BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik...
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan karakteristik Subyek Penelitian
Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SD Negeri Rogomulyo 01 Kecamatan
Kayen, Kabupaten Pati. Lokasi sekolah terletak di pinggir jalan raya, dan merupakan SD
Inti. Peneliti mengambil lokasi atau tempat penelitian ini dengan pertimbangan bahwa SD
Negeri Rogomulyo merupakan sekolah yang sedang membutuhkan peningkatan
pembelajaran siswa yang aktif melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). SD Negeri
Rogomulyo 01 terdiri dari 1 ruang kantor, 1 gedung perpustakaan, 6 ruang kelas, 1 ruang
kepala sekolah, 1 kantin, dan masing-masing 2 kamar mandi guru serta siswa. Guru yang
mengajar PNS berjumlah 7 orang, non PNS 4 orang.
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 tahun
ajaran 2015/ 2016. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 17 orang, terdiri dari 10 siswa
perempuan dan 7 siswa laki-laki. Kebanyakan siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01
dari keluarga yang tingkat ekonomi rendah sampai sedang. Kebanyakan orang tua siswa
bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia dan Petani, sehingga siswa kurang adanya
perhatian yang lebih dari keluarganya.
Waktu penelitian dilaksanakan semester gasal tahun pelajaran 2015/ 2016 dan
dilakukan antara bulan Oktober sampai dengan Nopember 2015.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan.
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas disebut juga variabel stimulus atau variabel independen. Menurut
Rubiyanto (2011 : 34) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat).
20
Variabel bebas dalam penenlitian ini adalah metode pembelajaran demonstrasi.
Metode pembelajaran demonstrasi merupakan model pembelajaran yang menggunakan
alat peraga dalam pembelajaran. Guru dapat menunjuk salah satu siswa atau beberapa
siswa untuk melakukan peragaan. Lalu setelah siswa melakukan demonstrasi, guru dan
siswa dapat mengambil kesimpulan dari peragaan yang dilakukan.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat disebut juga variabel dependent. Variabel dependent atau variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas
(Rubiyanto, Rubino 2011 : 34) .
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil
belajar adalah perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa dari
suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar intelektual, strategi
kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya. Gagne dan Briggs dalam Suprihatiningrum (2012: 37), menyatakan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan
belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa.
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan pada proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Demonstrasi yang
disimpulkan dalam bentuk nilai.
3.3 Rencana dan Prosedur Penelitian
Rencana dan prosedur penelitian ini mengacu pada penelitian tindakan kelas atau
classroom action research. Model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat 4
tahapan yang harus dilalui, yaitu: perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau
kegiatan berkelanjutan berulang. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
21
Rencana penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK dengan
menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu : perencanaan
(meliputi pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.3.1 Perencanaan Tindakan
Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini adalah
sebagai berikut :
a. Menyiapkan Silabus pembelajaran
b. Menyusun RPP mata pelajaran IPA kelas IV.
c. Menyiapkan soal IPA dalam LKS.
d. Menyiapkan format observasi dan format refleksi.
Gambar 3.1 Prosedur PTK
Masalah
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Siklus II
Pengamatan
Ke siklus selanjutnya
jika tujuan belum
tercapai
Refleksi
Pelaksanaan
22
e. Menyiapkan soal IPA untuk posttest.
f. Menyiapkan sumber data dan media pembelajaran.
3.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario yang telah disiapkan.
Pelaksanaan Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan
penerapan metode pembelajaran Demonstrasi. Apabila kegiatan pembelajaran pada siklus
1 belum berhasil, akan diperbaiki pada siklus II. Skenario pembelajaran yang direncanakan
akan diimplementasikan dengan baik, seperti pada bagian awal pembelajaran : guru
memberi salam, menyuruh berdoa, mengabsen kehadiran siswa, guru memberikan
penjelasan mengenai tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, guru
menginformasikan materi, serta memotivasi siswa dan mengadakan apersepsi. Pada
kegiatan inti pembelajaran, guru dengan segala kemampuan yang dimiliki menerapkan
metode pembelajaran yang dikhususkan pada metode demonstrasi yaitu melakukan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi pada materi pembelajaran yang disampaikan saat itu.
Setelah akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sedang
dipelajari, kemudian mengadakan tes formatif dengan lembar soal tes yang telah disiapkan
untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil tes tersebut digunakan sebagai data yang
akan dianalisis.
Begitu juga selanjutnya pada pelaksanaan siklus II semua kegiatan di atas dilalui
secara runtut dan hasilnya merupakan data akhir untuk dianalisis dan disimpulkan.
