BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting...
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan
di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian
dimulai pada awal semester dua tahun ajaran 2011/2012 sesuai
materi yang diajarkan pada smester tersebut.
Siswa kelas IV SD N Kutowinangun 09 berjumlah 24 siswa. Siswa
kelas IV cukup beragam tingkat kemampuan prestasi belajarnya.
Dari 24 siswa hanya 40% yang mempunyai kemampuan cukup baik,
selebihnya kemampuan dibawah rata-rata. Minat belajar anak di
rumah kurang karena tingkat pendidikan orang tua rendah.
Latar belakang dipilihnya kelas ini sebagai tempat penelitian
adalah karena alasan berikut ini:
a. Sesuai dengan materi dan pokok bahasan yang ada.
b. Berdasarkan penelitian selama semester 2, hasil belajar
pelajaran IPS rendah. Hal ini perlu segera diupayakan
peningkatannya.
c. Penggunaan metode mind mapping secara kerja kelompok
diupayakan untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPS.
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, sasaran kajian dalam
penelitian ini adalah upaya meningkatkan minat belajar dan hasil
belajar siswa pada pelajaran IPS.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008), variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
26
variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002). Pada
penelitian ini terdapat dua variabel bebas (variabel pengaruh)dan
variabel terikat (variabel terpengaruh).
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) Kolaborasi. Persoalan yang diteliti merupakan persoalan yang
berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian
terdapat beberpa variabel yang meliputi :
1. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan minat belajar siswa
kelas IV.
Hasil belajar diartikan sebagai usaha pencapaian proses
belajar siswa yang merupakan bukti dari keberhasilan siswa
dalam menempuh suatu pengajaran yang diukur dengan
menggunakan tes tertentu. Hasil belajar siswa di dapat melalui
soal tes tertulis pada setiap siklus. Minat belajar siswa diartikan
sebagai sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian
yang disengaja yang melahirkan rasa senang dalam perubahan
tingkah laku belajar.
2. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah metode mind mapping.
Mind mapping dalam penelitian ini adalah sebuah metode
yang dipilih untuk pembelajaran IPS yang telah disesuaikan
dengan materi ajar. Bentuk mind mapping adalah bagan – bagan
27
yang diisi materi atau topik yang sesuai dengan materi yang
diajarkan sesuai kreasi siswa.
Pembelajaran mind mapping yaitu cara guru memberikan
pembelajaran dengan menggunakan mind mapping meliputi:
1. Rencana Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran IPS berupa RPP.
2) Sebelum melaksanakan kegiatan guru membuat lembar
observasi sesuai dengan indikator yang sudah
ditentukan yang bertujuan untuk meneliti seberapa jauh
pengajar melakukan pembelajaran.
3) Selain membuat RPP dan lembar observasi, guru
membuat alat bantu pembelajaran berupa alat peraga.
Alat peraga ini menggunakan media visual yaitu
gambar.
4) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh
siswa menerima pelajaran.
5) Menyiapkan jurnal untuk refleksi diri.
2. Pelaksanaan
Kegiatan pendahuluan
a. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari sesuai
RPP.
b. Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar.
c. Guru memotivasi siswa agar siswa lebih senang dan
berminat mengikuti pembelajaran.
d. Memberikan apersepsi.
28
Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Guru melakukan penjelasan materi ajar menggunakan
mind mapping, bertujuan untuk mengenalkan kepada
siswa pembuatan mind mapping.
b. Guru melakukan tanya jawab materi yang akan
diajarkan, untuk menggali kemampuan siswa.
c. Siswa di bagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari
4 anggota untik membuat mind mapping.
d. Guru memberikan penjelasan cara membuat mind
mapping
e. Siswa membuat gambar atau simbol sesuai dengan
imajinasinya dengan menggunakan pensil warna
sebagai ide sentral dengan menulis topik pembelajaran.
f. Membuat cabang-cabang sesuai dengan sup topik
pembelajaran dengan menggunakan symbol gambar
atau kata kunci yang dipahami oleh siswa.
g. Menghubungkan cabang-cabang atau sub topik
pembelajaran dari ide sentral atau topik pembelajaran
ke sub topik pembelajaran tingkatdua, tiga ke tingkat
selanjutnya.
h. Membuat garis melengkung dengan warna tebal dari
topik pembelajaran ke sub-sub topik pembelajaran
selanjutnya.
i. Siswa melakukan aktivitas membuat mind mapping
sesuai materi dengan berkelompok.
