Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik...

19

Transcript of Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik...

Page 1: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak
Page 2: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017

Pengarang : Pip Reid Ilustrator : Thomas Barnett

Direktur Kreatif : Curtis Reid Penerjemah : Helena Simatupang

Simson : Kesatria yang Gagah Berani Diterbitkan pertama kali 2017

Terima kasih sudah membaca buku ini dan mendukung Bible Pathway Adventures (Petualangan Seru Alkitab). Kami merupakan suatu badan pelayanan nirlaba yang bertujuan untuk memberikan

bantuan kepada para orang tua dan guru di seluruh penjuru dunia dalam mengajar anak-anak tentang Alkitab dengan cara yang lebih kreatif dan menyenangkan. Berkat dukungan Anda sebagai pemberi dana, kami dapat melakukan pengembangan aplikasi, penerjemahan materi ke berbagai

bahasa, serta menciptakan beragam cerita dan bahan-bahan pemuridan yang dapat digunakan oleh keluarga di berbagai tempat di dunia.

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menggandakan, menyebarkan, atau mengirimkan materi dalam buku ini dalam bentuk apapun, termasuk membuat fotokopi serta menyalinnya ke dalam bentuk elektronik lainnya tanpa seizin penerbit, kecuali untuk pengutipan pendek yang

dipakai dalam ulasan-ulasan serta beberapa pemakaian tidak komersial lainnya yang diizinkan oleh undang-undang hak cipta. Permohonan izin dapat diajukan kepada penerbit pada alamat situs

berikut ini :

www.biblepathwayadventures.com

Page 3: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

“Dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.” (Hakim-Hakim 13:5 TB)

Simson : Kesatria yang Gagah Berani

Bangsa Israel mulai tidak taat kepada Yah, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, dan ketidak-taatan mereka membuat Tuhan marah. Kenapa mereka tidak bisa begitu saja taat kepada perintah-perintah-Nya, kenapa mereka harus menyembah dewa-dewa palsu? Lalu Tuhan kemudian memutuskan untuk menghukum bangsa Israel dengan mengirim bangsa Filistin yang kejam untuk menindas mereka.

Bangsa Israel tidak suka dengan bangsa Filistin. Orang-orang Filistin itu jahat dan kejam, dan senang berperang. Mereka sering menyerang desa-desa orang Israel dan merampas semua harta milik orang Israel. Mereka membuat orang Israel sangat menderita.

Tetapi Bapa di surga tetap mengasihi umat Israel dan berencana untuk menyelamatkan mereka. Dalam rencana itu, Tuhan akan mengirim seorang anak bernama Simson. Anak itu akan tumbuh menjadi seorang kesatria yang berani, yang akan menyelamatkan Israel dari bangsa Filistin.

Page 4: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

Together, the two nations came up with a silly plan to get rid of the Israelites. “There is a famous prophet named Balaam who lives in the land of Mesopotamia,” said the king. “If we pay him lots of money, he will curse whomever we want.” The elders of Midian smiled at the king. “Yes, let’s pay him to curse the Israelites so that they run away.”

King Balak liked the idea. He summoned his messengers. “Go and fetch Balaam,” he said. “I will pay him lots of money to come and curse the Israelites. We must get rid of these Hebrews as soon as possible!”

With a bag full of money, the messengers jumped on their camels and set out for the land of Mesopotamia. After a long journey through the desert, they reached the village of Pethor near the Euphrates River where Balaam lived.

A large ziggurat loomed high above the houses. Towering palm trees swayed in the breeze. Everyone peered out of their homes at the strangers on camels. Who were these messengers from Moab?

Pada suatu hari Yah mengutus seorang malaikat untuk menemui seorang perempuan Israel yang sedang sibuk bekerja di ladang. “Dengar,” kata malaikat itu. “Engkau akan segera mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan, dan janganlah makan sesuatu yang haram. Anak itu akan menjadi seorang nazir, seorang yang seluruh hidupnya diberikan untuk melayani Tuhan dan yang rambutnya tidak boleh dipotong.”

Perempuan itu tidak percaya pada apa yang baru saja dia alami. Dia segera bergegas menemui Manoah, suaminya. “Ada seorang yang tidak kukenal datang menemuiku,” katanya. “Wajahnya amat menakutkan, seperti seorang malaikat. Katanya, kita akan segera punya seorang anak laki-laki.”