3.3.3 Pengamatan (Observasi )
Menurut Rubiyanto (2011 : 84) observasi adalah cara mengumpulkan data dengan
jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti. Pada tahap ini penulis bertindak
sebagai pelaksana tindakan juga sebagai observer dan bantuan dari teman sejawat yang
juga sebagai observer.
Sementara menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2008 : 220), observasi merupakan
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi ini dapat dilakukan secara partisipatif yaitu
23
pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung dan secara nonpartisipatif
yaitu pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, akan tetapi hanya mengamati kegiatan
Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan
belajar siswa di kelas. Data observasi diperoleh secara langsung dengan melihat dan
mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat dalam
melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa. Instrumen observasi yang digunakan pada
penelitian ini adalah pedoman observasi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Observasi ini dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran terhadap siswa
dan guru dengan menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi dalam mata pelajaran
IPA. Pada tahap ini seluruh data yang terkumpul antara lain hasil tes formatif sebelum
siklus (pre siklus), siklus I dan siklus II, lembar hasil observasi guru pada pelaksanaan
pembelajaran, dan semua informasi yang dicatat baik berupa data kuantitatif maupun
kualitatif dianalisis melalui tiga tahap.
Tiga tahapan tersebut antara lain: a) reduksi data yaitu proses penyederhanaan
data yang dilakukan melalui seleksi pengelompokkan dan pengorganisasian data mentah
menjadi sebuah informasi bermakna; b) paparan data, merupakan suatu upaya
menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk tabel, grafik, paparan
naratif atau bentuk lain yang dapat memberikan gambaran jelas tentang proses dan hasil
tindakan; dan (c) kesimpulan yaitu pengambilan intisari dari sajian data yang telah
terorganisasi dalam bentuk penyataan atau kalimat singkat, padat dan bermakna.
3.3.4 Refleksi
Refleksi merupakan kajian terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam
mencapai tujuan sementara. Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan
menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi, yaitu pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi tersebut apakah dapat meningkatkan prestasi belajar
dari proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan pada siklus I.
Kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai. Pada tahap ini,
dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan dan
kekuarangan yang dijumpai pada siklus 1 dalam penggunaan metode pembelajaran
24
Demonstrasi. Dalam hal ini kegiatan refleksi dilakukan oleh semua siswa yang diamati,
guru pengamat, dan penulis untuk mengetahui kekurangan yang ada pada tiap siklus.
Adapun refleksi yang diperoleh dalam siklus I ini adalah penggunaan metode
demonstrasi yang kurang begitu maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
a. Masih banyak yang kurang memperhatikan materi yang diajarkan.
b. Metode pembelajaran demonstrasi masih kurang mendapat respons yang baik dari
siswa karena biasanya hanya menggunakan metode ceramah .
Tindakan perbaikan yang dilakukan dalam siklus I ini antara lain : a) Guru dapat
mengemas pembelajaran dengan menarik dan menyenangkan bagi siswa; b) Siswa di
kenalkan atau diberi pengarahan mengenai metode demonstrasi ini, agar nantinya siswa
dapat menerima pelajaran jika sewaktu-waktu guru menggunakan metode demonstrasi.
Setelah melakukan pembelajaran untuk siklus II serta menganalisis hasil
pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Berikut refleksi pada siklus II ini:
a. Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan materi.
b. Terdapat dua siswa yang belum mencapai nilai KKM
Begitu juga tindakan perbaikan yang dapat dilakukan pada siklus II adalah a) Guru
dapat mendesain pembelajaran yang menarik dengan menggunakan metode
demonstrasi sebagai penunjang dalam menyampaikan materi agar siswa lebih aktif dan
pembelajaran lebih kondusif dan terarah; b) Siswa yang belum tuntas diberi motivasi
dan dicari penyebab kesulitan belajarnya sehingga pada pembelajaran selanjutnya
akan lebih baik.
Hasil belajar siswa semakin meningkat dan tetap dipertahankan pada pembelajaran-
pembelajaran berikutnya. Jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak dibanding
siklus-siklus sebelumnya. Hal ini karena guru telah mempersiapkan dan merancang
pembelajaran dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang telah disiapkan
dengan baik. Dalam penyampaian pembelajarannya, guru dengan menggunakan metode
25
demonstrasi sudah sangat baik dan maksimal, sehingga siswa dapat memperhatikan
materi dan mengikuti pembelajaran dengan kondusif.
3.4 Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data
Berikut ini akan disajikan mengenai teknik dan instrumen pengumpulan data. Teknik
yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan
teknik tes. Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar
observasi dan butir soal tes dengan bentuk uraian.
