studi pola pertumbuhan perusahaan pada sub sektor cosmetic and ...
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian yang...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian yang...
109
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian yang Digunakan
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono ; 2013 : 2). Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
penelitian tahun 2011-2015 dengan menggunakan teknik purposive sampling dari
sejumlah populasi sebesar 154 perusahaan dengan sampel 117 perusahaan. Data
tentang variabel yang diuji diambil dari Indonesian Capital Market Directory dan
laporan keuangan tahunan periode 2011-2015 yang diterbitkan oleh perusahaan.
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana
peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus
yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian. Berdasarkan penjelasan purposive sampling tersebut, ada
dua hal yang sangat penting dalam menggunakan teknik sampling tersebut, yaitu non
random sampling dan menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu
sendiri.
Berikut ini akan disajikan gambaran umum perusahaan yang menjadi objek
penelitian yang ditunjukan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1 Sampel Perusahaan Yang Diteliti No Sub Sektor Perusahaan Manufaktur Jumlah Perusahaan
1. Sub Sektor Semen 4
2. Sub Sektor Keramik 6
3. Sub Sektor Logam dan Sejenisnya 13
110
No Sub Sektor Perusahaan Manufaktur Jumlah Perusahaan
4. Sub Sektor Kimia 9
5. Sub Sektor Plastik dan Kemasan 9
6. Sub Sektor Pakan Ternak 4
7. Sub Sektor Kayu dan Pengolahannya 1
8. Sub Sektor Pulp dan Kertas 7
9. Sub Sektor Otomotif dan Komponen 11
10. Sub Sektor Tekstil dan Garmen 14
11. Sub Sektor Alas Kaki 1
12. Sub Sektor Kabel 6
13. Sub Sektor Elektronika 1
14. Sub Sektor Makanan dan Minuman 13
15. Sub Sektor Rokok 2
16. Sub Sektor Farmasi 9
17. Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga
5
18 Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga 2
JUMLAH 117
Sumber : Bursa Efek Indonesia (2018).
Langkah Teknik purposive sampling adalah sebagai berikut:
1. Tentukan apakah tujuan penelitian mewajibkan adanya kriteria tertentu pada
sampel agar tidak terjadi bias.
2. Tentukan kriteria-kriteria.
3. Tentukan populasi berdasarkan studi pendahuluan yang teliti.
4. Tentukan jumlah minimal sampel yang akan dijadikan subjek penelitian serta
memenuhi kriteria.
111
Syarat Teknik Purposive Sampling antara lain:
1. Kriteria atau batasan ditetapkan dengan teliti.
2. Sampel yang diambil sebagai subjek penelitian adalah sampel yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan.
Kelebihan teknik Purposive Sampling :
1. Sampel terpilih adalah sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Teknik ini merupakan cara yang mudah untuk dilaksanakan.
3. Sampel terpilih biasanya adalah individu atau personal yang mudah ditemui
atau didekati oleh peneliti.
Kekurangan teknik Purposive Sampling :
1. Tidak ada jaminan bahwa jumlah sampel yang digunakan representative
dalam segi jumlah
2. Tidak sebaik sampel random sampling
3. Bukan termasuk metode random sampling.
4. Tidak dapat digunakan sebagai generalisasi untuk mengambil kesimpulan
statistik.
Objek penelitian ini secara umum mencakup analisis yang didasarkan pada aspek
variabel kepemilikan saham dan beberapa variabel eksogenus lainnya ( struktur asset,
pertumbuhan asset, ukuran perusahaan dan risiko return saham) yang memiliki pengaruh
terhadap struktur modal dan kinerja keuangan perusahaan, dengan menggunakan teori
keagenan
112
Struktur kepemilikan saham dan variabel eksogenus lainnya adalah variabel
eksogen, sedangkan struktur modal dan kinerja keuangan perusahaan adalah variabel
endogen. Penelitian ini merupakan penelitian pada bidang manajemen keuangan dengan
objek perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian ini
adalah penelitian eksplanatory yang dilakukan untuk menjelaskan gejala-gejala yang
timbul yang berkaitan dengan struktur kepemilikan saham dan struktur modal terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
Jenis data yang diperlukan bersumber dari laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 - 20115. Isu diatas
diangkat, dengan maksud untuk mengetahui struktur kepemilikan saham (Institusi dan
Manajerial) dan variabel eksogenus lainnya (struktur asset, pertumbuhan asset, ukuran
perusahaan dan risiko return saham) dalam mempengaruhi struktur modal dan kinerja
keuangan perusahaan.