Lalu Manoah memohon kepada Tuhan agar mengirim kembali malaikat itu untuk memberitahu mereka tentang bagaimana cara membesarkan anak itu. Dan Yah mengabulkan permohonannya. Setelah malaikat itu selesai menyampaikan tentang apa saja yang harus dilakukan Manoah dan istrinya untuk membesarkan anak itu, Manoah k e m u d i a n m e n g a m b i l s e e k o r k a m b i n g d a n mempersembahkannya sebagai korban bakaran di atas mezbah batu.

Dan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, malaikat itu juga naik dalam nyala api itu sampai tidak terlihat lagi. Pastilah dia bukan malaikat biasa. Melihat itu, Manoah dan istrinya sujud ketakutan dengan muka sampai ke tanah. “Kita pasti mati karena telah melihat Tuhan,” kata Manoah kepada istrinya.

Page 5: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

The messengers found Balaam’s house and hurried inside. “We have an important message from the king of Moab,” they said. “We know whomever you bless is blessed, and whomever you curse is cursed. The mighty Israelites are camped near our land. Come and curse them so they leave us alone.”

A messenger waved a large bag of money in front of Balaam. “The king will pay you lots of money to do this,” he said.

Balaam stared greedily at the money. He liked the idea of being given riches and power. Rubbing his hands together, he said to the men, “Stay here overnight. I will talk to God and let you know in the morning what I will do.” Balaam knew he could only curse the people of Israel if Yahweh allowed it.

That night while Balaam was sleeping in his bed, God spoke to him, saying, “Do not go with these men and curse the people of Israel. They are a blessed people.”

Di akhir tahun itu, istri Manoah melahirkan seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Simson. Anak itu tumbuh besar dan kuat. Rambutnya panjang serta tebal.

Meskipun Simson adalah seorang hamba Yah tetapi dia tidak selalu taat pada-Nya. Pada suatu hari, Simson bertemu dengan seorang perempuan Filistin cantik dari Timna. Lalu dia berkata pada ayahnya, “Aku ingin menikah dengan perempuan ini. Pinanglah dia untuk jadi istriku.”

Kedua orang-tua Simson sangat terkejut. Yah telah memerintahkan orang-orang Ibrani untuk tidak mengambil istri dari bangsa Filistin serta mencontoh jalan hidup mereka. “Kenapa engkau harus mengambil istri dari bangsa Filistin yang memiliki kebiasaan dan dewa-dewa mereka sendiri?”

Tetapi Simson tidak mau mendengar apa yang dikatakan orang-tuanya, dan dia tetap bersikeras meminta kedua orang-tuanya untuk mengambil perempuan itu sebagai istrinya. Orang-tuanya tidak tahu bahwa Tuhanlah yang membuat Simson melakukan hal itu. Sebab Tuhan sedang mencari kesempatan untuk memerangi orang Filistin.

Page 6: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

The next morning, Balaam spoke to the messengers, “Go back home. God will not allow me to curse the Israelites.” The messengers were shocked. “But the king will pay you lots of money. You will become very rich!” But Balaam shook his head. “No,” he said. “I can go only if God allows it.”

Try as they might, there was nothing the messengers could say to make Balaam change his mind. One by one, they climbed on their camels and hurried back to Moab without him.

King Balak was surprised that Balaam had not returned with the messengers. He had imagined the prophet would like to earn great riches and honor. “Yahweh would not allow him to curse the Israelites,” said the messengers. “Nothing we promised him could change his mind.”

The king paced to and fro. He needed Balaam’s help fast! “Listen,” he said. “I have another idea. Let’s offer Balaam even more money to curse the Israelites.” This time he sent different messengers who were more important than the first.

Kemudian Simson dan orang-tuanya pergi menemui perempuan Filistin itu untuk merencanakan tentang perkawinan Simson dan perempuan itu. Pada zaman ini, pesta perkawinan dapat berlangsung sampai tujuh hari, jadi sudah pasti ada banyak hal yang harus dikerjakan.

Dalam perjalanan menuju Timna, mereka harus melewati sebuah kebun anggur yang sedang berbuah lebat. Sebagai seorang nazir Tuhan, Simson tidak diperbolehkan untuk makan atau minum apapun yang berasal dari pohon anggur, seperti kismis dan minuman anggur. Di tempat ini, Simson kemudian berpisah dari orang-tuanya dan mengambil jalan yang lain.

