BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain...

12
25 Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawabaan terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui Gambaran Pengetahuan Komunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung. 3.2 Partisipan Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang melakukan praktik di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung. Kriteria dalam menentukan partisipan mahasiswa yang sedang praktik di Panti Sosail Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung sebagai berikut : a) Mahasiswa yang sedang melakukan praktik keperawatan lanjut usia b) Mahasiswa yang bersedia menjadi riset responden. 3.3 Lokasi, waktu, Populasi dan sampel 3.2.1 Lokasi Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung yang beralamat di Jl. Sancang No 2, Lengkong Kota Bandung Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan di

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

25 Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun

sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawabaan terhadap

pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam

penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan

sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif

kuantitatif.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui Gambaran Pengetahuan

Komunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di

Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung.

3.2 Partisipan

Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang

sedang melakukan praktik di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota

Bandung.

Kriteria dalam menentukan partisipan mahasiswa yang sedang praktik di

Panti Sosail Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung sebagai berikut :

a) Mahasiswa yang sedang melakukan praktik keperawatan lanjut usia

b) Mahasiswa yang bersedia menjadi riset responden.

3.3 Lokasi, waktu, Populasi dan sampel

3.2.1 Lokasi

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini di Panti Sosial Tresna

Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung yang beralamat di Jl. Sancang No

2, Lengkong Kota Bandung Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan di

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

26

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Bandung karena sebelumnya

tidak ada yang melakukan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

26

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tentang pengetahuan komunikasi terapeutik mahasiswa

keperawatan dengan lanjut usia.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2017 sampai

tanggal 25 Mei 2017.

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan

Jadwal kegiatan

Bulan Pelaksanaan

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1. Persiapan penelitian

a. Menentukan

judul

b. Membuat surat

studi

pendahuluan

c. Melakukan studi

pendahuluan

2. Pelaksanaan

penelitian

a. Kontrak waktu

dengan

responden

b. Izin persetujuan

penelitian

c. Pembagian

kuesioner

3. Pengumpulan data

a. Pengumpulan

data

b. Pengolahan data

4. Analisa data

a. Menganalisis

data

b. Membuat

kesimpulan

3.2.3 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

27

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesimpulannya (Setiadi, 2013). Pada penelitian ini dilakukan pada

mahasiswa keperawatan.

Populasi yang akan diteliti yaitu mahasiswa keperawatan yang

sedang melakukan praktik pada tanggal 15 Mei 2017 sampai tanggal

25 Mei 2017, total keseluruhan populasi yaitu sebanyak 30 orang

mahasiswa.

3.2.4 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total

sampling yaitu cara pengambilan sampel dari populasi yaitu teknik

penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi

sebagai responden atau sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini

adalah seluruh mahasiswa yang sedang melakukan praktik di Panti

Sosial Tresna Wredha Budi yang berjumlah 30 orang dan waktu

pelaksanaan penelitian pada pada tanggal 15 Mei 2017 sampai tanggal

25 Mei 2017.

Menurut Arikunto (2013) menyatakan apabila subyeknya kurang

dari 100, lebih baik digunakan semua sample sehingga penelitiannya

adalah penelitian populasi. Selanjutnya apabila subyeknya besar dapat

diambil antara 10-15% atau 20- 25% atau lebih.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan butir soal.

instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto 2010).

Alat penelitian yang digunakan adalah butir soal sebanyak 27 butir soal.

pada setiap pertanyaan disediakan pilihan jawaban a, b, c dan d kemudian

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

28

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden diminta memilih satu jawaban yang dianggap paling benar, jika

jawaban yang benar diberi nilai 1 dan yang salah diberi nilai 0.

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Butir Soal

No Variabel Indikator No soal Jumlah

butir

1. Pengetahuan

komunikasi terapeutik

mahasiswa

keperawatan dengan

lanjut usia

Pengertian

Komunikasi terapeutik

Perbedaan komunikasi

terapeutik antara lansia,

anak – anak dan Remaja

Tujuan komunikasi

terapeutik antara

mahasiswa keperawatan

dengan lanjut usia

Manfaat komunikasi

terapeutik yang

dilakukan oleh

mahasiswa dengan lanjut

usia

Teknik komunikasi

terapeutik yang harus

dilakukan oleh

mahasiswa keperawatan

dengan lanjut usia

Hambatan komunikasi

terapeutik pada lanjut

usia

Jumlah

1,2,

3,4,5,6

7, 8, 9,10, 11

12,13, 14, 15, 16, 17

18,19,20,21,22,23,24

25,26,27

2

4

5

6

7

3

27

(Sugiono, 2017).