Pengamatan dilakukan pada populasi yang menjadi sampel penelitian yakni
semua perusahaan yang aktif dan memberikan laporan keuangan pada periode 2011-2015
di Bursa Efek Indonesia. Periode ini dipilih karena kondisi perekonomian dalam keadaan
relatif normal setelah pulih dari krisis ekonomi pada tahun 2008 yang terjadi sebagai
imbas dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, dimana kredit perumahan di AS
diberikan kepada debitur-debitur yang memiliki portofolio kredit yang kurang baik.
Berdasarkan data statisitik dari ICMD diketahui bahwa jumlah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 154
perusahaan. Dalam penelitian ini, perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Dari kriteria
tersebut maka terdapat 117 perusahaan yang memenuhi kriteria selanjutnya akan
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini
113
Beberapa indikator yang dipertimbangkan dalam pengambilan periode penelitian
diantaranya adalah :
1. Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca krisis di tahun 2008, pada
kuartal pertama yang baik di tahun 2011 (Indonesia Economi Quarterly untuk
Maret 2011).
2. Pertumbuhan pada kuartal keempat tahun 2010 melampaui ekspektasi dan
berada di atas rata-rata 10 tahun terakhir.
3. Bank Dunia menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk
tahun 2011 menjadi 6,4 persen dengan adanya kenaikan lebih lanjut sebesar
6,7 persen pada tahun 2012.
4. Neraca pembayaran tetap kuat, dan investasi asing mengalami peningkatan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kepemilikan saham, struktur modal dan kinerja keuangan perusahaan dengan objek
penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah agency theory dapat
diimplementasikan sebagai dasar dalam penerapan kepemilikan saham dan struktur modal
di perusahaan, guna meningkatkan kinerja keuangan perusahaan khususnya perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun 2011
- 2015.
Berdasarkan tujuannnya penelitian sosial dapat dibedakan menjadi beberapa
macam yaitu eksploratif, deskriptif, eksplanatif, verifikatif dan penelitian pengembangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teori mana yang berlaku pada penerapan teori
struktur modal perusahaan manufaktur di Indonesia, maka berdasarkan hal tersebut
penelitian ini dikelompokkan kedalam penelitian verifikatif.
Penelitian verifikatif merupakan penelitian yang bertujan untuk menguji suatu
teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau
114
menggugurkan suatu teori atau hasil sebelumnya. Menurut Arikunto (2004) penelitian
verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data. Sifat
verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang diaksanakan
melalui pengumpulan data.
Selain tergolong dalam penelitian verifikatif, penelitian ini juga termasuk dalam
penelitian deskriptif. Statistik Deskriftif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya , tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi
3.2. Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan kerangka pemikiran, premis, dan hipotesis yang diajukan; variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.2.1. Variabel Eksogen
3.2.1.1. Kepemilikan Saham
Varibel Independen pada penelitian ini adalah Kepemilikan Saham yang terdiri
dari kepemilikan saham institusi, kepemilikan saham manajerial, struktur asset
perusahaan, pertumbuhan asset perusahan, ukuran perusahaan dan risiko return
saham
a. Kepemilikan Saham Institusi ( KI )
Variabel ini merupakan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh
institusi sebagai agen monitoring disebabkan oleh besarnya investasi mereka
dalam pasar modal (Wahidahwati, 2001; Brailsford, Oliver, dan Pua, 2002).
Variabel ini dapat dilihat dari nilai proporsi saham biasa yang dimiliki oleh pihak
institusi (perusahaan, dana pensiun, asuransi, bank) terhadap total saham biasa
outstanding selama 5 (lima) tahun.