Tiba-tiba, seekor singa muda meloncat keluar dari antara s e m a k - s e m a k . S i n g a i t u m e n g a u m , “GRRRRRAAAAGGHHHH!” kemudian menerkam Simson dengan taringnya dan cakarnya yang tajam. Simson sama sekali tidak merasa takut karena Roh Tuhan ada bersamanya. Dengan tangan kosong, dia menangkap singa itu dan mencabik-cabiknya seolah-olah dia sedang mencabik anak kambing. Tetapi Simson t idak menceritakan kejadian itu kepada ayahnya ataupun ibunya.

Setelah beberapa waktu lamanya, Simson pergi lagi melalui jalan yang sama untuk menikah dengan perempuan Filistin itu. Ketika dia melewati bangkai singa itu, dia melihat ada sekawanan lebah di dalam bangkai singa itu, dan juga madu. Dia mengeruk madu itu dan memakannya sampai habis. Tetapi Simson juga tidak menceritakan kejadian ini kepada siapapun.

Page 7: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

“Come and curse the Israelites,” the messengers told Balaam when they met him in Pethor. “The king of Moab will reward you more richly than before and will do anything you say.”

Balaam smiled and puffed up his chest. He liked how the king of Moab made him feel important. “Even if the king gives me an enormous palace filled with silver and gold, I cannot disobey God and go with you. But stay here overnight as the others did, and I will find out what God will say.”

God knew what was in Balaam’s heart. He knew that the prophet loved money more than obeying Him. That night, while everyone was sleeping, God spoke to him, saying, “If these men ask you to go with them, get ready and go. When you reach the land of Moab, be careful to say only what I tell you to say.”

However, Balaam secretly had another plan in mind.

Akhirnya, pada akhir minggu itu pesta pernikahan Simson dimulai. Ayah mertua Simson mengundang tiga puluh pemuda untuk datang ke pesta yang diadakan di Timna itu. Pesta itu diramaikan oleh suara genderang yang dimainkan oleh para pemusik, mengiringi para tamu yang menari dan makan sampai mereka kenyang.

Di pesta itu, Simson memberi sebuah teka teki pada mereka. “Va yomer lahem me ha ochel yatsa maachal, u me az yatsa matok,” yang berarti, “Dari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar manisan.”

Lanjut Simson, "Bila kalian bisa menjawab teka teki itu, aku akan memberi kalian tiga puluh pakaian yang bagus. Tetapi bila kalian tidak bisa menebaknya, kalianlah yang harus memberi aku tiga puluh pakaian yang bagus itu.”

Sudah tiga hari lamanya pemuda-pemuda itu mencoba memecahkan teka-teki yang dikatakan Simson, tetapi mereka tetap tidak bisa menemukan jawabannya meskipun mereka sudah memikirkannya dengan susah payah. Sambil melihat istri Simson dengan jengkel, mereka berkata, “Orang Israel ini telah membuat kita seperti orang bodoh. Bujuklah dia agar memberitahukan apa arti teka teki itu, kalau tidak kami akan membakar engkau beserta seisi rumah ayahmu.”

Page 8: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

Early the next morning, Balaam jumped out of bed. He loaded his donkey and set out for the land of Moab. While he rode his donkey along the dusty dirt path, he thought more about his secret plan to please both God, and the king. “Perhaps I can say what God wants me to say, and make the king happy, too,” he whispered.

As the greedy prophet headed towards the land of Moab, God decided to stop him from carrying out his cunning plan. Suddenly, a magnificent angel appeared in front of Balaam and his donkey, blocking their way.

Hee-haw, hee-haw. The donkey was so afraid that her legs began to tremble. She ran off the path into a field, her long floppy ears flapping like wings. “Stop!” cried Balaam. “What are you doing?” He could not see the angel like his donkey. He beat her with his staff until she ran back onto the pathway.

Takut dengan ancaman tersebut, istri Simson datang menghampirinya dengan air mata yang berlinang. “Engkau harus memberitahu aku arti teka-teki itu,” katanya sambil merengek. Simson tidak mau memberikan jawaban teka-teki itu. Tetapi Simson yang tidak tahan mendengar istrinya yang terus-menerus merengek selama berhari-hari akhirnya memberikan jawaban teka-teki itu kepadanya. Istrinya kemudian memberi tahu jawaban itu kepada tamu-tamu yang ada di pesta itu.