3.4.1 Definisi Operasional

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

29

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2013) mendefinisikan metode penelitian

sebagai berikut: Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang bersifat

penemuan, pembuktian dan pengembangan suatu pengetahuan sehingga

hasilnya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi masalah.

Tabel 3.3 Definisi Operasional

Nama

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skor Skala Ukur

Pengatahuan

Komunikasi

terapeutik

mahasiswa

keperawatan

dengan lanjut

usia.

Komunikasi terapeutik

antara mahasiswa

keperawatan dengan lansia

adalah komunikasi yang

dilakukan oleh mahasiswa

dan lanjut usia untuk tujuan

penyembuhan meliputi :

1. Pengertian komunikasi

terapeutik pada lanjut

usia

2. Perbedaan komunikasi

terapeutik antara lansia,

anak – anak dan dewasa

3. Tujuan komunikasi

terapeutik pada lanjut

usia

4. Manfaat komunikasi

terapeutik pada lanjut

usia

5. Teknik komunikasi

terapeutik yang harus

dilakukan oleh

mahasiswa keperawatan

Butir soal Jika responden

menjawab

dengan benar

diberikan nilai 1,

sedangkan jika

responden

menjawab salah

diberikan nilai 0.

Ordinal

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

30

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan lanjut usia

6. Hambatan komunikasi

terapeutik pada lanjut

usia

(Sugiono, 2013)

3.4.2 Proses Pengembangan Instrumen

Pelaksanaan uji coba dan uji validitas dan reabilitas yang dilakukan

agar mendapatkan hasil yang memuaskan, maka sebelum melakukan uji

validitas terlebih dahulu peneliti harus melakukan uji coba kepada sempel

yang sama dengan semple yang akan diteliti. Uji validitas dan reabilitas

terdapat beberapa karakteristik yang tidak sama di antaranya adalah:

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan valid jika instrumen itu benar-benar

dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur (Setiadi,

2013).

Instrumen ini dicobakan kepada 10 orang mahasiswa keperawatan

yang sedang praktik keperawatan lanjut usia. Uji validitas ini dilakukan

di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Bandung yang

mempunyai karakteristik yang sama dengan Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Pertiwi yaitu mahasiswa yang sedang melakukan praktik

keperawatan lanjut usia. Hasil validity terdapat butir soal yang kurang

dimengerti oleh para responden, sehingga instrumen dari 30 soal,

menjadi 27 soal yang digunakan untuk penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas instrumen merupakan syarat

pengujian validitas instrumen, karena itu instrumen yang valid

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

31

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

umumnya pasti reliabel tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu

dilakukan (Arikunto, 2010).

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan internal consistency.

Pengujian dengan menggunakan internal consistency dilakukan dengan

cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh

dianalisis.

Uji reliabilitas dilakukan kepada 10 responden di Balai

Perlindungan Sosial Tresna Weredha Ciparay Bandung, dimana

responden tersebut memiliki kriteria yang sama dengan responden

penelitian. Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan diperolah hasil

sebesar 0,811. Hasil tersebut menunjukan bahwa kuesioner tersebut

dinyatakan reliabel. Perhitungan reliabilitas kuesioner menggunakan

program komputer SPSS for Windows.

3.5 Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian bermanfaat untuk mempermudah dalam

menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain :

a. Menentukan judul penelitian. Setelah ditentukan masalah yang akan

diteliti yaitu tentang komunikasi terapeutik maka peneliti membuat

kesepakatan dengan dosen pembimbing tentang judul masalah yang

diteliti.

b. Setelah mendapatkan kesepakatan mengenai judul penelitian, peneliti

kemudian membuat surat permohonan perizinan penelitian kepada

prodi D3 Kperawatan UPI untuk pihak – pihak yang terkait dalam

penelitian.

c. Peneliti melakukan studi pendahuluan, menyusun proposal penelitian

dan instrumen penelitian, kemudian dikonsultasikan dengan dosen

pembimbing.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

32

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Wherda Budi Pertiwi

Bandung. Peneliti lalu membuat kontrak waktu dengan responden,

menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan

penelitian dari para responden, pembagian kuesioner.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner

kepada responden dengan memilih alternatif jawaban yang disediakan.