Elaborasi
a. Hasil peta konsep siswa di presentasikan di depan
kelas.
b. Siswa lain memberi tanggapan tentang hasil kerja
kelompok presentasi.
29
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi setiap
kelompok
b. Guru memberikan pengayaan berupa tanya jawab kepada
siswa
Kegiatan penutup
a. Guru memberi evaluasi atau tugas lain untuk dikerjakan
dirumah.
4. Akhir pelaksanaan
a. Melakukan evaluasi pembelajaran setelah melakukan
tindakan
b. Melakukan refleksi agar mengetahui kelemahan –
kelemahan saat melakukan tindakan
3.3 Prosedur Penelitian
Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus
kegiatan yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Pelaksanaan tiap siklus tersebut secara garis besar dapat dijelaskan
dengan skema berikut.
Gambar 3.1.
Skema pelaksanaan tiap siklus
30
3.3.1 Rencana Pelaksanaan Siklus 1
Rencana pelaksanaan pada siklus 1 terdiri dari tahap-tahap:
a. Perencanaan
1) Peneliti merancang dan merencanakan pembelajaran IPS di
kelas IV dengan cara menyusun RPP, dengan menggunakan
metode mind mapping sebagai usaha untuk meningkatkan
hasil belajar dan minat belajar siswa.
2) Menentukan bahan dan peralatan yang sesuai dengan bahan
pelajaran
3) Menyusun lembar kerja siswa dan observasi pelaksanaan
pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian
tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan
atau tindakan siklus I sesuai dengan perencanaan yang
diprogramkan sebelumnya, yaitu:
Kegiatan pendahuluan
1. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari sesuai
RPP.
2. Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar.
Kegiatan inti
Eksplorasi
a.) Guru melakukan penjelasan materi ajar menggunakan
mind mapping, bertujuan untuk mengenalkan kepada
siswa pembuatan mind mapping.
b.) Guru melakukan tanya jawab materi yang akan
diajarkan, untuk menggali kemampuan siswa.
c.) Siswa di bagi menjadi 4 kelompok masing – masing
kelompok beranggota 4 orang.
31
d.) Siswa membuat gambar atau simbol sesuai dengan
imajinasi siswa menggunakan pensil warna sebagai ide
sentral dengan menulis topik pembelajaran.
e.) Siswa membuat cabang-cabang sesuai dengan sup topik
pembelajaran dengan menggunakan symbol gambar atau
kata kunci yang dipahami oleh siswa.
f.) Siswa menghubungkan cabang-cabang atau sub topik
pembelajaran dari ide sentral atau topik pembelajaran ke
sub topik pembelajaran tingkatdua, tiga ke tingkat
selanjutnya.
g.) Siswa membuat garis melengkung dengan warna tebal
dari topik pembelajaran ke sub-sub topik pembelajaran
selanjutnya.
h.) Siswa melakukan aktivitas membuat mind mapping
sesuai materi dengan berkelompok.
Elaborasi
a.)Hasil peta konsep siswa di presentasikan di depan kelas.
b.)Siswa lain memberi tanggapan tentang hasil kerja
kelompok presentasi.
Konfirmasi
a.) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi setiap
kelompok
b.) Guru memberikan pengayaan berupa tanya jawab kepada
siswa
Kegiatan penutup
Guru memberi evaluasi atau tugas lain untuk dikerjakan
dirumah.
c. Observasi dan evaluasi
Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan.
Setelah observasi dilakukan, peneliti bersama dengan guru
mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.
32
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peneliti bersama
dengan guru mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-
kelemahan pada saat pelaksanaan tindakan siklus
sebelumnya untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.
