BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi...
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitan
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen. Menurut
Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan penelitian
eksperimen jenis Quasi Experimental Design yaitu desain eksperimen dengan
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok eksperimen tidak
berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel – variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Hal ini dilakukan dengan membandingkan kelas eksperimen
yang menggunakan model cooperative leraning tipe STAD dengan kelas kontrol
yang menggunakan metode konvension. Kemudian pada kelas tersebut dilakukan
evaluasi hasil belajar.
3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April semester 2 tahun ajaran
2014 / 2015 yang dilaksanakan di SDN Karangtengah, Desa Karangtengah,
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SDN Karangtengah mempunyai 12 guru
PNS dan 3 guru honorer.
3.2 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002:108). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Karangtengah yang terdiri dari
kelas 3A eksperimen dan kelas 3B sebagai kelas kontrol. Populasi penelitian
berdasarkan data siswa tahun ajaran 2014 / 2015.
33
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas III SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang
No Kelas Jumlah Siswa
Total Keterangan Laki-Laki Perempuan
1. 3A 7 13 20 Kelas Eksperimen
2. 3B 12 8 20 Kelas Kontrol
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Azwar (2010: 54) variabel diartikan sebagai suatu konsep atau
konstruksi logik yang dideskripsikan dengan ciri khusus mengenai seluruh anggota
dan ciri khusus tersebut bervariasi. Ciri khusus yang bervariasi itu memungkinkan
untuk diobservasi dan diukur.
Menurut Sugiyono (2010:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dilambangkan dengan hufuf (x),
dalam penelitian ini yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat dilambangkan dengan huruf (y)
yaitu hasil belajar siswa kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang.
34
3.4 Desain Penelitian
Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group
design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random.
Sugiyono (2010)
Dalam desain ini terdapat dua kelompok, kemudian diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan
kelompok kontrol (O3). Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen
(X), dan pengaruh pembelajaran (O2 & O4 ).
Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.
O1 & O3 = Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan
awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
X = Kelompok kelas eksperimen diberi perlakuan, yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Y = Kelompok kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran dengan
pembelajaran konvensional.
O2 = Hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
O4 = Hasil belajar dari tes kelompok kontrol dengan pembelajaran
konvensional.
Q1 X Q2
………………………………………..
O3 Y O4
35
3.5 Prosedur Penelitian
1. Menentukan subyek penelitian.
Menentukan subyek penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, yang
peneliti lakukan pada bulan Maret 2015
2. Membuat kisi-kisi soal tes.
Kisi – kisi tes dibuat setelah mendapatkan materi yang sesuai dengan subyek
penelitian.
3. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi.
Setelah membuat kisi – kisi tes peneliti menyusun soal tes yang akan diuji
coba.
4. Mengujicobakan instrumen soal uji coba.
Uji validitas ini dilaksanakan pada hari selasa, 7 April 2015 di SDN Tlogo
Kecamatan Tuntang Kab. Semarang yang berbentuk pilihan ganda.
5. Menganalisis data hasil instrumen soal uji coba.
Setelah memberikan soal uji coba di SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kab.
Semarang yang berbentuk pilihan ganda pada kelas uji coba peneliti
mengkoreksi hasil pekerjaan kelas uji coba kemudian dilakukan analisis data.
6. Memberi perlakuan pada kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
7. Memberi tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
8. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.
9. Menyusun laporan hasil penelitian.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, diperlukan menyusun instrument dalam bentuk
observasi, dokumnetasi dan tes yang digunakan agar dapat memperoleh data yang
diperlukan untuk keperluan peneliti.
36
a. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:203) observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yan tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis.
Instrumen yang digunakan dalam variabel bebas (X) adalah lembar
observasi. Lembar observasi digunakan untuk mrngukur aktifitas guru dan
siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan Cooperative Learning tipe
STAD. Kemudian lembar observasi diberikan kepada pengamat yaitu guru
kelas untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan Cooperative Learning
tipe STAD ini benar-benar telah terlaksana dengan baik
Instrumen penelitian lembar observasi di isi menggunaan cara ceklis.