Menerima jawaban teka-teki itu, tamu-tamu itu tertawa gembira memikirkan hadiah yang akan segera mereka terima nanti. Lalu mereka pergi ke Simson dan berkata, “Apakah yang lebih manis dari pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?”

Simson marah sekali karena merasa telah kena jebakan mereka. Dengan mata menyala-nyala penuh kemarahan, dia berkata, “Kalau kalian tidak memperalat istriku, kalian pasti tidak akan bisa menebak teka-teki itu!”

Maka berkuasalah Roh Tuhan atas Simson. Sambil mengencangkan otot-ototnya, Simson segera bergegas pergi ke sebuah kota di sekitar itu dan membunuh tiga puluh orang Filistin, kemudian memberi pakaian mereka ke tamu-tamu pesta tadi. Setelah itu, dia bergegas pulang ke rumahnya, meninggalkan istrinya di Timna. Sejak saat itu, peperangan Simson melawan orang-orang Filistin dimulai.

Page 9: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

Balaam and his donkey continued along the pathway toward the land of Moab. Soon they passed between two vineyards with high walls. Again, the heavenly angel appeared in front of them, blocking their path.

The donkey’s eyes nearly popped out of her head. Lunging to one side, she crushed Balaam’s foot against the wall. “Ouch! Why are you doing this?” shouted Balaam. “My foot hurts.” Waving his staff above his head, he beat his donkey even harder than before.

Further down the road, the angel stood in a narrow place, blocking their path. When the donkey saw the angel for the third time, she was terrified. She lay down in the middle of the pathway and refused to move at all.

Balaam flew into a terrible rage. “What is wrong with you,” he shouted. He was tired of his donkey’s strange behavior. He had never seen his donkey behave so badly before.

Sekitar Perayaan Shavout (Pentakosta), menjelang panen gandum, Simson kembali pergi ke Timna untuk menemui istrinya. Tetapi sesampainya di sana, dia diberitahu bahwa istrinya telah menikah dengan orang lain. “Aku kira engkau pergi dan tidak akan kembali lagi, jadi aku telah menikahkan dia dengan orang lain,” kata ayah perempuan itu. “Tetapi lihatlah, adiknya lebih cantik. Ambillah dia sebagai gantinya.”

Simson marah sekali. Berani sekali istrinya menikah lagi dengan orang lain. Dia memutuskan untuk memberi pelajaran bagi orang-orang Filistin itu. Simson kemudian menangkap 300 ekor anjing-anjing hutan. Lalu ia mengikat setiap dua anjing pada ekornya, dan menaruh obor menyala di tengah-tengah ikatan itu. Anjing-anjing hutan itu kemudian berlari ke ladang-ladang orang Filistin, membakar segala tanaman yang ada di sana dan gandum sampai menjadi abu.

Para petani yang melihat ladang mereka hangus terbakar menjadi marah. “Simson telah merusakkan seluruh panen kami,” teriak mereka, “dan ini semua karena salah ayah mertuanya Simson.” Lalu mereka pergi ke sana, dan membakar istri Simson beserta ayahnya.

Hal ini membuat Simson menjadi bertambah marah. Ia kemudian menyerang orang Filistin itu dan membalas dendamnya dengan membunuh banyak diantara mereka. Setelah itu ia pergi ke Lehi, sebuah kota di Israel dan bersembunyi di sebuah gua yang berbatu-batu.

Page 10: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

Balaam and his donkey continued along the pathway toward the land of Moab. Soon they passed between two vineyards with high walls. Again, the heavenly angel appeared in front of them, blocking their path.

The donkey’s eyes nearly popped out of her head. Lunging to one side, she crushed Balaam’s foot against the wall. “Ouch! Why are you doing this?” shouted Balaam. “My foot hurts.” Waving his staff above his head, he beat his donkey even harder than before.

Further down the road, the angel stood in a narrow place, blocking their path. When the donkey saw the angel for the third time, she was terrified. She lay down in the middle of the pathway and refused to move at all.

Balaam flew into a terrible rage. “What is wrong with you,” he shouted. He was tired of his donkey’s strange behavior. He had never seen his donkey behave so badly before.