3.4.1 Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu dengan teknik
observasi dan tes. Teknik observasi digunakan untuk mengukur aktivitas guru, dan
aktivitas siswa. Sedangkan teknik tes yang berbentuk soal uraian digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.
a) Observasi
Menurut Rubiyanto, Rubino (2011:85), observasi adalah cara pengumpulan data
dengan jalan mengamati langung terhadap objek yang diteliti. Teknik observasi ini
digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam
menerapkan pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran IPA.
Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian
lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa pada setiap pertemuan.
Masing-masing indikator terdapat pada lembar observasi aktivitas guru dan lembar
observasi siswa. Untuk menentukan apakah aktivitas siswa sudah berjalan baik atau
belum, peneliti membuat 4 kategori yaitu kategori sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai
dan tidak sesuai.
Jumlah skor yang didapatkan pada masing-masing lembar observasi aktivitas guru
dan lembar observasi siswa kemudian disimpulkan termasuk dalam kategori sangat baik,
baik, cukup dan kurang. Dalam penelitian ini, salah satu syarat pembelajaran dikatakan
berhasil jika jumlah skor dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa
berada pada kategori baik.
26
b) Test
Menurut Sumiati dan Asra (2009 : 201), menyatakan bahwa tes adalah suatu alat
yang dapat dijadikan pengukur kemampuan sesuatu dengan hasil yang sah.
Teknik tes digunakan peneliti untuk menguji subyek agar mendapatkan data tentang
hasil belajar siswa, dengan menggunakan butir soal atau instrumen soal pada mata
pelajaran yang diteliti. Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum
dan sesudah menerapkan pembelajaran demonstrasi pada pembelajaran IPA. Bentuk tes
yang diberikan pada siswa ialah berupa soal isian dan uraian. Tes setelah tindakan siklus
I, dan setelah tindakan siklus II.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi untuk
mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa dan butir soal tes digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa.
a) Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran demonstrasi dengan dari
awal sampai akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan
tanda checklist (√) pada kolom skor sesuai hasil yang diamati observer terhadap aktivitas
guru dan aktivitas siswa. Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar
observasi siswa disajikan dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Aspek Indikator No. Item Jumlah
1. Kegiatan Awal Memberikan salam
Melakukan apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
1 2 3
3
2. Kegiatan Inti Membimbing siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang materi lalu.
Membimbing siswa untuk
4
5
5
27
melakukan demonstrasi mengenai materi yang dipelajari
Mendampingi siswa dalam melakukan demonstrasi
Mempersilahkan siswa untuk bertanya mengenai materi
Membimbing siswa untuk menyimpulkan kegiatan demonstrasi siswa
6
7
8
3. Kegiatan Akhir Membimbing siswa untuk melakukan refleksi atas materi yang sudah dipelajari
Memberikan penugasan
Memberikan tes formatif
Membing siswa untuk berdo’a
9
10 11 12
4
Total 12
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek Indikator No. Item Jumlah
1. Kegiatan Awal Siswa siap mengikuti pelajaran
Siswa mendengarkan guru saat menyampaikan tujuan pembelajaran
Memahami apersepsi yang konstekstual
Keaktifan siswa menanggapi apersepsi dari guru
1
2
3
4
4
2. Kegiatan Inti Siswa berantusias menyimak materi yang disajikan
Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru
5
6
6
28
Siswa menghargai teman yang sedang melakukan demonstrasi
Siswa tidak ramai sendiri saat KBM berlangsung
Siswa memperhatikan konfirmasi dari guru
Siswa menyimpulkan materi
7
8
9
10
3. Kegiatan Akhir Siswa menunjukkan respon keseriusan dalam belajar
Siswa ikut melakukan tanya jawab dalam pembelajaran
Siswa mendengarkan motivasi guru dan membalas salam pada akhir pembelajaran
11
12
13
3
Total 13
b) Butir Soal Tes
Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui kondisi akhir hasil
belajar dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar antar siklus. Soal tes ini
berbentuk uraian yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran tiap siklusnya.
Penelitian ini dilaksanakan sampai siklus II. Adapun kisi-kisi soal dari pra siklus,
siklus I dan siklus II sebagai berikut:
29
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Soal Test Formatif IPA Pra Siklus
Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud bena serta
berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator
No
Soal
Bentuk
Soal
Mengidentifikasi
wujud benda padat,
cair, dan gas
memiliki sifat
tertentu
Wujud benda
padat
Siswa dapat
menyebutkan contoh
benda padat.