Adapun kisi – kisi instrumen Cooperative Learning tipe STAD dapat dilihat
dalam tabel 3.2 dan tabel 3.3.
Tabel 3.2 Kisi- kisi lembar observasi guru implementasi
Model pembelajaran STAD pada mata
Pelajaran IPA kelas III SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Semester II Tahun ajaran 2014/2015
NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I. PRA PEMBELAJARAN
1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
3. Melakukan kegiatan apresepsi
4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
dan rencana kegiatan
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
37
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
8. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
9. Memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas siswa.
B. Pendekatan /strategi pembelajaran
10. Menyajikan pembelajaran sesuai pokok bahasan.
11. Mengajar sesuai dengan Cooperative Learning tipe
STAD.
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang akan di capai.
13. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa.
14. Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
15. Menguasai kelas.
16. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
17. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif.
18. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang
telah dialokasikan.
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
19. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media
20. Menggunakan media secara efektif dan efisien
21. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
22. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
38
pembelajaran
23. Merespon secara positif terhadap partisipasi siswa
24. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa,dan
sumber belajar.
25. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
26. Menunjukkan hubungan antara pribadi yang kondusif
27. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar
E. Penilaian proses dan hasil belajar
28. Memantu kemajuan belajar
29. Melakukan enilaian akhir sesuai dengankompetensi
(tujuan)
F. Penggunaan Bahasa
30. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
31. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
32. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV. PENUTUP
33. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa.
34. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
35. Melaksanakan tindakan lanjut
39
Tabel 3.3 Kisi- kisi lembar observasi siswa implementasi
Model pembelajaran STAD pada mata
Pelajaran IPA kelas III SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Semester II Tahun ajaran 2014/2015
NO ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak
I Pra Pembelajaran
1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing
2 Kesiapan menerima pembelajaran
II Kegiatan Awal Pembelajaran
3 Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan
kompenensi yang hendak dicapai
4 Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi
5 Siswa mampu menjawab rumusan masalah
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan materi pembelajaran
6 Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan cara
penggunaan media
7 Aktif bertanya saat proses belajar mengajar
berlangsung
8 Adanya interaksi positif antar siswa selama kegiatan
penemuan
9 Adanya bimbingan guru yang dapat memunculkan
interaksi positif antarsiswa dengan guru dan media
B. Pendekatan / strategi
10 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok / penemuan
11 Siswa merasa terbmbing selama kegiatan Penemuan
12 Siswa memberikan pendapatny ketika diberi
40
kesempatan
13 Siswa bekerjasama dengan teman kelompok untuk
mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru
14 Siswa termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran
15 Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
tenang dan tidak merasa tertekan
16 Siswa merasa senang menerima pelajaran
C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber
belajar
17 Adanya interaksi positif siswa pada saat melakukan
diskusi kelompok
18 Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan
dengan dukungan media
19 Siswa semakin jelas dengan materi yang dipelajari
setelah terlibat secara aktif dalam kegiatan
penemuan
D. Penilaian proses dan hasil
20 Siswa mempresentasikan hasil diskusi
b. Tes
Instrumen yang digunakan dalam variabel (Y) untuk mengumpulkan
data utama dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk tes
pilihan ganda yang diberikan di akhir pembelajaran. Berikut ini adalah
internal nilai dan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar yang disajikan dalam
bentuk tabel.
41
Tabel 3.3
Kategori Rentang Nilai
NO NILAI KETERANGAN
1 <72 Kurang
2 72-81 Baik
3 82-100 Baik Sekali
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pembelajaran
Nomor Soal
6. Memahami
kenampakan
permukaan bumi,
cuaca dan
pengaruhnya bagi
manusia, serta
hubungannya
dengan cara manusia
memelihara dan
melestarikan alam
6.2
Menjelaskan
hubungan
antara
keadaan
awan dan
cuaca
6.3Mendeskri
psikan
pengaruh
cuaca bagi
Mengidenti
fikasi
kondisi
cuaca
Meramalka
n keadaan
cuaca yang
kan terjadi
berdasarka
n keadaan
langit
Menggamb
arkan
secara
sederhana
symbol
yang bias
digunakan
untuk
menunjuka
n cuaca
Mengidenti
6, 8, 10, 14,
17, 19, 20,
23, 24, 25,
28, 32, 33, 35
1, 11, 13, 18,
26, 29, 30, 34
2, 3, 9, 21,
31,36, 39
7, 15, 22, 27,
37, 40
42
kehidupan
manusia
fikasi
kehidupan
manusia
sesuai
dengan
keadaan
cuaca
tertentu.