Dengan tekad kuat, orang-orang Filistin itu kemudian pergi ke Lehi untuk menangkap Simson. Kata mereka kepada orang Israel, "Kami ke sini untuk menangkap Simson, kami tidak akan menyerang kalian lagi bila kalian mau membantu kami menangkap Simson." Lelah melihat ulah Simson, orang-orang Israel segera membantu orang Filistin untuk menangkap Simson.

Ada 3,000 orang Israel yang pergi ke gua batu untuk mencari Simson yang besar dan kuat itu. Sesampainya di sana, mereka berkata, “Simson, apakah kau tidak tahu bahwa orang Filistin berkuasa atas kita? Apa ini yang telah kau lakukan terhadap kami! Kami harus menyerahkanmu kepada orang-orang Filistin.” Lalu mereka mengikat dia dengan tali yang masih baru, dan membawa dia pergi dari gua itu.

Ketika orang-orang Filistin melihat Simson, mereka bersorak gembira dan lari menyerbu dia dengan pedang dan tombak di tangan. Tetapi Simson telah siap untuk bertempur! Dengan mudah ia memutuskan tali yang mengikat tangannya. Kemudian ia memungut sebuah tulang rahang seekor keledai yang masih baru di jalan, dan memakainya untuk memukul 1.000 orang sampai mati. Orang-orang Filistin itu sama sekali tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan Simson.

Page 11: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

“Why did you beat your donkey three times?” Yeshua asked Balaam. “I came to stop you, because your ways are wrong before Me. Your donkey saw Me and turned aside three times. If she hadn’t turned away, I would have taken your life and saved hers!”

Balaam lay on the ground in front of Yeshua, begging for mercy. “I have sinned. I did not know it was You standing on the pathway. If you do not want me to go to the land of Moab I will go home.”

“Go to the land of Moab,” said Yeshua. “But say only what I tell you to say.” Balaam scrambled to his feet. He leapt on his donkey and raced to the land of Moab as fast as his donkey could carry him. When the king of Moab saw Balaam in the distance, he rushed out to meet him. “Why didn’t you come when I asked you the first time?” he cried. “Did I not send enough money?”

“I am here now,” said Balaam. “But I can only say what God tells me to say.” The king wrung his hands. “Come quickly and curse the Israelites for me,” he said. But God had another plan in mind.

Simson memimpin bangsa Israel sebagai hakim selama bertahun-tahun. Hakim adalah seorang panglima militer yang tugasnya membuat keputusan-keputusan besar dan memimpin orang-orang Israel. Menjadi panglima adalah suatu pekerjaan yang penting, namun sangat disayangkan karena tidak lama kemudian Simson kembali membuat masalah.

Suatu hari, Simson pergi untuk menemui seorang perempuan Filistin di kota Gaza. Berita tentang kedatangannya dengan cepat tersebar ke seluruh kota. Kata mereka, “Mari kita bunuh Simson begitu dia pulang besok pagi.” Kemudian mereka mengepung rumah dimana Simson menginap dan membuat jebakan untuk menangkap dia di gerbang kota.

Simson merasa ada yang tidak beres. Ia cepat-cepat melompat dari tempat tidur, dan berlari menuju gerbang kota. Dengan seluruh kekuatannya, ia mencabut pintu itu seluruhnya, kemudian ia mengangkat pintu itu di atas pundaknya, dan membawanya ke puncak bukit di seberang Hebron.

Berdiri di bawah sinar rembulan, sambil memandang kota Gaza dari atas bukit. “Orang-orang Filistin itu tidak akan pernah bisa mengalahkan aku,” katanya sambil tertawa.

Page 12: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

The next morning, King Balak led Balaam to a high place where the people of Moab worshipped false gods. The high places were platforms built on the top of a hill or mountain. This is where the people sacrificed animals to their false gods like Baal.

From the top of the hill, Balaam could see the twelve tribes of Israel camped below. He said to the king, “Build me seven altars. Then burn seven bulls and seven rams.” The king did as Balaam asked. He built seven stone altars and burned seven bulls and rams as a sacrifice to God.

When the sacrifice was over, Balaam said to the king, “Stand by your burned offering while I see if God will show me what to do.” The king clapped his hands together. “Soon the Israelites will be gone!” he said, gleefully.

Not far away, Balaam knelt down and spoke to God. “I have built seven altars and burned a bull and ram on each. Do you have a message for the king?” God answered, saying, “Yes, go and speak the words that I tell you to say.”