Siswa dapat
menyebutkan contoh
benda padat yang
lembek dan mudah
dibentuk
Siswa dapat
menyebutkan sifat
plastisin
Siswa dapat
menyebutkan wujud
benda padat jika
dipindahkan ke tempat
lain
Siswa dapat
menyebutkan tiga wujud
benda.
Siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat
benda padat.
Siswa dapat
menyebutkan contoh
1
2
3
4, 5
6
7
8
Isian
uraian
30
benda padat yang
lembek dan mudah
dibentuk
Siswa dapat
menyebutkan tiga
perlakuan mengubah
bentuk benda padat.
Siswa dapat
menyebutkan contoh
benda padat.
9
10
Tabel 3.4
Kisi – Kisi Soal Test Formatif IPA Siklus I
Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud bena serta
berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator
No
Soal
Bentuk
Soal
Mengidentifikasi
wujud benda padat,
cair, dan gas
memiliki sifat
tertentu
Wujud benda
cair
Siswa dapat
menjelaskan pengertian
benda cair
Siswa dapat
menjelaskan ciri-ciri
benda cair
Siswa dapat
menyebutkan contoh
benda cair yang pernah
ditemui
Disajikan gambar,
1
2
3
Uraian
31
Siswa dapat
menyebutkan bentuk
madu yang nampak
pada gambar
Siswa dapat
menyebutkan dan
menjelaskan peristiwa
yang nampak pada
gambar.
Siswa dapat
menyebutkan salah satu
sifat benda cair yang
sesuai dengan gambar.
Siswa dapat
menyebutkan tiga bahan
yang dapat menyerap
air.
Siswa dapat
menjelaskan permukaan
air sungai yang tenang
Siswa dapat
menjelaskan perbedaan
antara air dan madu.
Disajikan gambar,
Siswa dapat
menjelaskan
pemanfaatan salah satu
sifat benda cair dalam
pembuatan air mancur.
4
5
6
7
8
9
10
32
Tabel 3.5
Kisi – Kisi Soal Test Formatif IPA Siklus II
Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud bena serta
berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator
No
Soal
Bentuk
Soal
Mengidentifikasi wujud
benda padat, cair, dan
gas memiliki sifat
tertentu
Wujud
benda gas
Siswa dapat
menyebutkan yang
termasuk ke dalam
benda gas.
Siswa dapat
menyebutkan hasil
dari air yang
mendidih.
Siswa dapat
menyebutkan sifat-
sifat benda gas.
Siswa dapat
menjelaskan alasan
benda gas tidak
dapat dilihat.
Siswa dapat
menjelaskan
perbedaan sifat
benda gas dan
benda cair.
Siswa dapat
menjelaskan alasan
ban sepeda jika di
pompa terus dapat
1
2
3
4
5
6
Uraian
33
meledak.
Siswa dapat
menjelaskan ada
atau tidaknya udara
di dalam kelas.
Siswa dapat
menyebutkan bentuk
gas/ udara yang ada
di dalam ban
sepeda.
Siswa dapat
menjelaskan
penyebab air di
waduk dan di sungai
menjadi kering pada
saat musim
kemarau.
Siswa dapat
menjelaskan ada
atau tidaknya udara
di dalam plastik yang
di tiup.
7
8
9
10
Soal Siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk soal uraian. Skala pengukuran
yang digunakan pada instrumen ini yaitu jika didapat jawaban yang salah diberi skor
1(satu) dan untuk jawaban benar diberi skor 2. Kemudian skor maksimal akan dikalikan
dengan 5 untuk mendapat nilai akhir.
34
3.5 Indikator Kinerja
Proses untuk mencapai ketuntasan hasil belajar dapat melalui beberapa siklus yang
telah dilaksanakan sehingga dapat dikatakan jika upaya untuk meningkatkan prestasi
belajar tersebut sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah bisa diakhiri mengingat
bahwa semua yang diperoleh dari ketuntasan nilai yang sudah melebihi KKM telah dicapai
dalam beberapa test tertulis selama beberapa siklus yang dilaksanakan. Oleh karena itu
dengan ketuntasan nilai yang melebihi KKM maka dapat dikatakan sebagai salah satu
hasil prestasi belajar peserta didik. Dari 17 siswa kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01
menjadi berhasil karena ketercapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan menerapkan metode pembelajaran Demonstrasi mencapai
nilai KKM sebanyak 100%.
3.6 Analisis Data Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar IPA menggunakan
metode pembelajaran Demonstrasi di kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 tahun pelajaran
2015/2016 menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai data yang diperoleh
dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.
3.6.1 Analisis Variabel Bebas (Independent)
Untuk menganalisis data observasi terhadap variabel bebas yaitu metode
pembelajaran Demonstrasi dengan mengumpulkan lembar observasi, lembar
jawaban siswa serta catatan selama observasi.