Mendiskrip
sikan
hubungan
antara
pakaian
yang
dikenakan
dengan
keadaan.
4, 5, 12, 16,
38
3.7 Uji Instrumen Pengumpulan Data
3.7.1 Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur) maksudnya
apakah instrumen yang digunakan betul – betul tepat untuk mengukur apa yang
akan diukur Zainal Arifin (2011 : 245).
Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi
tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Instrument dikatakan
valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara
mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya sendiri(corrected item to total correlation).
Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan,
biasanya dilakukan uji signifikansi koefesien korelasi pada taraf signifikansi 0,05,
artinya suatu item dianggap valis jika berkolerasi signifikan terhadap skor total.
Menurut Azwar (2010: 90) semua item yang mencapai koefesien korelasi
minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan
43
bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas
kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria 0,20 sangat tidak
disarankan.
Sebelum soal tes hasil belajar diberikan kepada siswa kelas 3 SDN
Karangtengah yang berjumlah 42 siswa untuk pretest dan posttest, soal tes hasil
belajar di uji cobakan kepada siswa kelas 3 SDN Tlogo yang berjumlah 33 siswa.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Pretest dan Postest SDN Tlogo Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015
Standar
Kompete
nsi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pembelajaran
Nomor Soal
6.
Memaha
mi
kenampa
kan
permukaa
n bumi,
cuaca dan
pengaruh
nya bagi
manusia,
serta
hubungan
nya
dengan
cara
manusia
memeliha
ra dan
melestari
kan alam
6.2
Menjelaskan
hubungan
antara
keadaan
awan dan
cuaca
6.3Mendeskrip
sikan pengaruh
Mengidentifi
kasi kondisi
cuaca
Meramalkan
keadaan
cuaca yang
kan terjadi
berdasarkan
keadaan
langit
Menggambar
kan secara
sederhana
symbol yang
bias
digunakan
untuk
menunjukan
cuaca
Mengidentifi
kasi
6, 8, 10, 14,
17, 19, 20,
23, 24, 25,
28, 32, 33, 35
1, 11, 13, 18,
26, 29, 30, 34
2, 3, 9, 21,
31,36, 39
7, 15, 22, 27,
44
cuaca bagi
kehidupan
manusia
kehidupan
manusia
sesuai
dengan
keadaan
cuaca
tertentu.
Mendiskripsi
kan
hubungan
antara
pakaian yang
dikenakan
dengan
keadaan.
37, 40
4, 5, 12, 16,
38
Data diatas adalah rancangan instrumen validitas pretes yang telah diuji
cobakan pada siswa kelas III SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 20 for
windows dapat dilihat di dalam kolom Corrected Item-Total Correlation
terdapat 5 soal yang jumlah itemnya ≤ 0,25 dan terdapat 35 soal yang jumlah
itemnya ≥ 0,25 dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat 5 soal tidak
valid, dan 35 soal valid.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Soal Pretes dan Posttes
Bentuk soal Nomor soal Valid Tidak Valid
Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35, 36, 37, 38,
39, 40
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9,
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20, 21, 22,
10, 13, 22,
24, 35
45
23, 24, 25,
26, 27, 28,
29, 30, 31,
32, 33, 34,
35, 36, 37,
38, 39, 40
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangutan. Reliabilitas
berenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrument dapat dipercaya sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan Zainal Arifin (2011 : 248).
