BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 -...

18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian Quasi eksperimen (Quasi Experimental Design) yaitu penelitian yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok kotrol dan kelompok eksperimen, yang mana kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan perlakuan (treatment). Pemilihan kedua kelompok ini tidak secara random (acak) tetapi secara alami . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang pembelajarannya dengan menggunakan metode group investigaton dengan kelas kontrol dengan menggunakan cara/ metode yang konvensional. Untuk selanjutnya kedua kelas tersebut dievaluasi hasilnya untuk melihat perubahan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA dalam kelas yang mendapatkan perlakuaan (kelas ekperimen) dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan. 3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di dua Sekolah Dasar, salah satu SD menjadi kelas kontrol dan satu SD menjadi kelas eksperimen atau yang diberi perlakuan khusus (treatment). SD yang menjadi tempat untuk melakukan eksperimen adalah SD N 1 Kemiri kelas III, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian dalam ekperimen ini adalah peserta didik kelas III SDN 1 Kemiri. Sedangkan yang menjadi kelas kontrol adalah kelas III SDN 1 Tepusen, Kaloran, Temanggung. 3.2 Desain Eksperimen Penelitian ini termausk dalam penelitian Quasi Experimental-Design dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. 27

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 -...

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian Quasi eksperimen

(Quasi Experimental Design) yaitu penelitian yang melibatkan dua kelompok

yaitu kelompok kotrol dan kelompok eksperimen, yang mana kelompok

eksperimen merupakan kelompok yang diberikan perlakuan (treatment).

Pemilihan kedua kelompok ini tidak secara random (acak) tetapi secara alami .

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari

kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang

pembelajarannya dengan menggunakan metode group investigaton dengan kelas

kontrol dengan menggunakan cara/ metode yang konvensional. Untuk

selanjutnya kedua kelas tersebut dievaluasi hasilnya untuk melihat perubahan

yang terjadi terhadap hasil belajar IPA dalam kelas yang mendapatkan

perlakuaan (kelas ekperimen) dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua Sekolah Dasar, salah satu SD menjadi kelas

kontrol dan satu SD menjadi kelas eksperimen atau yang diberi perlakuan

khusus (treatment). SD yang menjadi tempat untuk melakukan eksperimen

adalah SD N 1 Kemiri kelas III, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung

pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian dalam ekperimen

ini adalah peserta didik kelas III SDN 1 Kemiri. Sedangkan yang menjadi kelas

kontrol adalah kelas III SDN 1 Tepusen, Kaloran, Temanggung.

3.2 Desain Eksperimen

Penelitian ini termausk dalam penelitian Quasi Experimental-Design dan desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control

Group Design.

27

28

Tabel 3.1

Gambar Desain peneltian Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

E = Eksperimen

C = Kontrol

O1 = pretest kelompok

eksperimen

O6 = pretest kelompok kontrol

X = perlakuan

O2 = posttest kelompok

eksperimen

O4 = posttest kelompok kontrol

O3 = keakttifan kelompok

eksperimen

O5 = aktivitas kelompok kontrol

Dalam design experiment ini terdapat dua kelompok yang masing-masing

dipilih tidak secara random (R) tetapi dengan pertimbangan tertentu. Dari kedua

kelompok kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah

perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil pretest yang

baik apabila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Desain

eksperimen ini membantu peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian.

Model penelitian ini melalui tiga langkah yaitu:

1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau

perlakuan dilakukan (pretest) .

2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subyek yaitu melakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode Group investigation.

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.

3.2.1 Tahap-tahap Selama Proses Penelitian

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan

digunakan dalam penelitian, termasuk didalamnya subyek penelitian dan

mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data

selama proses penelitian berlangsung ( soal pretest, posttest, serta lembar

angket ).

E O1 X O2 O3

C O6 O4 O5

29

2. Mengujicobakan soal pretest and posttest ke SD imbas

Sebeleum soal pretest maupun postest diberikan ke SD eksperimen, maka soal-

soal tersebut diujicokan dulu ke sekolah imbas.

3. Menganalisis soal untuk mendapatkan soal yang valid

Setelah mengujicobakan soal ke SD imbas, maka peneliti mengolah soal

tersebut untuk mendapatkan soal-soal yang valid dan dapat digunakan dalam

mengukur kemampuan sisw

4. Pretest

Soal pretest yang sudah valid setelah itu diberikan ke SD eksperimen untuk

mengukur kemampuan pemahaman siswa.

5. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini peneliti menghimpun data sebagai bahan untuk

menjawab hipotesis yang diajukan.

6. Posttest

Dalam tahap posttest ini, peneliti memberikan post test sebagai penutub

penelitian dan mendapatkan hasil yang berupa data kuantitatif dari hasil belajar

siswa.

3.2.2 Prosedur Penelitian

Dalam hal iini penlitui melakukan beberapa tahap kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap pendahuluan

Dalam tahap ini hal-hal yang dilakukan penulis yaitu :

a. Melakukan observasi atau mencari masalah yang sering terjadi dalam dunia

pendidikan

b. Menyusun proposal skripsi

c. Mengajukan proposal skripsi yang dibuat kepada panitia skripsi untuk

meminta persetujuan

d. Melakukan bimbingan skripsi dengan berkonsultasi dengan dosen

pembimbing dan dosen penguji.

2. Tahap persiapan

Tahapan persiapan meliputi :

a. Melakukan perbaikan proposal yang kurang sesuai berdasarkan saran dari

30

dosen pembimbing atau penguji.

b. Meminta ijin untuk melakukan penelitian ke SD yang akan menjadi obyek

penelitian.

c. Mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam penelitian, termasuk

didalamnya instrumen penelitian yang berupa soal-soal dan angket.

3. Tahap pelaksanaan

a. Melakukan penelitian untuk mengumpulkan data

Selama melakukan penelitian ini penelitian dilakukan dengan

memberikan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk

menentukan homogenitas/ keseimbangan antara kedua kelas, setelah itu

antara kelas kontrol dan kelas eksperiemen diberikan perlakuan yang

berbeda. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan

menggunakan metode Group Investigation, sedangkan pada kelas kontrol

pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Setelah itu

pembelajaran diakhiri dengan posttest untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar dan aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Mengolah datal

c. Menganalisis data yang diperoleh selama penelitian

4. Tahap penyusunan laporan

a. Menyusun hasil penelitian

b. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing

c. Melakukan perbaikan

d. Mengajukan ujian skripsi

3.3 Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan dimulai pada bulan Januari sampai dengan Maret 2012

dan dimulai dengan pembuataan proposal skripsi, permomohan izin untuk

mengadakan penelitian kesekolah-sekolah yang direncanakan sebagai subyek

penelitian, pembuatan instrumen penelitian (pretest dan posttest soal) maupun

angket sampai dengan tahap pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian.

3.4 Variabel Penelitian

Berdasarkan judul yang dibuat oleh peneliti serta rumusan masalah dan tempat

31

melakukan penelitian, maka peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah :

1. Variabel Independen / bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Dalam penelitian ini variabel independennya adalah (X) metode Group

Investigation

2. Variabel Dependen / terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen/bebas. Variabel dependen

dalam penelitian ini ada dua yaitu hasil belajar (Y1) dan aktivitas (Y2).

3.5 Klasifikasi Variabel

Pada penelitian ini variabel yang akan diteliti yaitu model group investigation,

hasil belajar IPA dan aktivitas siswa. Berikut penjelasan tentang variabel yang

akan diteliti.

1. Variabel Independen / bebas

Variabel independen atau sering disebut variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahnnya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini penulis variabel yang

menjadi variabel independen/bebas adalah metode Group Investigaton.

2. Variabel Dependen / terikat

Variabel dependen atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

bebas yaitu hasil belajar (Y1) dan aktivitas (Y2).

3.5.1 Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen / bebas (X): metode Group Investigation

Metode group investigation adalah salah satu metode pembelajaran yang

menekankan pada pilihan penuh dan kontrol untul merencanakan apa yang

akan mereka pelajari dan diinvestigasi.

2. Variabel Dependen / terikat ( Y1): hasil belajar

Hasil belajar adalah akibat dari suatu kegiatan, dimana dalam hal ini adalah

kemampuan kognitif siswa yang dinilai melalui pretest dan posttest.

3. Variabel Dependen/ teikat (Y2) : aktivitas

32

Aktivitas adalah segala sesuatu yang dilakukan baik itu fisik maupun

kegiatan non fisik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Dalam kegiatan penelitian eksperimen ini populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Kelas eksperimen : SD N 1 Kemiri, Kaloran, Temanggung

Kelas kontrol : SDN 1 Tepusen, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa

Tengah

2. Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas III

SDN 1 Kemiri yang berjumlah 26 siswa, Kelurahan Kemiri, Kecamatan

Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sedangkan SDN 1 Tepusen

sebagai SD pembanding atau kelas kontrol dengan jumlah siswa sampel adalah

kelas III dengan 27 siswa.