115
b. Kepemilikan Saham Manajerial (KM)
Variabel ini merupakan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh
pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan
(Bathala Moon, Rao, 1994; Wahidawati, 2001). Pihak manajemen terdiri dari
anggota direksi dan komisaris. Data diambil selama 5 (lima) tahun.
c. Struktur Asset ( SA )
Variabel ini mencerminkan nilai aset perusahaan yang dapat digunakan
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman dari bondholder (Titman dan
Wessels, 1988; Wahidawati, 2001) yang diukur dengan menggunakan nilai rasio
aktiva tetap terhadap total aktiva selama 5 ( lima ) tahun.
d. Pertumbuhan Asset (PA)
Variabel ini mencerminkan pertumbuhan sumber daya yang berupa aset dan
dimiliki oleh perusahaan, diukur dari perbedaan nilai total aset antara akhir dengan
awal tahun dibagi dengan nilai total asset awal tahun (Titman dan Wessels, 1988;
Brailsford, Oliver, dan Pua, 2002). Data ini dihitung selama 5 (lima) tahun.
e. Ukuran Perusahaan (UP)
Variabel ini memperlihatkan besarnya ukuran perusahaan selama periode tertentu,
yang dapat dilihat dari penjualan (Lauterbach dan Vaninsky, 1999). Variabel ini
diukur dengan menggunakan log natural dari nilai penjualan tahunan selama 5 (
lima) tahun.
f. Risiko Return Saham (RRS)
Variabel ini mencerminkan variabilitas pendapatan perusahaan dan didefinisikan
sebagai koefisien variasi profit (Lauterbach dan Vaninsky, 1999). Variabel ini diukur
dengan menggunakan standar deviasi dari perubahan harga saham bulanan selama 5
( lima ) tahun.
116
3.2.1.2. Struktur Modal (SM)
Variabel ini digunakan untuk melihat komposisi antara hutang dengan ekuitas
suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992). Variabel ini diukur dengan cara
membandingkan nilai rasio nilai buku dari hutang jangka panjang dengan nilai pasar
ekuitas ditambah hutang jangka panjang selama 5 ( lima ) tahun.
3.2.2. Variabel Endogen
3.2.2.1. Kinerja Keuangan Perusahaan (KP)
Variabel ini merupakan ukuran hasil dari suatu proses yang dilakukan dalam
internal perusahaan selama satu periode tertentu. Ukuran kinerja perusahaan dihitung
menggunakan EVA dalam proporsi (Stewart, 1991), yang diperoleh melalui membagi
NOPAT terhadap Capital dikurangi dengan WACC selama 5 (lima) tahun.
Apabila dibuat suatu tabel operasionalisasi variabel, maka akan tampak
sebagaimana Tabel 3.2. berikut ini:
Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Ukur
Kepemilikan Institusi (KI)
(Variabel Independen)
Persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi sebagai agen monitoring eksternal disebabkan oleh besarnya investasi mereka
dalam pasar modal. (Wahidawati, 2001; Brailsford, Oliver, dan Pua,
2002)
Rasio antara jumlah saham biasa yang dimiliki oleh
pihak institusi (perusahaan, dana pensiun, asuransi, bank)
terhadap total saham biasa outstanding.
Rasio
Kepemilikan Manajerial
(KM) (Variabel
Independen)
Persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen
sebagai agen monitoring internal yang secara aktif ikut dalam
pengambilan keputusan perusahaan. (Bathala Moon, Rao, 1994;
Wahidawati, 2001)
Rasio antara jumlah saham biasa yang dimiliki oleh
anggota manager dan direksi terhadap total saham biasa
outstanding.
Rasio
Struktur Aset (SA)
(Variabel Independen)
Mencerminkan nilai aset perusahaan yang dapat digunakan
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman dari bondholder. (Titman dan Wessels, 1988; Wahidawati,
2001)
Rasio aktiva tetap terhadap total aktiva Rasio
117
Pertumbuhan Aset (PA)
Tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan dart total aset. (Titman dan Wessels, 1988; Brailsford, Oliver,
dan Pua, 2002)
Rasio antara nilai total aset akhir dengan awal tahun
dibagi dengan nilai total aset awal tahun.