Tabel 3.1
Kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus 1
3.3.2 Rencana Pelaksanaan Siklus 2
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan
perencanaan ulang yang meliputi :
SK KD Indikator Item soal No
item Jumlah
item 2. Mengenal sumber daya alam , kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi.
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
2.3.1 Siswa mampu meng identifikasikan alat teknologi produksi pada masa lalu dan masa kini de- ngan benar
1-7
7
2.3.2 Siswa mampu mengidentifika sikan alat tek- nologi komunika- si pada masa lalu dan masa kini dengan benar
8-14
7
2.3.3 Siswa mampu mengidentifikasikan alat tek nologi transport- tasi pada masa lalu dan masa kini dengan benar
15-20
6
33
a). Identifikasi masalah
Masalah siklus I yang belum berhasil pada pokok
bahasan perkembangan tekhnologi produksi
diverifikasi kemudian dianalisis.
b). Rencana tindakan
Menyusun strategi belajar mengajar mengajar dengan
metode mind mapping dengan penekanan yang lebih
baik lagi terutama minat siswa dalam proses belajar
mengajar.
3. Menyusun RPP, alat dan bahan percobaan, LKS, alat
evaluasi akhir siklus.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan
perencanaan yang diprogramkan, yaitu:
Kegiatan pendahuluan
a) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
sesuai RPP.
b) Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil
belajar.
c) Guru memotivasi siswa agar siswa lebih senang dan
berminat mengikuti pembelajaran.
d) Memberikan apersepsi.
Kegiatan inti
Eksplorasi
a) Guru melakukan penjelasan materi ajar menggunakan
mind mapping, bertujuan untuk mengenalkan kepada
siswa pembuatan mind mapping.
b) Guru melakukan tanya jawab materi yang akan
diajarkan, untuk menggali kemampuan siswa.
c) Siswa dibagi kelompok setiap anggota berjumlah 4
orang untuk membuat mind mapping
34
d) Guru memberikan penjelasan cara membuat mind
mapping kepada siswa.
e) Siswa membuat gambar atau simbol sesuai dengan
imajinasi siswa menggunakan pensil warna sebagai
ide sentral dengan menulis topik pembelajaran.
f) Siswa membuat cabang-cabang sesuai dengan sup
topik pembelajaran dengan menggunakan symbol
gambar atau kata kunci yang dipahami oleh siswa.
g) Siswa menghubungkan cabang-cabang atau sub topik
pembelajaran dari ide sentral atau topik pembelajaran
ke sub topik pembelajaran tingkatdua, tiga ke tingkat
selanjutnya.
h) Siswa membuat garis melengkung dengan warna tebal
dari topik pembelajaran ke sub-sub topik pem-
belajaran selanjutnya.
i) Siswa melakukan aktivitas membuat mind mapping
sesuai materi dengan berkelompok.
Elaborasi
a) Hasil peta konsep siswa di presentasikan di depan
kelas.
b) Siswa lain memberi tanggapan tentang hasil kerja
kelompok presentasi.
Konfirmasi
a) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
setiap kelompok
b) Guru memberikan pengayaan berupa tanya jawab
kepada siswa
Kegiatan penutup
Guru memberi tes untuk mengetahui perkembangan di
siklus II.
35
c. Observasi dan evaluasi
Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan.
Setelah observasi dilakukan, peneliti bersama dengan
guru mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan
tindakan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peneliti
bersama dengan guru mengadakan refleksi yaitu melihat
kelemahan-kelemahan pada saat pelaksanaan tindakan
siklus sebelumnya untuk diperbaiki pada siklus
berikutnya.
Tabel 3.2
Kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus 2
SK KD Indikator Item soal No
item Jml Item
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan propinsi.
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,komunikasi dan transportasi serta pengala- man menggunakannya
2.3.2 Siswa mampu membanding kan keunggulan dan kelemahan alat teknologi produksi, ko mu n i ka s i , t r ans p or t a s i masa lalu dan masa kini dengan benar.