3.7 Subyek Penelitian

Pemilihan penelitian diambil berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu memilih dua

kelas yang memiliki nilai rata-rata yang sama dalam pelajaran IPA melalui hasil

pre test yang kemudian diuji homogenitasnya. Subyek penelitiannya adalah kelas

III SDN 1 Kemiri sebagai kelas eksperimen dan kelas III SDN 1 Tepusen sebagai

kelas kontrol.

3.8 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.8.1 Teknik Penggumpulan Data

Untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung, maka peneliti

menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Lembar observasi, berfungsi sebagai penilaian kegiatan mengajar guru.

Dalam hal ini penulis sebagai observer mengobservasi kegiatan belajar

mengajar guru. Observasi dilakukan di kelas III SDN 1 Kemiri . Lembar

observasi terdiri dari lembar observasi kegiatan mengajar guru menggunakan

metode group investigation.

2. Dokumentasi

Dokumentasi, berfungsi untuk mengambil dan mengumpulan data

33

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik itu data tertulis maupun

elektronik. Metode ini memungkinkan penulis untuk memperoleh data,

diantaranya penulis mendapatkan data tentang hasil belajar daan aktivitas siswa

SDN 1 Kemiri dan SDN 1 Tepusen tahun ajaran 2011/2012.

3. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation.

4. Lembar angket, untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan model group investigasi. Aspek yang digunakan dalam

angket aktivitas siswa adalah aspek menurut Diedrich (Sardiman, 2011), yang

terdiri dari :

a. Kegiatan visual: seperti membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen,

demonstrasi

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): seperti mengemukakan suatu fakta atau

prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan pertanyaan, memberi

saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: seperti mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.

d. Kegiatan-kegiatan menulis: seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis

karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket

e. Kegiatan-kegiatan mengambar: seperti menggambar, membuat grafik,

chart, diagram, peta dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan motorik: seperti menyiapkan alat-alat percobaan,

melakukan percobaan

g. Kegiatan mental: seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan

masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan

membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional: seperti minat, membedakan, berani, tenang,

dan lain-lain.

Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari

empat jawaban alternatif. Empat jawaban itu yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S),

34

Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Skala yang digunakan untuk

item soal positif yaitu 4, 3, 2, 1 dan untuk item negatif yaitu 1, 2, 3, 4 (Arifin,

2011). Angket tersebut akan menunjukkan tingkat aktivitas siswa, semakin tinggi

skor maka semakin tinggi aktivitas siswa, sebaliknya semakin rendah skor yang

diperoleh maka menunjukkan tingkat aktivitas siswa rendah.

Jumlah item angket yang digunakan untuk mengukur aktivitas siswa adalah 38

item soal dan dilakukan dalam bentuk favorable dan unfavorable. Dan kemudian

akan diuji validitasnya.

3.8.2 Instrumen Penggumpulan Data

Instrumen penggumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri

dari :

1. Lembar observasi guru mengajar

Tabel 3.2

Kisi-kisi lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan Group

Investigation

Konsep /

Variabel

Aspek /

Dimensi

Indikator

N

o

.

Penerapan

Metode

Pembelajaran

Group

Investigation

1. Pra pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam

menyiapkan ruang, alat,

dan media pembelajaran

2. Mengatur tempat duduk

siswa

3. Mengatur kesiapan siswa

menerima pembelajaran

1

2

3

2. Kegiatan awal

pembelajaran

1. Guru menyampaikan

kompetensi (tujuan) yang

akan dicapai

2. Guru melakukan kegiatan

apersepsi

1

2

3. Kegiatan Inti pembelajaran

A. Tahap

Pengelompokan

1.Guru menjelaskan langkah-

langkah metode Group

Investigation secara jelas

dan rinci

2.Guru membagi siswa ke

1

2

35

dalam kelompok secara

heterogen

B. Tahap

Perencanaan

1. Guru membimbing siswa

berdiskusi dalam kelompok

untuk mengajukan

pertanyaan terkait dengan

topik yang telah ditentukan

yang digunakan dalam

penelitian

2. Guru membimbing siswa

menyusun rencana

penelitian (pembagian

tugas masing-masing

anggota kelompok).