Beberapa waktu kemudian, Simson jatuh cinta pada seorang perempuan Filistin bernama Delila. Para pemimpin Filistin yang mendengar berita itu tersenyum dengan senang. Mereka kenal betul dengan kelicikan Delila. “Sekarang waktunya kita menangkap Simson,” kata mereka gembira.

Pemimpin-pemimpin Filistin itu meloncat ke dalam kereta mereka, dan cepat-cepat pergi ke rumah Delila. "Nanti, kalau Simson datang lagi mengunjungimu, tanyakan apa yang menjadi rahasia kekuatannya,” kata mereka. “Kalau kau berhasil mendapat rahasia kekuatannya, kami akan memberimu banyak uang.”

Mendengar kata uang banyak, mata Delila langsung bersinar-sinar. Ia membantu para pemimpin Filistin itu dengan gembira. Para pemimpin itu juga turut senang karena tahu bahwa meskipun Simson punya kekuatan yang lebih besar dari mereka, Simson sangat senang dengan wanita-wanita cantik. Mereka lalu bersembunyi di rumah Delila, menunggu kedatangan Simson.

Page 13: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

Balaam rose to his feet. He walked over to the king who was standing by his burned sacrifice. Stretching out his arms, he said, “Yahweh says, ‘I cannot curse what I have blessed. The people of Israel are blessed more than other nations.’”

King Balak’s mouth dropped open. This was not the message he wanted to hear. “What are you saying?” he cried. He stamped his feet and pointed angrily at Balaam. “I brought you here to curse my enemies and now you’ve blessed them.”

“Listen!” said Balaam. “There is nothing I can do. I told you I could say only what God wanted me to say.” The king frowned and scratched his beard. He wasn’t ready to give up. “Come with me to a different place where you can see the Israelites,” he said. “Perhaps you can curse them from there.”

Para pemimpin itu tidak perlu menunggu lama. Malam itu, Simson datang untuk menemui Delila. Sambil berbaring didekatnya, dengan lemah lembut perempuan itu bertanya, “Simson, apa yang membuatmu begitu kuat? Apakah kalau kau diikat, kekuatanmu bisa hilang?”

Tetapi Simson terlalu cerdik untuk dijebak dengan pertanyaan ini. Dia tahu kalau rambutnya dipotong, Yah akan mengambil kekuatannya. Jadi dia berbohong dengan mengatakan, “Aku akan menjadi lemah bila aku diikat dengan tujuh utas tali baru yang belum pernah dikeringkan.”

Mendengar apa yang dikatakan Simson, pemimpin-pemimpin Filistin itu segera mencari tujuh utas tali baru yang belum kering dan memberikannya kepada Delila. Perempuan itu kemudian mengikat Simson yang sedang terlelap tidur dengan tali itu. “Simson! Orang-orang Filistin datang untuk menangkapmu!” katanya berteriak.

Simson langsung berdiri dan memutuskan tali-tali yang mengikatnya seperti benang yang putus kena api. Orang-orang Filistin melihat itu dengan takjub. “Ah, ternyata rahasia kekuatannya bukan itu,” kata mereka menggerutu.

Page 14: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

With his robes flapping wildly behind him, King Balak marched Balaam to the top of a higher hill. Again, he built seven stone altars and burned a bull and a ram on each altar.

When the king had made the sacrifice, Balaam said to him, “Stand by your burned offering while I go and meet God.” The king nodded, but he was growing impatient. He wanted the Israelites gone as soon as possible.

Once again, God spoke to Balaam. “Go back to Balak and speak only as I tell you.” Balaam glanced nervously at the king. He feared the king did not want to hear another message from God.

But Balaam obeyed God. He went over to the king and said, “God says, ‘I am not like men. I do not change My mind. I cannot change the blessing on the people of Israel. If I promise something, I will do it. I brought the Israelites out of Egypt and made them strong. I cannot curse them.’”

“Engkau membohongiku dan membuatku seperti orang bodoh,” kata Delila merajuk. “Sekarang katakanlah bagaimana aku harus mengikatmu,” bujuk Delila. “Aku pasti tidak akan berdaya bila diikat dengan tali baru yang belum pernah dipakai.” jawab Simson berbohong.

Delila segera mengikat Simson dengan tali baru begitu dia jatuh tertidur. “Simson, orang-orang Filistin datang untuk menyergapmu!” katanya berseru. Tetapi belum sempat orang-orang Filistin menangkapnya, Simson sudah berdiri dan melepaskan diri dengan memutuskan tali yang mengikatnya.