Menurut Azwar (2010: 98) ketentuan reliabilitas pada penelitian ini mengacu
pada pendapat menyatakan bahwa reliability kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan ),7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Berikut tabel kriteria
Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha:
Tabel 3.8
Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Koefesien Reliabilitas Kriteria
0.800 ≤ r11 ˂ 1.000 Sangat Reliabel
0.600 ≤ r11 < 0.800 Reliabel
0.400 ≤ r11 < 0,600 Cukup Reliabel
0,200 ≤ r11 < 0.400 Agak Reliabel
r11 < 0.200 Kurang Reliabel
Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat koefesien reliabilitas 0.800 kurang dari
sama dengan 1.000 mempunyai kriteria sangat reliabel. Koefesien reliabilitas 0.600
46
kurang dari sama dengan 0.800 mempunyai kriteria reliabel. Koefesien reliabilitas
0.400 kurang dari sama dengan 0.600 mempunyai kriteria cukup reliabel, koefesuen
reliabilitas 0.200 kurang dari sama dengan o.400 mempunyai kriteria agak reliabel
dan koefesien reliabilitas kurang dari 0.200 mempunyai kriteria kurang reliabel.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest dan Postest SDN Tlogo Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.901 35
Berdasarkan perhitungan melalui SPSS for windows version 16.0 hasil
reliabilitas instrumen dinyatakan reliabilitas bagus. Dengan melihat nilai Cronbach’s
Alpha yaitu nilai Cronbach’s Alpha berada pada nilai 0,901. Berdasarkan pendapat
dari Azwar nilai alpha yang terletak pada koefesien 0,800 – 0,1000 dinyatakan
mempunyai kriteria sangat reliabel. Dengan demikian berdasarkan hasil uji coba 35
item soal dengan nilai alpha 0,901 dapat dinyatakan bahwa item soal reliabel dan
dapat diterima.
3.8 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berfikir lebih dalam usaha
memecahkan masalah. Sebaliknyam soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar
jangkauannya.
Arikunto (2002: 58) mengatakan bahwa utuk menentukan derajat kesulitan alat
tes d igunakan rumus sebagai berikut:
47
P = 𝐵
𝐽𝑆
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes
Kriteria harga P adalah sebagai berikut:
0,00 ≤ P ˂ 0,30 = item soal sukar
0,30 ≤ P ˂ 0,70 = item soal sedang
0,70 ≤ P ˂ 1,00 = item soal mudah
Tabel 3.10
Tingkat Kesulitan Butir Soal
No Tingkat Kesulitan Butir Jumlah Nomor Soal
1 Mudah 5 soal 1,5,11,21,24,25,28,29
2 Sedang 12 soal 2,3,4,6,7,8,9,12,13,15,16,17,18,
20,22,23,26,2730,31,32,33,35
3 Sulit 3 soal 10,14,19,34
3.9 Uji Prasyarat Analisis Data
Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran yang digunakan terhadap prestasi belajar. Agar kesimpulan
yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-test adalah uji
homogenitas dan uji normalitas.
3.9.1 Uji Homogenitas
Uji homogentitas digunakan untuk menguji apakah kelas eksperimen dan
kelas kontrol tersebut homogen, artinya bhaw tidak terdapat perbedaan yang
signifikan diantara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data yang digunakan
untuk uji homogenitas adalah nilai hasil pre test yang dilakukan di kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Pengukuran uji homogenitas menggunakan
48
program SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan melihat tabel Test of
Homogenety of Variances. Menurut Duwi Priyatno (2010: 76) kaidah
keputusan adalah jika α = 0,05 lebih besar sama dengan nilai Sig (α= 0,05 ≥
Sig) artinya tidak homogen, Jika α = 0,05 lebih kecil sama dengan nilai Sig
(α= 0,05≥ Sig) artinya homogen .
3.9.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel telah
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran data untuk variabel
terikat yaitu pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov simirnov dengan
menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Syarat suatu data
dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai p > 0,05.
3.10 Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian normalitas dan homogenitas, jika data yang
diperoleh berdistribusi normal dan homogen, mka alangkah terakhir adalah
melakukan pengujian hipotesis yaitu dengan melakukan uji perbedaan pada
prestasi hasil belajar. Pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu
menggunakan uji-t atau independent sample T-test independent. Melalui uji t
dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan yang signifikan
terhadap hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dan
hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Menurut Ridwan dan Sunarto (2009: 128) uji t ini dilakukan dengan
membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada tingkat α = 0,05. Jika thitung ≥ ttabel
dan Sig ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.