1

2

C. Tahap investigasi 1. Guru membimbing siswa

dalam mengumpulkan

informasi dari sumber yang

telah diarahkan guru

2. Guru menumbuhkan

parsitipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

3. Guru menunjukkan sikap

terbuka terhadap respon

siswa

4. Guru menumbuhkan

keceriaan dan antusias

siswa dalam belajar

1

2

3

4

D. Tahap

Pengorganisasian

1. Guru membimbing siswa

mengorganisasi data yang

diperoleh melalui kegiatan

investigasi.

2. Guru membimbing siswa

menyusun laporan

penelitian

1

2

E. Tahap Laporan

Penelitian/presen

tasi

1. Guru mengatur jalannya

laporan penelitian

(presentasi) dari masing-

masing kelompok

2. Guru membimbing siswa

dalam menyampaikan

laporan penelitian

1

2

4 .Kegiatan akhir pembelajaran

F. Tahap Evaluasi 1. Guru membimbing siswa

untuk menggabungkan

rangkuman kesimpulan

1

36

semua kelompok

2. Guru melakukan refleksi

pembelajaran (unpan balik

berupa kritik, saran, dan

pujian mengenai topik yang

mereka presentasikan

3. Guru melakukan

konfirmasi dari masing-

masing kelompok untuk

memastikan kebenarannya.

2

3

Skor tertinggi = 5 x 20 = 100

Skor terendah = 1 x 20 = 20

Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah

5

= 100-20

5

= 16

Rentang dan kriteria:

20 ≤ x < 36 = Sangat rendah

36 ≤ x < 52 = Sedang

52 ≤ x < 68 = Rendah

68 ≤ x < 84 = Tinggi

84 ≤ x < ≤100 = Sangat tingi

Dalam penelitian ini lembar observasi diisi oleh guru lain dan peneliti selama

proses pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation dengan

materi pokok Sumber Daya Alam.

2. Lembar soal evaluasi yang terdiri dari pretest dan posttest

Tabel 3.3

Kisi-kisi soal pretest IPA kelas III Tahun 2011/2012

Standar

Kompetensi

Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan

pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan

cara manusia memelihara dan melestarikan alam

Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan

manusia

Materi Pelajaran Cuaca

Indikator Jenis

Soal

No.soal

37

1.Menyebutkan definisi cuaca

2.Mengidentifikasi kondisi cuaca

3.Meramalkan keadaan cuaca yang akan

terjadi berdasarkan keadaan langit

4.Menggambarkan secara sederhana simbol

yang biasa digunakan untuk menunjukkan

keadaan cuaca

5.Mengidentifikasi pengaruh kondisi cuaca

terhadap kegiatan manusia.

Pilihan

Ganda

3, 18, 29

5, 8, 13, 15, 21,

22

1,7,10, 17, 20,

23, 30

2, 6, 11, 12, 16,

27, 28

4, 9, 14, 19, 24,

25, 26

Jumlah soal 30

Scoring: B X 100

Jumlah soal

Keterangan:

B = jumlah betul, dan nilai tertinggi 100.

Rentang nilai dan kriteria:

0 – 59 : Hampir cukup

60 – 69 : Cukup

70 – 79 : Lebih dari cukup

80 – 89 : Baik

90 – 100 : Baik sekali

Tabel 3.4

Kisi-kisi soal posttest IPA kelas III Tahun 2011/2012

Standar

Kompetensi

Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca,

dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya

dengan cara manusia memelihara dan melestarikan

alam

Kompetensi Dasar Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara

dan melestarikan alam di lingkungan sekitar

Materi Pelajaran Sumber daya alam

Indikator Jenis

Soal

No.soal

1.Menjelaskan arti sumber daya alam

2.Menyebutkan sumber daya alam yang

dapat diperbaharui

3.Menyebutkan sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaharui

Pilihan

2, 17

1, 7, 10, 13,

20, 24, 28,

32, 35

4, 9, 12, 15,

18, 21, 26,

30, 33

38

4.Menyebutkan faktor alam dan perbuatan

manusia yang dapat menimbulkan

kerusakan pada sumber daya alam

5.Menyebutkan cara memelihara sumber

daya alam

Ganda 5, 6, 11, 14,

19, 22, 25,

29, 30, 34

3, 8, 16, 23,

27, 31

Jumlah soal 35

Scoring: B X 100

Jumlah soal

Keterangan :

B = jumlah betul, dan nilai tertinggi 100.

