhand) Terhadap Ketepatan Dan Kecepatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah terima hipotesis nol (Ho) jika t < t1−𝛼.
Untuk nilai lainnya Ho ditolah, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2 – 2).