Rasio
Ukuran Perusahaan
(UP)
Besarnya ukuran penjualan perusahaan selama periode tertentu, yang dapat dilihat dart penjualan. (Lauterbach dan Vaninsky, 1999).
Log natural dari penjualan tahunan Rasio
Risiko Return Saham (RRS)
Variabilitas pendapatan perusahaan dan didefinisikan sebagai koefisien
variasi profit. (Lauterbach dan Vaninsky, 1999).
Standar deviasi dari perubahan harga saham
(tiap bulan) Rasio
Struktur Modal (SM)
Komposisi antara hutang dengan ekuitasnya.
(Watson dan Copeland, 1992)
Rasio nilai buku dari hutang jangka panjang dengan nilai
pasar ekuitas ditambah hutang jangka panjang
Rasio
Kinerja Keuanagn
Perusahaan (KP)
Ukuran hasil dari suatu proses yang dilakukan dalam internal perusahaan
selama periode tertentu. (Steward, 1991)
Rasio antara NOPAT terhadap Capita dikurangi
dengan WACC Rasio
Sumber : Berbagai Jurnal Internasional (2018).
3.3. Sumber dan Cara Penentuan Data
Sumber dan Cara Penentuan data ini secara umum mencakup analisis yang
didasarkan pada aspek variabel independen yaitu kepemilikan saham yang terdiri dari
kepemilikan saham institusi, kepemilikan saham manajerial dan beberapa indikator
variabel independen lainnya (struktur aset, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan
risiko return saham) yang memiliki pengaruh terhadap struktur modal dan kinerja
keuangan perusahaan dengan menggunakan teori keagenan.
Penelitian ini merupakan penelitian pada bidang manajemen keuangan dengan
objek perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian
adalah penelitian explanatory yang dilakukan untuk menjelaskan gejala-gejala yang
timbul yang berkaitan dengan struktur kepemilikan saham dan struktur modal
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Jenis data yang diperlukan bersumber dari laporan keuangan perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Isu di atas diangkat, dengan maksud untuk
mengetahui struktur kepemilikan saham (pihak institusi dan manajerial) dan variabel
118
eksogenous lainnya (struktur aset, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan risiko
return saham) dalam mempengaruhi struktur modal dan kinerja keuangan perusahaan.
Berdasarkan data statistik emisi saham dari BAPEPAM (sekarang Otoritas Jasa
Keuangan), diketahui bahwa jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sampai dengan tahun 2017 sebanyak 136 perusahaan. Dalam penelitian ini,
perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan manufaktur, yang memiliki laporan
keuangan yang lengkap dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 -
2015. Dari kriteria tersebut maka terdapat 117 perusahaan yang memenuhi kriteria, ,
selanjutnya akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Langkah persiapan adalah kegiatan mengumpulkan dan memeriksa
kelengkapan data sekunder serta memeriksa kebenaran data sekunder dari
sumber aslinya.
2. Langkah kedua yaitu menguji kebermaknaan (test of significant).
Mengingat metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data
populasi, maka tidak perlu ada uji kemaknaan (test of significant).
Sesuai hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
dalam pengujian hipotesis akan menggunakan analisis regresi berganda (multiple
regression analysis). Model regresi yang dibangun sesuai dengan persamaan (3.3) untuk
model struktur modal, dan persamaan (3.6) untuk model kinerja keuangan perusahaan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square).
Metode OLS (Ordinary Least Square) adalah suatu metode ekonometrik dimana
terdapat variable independen yang merupakan variable penjelas dan variable
119
dependen yaitu variable yang dijelaskan dalam suatu persamaan linier.
OLS merupakan metode regresi yang meminimalkan jumlah kesalahan (error)
kuadrat. Dalam penelitian ini mempergunakan analisis regresi linier berganda yaitu
hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, …, Xn)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Penggunaan metode analisis linier berganda menggunakan uji asumsi
klasik yang secara statistik harus dipenuhi. Uji asumsi klasik yang sering digunakan
adalah uji asumsi normalitas, uji multikoleniaritas, uji autokorelasi, uji
heterokedastisitas dan uji linearitas. Langkah-langkah yang lazim dipergunakan dalam
analisis linier berganda adalah 1) Koefisien determinasi, 2) Uji F dan 3) Uji T.