Tetapi Delila tidak mudah menyerah. “Engkau membohongi aku,” katanya sambil mengentakkan kakinya. “Kalau engkau benar-benar mencintai aku, engkau pasti akan memberitahu aku rahasia kekuatanmu yang sesungguhnya.” Sambil mengangkat kedua alis matanya, Simson memandang Delila dengan curiga. Katanya, “Kalau engkau menjalin rambutku menjadi tujuh jalinan dan mengikatnya ke alat tenun, maka aku akan menjadi lemah, sama seperti orang lain!”

Malam itu, setelah Delila membuat Simson tertidur, dia menjalin rambutnya menjadi tujuh jalinan dan mengikatnya ke perkakas tenun. Setelah itu, dia berseru, “Cepat Simson, orang-orang Filistin datang untuk menangkapmu!” Simson cepat-cepat bangun dari tidurnya, menarik rambutnya hingga lepas dari perkakas tenun itu, dan lari meninggalkan rumah Delila. Pemimpin Filistin yang melihat kejadian itu menjadi sangat geram. “Bukan itu yang menjadi rahasia kekuatan Simson,” kata mereka.

Page 15: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

“What?!” The king stared at Balaam in disbelief. “If you cannot curse the Israelites, at least don’t bless them!” Balaam sighed and shrugged his shoulders. “I told you that I could only say what God wants me to say.”

King Balak was as mad as a firecracker. The next morning he marched Balaam to the top of another hill, high above the clouds. “Perhaps your god will let you curse the Israelites from here,” he said. Once again the king built seven stone altars, and burned a bull and a ram on each altar.

Seeing that it pleased God to bless the Israelites, Balaam looked out over the plains of Moab where the Israelites were camped, and said, “How lovely are the tents of Israel. They will defeat their enemies. Blessed be everyone who blesses Israel. Cursed be everyone who curses Israel!”

Tekad Delila untuk mendapatkan rahasia kelemahan Simson bertambah keras. Setiap hari Delila merengek-rengek dan mendesak, sehingga Simson bosan mendengarnya. Akhirnya Simson menceritakan rahasianya. “Rambutku belum pernah dipotong,” kata Simson. “Aku adalah seorang Nazir yang telah diserahkan kepada Tuhan untuk menjadi miliknya yang khusus, dan karena itu rambutku tidak boleh dipotong. Kalau rambutku dipotong maka kekuatanku akan hilang dan aku akan menjadi lemah sama seperti orang biasa lainnya.”

Delila merasa bahwa Simson telah memberitahukan rahasia hatinya. Sebab itu ia mengirim berita ini kepada penguasa-penguasa Filistin, “Datanglah lagi sekali ini saja. Simson telah menceritakan rahasianya kepadaku.”

Pemimpin-pemimpin Filistin bersorak gembira mendengar berita itu. Mereka pun datang dengan membawa uang untuk Delila. “Sekarang kita bisa menangkap Simson dan kali ini dia tidak akan mungkin lepas lagi,” seru mereka.

Page 16: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

King Balak was furious. He thumped his fists on the ground. “I told you to curse the Israelites, but you have blessed them three times! I was going to give you great riches, but God has stopped you from getting the reward. Now go home!”

Balaam took a deep breath. “Listen to me,” he said. “I told your messengers that even if you gave me great riches I could not disobey the God of Abraham, Isaac, and Jacob. I will go home, but first I have another warning from God.”

The king was not sure if he wanted to hear what Balaam had to say. He feared the prophet had more bad news. But it was too late. “A Messiah will come out of Israel and destroy its enemies,” continued Balaam, “including your people in the land of Moab.”

The king gasped and covered his ears. This was not the message he wanted to hear. “What are you saying?!” he shouted. “Stop! I don’t want to hear any more. Just go home!”

Pada malam itu, ketika Samson sudah terlelap tidur, Delilah menyuruh seseorang untuk memotong rambut Simson. Kemudian dengan nada menggoda, Delila berkata ke telinga Simson dengan suara berbisik, "Orang-orang Filistin datang untuk menangkapmu.”