Rentang nilai dan kriteria:

0 – 59 : Hampir cukup

60 – 69 : Cukup

70– 79 : lebih dari cukup

80– 89 : baik

90 – 100 : Baik sekali

Berdasarkan rentang tersebut, maka nilai terendah adalah 0 dan nilai tertinggi 100

3. Lembar angket untuk menilai aktivitas siswa

Tabel 3.5

Kisi-kisi Sebaran Nomor Item Angket Aktivitas Siswa

No. Aspek Indikator No. Soal selama proses

validasi Jumlah

soal Favourabel Unfavourabel

1.

Kegiatan

Visual

- Membaca materi

1, 17 9, 25 4

2. Kegiatan lisan

- Bertanya

- Mengemukakan

ide/pemikiran

- Diskusi 2, 18,33 10, 26, 38 6

3.

Kegiatan

mendengarkan

- Mendengarkan

materi pelajaran

- Mendengarkan

presentasi 3, 19, 34 11, 27 5

4.

Kegiatan

menulis

- Membuat

ringkasan

- Mengerjakan

latihan

- Aktif

mengumpulakan

ide

dan mencatat 4, 20, 35 12, 28 5

39

hasil penelitian

5.

Kegiatan

menggambar

- Menggambar

diagram

- Menggambar

sumber belajar

- Menggambar

obyek penelitian 5, 21,29 13 4

6.

Kegiatan

motorik

- Hadir saat

penelitian di

sekolah

- Melakukan/

membantu

menyiapkan

alat-alat

percobaan 6, 22,37 14, 30 5

7.

Kegiatan

mental

- Memecahkan

masalah

- Menganalisis

soal’

- Mengambil

keputusan 7, 23 15, 31 4

8.

Kegiatan

emosional

- Bersemangat

- Berani

- Bosan

- Gugup

- Takut

8, 24

16, 32, 36

5

Jumlah item

yang valid

20 18 38

Angket aktivitas ini adalah untuk mengukur apa saja aktivitas yang dilakukan

siswa dan bagaimana aktivitas itu dilakukan. Scoring: Dalam menentukan skor,

maka sistem skoring menggunakan skala Likert. dengan 4 pilihan jawaban yaitu

Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS).

Untuk pernyataan positif skala yang digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1 sedangkan

untuk penyataan negatif 1, 2, 3, dan 4.

Tabel 3.6

Sistem skoring angket aktivitas siswa

Pilihan jawaban Skor untuk item

positif

Skor untuk item negatif

SS 4 1

S 3 2

40

TS 2 3

STS 1 4

Skor tertinggi= 4x jumlah soal

4= skor maksimal/item soal

Skor terendah= 1x jumlah soal

1= skor minimum/item soal

Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah

Jumlah kriteria

= Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah

5

Kriteria penilaian angket aktivitas: - Sangat tinggi - Tinggi

- Rendah - Sedang

- Sangat rendah

3.8.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.8.3.1 Uji Validitas Instumen Penelitian

Uji validitas instrumen mencakup instrumen soal pre test, pos test, dan

angket. Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal

yang nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran

berlangsung. Selain itu juga mengujicobakan soal angket aktivitas untuk tolok

ukur aktivitas belajar siswa. Untuk menguji validitas soal tersebut, maka peneliti

mengujicobakan soal tersebut di SDN Tempuran kelas III. Uji validitas soal

tersebut dibantu dengan SPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat

validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang

merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Instrumen yang

diuji validitasnya yaitu pretest, posttest, dan angket aktivitas. Perhitungan

validitas itu menggunakan bantuan SPSS for windows. Dan sebagai tolok ukur

validitas, maka peneliti menggunakan tolok ukur nilai koefisien korelasi (r)

menurut Ali (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

41

0,81 – 1,00 : validitas sempurna

Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan tolok ukur validitas menurut

Gunarsa (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) yang menyatakan bahwa jika

besar koefisien korelasi ≥ 0,20, maka item tersebut dinyatakan valid, sedangkan

angka di bawahnya tidak valid. Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan batas validitas menurut Ali.

3.8.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabiltias adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.

Dalam hal ini reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan yang terdapat dalam soal

pretest, posttest dan angket. Suatu tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil

yang sama bila diberikan kepada kelompok yang sama pada waktu dan

kesempatan yang berbeda. Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan

untuk menguji instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah

pembelajaran. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen terlebih dahulu diujikan di

kelas uji coba yaitu kelas III SDN Tempuran, Kaloran, Temanggung. Uji

reliabilitas dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 16 for windows.