3.6.2 Analisis Variabel Terikat (Dependent)
Untuk menganalisa tingkat keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi pada setiap siklus dilakukan
dengan cara pemberian evaluasi. Analisis ini dihitung dengan statistik sederhana
sebagai berikut:
1. Nilai tes formatif sesuai dengan perolehan siswa kemudian ditinjau apakah
perolehan nilai masing-masing siswa sudah memenuhi KKM pada
35
pembelajaran IPA yakni 65 atau belum memenuhi KKM yang ditetapkan
sekolah.
2. Ketuntasan belajar ada 2 kategori, yaitu secara perorangan atau secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar
dekdikbud 1994 ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85% siswa
memperoleh nilai 6,5 atau 65%, artinya siswa baru dapat dikatakan tuntas bila
siswa telah mendapat nilai 7,5. Bila siswa memperoleh nilai kurang dari 7,5
dianggap belum tuntas belajar, selanjutnya bagi siswa yang bersangkutan
dimasukkan kedalam satu atau dua kelompok tergantung dari jumlah siswa
yang belum tuntas belajar. Siswa inilah mendapatkan perhatian (fokus) dari
guru saat pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya.
3.6.3 Pengelolaan Hasil tes
Sebelum dilaksanakan pengolahan hasil tes, maka soal tes terlebih dahulu diuji
validitas dan reliabilitasnya, seperti berikut ini.
1) Validitas Tes
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur. Validitas tes ada 4 (empat) macam, yaitu (a) validitas isi, (b) validitas
konstruksi, (c) validitas yang ada sekarang, dan (d) validitas prediksi. Validitas
(kesahian) yang diterapkan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi
berhubungan dengan kesanggupan instrument untuk mengukur isi yang harus
diukur. Cara yang dilakukan adalah dengan menghubungkan dan mencocokkan
instrument-instrumen penilaian dengan tujuan pembelajaran.
2) Reliabilitas Tes
Secara garis besar, ada 3 (tiga) cara untuk mengukur reliabilitas suatu tes,
yaitu (a) metode bentuk parallel, (b) metode tes ulang, dan (c) metode belah dua.
Dalam penelitian ini reliabilitas tes diukur dengan menggunakan metode belah dua.
Belah dua yang digunakan adalah butir tes bernomor ganjil dan butir tes bernomor
genap. Yaitu dengan jalan mengelompokkan skor butir jawaban bernomor ganjil dan
skor butir jawaban bernomor genap. Alasan dipilihnya metode belah dua karena
36
dengan metode ini alat ukur cukup diberikan satu kali saja. Pada saat mencari
reliabilitas tes digunakan teknik sebagai berikut:
a. Menggunakan alat ukur pada sejumlah objek,
b. Memberikan nilai pada tiap-tiap butir untuk setiap subyek,
c. Mengelompokkan butir bernomor genap dalam kelompok pertama (x) dan
butir bernomor ganjil dalam kelompok kedua (y) untuk setiap subyek,
d. Menghitung korelasi x dan y, dan
e. Memasukkan koefisien korelasi tersebut ke dalam rumus Spearman
Brown untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes dan dikonsultasikan
pada tabel nilai r.
Tabel 3.6 Rumus Reliabilitas
Hasil dari perhitungan reliabilitas di atas dikonsultasikan dengan r tabel
pada taraf signifikan 5%. Jika hasil r tabel lebih besar dari pada r hitung artinya
bahwa tes tersebut tidak reliable, sedangkan apabila r hitung lebih besar daripada r
tabel, maka tes tersebut dikatakan reliable
Sedangkan untuk menghitung nilai dan rata-rata nilai siswa dapat
menggunakan rumus yang sebagai berikut:
Tabel 3.7 Rumus menghitung nilai siswa
Keterangan :
N =Nilai
37
Tabel 3.8 Rumus menghitng rata-rata nilai siswa
Observasi yang dilakukan untuk guru dapat menggunakan skala penilaian dengan
rentang nilai (5,4,3,2,1) untuk penilaian keterlaksanan guru dalam pembelajaran yang
berarti angka5=baik sekali 4=baik 3=cukup baik, 2=kurang baik, 1=sangat kurang.dengan
cara memberi tanda (√) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai di hitung dengan
rumus:
Tabel 3.9 Menghitung Nilai Akhir
Dari putaran refleksi dalam siklus akan dihentikan apabila telah terpenuhi tuntas nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk seluruh siswa.
Keterangan : R =Nilai ∑R= jumlah semua nilai siswa
∑N= jumlah siswa