Persamaan regresi sebaiknya dilakukan diakhir analisis karena interpretasi terhadap
persamaan regresi akan lebih akurat jika telah diketahui tingkat signifikansinya.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode penelitian tahun 2011-2015 dengan menggunakan teknik
purposive sampling dari sejumlah populasi sebesar 154 perusahaan dengan sampel
117 perusahaan. Data tentang variabel yang diuji diambil dari Indonesian Capital
Market Directory dan laporan keuangan tahunan periode 2011-2015 yang diterbitkan
oleh perusahaan. Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random
sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan
ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat
menjawab permasalahan penelitian. Berdasarkan penjelasan purposive sampling
tersebut, ada dua hal yang sangat penting dalam menggunakan teknik sampling
120
tersebut, yaitu non random sampling dan menetapkan ciri khusus sesuai tujuan
penelitian oleh peneliti itu sendiri.
3.5. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berdasarkan laporan
keuangan tahunan perusahaan dan informasi yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Data yang diperlukan berupa: (1) struktur
kepemilikan saham (institusi dan manajerial), (2) struktur modal, (3) Struktur aset,
(4) Pertumbuhan aset, (5) ukuran perusahaan, (6) Risiko return saham, dan (7) kinerja
keuangan perusahaan.
Seluruh data yang digunakan untuk keseluruhan variabel adalah data tahunan
selama tahun 2011 sampai dengan 2015 (Pooled data). Tiap variabel penelitian dan
117 Perusahaan akan diukur dengan mempergunakan data tahunan selama 5 (Lima)
tahun, kecuali untuk variabel risiko return saham yang menggunakan data bulanan.
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dan verifikatif melalui
pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang menggunakan data sekunder. Tujuan penelitian
adalah untuk menguji struktur kepemilikan saham (pihak institusi manajerial), dan
variabel kontrol (struktur aset, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan volatilitas
return saham) terhadap struktur modal dan kinerja keuangan perusahaan. Setelah
dianalisis secara statistik selanjutnya diambil suatu kesimpulan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Nazir (1999:6) yaitu penelitian deskriptif/verifikatif dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar variabel yang diteliti
selanjutnya dianalisis secara statistik untuk diambil suatu kesimpulan.
Rancangan penelitian yang dilakukan melalui metode ekplanatori dengan desain
penelitian sensus, yang bersumber pada data sekunder, berupa data-data keuangan dari
121
perusahaan manufaktur. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda, dengan melakukan penilaian terhadap asumsi klasik.
Pengamatan dilakukan pada populasi yang menjadi target penelitian yakni
semua perusahaan manufaktur yang aktif dan memberikan laporan keuangan secara
lengkap selama periode penelitian yaitu tahun 2011 sampai dengan 2015 di Bursa
Efek Indonesia.
Faktor ketersediaan data yang menjadi pertimbangan periode penelitian,
berdasarkan data laporan keuangan yang ada di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM)
Bursa Efek Indonesia dari ke 154 perusahaan, diketahui data yang paling lengkap pada
tahun 2011 – 2015 adalah sebanyak 117 perusahaan.
3.6. Model Penelitian
Merefer pada paradigm penelitian di bawah ini maka selanjutnya dibuat model
penelitian :
Kepemilikan Struktur Kinerja Saham Modal Keuangan
Gambar 3.1. Model Penelitian
Berdasarkan model penelitian tersebut, terdapat 2 (dua) buah model, sebagai
berikut:
Model Struktur Modal:
SM = β10 + β11KI + β12KM + β13SAP+ β14PAP + ε1t (3.1.)
Model Kinerja Perusahaan:
KKP = β20 + β21SM + β22KI + β23KM + β24LnUP + β25RRS + ε2t (3.2.)