Pengujian reliablitas dengan melihat nilai cronbach’s Alpha. Metode pengambilan

keputusan menggunakan teknik alpha menurut George dan Mallery (Pedoman

skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi

α> 0,9 : relibilitas

memuaskan

Soal dapat dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes menunjukkan ketepatan, atau

apabila tes yang sama tersebut diberikan pada waktu yang berlainan, maka setiap

siswa akan berada dalam urutan/rangking yang sama dalam kelompok.

3.8.3.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa dua kelompok yaitu

kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut dapat dilanjutkan sebagai subjek

penelitian apa tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari SPSS,

kriterianya yaitu berdasarkan pendapat Priyatno (2010) yaang menyatakan bahwa

jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua

42

atau lebih kelompok data adalah sama. Jika mempunyai variance yang sama,

maka kedua kelas tersebut dapat dilajutkan sebagai subjek penelitian.

3.8.3.4 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk memperoleh ditribusi data tersebut normal

atau tidak, jika normal maka dapat digunakan untuk subjek penelitian. Untuk

pengujian normalitas, maka digunakannnya SPSS 16 for window, suatu data

dikatakan normal jika harga signifikasi lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2010).

3.8.3.5 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Taraf Kesukaran soal

Tehnik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung

presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan

nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus (Sudjana, 2010) yaitu:

I= B

N

Keterangan

I= indeks kesukaran

B= banyaknya siswa yang menjawan soal dengan benar setiap butir soal

N= banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.

Kriteria tolok ukur kesulitan soal (Sudjana, 2010) sebagai berikut :

0 - 0,30 = soal kategori sukar

0,31 - 0,70 = soal kategori sedang

0,71 - 1,00 = soal kategori mudah

Soal-soal yang baik atau ideal adalah soal-soal yang tidak terlalu mudah

atau terlalu sukar atau dapat dikatakan sedang (Arikunto, 2010), hal ini berarti

mempunyai indeks kesukaran 0,31- 0,70. Perlu diketahui bahwa bukan berarti

soal yang mudah dan sukar tidak digunakan. Soal yang sukar akan menambah

semangat bagi siswa yang pandai selain itu soal sukar bagi siswa yang kurang

pandai akan menjadikan siswa tersebut putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena berada diluar jangkauannya, sedangkan untuk soal

yang mudah akan membangkitkan semangat belajar siswa yang lemah atau kurang

pandai untuk mencoba menjawab.

43

3.8.3.6 Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah.

Cara untuk menentukan daya pembeda butir soal

DP = Ba _ Bb

Ja Jb

Keterangan : Ba = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

Bb =banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

Ja = banyaknya peserta tes kelompok atas

Jb = banyaknya peserta tes kelompok bawah

Kriteria indeks daya pembeda soal terdapat dalam tabel 3.7 sebagai beikut:

Tabel 3.7

Kriteria indeks daya pembeda

DP Kualifikasi

0,00 – 0,19

0,20 – 0,39

0,40 – 0,69

0,70 – 1,00

Negatif

Jelek

Cukup

Baik

Baik sekali

Tidak baik, harus dibuang

Soal yang baik adalah soal yang dapat dapat membedakan antara siswa

yang berkemampuan tinggi/ pandai dengan anak yang berkemampuan rendah

dilihat dari dapat tidaknya mengerjakan soal tersebut (Arikunto, 2010), hal ini

berarti soal yang dapat dijawab oleh siswa yang pandai dan tidak dapat dijawab

oleh siswa yang bodoh.

3.9 Teknik Analisis Data

Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa eksperimen. Eksperimen

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam yang dikendalikan. Dalam hal ini

peneliti mengeksperimenkan suatu metode pembelajaran yaitu metode Group

44

Investigation. Pengaruh perlakuan yang dicari adalah terhadap hasil dan aktivitas

belajar siswa.

Jenis data yang terkumpul selama penelitian adalah data pretest dan

posttest serta data hasil angket aktivitas siswa. Setelah data terkumpul yaitu

pretest dan posttest, maka data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya/ mean

dengan menggunakan Uji t-test. Uji t-tets dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana pengaruh keberhasilan metode group investigation terhadap hasil belajar

siawa.

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa

sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode group investigation serta

untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah dianalisis maka

akan didapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

3.10 Indikator Kinerja

Indikator kinerja untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 70.

2. 80% siswa dikelas eksperimen mendapatkan skor angka aktivitas ≥ 61,6

(minimal kategori tinggi).