1-10
10
2.3.4 Siswa mampu menyebutkan cara penggunaan teknologi produksi, ko mu n i ka s i , t r ans p or t a s i dengan benar
11-20
10
36
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang
dimanfaatkan, maka teknik dan instrumen pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.4.1 Tes
Tes merupakan alat penilaian yang dimana sebuah lembar
evaluasi setelah pembelajaran dilaksanakan. Tes digunakan untuk
mengetahui hasil be;lajar siswa, kemudian di bandingkan antara hasil
pra-siklus dengan hasil siklus untuk mengetahui ada dan tidaknya
peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa sebagai indikator
peningkatan hasil belajar.
3.4.2 Observasi
Observasi sebagai alat pengamatan yang banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2008).
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa
No Aspek yang diamati Item soal
1 Perhatian terhadap materi yang dipelajari 1,2,3,
2 Melakukan interaksi dengan guru 4,5
3 Melakukan interaksi dengan siswa lain 8,9,12
4 Melaksankan petunjuk guru 6, 7
6 Mempresentasikan hasil diskusi 10
7 Bekerjasama dengan teman 13
8 Menanggapi presentasi kelompok lain 14
9 Kemampuan berkomunikasi yang berkaitan
dengan materi yang dipelajari
11,15
37
Tabel 3.4
Kisi-kisi lembar observasi kegiatan pembelajaran
Tahapan Kegiatan
Aspek yang Diamati
Indikator
Kegiatan
Awal
Membuka Pelajaran
a. Memberikan salam. b. Memberikan Apersepsi c. Penyampaian motivasi belajar agar
siswa lebih berminat mengikuti pelajaran
d. Penyampaian tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
Penyampaian
Materi dan Strategi
Pembelajaran
a. Penyampaian materi ajar dengan menggunakan mind mapping
b. Penyajian materi menggunakan mind mapping disertai kerja kelompok.
c. Interaksi antara guru dan siswa (tanya jawab)
Penggunaan
Metode Pembelajaran
dan Pemanfaatan
Sumber Belajar
a. Melakukan pembelajaran dengan Metode mind mapping
b. Membuat gambar atau simbol sesuai dengan imajinasinya
c. Membuat cabang-cabang sesuai dengan sup topik pembelajaran
d. Menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran
e. Melibatkan siswa secara langsung dalam pembuatan
Penilaian Hasil Belajar
a. Menyimpulkan hasil diskusi setiap kelompok
b. Pemberian kuis/pertanyaan c. Pemberian penghargaan atas hasil
yang dicapai siswa Kegiatan
Akhir
Mengakhiri Pelajaran
a. Guru mengajak siswa merefleksi hasil pembelajaran
b. Guru memberi evaluasi atau tugas lain untuk dikerjakan dirumah
3.4.3 Angket
Arikunto (2002) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperolah informasi dari respondent dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Metode
38
angket untuk mengetahui data variabel penelitian yaitu minat belajar
(Y).
Definisi instrument angket minat belajar siswa.Minat terhadap
IPS adalah ketertarikan siswa terhadap IPS didasarkan pada kegunaannya
yang diperlukan untuk kebutuhan dalam dirinya. Semakin kuat kebutuhan
ini, semakin kuat dan bertahan minat itu. Sehingga semakin sering
minat itu diekspresikan maka semakin kuatlah dia. Adapun untuk
mengukurnya diberikan angket minat belajar siswa sebanyak 15 soal..
Tabel 3.5
kisi-kisi angket minat belajar IPS siswa
Variabel Aspek Indikator No.Item Minat terhadap materi pembelajaran yang disajikan dalam media grafis komik
Perasaan senang
- Tidak merasa bosan - Menerima pelajaran
dengan senang
1,2,3,4
Perhatian dalam belajar
- Memberikan perhatian lebih
- Memusatkan perhatian pada penjelasan dan buku
- Mengikuti penjelasan dari guru
5,6,7,8
Ketertarikan pada materi dan guru
- Materi yang disajikan menarik untuk dipelajari
- Materi yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas
- Materi yang disampaikan penting dan berguna
9,10, 11,12
Kesadaran akan adanya manfaat pembelajaran
- Bisa mengambil pelajaran dari sebelumnya
- Mengetahui adanya cara belajar yang efektif dari materi
13,14,15
39
3.5 Analisis data
Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif
komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes
kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2.
Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis
deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari
tiap–tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan
sebagai berikut:
1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif
berupa hasil belajar (pre test dan post test) dengan cara
persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan
belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu
mencapai skor minimal 60 dan ketuntasan klasikal jika siswa
yang memperoleh nilai 66 ini jumahnya sekitar 75% dari jumlah
seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan
menggunakan rumus : Analisis tersebut dilakukan dengan
menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal
dengan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan individual = Jumlah nilai maksimal x 100 %
Jumlah nilai
Ketuntasan klasikal = Jumlah seluruh siswa x 100 %
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Keterangan
Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 65
Ketuntasan klasikal : Jika > 75% dari seluruh siswa mencapai
ketuntasan skor > 65
2. Analisis data kualitatif diperoleh dari angket minat belajar siswa
dan observasi aktivitas siswa serta guru selama proses
pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif. Data ini hanya
40
sebagai data pendukung. Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data bisa dalam bentuk uraian, tabel, hubungan antar kategori,
grafik, matrik, chart, dan sejenisnya. Tetapi hal yang paling sering
digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan
menggunakan angket. Untuk mengukur skala minat digunakan
skala menggunakan rumus Likert yang terdiri dari 3 kategori
yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui tingkat minat
belajar siswa, digunakan ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas
(2003) yaitu:
Dengan ketentuan sebagai berikut:
≥ 80 ke atas : tinggi
60 – 79 : sedang
≤ 59 : rendah
3.6 Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk
mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengkur apa
yang ingin diukur, Dwi Priyatno (2010). Pengambilan keputusan
pada uji validitas biasanya ada dua model yaitu menggunakan
batasan r tabel dari (Azwar, 1999) dalam Priyatno (2010). Jika nilai
korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap
valid, sedang jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item
dianggap tidak valid. Validitas dihitung menggunakan SPSS 17.
3.7 Analisis Taraf Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sukar. Kriteria yang digunakan menurut
Sudjana (2011) adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit
41
soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin
mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai
berikut:
0 – 0,30 = Soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = Soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = Soal kategori mudah
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal
adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan.
Berdasarkan hasil penghitungan diketahui bahwa pada siklus I, ada
13 soal yang masuk dalam kategori mudah dan ada 22 soal yang
masuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada siklus II, berdasarkan
hasil penghitungan, diketahui bahwa ada 10 soal yang masuk pada
kategori mudah dan ada 10 soal yang masuk pada kategori sedang.
Hasil penghitungannya dilampirkan pada lembar lampiran skripsi ini.
3.8 Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui adanya perbaikan dalam proses dan hasil belajar
sesuai dengan tujuan peneliti diperlukan indikator. Indikator yang
digunakan untuk mengetahui apakah intervensi yang digunakan dapat
membantu siswa mempermudah memahami materi adalah respon,
tanggapan, dan opini siswa yang menunjukkan kesetujuannya.
Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu
maupun klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas
42
belajar jika telah mencapai pemahaman materi 64% ke atas yang
ditunjukkan dengan perolehan nilai formatif 65 atau lebih (sesuai
KKM).
Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan
keaktifan belajar adalah :
1. Respon siswa terhadap penjelasan atau pertanyaan guru.
2. Unjuk kerja siswa dalam aktivitas pembelajaran secara
individu
3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik dan tepat
waktu.
4. Aktif mencari informasi dan menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar.
Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya
peningkatan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Proses perbaikan pembelajaran (siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran) dinyatakan berhasil apabila 75% dari 26 siswa
aktif dalam pembelajaran.
2. Proses perbaikan pembelajaran (hasil belajar siswa
meningkat) dikatakan berhasil apabila 70% dari 26 siswa
telah berhasil memahami standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Standar KKM untuk kompetensi dasar itu
adalah 65.