Maka terjagalah Simson dari tidurnya. Tetapi kali ini dia tidak bisa melepaskan dirinya lagi. Seluruh kekuatannya telah hilang! Orang-orang Filistin menyerbu masuk kekamarnya, mencungkil kedua biji matanya, dan mengikatnya dengan rantai, lalu menyeretnya masuk ke dalam penjara.

Simson langsung menjadi tawanan yang paling terkenal di antara semua tawanan yang ada di penjara. Di sana ia disuruh bekerja paksa menggiling gandum. Dan supaya tidak bisa melarikan diri, pada malam hari, mereka mengurung Simson di sebuah ruang kecil yang sempit. Tetapi lambat laun rambut Simson mulai tumbuh kembali.

Page 17: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

Balaam still wanted the great riches the king had promised. Before he went home, he came up with a plan to harm the Israelites. He knew that the Israelites were blessed as long as they continued to obey God. If they sinned and disobeyed God’s instructions, they would bring curses upon themselves.

“If you want to conquer the Israelites,” said Balaam. “Invite the men to spend time with the Moabite and Midianite women. They will introduce the men to their gods, and will forget all about Yahweh’s instructions.” The king’s eyes lit up. He liked that idea. He knew the men of Israel would like the women of Canaan.

Sure enough, the Israelite men began spending time with the women. These women had their own customs and gods. The Israelites soon forgot about Yahweh’s instructions not to marry these women or copy their ways.

Pada suatu hari para penguasa Filistin berkumpul di rumah ibadah mereka untuk merayakan penangkapan Simson dan mempersembahkan kurban kepada Dagon, dewa ikan mereka. “Dagon, dewa kita, telah menyerahkan Simson, musuh kita, kepada kita!” seru mereka. “Bawalah Simson ke mari supaya ia menjadi bahan tertawaan kita!”

Mereka mengambil Simson dari penjara dan menyuruh dia berdiri di depan orang-orang yang memenuhi rumah ibadah itu. Dengan seluruh keyakinannya, Simson berdoa kepada Tuhan untuk yang terakhir kalinya, “Yah, berilah aku kekuatan sekali lagi saja, supaya aku dapat membalas orang-orang Filistin.”

Seketika itu juga Roh Tuhan memenuhi Simson dan memberinya kekuatan yang dahsyat. Setelah menarik napas dalam-dalam, Simson merentangkan kedua tangannya pada kedua tiang yang menyangga rumah ibadah itu. “Biarlah aku mati bersama orang-orang Filistin ini!” Dan dengan sekuat tenaganya ia mendorong tiang-tiang itu sampai roboh.

BUUUUM! Asap besar membubung tinggi ketika rumah ibadah itu ambruk menghancurkan apa saja yang berada di bawahnya. Seluruh orang yang berada di dalam rumah ibadah itu termasuk para penguasa Filistin dan Simson mati. Yah telah memenuhi janji-Nya dengan memakai Simson, kesatria-Nya yang gagah berani, untuk membebaskan bangsa Israel dari penindasan bangsa Filistin.

Page 18: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

Apakah buku Simson : Kesatria yang Gagah Berani ini memberkati Anda? Untuk mendapatkan cerita-cerita Petualangan Seru Alkitab lainnya, Anda dapat membaca buku-buku berikut ini

Air Bah

Dijual sebagai Budak

Dilempar ke Gua Singa

Ditelan Ikan

Melarikan Diri dari Mesir

Menghadapi Raksasa

Terima kasih sudah membaca buku ini dan mendukung Bible Pathway Adventures (Petualangan Seru Alkitab). Kami merupakan suatu badan pelayanan nirlaba yang bertujuan untuk memberikan

bantuan kepada para orang tua dan guru di seluruh penjuru dunia dalam mengajar anak-anak tentang Alkitab dengan cara yang lebih kreatif dan menyenangkan. Berkat dukungan Anda sebagai pemberi dana, kami dapat melakukan pengembangan aplikasi, penerjemahan materi ke berbagai

bahasa, serta menciptakan beragam cerita dan bahan-bahan pemuridan yang dapat digunakan oleh keluarga di berbagai tempat di dunia.

Anda dapat memperoleh banyak petualangan seru

lainnya pada : www.biblepathwayadventures.com

Page 19: Hak Cipta © Bible Pathway Adventures 2017 · PDF fileDan ketika api di altar naik membubung tinggi ke udara, ... Dalam perjalanan menuju Timna, ... seorang nazir Tuhan, Simson tidak

www.biblepathwayadventures.com