122
Alat analisis yang akan digunakan untuk mengestimasi kedua persamaan
tersebut adalah alat analisis OLS (Ordinary Least Square) yang dikembangkan oleh
Henri Theil dan Robert Basmann (dalam Gujarati, 1995:686-690), yaitu metode
perhitungan kuadrat terkecil dua tahap secara berturut-turut.
Penggunaan alat analisis OLS (Ordinary Least Square) ini disebabkan oleh
keberadaan variabel struktur modal sebagai variabel intervening. Oleh karenanya,
pada tahap kedua variabel struktur modal (SM) menjadi struktur modal ramalan (SM).
Tiap model dihitung, dengan langkah-langkah sebagai berikut ini:
Tahap 1 (First Stage)
Menghilangkan korelasi yang nampak terjadi antara SM dengan ε2t, dengan
cara meregresikan variabel K1, KM, SAP, dan PAP, terhadap SM, sebagai berikut:
SM = β10 + β11KI + β12KM + β13SAP +β14PAP + ε1t (3.3.)
Berdasarkan persamaan 3.3, akan S𝑀 yang merupakan suatu nilai taksiran
(estimasi) yang diperoleh dengan meregresikan SM atas KI, KM, SA, dan PA , secara
lengkap persamaan untuk S𝑀 adalah:
S𝑀 = β10 + β11KI + β12KM + β13SAP+ β14PAP (3.4.)
Atas hal tersebut, persamaan 3.4. selanjutnya dapat ditulis menjadi:
SM = S𝑀 + ε1t (3.5.)
Berdasarkan persamaan 3.5. tersebut, maka nilai SM dalam persamaan 3.3.
selanjutnya akan diganti dengan S𝑀 + ε1t, sebab mengikuti teori OLS, nilai S𝑀 tidak
berkorelasi dengan ε21.
Tahap 2 (Second Stage)
Melakukan regresi KP atas SM, KI, KM, LnUP, RRS di mana nilai SM
merupakan hasil perhitungan sebagaimana persamaan 3.5 yaitu:
KP = β20 + β21 (S𝑀 + ε1t) + β22KI + β23KM + β24LnUP + β25RRS + ε2t
123
= β20 + β21 S𝑀 + β22KI + β23KM + β24LnUP + β25RRS + (β21 ε1t + ε2t)
= β20 + β21 S𝑀 + β22KI + β23KM + β24LnUP + β25RRS + 𝑢! ∗ (3.6.)
Di mana: 𝑢! ∗= β21 ε1t + ε2t
3.7. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan sejalan dengan paradigma penelitian sedangkan
pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas lebih besar
dari 0.05 maka Ho diterima, dan jika probabilitas lebih kecil dari 0.05, Ho ditolak
Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dalam pengujian hipotesis akan menggunakan analisis regresi
berganda (multiple regression analysis) dengan OLS. Model regresi yang dibangun
sesuai dengan persamaan (3.3) untuk model struktur modal, dan persamaan (3.6)
untuk model kinerja perusahaan.
Dalam analisis Ordinary Least Square, akan dicari nilai-nilai koefisien dalam
persamaan 3.3. dan 3.6, serta nilai koefisien determinasinya (R2). Pengolahan data-
data dari persamaan regresi dapat diketahui dengan metode OLS (ordinary least
square). Pengolahan data dapat dilakukan dengan softwarestatistik seperti Eviews.
Nilai R2 (koefisien determinasi) digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi
(pengaruh) yang diberikan oleh variabel independen (Xi) dalam kedua model terhadap
variabel dependen (Y). Untuk memudahkan pengolahan data dan analisis data, maka
dalam penelitian ini akan digunakan program software Eviews 8.0 Untuk mengetahui
besarnya koefisien determinasi (R2) atau besarnya pengaruh antara variabel eksogen
terhadap variabel endogen digunakan rumus sebagai berikut (Gujarati, 2003: 58-81):
R2 = !""!""
= !!!∑!!
∑!! (3.7)
124
Di mana:
R2 = nilai koefisien determinasi
RSS = Residual Sun Square
TSS = Total Sum Square.