Peneliti menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung

dari responden. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mendatangi

langsung Panti Sosial Tresna Weredha Budi Pertiwi Bandung dengan

terlebih dahulu mendapatkan izin dari ketua panti.

Selama pengambilan data, peneliti mendampingi agar dapat

memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang tidak dimengerti.

Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban yang telah

diisi. Kemudian peneliti melakukan pemeriksaan kembali kelengkapan

jawaban yang telah diisi oleh responden.

4. Pengolahan dan analisa data

a. Pengolahan data hasil kuesioner

b. Menganalisis data

c. Membuat kesimpulan

3.6 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data bertujuan untuk memperoleh penyajian data dan

kesimpulan yang baik, data yang diperoleh dari penelitian masih mentah,

belum dapat memberikan informasi, maka diperlukan pengolahan data

(Setiadi, 2013). langkah – langkah pengolahan data:

a. Editing (Memeriksa)

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

33

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan

oleh peneliti kepada responden. dan peneliti memeriksa daftar

pertanyaan yang telah terisi dan mendapatkan hasil dari pertanyaan

tersebut.

b. Memberi Tanda (Coding)

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para

responden ke dalam bentuk angka / bilangan. Pengklasifikasian

dilakukan peneliti dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk

angka pada masing-masing jawaban (Setiadi, 2013).

c. Processing

Processing adalah proses memasukkan data ke dalam tabel dilakukan

dengan program yang ada di komputer.

d. Cleaning

Cleaning adalah proses pengecekan data untuk konsistensi dan

pengecekan konsistensi meliputi pemerikasaan akan data yang out of

range.

3.7 Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2017).

Selanjutnya setiap kategori akan dihitung menggunakan distribusi

frekuensi dan persentasenya dengan rumus univariat sebagai berikut:

𝐗 =𝒇

𝒏𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan :

X : Hasil presentase

f : Hasil pencapaian atau jumlah jawaban yang benar

n : Total seluruh observasi

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

34

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100 % : Bilangan konstanta tetap

(Arikunto, 2013)

Berdasarkan hasil pengetahuan didapat dari seluruh teori, selanjutnya

jumlah jawaban benar yang dihitung kemudian dikategorikan menjadi:

1) Baik, apabila presentase 76% - 100%

2) Cukup, apabila presentase 56% - 75%

3) Kurang, apabila presentase ≤ 55%

(Arikunto, 2013)

Setelah didapatkan nilai skor dari setiap komponen komunikasi

terapeutik, maka nilai tersebut diolah secara statistik dengan cara

persentase. Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan peneliti dalam

menginterpretasikan gambaran pengetahuan tersebut dengan menggunakan

skala:

Tabel 3.4 Hasil Interpretasi

Skor Interpretsi

0% Tidak seorangpun dari responden

1-25% Sebagian kecil dari responden

26-49% Hampir setengah dari responden

50% Setengah dari responden

51-75% Sebagian besar dari responden

76-99% Hampir seluruhnya dari responden

100% Seluruhnya dari responden

(Arikunto, 2013)

3.8 Etika Penelitian

Peneliti menjamin hak-hak responden dengan cara menjamin

kerahasiaan, identitas responden, memberikan hak kepada responden untuk

menolak dan memberikan informed consent kepada responden (Hidayat,

2011). Hal pertama yang harus dilakukan peneliti adalah mengurus

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/29103/6/TA_JKR_1405204_Chapter3.pdfKomunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di Panti Sosial

35

Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perizinan atau persetujuan kepada kepala Panti Sosial Tresna Weredha Budi

Pertiwi Bandung, memberikan informasi tentang penelitian kepada pihak –

pihak terkait. Setelah mendapatkan persetujuan kemudian peneliti

melakukan penelitian dengan memenuhi beberapa prinsip-prinsip dalam

etika penelitian yang diterapkan pada proses pengambilan data menurut

Hidayat (2011) sebagai berikut :

1. Persetujuan (informed consent)

Peneliti memberi lembar persetujuan yang akan diberikan kepada

responden sebelum mengisi lembar butir soal, agar responden mengerti

maksud dan tujuan dari penelitian. Jika responden tidak bersedia untuk

diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya

dengan tidak memasukan responden dalam penelitian.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Dalam kuesioner ini peneliti tidak mencantumkan nama lengkap

responden melainkan hanya inisialnya saja.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan jaminan kerahasiaan

hasil peneliti, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti